Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
“MENJELASKAN POTENSI DAN MASALAH SUMBER DAYA
LAHAN,HUTAN,LAUT,MINERAL DAN ENERGI”
Dosen Mata Kuliah
Nur Jannah Baturante, S.Si., M.Sc.

DI SUSUN OLEH:
1.Randy La Bauce (03292111017)
2.Trisnawati Rajak (03292111015)
3.Lisna Buton (03292111029)
4.Nur Fadillah Putri Saiful (03292111008)
5.Nurfifi Arba (03292111018)
6.Julaina Lofonita (03292111026)
7.Rifda Ode (03292111025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “MENJELASKAN POTENSI DAN
MASALAH SUMBER DAYA LAHAN,HUTAN,LAUT,MINERAL DAN ENERGI” dapat
kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca . Makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui jurnal dan artikel yang kami baca dari internet.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pengetahuan Lingkungan serta
menjelaskan peranan dan masalah potensi yang terjadi pada sumber daya alam indonesia.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di
dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik
dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Kami
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Ternate, 1 Maret 2022

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal di seluruh dunia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang
kaya dan melimpah. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable) maupun yang tak
terbarukan (nonrenewable), serta yang berbentuk modal alam (natural resource stock), seperti
daerah aliran sungai, danau, kawasan lindung, pesisir, kawasan rawa dan gambut, dan lain-lain,
maupun sumber daya alam dalam bentuk komoditas (natural resource commodity) seperti kayu,
rotan,mineral tambang, minyak dan gas bumi, ikan, dan lain-lain, terdapat merata di seluruh
wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kekayaan sumber daya alam di Indonesia mempunyai peranan penting dalam memenuhi
hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi
nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara berkeadilan. Pengelolaan sumber daya alam dilakukan dan dikelola
dengan berasaskan keberpihakan pada kepentingan bangsa dan keseimbangan (kesatuan
ekonomi), selain dengan asas manfaat, efisiensi berkeadilan,partisipatif, transparansi,
akuntabilitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Kekayaan alam yang terkandung didalam perut bumi merupakan sumberdaya alam yang
tak terbarukan. Oleh karena itu, pengelolaanya perlu dilakukan seoptimal mungkin dengan
mengedepankan prinsip efisiensi, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta
berkeadilan.3 Setiap pelaksanaan pembangunan, akan selalu bersinggungan dengan persoalan
eksploitasi sumberdaya alam. Eksploitasi yang tidak tepat, kerap kali menimbulkan perusakan
terhadap sumberdaya alam. Perusakan sumberdaya alam diartikan sebagai pemanfaatan
sumberdaya alam secara tidak bijaksana, sehingga sumberdaya alam tersebut baik kualitas
maupun kuantitasnya menjadi berkurang dan akhirnya akan habis.

Allah adalah pemilik sejati seluruh yang ada di alam semesta ini dan Allah
menciptakan segala yang ada di bumi dan di langit tidaklah dengan sia-sia, agar
manusia dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai khalifah Allah di muka
bumi, maka wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah swt.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah mengatasi atau mengelola sumber daya alam yang ada di indonesia?
C. Tujuan
Memahami tentang pengelolaan sistem sumber daya alam yang ada di indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A . PENGERTIAN SUMBER DAYA LAHAN


Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk pertanian, daerah
industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang
dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah.

Lahan yaitu suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah, hidrologi, dan
tumbuhan yang sampai pada batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan.
Sedangkan, sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk
pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau
daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Lahan pertanian memiliki
fungsi yang besar bagi kemanusiaan melalui fungsi gandanya (multifunctionality). Selain
berfungsi sebagai penghasil produk pertanian (tangible products) yang dapat dikonsumsi dan
dijual, pertanian memiliki fungsi lain yang berupa intangible products, antara lain mitigasi banjir,
pengendali erosi, pemelihara pasokan air tanah, penambat gas karbon atau gas rumah kaca,
penyegar udara, pendaur ulang sampah organik, dan pemelihara keanekaragaman hayati. Fungsi
sosial-ekonomi dan budaya pertanian juga sangat besar, seperti penyedia lapangan kerja dan
ketahanan pangan. Saat ini, jumlah luasan lahan pertanian tiap tahunnya terus mengalami
gangguan. Berkurangnya jumlah lahan pertanian ini merupakan akibat dari adanya peningkatan
jumlah dan aktivitas penduduk serta aktivitas pembangunan. Kondisi ini mengakibatkan
permintaan akan lahan pun meningkat. Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan atau yang
dikenal dengan konversi lahan. Konversi lahan dapat diartikan sebagai perubahan fungsi
sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi
fungsi lain yang membawa dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu
sendiri.

Penggunaan sumberdaya lahan akan mengarah kepada penggunaan yang secara ekonomi
lebih menguntungkan yaitu ke arah penggunaan yang memberikan penerimaan keuntungan
ekonomi yang paling tinggi.

1. PERMASALAHAN LAHAN DI INDONEIA DAN SOLUSINYA

Penguasaan terhadap sumberdaya lahan pun mulai sulit dikendalikan status penggunaan
lahan dan status kepemilikannya. Peradaban manusia modern menuntut sumberdaya lahan/ruang
sebagai tempat untuk semaksimal mungkin dapat memuaskan hidupnya. Rekayasa pengelolaan
lahan dengan teknologi modern mulai semarak diterapkan seperti pemotongan lereng bukit,
penimbunan rawa, pembuatan dinding tanggul sungai, penambangan dengan alat-lalat berat, dan
penebangan hutan dengan cepat. Pengelolaan sumberdaya lahan seperti ini semata-mata
mengarah pada kepentingan ekonomi, namun bila tidak dikendalikan dengan baik tentu saja
dapat berdampak pada kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di Indonesia.Selain itu,
permasalahan lahan yang semakin kompleks dengan adanya penurunan kualitas pada lahan yang
menyebabkan penurunan produktivitas pada lahan.

a . Pengalihan fungsi lahan

Kasus alih fungsi lahan yang biasa disebut konversi lahan sering muncul kepermukaan
dan menimbulkan problematika. Dirubahnya fungsi lahan yang merupakan rawa dan hutan
mangrove yang berfungsi sebagai daerah resapan air menjadi lahan permanen mengakibatkan air
yang semula terhimpun di wilayah ini kemudian menjadi genangan genangan disekitarnya yang
meluap apabila musim penghujan tiba, kondisi air tanah sudah mengalami penyusutan dan
kerusakan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Lahan dimanfaatkan untuk berbagai sektor yang bertolak belakang dan tidak saling
mendukung. Kawasan yang pada awalnya adalah suaka margasatwa dan ikatan mata rantai
ekosistem yang dinamis kini hanya menjadi asset ekonomi yang menghasikan profit bagi pihak-
pihak tertentu yang mencari keuntung dari proyek tersebut yang bernilai ekonomis lebih
diprioritaskan dibanding proyek pelestarian lingkungan dan sumberdaya. Sebagai salah salah
satu contoh adalah permasalahan konversi lahan pada pantai Indah Kapuk.

b. Solusi tepat Permasalahan Lahan Yang ada Di Indonesia

Seiring semakin kompleks permasalahan pada sumberdaya lahan maka perlu adanya
sebuah strategi dan kebijakan untuk menangani masalah-masalah tersebut. Tidak hanya butuh
keterlibatan dari pihak-pihak terkait untuk menanganinya namun juga diperlukan keseriusan
dalam penanganannya.

Pada permasalahan laju alih fungsi lahan yang tidak dapat dikendalikan lagi berkenaan
dengan semakin sempitnya tata ruang yang dijadikan pemenuhan kebutuhan manusia. Pada
daerah-daerah yang kritis,maka kebikajan yang ada harus dapat memberikan arahan pada
tindakan-tindakannyata yang tertuang dalam program-program seperti pemindahan penduduk
diikuti dengan rehabilitasi.

Maka yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan ulang terhadap


pengembangan lahan dengan mempergunakan model-model dan tekhnik yang sesuai selain itu
untuk Pengembang diberbagai sector dibatasi atau dihentikan izin perluasan pembangunan
pemukiman guna mengurangi kerusakan terhadap system parkir air. Rencana tata ruang yang
pengembangannya harus melalui kesepakatan bersama rakyat, adanya komitmen rasional
mengenai pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk perkembangan sosial dan ekonomi dan
harus adanya kriteria pengakomodasian dinamika perkembangan masyarakat. Jadi diperlukan
ketegasan kebijakan yang disinergiskan dengan seluruh elemen terkait.
B . POTENSI KEKAYAAN SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA

Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan pengelolaan ekosistem
hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut mampu memenuhi kebutuhan barang dan
jasa. Tujuan pembangunan kehutanan Indonesia adalah membagi lahan hutan ke dalam
pengelolaan yang terdiri atas pengelolaan hutan produksi berfungsi ekonomi dan ekologi yang
sama kuat atau seimbang, pengelolaan hutan konservasi yang berfungsi ekologi dan pengelolaan
hutan kebun kayu sebagai fungsi ekonomi. Saat sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan
kehutanan dan perkebunan dititikberatkan pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada
kepentingan ekonomi, ekologi, dan sosial secara seimbang.

Hutan Indonesia layaknya paru-paru dunia dalam menghasilkan oksigen bagi kehidupan
makhluk dibumi. Lekat dengan sebutan paru-paru dunia tidak datang begitu saja. Itu karena
Negara Indonesia kaya akan potensi hutan dan hasil hutan. Luas potensi hutan di Indonesia yang
mencapai lebih dari sepertiga luas daratan Indonesia membuat Indonesia dikenal dunia sebagai
negara yang melimpah hasil kekayaan alam. Sebagai buktinya adalah Negara Belanda yang
berabad-abad silam menjajah Indonesia hingga 3,5 abad lamanya. Bukan waktu yang singkat
jelas, dan tidak mungkin kalau pengerukan kekayaan alam hanya menguntungkan sedikit saja.

1. Pengelolaan Hutan untuk Meningkatkan Sumber Devisa

Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai perlindungan tanah,
iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu dan produk lainya. Tetapi, pengelolaan
hutan harus ditunjukkan untuk mendayagunakan semua lahan demi kepentingan negara, bahkan
negara lain juga. Dengan demikian, secara parsial akan mengerti tentang fungsi hidrologi,
penyangga hayati, kesuburan tanah, ekonomi, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan estetika dari
hutan secara keseluruhan. Sedangkan secara utuh atau menyeluruh perlu diperhatikan kaitan
fungsi dan masalah yang satu terhadap fungsi dan masalah lainnya. Adapun kegiatan kehutanan
ini meliputi:

a. Penatagunaan Hutan

Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan pemetaan fungsi dan tipe
hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan secara maksimal dan lestari. Penatagunaan
hutan tersebut dilaksanakan berdasarkan pertimbangan letak dan keadaan hutan, topografi,
keadaan dan sifat tanah, iklim, keadaan dan perkembangan masyarakat.

b. Pengusahaan Hutan

Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan produksi hasil hutan demi
pembangunan ekonomi bagi masyarakat, peningkatan devisa dan pendapatan negara, dan
perluasan serta pemerataan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pengembangan sumber
energi non-minyak. Pengusahaan hutan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian dan asas
perusahaan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran
hasil.
c. Perlindungan Hutan

Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi fungsi yang meliputi
pencegahan dan membatasi kerusakan-kerusakan hutan dan hasil akibat oleh perbuatan manusia
dan ternak, kebakaran dan hama penyakit. Pelaksanaan perlindungan hutan ini perlu
mengikutsertakan masyarakat, terutama dengan sistem hutan kemasyarakatan.

2. Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan

Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru dunia (planet
bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa dampak yang buruk
bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.

a.)Manfaat Klimatologi

Hutan dapat mengatur iklim.


Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

b.) Manfaat Hidrolisis

Dapat menampung air hujan di dalam tanah.


Mencegah intrusi air laut yang asin.
Menjadi pengatur tata air tanah.

c.) Manfaat Ekologis

Mencegah erosi dan banjir.


Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.
Sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

C.POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA

Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang
81.000 km, dengan potensi sumber daya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang
tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia),
yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia.

Pengelolaan sumber daya laut perlu diarahkan untuk mencapai tujuan pendayagunaan
potensi untuk meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional dan
kesejahteraan pelaku pembangunan kelautan khususnya, serta untuk tetap menjaga kelestarian
sumber daya kelautan khususnya sumber daya pulih dan kelestarian lingkungan.

1.Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Di dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP),
masyarakat telah mengembangkan berbagai jenis teknologi penangkapan baik yang berskala
tradisional maupun modern. Karena permintaan pasar akan komoditi perikanan dan kelautan
yang bernilai ekonomis penting, perkembangan teknologi dan pola penangkapan masyarakat
kadang kala kurang memperhatikan aspek keberlanjutan (Sumber Daya Kelautan Dan
Perikanan)SDKP.

a.) Desentralisasi Pengelolaan

Dari 400-an lebih kabupaten dan kota di Indonesia, maka 240-an lebih memiliki wilayah
laut. Memperhatikan hal ini maka dalam bagian kesungguhan mengelola kekayaan laut
diharapkan stabilitas politik di negara kita dapat ditingkatkan, penegakan hukum dapat segera
dilaksanakan sehingga segala upaya dalam pembangunan SDM, pembangunan ekonomi dapat
memperoleh hasil yang optimal. Budaya negeri kita paternalistis, sehingga perilaku pemimpin
nasional dan daerah, perilaku pejabat pusat dan daerah akan menjadi refleksi masyarakat luas.
Usaha pemberian otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dan
pembangunan merupakan isu pemerintahan yang lebih santer di masa-masa yang akan datang.
Proses perencanaan dan penentuan kebijaksanaan pembangunan yang sekarang masih nampak
sentralistis di pemerintahan pusat kiranya perlu didorong untuk mendesentralisasikan ke daerah-
daerah.

Selain itu, peranan daerah juga sangat besar dalam proses pemberdayaan masyarakat
untuk ikut serta secara aktif dalam proses pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan
wilayah pesisir dan lautan. Namun peran tersebut masih perlu ditingkatkan di masa mendatang
mengingat peranan sumber daya pesisir dan lautan dalam pembangunan di masa mendatang
makin penting. Peranan daerah juga makin penting, terutama apabila dikaitkan dengan
pembinaan kawasan, baik yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perlindungan sumber daya
alam maupun masyarakat di daerah, terutama yang berada di kawasan pesisir, yang
kehidupannya sangat tergantung pada lingkungan di sekitarnya (lingkungan pesisir dan lautan).

Daerah juga harus dapat meningkatkan peranannya melalui pembinaan dunia usaha di
daerah untuk mengembangkan usahanya di bidang kelautan. Artinya proses pemberdayaan
bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat pesisir atau masyarakat yang menggantungkan
hidupnya pada sektor kelautan (nelayan), tetapi juga para usahawan (misalnya perikanan)
mengantisipasi potensi pasar dalam negeri maupun luar negeri yang cenderung meningkat. Di
sektor lain, misalnya budidaya laut juga merupakan potensi untuk mendorong pembangunan baik
secara nasional maupun untuk kepentingan masyarakat pesisir.

b.) Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Pendekatan pembangunan termasuk dalam konteks sumber daya kelautan, sering kali
meniadakan keberadaan organisasi lokal (local organization). Meningkatnya perhatian terhadap
berbagai variabel lokal menyebabkan pendekatan pembangunan dan pengelolaan beralih dari
sentralisasi ke desentralisasi yang salah satu turunannya adalah konsep otonomi pengelolaan
sumber daya kelautan. Dalam konteks ini pula, kemudian konsep CBM (community based
management) dan CM (Co-Management) muncul sebagai “policy bodies” bagi
semangat ”kebijakan dari bawah” (bottom up policy) yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya alam. Hal ini diarahkan sesuai dengan tujuan pengelolaan sumber daya kelautan yang
dilakukan untuk mencapai kesejahteraan bersama sehingga orientasinya adalah pada kebutuhan
dan kepentingan masyarakat sehingga tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek pengelolaan.

D. POTENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN MINERAL

1.Sumber Daya Energi dan pengelolaaanya

Potensi energi terbarukan yang besar dimiliki oleh indonesia seperti sumber energi surya.
Memanfaatkan energi surya menjadi energi listrik adalah salah-satu usaha untuk melakukan
penghematan akan energi konvensional yang kian menyusut. Salah-satu teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik adalah panel surya. Panel
surya adalah perangkat rakitan sel-sel photovoltaic yang mengkonversi sinar matahari menjadi
listrik yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai. Penerapan teknologi tenaga surya untuk
kebutuhan listrik dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem pembangkit listrik hybrida
yaitu gabungan antara sumber energi surya dengan sumber energi lainnya, yang paling umum
adalah penggabungan energi surya dengan energi dari mesin diesel atau sumber energi micro-
hydro.

Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki kekayaan sumber daya energi matahari
yang sangat melimpah, namun dalam pemanfaatannya masih sangat kurang. Pemanfaatan
sumber daya energi minyak bumi dan batu bara masih menjadi sumber energi utama yang terus
menerus digunakan. Penggunaan terus menerus ini mengakibatkan cadangan energi yang
semakin berkurang tiap tahunnya. Berdasarkan Kebijakan Umum Bidang Energi dari
Departemen Pertambangan dan Energi, sifat dari minyak bumi dan gas alam yang tidak
terbarukan (non renewable) serta cadangan di dalam bumi kita diperkirakan akan menurun, oleh
karena itu pemerintah harus terus berusaha menggalakkan usaha-usaha penghematan energi dan
pengembangan sumber energi alternatif.

a.) Defenisi Sumberdaya Energi Terbarukan


Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi
terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar,
seperti matahari, angin, air, tumbuhan, dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi
paling bersih yang tersedia di planet ini.

b.) Direct Solar Energy (Energi Matahari Langsung)


Direct solar energy (energi matahari langsung) merupakan sumber energi matahari
(surya) yang dihasilkan secara langsung. Matahari menghasilkan energi yang sangat
besar.Pemanfaatan energi matahari yang paling sederhana adalah dengan cara langsung,
yaitu panasnya digunakan untuk mengeringkan sesuatu seperti menjemur pakaian, bahan
makanan (ikan dan kerupuk), dan mengeringkan air laut dalam proses pembuatan garam.
Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik dan untuk
memanaskan.Energi matahari langsung mengubah sinar matahari secara langsung menjadi
panas atau energi listrik yang berguna bagi kehidupan kita. Pada energi matahari langsung,
ada tiga pokok pembahasan utama yaitu :

a. Membedakan antara pemanasan tenaga surya aktif dan pasif serta bagaimana
kegunaannya masing-masing.
b. Membandingkan kelebihan dan kekurangan sel surya fotofoltaik dan panas
matahari pembangkit listrik dalam mengubah energi matahari menjadi listrik.
2.Sumber Daya Mineral dan Pengelolaannya
Sumber daya mineral logam sebagai salah satu kekayaan alam yang dimiliki Bangsa
Indonesia, apabila dikelola dengan baik akan memberikan konstribusi terhadap pembangunan
ekonomi Negara. Mineral logam sangat memegang peran penting dalam kehidupan teknologi
modern saat ini. Pada tahun 2014, Indonesia, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS)
menduduki peringkat ke-6 sebagai negara yang kaya akan sumber daya tambang. Selain itu, dari
potensibahan galiannya untuk batubara, Indonesia menduduki peringkat ke-3 untuk ekspor
batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah, peringkat ke- 2 untuk produksi tembaga,
peringkat ke-6 untuk produksi emas. Pengelolaan yang baik akan membuat sektor pertambangan
tidak hanya memberikan konstribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, tapi juga
membuka banyak lapangan kerja, bahkan menciptakan tenaga- tenaga profesional pertambangan
Indonesia.Maka berdasarkan Undang Undang Dasar 1945, Pemerintah Indonesia diamanatkan
untuk mengatur segala tingkat penggunaan dan pengelolaan sumber daya mineral agar
tercapainya pendapatan dan manfaat dari pengusahaan sumber daya tersebut untuk kemakmuran
rakyat.

Pengelolaan sumber daya mineral logam di Indonesia menggunakan sistem pengeloaan


pertambangan yang bersifat pluralistik, hal ini disebabkan karena beraneka ragam kontrak atau
izin pertambangan yang berlaku. Saat ini kontrak atau izin pertambangan yang berlaku secara
umum didasarkan pada Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batu Bara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami dan dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifatnya,
potensinya, dan jenisnya. Indonesia merupakan negara tropis dengan sumber daya alam yang
sangat melimpah, akan tetapi seiring berjalannya waktu pemanfaatan sumber daya alam telah
berupah menjadi pengeksploitasian alam, dengan bertambahnya populasi manusia dapat
berimplikasi pada menipisnya sumber daya alam Indonesia.

Sumber daya alam perlu dijaga keseimbangannya dan juga kelestariannya agar tetap
dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, akan tetapi harus tetap ada pembatasan
penggunaannya agar tidak terlalu tereksploitasi. Ada beberapa konsep pengelolaan sumber daya
alam yaang kita simak dari materi di atas tadi yaitu:

a. Konsep Pelestarian Dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam


b. Konsep Hubungan Kait-Mengait

Banyak permasalahan yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya


alam. Karena kelemahan negara berkembang terletak pada pengelolaan sumber daya alamnya.
Secara keseluruhan, tujuan pembangunan adalah mensejahterakan rakyat dan membangun
manusia Indonesia yang utuh, seimbang dan selaras sehingga memberikan gambaran kualitas
hidup yang lebih mantap. Semua itu dapat dicapai dengan kesungguhan dan perlindungan
terhadap sumber daya alam sehingga dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan masyarakat secara merata.

B.Saran
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya kita berkewajiban menjaga dan
melestarikan sumber daya alam dan lingkungan, dapat diwujudkan dengan memanfaatkan
sumber daya alam dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama tanpa harus merusak
lingkungan dan juga menggangu keseimbangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Linda R. David, M. Hassenzahl. Mary, Catherine Hager. 2011. Visualizing Environmental
Science.

Kadir, Abdul. 1995. Energi (Sumberdaya, inovasi, tenaga listrik, dan potensi ekonomi). Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Reksohadiprojo, Sukanto. 1994. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi. BPFE: Yogyakarta

Abdul Rokhim Ashari. 2013. Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan, dan Pola
Permukiman (Online). http://jagoips.wordpress.com/2013/01/03/pola-kegiatan-ekonomi-
penduduk-penggunaan-lahan-dan-pola-permukiman/. diakses pada 22 Februari 2014.

Junaidi, Wawan. 2010. Fungsi Hutan dalam Pembangunan. (Online), http://wawan-


junaidi.blogspot.com/2010/01/fungsi-hutan-dalam-pembangunan.html. Diakses tanggal 10
Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai