Dosen Pengampu,
NPM : 03292111003
KELAS : A
SEMESTER : 1 (Satu)
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Praktikum Fisika Kimia I tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, sang manajer sejati Islam
yang selalu bercahaya dalam sejarah hingga saat ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pangampu yang telah membimbing penulis. Tentunya makalah ini, masih jauh
dari kesempurnaan. Olehnya itu penulis mengharapkan senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa
Robbal ‘Aalamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………………1
D. Manfaat Masalah…………………………………………………………………..1
A. Hasil………………………………………………………………………………6
B. Pembahasan……………………………………………………………………….6
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………..7
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….7
B. Saran………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...8
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1………………………………………………………………………………3
Gambar 1.2………………………………………………………………………………4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu dasar bagian dasar atau fundamental dalam ilmu
matematika, fisika, dan kebanyakan ilmu sains lainnya. Pengukuran dapat
didefinisikan sebagi suatu proses membandingkan suatu besaran dengan besaran
lain yang sejenis yang telah disepakati sebagai acuan, misalnya untuk mengukur panjang
sebuah pensil digunakan penggaris. Dalam hal ini, besaran yang dibandingkan adalah
panjang dari pensil tersebut. Sedangkan besaran pembandingnya adalah penggaris.
Penggaris merupakan salah satu alat ukurbesaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati.
Bukan hanya dalam ilmu sains, pengukuran baik secara sadar maupun tidak
sadar juga memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akanpernah bisa
lepas dari kehidupan manusia. Karena dengan pengukuran ini,pekerjaan manusia
dapat menjadi lebih mudah, tepat guna, efisien karena pengukuran dapat
meminimalisir kerugian atau kehilangan, dan efektif karenadengan pengukuran yang tepat
dapat mencapai hasil yang diharapkan denganmaksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan masalah penelitian : “Apa saja contoh
pengukuran yang ditemui sehari-hari?
C. Tujuan Masalah
Mengetahui pengukuran yang dijumpai di kehidupan sehari-hari
D. Manfaat Masalah
Untuk menambah wawasan kita mengenai pengukuran dan besaran yang kita jumpai
sehari-hari
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengukuran Panjang
2
B. Mikrometer Sekrup
Meskipun mengandung kata “mikro”, alat ini tidak tepat digunakan untuk
menghitung benda dengan skala mikrometer. Kata “mikro” pada alat ini diambil
dari Bahasa Yunani micros yang berarti “kecil”, bukan skala mikro yang berarti
10-6.
• Poros Tetap (Anvil) : Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin
diukur ditempelkan di bagian ini dan bagian poros geser didekatkan untuk
menjepit objek tersebut.
• Poros Geser (Spindle) : Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang
digerakkan oleh thimble.
• Pengunci (Lock Nut) : Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci
pergerakan poros geser.
3
• Sleeve :Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya
skala pengukuran. Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
• Thimble : Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya.
• Ratchet : Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan
pergerakan lebih perlahan dibanding menggerakkan thimble.
• Rangka (Frame) : Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap dan
komponen-komponen lain mikrometer sekrup. Rangka mikrometer sekrup
dibuat tebal agar kokoh dan mampu menjaga objek pengukuran tidak
bergerak, bergesar, atau berubah bentuk.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Saniyyah mengukur tebal sebuah koin menggunakan mikrometer sekrup. Dari
hasil pengukuran tersebut diperoleh skala utama 1 mm dan skalah nonius 33 mm,
berapakah tebal koin yang Saniyyah peroleh ?
Solusi :
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam menggunakan mikrometer sebaiknya kita tidak ceroboh dalam
menggunakannya dan lakukan lah sesuai dengan petunjuk yang ada bagaimana cara
menggunakan mikrometer yang benar untuk mengukur sebuah benda sesuai dengan
ketelitian mikrometer tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uki.ac.id/2753/1/modulMPF.pdf
https://academia.co.id/laporan-praktikum-mikrometer-sekrup/
https://www.gammafisblog.com/2019/08/10-contoh-soal-mikrometer-sekrup.html