Relationship of Physical Activity and Mental Health in Adulthood During the COVID-19
Pandemic
1
Indah Rindi Yani, 1Eka Pratiwi, 1Maryono, 1Yuri Nurdiantami
ABSTRAK
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has resulted in governments in several countries implementing Covid-19
countermeasures nationally to make efforts in addressing the spread of the virus transmission. Total
global Covid-19 confirmed cases as of May 16, 2021 were 162,177,376 cases with 3,364,178 deaths
(CFR 2.1%) in 222 Affected Countries and 193 Indonesian Local Transmission Countries as many as
1,736,670 cases with 47,967 deaths (CFR 2.8%) higher than the global number of cases continues to
grow for an undetermined time. Government policy during the Covid-19 pandemic resulted in a
decrease in physical activity. Physical activity has decreased in various populations of the world, due
to the Covid-19 pandemic and there has been an increase in the number of people doing work from
home. This leads to a deterioration in the freshness of mental health of each individual, especially
adulthood. The purpose of this study is to find out the relationship of physical activity and mental
health during the Covid-19 pandemic, especially in adulthood. This study uses literature review
method. Search engines used include Google Scholarwith the keywords Covid-19 pandemic, physical
activity, mental health, and adulthood.
KEYWORDS:Covid-19 Pandemic, Physical Activity, Mental Health, Adulthood
PENDAHULUAN
Pada awal tahun Januari 2020, World mencekam saat ini yaitu pada masa pandemi
Health Organitation (WHO) mengumumkan Covid-19 dapat menyebabkan masalah
COVID-19 sebagai wabah penyakit kesehatan mental yang dihadapi pada usia
coronavirus terbaru pada Public Health dewasa (Winurini, 2021). Ketidaksiapan
Emergency of International Concern (PHEIC) pemerintah, tenaga pendidik, orang tua, siswa
dan pada bulan Maret 2020 COVID-19 dan teknologi yang mendukung membuat
ditetapkan sebagai pandemi (WHO, 2020). keadaan pada masa pandemi ini kurang
Selain itu, Covid-19 juga telah dinyatakan oleh menyenangkan. Tak hanya itu, orang dewasa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan sulit berinteraksi dengan lingkungan sosialnya
Bencana (BNPB) melalui Keputusan Nomor karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
13ATahun 2020 dalam rangka mengantisipasi oleh pemerintah yang mengharuskan untuk
penyebaran virus corona di Indonesia telah tetap dirumah saja. Sehingga kurangnya
ditetapkan Keputusan Kepala Badan Nasional adaptasi dengan keadaan masa pandemi yang
Penanggulangan Bencana Nomor 9A Tahun berdampak pada kesehatan mental dan
2020 tentang penetapan status keadaan tertentu aktivitas fisik yang kurang juga dialami orang
darurat bencana wabah penyakit akibat virus orang dewasa.
corona di Indonesia (BNPB RI, 2020).Total Pada masa pandemi COVID-19 yang
kasus konfirmasi COVID-19 global per mengharuskan bekerja dari rumah
tanggal 16 Mei 2021 adalah 162,177,376 kasus mengakibatkan menurunnya aktivitas fisik
dengan 3,364,178 kematian (CFR 2,1%) di sehingga menyebabkan peningkatan tingkat
222 Negara Terjangkit dan 193 Negara depresi dan meningkatkan risiko depresi
Transmisi lokal.Indonesia sebanyak 1.736.670 (Kang dan Dkk, 2020). Beberapa kontribusi
kasus dengan kematian 47.967 (CFR 2,8%) masalah selama akibat Covid-19 yaitu isolasi
lebih tinggi dari global jumlah kasus terus sosial, larangan untuk melakukan perjalanan,
bertambah sampai waktu yang belum dapat penutupan dan pembatasan tempat umum,
ditentukan (Kementerian Kesehatan RI, 2021). kekhawatiran kesehatan, kendala keuangan,
kehilangan pekerjaan yang menyebabkan
Kondisi lingkungan yang sedang banyak orang dewasa merasa stres, cemas,
dalam wabah bencana Covid-19 ini akan tertekan, takut, dan bosan (Faulkner, Rhodes
berinteraksi dan berdampak langsung dalam dan Vanderloo, 2020).
berbagai domain kehidupan. Kebijakan yang Kesehatan mental salah satu aspek
Pemerintah keluarkan bukan pemicu langsung yang paling penting dalam mewujudkan
dari suatu masalah tetapi melibatkan kesehatan secara keseluruhan. There is no
kerentanan yang secara tidak langsung terkait health without mental health(WHO,
dengan masalah yang dihadapi pada sebagian 2013)sebagaimana definisi sehat yang
orang pada umumnya. Misalnya social dikemukakan oleh World Health Organization
distancing, study from home, work from (WHO) bahwa “health as a state of complete
home, dan kebijakan di bidang ekonomi serta physical, mental and social well-being and not
pada kesehatan mental setiap orang, terutama merely the absence of disease or infirmity.”
pada orang dewasa. (WHO, 2013). Kesehatan mental merupakan
salah satu hal yang mendasar dari definisi
Sebagai akhir dari masa remaja adalah kesehatan. Kesehatan mental yang baik
masa dewasa, atau dapat dikatakan masa memungkinkan orang untuk dapat bekerja
adolesen. Ketika dewasa, biasanya seseorang dengan baik, mengatasi tekanan hidupnya, dan
menunjukan sikap kepribadiannya, dapat menyadari potensi yang merekamiliki.
menentukan cita-cita, menggariskan jalan Situasi krisis pandemi Covid-19 akan
hidupnya, dan lebih bertanggung jawab. berdampak pada kesehatan mental dan well
Seseorang ttergolong dewasa ketika berusia being (kesejahteraan) baik pada orang dewasa
20-40 tahun, sebelum memasuki masa dewasa maupun anak-anak. Para peneliti dari
biasanya remaja lebih dahulu berada pada Universitas Michigan menyatakan bahwa stres
tahap ambang dewasa yang berlangsung di dan ketidakpastian yang disebabkan Covid-19
umur 21 atau 22 tahun.Pada usia dewasa turut telah mempengaruhi orang tua dan anak-anak
merasakan dampak dari situasi yang merasakan beban fisik dan psikologis.
METODE
220 penelitian
Desain Penelitian ini adalah literature review diekslusi
dimana proses pelaksanaannya dengan karena tidak
mengumpulkan artikel menggunakan beberapa memenuhi
search engine guna menelusuri materi artikel criteria inklusi
terkait hubungan pendidikan orang tua 1890 penelitian
terhadap hubungan aktivitas fisik dan dilakukan
kesehatan mental pada usia dewasa di masa penyelesaian
pandemic covid-19. Search engine yang 1865
digunakan adalah Google Scholar dengan kata penelitian
kunci aktivitas fisik, kesehatan mental, dan diekslusi
usia dewasa. Artikel yang telah dikumpulkan
karena tidak
dipilih berdasarkan hasil penyaringan
menggunakan batasan tahun yaitu dari tahun memenuhi
2019 hingga tahun 2021 yang diterbitkan 25 penelitian rentang waktu
menggunakan Bahasa Indonesia. Kriteria dilakukan 2019-2021
inklusi dalam pemilihan artikel adalah artikel penyelesaian
dengan pembahasan terkait aktivitas fisik dan
kesehatan mental pada usia dewasa.
Hasil pencarian jurnal pada Google Scholar
dengan kata kunci “pandemic covid-19,
aktivitas fisik, kesehatan mental, dan usia
dewasa”. Peneliti menemukan 2.110yang 6 dipilih dan
sesuai dengan kata kunci. Lalu peneliti dilakukan review
melakukan penyaringan dan mendapatkan
1890 artikel jurnal yang sesuai dengan criteria
inklusi. Kemudian, peneliti melakukan
penyaringan kembali dan mendapatkan 25 Gambar 1. Diagram alur pemilihan
artikel jurnal yang memenuhi rentang waktu artikel
2019-2021. Lalu, dari 25 artikel jurnal tersebut
dilakukan penyaringan kembali untuk
mendapatkan jurnal free full text, sehingga
didapatkan 6 jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari 1890 publikasi yang diidentifikasi penulis
mengeliminasi 1884 jurnal dilakukan
penyaringan didapatkan hasil 25 artikel
publikasi dikarenakan tidak sesuai dengan
criteria inklusi sehingga terpilih 6 artikel.
2110 penelitian
didapat melalui
Google Scholar
No Penulis/Tahun Judul Tempat Metode Hasil
sesuai kata
1 kunci
Irda Sari/2020 Analisis Indonesia Kajian Menurut Perhimpunan Dokter
Dampak Literature Kedokteran Jiwa Indonesia (PDS
Pandemi Covid Review tanggal 23 April 2020 setelah d
19 Terhadap Swaperiksa di web Pdskji dengan
Kecemasan di Jawa barat 23,4%, DKI Jakart
Masyarakat: Jawa tengah 12.8%, Banten 7
Literature Yogya 5.5% Sumatera Barat 1.7
Review 1.6%, Sulawesi Selatan 1.4% dan
< 1%. Dengan responden sebany
orang, yang memiliki gejala cem
yaitu sesuatu yang buruk akan
kuatir berlebihan, mudah mar
jengkel, dan sulit rileks dengan
psikologis cemas sebesar 63%.
2 Arif Aktivitas Fisik Pontianak Telaah Pandemi sedang terjadi dan mem
Wicaksono/2020 yang Aman Artikel harus menjaga jarak, memakai
pada Masa melakukan etika bersin dan
Pandemi Covid- mencuci tangan dengan sabun
19 mengalir, menghindari kerama
mengusahakan diri tetap berada d
Aktivitas fisik tetap harus d
karena banyak manfaatnya untu
kita bahkan di saat pandemi.
fisik dapat dilakukan sesuai um
dimulai dengan pemanasan
dahulu dengan intensitas ring
dan direkomendasikan untuk dila
rumah atau sekitar rumah. Aktiv
di luar rumah selama pandem
boleh dilakukan dengan m
protokol kesehatan.
3 Yelvi Stress dan Surabaya Telaah Kondisi stress dapat memp
Levani/2019 Kesehatan Artikel kesehatan mental individu
Mental di Masa berpengaruh terhadap aktivitas
Pandemi hari. Stres dapat menyebabkan g
COVID-19 pada imunitas maupun meny
gangguan kecemasan serta
Manajemen dan pencegahan st
baik diperlukan dalam kondisi s
untuk mengurangi dampak str
kehidupan sehari-hari. Oleh ka
dari hasil telaah pustaka jurnal
menyimpulkan bahwa stres m
hal yang tidak dapat dihindari.
Pandemi COVID-19 saat in
meningkatkan stres sehingga
berdampak pada kesehatan ment
gangguan kecemasan dan
Langkah-langkah pencegahan da
dalam menghadapi stres dapat m
megurangi dampak stres dalam k
selama Pandemi COVID-19.
4 Inayah Husna Pengaruh Indonesia Kualitatif Berdasarkan hasil, aktivitas fisik
Sibarani/2020 Pandemi memberikan kita banyak manfa
COVID-19 hal kesehatan, termasuk
Terhadap menghadapi pandemi COVID-
Penurunan harus mengetahui aktivitas fis
Aktivitas Fisik aman dilakukan pada saat
Pada Remaja Menurunnya aktivitas fisik p
Selama pandemi Covid-19 ini disebabka
Lockdown virus corona yang dapat menyeb
cepat dari satu manusia ke man
sehingga pemerintah meng
mengurangi aktivitas di luar ruang
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Infeksi WHO. (2020). Mental Health and