Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRATIKUM FISIKA DASAR

MIKROMETER SEKRUP

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Pratikum Fisika Dasar

Disususn Oleh :
Kelompok III (A1)

Syarifah Siti Humairah NIM. 200140004


Hannisyah Firda NIM. 200140008
Rahma Romadhona NIM. 200140010
Muhammad Iqbal NIM. 200140012
Juli Lestari NIM. 200140019
Siti Widya Safriani NIM. 200140027

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
ABSTRAK
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan
mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang
kecil seperti kawat atau kabel. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang
memiliki kegunaab yang sama, tetapi makalah ini akan menjelaskan tentang
micrometer sekrup lebih dalam.
Mikrometer sekrup dan jangka sorong memiliki fungsi yang sama yaitu
menghitung (mengukur) besaran panjang. Mikrometer sekrup punya ketelitian 10
kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau jangka sorong 0,1 mm, mikrometer
sampai 0,01 mm. Mikrometer yang pertama diciptakan oleh William Gascoigne
pada abad ke-17 sebagai alat pengukurann yang lebih presisi dibanding jangka
sorong.

Kata kunci : Mikrometer, ketebalan, diameter,ketelitian


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Pratikum : Mikrometer Sekrup

1.2 Tanggal Pratikum :

1.3 Pelaksanaan Pratikum : 1. Syarifah Siti Humairah NIM. 200140004


2. Hannisyah Firda NIM. 200140008
3. Rahma Romadhona NIM. 200140010
4. Muhammad Iqbal NIM. 200140012
5. Juli Lestari NIM. 200140019
6. Siti Widya Safriani NIM. 200140027
1.4 Tujuan Pratikum : Mampu dan mahir menggunakan mikrometer
Mengukur diameter dan ketebalan Triplek,
Asbes, Lempeng dan kelereng.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada


suatu sifan fisis yang membandingkannya dengan suaty besaran standar yang
telah diterima sebagai suatu besaran. Sebelum mengukur sesuatu, kita harus
memiliki suatu satuan bagi masing-masing besaran yang akan diukur untuk
keperluan pengukuran. Dalam fisika, terdapat besaran dan satuan fundamental
yang diturunkan yaitu panjang, massa, waktu dan muatan listrik. Besaran yang
lainnya merupakan hasil turunan dari keempat besaran fundamental ini.( David
dan Robert Resnick.1999).
Mikrometer ini mempunyai ketelitian yang lebih baik dan jangka sorong.
Keteiitiannya sampai 0,01 mm atao 0,001 cm. Cara untuk menentukan ketelitian
alat ini adalali sebagai berikut Satu skala nonius terdiri dari 50 garis skala. Untuk
sam kali putaran nonius, pergeserannya pada skala utama adalah 0,5 mm. Oleh
karena itu ketelitian mikrometer adalah :
0,5
𝑚𝑚 = 0,01 atau 0,001 cm
50

2.1 Definisi Mikrometer


Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang cukup presisi.
Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001
cm. penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda
yang melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.mikrometer juga berfungsi
untuk mengukur panjang/ketebalan diameter benda yang cukup kecil.
Adapun bagian bagian dari mikrometer sekrup adalah;
a. bingkai
bingkai ini berbentuk huruf c terbuat dari bahan logam yang tahan
panas serta dibuat agak tebal dan kuat.tujuannya untuk menimilkan
peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran.
b. landasan(anvil) berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakkan
diantara anvil dan spindle.
c. Spindle merupakan landasan yang dapat digerakan menuju landasan.
d. Pengunci sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika
mengukur.
e. Sleeve adalah merupakan skala utama.
f. Thimble adalah tempat skala nonius.(giancoli douglas c.2001).

2.2 Mikrometer Luar

Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan cara membaca
jarak antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu sebuah muka ukur
tetap yang terpasang pada satu sisi rangka berbentuk U, dan sebuah muka
ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus
terhadap muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang
mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar
digunakan untuk ukuran memasang kawat,lapisan-lapisan, blok-blok dan
batang-batang.

2.3 Mikrometer dalam

Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca
jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah
muka ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur
lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan
sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai
graduasi yang sesuai garis tengah dari lubang suatu benda

2.4 Mikrometer kedalaman

Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari


langkah-langkah dan slot-slot.Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;

1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak
berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari
mikrometer sekrup.

2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk


garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01
mm.Bagian utama mikrometer sekrup ialah sebuah poros berulir
yang terpasang pada sebuah silinder pemutar yang disebut Bidal.
Poros berulir masuk mengulir pada

Silinder berskala 0,01 mm dan 0,5 mm. Silinder berskala ini tepat
dilingkup

oleh silinder pemutar ter bagi oleh garis-garis skala menjadi 50 bagian
yangsama. Ulir pada batang silinder pemutar mempunyai ketepatan 0,5mm,
ini artinya kalau ulir silinder diputar satu putaran, ia maju atau mundur 0,5
mm, karena silinder pemutar memiliki 50 skala disekelilingnya. Kalau silinder
pemutar berputar sebesar satu skala , batang silinder maju atau mundur 0,5/50
mm = 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan demikian skala pada silinder berskala
menunjukkan ukuran dalam milimeter dan tengahan milimeter, sedangkan
skala pada silinder pemutar menunjukkan ukuran dalam persatuan milimeter.
(Giancoli,Douglas C.2001).

Mikrometersekrup memiliki batas ukur maksimal 25mm. Tanpa skala


nonius, nst skala utama alat ini adalah ,5 mm karena pada jarak 25mm
skala utama terbagi dalam 50 skala. Sehingga jarak dua skala terdekat
=0,5 mm.

1) Mikrometersekrup memiliki skala nonius putar yang terdiri atas


50 skala (untuk satu kali putar ) yang sama harganya dengan
jarak satu skala utama. Maka, nst nonius : Nst nonius =0,01 mm

0,01 merupakan nst skala nonius sekaligus merupakan ketelitian


mikrometersekrup. Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat
yang ukurannya sangat kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong.
Untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat tipis digunakan mikrometer
sekrup. Seperti halnya jangka sorong, mikrometer sekrup juga memiliki dua skala,
yaitu skala utama dan skala nonius.

Secara garis besar, mikrometersekrup terdiri atas :


a. Rahang tetap, yang berisi skala utama yang dinyatakan dalam satuan mm.
Panjang skala utama umumnya mencapai 25 mm.
b. Poros berulir, yang dipasang pada silinder pemutar (bidal).
c. Rahang geser, yang dihubungkan dengan bidal, yang digunakan untuk
memegang benda yang akan diukur bersama dengan rahang tetap.

Untuk menggunakan mikrometersekrupcdapat dilakukan dengan langkah berikut :


1. Putar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam sehingga
ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur.
2. Letakkan benda di antara kedua rahang.
3. Putar bidal (pemutar) searah jam sehingga saat poros hampir menyentuh
benda, pemutaran dilakukan dengan menggunakan roda bergigi agar poros tidak
menekan benda. Dengan memutar roda berigi ini, putaran akan berhenti segera
setelah poros menyentuh benda. Jika sampai menyentuh benda yang diukur,
pengukuran menjadi tidak teliti.
4. Putar sekrup penggeser hingga terdengar bunyi klik satu kali.
5. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dengan rumus
(http://mikrometer/Mahasiswa Sibuk micrometer sekrup.html)

H = (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)


Beberapa hal yang diperlukan sewaktu menggunakan mikrometer sekrup:
1. Permukaan benda ukur, mulut ukur dari mikrometer sekrup harus
dibersihkan dahulu adanya kotoran, terutama bekas proses pengukuran dapat
menyebabkan kesalahan ukur maupun merusak permukaan mulut ukur.
2. Sebelum dipakai kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa.
Kedudukan nol disetel dengan cara merapatkan mulut ukur dengan ketelitian
silindet tetap diputar dengan memakai kunci penyetel sampai garis referensi dari
skala tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar.
3. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur. Apabila
dimensi tersebut cukup satu bar maka poros ukur dapat digerakkan dengan cepat
dengan cara menyelindingkan silinder putat pada telapak tangan. Jangan sekali-
kali memutar rangkanya dengan memegang silinder putar seolah-olah memegang
mainan kanak-kanak.
4. Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup di telapak
tangan kanan, dan ditahan oleh kelingking, jari manis, serta jari tengah. Telunjuk
dan ibu jari dugunakan untuk memutar silinder pusat.
Setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama, mikrometer perlu
dikalibrasi untuk mendapatkan tingkat kecermatan sesui dengan standarnya. Hal -
hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi mikrometer adalah.
a. Gerakan silinder putar/poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak
terjadi goyangan karena ausnya ulir utama.
b. Kedudukan nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus
menunjukan nol.
c.Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor).
d. Kebenaran dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan
standar yang benar.
e. Bagian - bagian seperti gigi gelincir dan pengunci poros ukur harus berfungsi
dengan baik.
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain:
1. Mikrometer sekrup dan pengunci 1 Buah

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain:
1. Triplek 1 Buah
2. Asbes 1 Buah
3. Lempeng 1 Buah
4. Kelereng 1 Buah

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah:
1. Sebelum dipakai untuk pengukuran atau setiap kali akan dilakukan
pengukuran terlebih dahulu dilihat apakah mikrometer berada dalarn posisi
nol atau tidak. Caranya yaitu memutar sekerup S sehingga ujung A dan B
berternu da_n terdengar bunyi krik-krik lalu dilihat apakah lingkaran
nonius telah berimpit dengan garis nol atau tidak. Caranya yaitu memutar
sekrup sehingga ujung A dan B bertemu dan berbunyi krik-krik lalu di
lihat apakah lingkaran nonius telah berimpit dengan garis nol skala utama
dan garis nol nonius telah satu garis dengan garis tengah skala utama.
Apabila belum maka perlu dilakukan penyetelan sehingga kondisi nol
tersebut dapat dicapai. Untuk penyetelan mikrometer tersebut dapat
ditanyakan pada asisten.
2. Setelah posisi nol dicapai maka letakkkan benda yang akan diukur di
antara ujung A dan B dengan memutar sekrup S sehingga ujung A dan B
tepat menyentuh kedua sisi benda itu. Peinutaran sekrup S diputar lag
sampai terdengar krip-krip lalu penahan K digeser ke arah an panah (lihat
gambar) agar kedudukan skala tidak berubah iagi walaupun inikrometer
tersebut duet an sembarang.
3. Kemudian lakukan percobaan pengukuran, caranya sebagai berikut : Catat
angka skala utama yang kelihatan, dari angka nol sampai lingkaran nonius.
Kemudian tambahkan dengan angka skala nonius yang segatis atau
mendekati garis tengah utama skala utama setelah dikalikan dengan
ketelitian mikrometer (0,01mm). Contoh misal angka skala utama yang
terlihat adalah 1,50 mm dan angka skala nonius yang satu garis dengan
garis dengan skala utama 21. Berarti hash pengukuran itu adalah 1,50 mm
+ 0,21 mm = 1,71 mm atau 0,171 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan tentang percobaan Mikrometer sekrup
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Mikrometer sekrup
No. Triplek Asbes Lempeng Kelereng
1. 0,085 4,475 0,61 15,52
2. 8,12 4,36 1,295 16,09
3. 8,06 4,045 1,305 16,235
4. 8,06 4,125 1,295 16,03
5. 8,185 4,4 1,115 16,085
Rata-rata 8,102 4,281 1,124 15,992

4.2 Pembahasan

Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu benda.


Jangka sorong tidak dapat dipergunakan untuk pembacaan dengan ketelitian 0,01
mm dengan tepat. Dengan adanya micrometer dapat mengukur dari ketelitian 0,01
mm sampai 0,002 mm. Kekurangan dari micrometer ini adalah jarak
pengukurannya pendek, hanya sampai 25 mm(bagian luar micrometer).
Dari percobaan yang telah dilakukan, pengulangan pengukuran benda. Tujuannya
untuk mencari rata-rata terdapat perbedaan dari pengukuran pada benda tersebut.
Dan ketika dilakukan pengukuran, memang terdapat perbedaan pada pengukuran.
Ini dikarenakan karena perbedaan titik yang terdapat pada permukaan yang
tmenyebabkan terjadinya perbedaan pengukuran.pada kelereng dari percobaan
didapat skala utamanya 15 mm tetapi memiliki skala nonius yang berbeda.
Perbedaan skala nonius ini dikarenakan oleh lingkaran pada kelereng tersebut
tidak utuh sehingga skala noniusnya tidak sama.ini dikarenakan karena terkadang
kelereng terbentur pada saat proses pembuatan sehingga lecet.sedangkan pada
lempeng didapat juga dikarenakan lempengan yang tidak datar tapi terdapat
banyak lekukan sehingga skala noniusnya berbeda.lalu pada asbes dari percobaan
didapat skala utamanya 4 mm.. kemudian pada triplek pada percobaan ini berbeda
dikarenakan pada saat melakukan pengukuran ketebalan triplek tidak sama
sehingga hasilnya pun berbeda
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian
tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm.
mikrometer digunakan untuk mengukur diameter luar,dalam dan ketinggian
bahan yang digunakan pada percobaan Campuran air dan garam larut dengan air.
Campuran ini disebut campuran homogen.
2. Pengukuran rata-rata ketebalan lempeng 1,124 mm, sedangkan ketebalan pada
triplek adalah 8,102 mm, pada diameter kelereng adalah 15,992 mm. Saran dan
pada asbes adalah 4,281
3. Perbedaan nilai skala nonius pada percobaan ini diakibatkan karena benda yang
tidak bulat seutuhnya,benda yang terkadang terbentur,pemotongan yang salah.

5.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan diharapkan membaca buku praktikum
terlebih dahulu.Menyiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan. Membaca referensi
agar mempunyai wawasan tentang percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli,Douglas C.2001.Fisika .Jakarta:Erlangga.


Halliday.David dan Robert Resnick.1999.Fisika edisi 3.Jakarta:Erlangga.
http://mikrometer/Mahasiswa Sibuk micrometer sekrup.html
Rochim, Taufiq. 2001. Spesifikasi, Metrologi & Kontrol Kualitas Geometrik 1.
Bandung: ITB
Halliday,David dan Robert Resnick.1999.Fisika Edisi 3 . Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN

No. Triplek Asbes Lempeng Kelereng


1. 8,085 4,475 0,61 15,52
2. 8,12 4,36 1,295 16,09
3. 8,06 4,045 1,305 16,235
4. 8,06 4,125 1,295 16,03
5. 8,185 4,4 1,115 16,085
Rata-rata 8,102 4,281 1,124 15,992
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN

1. Apakah mungkin ketelitian mikrometer sekrup ini dapat di perkecil lagi


dari 0,01 mm? Jelaskan pendapat anda!
Penyelesaian :
a. Triplek
Tabel 1.1 Pengukuran terhadap triplek
H = Skala Utama + ( skala Nonius x 0,01mm)

Skala Utama Skala nonius x (0,01 mm) Hasil


8 mm 8,5 mm x (0,01 mm) 8,085 mm
8 mm 12 mm x (0,01 mm) 8,12 mm
8 mm 6 mm x (0,01 mm) 8,06 mm
8 mm 6 mm x (0,01 mm) 8,06 mm
8 mm 18,5 mm x (0,01 mm) 8,185 mm
Rata-rata Hasil 8,102 mm

b. Asbes
Tabel 1.2 Pengukuran terhadap Asbes
H = Skala Utama + ( skala nonius x 0,01 mm)

Skala Utama Skala nonius x (0,01 mm) Hasil


4 mm 47,5 mm x (0,01 mm) 4,475 mm
4 mm 36 mm x (0,01 mm) 4,36 mm
4 mm 4,5 mm x (0,01 mm) 4,045 mm
4 mm 12,5 mm x (0,01 mm) 4,125 mm
4 mm 40 mm x (0,01 mm) 4,4 mm
Rata-rata Hasil 4,281 mm

c. Lempeng
Tabel 1.3 Pengukuran terhadap Lempeng
H = Skala Utama + ( Skala nonius x 0,01 mm)

Skala Utama Skala nonius x (0,01 mm) Hasil


0 mm 0,61 mm x (0,01 mm) 0,61 mm
1 mm 29,5 mm x (0,01 mm) 1,295 mm
1 mm 30,5 mm x (0,01 mm) 1,305 mm
1 mm 29,5 mm x (0,01 mm) 1,295 mm
1 mm 11,5 mm x (0,01 mm) 1,115 mm
Rata-rata Hasil 1,124 mm
d. Kelereng
Tabel 1.4 Pengukuran terhadap Kelereng
H = Skala Utama + ( Skala nonius x 0,01 mm)

Skala Utama Skala nonius x (0,01 mm) Hasil


15 mm 52 mm x (0,01 mm) 15,52 mm
16 mm 9 mm x (0,01 mm) 16,09 mm
16 mm 23,5 mm x (0,01 mm) 16,235 mm
16 mm 3 mm x (0,01 mm) 16,03 mm
16 mm 8,5 mm x (0,01 mm) 16,085 mm
Rata-rata Hasil 15,992 mm
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Lakukan pengukuran seperti di atas sebanyak 5 kali ulangan masing-masing


objek pada tempat-tempat yang berbeda.
Jawab : Menurut pendapat saya, Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01
mm dan tidak bisa diperkecil lagi karena milimeter (mm) merupakan satuan
yang paling kecil dalam tingkatan satuan.
satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm atau 0,001 cm buktinya, dengan
kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh akan
diperoleh 0,05 mm skala utama.
0,5
Jadi nilai satu skala nonius = mm
50
= 0,01 mm atau 0,001 cm
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT

Bagian-bagian mikrometer sekrup :


1. Rachet : pengatur maju dan mundur spindle
2. Skala nonius : penunjuk skala dengan ketelitian 0,01 mm
3. Skala utama : penunjuk skala utama
4. Pengunci : penahan spindle agar tidak bergerak
5. Frame : terbuat dari plastik, agar tidak terjadi perpindahan panas
6. Poros : penahan benda
7. Landasan poros : penahan ketika diletakkan ditelapak tangan

Anda mungkin juga menyukai