1.1 Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya
yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan
skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan
dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Alat ukur panjang yang sering digunakan adalah mistar/penggaris memiliki sklala terkecil sebesar 1
mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala terkecil.
Penggaris/mistar digunakan untuk mengukur benda-benda berbidang datar serta berdimensi kecil
saja semisal gambar ataupun ubin.
1. Skala, biasanya terdapat 2 skala dalam penggaris, satu dalam cm dan yang lainnya dalam inci
Caranya:
1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Titik nol pada
penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan
dengan ujung akhir panjang benda.
Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung akhir benda
yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan 26 dari
angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.
Jadi secara matematisnya:
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
1.2 Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan ketebalan sebuah
benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 milimeter. Alat ini dapat menampilkan ukuran dengan
sangat terperinci bila dibandingkan dengan beberapa alat ukur yang lain, semisal penggaris.
Cara kerja jangka sorong dalam pemakaian, umunya digunakan untuk mengukur besaran panjang,
ketebalan serta diameter luas, dalam suatu benda. Dengan skala paling kecil yaitu 0,1 milimeter,
alat ini dapat mengukur dengan ketelitian rata-rata 0,05 milimeter.
Skala jangka sorong dibagi menjadi dua yaitu skala utama dengan satuan centimeter dan skala
Nonius dengan satuan milimeter. Kemudian pada bagaian rangah tetap atas dan bawah tidak bisa
diubah posisinya. Sedangkan rahang ubah atas dan bawah dapat diubah serta ada pengunci putar.
Ada beberapa fungsi dari jangka sorong atau vernier caloper dalam pengukuran suatu benda,
beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Digunakan untuk mengukur tinggi suatu benda yang bertingkat.
2. Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, seperti bagian dalam atau luar. Benda yang
diukur dapat berbentuk bulat, kubus, bujur sangkar, persegi, dan berbagai macam bentuk lainnya.
3. Dapat difungsikan saat mengukur Inner ring atau diameter bagian dalam suatu benda.
3. untuk mengukur Outer ring atau diameter bagian luar. Dan juga mengukur ketebalan bagian
dalam suatu benda.
4. Bisa digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.
5. umumnya digunkan untuk mengukur benda yang membutuhkan hasil nilai ukur yang presisi
serta akurat. Bahkan alat ini mampu menampikan hasil ukuran sampai seperseratus milimeter.
1. Rahang Dalam
Rahang Dalam ini berfungsi untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian luar dari sebuah benda
misalnya mengukur lebar dan tebal suatu benda (contohnya saat mengukur ketebalan kertas atau lebar
meja). Bagian Rahang Dalam Jangka Sorong ini bentuknya dapat digeser dan terdiri dari Rahang
Tetap dan Rahang Geser.
2. Rahang Luar
Bagian rahang luar jangka sorong ini terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. Fungsinya adalah
untuk mengukur suatu diameter didalam ataupun sisi bagian dalam suatu benda misalnya untuk
mengukur diameter hasil pengeboran, diameter tabung, cincin dan lain sebagainya.
Bagian depth probe ini mempunyai kegunaan untuk mengukur kedalaman sebuah benda. Misalnya
untuk menukur kedalaman sebuah tabunga dan lain sebagainya.
4. Skala Utama (cm)
Bagian Skala Utama dalam satuan cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama
suatu benda dalam bentuk satuan centimeter (cm).
Bagian Skala Utama dalam satuan inchi ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama
sebuah benda dalam bentuk satuan inchi.
Bagian Skala Nonius dalam mm ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam
bentuk satuan mm (milimeter).
Bagian Skala Nonius dalam bentuk Inchi ini berguna sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai
dalam bentuk satuan inchi.
8. Pengunci
Bagian pengunci berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat proses pengukuran
berlangsung, misalnya rahang gerak.
Dalam membaca jangka sorong manual yang perlu diperhatikan adalah skala utama dan skala
nonius, selain itu nilai setiap 1 garis dari pada skala nonius. Pada contoh ini nilai setiap 1 garis
mewakili 0,02 mm, jadi setiap 1 garis nanti dikalikan dengan 0,02, berikut ini cara membacanya:
Skala Utama.
Pada gambar di atas skala utama yang paling dekat atau berimpit dengan angka 0
menunjukkan angka pada angka 7, sehingga nilainya adalah 7 mm (untuk ukuran
tergantung dari satuan yang diberikan atau tercantum pada caliper).
Skala Vernier atau Nonius
Pada contoh di atas garis skala nonius yang sejajar dengan skala utama adalah pada garis
ketiga, sehingga nilai 0,02 X 3 = 0,06 sehingga nilai gambar di atas menunjukkan nilai 7,06
mm. Untuk membaca ketelitian jangka sorong yang skala noniusnya berbeda tinggal
mengalikan saja, misalnya 0,05 berarti 0,05 dikalikan garis yang sejajar dengan skala utama
(7) berarti 7×0,05 = 0,35 mm.
1.2.4 Contoh Soal
Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada
gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm
Jawaban : A
1.3Micrometer sekrup
Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu
Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan
tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat
Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi
Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya
saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong
karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer
mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur Mikrometer Sekrup yang benar ialah untuk mengukur Panjang
sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang
mempunyai ukuran yg cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel,
kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer
Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian
mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat
dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat
ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
1. Frame / Bingkai
Bagian mikrometer sekrup yang pertama adalah frame atau bingkai yang menyerupai huruf C atau U.
Frame ini dibuat dengan bahan logam yang tahan panas dan dibentuk dengan ketebalan yang tepat
sehingga bisa mengurangi peregangan dan mempermudah proses pengukuran. Frame juga dilapisi
dengan lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas dari tangan manusia terhadap
baja saat proses pengukuran.
Anvil atau poros tetap ini berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur dan ditempatkan
diantara anvil dengan spindle.
Spindle atau poros gerak adalah sebuah silinder yang bisa digerakan secara maju dan mundur menjauh
dan menuju anvil.
Lock nut atau pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar tidak
bergerak saat proses pengukuran benda berlangsung.
5. Sleeve
Sleeve merupakan batang logam tempat dimana skala utama berada (dalam satuan mm).
6. Thimble
Thimble merupakan batang logam yang dapat diputar dan ukurannya lebih besar dari sleeve serta
merupakan tempat dimana skala nonius atau skala putar berada (dalam satuan mm).
7. Ratchet Knob
Ratchet Knob berfungsi untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle telah dekat
dengan benda yang akan di ukur. Bagian ini kemudian digunakan untuk mengencangkan Spindle atau
poros gerak dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suara bunyi klik.
Untuk memastikan ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda yang akan diukur, maka
Ratchet knob diputar sebanyak 2 sampai 3 kali putaran.
1.3.3 Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
1. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
2. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
3. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan
menggerakkan poros geser secara perlahan.
4. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat
dibaca di skala utama dan skala nonius.
Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada dua bagian, yaitu di skala utama dan di skala nonius
atau Vernier. Skala utama dapat dibaca di bagian sleeve dan skala nonius dapat dibaca di bagian
thimble.
jenis timbangan yang fungsinya mampu menimbang massa hingga ukuran milligram (1 gram=1000
mg). Timbangan analitik banyak digunakan di laboratorium farmasi, laboratorium kimia dan toko
emas. Nama lain dari timbangan analitik adalah timbangan milligram atau neraca analitik.
Mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah sangat kecil. Tidak hanya mampu
menimbang hingga ukuran miligram, keakuratan yang tinggi hingga 4 angka di belakang koma juga
menjadi keunggulan dari alat laboratorium ini. Bahkan, saking peka dan sensitifnya, embusan angin
juga bisa mempengaruhi berat dari benda yang ditimbang. Oleh karena itu, biasanya timbangan
analitik juga dilengkapi dengan lapisan kaca agar udara di sekitarnya tidak akan mempengaruhi
gerak angka pada timbangan. Timbangan ini sangat cocok digunakan oleh para peneliti atau petugas
farmasi dalam melaksanakan tugasnya.
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini
adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat
diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser
menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-
masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga
yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Neraca Ohaus terbagi menjadi dua
macam, yaitu neraca ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga lengan. Adapun penjelasan dari jenis
neraca ohaus tersebut adalah sebagai berikut:
· Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek Laboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah311 gram. Batas ketelitian
neraca Ohauss yaitu 0,1 gram
Karena pada dasarnya prinsip kerja dan cara penggunaan untuk semua jenis neraca ohaus manual
itu sama, maka kita hanya akan mengulas tentang bagian-bagian neraca ohaus tiga lengan beserta
fungsinya saja. Untuk jenis neraca ohaus yang lain, bagian-bagian dan fungsinya secara umum tetap
sama. Untuk itu perhatikan gambar neraca ohaus tiga lengan di bawah ini.
1.Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau
mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
2.Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang
akan diukur massanya.
3.Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi
sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca
memilikinya.
4.Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah
lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan
skala dengan satuan yang berbeda.
5.Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses
penimbangan atau pengukuran massa benda.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan neraca ohaus dalam menimbang massa
suatu benda.
1.Lakukan kalibrasi pada neraca ohaus sesuai dengan cara yang telah dijelaskan di atas.
3.Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca yang memiliki skala terbesar sampai
garis kesetimbangan tercapai
4.Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan yang menunjukkan skala
lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis kesetimbangan tercapai.
Membaca skala alat ukur merupakan langkah terakhir dalam prosespengukuran. Pada neraca ohaus,
setelah sistem kesetimbangan tercapai, selanjutnya kalian tinggal membaca skala hasil
penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda yang ditimbang. Sebagai contoh, perhatikan
Berdasarkan gambar di atas, hasil pengukuran menggunakan neraca ohaus adalah sebagai berikut.
A. 546,6 gram
B. 464,5 gram
C. 456,5 gram
D. 364,5 gram
E. 346,5 gram
Jawaban: C
Pembahasan:
Untuk menentukan besar dari massa benda yang diukur yang harus dilakukan dengan
melihat jarum penunjuk pada masing-masing lengan.
a. Lengan pertama menunjukkan angka 400 sehingga besar massa yang diukur adalah 400 gram.
b. Lengan kedua menunjukkan angka 50 sehingga besar massa yang diukur adalah 50
gram.
c. Lengan ketiga menunjukkan angka 6,5 sehingga besar massa yang diukur adalah 6,5 gram.
Massa total dapat dihitung dengan menjumlahkan semua lengan yang terukur.
Massa total = (400 + 50 + 6,5) gram = 456,5 gram.
Jadi, massa benda yang ditimbang adalah 456,5 gram.
Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum penunjuk sebagai
penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada arloji.
Stopwatch berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu
kegiatan. Misalnya,stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. selain itu,dalam ilmu kimia stopwatch juga
dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat
mengalami perubahan suhu dalam praktikum fisika. Stopwatch sering digunakan misalnya pada
praktikum pengukuran dasar,viscosimeter aliran fluida,pesawat atwood,dan lain sebagainya.
1. Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran (tombol start) dan
untuk mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.
2. Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum pengukuran dan
pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Dan stopwatch analog ini ada yang berjenis
tombol start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
3. Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam menit dan jarum
penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam detik.
4. Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang antara detik
dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara menit dengan satu menit
diatasnya atau dibawahnya.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penggunaan stopwatch yaitu :
A. 5 s
B. 7 s
C. 8 s
D. 13 s
E. 15 s
Jawaban : c
Adalah suatu jenis stopwatch yang menggunakan layar atau juga monitor sebagai penunjuk hasil
pengukuran, seperti jam digital yang dimana perhitungan waktu berdasarkan perhitungan
elektronik. Selain itu juga, stopwatch digital otomatis peka terhadap cahaya dan dapat di buat
dengan menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir
pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001 sekon. Maka dengan stopwatch
digital otomatis peka cahaya dapat di lakukan suatu pengukuran waktu tempuh pelari dengan
ketelitian dan ketepatan yang dapat di andalkan. Satu hal yang perlu di ketahui oleh pengguna
bahwa stopwatch baik digital maupun analog sama-sama mengunakan baterai tetapi ada pula yang
menggunakan energy surya.
Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu :
1. Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara elektrik
berupa angka-angka.
2. Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri
pengukuran (tombol stop).
3. Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
4. Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk mereplay hasil
pengukuran yang telah dilakukan.
Cara menggunakan stopwatch digital sama seperti menggunakan stopwatch analog yaitu dengan :
A. 3 jam 53 menit
B. 3 menit 53 detik
C. 3 jam 53 detik
D. 3 menit 53 jam
E. 3 detik 53 jam
Jawaban : B
4.Mikroskop
Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam
melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat
dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat
benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro.
Untuk bisa menjalankan perannya dalam memperbesar bayangan benda -benda kecil, mikroskop
dibuat dengan berbagai bagian -bagiannya. Bagian -bagian mikroskop ini perlu kita ketahui agar kita
bisa mengenal bagaimana mikroskop dapat berfungsi dan digunakan.
Secara umum, bagian mikroskop dibagi dalam dua kelompok, yakni bagian optik dan bagian non
optik atau mekanik.
Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor, diafragma, dan
cermin. Berikut keterangannya.
Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung mikroskop. Pada lensa
okuler inilah, para pengamat melihat objek yang diperbesar bayangannya. Lensa okuler ini
berperan dalam memperbesar kembali bayangan yang dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa
okuler mempunyai perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Pada mikroskup
umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan kemampuan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
Untuk menggunakan lensa objektif ini, terlebih dahulu pengamat harus mengoleskan minyak
emersi pada bagian objek. Fungsi minyak emersi adalah sebagai pelumas serta memperjelas
bayangan benda. Minyak ini diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa
dan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau turun. Fungsi kondensor
adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
dan mengenai preparat atau objek yang diamati.
Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima
oleh mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya yang didapatnya
tersebut.
Revolver, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan oleh pengamat.
Tabung Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya untuk menghubungkan lensa objektif dan
lensa okuler pada mikroskop.
Lengan Mikroskop, adalah bagian yang fungsinya sebagai tempat pengamat ketika memegang
mikroskop.
Meja Benda, adalah bagian yang fungsinya untuk tempat meletakkan objek yang hendak diamati.
Pada meja benda ini terdapat pula penjepit objek yang berguna untuk menjaga objek agar tetap
ditempat yang diinginkan.
Makrometer (pemutar kasar), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan
tabung dengan cepat, agar pengamat dapat mengatur kejelasan gambaran objek yang didapatkan.
Mikrometer (pemutar halus), adalah bagian yang fungsinya untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat dan berguna untuk melakukan pengaturan agar mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
Kaki Mikroskop, adalah bagian mikroskop yang fungsinya sebagai penyangga untuk menjaga
mikroskop agar tetap pada tempat yang diinginkan. Kaki mikroskop juga berguna sebagai tempat
memegang mikroskop jika mikroskop hendak dipindahkan.
Berikut ini adalah penjelasan 聽 tentang cara menggunakan mikroskop untuk membuat pengamatan
1. Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan pengamatan.
2. Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan revolver. Lensa objektif
harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang sama dengan arah masuknya
cahaya dan lensa okuler.
3. Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus menggunakan lensa
okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda gunakan adalah binokuler maka
Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
4. Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan dapat
terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
5. Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar yang diterima
mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
6. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur makrometer
searah jarum jam.
7. Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa objektif. Gunakan
penjepit agar preparat tidak bergeser.
8. Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan
menggunakan makrometer.
9. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja preparat menggunakan
mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
10. Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif dengan perbesaran
yang lebih tinggi pada kedudukannya.
11. Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat merusak hasil pengamatan.
12. Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah berlawanan jarum jam dengan
perlahan.
13. Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
14. Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran paling kecil setelah Anda
selesai melakuka pengamatan.
15. Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
16. Ambil preparat dari meja preparat.
Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100x, jika perbesaran yang dibentuk lensa objektif 5x,
berapakah perbesaran lensa okulernya?
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 100x
mob = 5x
Ditanyakan: mok
Jawab:
M = mob × mok
M 100 =
mok = =
mob 5 20
Jadi, perbesaran lensa okuler mikroskop tersebut adalah 20x.
Pembeda Perbedaan
Pembeda Perbedaan
kegunaan Neraca Analitik : Mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam
jumlah sangat keci
Pembeda Perbedaan
Stopwatch analog : memiliki jarum sebagai penunjuk waktu
Bentuk Stopwatch digital : memiliki jarum sebagai penunjuk waktu
DAFTAR PUSTAKA
https://fisika.id/2014/12/25/soal-dan-pembahasan-ujian-nasional-tahun-20132014-
pengukuran/ (Diakses pada 23 Agustus 2019)