Anda di halaman 1dari 5

Nama: Irvan Saputra

NIM: 191910801021
1. Mikrometer Sekrup
Mikrometer Sekrup adalah salah satu alat ukur yang bisa digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dan mengukur tebal sebuah benda serta mengukur
diameter luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m).

Bagian-bagian Mikrometer Sekrup dan Fungsinya


 Frame (Rangka)
Bagian bingkai atau bagian frame mikrometer sekrup yang berbentuk seperti
huruf C ataupun huruf U dan terbuat dari bahan logam yang tahan panas dan
tebal serta kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya
peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
 Anvil (Poros Tetap)
Bagian poros tetap (anvil) mikrometer sekrup berfungsi sebagai penahan
sebuah benda saat akan diukur menggunakan alat ukur mikrometer sekrup ini.
 Spindle (Poros Gerak)
Poros gerak (spindle) merupakan sebuah silinder yang dapat digerakan menuju
poros tetap mikrometer sekrup.
 Lock Nut (Pengunci)
Pengunci (lock nut) memiliki fungsi untuk menahan poros gerak agar tak
bergerak saat proses pengukuran sebuah benda.
 Sleeve (Skala Utama)
Sleeve (skala utama) merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan
Milimeter (mm).
 Thimble (Skala Putar)
Thimble (skala putar) merupakan tempat Skala Nonius (Skala
Putar) mikrometer sekrup berada.
 Ratchet Knob
Ratchet Knob berfungsi untuk memutar spindle (poros gerak) sesaat ujung
poros gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta
digunakan untuk mengencangkan poros gerak (spindle) tersebut sampai
terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa ujung poros gerak
sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka
Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak dua atau tiga putaran.
Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup:
 Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka
 Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser mikrometer
saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama mikrometer menunjukkan angka nol.
 Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara menggerakkan
pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk ke dalam rahang.
 Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros geser
lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
 Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi
setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter suatu benda
yang diukur menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.
2. Jangka Sorong
Jangka Sorong atau dalam bahasa asing disebut vernier caliper adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas rahang tetap yang
memiliki skala utama dan rahang geser yang memiliki skala nonius. Alat ini memiliki
tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm dan dapat mengukur panjang benda sampai
20 cm.

Bagian-Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya


1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam
berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar
berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
3. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda.
4. Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran fraksi
dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misal rahang dan Depth probe
Kegunaan Jangka Sorong
1. Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang berukuran kecil atau tipis, seperti
seng, plat aluminium dan sebagainya.
2. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang berbentuk bulat atau lingkaran,
seperti kelereng, uang koin dan sebagainya.
3. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran berongga,
seperti cincin, gelang dan sebagainya.
4. Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol,
gelas dan sebaginya.
Prinsip Kerja Jangka Sorong
Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat
pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai
keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau
diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka
sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama
sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan
pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

3. Neraca Ohaus
Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa.
Neraca Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik
laboratorium. Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium karena
alat ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100 gram atau
0,01 gram.

Bagian-bagian Neraca Ohaus dan Fungsinya


1. Tempat Beban
Sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan
diukur massanya.
2. Tombol Kalibrasi
Sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau
mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
3. Lengan Neraca
Plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada
neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan
menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
4. Pemberat (Anting)
Sebuah logam yang menggantung pada lengan. Fungsinya sebagai penunjuk
hasil pengukuran. Ia dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya
5. Garis Kesetimbangan (Titik nol)
Disebut juga titik nol. Garis Kesetimbangan digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan.
Cara Menggunakan Neraca Ohaus:
1. Lakukan kalibrasi pada neraca ohaus sesuai dengan cara yang telah dijelaskan
di atas.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas tempat beban.
3. Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca yang memiliki skala
terbesar sampai garis kesetimbangan tercapai
4. Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan yang
menunjukkan skala lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis kesetimbangan
tercapai.
5. Jika garis kesetimbangan sudah tercapai, mulai membaca hasil pengukuran.

4. Stopwatch
Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur
jumlah waktu yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan
stopwatch tersebut di non aktifkan. Contohnya saja menghitung berapa lama sebuah
mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari
yang dapat mencapai jarak 100 meter.

Jenis Stopwatch
1. Stopwatch Analog
Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum
penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada
arloji.
2. Stopwatch Digital
Adalah jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil
pengukuran. Dan waktu dari hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
Bagian-bagian Stopwatch dan Fungsinya:
1. Stopwatch Analog
Berikut ini adalah bagian-bagian stopwatch analog dan fungsinya:
 Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran
(tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol ini
terletak menjadi satu.
 Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum
pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Dan stopwatch
analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah,
ada pula yang digabung.
 Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam menit
dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam detik.
 Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang antara
detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara menit
dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.
2. Stopwatch Digital
Berikut ini adalah bagian-bagian stopwatch digital dan fungsinya:
 Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara
elektrik berupa angka-angka.
 Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk
mengakhiri pengukuran (tombol stop).
 Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
 Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk
mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.
Prosedur Penggunaan Stopwatch
 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.
 Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.
 Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan
jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan
pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri.

Anda mungkin juga menyukai