Pengukuran
Oleh: Antonius Hananta Danurdara
Referensi:
1. GCE ‘O’ Level Physics
2. Proyek Fisika Hyacinta dkk. (SMA Trinitas 2014)
3. Infoperkakas.com
4. Berbagai Sumber (Link Internet)
1
18/08/2022
Besaran
2
18/08/2022
3
18/08/2022
4
18/08/2022
5
18/08/2022
6
18/08/2022
7
18/08/2022
8
18/08/2022
9
18/08/2022
10
18/08/2022
Mikrometer Sekrup
11
18/08/2022
12
18/08/2022
13
18/08/2022
14
18/08/2022
Neraca OHAUS
Lengan Neraca
15
18/08/2022
16
18/08/2022
Stopwatch Analog
17
18/08/2022
18
18/08/2022
19
18/08/2022
Ketidakpastian Pengukuran
Memahami Ketelitian
• Dalam fisika, ada istilah nilai sebenarnya dan
hasil ukur.
• Karena pengaruh lingkungan dan adanya
keterbatasan alat ukur, hasil ukur tidak akan
tepat sama dengan nilai sebenarnya.
• Selisih antara nilai sebenarnya dengan hasil ukur
disebut ralat (ketidakpastian atau error).
• Ketelitian suatu pengukuran ditentukan oleh
besar – kecilnya ralat (ketidakpastian atau
error).
• Semakin kecil ralat yang diperoleh, semakin
teliti pengukurannya
20
18/08/2022
Memahami Ketelitian
Dalam aktivitas pengukuran, ketelitian dapat dilihat dari
skala terkecil yang dimiliki oleh alat ukur.
Contoh:
• Mikrometer memiliki skala terkecil sebesar 0,01 mm
atau 0,001 cm (1 mikrometer).
• Jangka sorong memiliki skala terkecil 0,05 mm atau
0,005 cm.
• Sedangkan mistar memiliki skala terkecil 0,1 mm atau
0,01 cm.
• Jika ketiga alat ukur ini digunakan untuk mengukur
ketebalan objek kecil, maka hasil ukur mikrometer
sekrup lebih teliti dibanding jangka sorong. Hasil ukur
menggunakan jangka sorong lebih teliti dibanding
mistar.
21
18/08/2022
No Hasil Ukur x − 𝑥̅ 𝑥 − 𝑥̅
1 23 -0,8333 0,6944
2 25 1,1667 1,3611
3 24 0,1667 0,0278
4 23 -0,8333 0,6944
5 22 -1,8333 3,3611
6 26 2,1667 4,6944
rerata 23,8333 Jumlah 10,8333
𝑥 − 𝑥̅
𝑆=
𝑛−1
22
18/08/2022
23
18/08/2022
Aturan 1:
Angka yang Diragukan
Setiap hasil ukur selalu memiliki satu angka paling akhir
yang diragukan karena diperoleh dari taksiran.
Aturan 2:
Jumlah Angka Penting
Setiap angka yang diperoleh dari hasil ukur
disebut sebagai angka penting.
24
18/08/2022
Aturan 3:
Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Setiap hasil perhitungan yang diperoleh dari
penjumlahan/pengurangan hasil – hasil ukur harus
mengandung satu angka yang diragukan
Contoh:
8,310 cm + 4,5 cm = 12,810 cm
8,310 memiliki satu angka yang diragukan, yaitu angka 0.
Sedangkan 4,5 memiliki satu angka yang diragukan yaitu
5. Setelah kedua hasil ukur dijumlahkan, diperoleh hasil
perhitungan sebesar 12,810 cm. Hasil perhitungan ini
mengandung dua angka yang diragukan yaitu 8 an 0.
Pelaporan yang tepat untuk hasil perhitungan tersebut
adalah: 12,8
(lanjutan aturan 3)
Jika angka 8 merupakan angka yang diragukan,
maka sebenarnya angka 1 dan angka 0 menjadi
angka – angka yang tingkat diragukan ketepatannya
lebih besar dari 8. Kedua angka tersebut dapat
diabaikan dalam pelaporan hasil perhitungan.
Contoh lain,
8,310 cm – 4,05 cm = 4,26 0 cm
25
18/08/2022
Aturan 4:
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Setiap perkalian atau pembagian hasil – hasil ukur, harus
mengandung jumlah angka penting yang paling sedikit
Contoh:
8,310 cm x 4,05 cm = ?
(lanjutan aturan 4)
Contoh lainnya
8,310 cm : 4,05 detik = ?
= 2.0518518518518518518518518518519 cm/detik
26
18/08/2022
Aturan 5:
Pembulatan Angka Penting
Dalam fisika, hasil pengukuran yang diperoleh
dengan cara mengukur menggunakan alat ukur
tidak boleh dibulatkan, karena hasil tersebut
memcerminkan ketelitian dan ketepatan
pengukuran.
(lanjutan aturan 5)
85,31 gram + 2,00 kg = 85,31 + 2,00 x 10 3 gram
= 85,31 gram + 2000 gram
= 2085,31 gram,
27
18/08/2022
Notasi Ilmiah
Pemahaman
Notasi Ilmiah merupakan bentuk kesepakatan
penulisan hasil pengukuran atau hasil
perhitungan dengan cara mengalikannya dengan
10 n (selanjutnya dapat dibaca orde sepuluh
pangkat n) agar sesuai dengan jumlah angka
pentingnya dan lebih efisien dalam penulisan
28
18/08/2022
29