Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI LINGKUNGAN

Oleh: Matthew Darmawan (21080117130064) – Kelas B

1. Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Pengelolaan,Pencemaran dan


Perlindungan Lingkungan Hidup.

Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas
dari pemerintah pusat kepada daerah:

 Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.


 Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.
 Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
 Menetapkan pendekatan kewilayahan.

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25
Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka kebijakan
nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program
yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu
mencakup:

1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam


dan Lingkungan Hidup.
- Tujuan: Memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai
potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui
inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi.
- Sasaran: Tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam
dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.

1
2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber
Daya Alam.
- Tujuan: Menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam
dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral.
- Sasaran: Termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan
bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain di program
adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat
pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Hidup.
- Tujuan: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah
kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan
yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan
industri dan transportasi.
- Sasaran: Tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai
dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
- Tujuan: Mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum
dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan
sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan.
- Sasaran: Tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta
terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.
5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam
dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
- Tujuan: Meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan
dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
- Sasaran: Tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya
alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan
dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.

2
Undang – undang terkait: Undang – undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dimana:

 Dijelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengansemua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam, kelangsungan perikehidupan, dan berwawasan lingkungan
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidupdan mencegah terjadinya
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hokum
  Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup generasi masa Peraturan Pemerintah RI No. 46 Tahun 2017 Tentang Instrumen
Ekonomi Lingkungan Hidup
 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk
mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang ke arah Pelestarian
Fungsi Lingkungan Hidup
 Pendanaan Lingkungan Hidup adalah suatu sistem dan mekanisme pengelolaan dana
yang digunakan bagi pembiayaan upaya perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
hidup
 Insentif adalah upaya memberikan dorongan atau daya tarik secara moneter dan/atau
moneter kepada Setiap Orang maupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar
melakukan kegiatan yang berdampak positif pada cadangan sumber daya alam dan
kualitas fungsi Lingkungan hidup
 Disinsentif adalah pengenaan beban atau ancaman secara moneter dan/atau non moneter
kepada Setiap Orang maupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar
mengurangi kegiatan yang berdampak negatif pada cadangan sumber daya alam dan
kualitas fungsi lingkungan hidup.

2. Jelaskan beberapa pengertian dan istilah di bawah ini

3
Sustainable Development: Sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan kesimbangan
diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial dan lingkungan.

Non Rivalry in Consumption: Bahwa suatu barang dapat digunakan oleh masyarakat secara
bersamaan, dengan menerima kebermanfaat yang sama tanpa persaingan. Seperti contoh:
Simpang Lima Semarang dapat didatangi oleh siapa saja tanpa memiliki perbedaan manfaat
konsumsi antara satu pengunjung dengan pengunjung lainnya.

Law of the Common: Sistem hukum yang didasarkan pada yurispudensi. Sumber hukum
dalam sistem hukum ini ialah putusan hakim/pengadilan. Dalam sistem hukum ini peranan yang
diberikan kepada seorang hakim sangat luas.

Cradle to Grave: Pencegahan pencemaran yang dilakukan dari sejak dihasilkannya limbah
sampai dengan di timbun / dikubur (dihasilkan, dikemas, digudangkan / penyimpanan,
ditransportasikan, di daur ulang, diolah, dan ditimbun / dikubur). Pada setiap fase pengelolaan
limbah tersebut ditetapkan upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan yang
menjadi penting adalah karakteristik limbahnya, hal ini karena setiap usaha pengelolaannya
harus dilakukan sesuai dengan karakteristiknya.

Anda mungkin juga menyukai