MANAJEMEN E
Disusun Oleh:
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Tujuan.........................................................................................................................
1.3 Manfaat..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam...................................................................................
2.2 Kebijakan Pengelolaan SDA......................................................................................
2.3 Prinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ...............................
BAB III STUDI KASUS....................................................................................................
BAB IV PENUTUP.................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
BAB V DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB III
PENDAHULUAN
Sumber daya alam dan lingkungan adalah aset yang sangat berharga bagi manusia
dan semua makhluk hidup di planet ini. Kebijakan yang bertanggung jawab dalam
mengelola sumber daya alam dan lingkungan adalah hal yang sangat penting untuk
menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan generasi masa depan. Penyusunan kebijakan
pengelolaan sumber daya harus berlandaskan pada, bumi dan air dan kekayaan alam,
yang dikuasai negara,harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2. Dapat mengetahui kebijakan pengelolaan SDA
3. Mengetahui Prinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
1.3 Manfaat
1. Peningkatan Kesadaran : Makalah ini dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya tentang
pentingnya pengelolaan SDA yang bertanggung jawab.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Sebelum membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya kita mengatahui
definisi dari SDA terlebih dahulu. Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah
segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti
minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
a) Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang
menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan
fungsi lingkungan hidup”.
b) Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin pelestarian
fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku
mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.
c) Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,
bahwa: “Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan
kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran
lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan.
Perbaikan tata kelola SDA dan lingkungan harus dimulai dengan transparansi dan
integritas pengelolaan SDA itu sendiri. Transparansi diawali dari tahapan proses
perizinan, sebagai instrumen preventif dalam penegakan hukum lingkungan. Masalah
perizinan yang akhir-akhir ini menjadi pintu terjadinya tindak pidana korupsi di sektor
SDA, perlu mendapat perhatian khusus terkait dengan implementasi kaidah-kaidah
hukum pidana lingkungan, tidak semata-mata kaidah hukum pidana sebagai genus.
BAB III
Studi Kasus
Isi dari UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Bidang Sumber Daya Alam adalah
mengatur tentang pengelolaan SDA di Indonesia, termasuk di dalamnya sektor migas,
minerba, dan energi terbarukan. UU ini bertujuan untuk meningkatkan investasi di sektor
SDA dan mempercepat proses perizinan, serta memperkuat pengawasan dan penegakan
hukum dalam pengelolaan SDA. Namun, UU ini juga menjadi perdebatan karena
dianggap mengabaikan sektor perlindungan lingkungan hidup dan perlindungan
masyarakat dalam mengatur pengelolaan SDA. Selain itu, terdapat juga perdebatan
terkait partisipasi masyarakat dalam penyusunan Amdal yang dibatasi hanya untuk
masyarakat terdampak langsung, sehingga tidak menutup kemungkinan ada masyarakat
yang terkena dampaknya meskipun tidak langsung
Kebijakan yang menjadi permasalahan terkait pengelolaan SDA yang dianggap belum
komprehensif dan belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini,
seperti perampasan hak atas tanah, pelanggaran hak asasi manusia, korupsi peraturan,
tumpang tindih kebijakan dan regulasi, konflik agraria, dan kemiskinan rakyat. Selain
itu, UU Cipta Kerja juga menjadi permasalahan karena dianggap mengabaikan sektor
perlindungan lingkungan hidup dan perlindungan masyarakat dalam mengatur
pengelolaan SDA.
A. Kritik atas pengaturan pengelolaan SDA dalam UU Cipta Kerja antara lain
adalah:
1. UU Cipta Kerja dianggap mengabaikan sektor perlindungan lingkungan hidup dan
perlindungan masyarakat dalam mengatur pengelolaan SDA. UU ini baru sebatas
mengatur eksploitasi dalam pengelolaan SDA, sementara komitmen perlindungan
lingkungan hidup dan perlindungan masyarakat marjinal masih belum terlihat, bahkan
cenderung memperlemah komitmen yang telah ada.
2. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan Amdal dibatasi hanya untuk masyarakat
terdampak langsung, sehingga tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang terkena
dampaknya meskipun tidak langsung. Hal ini dianggap tidak adil dan tidak transparan.
3. Perubahan dalam Pasal 34 juga menjadi perdebatan karena keberadaan proses
musyawarah menjadi tidak pasti. Pasal ini mengatur tentang kewajiban pemerintah untuk
melakukan musyawarah dengan masyarakat terkait pengelolaan SDA, namun dalam UU
Cipta Kerja, musyawarah tidak lagi menjadi syarat utama dalam pengambilan keputusan.
Untuk memberikan solusi atas permasalahan pengelolaan SDA dalam UU Cipta Kerja,
beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memamfaatkan sumber daya alam yang ada agar berguna sebagaimana mestinya, kita
sebagai manusia yang memamfaatkan SDA tersebut seharusnya memiliki prisip
ekoefisien yang mana kita tidak merusak ekosistem, pengembilan secara efesien demi
kebelanjutan SDA. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk menciptkan sumber
daya alam yang dapat mendukung kesejahteraan manusia.Oleh karena itu, hendaknya
kita menjaga kelestarian lingkungan hidup agar makhluk hidup lainnya dapat bertahan
hidup dengan dukungan dari sumber daya alam dan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Ida Nurlinda, Kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya terhadap
Penegakan hukum lingkungan Indonesia.
Antoni putra, kertas advokasi kebijakan atas UU NO. 11 TAHUN 2020
Tentang,Cipta kerja bidang Sumber daya alam.
Budianto, 2008, Pelaksanaan Sistem Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup
Dengan pengelolaan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
Lingkungan.
Rosana, M., 2018, Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan
Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 1, No. 1, hh. 148–163.