Anda di halaman 1dari 18

Nama : Indri Widyastuti

Nim : 1905112432
Kelas : 4A

ALAT UKUR MEKANIK

1. METERAN

Pengertian
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat
ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter.Meteran ini sering digunakan oleh
tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm.
Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam
Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang
10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10
mm.

Fungsi meteran

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut,
membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi
dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan pita
tidak lepas ketika mengukur.

Bagian-bagian

 Kotak meteran.
 Meteran/Pita besi tipis.
 Plat stainless pada ujung titik meteran.
 Gantungan pada kotak meteran.
Cara Menggunakan/Mengukur

Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke ujung
yang berbeda yaknik ke objek yang akan diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat alangkah baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang ujung awal meteran
dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran dan orang yang kedua
memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan
letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik yang dituju.
Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di dapatkan dari hasil
pengukuran dari kedua titik

2. PENGGARIS/MISTAR

Pengertian
Mistar adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur ini
sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran
setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm.

Fungsi Mistar

Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga
berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu diingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala
terkecil sebesar 1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala
terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur beberapa benda
tertentu saja.

Cara Menggunakan Mistar

 Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu
ujung benda yang akan diukur.
 Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris
tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
 Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus dengan tanda
garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran.
3. JANGKA SORONG

Pengertian
Jangka sorong adalah alat pengukur yang digunakan sebagai pengukur diameter suatu benda. Jangka
sorong sering digunakan untuk mengukur panjang benda, diameter benda, kedalaman benda, dan
ketebalan suatu benda. Adapun tingkat keakuratan dan ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm.

Fungsi Jangka Sorong

 Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser
bawah).
 Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya
cincin, pipa, dan lain-lain.
 Tangkai ukur di bagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang
kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
 Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

Bagian-bagian Jangka Sorong

 Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.
 Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk mengukur
bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.
 Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti
kedalaman tabung.
 Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.
 Skala (dalam inchi) memberikan nilai pengukuran dalam satuan inchi.
 Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.
 Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung,
misalnya rahang gerak.
Cara Menggunakan Jangka Sorong

 Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.
 Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang
akan diukur.
 Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang optimal.
 Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di
baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala
utama).
 Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari
yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.
 Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter benda
yang kamu ukur.

Cara Membaca Jangka Sorong

Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah sebagai berikut.

1. Perhatikan nilai yang ditunjuk oleh skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala
utamanya adalah 2,4 cm.
2. Tentukan skala noniusnya dengan cara melihat skala nonius yang berhimpit dengan skala
utama. Berdasarkan gambar di atas, skala nonius yang ditunjuk adalah 7. Artinya, 7 x
ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm.

HP = Skala utama + Skala nonius

= 2,4 + (7 x 0,01)

= 2,47 cm
4. MIKROMETER SEKRUP

Pengertian
Mikrometer sekrup adalah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu
Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan
tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m).

Fungsi Mikrometer Sekrup

1. Mikrometer Sekrup Luar

Mikrometer sekrup luar berfungsi untuk mengukur benda-benda yang berukuran sangat tipis,
seperti helai rambut, ketebalan plastik, kertas, dan sebagainya.

2. Mikrometer Sekrup Dalam

Mikrometer sekrup dalam adalah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur suatu
kedalaman, seperti kedalaman pipa.

3. Mikrometer Sekrup Kedalaman

Mikrometer sekrup kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu lubang dari permukaan
tertentu. Jika dibandingkan jangka sorong, mikrometer sekrup kedalaman bersifat lebih presisi.

Bagian-bagianMikrometer Sekrup

1. Poros Tetap
Poros tetap merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi untuk menahan benda yang
sedang diukur. Benda yang akan diukur diletakkan di antara poros tetap dan poros geser.
2. Poros Geser
Poros geser adalah bagian dari mikrometer sekrup yang berfungsi sebagai penekan benda saat
diukur. Sesuai dengan namanya, poros geser bisa digeser menyesuaikan dengan ukuran benda
yang sedang diukur.
3. Pengunci
Pengunci adalah bagian dari mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengunci poros geser. Jika
sudah dikunci, poros geser tidak akan bergerak, sehingga pengamat bisa melihat hasil
pengukuran.
4. Skala Utama
Skala utama ini adalah bagian yang sering kamu lihat saat menggunakan mikrometer sekrup.
Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan ketebalan utama benda yang satuannya mm.
5. Skala Nonius
Skala nonius adalah skala tambahan atau skala putar. Skala nonius berfungsi sebagai skala
penambah pada skala utama. Bagian ini adalah bagian yang tidak bisa kamu temukan pada
penggaris, mistar, atau meteran karena nilainya sangat kecil.
6. Pemutar
Pemutar adalah bagian mikrometer sekrup yang berfungsi untuk memutar ke kiri atau ke kanan
suatu poros geser.
7. Bingkai
Bingkai merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk seperti huruf C. Bingkai terbuat
dari logam yang cukup tebal dan kuat.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

 Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka
 Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser mikrometer saat
bertemu dengan skala dan skala nonius utama mikrometer menunjukkan angka nol.
 Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara menggerakkan pemutar ke
arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk ke dalam rahang.
 Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros geser lalu tutup
kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan diukur.
 Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi setelah itu ukur
atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun diameter suatu benda yang diukur menggunakan
alat ukur mikrometer sekrup.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Untuk menentukan hasil pengukuran, perhatikan hal-hal berikut.

1. Lihatlah nilai yang tertera di skala utama (dalam satuan mm).


2. Lihat nilai yang tertera di skala nonius (dalam satuan mm).

Setelah kamu berhasil melihat nilai yang tertera di skala utama dan nonius, masukkan nilai tersebut
ke persamaan berikut.

Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius

= skala utama + (ketelitian (0,01) x hasil pembacaan skala)


Perhatikan contoh berikut.

Skala utama = 3,5 mm

Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm

Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

= 3,5 + 0,12 = 3,62 mm

5. STOPWATCH

Pengertian

Stopwatch secara umum yaitu arloji genggam yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
telah berlalu / yang dibutuhkan. Meskipun cukup sepele, tetapi perhitungan waktu menggunakan
alat ini jauh lebih efektif daripada menghitung waktu menggunakan jam.

Fungsi Stopwatch

Fungsi utama dari alat ini adalah mengukur waktu untuk keperluan tertentu. Baik untuk keperluan
pendidikan, pertandingan, pertunjukan, penelitian dan lain – lain. Fungsi stopwatch lain adalah
sebuah fitur stopclock. Fitur tersebut berfungsi sebagai penunda waktu tanpa mempengaruhi proses
mengukur waktu. Alat ukur waktu ini juga dapat mengukur lebih dari 2 kecepatan waktu sekaligus.
Bagian – Bagian Stopwatch

Baik jenis digital maupun analog mempunyai bagian / komponen yang berbeda. Bagian – bagian
stopwatch tersebut yaitu :

1. Stopwatch Analog

Berikut ini adalah komponen yang terdapat pada jenis analog :

 Tombol start / stop.

Fungsi dari bagian ini adalah untuk memulai sekaligus mengakhiri pengukuran waktu.

 Jarum penunjuk.

Fungsi dari bagian ini adalah penunjuk tentang besar / lamanya waktu. Ada 4 buah jarum
yang tersedia sesuai dengan satuan waktu, seperti jam, menit, detik dan milliseconds.

 Tombol kalibrasi.

Tombol ini berfungsi untuk membuat posisi nol.

 Skala pengukuran.

Skala ini merupakan sebuah ruas sebagai petunjuk pengukuran waktu. Skala ini juga
terdapat 4 buah yang juga disesuaikan dengan jenis satuan waktu.

2. Stopwatch Digital

Berikut ini adalah bagian – bagian yang terdapat pada alat pengukur waktu digital :

 Layar .

Bagian ini merupakan petunjuk dari pengukuran waktu atau media yang digunakan untuk
membaca lamanya waktu. Untuk pengukurannya menggunakan angka.

 Tombol start /stop

Tombol ini untuk memulai serta mengakhiri perhitungan waktu.

 Tombol replay

Sedangkan untuk fungsi dari tombol ini untuk melihat ulang perhitungan waktu terakhir.

 Tombol kalibrasi.

Sementara untuk tombol kalibrasi berfungsi untuk mengalibrasi ke angka 0 / nol.


Cara Menggunakan Stopwatch
Baik untuk jenis pengukur waktu analog maupun digital mempunyai cara yang berbeda – beda dalam
menggunakan alat tersebut. Meskipun inti dari penggunaan alat tersebut adalah sama. Cara
menggunakan alat pengukur waktu analog antara lain sebagai berikut :

 Tekan tombol start untuk memulai mengukur waktu. Setelah tombol tersebut diputar, jarum
akan berputar dan berkalibrasi secara periodik.
 Lalu tekan tombol tersebut untuk kedua kalinya. Untuk tekanan yang kedua bukan untuk
mematikan, tetapi berfungsi untuk membuat kombinasi secara mekanik. Kemudian jarum pun
akan berhenti dan menunjukkan yang telah dilalui terhitung sejak menekan tombol start
pertama.
 Lalu ketika kalibrasi tombol pegas akan membuat kalibrasi yang kedua. Jadi pegas pertama akan
kembali seperti sedia kala. Dalam kata lain, kembali ke posisi nol.
 Cara menggunakan stopwatch digital, jauh lebih mudah dan praktis. Apalagi jika alat tersebut
telah mempunyai fitur touch screen. Jadi hanya dengan menekan tombol start untuk memulai,
lap untuk berhenti tanpa mengalibrasi dan melanjutkan perhitungan dengan sendirinya.

6. THERMOMETER

Pengertian Termometer

Thermometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu ataupun alat yang digunakan
untuk menyatakan derajat dingin atau panas suatu benda. Alat ini memanfaatkan termometrik dari
zat, yaitu perubahan dari sifat-sifat zat yang disebabkan karena perubahan susu dari zat tersebut.

Zat cair termometrik yaitu zat yang mudah mengalami suatu perubahan fisis ketika dipanaskan
maupun didinginkan, misalnya alkohol dan air raksa. Pengertian Thermometer adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur maupun perubahan suhu. Kata Thermometer
berasal dari bahasa latin yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya untuk mengukur.
Fungsi Termometer

Pada dasarnya Fungsi Thermometer yaitu sebagai alat mengukur suhu. Suhu yang diukur juga
bermacam-macam. Di bidang kedokteran, thermometer berfungsi untuk mengukur suhu tubuh
manusia untuk mengetahui tubuh seseorang demam atau tidak. Thermometer juga berfungsi untuk
mengetahui suhu oven untuk memasak, suhu kamar dan sebagainya.

Macam Macam Termometer.

1. Termometer Alkohol.

Salah satu Macam Macam Thermometer yaitu Thermometer Alkohol dimana isi cairan alat ukur
yang digunakan yaitu alkohol. Cairan Alkohol lebih peka dibanding dengan air raksa sehingga
pemuaian pada perubahan volume akan terlihat jelas. Thermometer yang sering disebut
thermometer minimum dikarenakan dapat mengukur suhu yang sangat rendah sekalipun.

Misalnya untuk mengetahui suatu gaya gravitasi bumi, alat ukur tinggal diletakkan pada bidang
mendatar. Ketika suhu dingin, alkohol akan bergerak ke kiri dan membawa indeks penunjuk
berwarna. Sedangkan ketika suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap berada di
posisinya. Meskipun cairan alkohol mengembang dan bergerak ke arah kanan.

2. Termometer Air Raksa.

Jenis thermometer yang selanjutnya yaitu thermometer air raksa yang merupakan alat pengukur
suhu dengan cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Thermometer jenis ini lebih
sering digunakan dibandingkan dengan thermometer alkohol. Karena alat ukur suhu dapat
mengukur hingga suhu yang sangat tinggi.

Ketika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga air raksa pada tabung kaca akan naik. Ketika
suhu mengalami penurunan atau turun, air raksa akan tetap berada pada posisi suhu panas. Hal
tersebut terjadi karena adanya kontraksi yang menghambat air raksa untuk kembali pada
keadaan semula.

Jika Anda ingin mengembalikan air raksa ke posisi awal, Anda harus mengocok-ngocok
thermometer tersebut dengan kuat. Sehingga air raksa akan kembali pada posisi mula-mula atau
pada keadaan semula.

3. Termometer Digital

Thermometer Digital menjadi salah satu jenis thermometer yang paling umum digunakan dan
dianggap paling akurat. Alat ukur yang satu ini memiliki beberapa bentukk. Bentuk yang paling
umum yaitu berbentu memanjang dan terdapat sebuah sensor pada ujungnya yang menjadi
pengukur suhu ketika menyentuh bagian tubuh seseorang. Sensor panas elektronik ini berguna
untuk merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak maupun dubur.
Bagian Bagian Termometer.

Ada Bagian Bagian Thermometer yang umumnya ada pada alat ukur tersebut :

1. Tabung Gelas.

Tabung Gelas adalah badan thermometer yang didalamnya berisi komponen utama seperti skala
dan pipa kapiler.

2. Pipa Kaca.

Pipa kaca atau pipa kapiler adalah tabung sempit yang berisi zat cair seperti air raksa maupun
alkohol. Fungsi dari pipi yaitu menjadi tempat terjadinya pemuaian zat cair tersebut. Ketika zat
cair memuai maka zat tersebut akan naik keatas pipa kapiler. Ketika suhu mulai menurun, zat
cair akan menyusut dan turun ke bawah.

3. Skala.

Skala merupakan bagian thermometer yang berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari bagian
ini untuk menunjukkan derajat celsius suatu benda. Semakin besar angka pada skala, maka
semakin besar pula suhu benda tersebut.

4. Zat Cair Pengisi Thermometer.

Zat cair pengisi thermometer menjadi bagian terpenting karena berfungsi sebagai komponen
dalam mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika panas. Zat cair atau raksa akan
memukau. Sebaliknya ketika sugu benda rendah atau dingin, maka zat tersebut akan menyusun.

5. Lekukan

Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa thermometer badan. Bagian ini berfungsi agar zat
cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Sebelum thermometer digunakan,
pengguna harus mengibas-ngibaskan alat ukur terlebih dahulu agar air raksa turun pada posisi
semula.

6. Tandon.

Tandon atau reservoir adalah bagian paling bawah pada thermometer. Bagian ini berfungsi
sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya menggunakan
thermometer.

Ketika terjadi sentuhan antara tandon dan benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara
konduksi. Sehingga suhu tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair didalam pipa
kapiler akan memuai atau menyusut sesuai suhu derajat pada benda tersebut.
Cara Menggunakan Termometer

1. Cara menggunakan Thermometer Digital di mulut.

Menggunakan thermometer digital di mulut dapat dilakukan oleh semua umur. Namun lebih
direkomendasikan untuk anak diatas 4 tahun. Pertama, pastikan tidak ada makanan atau
minuman yang masuk ke dalam mulut kurang lebih 15 menit terakhir. Kemudian buka mulut anak
dan letakan sensor thermometer di bawah mulut. Tutup mulut hingga terdengar bunyi “biip” yang
menandakan alat ukur sudah selesai mengukur suhu.

2. Cara menggunakan Thermometer Digital dibawah ketiak.

Penggunaan Thermometer Digital di bawah ketiak dapat dilakukan oleh siapa saja. Caranya yaitu
lepas baju terlebih dahulu kemudian himpit thermometer di ketiak. Pastikan bahwa bagian sensor
thermometer bersentuhan langsung dengan kulit. Tahan hingga thermometer berbunyi dan
selesai mengukur suhu.

3. Cara Menggunakan Thermometer Digital di Anus.

Menggunakan thermometer digital dianus biasanya dilakukan pada bayi yang usianya di bawah 3
bulan. Caranya mengoleskan pelembab pada bagian anus terlebih dahulu. Tempatkan
thermometer sekitar ½ inchi ke dalam anus dengan lembut. Tahan alat ukur tersebut
menggunakan tangan dan tunggu hingga sensor berbunyi.

7. NERACA OHAUS

Pengertian

Neraca Ohaus adalah salah satu alat ukur massa benda yang memiliki ketelitian 0,01 gram. Prinsip kerja
dari neraca ini sebenarnya hanya sekadar membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Kemampuan pengukuran dari neraca ini dapat diubah dengan cara menggeser posisi anak
timbangan sepanjang lengan neraca. Anak timbangannya, berada pada neraca ini sendiri.
Anak timbangan ini dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca sesuai kebutuhan pengguna.
Massa benda yang diukur dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan
setelah neraca dalam keadaan seimbang. Neraca jenis ini dipercaya memiliki ketelitian yang lebih baik
daripada neraca-neraca lainnya.

Jenis-Jenis Neraca Ohaus :

1. Ohaus Digital.
2. Ohaus Dua Lengan.
Ohaus jenis ini memiliki dua lengan, yang mana lengan depan terdapat satu anting logam yang
digeser-geser dari 0 hingga 100 gram. Selain dua lengan, neraca ini juga memiliki dua macam
skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama meliputi angka 0 sampai 9 gram.
Sedangkan skala nonius meliputi angka 0 sampai 0,9 gram. Pada neraca ini, skala satuan dan
1/100-nya digunakan dengan diputar, tapi skala ratusan dan puluhan dapat digunakan dengan
digeser. Komponen yang terdapat pada neraca ini meliputi lengan depan, lengan belakang,
penggeser anak timbangan, sistem magnetik, vanier, dan kait.
3. Ohaus Tiga Lengan.
Ohaus tiga lengan merupakan neraca yang memiliki nilai skala dari yang besar sampai ketelitian
0,01 gram yang dapat digeser. Neraca ini terdiri dari tiga lengan yang masing-masing punya
ketelitian berbeda. Lengan bagian depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0
hingga 10 gram.
Masing-masing itu terdiri dari 10 skala tiap skala 1 gram. Sehingga skala terkecilnya adalah 0,1
gram. Lengan bagian tengah memiliki anting lengan yang dapat digeser tiap skala 100 gram,
dengan skala 0 hingga 500 gram. Sedangkan lengan belakang memiliki anting lengan yang dapat
digeser tiap skala 10 gram, dari skala 0 hingga 100 gram.
4. Empat Lengan.

Fungsi Neraca Ohaus:


Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam yang digunakan dalam praktik
laboratorium. Kapasitas beban maksimal yang bisa ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Dengan ketelitian yang sangat detail, hasil pengukuran dari neraca ini dijamin lebih
terpercaya.
Tak heran jika neraca ini sering digunakan untuk mengukur masa suatu benda atau logam dalam
laboratorium. Selain digunakan untuk keperluan laboratorium, neraca ini juga biasa digunakan oleh
farmasi untuk menimbang obat-obatan dan juga menimbang logam emas.

Harga neraca jenis ini biasanya lebih mahal daripada neraca lainnya. Hal ini dikarenakan memang neraca
ini memiliki ketelitian luar biasa. Dengan neraca ini Anda bisa menimbang benda yang berukuran hingga
1 miligram. Selain lebih detail, kalibrasi neraca ini juga perlu dilakukan secara berkala. Hal itu dilakukan
agar neraca tidak mudah rusak dan tetap bisa menunjukkan hasil pengukuran yang paling akurat.

Bagian-bagian Neraca Ohaus

Ohaus ini memiliki beberapa bagian yang memiliki fungsi yang berbeda, bagian-bagian tersebut adalah:

1. Tempat beban.
Digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur.
2. Tombol kalibrasi.
Berfungsi untuk mengalibrasi neraca ketika neraca tidak digunakan untuk mengukur.
3. Lengan neraca
Lengan ini berfungsi untuk meletakkan anting atau pemberat pada neraca.
4. Anting atau pemberat yang diletakkan pada masing-masing lengan dan dapat digeser-geser,
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran.
5. Titik 0 atau garis kesetimbangan.
Berfungsi untuk menentukan titik kesetimbangan.

Cara Menggunakan Neraca Ohaus


Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu benda dengan
Ohaus neraca:

1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua garis pada
neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk
menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0,
bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat dibaca.
8. Valve Spring Tester

Valve Spring Tester adalah alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur atau memeriksa
elastisitas pegas. Dalam penggunaannya hasil pengukuran pada valve spring tester dibandingkan
dengan spesifikasi pada buku manual yang biasanya berkisar di 150 kg. Pegas yang biasanya diukur
yaitu Steering clutch, flywheel clutch, dan pegas katup kontrol hidraulik, dan lain-lain. Pegas yang
akan diukur cukup diletakkan di plat dasar valve spring tester. Kemudian gerakkan tuas sampai
pegas tertekan dan sesuaikan panjang pegas tertekan dengan panjang spesifikasi pegas. Untuk
mengetahui angka hasil pengukuran cukup di lihat pada angka yang tertera pada dial gauge.

9. Dial Indicator atau Dial Gauge

Dial Indicator adalah salah satu jenis alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur
kerataan, kebengkokan, dan keolengan suatu benda atau objek. Pada dial indicator terdapat
beberapa komponen seperti spindle, frame, magnetic holder, dan lain sebagainya. Dial indicator
mempunyai dua skala yaitu skala besar yang setiap strip bernilai 0.01 mm dan skala kecil yang satu
strip bernilai 1 mm. Dalam penggunaan cukup tempelkan spindle pada benda yang akan diukur,
namun jangan lupa untuk memposisikan nol terlebih dahulu yaitu dengan memutar outer ring.
Gerakan benda kerja sesuai kebutuhan, kemudian baca simpangan yang ditunjukan oleh short
pointer dan long pointer. Hasil pengukuran merupakan penjumlah kedua skala tersebut.
10.Outside Caliper

Outside Caliper adalah alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur diameter luar,
dimensi luar, dan memeriksa permukaan benda sejajar atau tidak. Outside caliper terdiri dari
beberapa ukuran. Dalam penggunaan outside caliper kondisi benda kerja yang akan diukur harus
dalam posisi bersih. Kemudian bengkokkan kedua kaki outside caliper untuk mendapatkan hasil
pengukuran. Untuk menentukan hasil pengukuran yaitu dengan mengukur hasil kebengkokan kaki
outside caliper menggunakan mistar baja atau jangka sorong.

11.Inside Caliper

Inside Caliper adalah alat ukur mekanik yang memiliki fungsi untuk mngukur diameter dalam atau
dimensi dalam benda atau objek ukur. Ketelitian inside caliper bisa mencapai 0.01 mm. Cara
penggunaan sama seperti outside caliper yaitu dengan membengkokan kedua kaki inside caliper
sesuai dengan benda yang diukur, kemudian hasil kebengkokan diukur menggunakan jangka sorong
atau mistar baja.
12. Dept Gauge

Dept Gauge adalah alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman celah
atau lobang atau ketinggian suatu benda. Didalam dept gauge terdapat beberapa komponen yaitu
cap, thimble, barrel, lock nut base, dan rod. Dalam penggunaan dept gauge, yang pertama dilakukan
yaitu memilih sambungan yang sesuai dan dipasangkan pada mikrometer. Tempelkan mikrometer
pada benda yang akan diukur. Kemudian putar thimble sampai anvil menyentuh benda kerja. Untuk
mengetahui nilai dari dept gauge yaitu dengan menjumlahkan panjang rod yang dipilih + nilai barel +
nilai thimble.

13. Penggaris Gulung atau Measuring Tape

Penggaris Gulung (Measuring Tape) hampir sama seperti mistar baja. Namun dalam penggunaan
biasanya berbeda karena penggaris gulung lebih lentur dari penggaris baja sehingga bisa
menyesuaikan bentuk benda kerja yang diukur. Penggaris gulung tersedia dalam ukuran 5m, 10m,
15m, 30m, sampai 50 m yang tertera pada pita ukur. Karena range pengukuran yang lebih panjang,
penggaris gulung biasanya digunakan untuk mengukur benda yang sangat panjang dan lebih dari
5m. Cara penggunaan sama seperti mistar baja. Pengukuran dimulai dari jarak nol, posisi nol pada
pita ukur pada titik awal objek yang ingin diukur, sedangkan ujung pita ukur pada titik akhir benda
yang akan diukur. Dalam proses pengukuran pita ukur harus berada pada posisi tegak lurus dari
benda yang akan diukur.
14.Telescoping Gauge

Telescoping Gauge adalah salah satu jenis alat ukur mekanik berbentuk seperti huruf T yang
mempunyai fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Didalam telescoping gauge
terdapat sebuah plunger dan pegas. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan plunger ke
benda yang akan diukur, kemudian kendorkan locking screw sehingga plunger dapat mengembang
sesuai dengan diameter benda yang diukur. Untuk mendapatkan ukuran yang tepat maka
goyangkan telescoping gauge sampai sekirannya mendapat simpangan terbesar. Kencangkan
kembali locking screw dan ukur panjang plunger dengan jangka sorong atau mikrometer untuk
mengetahui diameter benda yang diukur.

15.Cylinder Bore Gauge

Cylinder Bore Gauge atau bore gauge adalah salah satu jenis alat ukur mekanik yang berfungsi untuk
mengukur diameter silinder. Pada bore gauge terdapat beberapa komponen utama seperti dial
gauge, grip, replacement rod, dan replacement washer. Untuk pembacaan hasil dial gauge sama
seperti dial indicator yaitu short pointer yang bernilai 1 mm setiap strip di tambah dengan long
pointer yang bernilai 0.01 mm setiap strip. Untuk penggunaan memerlukan prosedur yang panjang
mulai mengukur diameter kasar silinder dengan jangka sorong, menentukan replacement rod dan
washer yang sesuai, mengkalibrasi bore gauge, dan melakukan proses pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai