Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN PEMERINTAH

TENTANG SUMBER DAYA


ALAM
DIKY GAGAN NUGRAHA (4441160013)
RAISSA EMILY RACHMAN (4441160019)
ADOLF CHRISTIAN (4441160108)
FIKRI MAULANA (4441160126)
SEPTIANSYAH

KELAS : V C
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
dalam mengatasi permasalahan pencemaran dan
pengelolaan lingkungan hidup
 Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh tingkat pengambilan keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga
menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan.
Permasalahan yang terjadi tersebut memerlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup yang secara umum telah diatur dengan Undang-undang No.4 Tahun 1982.
diganti dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya.

 Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat
kebijakan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan, sumberdaya
manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan, informasi serta pendanaan. Keterkaitan dan keseluruhan aspek lingkungan telah memberi
konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi berintegrasi dengan seluruh pelaksanaan pembangunan.

 Pembangunan nasional yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut membuat pembangunan memiliki beberapa kelemahan,
yang sangat menonjol antara lain adalah tidak diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering mengabaikan landasan aturan yang semestinya dalam mengelola usaha
dan atau kegiatan yang mereka lakukan, khususnya menyangkut bidang sosial dan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, sesuai dengan
rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya
pengembangan dan penegakan sistem hukum serta upaya rehabilitasi lingkungan. Menurut Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1997), kebijakan daerah dalam mengatasi
permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan kebijakan dan penegakan hukum yang merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup di daerah dapat meliputi :

 Regulasi Perda tentang Lingkungan.

 Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup.

 Penerapan dokumen pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan

 Sosialisasi/pendidikan tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders

 Pengawasan terpadu tentang penegakan hukum lingkungan.

 Memformulasikan bentuk dan macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.

 Peningkatan pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.


Peranan pemerintah dalam
menerapkan kebijakan yang
dibuat
Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan
pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat
kepada daerah:
 Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
 Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
 Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
 Menetapkan pendekatan kewilayahan.
 Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup
lebih diprioritaskan di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan
program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :
1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya
alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi.
2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut,
air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung
kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan
dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan
transportasi.
4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan
hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan.
5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam
pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan,
perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.
Sumber Daya Alam di Indonesia

 Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat. Dilihat
dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektoniksehingga banyak
terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan di Indonesia kaya
sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga
berbagai jenis sumber mineral.
 Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati
urutan atas dari segi produksinya di dunia.

 Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah
di Indon\esia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.
Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai
jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam
yang sangat besar.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA
ALAM
 1) Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbarui
 Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui ADALAH Sumber
daya alam yang lama kelamaan Persediaannya akan habis jika
digunakan terus menerus. Sebenarnya SDA ini dapat dihasilkan oleh
alam, namun butuh waktu yang sangat lama, sementara jika
dipergunakan secara terus menerus dalam waktu singkat sudah
pasti akan habis. Sumber daya alam ini juga sangat terbatas di
dunia, sehingga jika kita gunakan terus-menerus SDA ini akan
semakin berkurang atau bahkan punah.Contoh Emas dan
PerakTembagaNikelMarmerAsbesIntanBelerangGypsumKarbonMiny
ak Bumi Simak
 Pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui
 Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah SDA yang dapat
beregenerasi dengan cepat ketika digunakan sehingga jumlahnya
tetap konstan atau malah terus bertambah. SDA yang dapat
diperbarui merupakan bagian dari ekosistem di bumi ini dan
merupakan bagian terbesar dari ekosfer. populasi sumber daya
alam itu dapat berkembang secara alami, sehingga hal ini akan
menambah nilai royalty dan dapat dianggap sebagai dividen
karna menyimpan satu satuan sumber daya alam sebagai
cadangan . Contohnya adlah hewan, tumbuhan, air, energi
matahari dan tanah
Pengelolaan Sumber Daya Tanah

 Pengertian Tanah
 Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi dan peran yang
dapat mendukung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat serta membantu juga
dalam perekonomian. Tetapi seperti yang terjadi di masa sekarang pemanfaatan
atau pengelolaan tanah salah di gunakan dengan eksploitasi yang berlebihan
sehingga hal ini dapat mengurangi ketersediaan sumber daya tanah yang ada
dean menimbulkan keausan pada tanah sehingga menyebabkan kandsungan
mineral dalam tanah berkurang
 Macam Penggunaan Tanah
 Secara umum , dapat diketahui bahwa pemilik sumber daya tanah cenderung
menggunakan miliknya untuk tujuan tujuan yang memberikan penghasilan yang
tinggi . Penggunaan tanah pada umumnya tergantung pada kemampuan tanah
dan alokasi tanah . Sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup manusia karena sumber daya tanaha
merupakan masukan yang diperlukan untuk setiap bentuk aktivitas manusia seperti
untuk pertanian , daerah industry, daerah pemunkiman , jalan jalan untuk
transpotrasi , daerah daerah rekreasi , atau daerah daerah yang diperlihara kondisi
alamnya untuk maksud ilmiah.
 Aspek Konservasi Sumber Daya Tanah
 Konservasi sumber daya tanah berarti penempatan tiap bidang tanah sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan
memperlakukannya sesuai dengan syarat syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah . usaha usaha
konservasi tanah / lahan ditujukan untuk mencegah kerusakan tanah , memperbaiki tanah yang rusak , memelihara serta
meningkatkan kesuburan tanah agar tercapai produksi setinggi tingginya dalam waktu terbatas.
 Teknik konservasi tanah terdiri dari metode vegetative dan metode mekanik.
 Metode vegetative dapat dilakukan dengan cara penghutanan atau penghijauan , penanaman dengan rumputan
makanan ternak , penanaman dengan tanaman tertutup tanah permanen dan pengiliran tanaman dengan tanaman
pupuk hijau .
 metode mekanik dapat dilakukan dengan cara pengeolahan tanah secara kountur, pembuatan teras , perbaikan
drainase dan pembangunan irigasi, pembuatan waduk dan dam penghambat , rorak tanggul dan lain lain .
 Aspek Ekonomi Sumber Daya Tanah
 Sewa tanah merupakan konsep penting dalam teori ekonomi sumber daya tanah . sewa tanah dapat dibedakan menjadi
dua yaitu:
 A. Sewa tanah sebagi pembayaran dari penyewa kepada pemilik diman pemilik melakukan kontrak sewa menyewa
dalam jangka waktu tertentu
 b. Keuntungan usaha yang merupakan surplus pendapatan diatas biaya produksi atau sebagai harga input tanah yang
memungkinkan factor produksi tanah dapat dimanfaatkan dalam proses produksi.
Pengelolaan Sumber Daya Air

 Penggunaan Sumber Daya Air


 Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di
bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan
aktivitas lingkungan.
 Pendistribusian Sumber Daya Air
 Di dalam menentukan distribusi air ada beberapa pedoman , satu
diantaranya adalah prinsip nilai guna batas yang sama bagi setiap
penggunaan . Prinsip ini menghendaki agar sumber daya air
dialokasikan secara efisien . Prinsip MVU ini menegaskan bahwa sumber
daya air hendaknya dialokasikan untuk seluruh pemakai dan
penggunaan sampai diperoleh nilai pengguna marginal yang sama
yang sama pada masing masing penggunaan dari satuan air yang
terakhir .
Pengelolaan Sumber Daya
Perikanan
 Masalah Pemilikan Bersama
 Hampir semua jenis ikan terbuka bagi pengambilan secara umum , artinya setiap orang atau setiap perusahaan boleh
menangkap ikan dilaut atau danau maupun sungai. maka dengan pemilikan bersama (umum ) akan timbul hal hal
sebagai berikut :
 a. Penangkapan akan berlebihan
 b. Punahnya populasi ikan akan lebih pasti disbanding dengan dibawah pemilikan perorangan
 c. Dapat menjadikan biaya penangkapan mahal.

 Prinsip Pengelolaan Perikanan Yang Statis


 Untuk mempertahankan keberadaan populasi ikan , bergabai prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman adalah
sebagai berikut. 1) kita berusaha meningkatkan pertumbuhan populasi ikan dan menekan biaya penangkapan , serta
menaikkan scarcity rent . 2) sedangkan bila usaha penangkapan ikan dihubungkan dengan tingkat bunga , maka apabila
tingkat bunga tinggi , orang cenderung menangkap ikan secara berlebihan , sebaliknya bila tingkat bunga rendah jumlah
ikan akan bertambah karena orang cenderung memperlambat proses penangkapan ikan . 3) apabila sewa kelangkaan
sebesar nol maka harga ikan cenderung sama dengan biaya marginal penangkapan ikan sehingga penangkapan ikan
cukup tinggi .
 Prinsip Pengelolaan Perikanan Yang Bersifat Dinamis
 pada prinsipnya pemgelolaam perikanan yang bersifat dinamis menunjukkan maksimalkan nilai yang ada pada saat ini,
yang sebenarnya dapat mendorong timbulnya kepunahan, karena pengelolaan perikanan yang bersifat dinamis
menunjukkan dinamika keluar masuknya perusahaan yang dikombinasikan dengan keberadaan tertentu sumber daya
ikan sehingga mendorong kearah industry yang tidak mengutungkan dan tidak stabil yang disebabkan oleh kepunahan
populasi ikan yang tidak disengaja .
Pengelolaan Sumber Daya Hutan
 Hutan dapat didefinisi sebagai asosiasi masyarakat tumbuh tumbuhan tumbuhan dan hewan
yang didominasi oleh pohon pohonan dengan luasan tertentu sehingga dapat membentuk
iklim mikro dan kondisi ekonomi tertentu .
 Pengelolaan Hutan
 hutan mempunyai berbagai fungsi yang secara lebih rinci sebagi berikut :
 a. Menyediakan hasil hutan untuk keperluan masyarakat pada umumnya dan khususnya
untuk keperluan pembangunan industry dan ekspor sehingga menunjang pembangunan
ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya .
 b. Mangatur tata air , mencegah dan membatasi banjir, erosi serta memelihara kesuburan
tanah
 c. Melindungi suasana iklim dan memberi daya pengaruh yang baik, seperti udara bersih
dan segar .
 d. Memberikan keindahan alam pada umumnya dan khususnya dalam bentuk cagar alam ,
suaka margasatwa , taman perbaruan dan taman wisata , serta sebagai laboratorium untuk
ilmu pengetahuan pendidikan dan pariwisata .
Pengelolaan Sumber Daya Energi
Dan Mineral
 Oleh karena itu pengelolaan sumber daya ini harus dapat di tingkatkan sehingga dapat mengatasi krisis.
Adapun yang dapat dilakkukan dalam pengelolaan sumber daya ini yaitu:
 a. Intensifikasi
 Yang perlu dilaksanakan dalam intensifikasi ialah meningkatkan survey dan eksplorasi sumbert daya
dalam usaha mengetahui potensi produksi secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan rakyat.
 b. Diversifikasi
 Dalam rangka usaha diversifikasi adalah mengurangi secara strategis ketergantungan pada minyak
bumi atau dapat menggantinya dengan jenis lain.
 c. Konservasi
 Konservasi energi dalam arti penggunaanya dengan efisien dalam rangka kebijaksanaan energi
nasional dan penunjang dalam pembangunan dan pengembangan.
 d. Indeksasi
 Adapun indseksasi ini dapat dilakukan dengan cara ilmiah , dimana untuk setiap sektor kegiatan dapat
dilakukan dengan menentukan prioritas atau energi mana yang dapat digunakan. Maka dari itu hal-hal
yang dapat membantu upaya ini adalah iklim, investasi yang sehat , pendidikan dan latihan, penelitian
dan pengembangan serta peragaan ,peraturan perundang undangan serta berbagai sarana kebijakan
peratutan perundang-undangan seperti perpajakan , tarif, bea masuk dan lainnya.
Beberapa Masalah Umum Akibat
Pengelolaan Sumber Daya Alam
yang Tidak Tepat
 Perusakan tanah
 Pencemaran Air
 Pencemaran Udara
 Kerusakan Hutan
 Eksploitasi Laut yang Berlebihan
 Pemborosan Energy
Upaya dan Kebijakan dalam
Mengatasi Permasalahan Dalam
Pengelolaan SDA yang Tidak Tepat
Melakukan pembaharuan teknologi yang ramah lingkungan, dengan mendukung

serta memberikan dana bagi institusi atai individu yang melakukan pembaharuan
teknologi tersebut. Misalnya teknologi Biogas, Biopori, dan minyak biji jarak.
 Mengajak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dan SDA
untuk ikut serta menjaga SDA yang ada, dengan mendorong mereka
melakukan corporate sosial responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap eksploitasi SDA yang dilakukan, dengan membuat UU perihal kewajiban
perusahaan melakukan CSR.
 Mengkampayekan Cinta Indonesia Cinta Lingkungan, seperti buang sampah pada
tempatnya, tentunya dengan memberikan sanksi bagi para pelanggar (tanpa
pandang levelitas).
 Mensosialisasikan dengan tepat kebijakan-kebijakan kepada seluruh aspek
masyarakat, agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berperan
serta memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan.
 Meningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) seperti
pengetahuan serta keteranpilan SDM dalam pengelolaan dan pengembagan
program serta kegiatan tanggung jawab perusahaan atau CSR.
Kebijakan Yang Bertanggungjawab
Dalam Pengelolaan SDA
 Howe mengemukakan bahwa kebijakan sumber daya alam adalah yang
bertanggung jawab haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 1. Kebijakan tersebut menjamin kontinuitas produksi serta lingkungan yang
baik diwaktu yang akan datang.
 2. Kebijakan tersebut mengandung pedoman, rangsangan serta tindakan
yang bertalian dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mampu
menggerakkan ekonomi kea rah konsumsiyang efisien terus menerus dan selalu
meningkat.
 3. Kebijakan tersebut tid ak mengakibatkan perusakan lingkungan fisik
sehingga tidak dapat di pulihkan.
 4. Kebijakan tersebut tidak menimbulkan resiko besar pada generasi yang
akan datang.
 5. Kebijakan tersebut perlu didasarkan pada kenyataan bahwa neagara di
dunia itu saling tergantung sehingga kebijakan tersebut perlu dikaitkan dengan
kesejahteraan bagi seluruh dunia.

Faktor-Faktor Yang Menentukan
Tersedianya Sumber Daya Alam
Diwaktu Yang Akan Datang
 Factor- factor teknologi
 Kemampuan menggantikan masukan atau sumber daya buatan manusia dan yang dapat
diperbaharui bagi sumber daya alam yang tak pulih tampaknyadimungkinkan diberbagai
industry.namun perubahan teknologi telah seringkali menunjukkan pula adanya substitusi
masukan sumber daya alam yang tak pulih terhadap sumber daya yang pulih. Pemanfaatan
skala ekonomi . perubahan teknologi yang ada telah berulangkali membawa kearah efesiensi
produksi yang lebih tinggi dengan skala produksi yang lebih luas .
 Factor konsumsi dan gaya hidup
 Konsumen cenderung mengarah ke barang dan jasa yang kurang padat sumber daya alam,
onsumen memilih barang dan jasa padat modal/teknologi. Gaya hidup juga berubah terutama
di Negara berkembang. Ada banyak kemungkinan bagi penggantian atau substitusi konsumsi
barang dan jasa yang kurang terhadap padat sumber daya alam dengan barang barang dan
jasa jasa yang lebih intensif sumber daya alam . hal ini terjadi karena adanya perubahan harga
relative antar komoditi dan pasar tersebut.
 Factor kelembagaan dan pemerataan
 Apabila pemerintah terlalu banyak ikut campur tangan pada kegiatan ekonomu maka usaha
swasta akan terdesak sehingga mematikan kewiraswastaan. Penemuan dan inovasi terhambat
dan masyarakat bersifat menunggu. Pemanfaatan sumber daya alam ditujukan pada
pembuatan barang-barang dan jasa-jasa yang sebenarnya tidak diperlukan masyarakat.
Pedoman Bagi Kebijakan Sumber
Daya Alam Yang Bertanggung Jawab
 Oleh karena itu, berbagai pedoman dasar bagi kebijakan sumber daya alam yang bertanggung jawab perlu digariskan
seperti:
 1. Menghilangkan ‘’ ketidakpastian untuk pulih ‘’ bagi semua sumber daya alam yang dapat pulih. Dalam hal ini kita
mengenal apa yang disebut standar minimum yang aman untuk semua system sumber daya alam yang pulih, yaitu
menghidari tindakan fisik yang akan membuatnya tidak ekonomis untuk memanen dan membalik tindakan deplesi. Dasar
pemikirannya ialah bahwa untuk mempertahankan standar minimum yang aman tidak memerlukan banyak biaya dalam
kaitannya dengan kemungkinan rugi yang telah timbul karena adanya kepunahan sumber daya alam . standar minimum
yang aman itu merupakan dasar bagi pelestarian sumber daya alam diatas, dimana optimism ekonomi bebas untuk
menentukan tindakan terhadap sumber daya alam.
 2. Perlu dihindari tindakan yang berakibat sistem sumber daya alam yang dapat diperbarui tak dapat dipulihkan
kedalam keadaan semula. Untuk itu perlu ditetapkan standar minimum yang aman untuk setiap sistem agar orang tak
terlanjur memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan.
 3. Perlu dihindari tindakan yang berakibat kondisi lingkungan sekitar tak dapat dikembalikan ke asal mula. Penghindaran
terhadap tidak dapat dipulihkannya lingkungan yang rusak, seperti menumpuknya nitrat dan pestisida dalam air tanah ,
serta penumpukan zat zat kimia didalam danau, serta pemakaian pestisida dan insektisida yang berlebihan.
 4. Perlu dihindari tindakan yang berakibat kondisi lingkungan dunia tak dapat dikembalikan ke asal mula. Misalnya perlu
tindakan pencegahan kecelakaan reactor atom seperti yang terjadi di Chernobyl yang debu radioaktifnya menyebar ke
seluruh dunia.
 5. Harus diusahakan untuk menghindari pencemaran lingkungan secara global yang mengancam generasi masa
datang.
Syarat Yang Perlu Bagi Proses
Pengambilan Keputusann Yang
Bertanggung Jawab
Pengambilan keputusan
 menginginkan informasi mengenai
pelaksanaan serta dampak dari alternative kebijakan sumber daya
alam . pada saat yang sama penganalisis kebijakan memerlukan
pengertian mengenai bobot yang dikehendaki oleh pengambil
keputusan , sehingga mereka dapat menbatasi alternative
kebijakan yang diusulkan.pengambilan keputusan dapat pula
tidak menyetujui atau tidak senang dengan informasi yang
diberikan oleh penganalisis kebijakan.
Kriteria Evaluasi Kebijakan
Pemerintah
 Criteria yang dipakai untuk menilai kebijakan pemerintah diantaranya adalah :

 a. Keadilan

 Keadilan menghendaki agar kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh yang tidak berat sebelah .kriteria ini banyak digunakan , hanya saja sering terdapat kesulitan
dalam mengukur atau menilai keadilan . para ekonom dalam memahami keadilan sering sangat dangkal, sehingga seringkali hanya dipertanyakan apakah yang akan
menerima manfaat dari kebijakan itu golongan kaya atau golongan miskin, dan tidak melihat proses terjadinya dampak.

 b. Efisiensi

 Efesiensi ekonomi sering disebut juga sebagai “pareto optimal “ yaitu suatu criteria yang sangat banyak digunakan oleh para ahli ekonomi untuk menilai kebijkan
pemerintah disamping dari segi distribusi. Secara kasar efesiensi itu dikatakan ada apabila kebijakan pemerintah itu memberikan pengaruh ekonomi yang lebih baik
dalam bentuk kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi . selanjutnya kebijakan itu dikatakan sudah efisien atau mencapai “ pareto optimum” apabila dalam
perekonomian itu tidak mungkin lagi untuk mengadakan alokasi faktor produksi tanpa menyebabkan disatu puhak ada yang dibuat lebih sejahtera, sedangkan dilain
pihak ada yang menjadi lebih menderita .

 c. Kebapakan

 Dalam beberapa kasus kebijakan pemerintah berguna adalah untuk melarang dihasilkannya suatu barang karena dapat merusak lingkungan atau demi penghematan
untuk masa datang, walaupun barang barang tersebut sangat diinginkan oleh masyarakat pada saat ini . sekalipun pemerintah ingin melayani masyarakat sebagai
keseluruhan, tetapi pemerintah mempertimbangkan pula kebutuhan setiap individu secara perorangan. Kebijakan seperti ini dapat dilukiskan sebagai kebijakan
paternalistic. Memang banyak orang mendukung kebijakan pemerintah , bukan karena kebijakan ini memberikan kepada masyarakat apa yang mereka inginkan ,
tetapi karena mereka beranggapan bahwa pemerintah sebagai bapak lebih mengetahui daripada masyarakat itu sendiri.

 d. Kebebasan perorangan

 Pada umumnya orang member nilai yang tinggi terhadap kebebasan perorangan . oleh karena itu pembatasan pemerintah yang dikenakan terhadap kebebasan
perorangan hendaknya sekecil mungkin. Selanjutnya keempat criteria tersebut tidak mungkin dapat dipenuhi secara serempak oleh setiap kebijakan . memang tidak
mungkin untuk memenuhi semua criteria tersebut secara simultan. Misalnya suatu kebijakan dapat memenuhi criteria keadilan , tetapi mungkin sekali tidak efisien ; atau
sebaliknya suatu kebijakan dapat memenuhi criteria efisiensi, tetapi ternyata tidak sesuai dengan kroteria keadilan . jadi dapat saja suatu criteria bersifat kontradiksi
dengan criteria keadilan .
Konflik Dalam Penggunaan Sumber
Daya Alam
 Konflik yang terjadi antara masyarakat lokal melawan pengusaha dan
pemerintah daerah dalam medan perebutan, penguasaan, atau
perlindungan sumber daya alam (local asset)merupakan konflik klasik
yang tampaknya akan terus terjadi selama batas-batas definisi sumber
daya lokal. konflik yang tak kunjung padam sebab semua pihak
memiliki definisi masing-masing tentang siapa yang berhak menguasai
dan siapa yang tidak. Ujung-ujungnya, konflik semacam ini selalu
dimenangkan oleh kolaborasi pihak yang paling kuat, yaitu
perusahaan dan pemda. Contoh pembuangan limbah yang berupa
asap pabrik dan asap kendaraan keudara akan mempengaruhi jarak
pandang maupun mengurangi nilai udara itu untuk kehidupan
manusia . asap pabrik dan gas buang kendaraan bermotor
merupakan salah satu sumber utama dari gas rumah kaca yang
sangat mempengaruhi pemanasan global.

Permasalahan Umum Dalam
Pengambilan Kebijakan
Pengelolaan SDA
Sumber daya alam dan lingkungan di bumi ini merupakan sesuatu system yang sangat
luas , kompleks, dinamis, serta berinteraksi astu sama lain. Usaha untuk mengubah salah
satu komponen dalam system itu akan menimbulkan perubahan dimana mana dalam
system tersebut. Lagi pula pengertian manusia terhadap system itu maih sangat terbatas
, sehingga sulit untuk meramalkan apa yang akan terjasi dengan usaha untuk
memanipulasi system tersebut. Jadi hubungan sebab dan akibat masih sulit dimengerti.
Suatu tindakan belum tentu menimbulkan akibat seketika, dan baru dirasakan
akibatnya setelah melampaui beberapa waktu. Selanjutnya sebagian besar alternative
tindakan memiliki dampak yang kita pahami atas dasar pengetahuan kita yang
terbatas , baik dampak yang positif maupun dampak negative. Apa yang tampaknya
menguntungkan bagi seseorang , dapat berarti sebaliknya atau merugikan bagi orang
atau pihak lain .
Model Dasar Pemanfaatan Sumber
Daya Alam Dan Energy (SDAE)
 Hubungan antara produksi barang dan jasa(output) dan sumber daya alam dan energy yang bisa ditulis sebagai berikut :

 GNP (t) = f [Lo (t), Ko (t), Ro (t), t]


 Seperti biasanya Lo (t), Ko (t), dan Ro (t) menunjukkan masukan tenaga kerja, modal dan komoditi sumber daya alam dan
energy, t menunjukkan faktor waktu yang berarti berhubungan ini akan berubah akibat perubahan teknologi dan faktor
lain sejalan dengan berubahnya waktu.
 Model kedua mencoba melihat tingkat konsumsi SDA suatu masyarakat. Konsumsi biasanya dianggap sebagai indeks
kesejahteraan ekonomi saat ini.

 C (t) = Cg (t) + (A [S (t) ]


 =[ GNP (t) - I (t) – X (t) ] + A [ S(t)]


 C (t) menunjukkan nilai barang dan jasa yang dikonsumsi, sedanngkan A [S (t)] merupakan nilai kepuasan yang diperoleh
denngan mengkonsumsi pemandangan indah. C bisa dinyatakan kembali sebagai GNP dan komponen komponennya.
Semakin besar investasi atau eksport berakibat mengecilnya konsumsi.
Pemanfaatan SDA dan Perilaku
Pasar

 Dalam teori ekonomi ini, mekanisme pasar persaingan sempurna


dipercaya akan membawa perekonomian pada alokasi optimum
SDA. Dari mekanisme pasar kita bisa memperoleh indeks
kelangkaan seperti harga komoditi SDA, biaya ekstraksi, jumlah
produksi dan jumlah cadangan. Data ini bisa mencerminkan pula
seberapa jauh efektivitas mekanisme pasar dalam memanfaatkan
SDA.

Rasio Cadangan Pemanfaatan

Masalah lain yang menyangkut penggunaan rasio ini adalah interpretasi


samapai kapan kita akan kehabisan cadangan. Msekipun kita tahu rasio
cadangan dan pemanfaatan saat ini, hal tersebut tidaklah berarti kira-kira
sekian tahun lagi kita kehabisan SDA. Secara matematis hal ini bisa
dijelaskan dengan memisalkan S(0) adalah cadangan saat ini, R(0) adalah
tingkat ekstraksi saat ini dan tingkat ekstraksi tumbuh secara konstan
dengan tingkat r. hubungan anatara variable tersebut bisa di tuliskan
sebagai berikut.

Ro(t) = Ro (0) . ert


Pemanfaatan SDA Dalam Pasar
Persaingan
 Jika pemanfaatan SDA dari segi sosial ingin mencapai manfaat sosial tertinggi, maka pola
pemanfaatan SDA dalam pasar persaingan abertujuan mencappai keuntungan tertinggi. Model
yang dibahas diatas dapat diterapka pada pasar persaingan denga dua perbedaan yaitu
dalam penentuan tingkat bunga r dan perusahan cenderung mengabaikan nilai jasa
lingkungan. Pada kondisi dasar 1 nilai A[S(t)] tidak ada dan pada kondisi dasar 2 r digantikan r0.
Implikasi dari perubahan kondisi dasar ini adalah pada kondisi dasar 1, harga komoditi SDA pada
paasr persainagan, p0(t) lebih rendah dari pada p(t) sebab niali jasa lingkungan diabaikan yang
akan mengimbas pada produksi yang lebih tinggi dan pengurangan stock yang lebih cepat.
Pada kondisi dasar 20 dibanding kondisi dasar 2 terdapat 3 perbedaan pokok yaitu:
 1. Pt dikurang qt akan menjadi lebih kecil
 2. Tidak ada dan
 3. r0 lebih tinggi dari r
 Dengan kondisi seperti ini sisi kanan kondisi 20 akan menjadi lebih tinggi (tingkat bunga
perusahaan pada umumnya lebih tinggi disbanding tingkat bunga sosial), yang berakibat sewa
akan naik, disbanding pola pemanfaatan optimal dari segi sosial.
 Dengan demikian sudah jelas pada pemanfaatn SDA pada pasar persaingan akan berakibat
harga menjadi lebih rendah, tingkat produksi da ekstraksi yang lebih tinggi, dan lebih
tingginya scarcity rent.
Pemanfaatan SDA dalam Pasar
Monopoli
 Seperti diketahui bebrapamacam komoditi SDA pemasarannya
dikuasai oleh momnopoli atau kartel misalnya minyak timah, dan
tembaga. Monopoli sering dituduh sebagai asal muasal
pemanfaatan SDA dibawah kapasitas khususnya dalam konteks
minyak.

 Pada prinsipnya secara analitis tidak terdapat perbedaan
mencolok dengan pola pemanfaatan SDA dalam pasar
persaingan. Monopoli tetap bertujuan maksimisasi laba,
mengabaikan nilai jasa lingkungan, dan memakai tingkat bunga
yang lebih tinggi dari tinggkat diskonto sosial. Yang jelas monopoli
bukan lagi sebagai pengambil harga (price taker) namun
mempengaruhi harga melalui tingkat produksinya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai