Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

JENIS-JENIS ALAT UKUR

DOSEN PEMBIMBING
Abdullah, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Ihsan Achmad Heryanto
Jordan Caesar
Khoirur Rohmat
Muhammad Nasir Ardian

E51151013
E51151014
E51151015
E51151016

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


TEKNIK ALAT BERAT
2015/2016
1

DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................

BAB II MATERI
2.1 Jangka Sorong ............................................................................................................
2.2 Mikrometer Sekrup.....................................................................................................
2.3 Height Gauge ..............................................................................................................
2.4 Coordinate Measuring Machine..................................................................................
2.5 Dial Gauge ..................................................................................................................

5
6
7
8
9

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................

12

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim ,
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, kasih
sayang dan anugrah-Nya sehingga dengan petunjuk Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul Jenis Jenis Alat Ukur Mekanik dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini masih
jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis .
Namun demikian di harapkan agar makalah ini dapat memenuhi syarat yang diperlukan.
Dalam kesempatan ini , sudah sewajarnya penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan yang
sangat berharga dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
dapat dijadikan dasar untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Cimahi, 29 November 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini di era digital, banyak perusahaan telah banyak membuat alat-alat ukur
digital yang memudahkan pengguna untuk melakukan pengukuran dalam menjalankan
pekerjaan. Seperti termometer digital, timbangan digital, dll.
Akan tetapi masih ada alat ukur dalam bidang mekanik yang dapat mengukur suatu benda
lebih spesifik dalam hal engineering. Contohnya : Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, Height
Gauge, Coordinate Measuring Machine, Dial Gauge.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang beberapa alat ukur
tersebut diatas secara detail.

BAB II
MATERI
2.1

Jangka Sorong

Skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas skala 10 cm.
Skala geser pada Jangka Sorong disebut skala pembantu (SP) dengan batas skala10 mm.
Jangka Sorong adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran
terhadap suatu objek secara rinci. Dari pengertian tersebut maka dengan menggunakan
alat ini anda akan mendapatkan hasil pengukuran yang detail atau rinci dari suatu objek
atau benda. Jangka sorong memiliki tingkat ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi
dalam pengukuranya. Selain itu jangka sorong juga memiliki beberapa garis skala dalam
pengukuranya yaitu skala utama dan skala nonius. Dengan menggunakan jangka sorong
maka anda akan mendapatkan hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan
4

jelas. Dalam pengukurannya jangka sorong memiliki sejenis lengan pengapit untuk
dijepitkan pada benda yang hendak diukur.
Jangka Sorong juga dapat dijabarkan secara morfologi yaitu dilihat dari
bentuknya. Berdasarkan bentuk dari alat tersebut jangka sorong dapat diarikan sebagai
sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan ketelitian yang tinggi
karena memiliki 2 besaran berdasarkan skala tertentu dan proses pengukuranya
menggunaka sutu lenganm pengapit yang diapitkan pada objek. Jangka sorong dirancang
dengan bentuk sedemikian rupa agar dapat bekerja secara efisien saat pengukuran suatu
benda. Bentuknya yang fleksibel merupakan suatu kelebihan yang dimiliki jangka sorong
karena memudahkan seseorang dalam melakukan pengukuran.
Pengertian Jangka Sorong lainya yaitu sebagai alat pengukur ketebalan atau
kedalaman suatu benda. Ukuran yang detail akan selalu ditunjukan oleh jangka sorong
melalui garis skalanya. Selanjutnya jangka sorong juga merupakan alat untuk mengukur
diameter dalam suatu benda. Tentunya benda- benda yang memiliki diametir adalah
benda yang mberbentuk bulat atau bola serta elips. Dengan cara menjepitkan lengan capit
yang dimiliki oleh jangka sorong pada benda tersebut. Disisi lain jangka sorong pun
dapat disebut sebagai alat mengukur suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai satu
per seratus millimeter. Dengan jangka sorong anda dapat mengetahui secara pasti ukuran
suatu benda. Demikian adalah beberapa penjabaran dari pengertian jangka sorong yang
pada intinya sebagai sebuah alat untuk melakukan pengukuran dari sebuah objek secra
tepat, teliti, dan efisien.

Kegunaan Jangka Sorong:


Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, atau pun kedalaman benda/zat .
Ketelitian Jangka Sorong:
Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong, yakni jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05
mm dan
yang memiliki ketelitian 0,1 mm.
Contoh penggunaan Jangka Sorong:
Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong
dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut:
1 mm + 2 (ketelitian) = 1 mm + 2 x 0.0 mm = 1,01 mm

2.2

Mikrometer Sekrup
5

Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup adalah alat
ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian
mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat
tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang
sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat.
Secara umum, mikrometer sekrup digunakan sebagai alat ukur dalam teknik mesin elektro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot.Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter
benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.
Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai
skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius diputar 1 kali,
maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer
sekrup adalah setengah dari skala terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm.
Hal ini dapat diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali
putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skalautama. Oleh karena itu, nilai satu skala
nonius adalah0,5/50mm = 0,01 mm.
Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;
1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh
bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.
2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan
garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup


Adapun langkah langkah untuk menggunakan mikrometer sekrup adalah :
Memutar bidal (pemutar) berlawananarah dengan arah jarum jam sehinggga ruang antara
kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur.
Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang akan diukur
terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
Memutar pemutar kecil(roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala nonius pada
pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.
Membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.

Kegunaan mikrometer sekrup:


Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter
atau beberapa centimeter saja.
Ketelitian mikrometer sekrup:
Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm.
Contoh penggunaan mikrometer sekrup:
Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong
dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut:
Alat Ukur dan Ketelitian
Jadi panjang balok kayu tersebut adalah
p = 4,5 mm + 12 x (ketelitian) = 4,5 mm + (12 X 0.01 mm) = 4,62 mm

2.3

Height Gauge

Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda
terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara
berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Height gauge
memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat
putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur.
Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan mengurangi defleksi pada benda
kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu dengan
penambahan probe dua arah, height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari
sebuah lubang dalam posisi horisontal.

2.4 Coordinate Measuring Machine

Coordinate Measuring Machine (mesin pengukur kordinat) adalah sebuah alat pengukur
multi fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran yang
tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinat yang
dimasukkan menghasilkan gerakan pahat pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM
kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan kordinat. Selain itu jika pada mesin
CNC menggunakan bantalan peluru bersirkulasi (circulated ball bearing) maka pada mesin
CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing) sehingga gerakannya sangat halus.
Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku (rigid). Salah satu
caranya dengan menggunakan granit sebagai meja atau bidang acuan.

2.5

Dial Gauge
Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik
maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering
digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL GAUGE.

DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang
dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang
silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti
terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat
penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.
CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT
Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan
kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi
dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.

Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip)
dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi
ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh
1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada
skala yang besar.
10

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum
pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm.
Pengukuran ini diperoleh dari : skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06
mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus
dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran
penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan
permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak
lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran
1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock
sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling
kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

BAB III
11

KESIMPULAN
Dari uraian makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam dunia pekerjaan khusus
mekanik, kita pasti berhadapan dengan benda yang berukuran kecil sehingga kita pasti
memerlukan beberapa alat ukur seperti di atas yang dapat mengukur lebih detail.
Kami sebagai penulis menyarankan agar makalah ini dapat diperbaiki dan disempurnakan
dalam hal apapun. Baik cara penulisan, materi yang kurang detail, alat ukur yang belum
dijelaskan, dsb.

12

Anda mungkin juga menyukai