Anda di halaman 1dari 16

Potret Lingkungan Hidup Indonesia

Matakuliah: Analisis Kualitas Lingkungan


Prodi Kesehatan Masyarakat Program S1
Kuliah ke-1 Gasal 2020/2021

Reda Rizal
• SDA & LH adalah wujud dari ekosistem dimana di dalamnya
terdapat manusia yang memanfaatkan sumber daya alam untuk
keperluan kehidupannya.
• Berdasarkan atas ukuran waktu hidup manusia, maka
keberadaan SDA dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. SDA yang dapat diperbarui (renewable resources) dan
2. SDA yang tidak dapat diperbarui (non-renewable resources).
• Sedangkan berdasarkan atas ukuran waktu alam, maka
sesungguhnya seluruh SDA yang terdapat di alam & bumi ini
dapat menjadi pulih kembali ke keadaan semula sesuai kurun
waktu yang diperlukan oleh masing-2 kelompok & jenis SDA itu
sendiri untuk dapat melakukan pemulihan dirinya sendiri (self
recovery).
• Ciri khas SDA & LH di Indonesia adalah terdapatnya berbagai
ragam ekosistem yang mampu menopang perikehidupan
manusia & makhluk hidup lainnya.
• Pendayagunaan SDA alam sebagai esensi kemakmuran rakyat
dilaksanakan secara bertanggung jawab & sesuai dengan
kemampuan daya dukungnya dengan mengutamakan sebesar-
besar kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian
fungsi dan keseimbangan LH bagi pembangunan berkelanjutan.
• Tata ruang nasional yang berwawasan nusantara dijadikan
pedoman bagi perencanaan pembangunan agar penataan LH
dan pemanfaatan SDA dapat dilakukan secara aman, tertib,
efisien & efektif.
Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia;
• Permasalahan hutan Indonesia dapat mempengaruhi
kelangkaan (scarcities) SDA;
1. Adanya perambahan hutan secara masal dan masif (illegal logging),
2. Adanya penebangan liar oleh peladang tradisional,
3. Adanya penebangan skala luas untuk mengkonversi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit, karet, padi, dll,
4. Adanya kegiatan penambangan liar (illegal mining),
5. Adanya kegiatan pertanian, peternakan, perikanan yang tidak
mengikuti kaidah alam,
6. Adanya eksploitasi kehidupan satwa liar, KARHUTLA, dll.

Foto: Penebangan Liar (illegal loging) dan Bencana Air Bandang


Permasalahan di perkotaan & permukiman penduduk;
1. Kemacetan LALIN di perkotaan,
2. Keterbatasan & kelangkaan sumber air bersih, udara bersih,
daya dukung lingkungan tidak mampu menopang perikehidupan
jumlah manusia yang terlalu banyak,
3. Ketergantungan dengan daerah lain untuk mendapatkan sumber
daya air,
4. Kroduk-produk pertanian yang tercemar,
5. Masalah sampah yang sulit dipecahkan, pencemaran air,
pencemaran udara,
6. Tingkat pengangguran yang tinggi, dan tingkat urbanisasi yang
tinggi dll.
• Masalah genangan air atau banjir pada saat intensitas hujan
tinggi disebabkan oleh tutupan lahan yang tidak mampu
menyerap air hujan, saluran drainase terhalang sampah, dan
menurunnya permukaan tanah dan factor kenaikan permukaan
air laut akibat global warming.
Masalah banjir
• Permasalahan lain terkait lingkungan hidup, maka perilaku
buruk masyarakat dalam mengelola sampah hingga menutup
permukaan saluran air dan bahkan menutupi badan-2 sungai.
• Pencemaran udara oleh aktivitas kegiatan industry, kendaraan
bermotor serta penggunaan bahan bakar untuk memasak di
rumah tangga ikut andil memperburuk kualitas udara ambient
di Jakarta.
• Kebakaran hutan akibat ulah manusia ingin mencari
keuntungan besar pada saat akan mengkonversi lahan hutan
menjadi kebun kelapa sawit dengan mudah & murah membuka
lahan dengan cara membakarnya tanpa peduli akan dampak
negatif yang ditimbulkannya.
Solusi Masalah LH  melaksanakan aturan hukum:

• UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan LH mengamanatkan kepada kita seluruh
komponen masyarakat untuk melindungi dan mengeloa
lingkungan dengan sebaik-baiknya.
• Lingkungan hidup (LH) adalah sebagai kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
• Perlindungan & pengelolaan terhadap LH harus diupayakan
secara sistematis dan terpadu dilakukan untuk melestarikan
fungsi LH dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan LH yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum.
• Dengan melakukan kegiatan pembangunan yang menganut
prinsip pembangunan berkelanjutan merupakan tindakan
upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek LH, sosial,
dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan LH serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan,
dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
• SDA adalah unsur LH yang terdiri atas sumber daya hayati dan
nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem
• Pencemaran LH adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam LH oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu LH yang telah
ditetapkan.
• Kriteria baku kerusakan LH adalah ukuran batas perubahan
sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat
ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap
melestarikan fungsinya.
• Perusakan LH adalah tindakan orang yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik,
kimia, dan/atau hayati LH sehingga melampaui kriteria baku
kerusakan LH.
• Kerusakan LH adalah perubahan langsung dan/atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati LH yang
melampaui kriteria baku kerusakan LH.
• Konservasi SDA adalah pengelolaan SDA untuk menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara & meningkatkan
kualitas nilai serta keanekaragamannya.
• Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan
langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga
menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global
dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim
alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan.
• Perubahan iklim = Climate Change (suhu, kelembaban, curah
hujan, jumlah hari hujan)
• Perubahan komposisi atmosfir (NO2, SO2, CH, Pb, CO, CO2, dll)
Quiz
• Mengapa “keanekaragaman hayati” (bio-
diversity) yang tinggi mampu
memberikan kualitas lingkungan hidup
yang tinggi ! Berikan contoh sebagai
bukti !

• Karang sea pen, koloni laut yang


dikelompokkan dalam oktocoral atau soft
corals. Karang itu biasa ditemukan di
perairan tropis atau sedang di seluruh
dunia. Biasanya di kedalaman 6.100 meter.
Terimakasih
Red@-FT-UPNVJ-2020

Anda mungkin juga menyukai