Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat
ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat. Secara luas, mikrometer sekrup digunakan sebagai alat ukur dalam teknik mesin elektro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok luar dan garis tengah kerendahan dan batang-batang slot (Bambang, 2006). 2.1 Mikrometer Luar Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur lainnya yang terpasang pada satu sisi rangkap berbentuk U, dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar digunakan untuk dalam memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang. 2.2 Mikrometer Dalam Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunya graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer sekrup dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda. 2.3 Mikrometer Kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot, skala pada mikrometer sekrup ada dua cara yaitu : 1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. 1. Skala Nonius (SN), yaitu skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis utama mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm. Bagian utama mikrometer sekrup ialah sebuah poros yang berulir dan terpasang pada sebuah silinder pemutar yang disebut bidal. Poros berulir masuk mengulir pada silinder berskala 0,01 mm atau 0,5 mm. Dengan demikian skala pada silinder pemutar menunjukkan ukuran dalam persatuan milimeter. Mikrometer sekrup memiliki batas ukur maksimal 25 mm. Tanpa skala nonius maka skala utama alat utama ini adalah 0,5 mm. Karena pada jarak 25 mm skala utama terbagi dalam 50 skala. Sehingga skala terdekat 0,5 mm. Seperti halnya jangka sorong, mikrometer sekrup juga memiliki dua skala utama dan skala nonius : Mikrometer sekrup terdiri atas : 1. Rahang tetap, yang berisi skala utama yang dinyatakan dalam satuan mm. 2. Poros berulir, yang dipasang pada silinder pemutar (bidle). 3. Rahang geser, yang dihubungkan dengan bidal yang digunakan untuk memegang benda yang akan diukur bersama dengan rahang tetap. Untuk mengukur dengan menggunakan mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan langkah berikut : 1. Putar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam sehingga ruang antara kedua rahang cukup besar untuk ditempati benda yang akan diukur. 2. Letakkan benda diantara kedua rahang. 3. Putar bidal (pemutar) searah jarum jam sehingga saat poros hampir menyentuh benda, pemutar dilakukan dengan menggunakan roda bergigi ini agar poros tidak menekan benda. Dengan memutar benda dibagian roda bergerigi, putaran akan berhenti segera setelah poros menyentuh benda. Jika sampai menyentuh benda yang diukur, pengukuran menjadi tidak teliti. 4. Putar sekrup penggeser sehingga terdengar bunyi klik satu kali. 5. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dengan rumus : H= ( Skala utama × 0,5 mm ) + (Skala nonius × 0,01 mm) Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan mikrometer sekrup : 1. Permukaan benda diukur, mulut ukur dari mikrometer sekrup harus dibersihkan dahulu dari adanya kotoran, terutama bekas proses pengukuran dapat menyebabkan kesalahan ukur maupun merusak permukaan mulut ukur. 2. Sebelum dipakai kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa. Kedudukan nol diatur dengan cara mendapatkan muka ukur dengan ketelitian silinder tetap diputar dengan memakai kunci pengatur sampai garis referensi dari skala tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar. 3. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur. Apabila dimensi tersebut cukup satu bar maka proses ukur dapat digerakkan dengan cepat dan cara menggelindingkan silinder putar pada telapak tangan. Jangan sekali-kali memutar rangkanya dengan memegang silinder putar seolah-olah memegang mainan kanak-kanak. 4. Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup ditelapak tangan kanan, dan ditahan oleh kelingking, jari manis, serta jari tangan. Telunjuk dan ibu jari digunakan untuk memutar silinder pusat (Dudi, 2007). Setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama, mikrometer perlu dikalibrasi untuk mendapatkan tingkat kecermatan sesuai dengan standarnya. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi mikrometer adalah : 1. Gerakan silinder putar/poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi goyangan karena ulir utama. 2. Kedudukan nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus menunjukkan nol. 3. Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). 4. Kebenaran dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan dengan standar yang benar. 5. Bagian-bagian seperti gigi gerigi dan pengunci poros ukur harus berfungsi dengan baik. 2.4 Persyaratan Kalibrasi Adapun syarat-syarat kalibrasi dalam mikrometer sekrup adalah : 1. Kalibrasi dilakukan dalam kelembaman relatif 55 %. 2. Untuk pemeriksaan digunakan optical float atau optical paralel dengan kerataan kurang dari 0,1 μm . 3. Untuk pemeriksaan kesejajaran digunakan optical paralel dengan kerataan kurang dari 0,1 μm dan kesejajaran kurang dari 0,2 μm atau gaya block. 4. Untuk pengukuran kesalahan penunjukan digunakan balok kelas nol. Pengukuran merupakan suatu aktifitas atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standard. Pekerjaan yang membandingkan ialah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut alat ukur. Pengukuran banyak sekali dialakukan dalam bidang teknik atau industri, misalnya objek yang diukur serta hasil yang diinginkan. Pengukuran semua besaran sebenarnya atau satuan tertentu, dan satuan ini dipastikan disamping nilai numeriknya. Saat melakukan pengukuran, kita tidak lepas dari kesalahan, kesalahan dalam pengukuran terbagi menjadi dua macam yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan acak. Kesalahan sistematik diantaranya kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, dan kesalahan alat lainnya, gesekan, kesalahan paralaks dan keadaan saat kerja. Kesalahan-kesalahan tersebut akan menyebabkan penyeimbangkan hasil pengukuran. Namun pada prinsipnya kesalahan tersebut dapat dikoreksi dan diperhitungkan. Selain kesalahan, ada kepastian pengukuran terulang. Sedangkan kesalahan acak ditimbulkan oleh kondisi lingkungan yang tidak menentu yang mengganggu alat ukur, misalnya gerak brown, fluktualisasi, tegangan listrik (Pristiadi, 2007). Pengukuran sebanarnya merupakan proses perbandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktifitas yang membandingkan kualitas dan kauntitas fisika dari objek dan kejadian dunia nyata. Alat pengukur adalah alat
yang digunakan untuk mengukur benda. Seluruh alat pengukuran terkena
errorperalatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran yang dinamakan metrologi. Alat ukur yang paling sering digunakan untuk mengukur panjang ialah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki batas ukur maksimal 25 mm, skala utama alat ini adalah 0,5 mm (Osa, 2005). 2.5 Penyajian Data pada Hasil Pembacaan Mikrometer Sekrup Ketelitian mikrometer sekrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu centimeter atau 0,001 cm atau 0,01 mm. Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai hasil sebuah keeping uang logam adalah (3,25 ± 0,005) mm, ini dalam millimeter bukan centimeter, jadi cara pelampiran data hasil pengeluaran alat ini mengikuti pola berikut : L = X + ∆ x atau L = X- ∆ x..................................(2.1) Dimana : X = Hasil yang pada mikrometer Δx = Ketidakpastiannya Sebagai contoh jika mikrometer sekrup yang kita gunakan untuk mengukur ketebalan benda–benda yang sangat tipis atau benda yang kecil. Mikrometer Sekrup memiliki dua skala tetap dan skala putar. Adapun aplikasi mikrometer sekrup dalam kehidupan sehari–hari mikrometer sekrup sangat penting. Karena alat inilah yang mempunyai tingkatan ketelitian paling tinggi dalam mengukur panjang. Kerapkali alat ini digunakan untuk mengukur panjang, tebal kertas, diameter kawat, tebal plat tipis yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda–benda berukuran millimeter atau beberapa centimeter saja.