Dosen Pengampu :
Dr. H. Haruna, H.L., M.Pd.
ABDUL IKSAN
210203602005
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikat rahmat dan hidayah-
nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Teknik
Pengukuran” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari laprak ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Teknik Pengukuran. Selain itu, laprak ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana cara menggunakan alat ukur apa saja yang ada di rana otomotif bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak:
1. Dr. H. Haruna, H.L., M.Pd.
Selaku Dosen Mitra Teknik Pengukuran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan Laporan Praktikum ini.
ABDUL IKSAN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
1. Jangka sorong..............................................................................................................................1
2. Mickrometer................................................................................................................................2
3. Dial indikator...............................................................................................................................3
4. Multi meter..................................................................................................................................5
5. Compression tester.......................................................................................................................6
6. Radiator tester..............................................................................................................................9
7. Timing light...............................................................................................................................10
8. Puller gauge...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
ii
1. Jangka sorong
Jangka sorong atau vernier kaliper adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
bagian diam dan bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.
Pada versi analog umumnya tingkat ketelitian adalah 0.005cm untuk jangka sorong dibawah
30cm dan 0.01 cm untuk yang diatas 30cm.
Fungsi jangka sorong yaitu :
o untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
o untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur;
o untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang
2. Mickrometer
Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda benda berukuran kecil atau
tipis. Atau yang berbentuk pelat dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Mikrometer sekrup
memiliki ketelitian 0,01mm. alat ini dilengkapi sekrup terkalibrasi yang banyak digunakan
untuk mengukur komponen secara akurat. Dalam kehidupan sehari hari mikrometer
digunakan tukang servis kulkas dan pompa air utuk mengukur diameter kawat tembaga yang
2
akan digunakan. Mikrometer juga digunakan di dalam teleskop dan mikroskop yang masing-
masing kegunaannya ialah mengukur diameter
3
semu benda langit dan diameter benda mikroskopis. Mikrometer yang digunakan dengan
teleskop ditemukan sekitar tahun 1638 oleh William Gascoigne, seorang astronom Inggris.
Mikrometer obyektif berbentuk slide glass, di tengahnya terdapat skala tanpa angka sebanyak
100 unit, seperti penggaris. Skala tersebut ditutup dengan cover slip berbentuk bulat. Skala
100 unit = 1 mm maka tiap unit setara dengan 0.01 mm atau 10 μm maka jarak tiap unit dari
micrometer obyektif akan tampak berbeda
Cara mengkalibrasi mikrometer sekrup
o Letakan dan himpit batang penyetel mikrometer sekrup di antara anvil dan spindle,
himput batang penyetel mikrometer sekrup dengan memutar thimble secukupnya.
o Jika batang penyetel mikrometer sekrup sudah sedikit terhimpit maka kencangkan lagi
himpitan anvil dan spindle terhadap batang penyetel dengan memutar rachet knob
hingga spindle tidak bergerak.
o Jika selisih antara angka 0 dan garis tengah pada sekala tetap dengan sekala putar tidak
melebihi 0,02 mm maka putarlah sleeve menggunakan kunci penyetel hingga garis
tengah dan angka 0 sejajar dengan 0 pada sekala putar.
o Jika selisih antara 0 dengan garis tengah pada sekala tetap lebih dari 0,02 mm, maka
lepas rachet knob kemudian tahan sleeve dan putar thimble menggunakan kunci
penyetel hingga didapatkan angka 0 pada sekala putar dengan garis tengah pada sekala
tetap sejajar, jika sudah pasang kembali rachet knob.
Bagian bagian mikrometer sekrup : frame, poros tetap, poros gerak, sleeve, thimble, lock
nut/pengunci, ratchet knob
3. Dial indikator
Disebut juga sebagai dial gauge, alat ukur ini digunakan untuk mengukur serta memeriksa
kerataan pada sebuah bidang atau benda. Skala pengukurannya sendiri sangat kecil. Bentuk
fisik dial indicator adalah seperti jam analog yang memiliki dua sampai tiga jarum penunjuk.
Satu jarum sebagai penunjuk besar dan dua jarum lainnya adalah petunjuk yang ukurannya
kecil. Fungsi dari jarum penunjuk kecil adalah mencatat gerakan dari jarum besar. Satu
putaran jarum besar akan memutar jarum kecil bertambah satu angka. Tidak ada bedanya
dengan jarum jarum detik dan jarum menit pada jam. Skalanya sendiri dari yang terkecil
adalah 1:100 atau sama dengan 0,01 mm.
4
Prinsip kerjanya adalah gerak lurus dari spindel diubah menjadi gerak berputar. Oleh
karena itulah yang diperhatikan pergerakannya adalah jarum.
Fungsi :
o Mengukur kerataan bidang datar contohnya flywheel dan rem cakram
o Mengukur kebulatan pada bidang poros contohnya crankshaft
o Mengukur kesejajaran contohnya liner protection pada mesin diesel
o Mengukur run out poros contohnya poros propeller
o Mengukur jarak end play contohnya crankshaft untuk mencegah agar crankshaft tidak
mengalami kemacetan. Seperti tidak dapat berputar karena thrust bearing mengembang
akibat panas mesin.
Beberapa orang menyebut juga komponen ini sebagai bidang sentuh di dial gauge.
o Outer Ring
Komponen ini memiliki fungsi utama supaya alat memperoleh hasil pengukuran
yang presisi. Outer ring akan bekerja mengkalibrasi skala jarum jam panjang supaya
tepat di angka nol.
Posisi angka nol sendiri akan disesuaikan ketika Anda melakukan proses pengukuran
objek.
o Stem
Bagian ini memiliki fungsi sebagai wadah dari spindel ketika naik turun dengan leluasa.
o Spindel
Terakhir adalah komponen spindel yang akan bekerja menginput data dari plunger ke dial
indikator.
5
Cara Menggunakan Dial Indicator
Bagaimana cara mengukur menggunakan dial gauge? Dalam tahapan penggunaan, dial
gauge ini tidak bisa digunakan sendiri. Dibutuhkan alat pelengkap bernama dial stand dan
magnetic base.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti.
1. Pasang terlebih dahulu tangkai dial indicator di lubang pengunci dengan cara
memasukannya. Baru setelah itu kencangkan bagian baut.
2. Masukkan bagian dial gauge yang memiliki jarum serta skala di tangkai yang tadi
dipasang dan kencangkan.
3. Bersihkan objek yang hendak diukur terlebih dahulu agar pengukuran lebih stabil.
4. Nyalakan aliran magnet di dial gauge menggunakan tombol di bagian bawah menjadi
posisi on.
5. Kemudian lihat bagian jarum, pastikan posisinya ada di atas permukaan objek hingga
menyentuh. Anda bisa mengeceknya dengan menggerakkan jarum pada objek.
6. Masuk ke pemakaian, mulailah untuk menggeser objek ke kanan atau kiri dan jika
jarum berputar maka alat bekerja. Putaran searah jarum jam artinya adalah permukaan
objek cembung. Apabila putarannya berlawanan maka tandanya cekung.
4. Multi meter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis
besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk
multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan
Ohm.Selain itu, multimeter juga disebut dengan nama multitester. Multimeter terbagi menjadi
dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog
dan multimeter digital terletak pada tingkat ketelitian nilai
6
pengukuran yang diperoleh. Multimeter dapat digunakan untuk pengukuran listrik arus
searah maupun pengukuran listrik arus bolak-balik.
Cara menggunakan multi meter :
Jarum penunjuk pada multimeter harus diperiksa terlebih dahulu sebelum multimeter
digunakan. Posisi jarum penunjuk harus sejajar dengan angka 0 pada nilai yang tertera pada
layar pengukuran. Sekrup penyetelan jarum petunjuk harus diputar dengan menggunakan
obeng mata datar jika penunjukan jarum tidak tepat di posisi 0.Pengecekan angka 0 hanya
dilakukan sesekali sebab pengecekan secara terus-menerus dapat mengakibatkan hubungan
pendek di dalam bagian-bagian penyusun dari multimeter. Kondisi multimeter harus
dipastikan dalam keadaan standar pemakaian. Standar ini sesuai dengan jenis dan merek dari
multimeter. Hasil pengukuran harus sesuai dengan nilai sebenarnya dari besaran listrik yang
diukur. Oleh karena itu sebelum melakukan pengukuran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu kondisi alat ukur dalam keadaan baik, normal dan tidak cacat/rusak agar
dapat berfungsi dengan baik sehingga benar-benar dapat mengukur sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran yang tidak valid dapat mempengaruhi data sehingga
hasil analisisis akan berisiko dan berpotensi berakibat fatal.
Multimeter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan
listrik. Pengukuran dilakukan dalam keadaan arus searah maupun arus bolak-balik. Selain itu,
multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur nilai dan kualitas kerja dari induktor,
kapasitor, dioda, dan transistor. Multimeter juga dapat digunakan untuk menguji hubungan
pendek listrik atau hubungan normal pada rangkaian listrik.
5. Compression tester
7
Tes tekanan kompresi merupakan salah satu alat ukur pneumatic yang biasanya ada pada
kendaraan bermotor. Secara garis besar, tes tekanan kompresi berfungsi untuk melihat
besarnya kompresi pada kendaraan. Nantinya, hasil pengukuran ini akan digunakan untuk
menentukan kondisi mesin kendaraan. Alat ini memiliki banyak bagian atau komponen. Alat
tes tekanan kompresi ini memiliki peran penting pada mesin motor. Jika tekanan pada
kompresi berada di bawah standar, akan muncul masalah pada kendaraan.
alat ini merupakan salah satu alat ukur pneumatic yang umumnya digunakan pada
kendaraan. Tes tekanan kompresi ini memiliki beberapa bagian penting yakni manometer,
selang penghubung, dan pressure release button.
Ketiga komponen diatas memegang peranan penting dalam pengoperasian alat tes tekanan
kompresi. Keberadaan alat ini pada sebuah kendaraan sangatlah penting karena fungsinya
yang berkaitan langsung dengan kondisi dan kinerja mesin.
Biasanya, bengkel menggunakan cara tradisional untuk memeriksa tekanan kompresi pada
kendaraan. Cara manual yang biasa dilakukan adalah dengan memasukkan jari pada bagian
lubang busi guna merasakan tekanan pada ruang bakar.
Fungsi dari compression tester :
Secara garis besar, fungsi utama dari alat ini adalah memeriksa serta mengetahui seberapa
besar tekanan kompresi yang bisa dihasilkan oleh mesin. Hasil yang didapatkan dari
pengukuran ini akan digunakan untuk mendiagnosa kondisi terkini dari mesin kendaraan
tersebut.
Cara menggunakan compression tester :
• Nyalakan Mesin
Anda perlu menyalakan mesin terlebih dahulu sampai mencapai batas suhu kerja mesin
tersebut. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Saat mesin sudah dalam keadaan panas, bagian piston ring akan mekar dan oli pelumas
akan menyebar ke seluruh bagian mesin. Mekarnya piston dan pelumas yang sudah
menyebar ini akan membuat proses pengukuran menjadi lebih optimal.
8
• Lepas Saluran Bahan Bakar Selanjutnya
Lepas Saluran Bahan Bakar SAnda perlu melepaskan saluran atau socket bahan bakar
yang biasanya menuju ke saluran injector. Hal ini dilakukan agar bahan bakar yang digunakan
tidak terbuang sia-sia. Dengan begitu, proses pengukuran akan menjadi lebih efisien.
9
6. Radiator tester
Radiator tester digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran pada sistem
pendingin kendaraan. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk memeriksa kondisi dari tutup
radiator. Pada radiator tester dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk menghasilkan
tekanan dan juga dilengkapi dengan manometer yang berfungsi untuk mengetahui tekanan
yang dihasilkan oleh pompa.
Cara menggunakan radiator tester :
Pemeriksaa tutup radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan dari tutup radiator. Pada
tutup radiator terdapat dua buah katup yaitu katup tekan dan katup vakum. Ketika mesin
panas maka suhu dan tekanan air radiator akan naik sehingga bila tekanan telah melebihi
tekanan spesifikasi yaitu antara 0,8 – 1,2 bar maka katup tekan akan membuka dan
sebagian air pada radiator akan disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan air radiator
tidak dijaga pada tekanan kerjanya atau tekanan melebihi spesifikasinya maka air radiator
akan cepat mendidih.
Pemeriksaan tutup radiator dengan menggunakan radiator tester dapat dilakukan dengan cara :
1. Lepaskan tutup radiator dari radiator kendaraan.
2. Pilih adapter yang sesuai kemudian pasang radiator cup tester pada tutup radiator.
3. Tekan pompa radiator cup tester sehingga tekanan melebihi tekanan spesifikasi pada
tutup radiator. Pada saat ini katup tekan akan membuka.
4. Amati tekanan pada manometer alat ukur, apakah terjadi penurunan tekanan atau tidak
saat katup tekan terbuka.
5. Jika terjadi penurunan tekanan kemudian tekanan berhenti pada tekanan spesifikasinya
maka keadaan katup tekan baik, kemudian amati kembali pada manometer, setelah
6. tekanan pada batas spesifikasinya, maka tekanan harus tetap tidak boleh turun, namun
jika masih turun maka hal tersebut menandakan adanya kebocoran pada tutup radiator.
10
kebocoran air pendingin maka akan menyebabkan volume air pendingin menjadi berkurang
sehingga dapat menyebabkan terjadinya over heating pada mesin karena sistem pendinginan
yang tidak optimal.
1. Langkah pemeriksaan :
2. Lepas tutup radiator.
3. Pasang radiator tester ke lubang tutup radiator.
4. Tekan pompa radiator sampai tekanan spesifikasi. Jangan menekan pompa melebihi
tekanan spesifikasi karena dapat merusak sambungan-sambungan pada sistem pendingin,
contohnya sambungan selang.
5. Amati apakah terjadi kebocoran atau rembesan air pendingin pada sambungan-
sambungan di sistem pendingin.
6. Jika terjadi kebocoran segera lakukan langkah perbaikan.
7. Timing light
Timing light merupakan salah satu jenis alat ukur elektrik yang sering dipakai untuk
melakukan servis kendaraan.
Timing light berfungsi untuk memeriksa saat terjadinya pengapian atau saat busi
memercikkan bunga api, sehingga dari hasil pemeriksaan tersebut nantinya dapat diketahui
apakah saat pengapian sudah tepat atau terlalu maju atau terlalu mundur.
11
Apabila diketahui ternyata hasil pemeriksaan saat pengapian terlalu maju atau terlalu
mundur dari spesifikasi kendaraan tersebut maka dapat dilakukan tindakan selanjutnya yaitu
melakukan penyetelan saat pengapian. Cara kerja dari timing light yaitu mendeteksi tegangan
induksi dari koil pengapian yang menuju ke busi.
Cara menggunakan timing light :
Siapkan alat ukur timing light.
Hidupkan mesin dan tunggu sampai panas mesin mencapai temperatur kerjanya.
Pastikan mesin dalam keadaan stasioner pada RPM 750 – 800 untuk mesin dengan 4
silinder (untuk lebih tepatnya lihat buku manual kendaraan tersebut). Apabila RPM
mesin tinggi maka governor advancer telah bekerja untuk memajukan saat pengapian
sehingga pemeriksaan saat pengapian menjadi tidak tepat.
Lepas selang vakum dari distributor dan lalu sumbat selang vakum tersebut. Apabila
selang vakum dalam keadaan terpasang maka vacum advancer dalam keadaan bekerja
untuk memajukan pengapian.
Pasang timing light, pada timing light dengan tiga kabel maka kabel merah dipasangkan
ke positif baterai atau positif koil dan kabel hitam ke negatif baterai (massa) serta kabel
pemicu dipasang ke kabel busi no 1. Pemasangan kabel pemicu tidak boleh terbalik,
tanda panah pada kabel pemicu harus menghadap ke arah busi, apabila pemasangannya
terbalik maka dapat membuat hasil pemeriksaan tidak tepat.
Pada timing light dengan satu kabel, yaitu satu kabel pemicu saja maka kabel pemicu
langsung dipasangkan ke kabel busi no 1 dengan cara yang sama.
Tekan tombol power pada timing light dan arahkan timing light ke puli poros engkol
kemudian periksaa kapan waktu pengapian terjadi.tepatnya lihat buku manual kendaraan
tersebut).
Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan nilai spesifikasinya maka lakukan
penyetelan.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan, lepas timing light dan pasang kembali selang
vakum pada distributor.
12
8. Puller gauge
Bentuk fisik dari feeler gauge adalah lembaran baja tipis dengan berbagai jenis ukuran.
Alat ini sudah tidak asing lagi di antara teknisi dan selalu digunakan ketika sedang servis atau
tune up.
Fungsi feeler gauge yang paling utama adalah mengukur adanya celah atau gap di setiap
bagian mesin yang saling bersinggungan. Jika Anda mencoba melihat ke bagian kap mobil
pasti akan langsung mengetahuinya.
Contohnya saja pada bagian celah katup atau klep mesin mobil. Komponen yang jadi pintu
keluar masuknya gas ini dapat berubah ukuran celahnya. Oleh karena itu dibutuhkan feeler
gauge untuk mengukurnya.
Baik bentuk lebar dan panjang feeler gauge ini sama, hanya saja ketebalan baja yang
dimiliki berbeda. Setiap plat tertera ukuran yang berbeda-beda mulai dari 0,01 mm hingga 1
mm. Tingkat keakuratan yang tersedia pada alat ini pun bisa mencapai 1/100 mm atau 0,01
mm. Jadi setelah mengukur dengan feeler gauge, celah mesin dapat disetel kembali seperti
normal ukuran standar pabrik.
Fungsi puller gauge :
13
• Pengukuran Celah Kontak Platina
Fungsi feeler gauge selanjutnya adalah untuk mengukur bagian celah di kontak platina.
Fungsi utama dari platina adalah untuk memutus dan menghubungkan arus listrik supaya
busi bekerja.
Bagian ini memiliki celah yang harus selalu disetel dengan bantuan feeler gauge. Celah
yang terlalu besar menciptakan induksi dan listrik kecil sehingga mobil sulit dinyalakan.
Oleh karena itu harus selalu diukur ulang.
14
• Ukur dari Ketebalan Feeler Gauge yang Kecil
Anda bisa mulai mengukur hanya dengan memasukan ujung feeler gauge pada celah yang
telah dijangkau. Mulailah dari feeler gauge yang paling tipis atau ukurannya di bawah
standar celah
15
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Astuti Dkk. 2002. Fisika SLTP Kelas I. Solo: Sinar Grafika.
Sustini, Euis dan Sojoto. 1992. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Bandung: LPTK Fisika ITB
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan Menarik.
Makassar: FIP UNM
16