Anda di halaman 1dari 11

26

PERCOBAAN 1
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PERCEPATAN GRAVITASI

1.1 Tujuan
1. Mengenal dan dapat menggunakan alat ukur dasar dalam fisika
2. Dapat mengolah data dan menuliskannya dalam aturan baku
3. Menghitung percepatan gravitasi di suatu tempat dengan percobaan ayunan bandul.
4. Menghitung percepatan gravitasi di suatu tempat dengan percobaan pegas
berosilasi.
1.2 Dasar Teori
A. Pengukuran
Suatu pengukuran besaran fisika, seperti panjang, suhu, kuat arus dll selalu
diliputi ketidakpastian, hal tersebut sudah menjadi prinsip umum dalam fisika
eksperimental. Sebabnya adalah :
1. Keterbatasan alat ukur (Least Count/nst = nilai skala terkecil)
2. Kesalahan pengukuran (human error)
3. Kesalahan sistem:
 Kesalahan kalibrasi alat ukur
 Kesalahan titik nol
 Kesalahan pegas (akibat umur alat)
Kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan hasil pengukuran kurang tepat, dapat
lebih besar atau lebih kecil. Inilah yang dimaksud ketidakpastian dalam percobaan.
Least Count (nst = nilai skala terkecil)
Setiap alat ukur pada umumnya memiliki keterbatasan daya ukur, atau
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu besaran, keterbatasan ini disebut Least
Count atau nilai skala terkecil. Dalam suatu alat ukur jarang sekali terdapat skala yang
berjarak kurang dari 1 mm, hal ini karena mata manusia umumnya sulit melihat jarak
kurang dari 1 mm.
Nonius

27
Pada beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius. Nonius
membuat seolah-olah dua garis skala yang kecil menjadi besar, dan mudah dilihat..
Pada gambar 1.1 di bawah ini skala nonius (bagian bawah) titik 0 nya berimpit dengan
nilai 2 dan angka 10 nya berimpit dengan 2,9. Artinya 9 skala utama dibagi menjadi 10
bagian. Sehingga jarak antara skala nonius seakan-akan 0,01 pada skala utama.

Skala Utama
2 3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Skala Nonius

C D

U
E F
0 1 2 3 inch
0 1 2 3 4 5 6 7 8
cm

A B

B. Perhitungan Percepatan Gravitasi


Percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap benda
atau zat. Percepatan gravitasi didefinisikan memiliki nilai sebesar 9,80665 m/s². Namun
pada umumnya digunakan nilai sebesar 9,81 m/s² untuk mempermudah. Semakin zat
atau benda tersebut jauh, makin kecil percepatan gravitasinya.
Untuk menentukan percepatan gravitasi dapat dilakukan dengan metode :

28
1. Ayunan Bandul.
2. Osilasi Pegas Berbeban.

Untuk Ayunan Bandul :

Gambar 1.1 Ayunan Bandul

Bila sudut ayunan (Q) kecil, maka :

= ............................................................Persamaan 1.1

Sehingga didapatkan persamaan:

............................................................Persamaan 1.2

Keterangan :
T = Periode ayunan bandul (s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
l = Panjang tali penggantung (m)
Untuk Pegas :

29
Gambar 1.2 Osilasi Pegas

=
.................................................................Persamaan 1.3

.....................................................................Persamaan 1.4
Sehingga Persamaan konstanta pegas :
Statis

...................................................................Persamaan 1.5
Dinamis

...................................................................Persamaan 1.6

Keterangan :
T = Periode osilasi (s)
c = Konstanta pegas (kg/s²)
m = Massa pegas (kg)
x = Besar simpangan (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s²)

30
1.3 Alat dan Bahan
A. Alat dan Bahan Pengukuran
1.3.1 Alat
 Jangka Sorong
1.3.2 Bahan
 Logam Beraneka ukuran
B. Alat dan Bahan Perhitungan Percepatan Gravitasi
1.3.3 Alat
 Mistar
 Neraca Pegas
 Stopwatch
 Tiang Statif
1.3.4 Bahan
 Beban
 Tali

1.4 Prosedur Percobaan


1.4.1 Prosedur Percobaan Pengukuran
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Benda yang akan diukur dijepitkan antara A dan B, tekan pengunci K.
3. Amati pembacaan skala utama dan skala nonius. Skala utama terletak pada U
bagian bawah dan skala nonius terletak pada N.
4. Catat pembacaan pada skala utama dengan membaca garis terakhir pada skala
utama sebelum angka nol pada skala nonius.
5. Catat pembacaan angka dari skala nonius yang ditunjukkan oleh garis lurus yang
dibentuk oleh skala utama dan skala nonius. Kemudian kalikan dengan ketilitian
pada skala nonius yang sudah dikonversi satuannya.
Hasil pengukuran panjang benda:
Penulisan hasil pengukuran:
Dengan
31
6. Jumlahkan pembacaan angka yang tercatat dari skala utama dan skala nonius.
7. Ulangi langkah 2 sampai dengan 6 pada benda yang berbeda ukuran.
8. Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

1.4.2 Prosedur Percobaan Perhitungan Percepatan Gravitasi


Perhitungan Percepatan Gravitasi Dengan Ayunan Bandul
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ayunan bandul.
2. Catat massa beban yang digunakan.
3. Ikatkan beban dengan tali
4. Gantungkan tali pada tiang statif, ukur ketinggian tali tersebut.
5. Buat suatu simpangan, lalu lepaskan beban.
6. Hitung dan catat waktu dan banyaknya ayunan bandul sampai bandul tersebut
dalam keadaan diam.
7. Ulang percobaan sebanyak 2 kali.
8. Ulang langkah 4 sampai dengan 7 dengan panjang tali yang berbeda.
9. Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

Perhitungan Percepatan Gravitasi Dengan Osilasi Pegas


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan osilasi pegas.
2. Gantungkan neraca pegas pada tiang statif.
3. Catat massa beban yang digunakan.
4. Gantungkan beban pada neraca pegas.
5. Buat suatu simpangan, kemudian melepaskan beban hingga timbul osilasi dengan
beban.
6. Hitung dan catat waktu dan banyaknya osilasi pegas sampai pegas tersebut dalam
keadaan diam.
7. Ulang percobaan sebanyak 2 kali.
8. Ulang langkah 4 sampai dengan 7 dengan simpangan yang berbeda.
9. Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan

32
PERCOBAAN 2
THERMOMETER
2.1 Tujuan
Mengetahui pembacaan skala pada Thermometer.
2.2 Dasar Teori
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu ataupun
perubahan suhu. Pada penerapan thermometer, diperlukan dua suhu referensi tetap,
yaitu titik beku air pada 0°C dan titik didih air pada 100°C dengan tekanan 1 atm.
Untuk menera thermometer badan digital, diperlukan thermometer batang yang
mempunyai range antara 0°C sampai dengan 100°C. Setelah thermometer batang ditera
secara langsung pada suhu titik beku 0°C dan titik didih 100°C dengan tekanan udara
sebesar 1 atm, lalu thermometer dimasukkan ke dalam air hangat, yang diperkirakan
suhuya berada diantara 35°C sampai dengan 42°C. Bila titik didih air yaitu T°C,
sedangkan thermometer batang dalam air mendidih menunjukkan b°C dan dalam air
yang membeku a°C maka harga skala thermometer yaitu :

.…..............……………………………………Persamaan 2.1
Sehingga thermometer batang dalam air hangat yang bersuhu t 0C, akan
mempunyai suhu yang sebenarnya :

.…..…..……………………………….……….Persamaan 2.2
Koreksi thermometer batang adalah selisih antara suhu sesungguhnya dan suhu
terbaca, yaitu :

X–t
.………..………………………………………..Persamaan 2.3

33
Jika thermometer badan digital menunjukan tI, maka koreksi thermometer
badan adalah :

X – t’
….……..………………………………………..Persamaan 2.4
Keterangan :
T = Titik didih air (100°C)
a = Suhu air membeku pada thermometer batang (°C)
b = Suhu air mendidih pada thermometer batang (°C)
t = Suhu air hangat pada thermometer batang (°C)
t’ = Suhu air hangat pada thermometer badan digital (°C)
X = Suhu sebenarnya (°C)

2.3 Alat dan Bahan


2.3.1 Alat
 Thermometer Badan Digital
 Beaker Glass
 Thermometer Batang
 Electric Heater
2.3.2 Bahan
 Air
 Es
 Garam

2.4 Prosedur Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan thermometer.
2. Catat suhu ruangan saat itu juga.
3. Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh es yang mencair.
4. Catat pembacaan thermometer batang sebagai a OC.
5. Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh air mendidih.
6. Catat pembacaan thermometer batang sebagai b OC.

34
7. Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh air hangat.
8. Catat pembacaan thermometer batang sebagai t OC.
9. Masukan thermometer badan kedalam bejana yang telah diisi oleh air hangat.
10. Catat pembacaan thermometer batang sebagai t’ OC.
11. Ulangi langkah 3 sampai dengan 10 sebanyak 2 kali.
12. Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan

Lampiran Form Alat dan Bahan Praktikum Fisika Beserta Fungsinya


No Alat dan Bahan Fungsi

1. .

2.

3.

4.

35
5.

36

Anda mungkin juga menyukai