Anda di halaman 1dari 15

e-ISSN 2809-1892

P-ISSN XXXX-XXXX

Hubungan Religiusitas Dan Resiliensi Dalam Mempengaruhi


Kesehatan Mental Masyarakat Terhadap Pandemic Covid 19
Nini Adelina Tanamal
Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
faithadelmoz@gmail.com

ABSTRAK: Covid-19 oleh WHO dinyatakan sebagai Pandemi dan menyebabkan perubahan
dalam tatanan kehidupan manusia. Penyebaran Covid-19 telah memberikan berbagai efek
negatif terhadap kesehatan mental. Salah satu faktor protektif penurunan kesehatan mental
adalah resiliensi. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengetahui model teoritik dari faktor-faktor
yang mempengaruhi resiliensi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa resiliensi dapat dipengaruhi
oleh religiusitas, dukungan sosial dan spiritualitas. Religiusitas, dukungan sosial dan spiritualitas
dapat menjadi pendukung peningkatan resiliensi, di mana resiliensi dapat menjadi faktor protektif
penurunan kesehatan mental di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dan analisis deskriptif. Hasil temuan yang diperoleh, 83,3% responden menyatakan
bahwa Kesehatan mental yang berkaitan dengan resiliensi berpengaruh terhadap religiusitas
sesorang dan sisanya menyatakan “mungkin”. Temuan lainnya, 95,2% responden menyatakan
bahwa bukan hanya religiusitas tetapi dampak sosial di masa pandemi akibat kurangnya
pengetahuan spiritual dan kesehatan mental dan 4,8% menyatakan “tidak”. Lalu, sebanyak
73,8% responden menyatakan adanya pandemi berakibat pada kegiatan religius yang dibatasi
dengan sistem daring (online) dilakukan jarak jauh menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan
pada Kesehatan mental dan 26,2% menyatakan “tidak”. Kemudian, 95,2% responden
menyatakan menerima dengan syukur semua situasi supaya Kesehatan mental terjaga di masa
pandemi. Maka dari itu, hubungan religiusitas dan Resiliensi bagi Kesehatan mental di masa
pandemi ini sangatlah penting, supaya perubahan ini menguatkan spiritual dan hubungan sosial
antar sesama terus terjaga.

Kata Kunci : Religiusitas, Resiliensi, Kesehatan mental, pandemic covid 19

ABSTRACT : COVID-19 has been declared by the WHO as a pandemic and has caused changes
in the order of human life. The spread of Covid-19 has had various negative effects on mental
health. One of the protective factors for mental health decline is resilience. This literature review
aims to determine the theoretical model of the factors that influence resilience. The results of this
study indicate that resilience can be influenced by religiosity, social support and spirituality.
Religiosity, social support and spirituality can support increasing resilience, where resilience can
be a protective factor for mental health decline during the Covid-19 pandemic. This study uses
quantitative methods and descriptive analysis. The findings obtained, 83.3% of respondents
stated that mental health related to resilience has an effect on one's religiosity and the rest stated
"maybe". Another finding, 95.2% of respondents stated that it was not only religiosity but social
impact during the pandemic due to lack of spiritual knowledge and public health and 4.8% said
"no". Then, as many as 73.8% of respondents stated that the pandemic resulted in religious
activities that were limited to the online system carried out remotely as a factor in the occurrence
of mental health disorders and 26.2% said "no". Then, 95.2% of respondents said they gratefully
accept all situations so that mental health is maintained during the pandemic. Therefore, the
relationship between religiosity and resilience for mental health during this pandemic is very
important, so that this change can strengthen spiritual and social relationships between people

Keyword : religiosity, resilience, mental health, covid 19 pandemic

PENDAHULUAN Awal ditemukanya penyakit ini dinamakan


2019 novel coronavirus (2019—nCov),
Pada akhir tahun 2019 warga Wuhan di
selanjutnya oleh WHO selaku bidang
laporkan terkonfirmasi penyakit pneumonia.
Kesehatan pada badan PBB nama penyakit

25
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

tersebut dirubah menjadi Coronavirus dan psikologis (Sood, 2020). Meskipun


Disease (Covid-19). Covid-19 disebabkan sejumlah penduduk di dunia menunjukkan
oleh virus Severe Acuate Respiratory kemampuan mereka dalam menghadapi
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). ketakutan yang terjadi akibat Covid-19, virus
Coronavirus dapat menyerang manusia dan ini berpeluang untuk menimbulkan berbagai
hewan. Pada manusia, Coronavirus permasalahan yang menimbulkan stress
menyebarkan infeksi pernapasan, infeksi bagi setiap individu (Horesh & Brown, 2020).
pernapasan yang terjadi bisa flu hingga Penelitian Cao et al. (2020) menunjukkan
penyakit serius seperti Middle East bahwa 24.9% mahasiswa China mengalami
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe kecemasan sejak adanya Covid-19.
Acuate Respiratory Syndrome (SARS). Kecemasan ini timbul karena adanya
Covid-19 oleh WHO dinyatakan sebagai perubahan pada bidang ekonomi,
Pandemi dan menyebabkan perubahan keterlambatan akademik serta kesulitan
dalam tatanan kehidupan manusia (Yayuk dalam beraktivitas. Selain itu 53.8%
Hidayah, Nufikha Ulfah, 2019). Virus ini tidak masyarakat merasakan dampak psikologis
hanya menyerang satu negara, akan tetapi seperti depresi, kecemasan dan stress
hampir seluruh negara yang ada di dunia. akibat Covid-19 (Wang et al., 2020). Sebagai
Berbagai negara kemudian mulai upaya untuk meminimalisasi panjangnya
menerapkan protokol yang dibuat oleh WHO efek dari Covid-19 terhadap kehidupan
untuk mencegah terkenanya penyakit sosial, sejumlah negara mengambil langkah
tersebut. WHO membuat anjuran protokol dengan menerima krisis sebagai suatu
mulai dari cuci tangan, menjaga jarak, tidak realitas baru. Untuk menghadapi realitas
berkumpul, membatasi diri untuk tidak keluar baru ini individu perlu memiliki kapasitas
rumah. Jika ada yang keluar rumah atau dari untuk melakukan adaptasi positif saat
bepergian jauh di anjurkan untuk isolasi. mengalami keadaan yang penuh tekanan
Isolasi yang dilakukan untuk pencegahan (Adler & Saboe, 2017). Kapasitas individu
virus tersebut bisa berskala kecil (individu) untuk dapat menghadapi dan mengurangi
dan berskala besar (negara). Di Indonesia efek stress dengan baik dapat muncul
sendiri isolasi tidak dilakukan dalam skala dengan adanya psychological resilience
negara hanya dalam sekala kabupaten atau (Hou et al., 2017).
kota. Isolasi yang dilakukan yaitu dengan
Resiliensi merupakan proses dinamis
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
adaptasi positif terhadap kesulitan, Gatt et al.
atau lock down (Mungkasa, 2020).
(2020) berpendapat bahwa resiliensi adalah
Novel coronavirus merupakan tantangan kapasitas individu untuk bangkit dari
luar biasa bagi kesejahteraan setiap kesulitan, konflik, kebingungan, serta
manusia di dunia (Wu et al., 2020). Terdapat kegagalan dan kemampuan untuk
berbagai efek negatif yang disebabkan oleh melakukan perubaan positif. Resiliensi yang
menyebarnya novel coronavirus ke berbagai tinggi berhubungan dengan gaya hidup yang
negara di dunia. Individu yang terinfeksi lebih sehat dan performa fisik yang baik (Lee
novel coronavirus dapat mengalami et al., 2020; Lim et al., 2020; Ploughman et
kerusakan sistem kardiovaskular (Madjid et al., 2020), optimisme dan mental
al., 2020), pneumonia (Jin et al., 2020), kesejahteraan yang tinggi (Mayordomo et
hingga kematian (Barro et al., 2020). Efek al., 2016; Perna et al., 2020), serta
lain dari novel coronavirus adalah kesehatan mental yang baik (Xu et al., 2020).
diwajibkannya physical distancing yang Dalam bekerja, individu dengan resiliensi
menimbulkan berbagai efek sosial-ekonomi tinggi menunjukkan performa yang lebih baik

26
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

(Walpita & Arambepola, 2020). Sedangkan diungkapkan bahwa, dengan meningkatkan


resiliensi yang rendah berhubungan dengan keimanan juga dapat mengurangi
mudah menyalahkan diri sendiri serta kecemasan dan membuat perasaan menjadi
tingginya kecemasan dan depresi (Liesto et rileks. Dengan kata lain, praktik keyakinan
al., 2020; MacLeod et al., 2016; Ran et al., beragama dapat membuat individu menjadi
2020). Salah satu faktor pendukung resilien (Javanmard, 2013). Resiliensi
tingginya resiliensi yaitu dukungan sosial. menjadi hal yang sangat penting untuk
Dukungan sosial adalah salah satu cara dimiliki oleh setiap individu, karena dampak
meningkatkan resiliensi sehingga individu dari pandemi Covid-19 telah dirasakan pada
dapat merasakan emosi positif (Karadag et seluruh aspek kehidupan manusia sehingga
al., 2019). Dukungan sosial juga merupakan diperlukan suatu kapasitas dalam diri
faktor protektif terhadap beban (bunder) manusia untuk mampu melalui berbagai
dalam resiliensi (Ruisoto et al., 2020). kondisi tersebut. Selain itu kondisi pandemi
Pemberian dukungan sosial di masa Covid-19 ini mempengaruhi kesehatan
pandemi dapat meningkatkan kesejahteraan mental individu karena setiap individu
dan resiliensi individu ketika menghadapi dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi
masalah (Wu et al., 2020). Faktor lain yang yang terus berubah. Resiliensi yang tinggi
dapat mempengaruhi resiliensi adalah dapat menjadi faktor protektif stress,
religiusitas dan spiritualitas. sehingga individu yang resilien mampu
beradaptasi dan menghadapi tantangan
Religiusitas dan spiritualitas merupakan
tantangan yang dialami. Oleh karena itu,
faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
diperlukan penelitian yang membahas model
psikologis dan tingkat kesehatan (Deb et al.,
resiliensi pada konteks pandemi Covid-19.
2016; Uyun & Rumiani, 2012). Spiritualitas
Perbedaan dari model yang ditawarkan ini
dan religiusitas dapat menjadi sumber
adalah adanya peran dan hubungan dari
harapan, makna, kedamaian, kenyamanan,
religiusitas dan spiritualitas. Di beberapa
dan pemaafan yang kuat bagi diri sendiri dan
jurnal yang mengkaji tentang resiliensi fokus
individu lain (BrewerSmyth & Koenig, 2014).
pada pengembangan sistem kesehatan
Religiusitas dan spiritualitas memiliki pada
(Firda & Haksama, 2020), kualitas tidur,
manfaat yang lebih integral. Contohnya
emosi positif, dan kualitas hidup (Bozdað &
dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha
Ergün, 2020), maupun harapan dan
Kuasa salah satunya berupa sholat/
kebahagiaan subjektif (Satici, 2016).
sembayang. Sholat lima waktu merupakan
Spiritualitas maupun religiusitas cenderung
kewajiban bagi umat muslim, Sembayang
dikaji secara terpisah dengan resiliensi, dan
secara pribadi dan datang ke gereja adalah
fokus pada coping religious dan kesehatan
kewajiban umat Kristen. karena ibadah
mental (Pirutinsky et al., 2020). Oleh sebab
menunjukkan kepatuhan perintah Allah dan
itu, masih minim ditemukan artikel jurnal
itu merupakan nilai religiusnya. Namun, di
yang mengkaji tentang keterkaitan antar
sisi lain ibadah merupakan sebuah terapi
ketiga variabel. Dengan demikian, ada
spiritual karena melatih fokus dan
keterbaruan yang sekiranya dapat
menimbulkan ketenangan jiwa. Individu
ditawarkan dari model konseptual pada studi
dengan spiritualitas yang baik dapat
ini. Tulisan ini akan mengulas pentingnya
menghadapi tekanan dan permasalahan
resiliensi di masa pandemi dari perspektif
yang dialami karena dengan spiritualitas
Kesehatan mental. Tulisan ini juga akan
yang dimiliki tersebut, individu akan
membahas mengenai faktor-faktor yang
mengaitkan pengalaman hidupnya dengan
dapat mempengaruhi resiliensi. Hal ini
transenden (Permana, 2018). Hal lain
menjadi kajian yang penting mengingat

27
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

besarnya peran resiliensi dalam mengenai resiliensi pada akhir abad ke ke-
membangun ketahanan individu di masa 20 membawa perkembangan penelitian
pandemi. psikologi positif yang mempelajari kapasitas
manusia untuk beradaptasi dan mampu
METODA
melakukan coping positif saat mengalami
Artikel ini membahas pengembangan model kesulitan (Linley & Joseph, 2004; Masten &
konseptual tentang hubungan religiusitas, Reed, 2002). Resiliensi dipengaruhi oleh
dukungan sosial, dan spiritualitas terhadap berbagai faktor diantaranya yaitu dukungan
resiliensi bagi Kesehatan mental masyrakat sosial (Earnshaw et al., 2015; Tyler et al.,
dimasa pandemic covid 19. Artikel ini 2020; Yoshikawa et al., 2016), efektifitas
disusun berdasarkan data sekunder yang strategi coping yang digunakan (Brooks et
dikumpulkan dari artikel jurnal, buku, dan al., 2020), religiusitas (Fradelos et al., 2018),
sumber internet. Model konseptual yang dan spiritualitas (Bukhori et al., 2017).
dikembangkan menggambarkan hubungan Kerangka konseptual dalam penelitian ini
religiusitas, dukungan sosial, dan dapat dilihat pada Gambar 1.
spiritualitas terhadap resiliensi.
KONSEPTUAL STUDY:
Tahapan-tahapan dalam literatur review * Resiliensi
EMPIRICAL STUDY
RESULT :
* Religiusitas
sebagai berikut. Pertama, planning berisi * Religiusitas
* Social Support * Social Support

tentang research question (RQ). Kedua, * Spiritual * Spiritualitas

conduction yaitu tahapan systematic


literature review. Ketiga, reporting yaitu
THEORY TESTING & THEORY TESTING &
tahapan penulisan systematic literature DEVELOPMENT DEVELOPMENT

review dari artikel-artikel yang sudah disaring


(Wahono, 2015). PROPOSITION

Gambar 1: Proposition -Making Framework


HASIL PEMBAHASAN
Gambar 1 Proposition-Making Framework
Studi ini bertujuan untuk mengelaborasi Resiliensi dibentuk oleh tujuh aspek yaitu: (1)
hubungan religiusitas, dukungan sosial, dan Regulasi emosi, yaitu kemampuan untuk
spiritualitas terhadap resiliensi bagi mengelola diri agar tetap dapat menjalani
Kesehatan mental masyarakat Resiliensi kehidupan dengan efektif meskipun sedang
merupakan salah satu variabel dalam berada di bawah tekanan. Individu yang
psikologi positif yang mengacu pada resilien memiliki serangkaian skill untuk
fenomena adanya individu yang tetap mengendalikan emosi, atensi dan perilaku
memiliki kesehatan mental yang baik, mereka; (2) Pengendalian impuls, yaitu
meskipun mengalami berbagai beban kemampuan untuk mengendalikan perilaku.
psikologis yang berat (Bonanno et al., 2011). Individu yang resilien mampu menunda
Resiliensi muncul dari transformasi kesenangannya untuk melakukan sesuatu
penelitian mengenai psikopatologi yang yang lebih baik; (3) Kemampuan
menyatakan pada kondisi tertentu individu menganalisis masalah, yaitu kemampuan
yang mengalami situasi yang dapat untuk menganalisis penyebab masalah
menyebabkan individu mengalami secara akurat. Individu yang resilien mampu
psikopatologi justru menunjukkan berpikir diluar kebiasaan sehingga dapat
kemampuan adaptasi positif sehingga tidak menemukan berbagai potensi penyebab
mengalami psikopatologi (Linley & Joseph, suatu masalah; (4) Efikasi diri, yaitu
2004; Sroufe et al., 1990). Penelitian ilmiah

28
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

keyakinan bahwa dirinya dapat sosial dapat membuat individu merasa


mengendalikan keadaan dan dapat dicintai diperhatikan, dihargai, dihormati, dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi. dilibatkan (King, 2017). Dukungan sosial
Individu yang resilien memiliki kepercayaan adalah interaksi timbal balik yang dilakukan
kepada dirinya dan mampu membangun oleh sebagian individu yang saling
kepercayaan individu lain, sehingga mereka memedulikan dan saling menyayangi
memiliki kesempatan untuk sukses yang (Feldman, 2012). Sarafino dan Smith
lebih besar; (5) Optimis, yaitu kemampuan (Sarafino & Smith, 2014) menyatakan bahwa
untuk berpikir positif mengenai masa terdapat empat aspek dalam dukungan
depannya dan memiliki perencanaan yang sosial, yaitu: (1) Dukungan emosional, yaitu
realistis untuk mewujudkannya; (6) Empati, dukungan yang berupa kepedulian,
yaitu kemampuan untuk membaca isyarat perhatian, motivasi, empati dan dorongan
perilaku individu lain dan memahami kondisi kepada individu; (2) Dukungan instrumental,
psikologisnya. Individu yang resilien yaitu dukungan nyata yang diberikan secara
mempunyai kemampuan untuk membina langsung untuk membantu individu; (3)
hubungan yang baik dengan individu lain; Dukungan informatif, yaitu dukungan berupa
dan (7) Pencapaian, yaitu kemampuan untuk nasehat, arahan, informasi dan saran
meningkatkan aspek-aspek positif dalam mengenai apa yang sebaiknya dilakukan
kehidupannya dan menerima tantangan baru oleh individu; dan (4) Dukungan
(Jackson & Watkin, 2004). Religiusitas persahabatan atau kebersamaan, yaitu
didefinisikan sebagai sentimen perilaku yang dukungan berupa waktu yang dihabiskan
dipelajari dan ekspresi sosial yang untuk memberikan nuansa kebersamaan.
mencerminkan nilai-nilai budaya dan Spiritualitas merupakan pencarian individu
dioperasionalkan dalam berbagai ritual untuk memahami jawaban mengenai
keagamaan (Dy-Liacco et al., 2009). Disiplin pertanyaan tentang akhir kehidupan, tentang
ilmu psikologi memandang religiusitas dari makna dan hubungan dengan dzat
dimensi pengabdian, pengkultusan dan transenden (King & Crowther, 2004).
kesalehan (Holdcroft, 2006). Glock dan Stark Spritualitas menggambarkan pengalaman
(1965) mengemukakan dimensi-dimensi batin subjektif yang membuat individu
religiusitas, diantaranya: (1) Experiential, merasakan keinginan yang kuat untuk
yaitu pengalaman keimanan atau memahami makna kehidupan (Ellens, 2008).
pengalaman transenden yang dialami oleh Piedmont (1999) mengemukakan tiga aspek
individu; (2) Ritualistic, yaitu pengalaman spiritualitas, yaitu: (1) Prayer fulfilment,
beribadah yang biasanya terkait dengan adalah kesenangan dan kepuasan yang
komunitas agama; (3) Ideological, yaitu dirasakan individu karena
dasar-dasar keyakinan agama yang keterhubungannya dengan dzat transenden;
dipegang oleh individu; (4) Intellectual, yaitu (2) Universality, adalah kepercayaan bahwa
religious knowledge atau pengetahuan hidup merupakan suatu kesatuan; dan (3)
mengenai ajaran-ajaran agama yang tertulis Connectedness, yaitu keyakinan bahwa
dalam kitab suci misalnya sejarah, moral dan kehidupan setiap individu terkait dengan
sebagainya; dan (5) Consequential, yaitu suatu rangkaian kehidupan yang lebih besar.
penerimaan indidividu terhadap berbagai
Spiritualitas adalah orientasi individu pada
aturan dalam agama. Dukungan sosial
realitas transenden yang lebih besar
adalah berbagai bentuk kepedulian,
(Piedmont, 1999) dan bersifat subjektif
dukungan dan bantuan yang diberikan oleh
(Ellens, 2008). Sedangkan religiusitas lebih
individu lain ataupun kelompok kepada
berhubungan dengan ekspresi sosial dan
individu (Sarafino & Smith, 2014). Dukungan

29
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

budaya yang diekpresikan dalam ritual setelah kematian membuat individu dapat
keagamaan (Dy-Liacco et al., 2009). mengatasi efek negatif dari kesulitan yang
Religiusitas sebagai prediktor resiliensi dialami (Bradshaw et al., 2010).
Covid-19 telah menyebabkan adanya
Resiliensi adalah kapasitas individu untuk
perubahan di berbagai sektor kehidupan, hal
bangkit kembali dari suatu trauma atau
ini menyebabkan banyak permasalahan
kesulitan (Rutten et al., 2013), religiusitas
seperti penurunan kesehatan mental
dapat menjadi salah satu sumber daya yang
(Rajkumar, 2020), pembatasan mobilitas
membuat individu dapat menghadapi
manusia (Kraemer et al., 2020), serta
kesulitan atau fenomena traumatis yang
hilangnya sumber perekonomian (McKibbin
dialaminya (Mosqueiro et al., 2015). Hasil
& Fernando, 2020). Untuk menghadapi
penelitian juga menunjukkan bahwa
berbagai perubahan dan kondisi kehidupan
religiusitas berkaitan dengan resiliensi
yang tidak menentu tersebut dibutuhkan
(Mosqueiro et al., 2015), dan religiusitas
kepatuhan dan ketahanan individu yang
berkorelasi positif dengan resiliensi
baik. Religiusitas membuat individu lebih
(Fradelos et al., 2018). Dengan demikian,
mudah untuk mematuhi suatu aturan (Freire
religiusitas memiliki peran penting dalam
de Medeiros et al., 2017). Hal ini dapat
menguraikan resiliensi individu. Secara
membuat individu memiliki kemampuan
khusus peningkatan religiusitas dapat
pengendalian diri yang baik dan tetap dapat
menambah resiliensi individu P1:
menjalani berbagai aturan baru yang timbul
Religiusitas berpengaruh positif terhadap
akibat Covid19 dengan baik. Religiusitas
resiliensi Dukungan sosial sebagai prediktor
juga membuat individu memiliki keyakinan
resiliensi Perkembangan coronavirus
pada Tuhan. Hal ini dapat menjaga agar
membuat individu harus menerima dan
individu tetap memiliki emosi positif
mematuhi berbagai perubahan dalam
meskipun sedang dalam kesulitan (Rutten et
kehidupan (World Health Organization,
al., 2013), serta melakukan pengalihan
2020). Individu yang memiliki berbagai
dengan coping positif (Southwick & Charney,
aspek resiliensi akan lebih mudah untuk
2012). Pergaulan dengan komunitas
beradaptasi dengan berbagai situasi
berbasis agama juga menganjurkan untuk
disruptif, sebaliknya individu yang hanya
memaafkan, coping strategi yang sehat,
memiliki sedikit aspek resiliensi akan
serta menjadi sumber dukungan dan
kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi
harapan yang akan menimbulkan emosi
disruptif (Bowles & Arnup, 2016). Salah satu
positif dan optimisme (Brewer-Smyth &
faktor yang dapat berperan untuk
Koenig, 2014; Kent et al., 2011). Ritual
meningkatkan resiliensi adalah dukungan
keagamaan yang dilakukan individu dapat
sosial (Yu et al., 2014). Dukungan sosial
mengurangi kecemasan, meningkatkan
membuat individu merasa nyaman (Fong et
harapan dan membuat individu merasa
al., 2017), serta mampu mengendalikan
bermakna (Reis & Menezes, 2017). Selain
emosi (Liu et al., 2015) sehingga dapat
itu doa yang dilakukan baik yang berisi
menyelesaikan masalah dengan baik.
permintaan pertolongan ataupun
Individu akan melibatkan individu lain dalam
pengungkapan rasa terima kasih pada
kehidupan emosinal mereka (Zaki &
Tuhan dapat menjadi suatu pengalaman
Williams, 2013). Artinya kondisi individu akan
yang menggembirakan. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh hubungan interpersonalnya
mendatangkan optimisme bagi individu yang
dengan individu lain. Hubungan emosional
sedang mengalami kesulitan (Zenevicz et al.,
yang sehat membuat individu lebih mudah
2013). Kemudian, pemahaman keagamaan,
untuk mengendalikan emosi (Fong et al.,
terutama mengenai adanya kehidupan

30
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

2017), memiliki kesehatan mental yang lebih berkaitan dengan perubahan syaraf di otak
baik (Lakey & Orehek, 2011), tidak mudah yang dapat membuat individu merasa lebih
kelelahan dan memiliki pencapaian damai, aman dan bahagia (TovarMurray,
pekerjaan yang lebih baik (Ju et al., 2015). 2011). Keyakinan pada universalitas
Kehadiran individu lain membuat individu kehidupan membuat individu menganggap
lebih mampu menghadapi masa-masa sulit bahwa kesulitan yang dihadapi merupakan
dalam hidupnya (Zaki & Williams, 2013) salah satu bagian dari rencana atau
termasuk pada masa transisi ke kehidupan ketentuan yang lebih besar (Reis &
normal baru. Hal ini karena dukungan dapat Menezes, 2017). Keyakinan tersebut dapat
memberi efek positif bagi individu (Gable & membuat individu mampu menganalisis
Reis, 2010) dan menjadi modal individu masalah dari sudut pandang yang lebih
untuk mengatasi stress dan depresi (Lazarus universal serta dapat memandang suatu
& Folkman, 1984; Park et al., 2010). permasalahan dengan lebih optimis.
Resiliensi menjadi salah satu modal bagi Spiritualitas membuat individu dapat
individu agar dapat menjalani kehidupan di merasakan emosi positif dan semangat
daerah pandemi dengan baik (Jiao et al., hidup (Fachrunnisa et al., 2019). Spiritualitas
2020). Religiusitas yang diimplementasikan juga berhubungan dengan resiliensi (Jones
dalam bentuk perilaku terbukti berhubungan et al., 2016), serta dapat mempromosikan
dengan resiliensi (Mizuno et al., 2018). resiliensi (Cherry et al., 2018). Hasil
Religisuitas juga dapat menjadi faktor penelitian Ozawa et al. (2017) menunjukkan
proteksi kecemasan, depresi dan resiliensi bahwa spiritualitas dapat memperkuat
(Fradelos et al., 2020; Jocson & Ceballo, resiliensi.
2020). Dengan demikian, dukungan sosial
Spiritualitas membuat individu dapat menilai
memiliki peran penting dalam menguraikan
dan menemukan makna dan tujuan dari
resiliensi individu. Secara khusus
berbagai kejadian yang dialami dengan
peningkatan dukungan sosial dapat
pemahaman tersebut individu dapat lebih
menambah resiliensi individu. P2: Dukungan
optimis meskipun sedang mengalami
sosial berpengaruh positif terhadap resiliensi
kesulitan (Hesketh et al., 2014). Spiritualitas
Spiritualitas sebagai prediktor resiliensi
membuat individu dapat melakukan coping
Kecemasan adalah salah satu emosi yang
yang sehat dan dapat berkontribusi untuk
dirasakan akibat adanya Covid-19, hal ini
mengingkatkan resiliensi individu saat
berpengaruh pada penurunan kesehatan
mengalami kesulitan (Das et al., 2018;
mental (Greenberg et al., 2020). Salah satu
Yodchai et al., 2017). Dengan demikian,
aspek psikologis yang dapat mengurangi
spiritualitas memiliki peran penting dalam
efek negatif tersebut adalah resiliensi
menguraikan resiliensi individu. Secara
(Saputra, 2020), resiliensi dapat menjadi
khusus peningkatan spiritualitas dapat
faktor protektif efek negatif dari kecemasan
menambah resiliensi individu. P3:
yang dirasakan akibat penyebaran Covid-19
Spiritualitas berpengaruh positif terhadap
(Koenig, 2020). Resiliensi yang tinggi dapat
resiliensi Model konseptual Berdasarkan
diupayakan melalui penguatan faktor-faktor
tinjauan literatur pada bagian sebelumnya
yang memengaruhi resiliensi, salah satunya
dapat dibentuk suatu model teoritik
yaitu spiritualitas (Syukrowardi et al., 2017).
hubungan religiusitas, dukungan sosial dan
Spiritualitas berkaitan dengan tingkat spiritualitas terhadap resiliensi. Model
depresi yang lebih rendah (Watkins et al., tersebut digambarkan pada Gambar 2.
2016). Hal ini karena keterhubungan dengan
Tuhan atau suatu dzat yang lebih tinggi

31
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita
RESILIENSI
positif pada resiliensi; dan (3) spiritualitas
berpengaruh positif pada resiliensi.
Kemudian model yang tersusun dari studi ini
adalah model hubungan religiusitas,
dukungan sosial dan spiritualitas terhadap
resiliensi.
RELIGIUSITAS SPIRITUALITAS

SARAN

DUKUNGAN
Penelitian sebelumnya tentang resiliensi
SOSIAL
lebih banyak memfokuskan terhadap
fenomena resiliensi pada subjek yang
Gambar 2: Model Teoritis hubungan Religiusitas dan
mengalami masalah spesifik sehingga masih
Resiliensi terhadap spiritual dan dukungan sosial diperlukan pengkajian untuk resiliensi pada
terhadap Kesehatan mental masyarakat. subjek yang mengalami masalah secara
umum, seperti pandemi Covid19 yang terjadi
Penelitian ini memiliki kelemahan, di
hampir di seluruh negara. Selain itu,
antaranya sumber data yang menggunakan
diperlukan juga mempertimbangkan
tinjauan literatur sehingga belum
berbagai faktor lain yang juga berpengaruh
menggambarkan resiliensi di masa pandemi
pada resiliensi serta memperhatikan aspek
secara komprehensif. Namun, model
keunikan atau kekhasan dari setiap individu
konseptual yang dihasilkan dari penelitian ini
atau kelompok sosial tertentu. Secara
dapat dijadikan acuan bagi penelitian
teoritis, mengingat pentingnya resiliensi di
berikutnya sehingga penelitian lebih lanjut
masa pandemi Covid-19 maka diperlukan
mengenai resiliensi di masa pandemi dapat
evaluasi terhadap kemampuan resiliensi
dilakukan dengan menguji secara empiris
pada individu sehingga bisa ditentukan
model konseptual resiliensi di masa pandemi
berbagai intervensi yang mungkin dilakukan
yang dihasilkan dari penelitian ini.
untuk meningkatkan resiliensi masyarakat di
SIMPULAN masa pandemi.

Studi ini bertujuan untuk mengelaborasi REFERENSI


hubungan religiusitas, dukungan sosial, dan
Adler, A. B., & Saboe, C. D. K. N. (2017).
spiritualitas terhadap resiliensi bagi
How organisations and leaders can
Kesehatan mental masyarakat di masa build resilience and managing for
pandemic covid 19. Peneliti menyimpulkan resilience: A practical guide for
bahwa terdapat beberapa faktor yang employee wellbeing and organizational
mempengaruhi resiliensi. Di antaranya yaitu performance. Routledge.
religiusitas, dukungan sosial, dan spritualitas Barro, R. J., Ursúa, J. F., & Weng, J. (2020).
terhadap resiliensi bagi Kesehatan mental The coronavirus and the great
masyarakat. Ketiga variabel tersebut influenza pandemic: Lessons from the
memiliki hubungan positif dengan resiliensi. “Spanish flu” for the coronavirus’s
Studi ini memandang bahwa resiliensi potential effects on mortality and
adalah salah satu kemampuan substansial economic activity. National Bureau of
yang sangat diperlukan oleh masyarakat, Economic Research, 1–26.
https://doi.org/10.3386/w26866
terutama dimasa pandemi Covid-19. Model
Bonanno, G. A., Westphal, M., & Mancini, A.
pada studi ini mengusulkan bahwa: (1) D. (2011). Resilience to loss and
religiusitas berpengaruh positif pada potential trauma. Annual Review of
resiliensi; (2) dukungan sosial berpengaruh Clinical Psychology, 7, 511–535.

32
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

https://doi.org/ 10.1146/annurev- https://doi.org/10.1016/


clinpsy-032210- 104526 j.psychres.2020.112934
Bowles, T., & Arnup, J. L. (2016). Early Cherry, K. E., Sampson, L., Galea, S.,
career teachers’ resilience and positive Marks, L. D., Stanko, K. E., Nezat, P.
adaptive change capabilities. The F., & Baudoin, K. H. (2018). Spirituality,
Australian Educational Researcher, humor, and resilience after natural and
43(2), 147– 164. technological disasters. Journal of
https://doi.org/10.1007/s13384- 015- Nursing Scholarship, 50(5), 492–501.
0192-1 https://doi.org/ 10.1111/jnu.12400
Bozdað, F., & Ergün, N. (2020). Das, S., Punnoose, V. P., Doval, N., & Nair,
Psychological resilience of healthcare V. Y. (2018). Spirituality, religiousness
professionals during COVID-19 and coping in patients with
pandemic. Psychological Reports. schizophrenia: A cross sectional study
https://doi.org/ in a tertiary care hospital. Psychiatry
10.1177/0033294120965477 Research, 265, 238–243. https:/
Bradshaw, M., Ellison, C. G., & Marcum, J. /doi.org/10.1016/j.psychres.2018.04.0
P. (2010). Attachment to God, images 30
of God, and psychological distress in a Deb, S., McGirr, K., & Sun, J. (2016).
nationwide sample of presbyterians. Spirituality in Indian University
The International Journal for The students and its associations with
Psychology of Religion, 20(2), 130– socioeconomic status, religious
147. https:// background, social support, and
doi.org/10.1080/10508611003608049 mental health. Journal of Religion and
Brewer-Smyth, K., & Koenig, H. G. (2014). Health, 55(5), 1623–1641. https://
Could spirituality and religion promote doi.org/10.1007/s10943-016-0207-x
stress resilience in survivors of Dy-Liacco, G. S., Piedmont, R. L., Murray-
childhood trauma? Issues in Mental Swank, N. A., Rodgerson, T. E., &
Health Nursing, 35(4), 251–256. Sherman, M. F. (2009). Spirituality and
https://doi.org/ religiosity as cross-cultural aspects of
10.3109/01612840.2013.873101 human experience. Psychology of
Brooks, S., Amlôt, R., Rubin, G. J., & Religion and Spirituality, 1(1), 35–52.
Greenberg, N. (2020). Psychological https://doi.org/ 10.1037/a0014937
resilience and post-traumatic growth in Earnshaw, V. A., Lang, S. M., Lippitt, M., Jin,
disasterexposed organisations: H., & Chaudoir, S. R. (2015). HIV
Overview of the literature. BMJ Military stigma and physical health symptoms:
Health, 166(1), 52–56. Do social support, adaptive coping,
https://doi.org/10.1136/jramc2017- and/or identity centrality act as
000876 resilience resources? AIDS and
Bukhori, B., Hassan, Z., Hadjar, I., & Behavior, 19(1), 41–49. https:/
Hidayah, R. (2017). The effect of /doi.org/10.1007/s10461-014-0758-3
sprituality and social support from the Ellens, J. H. (2008). Understanding religious
family toward final semester university experiences: What the bible says
students’ resilience. Man in India, about spirituality. Praeger.
97(19), 313– 321. http://repository.uin- Fachrunnisa, O., Adhiatma, A., &
malang.ac.id/ 2594/ Tjahjono, H. K. (2019). Collective
Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., engagement and spiritual wellbeing in
Dong, J., & Zheng, J. (2020). The knowledge based community: A
psychological impact of the COVID-19 conceptual model. In Conference on
epidemic on college students in China. Complex, Intelligent, and Software
Psychiatry Research, 278. Intensive Systems Springer, Cham

33
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

(pp. 899–906). https://doi.org/ Gatt, J. M., Alexander, R., Emond, A., Foster,
10.1007/978-3-030-22354-0 K., Hadfield, K., Mason-Jones, A., ..., &
Feldman, R. S. (2012). Pengantar psikologi: Wu, Q. (2020). Trauma, resilience, and
Understanding psychology (10th ed.). mental health in migrant and non-
Salemba Humanika. Firda, A. A., & migrant youth: An international cross-
Haksama, S. (2020). Building health sectional study across six countries.
system resilience during Covid-19 Frontiers in Psychiatry, 10, 1-15.
crisis. Jurnal Administrasi Kesehatan https://doi.org/
Indonesia, 8(1), 1–3. https://doi.org/ 10.3389/fpsyt.2019.00997
10.20473/jaki.v8i2.2020.1-3 Glock, C. Y., & Stark, R. (1965). Religion and
Fong, A. J., Scarapicchia, T. M., society in tension. Rand McNally
McDonough, M. H., Wrosch, C., & Greenberg, N., Docherty, M.,
Sabiston, C. M. (2017). Changes in Gnanapragasam, S., & Wessely, S.
social support predict emotional well (2020). Managing mental health
being in breast cancer survivors. challenges faced by healthcare
Psycho oncology, 26(5), 664– 671. workers during covid-19 pandemic.
https://doi.org/10.1002/pon.4064 Bmj, 368, 1–4. https://doi.org/10.1136/
Fradelos, E. C., Alikari, V., Vus, V., bmj.m1211
Papathanasiou, I. V, Tsaras, K., Hesketh, I., Ivy, J., & Smith, J. (2014).
Tzavella, F., & Lekka, D. (2020). Keeping the peelian spirit: Resilience
Assessment of the relation between and spirituality in policing. The Police
religiosity, anxiety, depression and Journal, 87(3), 154–166.
psychologi. Health Psychology https://doi.org/
Research, 8(1). https://doi.org/ 10.1350%2Fpojo.2014.87.3.672
10.4081%2Fhpr.2020.8234 Holdcroft, B. B. (2006). What is religiosity.
Fradelos, E. C., Latsou, D., Mitsi, D., Tsaras, Catholic Education: A Journal of
K., Lekka, D., Lavdaniti, M., ..., & Inquiry and Practice, 10(1), 89–103.
Papathanasiou, I. V. (2018). https://
Assessment of the relation between doi.org/10.1350%2Fpojo.2014.87.3.67
religiosity, mental health, and 2
psychological resilience in breast Horesh, D., & Brown, A. D. (2020). Traumatic
cancer patients. Contemporary stress in the age of COVID-19: A call to
Oncology, 22(3), 172–177. https:// close critical gaps and adapt to new
doi.org/10.5114%2Fwo.2018.78947 realities. Psychological Trauma:
Freire de Medeiros, C. M. M., Arantes, E. P., Theory, Research, Practice, and
Tajra, R. D. D. P., Santiago, H. R., Policy, 12(4), 331–335.
Carvalho, A. F., & Libório, A. B. (2017). https://doi.org/10.1037/ tra0000592
Resilience, religiosity and treatment Hou, X. L., Wang, H. Z., Guo, C., Gaskin, J.,
adherence in hemodialysis patients: A Rost, D. H., & Wang, J. L. (2017).
prospective study. Psychology, Health Psychological resilience can help
& Medicine, 22(5), 570–577. https:// d combat the effect of stress on
o i . o r g / 1 0 . 1 0 8 0 / problematic social networking site
13548506.2016.1191658 usage. Personality and Individual
Gable, S. L., & Reis, H. T. (2010). Good Differences, 109, 61–66.
news! Capitalizing on positive events in https://doi.org/
an interpersonal context. In Advances 10.1016/j.paid.2016.12.048
in experimental social psychology (Vol. Jackson, R., & Watkin, C. (2004). The
42, pp. 195–257). Academic Press. resilience inventory: Seven essential
https:// d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 / S 0 0 skills for overcoming life’s obstacles
6 5 - 2601(10)42004-3 and determining happiness. Selection
& Development Review, 20(6), 13–17.

34
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

Javanmard, G. H. (2013). Religious beliefs Journal of Basic and Clinical Health


and resilience in academic students. Sciences (JBACHS), 3, 9–15. https://
ProcediaSocial and Behavioral doi.org/10.30621/jbachs.2019.469
Sciences, 84, 744– 748. Kent, M., Davis, M. C., Stark, S. L., &
https://doi.org/10.1016/ Stewart, L. A. (2011). A resilience
j.sbspro.2013.06.638 oriented treatment for posttraumatic
Jiao, W. Y., Wang, L. N., Liu, J., Fang, S. F., stress disorder: Results of a
Jiao, F. Y., Pettoello-Mantovani, M., & preliminary randomized clinical trial.
Somekh, E. (2020). Behavioral and Journal of Traumatic Stress, 24(5),
emotional disorders in children during 591–595.
the COVID19 epidemic. The Journal of https://doi.org/10.1002/jts.20685
Pediatrics, 221, 264–266. King, J. E., & Crowther, M. R. (2004). The
https://doi.org/ measurement of religiosity and
10.1016%2Fj.jpeds.2020.03.013 spirituality. Journal of Organizational
Jin, Y. H., Cai, L., Cheng, Z. S., Cheng, H., Change Management, 17(1), 83–101 h
Deng, T., Fan, Y. P., ..., & Han, Y. ttps://doi.org/10.1108/
(2020). A rapid advice guideline for the 09534810410511314
diagnosis and treatment of 2019 novel King, L. A. (2017). Psikologi umum.
coronavirus (2019-nCoV) infected Salemba Humanika. Koenig, H. G.
pneumonia (standard version). Military (2020). Maintaining health and well-
Medical Research, 7(1), 1–23. being by putting faith into action during
https://doi.org/ 10.1186/s40779-020- the COVID-19 pandemic. Journal of
00246-8 Religion and Health, 1, 1–10. https://
Jocson, R. M., & Ceballo, R. (2020). doi.org/10.1007/s10943-020-01035-2
Resilience in low-income Filipino Kraemer, M. U., Yang, C. H., Gutierrez, B.,
mothers exposed to community Wu, C. H., Klein, B., Pigott, D. M., ..., &
violence: Religiosity and familism as Brownstein, J. S. (2020). The effect of
protective factors. Psychology of human mobility and control measures
Violence, 10(1), 8–17. on the COVID-19 epidemic in China.
https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/ Science, 368(6490), 493–497.
vio0000216 https://doi.org/10.1126/
Jones, K., Simpson, G. K., Briggs, L., & science.abb4218
Dorsett, P. (2016). Does spirituality Lakey, B., & Orehek, E. (2011). Relational
facilitate adjustment and resilience regulation theory: A new approach to
among individuals and families after explain the link between perceived
SCI? Disability and Rehabilitation, social support and mental healthdoi/.
38(10), 921–935. Psychological Review, 118(3), 482–
https://doi.org/10.3109/ 495. https://doi.org/10.1037/a0023477
09638288.2015.1066884 Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress,
Ju, C., Lan, J., Li, Y., Feng, W., & You, X. appraisal, and coping. Springer
(2015). The mediating role of Publishing Company. Lee, S. Y., Tung,
workplace social support on the H. H., Peng, L. N., Chen, L. K., Hsu, C.
relationship between trait emotional I., & Huang, Y. L. (2020). Resilience
intelligence and teacher burnout. among older cardiovascular disease
Teaching and Teacher Education, 51, patients with probable sarcopenia.
58–67. https://doi.org/ Archives of Gerontology and
10.1016/j.tate.2015.06.001 Geriatrics, 86. https://doi.org/10.1016/
Karadag, E., Ugur, O., Mert, H., & Erunal, M. j.archger.2019.103939
(2019). The relationship between Liesto, S., Sipilä, R., Aho, T., Harno, H.,
psychological resilience and social Hietanen, M., & Kalso, E. (2020).
support levels in hemodialysis patients. Psychological resilience associates

35
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

with pain experience in women treated Psychology, 150(7), 809–821.


for breast cancer. Scandinavian https://doi.org/10.1080/
Journal of Pain, 20(3). 00223980.2016.1203276
https://doi.org/10.1515/sjpain2019- McKibbin, W. J., & Fernando, R. (2020). The
0137 global macroeconomic impacts of
Lim, K. K., Matchar, D. B., Tan, C. S., Yeo, COVID-19: Seven scenarios. , . https://
W., Østbye, T., Howe, T. S., & Koh, J. dx.doi.org/ (Cama Working Papers,
S. (2020). The association between Vol. 19). https://doi.org/10.2139/
psychological resilience and physical ssrn.3547729
function among older adults with hip Mizuno, Y., Hofer, A., Frajo Apor, B.,
fracture surgery. Journal of the Wartelsteiner, F., Kemmler, G.,
American Medical Directors Pardeller, S., ..., & Uchida, H (2018).
Association, 21(2), 260–266. h t t p s : Religiosity and psychological resilience
/ / d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 / in patients with schizophrenia and
j.jamda.2019.07.005 bipolar disorder: An international cross
Linley, P. A., & Joseph, S. (2004). Applied sectional study. Acta Psychiatrica
positive psychology: A new Scandinavica, 137(4), 316–327.
perspective for professional practice. https:// doi.org/10.1111/acps.12838
Positive Psychology in Practice, 3–12. Mosqueiro, B. P., da Rocha, N. S., & de
https:// d o i . o r g / 1 0 . 1 0 0 2 / Almeida Fleck, M. P. (2015). Intrinsic
9780470939338#page=20 religiosity, resilience, quality of life, and
Liu, Y., Wang, M., Chang, C. H., Shi, J., suicide risk in depressed inpatients.
Zhou, L., & Shao, R. (2015). Work– Journal of Affective Disorders, 179,
family conflict, emotional exhaustion, 128–133. h t t p s : / / d o i . o r g / 1 0 .
and displaced aggression toward 1 0 1 6 / j.jad.2015.03.022
others: The moderating roles of Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah
workplace interpersonal conflict and (Working From Home/WFH): Menuju
perceived managerial family support. Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19.
Journal of Applied Psychology, 100(3), Jurnal Perencanaan Pembangunan:
793–808. The Indonesian Journal of
https://doi.org/10.1037/a0038387 Development Planning, 4(2), 126–150.
MacLeod, S., Musich, S., Hawkins, K., https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119
Alsgaard, K., & Wicker, E. R. (2016). Ozawa, C., Suzuki, T., Mizuno, Y., Tarumi,
The impact of resilience among older R., Yoshida, K., Fujii, K., ..., & Uchida,
adults. Geriatric Nursing, 37(4), 266– H. (2017). Resilience and spirituality in
272. https:// d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 / patients with depression and their
j.gerinurse.2016.02.014 family members: A cross-sectional
Madjid, M., Safavi-Naeini, P., Solomon, S. study. Comprehensive Psychiatry, 77,
D., & Vardeny, O. (2020). Potential 53–59. h t t p s : / / d o i . o r g / 1 0 . 1
effects of coronaviruses on the 0 1 6 / j.comppsych.2017.06.002
cardiovascular system: A review. Park, S. M., Cho, S. I., & Moon, S. S. (2010).
JAMA Cardiology, 5(7), 831–840. Factors associated with suicidal
https://doi.org/10.1001/ ideation: Role of emotional and
jamacardio.2020.1286 instrumental support. Journal of
Masten, A. S., & Reed, M. G. J. (2002). Psychosomatic Research, 69(4), 389–
Resilience in development. In 397. https://doi.org/
Handbook of Positive Psychology. 10.1016/j.jpsychores.2010.03.002
Mayordomo, T., Viguer, P., Sales, A., Permana, D. (2018). Peran spiritualitas
Satorres, E., & Meléndez, J. C. (2016). dalam meningkatkan resiliensi pada
Resilience and coping as predictors of residen narkoba. Syifa Al-Qulub, 2(2),
well-being in adults. The Journal of

36
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

75–88. Reis, L. A. D., & Menezes, T. M. D. O. (2017).


https://doi.org/10.15575/saq.v2i2.2972 Religiosity and spirituality as resilience
Perna, G., Riva, A., Defillo, A., Sangiorgio, strategies among long-living older
E., Nobile, M., & Caldirola, D. (2020). adults in their daily lives. Revista
Heart rate variability: Can it serve as a Brasileira de Enfermagem, 70(4), 761–
marker of mental health resilience?: 766. https:// doi.org/10.1590/0034-
Special Section on “Translational and 7167-2016-0630
Neuroscience Studies in Affective Ruisoto, P., Contador, I., Fernández-Calvo,
Disorders” Section Editor, Maria Nobile B., Serra, L., Jenaro, C., Flores, N., ...,
MD, PhD. Journal of Affective & RiveraNavarro, J. (2020). Mediating
Disorders, 263, 754–761. effect of social support on the
https://doi.org/10.1016/ relationship between resilience and
j.jad.2019.10.017 burden in caregivers of people with
Piedmont, R. L. (1999). Does spirituality dementia. Archives of Gerontology and
represent the sixth factor of Geriatrics, 86. https://doi.org/10.1016/
personality? Spiritual transcendence j.archger.2019.103952
and the five factor model. Journal of Rutten, B. P., Hammels, C., Geschwind, N.,
Personality, 67(6), 985–1013. Menne Lothmann, C., Pishva, E.,
https://doi.org/ 10.1111/1467- Schruers, K., ..., & Wichers, M. (2013).
6494.00080 Resilience in mental health: Linking
Pirutinsky, S., Cherniak, A. D., & Rosmarin, psychological and neurobiological
D. H. (2020). COVID-19, mental perspectives. Acta Psychiatrica
health, and religious coping among Scandinavica, 128(1), 3–20.
American Orthodox Jews. Journal of https://doi.org/10.1111/acps.12095
Religion and Health, 59(5), 2288– Saputra, T. A. (2020). Bentuk
2301. https:// doi.org/10.1007/s10943- kecemasan dan resiliensi mahasiswa
020-01070-z pascasarjana AcehYogyakarta dalam
Ploughman, M., Downer, M. B., Pretty, R. W., menghadapi pandemi Covid-19. Jurnal
Wallack, E. M., Amirkhanian, S., & Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman,
Kirkland, M. C. (2020). The impact of 6(1), 55–61. h t t p s : / / do i . o r g / 1
resilience on healthy aging with 0 . 3 1 6 0 2 / jbkr.v6i1.2941
multiple sclerosis. Quality of Life Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2014).
Research: an International. Journal of Health psychology biopsychosocial
Quality of Life Aspects of Treatment, interactions. Wiley. Satici, S. A. (2016).
Care and Rehabilitation. Psychological vulnerability, resilience,
https://doi.org/10.1007/ s11136-020- and subjective well-being: The
02521-6 mediating role of hope. Personality and
Rajkumar, R. P. (2020). COVID-19 and Individual Differences, 102, 68–73. h t
mental health: A review of the existing tps://doi.org/10.1016/
literature. Asian Journal of Psychiatry, j.paid.2016.06.057
52. https:// Sood, S. (2020). Psychological effects of the
doi.org/10.1016/j.ajp.2020.102066 Coronavirus disease-2019 pandemic.
Ran, L., Wang, W., Ai, M., Kong, Y., Chen, Research & Humanities in Medical
J., & Kuang, L. (2020). Psychological Education, 7, 23–26. https://
resilience, depression, anxiety, and www.rhime.in/ojs/index.php/rhime/
somatization symptoms in response to article/view/264
COVID-19: A study of the general Southwick, S. M., & Charney, D. S. (2012).
population in China at the peak of its The science of resilience: Implications
epidemic. Social Science & Medicine, for the prevention and treatment of
262. h t t p s : / / d o i . o r g / 1 0 . 1 0 depression. Science, 338(6103), 79–
1 6 / j.socscimed.2020.113261 82. https://

37
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

doi.org/10.1126/science.1222942 Wang, C., Pan, R., Wan, X., Tan, Y., Xu, L.,
Sroufe, L. A., Egeland, B., & Kreutzer, Ho, C. S., & Ho, R. C. (2020).
T. (1990). The fate of early experience Immediate psychological responses
following developmental change: and associated factors during the initial
Longitudinal approaches to individual stage of the 2019 coronavirus disease
adaptation in childhood. Child (COVID-19) epidemic among the
Development, 61(5), 1363–1373. general population in China.
https://doi.org/10.1111/ j.1467- International Journal of Environmental
8624.1990.tb02867.x Research and Public Health, 17(5), 1–
Syukrowardi, D. A., Wichaikull, S., & von 25. https://doi.org/
Bormann, S. (2017). Spirituality as an 10.3390/ijerph17051729
internal protective factor of resilience in Watkins, T. L., Simpson, C., Cofield, S. S.,
children after exposing flood. Davies, S., Kohler, C., & Usdan, S.
International Journal of Research in (2016). The relationship of religiosity,
Medical Sciences, 5(4), 1474–1479. spirituality, substance abuse, and
https://doi.org/10.18203/ 2320- depression among black men who
6012.ijrms20171249 have sex with men (MSM). Journal of
Tovar-Murray, D. (2011). The multiple Religion and Health, 55(1), 255–268.
determinants of religious behaviors https://doi.org/ 10.1007/s10943-015-
and spiritual beliefs on well-being. 0101-y
Journal of Spirituality in Mental Health, World Health Organization. (2020).
13(3), 182– 192. Laboratory testing for coronavirus
https://doi.org/10.1080/ disease 2019 (COVID-19) in
19349637.2011.593405 suspected human cases: Interim
Tyler, C. M., Henry, R. S., Perrin, P. B., guidance, 2 March 2020 (No.
Watson, J., Villaseñor, T., Lageman, S. WHO/COVID-19/laboratory/2020.4).
K., ..., & SotoEscageda, J. A. (2020). Wu, A. W., Connors, C., & Everly Jr, G. S.
Structural equation modeling of (2020). COVID-19: Peer support and
parkinson’s caregiver social support, crisis communication strategies to
resilience, and mental health: A promote institutional resilience.
strength-based perspective. Hindawi https://doi.org/ 10.7326/M20-1236 Xu,
Neurology Research International, C., Gong, X., Fu, W., Xu, Y., Xu, H.,
2020, 1–8. Chen, W., & Li, M. (2020). The role of
https://doi.org/10.1155/2020/7906547 career adaptability and resilience in
Uyun, Q., & Rumiani, R. (2012). Sabar dan mental health problems in Chinese
shalat sebagai model untuk adolescents (Vol. 112). Children and
meningkatkan resiliensi di daerah Youth Services Review.
bencana, Yogyakarta. JIP (Jurnal https://doi.org/10.1016/
Intervensi Psikologi), 4(2), 253–276. j.childyouth.2020.104893
https://doi.org/10.20885/ Yayuk Hidayah, Nufikha Ulfah, S. (2019).
intervensipsikologi.vol4.iss2.art7 JPK : Jurnal Pancasila dan
Wahono, R. S. (2015). A systematic literature Kewarganegaraan. Jurnal Pancasila
review of software defect prediction. Dan Kewarganegaraan, 4(2), 22–33.
Journal of Software Engineering, 1(1), https://doi.org/10.24269/jpk.v4.n2.20 1
1– 16. Walpita, Y. N., & Arambepola, Yodchai, K., Dunning, T., Savage, S., &
C. (2020). High resilience leads to Hutchinson, A. M. (2017). The role of
better work performance in nurses: religion and spirituality in coping with
Evidence from South Asia. Journal of kidney disease and haemodialysis in
Nursing Management, 28(2), 342–350. Thailand. Scandinavian Journal of
https:// doi.org/10.1111/jonm.12930 Caring Sciences, 31(2), 359–367.
https://doi.org/ 10.1111/scs.12355

38
Volume 1 No. 1 Desember 2021
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

Yoshikawa, E., Nishi, D., & Matsuoka, Y. J.


(2016). Association between regular
physical exercise and depressive
symptoms mediated through social
support and resilience in Japanese
company workers: A cross-sectional
study. BMC Public Health, 16(1), 1–8.
https://doi.org/ 10.1186/s12889-016-
3251-2
Yu, Y., Peng, L., Chen, L., Long, L., He, W.,
Li, M., & Wang, T. (2014). Resilience
and social support promote
posttraumatic growth of women with
infertility: The mediating role of positive
coping. Psychiatry Research, 215(2),
401–405. https://
doi.org/10.1016/j.psychres.2013.10.03
2
Zaki, J., & Williams, W. C. (2013).
Interpersonal emotion regulation.
Emotion, 13(5), 803–810.
https://doi.org/10.1037/ a0033839
Zenevicz, L., Moriguchi, Y., &
Madureira, V. S. F. (2013). The
religiosity in the process of living
getting old. Revista Da Escola de
Enfermagem Da USP, 47(2), 433–439.
http s :/ /do i . o rg/1 0. 1590 /s 008 0-
62342013000200023

39

Anda mungkin juga menyukai