PERCOBAAN 1
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PERCEPATAN GRAVITASI
1.1 Tujuan
1. Mengenal dan dapat menggunakan alat ukur dasar dalam fisika
2. Dapat mengolah data dan menuliskannya dalam aturan baku
3. Menghitung percepatan gravitasi di suatu tempat dengan percobaan ayunan bandul.
4. Menghitung percepatan gravitasi di suatu tempat dengan percobaan pegas
berosilasi.
1.2 Dasar Teori
A. Pengukuran
Suatu pengukuran besaran fisika, seperti panjang, suhu, kuat arus dll selalu
diliputi ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip umum dalam fisika
eksperimental. Sebabnya adalah :
1. Keterbatasan alat ukur (Least Count/nst = nilai skala terkecil)
2. Kesalahan pengukuran (human error)
3. Kesalahan sistem:
Kesalahan kalibrasi alat ukur
Kesalahan titik nol
Kesalahan pegas (akibat umur alat)
Kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan hasil pengukuran kurang tepat, dapat
lebih besar atau lebih kecil. Inilah yang dimaksud ketidakpastian dalam percobaan.
Least Count (nst = nilai skala terkecil)
Setiap alat ukur pada umumnya memiliki keterbatasan daya ukur, atau
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu besaran, keterbatasan ini disebut Least
Count atau nilai skala terkecil. Dalam suatu alat ukur jarang sekali terdapat skala yang
berjarak kurang dari 1 mm, hal ini karena mata manusia umumnya sulit melihat jarak
kurang dari 1 mm.
Nonius
27
Pada beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius. Nonius
membuat seolah-olah dua garis skala yang kecil menjadi besar, dan mudah dilihat..
Pada gambar 1.1 di bawah ini skala nonius (bagian bawah) titik 0 nya berimpit dengan
nilai 2 dan angka 10 nya berimpit dengan 2,9. Artinya 9 skala utama dibagi menjadi 10
bagian. Sehingga jarak antara skala nonius seakan-akan 0,01 pada skala utama.
Skala Utama
2 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Skala Nonius
C D
U
E F
0 1 2 3 inch
0 1 2 3 4 5 6 7 8
cm
A B
28
1. Ayunan Bandul.
2. Osilasi Pegas Berbeban.
= ............................................................Persamaan 1.1
............................................................Persamaan 1.2
Keterangan :
T = Periode ayunan bandul (s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
l = Panjang tali penggantung (m)
Untuk Pegas :
29
Gambar 1.2 Osilasi Pegas
=
.................................................................Persamaan 1.3
.....................................................................Persamaan 1.4
Sehingga Persamaan konstanta pegas :
Statis
...................................................................Persamaan 1.5
Dinamis
...................................................................Persamaan 1.6
Keterangan :
T = Periode osilasi (s)
c = Konstanta pegas (kg/s²)
m = Massa pegas (kg)
x = Besar simpangan (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s²)
30
1.3 Alat dan Bahan
A. Alat dan Bahan Pengukuran
1.3.1 Alat
Jangka Sorong
1.3.2 Bahan
Logam Beraneka ukuran
B. Alat dan Bahan Perhitungan Percepatan Gravitasi
1.3.3 Alat
Mistar
Neraca Pegas
Stopwatch
Tiang Statif
1.3.4 Bahan
Beban
Tali
32
PERCOBAAN 2
THERMOMETER
2.1 Tujuan
Mengetahui pembacaan skala pada Thermometer.
2.2 Dasar Teori
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu ataupun
perubahan suhu. Pada penerapan thermometer, diperlukan dua suhu referensi tetap,
yaitu titik beku air pada 0°C dan titik didih air pada 100°C dengan tekanan 1 atm.
Untuk menera thermometer badan digital, diperlukan thermometer batang yang
mempunyai range antara 0°C sampai dengan 100°C. Setelah thermometer batang ditera
secara langsung pada suhu titik beku 0°C dan titik didih 100°C dengan tekanan udara
sebesar 1 atm, lalu thermometer dimasukkan ke dalam air hangat, yang diperkirakan
suhuya berada diantara 35°C sampai dengan 42°C. Bila titik didih air yaitu T°C,
sedangkan thermometer batang dalam air mendidih menunjukkan b°C dan dalam air
yang membeku a°C maka harga skala thermometer yaitu :
.…..............……………………………………Persamaan 2.1
Sehingga thermometer batang dalam air hangat yang bersuhu t 0C, akan
mempunyai suhu yang sebenarnya :
.…..…..……………………………….……….Persamaan 2.2
Koreksi thermometer batang adalah selisih antara suhu sesungguhnya dan suhu
terbaca, yaitu :
X–t
.………..………………………………………..Persamaan 2.3
33
Jika thermometer badan digital menunjukan tI, maka koreksi thermometer
badan adalah :
X – t’
….……..………………………………………..Persamaan 2.4
Keterangan :
T = Titik didih air (100°C)
a = Suhu air membeku pada thermometer batang (°C)
b = Suhu air mendidih pada thermometer batang (°C)
t = Suhu air hangat pada thermometer batang (°C)
t’ = Suhu air hangat pada thermometer badan digital (°C)
X = Suhu sebenarnya (°C)
34
7. Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh air hangat.
8. Catat pembacaan thermometer batang sebagai t OC.
9. Masukan thermometer badan kedalam bejana yang telah diisi oleh air hangat.
10. Catat pembacaan thermometer batang sebagai t’ OC.
11. Ulangi langkah 3 sampai dengan 10 sebanyak 2 kali.
12. Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan
1. .
2.
3.
4.
35
5.
36