Anda di halaman 1dari 5

Nama : Juwita Topista Wibowo

NIM : 201810201001

Kelas : Alat Ukur dan Analisa Pengukuran A.

1. Beberapa alat ukur dasar adalah jangka sorong, mikrometer sekrup, barometer, neraca
teknis, penggaris, busur derajat, stopwatch dan beberapa alat ukur besaran listrik.
Masing-masing alat ukur memiliki cara untuk mengoperasikannya dan juga cara untuk
membaca hasil yang terukur.
Bagaimana prinsip dasar cara kerja alat ukur dasar tersebut, jelaskan dengan detail.
Jawab:
a. Jangka Sorong
Salah satu alat ukur panjang adalah jangka sorong. Jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang benda maksimum 10 cm dengan ketelitian 0,01 cm. Jangka
sorong terdiri dari 2 bagian utama yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Jangka
sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman. Jangka sorong terdiri dari
2 skala, yaitu skala utama, dan skala nonius. Karena ketelitian merupakan setengah
dari tingkat ketelitian maka ketelitiannya adalah 0,005 cm atau sama dengan 0,05
mm. Cara membaca skala jangka sorong yaitu dengan menambahkan skala utama
dengan skala nonius yang dikaliakan skala terkecil
Prinsip kerja jangka sorong yaitu yang pertama dikendurkan baut yang digunakan
sebagai pengunci dan menggeser rahang geser yang terdapat pada jangka sorong,
dipastikan terlebih dahulu bahwa rahang geser jangka sorong tersebut bekerja
dengan baik, dipastikan juga saat rahang tertutup jangka tersebut harus
menunjukkan angka nol (0). Langkah kedua yaitu pembersihan pada benda yang
akan diukur dan jangka sorong supaya menghindari kesalahan pengukuran secara
detail, dan langkah terakhir yaitu dengan menutup rahang jangka hingga mengapit
pada bagian suatu benda yang sesuai dengan apa yang akan diukur, kemudian
tinggal dilihat skala yang ditampilkan pada jangka sorong.
b. Mikrometer scrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis,
seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian,
yaitu selubung dalam (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang
pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam
mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala
nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup
memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan
sebelumnya, yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Ketidakpastiannya adalah 0,005 mm
atau 0,0005 cm.
Prinsip kerja mikrometer sekrup adalah menggunakan suatu sekrup untuk
memperbesar jarak yang terlalu kecil untuk diukur secara langsung menjadi putaran
suatu sekrup lain yang lebih besar dan dapat dilihat skalanya. Objek yang ingin
diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah:
a. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
b. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan
poros geser.
c. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi
dengan menggerakkan poros geser secara perlahan.
d. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil
pengukuran dapat dibaca di skala utama dan skala nonius.

c. Ampere Meter
Prinsip kerja alat ukur listrik ampere meter ini dengan prinsip kumparan medan
magnet galvanometer.semakin besar simpangan yang terjadi pada alat ukur dan
semakin besar penunjuk alat ukur listrik tersebut .Cara mengukur kuat arus listrik
menggunakan Ampere meter adalah dengan memasang seri pada rangkaian agar
arus melawati Ampere meter .(hal yang harus di perhatikan dalam menggunakan
Ampere meter adalah =jangan mengukur arus listrik yang diluar ke sanggupan
nya)jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan
Ampere meter maka kita pasang seri dengan cara memotong penghanatar agar arus
mengalir melawati Ampere meter.
d. Barometer
Prinsip kerja barometer menggunakan teori fisika khususnya tentang hukum
kontinuitas, tekanan dan manometer. Alat tersebut didesain dengan tabung kaca
setinggi minimal 84 cm. Pada bagian pangkal dibiarkan terbuka sedangkan bagian
ujung lain dipasangi dengan reservoir merkuri.
Cara kerja Barometer:
1. Untuk jenis air raksa harus diletakkan pada ketinggian >300 meter dan jangan
diletakkan di tempat yang cukup tinggi. Kemudian harus mengkalibrasinya
terlebih dahulu.
2. Letakkan di ruangan yang kering, tertutup / terhindar dari sinar matahari dan
tidak terdapat pendingin / penghangat ruang. Suhu yang terlalu dingin dan panas
dapat mempengaruhi kinerja alat ini. Cara kerja barometer ini akan berbunyi
secara otomatis jika tekanan air raksa naik. Segera mengecek ketika alat
berbunyi.
3. Sedangkan untuk aneroid mempunyai cara kerja yang berbeda dengan jenis air
raksa. Bagi yang tinggal di dataran rendah tidak perlu memperhatikan letak.
Sebab sebagian besar telah diatur pada tingkat dasar permukaan laut.
Jenis aneroid harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan kondisi suhu di wilayah
tersebut. Caranya dengan memutar sekrup setting menggunakan obeng.
4. Karena alat ini tidak mempunyai alarm. Ketahui juga penggunaan aneroid lain
terlebih dahulu. Supaya dapat mengetahui besarnya tekanan suhu pada wilayah
tersebut. Apabila pengaturan aneroid berbeda, akan menghasilkan informasi
yang berbeda pula.
e. Neraca
Prinsip kerja neraca yaitu membandingkan massa benda yang akan diukur dengan
anak timbangan.
Langkah Kerja salah satu jenis neraca yaitu neraca ohaus
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting)
pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol
kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada
neraca (tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang
terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan,
dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala
ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.
f. Penggaris
Penggaris merupakan alat yang digunakan untuk mengukur satuan panjang dan
juga digunakan untuk membuat sebuah garis.
Langkah kerja penggaris atau mistar:
1. Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar
dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
2. Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada
mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
3. Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak
lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat
hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Menghitung mistar penggaris untuk angka tafsiran yakni seperti contoh skala mistar
pada setiap 1cm memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti skala terkecil dalam
mistar tersebut adalah 1mm = 0.1cm. Dengan begitu dapat diperoleh hasil angka
tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm.
g. Busur Derajat
Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur serta menggambar sudut.
Alat ini biasanya berbentuk setengah lingkaran
Langkah kerja busur derajat:
1. Diperkirakan sudut yang dimiliki
2. Diposisikan pangkal atau puncak sudut yang ingin Anda ukur pada titik pusat
3. Diputar busur derajat untuk membuat salah satu kaki sudut berimpit dengan
garis dasar busur derajat.
4. Diikuti kaki sudut (garis) yang berhadapan naik ke skala ukuran pada lengkung
busur derajat.
h. Stopwatch
Stopwatch atau disebut juga dengan pengukur waktu adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengukur waktu.
Langkah kerja stopwatch:
1. Tekan tombol start untuk memulai mengukur waktu. Setelah tombol tersebut
diputar, jarum akan berputar dan berkalibrasi secara periodik.
2. Lalu tekan tombol tersebut untuk kedua kalinya. Untuk tekanan yang kedua
bukan untuk mematikan, tetapi berfungsi untuk membuat kombinasi secara
mekanik. Kemudian jarum pun akan berhenti dan menunjukkan yang telah
dilalui terhitung sejak menekan tombol start pertama.
3. Lalu ketika kalibrasi tombol pegas akan membuat kalibrasi yang kedua. Jadi
pegas pertama akan kembali seperti sedia kala. Dalam kata lain, kembali ke
posisi nol.
4. Cara menggunakan stopwatch digital, jauh lebih mudah dan praktis. Apalagi
jika alat tersebut telah mempunyai fitur touch screen. Jadi hanya dengan
menekan tombol start untuk memulai, lap untuk berhenti tanpa mengalibrasi
dan melanjutkan perhitungan dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai