Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

REMAJA DI ERA PANDEMI


Nurhayati1
Nini Adelina Tanamal2
Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Nurhayatihasbi1@gmail.com ; faithadelmoz@gmail.com

ABSTRAK: Indonesia mengalami krisis remaja yang memiliki karakter yang kuat, hal ini
dibuktikan dengan melambannya pembangunan negara dan tingginya tingkat kenakalan
remaja (ditemukan dari 10 remaja yang diwawancara ada 5 remaja pernah terlibat dengan
kenakalan melalui narkotika bahkan tawuran pelajar yang mempengaruhi karakter mereka).
Hal ini sebagai wujud dari kegagalan remaja dalam memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
Sementara di sisi lain, remaja sebagai kaum muda diharapkan dapat memegang kendali
negara di masa depan, sehingga para pemuda (remaja) dapat menentukan arah
pembangunan bangsa. Untuk membuat Indonesia semakin berkembang memiliki generasi
penerus yang berkualitas. Pembelajaran tentang implementasi Pancasila perlu di pahami
dengan baik, dan tiap remaja dapat mengatasi permasalahan apa yang terjadi dalam
pemahaman berbangsa dan bernegara bagi kehidupan remaja pada era pandemic ini.
Karenanya artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep dan ide dari penguatan
implementasi pancasila dan internalisasi nilai-nilai Pancasila kedalam kehidupan para
remaja di era pandemic covid 19 sebagai perpanduan untuk menjawab permasalahan
pendidikan berbangsa dan bernegara, dalam menerapkan nilai pancasila sebagai landasan
ideologi negara, dan guna menjaga komitmen dari cita-cita dan amanat luhur bangsa
Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa. Penulis menggunakan metode kajian
pustaka yang datanya berupa literatur. Diperlukan strategi, kreativitas dan inovasi dalam
mengimplementasikan Pendidikan pancasila agar para remaja dapat memiliki pemahaman
kebangsaan dan bernegara secara berkualitas dan bermakna.

Kata Kunci: Implementasi, pancasila, remaja, pandemi

ABSTRACT: Indonesia is experiencing a youth crisis that has a strong character, this is
evidenced by the slow development of the country and the high rate of juvenile delinquency
(it was found that from 10 teenagers interviewed there were 5 teenagers who had been
involved with delinquency through narcotics and even student brawls that affected their
character). This is a manifestation of the failure of adolescents in utilizing their potential.
While on the other hand, teenagers as young people are expected to be able to take control
of the country in the future, so that young people (adolescents) can determine the direction
of national development. To make Indonesia more developed to have a quality next
generation. Learning about the implementation of Pancasila needs to be understood well,
and every teenager can overcome the problems of what is happening in the understanding
of the nation and state for the lives of teenagers in this pandemic era. Therefore, this article
aims to describe the concepts and ideas of strengthening the implementation of Pancasila
and the internalization of Pancasila values into the lives of teenagers in the era of the
COVID-19 pandemic as a guide to answer the problems of national and state education, in
applying Pancasila values as the basis of the state ideology, and in order to maintain
commitment to the ideals and noble mandate of the Indonesian nation to educate the
nation's life. The author uses a literature review method whose data is in the form of
literature. Strategies, creativity and innovation are needed in implementing Pancasila
education so that young people can have a quality and meaningful understanding of
nationality and statehood.
Keywords: Implementation, Pancasila, youth, pandemic
PENDAHULUAN disiplin yang ketat dan bagus pada saat
pembelajaran disekolah, maka pada saat
Pendidikan dan pembelajaran di sistem daring diberlakukan pada proses
Indonesia secara formal terdapat dalam belajar mengajar nilai-nilai kedisiplinan
dunia persekolahan, di tengah pandemi siswa sangat berkurang. Banyak sekali
seperti ini, muncul pertanyaan, pertama, efek negatif yang ditimbulkan. Salah satu
apa yang dapat dilakukan untuk merespon efek negatif yang ditimbulkan adalah
atau lebih jauh lagi menanggulangi failure kebosanan yang terjadi terutama pada
dan crisis yang muncul akibat pandemi siswa usia remaja.
Covid-19, bukan hanya ekonomi, tapi juga Proses belajar-mengajar, di dalam
pendidikan? kedua, kerangka pikir seperti atau di luar persekolahan memiliki potensi
apa agar Pancasila dapat berimplikasi perubahan; prilaku, keterampilan, dan
terhadap pendidikan di tengah situasi saat kemampuan lain yang muncul sebagai
ini ? pertanyaan semacam ini mesti hasil belajar (Kristiono, p. 43, 2017). Hasil
terjawab melalui pengamatan, analisis dan belajar, salah satunya adalah kemampuan
ilmu pengetahuan. individu dalam menyikapi perubahan
Pandemi Covid-19 memaksa kondisi sosial, di tengah pandemi dan krisis
sekolah menyelenggarakan kegiatan yang muncul secara perlahan—dunia
belajar-mengajar melalui daring. pendidikan Indonesia mesti menjawab dan
Perubahan mendadak tersebut membuat keluar dari “failure and crisis” yang ada
banyak pihak kebingungan, mulai dari saat ini.
kementerian hingga penyelenggara Apabila berbicara implementasi
sekolah dan orang tua murid. Tidak sedikit Pancasila, yaitu merupakan ikhtisar nilai-
yang gagap merespon hingga akhirnya nilai yang ada di dalamnya, dalam
malah memunculkan berbagai pendidikan, sila ke-2 (dua) merupakan
permasalahan. Perlu dicatat bahwa dalam komitmen dan cita-cita luhur untuk
kondisi saat ini, yaitu proses pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa
sejauh ini nyatanya belum mampu (Notonagoro, p. 36, 1974), apapun
membangun budaya belajar, semangat dan kondisinya, pendidikan mesti terus berjalan
nilai-nilai dalam Pancasila dalam secara merata dan berkualitas. Sebab
pendidikan belum terlihat ke arah kualitas melalui jalan pendidikanlah menjadi
dan pemerataan pendidikan, sejalan tonggak kemajuan dan masa depan
dengan praktik belajar-mengajar yang bangsa.
terjadi saat ini di lapangan. Remaja yang mengalami
Indonesia digemparkan dengan kebosanan akibat di rumah saja terkadang
fenomena yang sangat berbahaya, yakni melampiaskan kebosanannya dengan cara
adanya pandemi Covid-19. Hal ini tentu yang salah dan dapat merugikan dirinya
saja berimbas pada dunia Pendidikan Di maupun orang lain. Pandemi ini memang
masa pandemi Covid-19, pemerintahan sebuah kondisi yang tidak biasa bagi
mengeluarkan peraturan no 21 tahun 2020 tatanan kehidupan dalam masyarakat
tentang, Pembatasan Sosial Berskala terutama remaja, dengan adanya pandemi
Besar (PSBB) (http://peraturan.bpk.go.id sangat berpengaruh terhadap
PP Nomor 21 Tahun 2020.pdf-SALINAN). perkembangan remaja dalam mencari jati
Karna adanya PSBB ini, kegiatan-kegiatan dirinya. Pengaruh nilai-nilai Pancasila
yang dilakukan sebelum adanya pandemi terhadap perkembangan remaja sangat
Covid-19 ini sangat terhambat. Seluruh penting dengan menjadikan nilai-nilai
masyarakat dilarang melakukan pekerjaan Pancasila sebagai landasan dalam
diluar ruangan, bahkan diluar rumah, yang bertingkah laku agar dalam pencarian jati
artinya kita harus tetap berada di dalam dirinya tidak menyimpang dan tidak salah
rumah. Kemudian pemerintah juga arah. Pancasila memiliki kedudukan yang
memberlakukan sistem pembelajaran dari strategis dan perlu dipertahankan dengan
rumah online atau daring, tentu saja ini menghidupkan kembali dan
sangat berpengaruh pada siswa. Siswa mengaktualisasikannya pada kehidupan
yang harusnya memiliki aturan-aturan (Kristiono, p. 21, 2017). Nilai-nilai Pancasila
bagi remaja di masa pandemi ini perlu ada Pancasila atau lebih dikenal
dalam diri setiap remaja guna menjadi sebagai pembelajaran PPKN di sekolah
pengontrol diri terlebih di situasi pandemi. oleh Remaja
tingkat menengah pertama (SMP) atau Pancasila sebagai dasar negara
tingkat menengah Atas (SMA). Pengamat digunakan sebagai pedoman untuk
Pendidikan, Adjat Wiratma (2020) dalam mengatur segala bentuk pemerintahan di
Kompas.com, menjelaskan Pancasila Negara Indonesia. Sedangkan pancasila
dikalangan remaja masih dianggap dan sebagai pandangan hidup bagi bangsa
dipandang menjadi suatu norma dan Indonesia mempunyai pengertian bahwa
simbol saja. Hal ini disebabkan kurangnya pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai
implementasi tentang Pancasila dalam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang
kehidupan sehari hari. Apakah ini diyakini kebenarannya menjadi petunjuk
dikarenakan kurangnya contoh-contoh hidup sehari-hari, menjadi petunjuk arah
yang berhubungan dalam kehidupan semua kegiatan hidup dan kehidupan di
remaja. Remaja hanya berpikir dalam semua bidang di Indonesia (Kaelan,
berdasarkan dari pembelajaran PPKN yang 2002:46). Fungsi dan kedudukan Pancasila
mereka dapat disekolah bahwa makna bagi suatu Negara ini harus
Pancasila hanyalah alat pemersatu bangsa diimplementasikan dengan baik kepada
dan sebagai dasar ideologi bangsa. Namun semua penduduk yang merupakan warga
dengan perkembangan jaman dan negara khususnya para remaja sebagai
kemajuan teknologi di era revolusi industri penerus Bangsa. Tapi sulit sekali
sekarang ini, Pancasila mulai kehilangan mengimpelementasikan dan
maknanya dalam kehidupan remaja. mensosialisasikan Pancasila dalam
Kehidupan remaja saat ini berorientasi kehidupan dan pergaulan remaja di era
pada kesenangan diri sendiri ataupun revolusi industri saat ini.
kepentingan kelompok. Terbukti dengan Sejalan dengan perkembangan
masih banyaknya tawuran antar pelajar, zaman pergaulan remaja di era revolusi
yang kebanyakan disebabkan oleh industri saat ini bergerak sangat cepat,
masalah kecil, seperti salah paham, terdapat berbagai masalah moral yang
masalah pribadi, dan masalah lainnya yang muncul termasuk pelanggaran hak asasi
sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. manusia dan bentuk-bentuk penurunan
Di era revolusi 5.0. saat ini, tidak moral yang lainnya. Terdapat beberapa
sedikit remaja yang tahu tentang Pancasila gejala penurunan moral menurut Lickona
namun tidak hafal isinya. Pancasila pada (2015), antara lain: kekerasan dan tindakan
akhirnya hanya menjadi sekedar anarki yang semakin marak, pencurian,
pengetahuan yang didapat dari sekolah tindakan curang, pengabaian terhadap
bagi mayoritas remaja. Pancasila sudah aturan yang berlaku, tawuran antarsiswa,
tidak lagi menjadi pedoman hidup dan ketidaktoleran, penggunaan bahasa yang
hanya menjadi sebuah formalitas belaka, tidak baik, kematangan seksual yang
pada saat Pancasila dibacakan dalam terlalu dini dan penyimpangannya serta
upacara yang dilakukan di sekolah tidak sikap perusakan diri. Remaja sebagai
sedikit remaja yang terkadang generasi penerus yang ditempatkan
mengucapkannya dengan asal-asalan. sebagai pemimpin masa depan perlu
Semua hal tersebut tidak terlepas dari ditanamkan nilai-nilai Pancasila guna
ketidak tahuan remaja akan manfaat menjadi budaya yang khas suatu bangsa
Pancasila bagi kehidupannya dan bagi (Kristiono et al., 2019). Oleh karena itu,
kemajuan bangsanya. Padahal setiap sila pentingnya nilai-nilai Pancasila ini bukan
dari Pancasila yang merupakan kristalisasi hanya sebagai pedoman hidup melainkan
dari nilai-nilai dasar Bangsa Indonesia juga sebagai aturan dalam berperilaku di
memiliki banyak manfaat, terutama bagi lingkungan masyarakat.
remaja yang berada di era revolusi saat ini
dengan perkembangan media informasi
yang seperti banjir bandang menerjang METODA
pergaulan remaja. Metode penelitian ini menggunakan
kajian pustaka atau studi kepustakaan,
analisis pemecahan masalah umumnya dengan cara mendeskripsikan,
digunakan dalam model penelitian menganalisis, dan menyimpulkan objek
deskriptif kualitatif (Suharsimi Arikunto, p. permasalahan melalui literatur dan data
34, 2010), yang mana teori-teori digunakan sekunder yang bersifat umum (Moleong, p.
untuk menjelaskan suatu fenomena 45, 2000).

Fokus pada penelitian ini, yaitu; pegangan dan pedoman dasar dalam hidup
pertama, penulis mengamati kondisi sosial terlebih di masa pandemi yang serba
dalam dunia pendidikan di era pandemi dibatasi. Berdasarkan penelitian yang
Covid-19, dimana terdapat perubahan- dilakukan oleh Nurma Indana Zulfa dan
perubahan kebijakan dan pola Ayip M.R pada 2018, semakin tinggi
pembelajaran secara mendadak, yang pemahaman nilai-nilai Pancasila pada
menyebabkan berbagai permasalahan, remaja maka semakin tinggi juga
baik dari segi kebijakan, praktik belajar- pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
mengajar, pola adaptasi, perkembangan, kehidupan (Indana Zulfa, 2018). Selain itu,
dan pembaharuan dalam proses belajar- dalam penelitiannya juga mengatakan
mengajar digital dalam kehidupan para pembelajaran mengenai Pendidikan
remaja. Kedua, tentang bagaimana nilai- Pancasila dan Kewarganegaraan pada
nilai Pancasila tertuang dalam proses remaja lebih menekankan pada nilai-nilai
perkembangan dan kemajuan pendidikan Pancasila yakni sila keempat dan kelima
di Indonesia. (Indana Zulfa, 2018). Dengan
menanamkan nilai-nilai Pancasila pada
HASIL DAN PEMBAHASAN remaja dapat menjadikan remaja berjiwa
demokratis dan paham mengenai keadilan
Pancasila bukan lagi hal yang asing dan kemakmuran dalam hubungan sosial di
untuk Remaja, mereka sudah mulai lingkungan pertemanannya sehingga tidak
mengenal Pancasila sejak mereka mulai terjadi perilaku menyimpang seperti
mengenal sekolah tapi sayangnya aplikasi tawuran yang mempengaruhi karakter
dari pembelajaran Pancasila atau disekolah remaja. Pandangan masyarakat mengenai
dikenal sebagai PPKn tidak serta merta masalah yang terjadi pada remaja seperti
mereka terapkan dalam kehidupan sehari tawuran, perundungan, dan lainnya
hari. Dalam kehidupan sehari-hari sulit disebabkan minimnya pengamalan dan
menerapkan sila-sila yang terdapat dalam pemahaman dalam diri di kehidupan
Pancasila. sehari-harinya (Hastangka & Prasetyo,
Para remaja yang diwawancarai 2019).
menyatakan peran orang tua dan guru di Pancasila jika kita lihat dari
tengah pandemi ini sangat dibutuhkan pengertian yang beredar di Masyarakat
terkait masalah dukungan serta perhatian Indonesia memiliki banyak pengertian.
pada remaja di masa pandemi bisa dengan Pancasila bisa disebut sebagai dasar
memberikan pemahaman di lingkungan negara Indonesia, juga sebagai pedoman
keluarga dan juga guru dalam memberikan bangsa Indonesia, falsafah hidup bangsa
edukasi terkait pengamalan nilai-nilai Indonesia. Pancasila juga selalu di
Pancasila saat pembelajaran daring yang bacakan pada saat upacara dan peringatan
tentunya menggunakan metode yang hari-hari besar di sekolah, instansi
efektif dan menarik. Adanya nilai-nilai pemerintah ataupun instansi swasta.
Pancasila berpengaruh pada Dalam kamu besar Bahasa Indonesia
perkembangan remaja terlebih di masa Pancasila didefinisikan sebagai dasar
pandemi ini. Penggunaan gawai saat negara serta falsafah bangsa dan negara
pembelajaran jarak jauh yang tidak Republik Indonesia yg terdiri atas lima sila,
dibarengi dengan pengawasan dari orang yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2)
tua dan guru, membuat meningkatnya Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3)
perundungan di masa pandemi covid-19. Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang
Pengaruh nilai-nilai Pancasila sangat besar dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
terhadap terjadinya permasalahan di masa permusyawaratan /perwakilan, dan (5)
pandemi ini, nilai-nilai Pancasila menjadi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Secara etimologi, Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
panca yang berarti lima, dan sila yang seluruh rakyat Indonesia sejak 18 Agustus
berarti asas atau dasar. Jadi Pancasila 1945. Pancasila berisi 5 sila yang
berarti lima asas atau dasar. Pancasila tercantum dalam paragraf ke 4 pembukaan
merupakan dasar negara Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dikemukakan Notonagoro,
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yaitu terdiri atas jiwa dan raga (susunan
3. Persatuan Indonesia kodrat), makhluk individu dan sosial (sifat
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kodrat), dan makhluk Tuhan dan otonom
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan (kedudukan kodrat) memerlukan
/Perwakilan keseimbangan agar dapat
menyempurnakan kualitas
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
kemanusiaannya” (Surajiyo, p. 22, 2017).
Indonesia
Nilai-nilai Pancasila mesti diinternalisasikan
dalam Perkembangan dan penerapan
Pengertian Pancasila sebagai dasar
teknologi pendidikan di Indonesia, sebagai
nilai merupakan faktor internal
komitmen bangsa ini terhadap orientasi
pengembangan Iptek itu sendiri. Sejalan itu
dan cita-cita luhur, yaitu dalam hal ini
juga sebagai rambu normatif bagi
amanat untuk mencerdaskan kehidupan
pengembangan Iptek di Indonesia
bangsa, sebagai jalan keluar permasalahan
(Surajiyo, p. 16, 2017). Keduanya mesti
pendidikan yang terjadi selama era
hadir sebagai upaya melangsungkan
pandemi. Maka, dalam proses
mewujudkan serta meningkatkan
implementasi Pancasila dari yang abstrak
kesejahteraan, harkat dan martabat
ke konkrit, setelah teoritik (abstrak) kita
manusia. Kaelan (p. 22, 2000) mengatakan
memerlukan kerangka konsep sebagai
bahwa pengembangan Iptek sebagai hasil
gambaran umum dalam memahami dan
budaya manusia harus didasarkan pada
menerapkan perkembangan Iptek, baik itu
moral ketuhanan dan kemanusiaan adil
di bidang pendidikan dan bidang- bidang
dan beradab. Artinya, dasar nilai Pancasila
lainnya:
mesti muncul dalam konteks teknologi
pendidikan seperti di masa pandemi ini
dapat diimplikasikan ke dalam landasan Faktor-faktor lain
etika pengembangan Iptek, yaitu menurut mempengaruhi
Sastrapratedja (2016) dalam Surajiyo (p. Kodisi kehidupan
remaja
31, 2017) menegaskan bahwa Iptek harus
terbuka untuk masyarakat; lebih-lebih yang Pancasila & UUD
memiliki dampak langsung kepada kondisi NRI 1945
hidup masyarakat. Kemudian, esensi dari Kondisi sosial
kemanusiaan yang adil dan beradab ini masyarakat
Indonesia
menurut Wahyudi Sediawan (2016) dalam
Surajiyo (2017), yaitu: “memberikan Perkembangan Ilmu
arahan, baik bersifat universal maupun Pendidikan di era
pandemi
khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di
Indonesia. Perubahan &
perkembangan
Asas kemanusiaan atau Zaman
humanisme menghendaki agar perlakuan
terhadap manusia harus sesuai dengan Gambar 1: Kerangka Kerja Pancasila di Era Pandemi
kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki (diolah dari berbagai sumber)
keinginan, seperti kecukupan materi,
bersosialisasi, eksistensinya dihargai, Pertama, pada dasarnya kondisi
mengeluarkan pendapat, berperan nyata kehidupan remaja di Indonesia dipengaruhi
dalam lingkungannya, bekerja sesuai oleh banyak faktor, salah satunya;
kemampuannya yang tertinggi. Hakikat perubahan dan perkembangan zaman,
kodrat manusia yang bersifat mono pluralis, perkembangan iptek, dan faktor eksternal
lainnya. Kedua, ketiganya saling memiliki salah satunya sebagai internalisasi nilai,
hubungan timbal balik dan saling landasan moral dan etika bangsa dalam
mempengaruhi gerak, kondisi dan gerak yang saling mempengaruhi antara
perkembangannya (Fadillah, p. 32, 2019) kondisi sosial masyarakat, perubahan-
Oleh karena itu Pancasila hadir sebagai perkembangan zaman dan iptek itu sendiri
faktor internal dalam perkembangan Iptek, di era pandem
Bangsa Indonesia pertama kali 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
mengenal istilah Pancasila pada zaman Kebijaksanaan dalam
Majapahit sekitar abad XIV dalam buku Permusyawaratan/Perwakilan
Sutasoma karangan Mpu Tantular dan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
buku Negarakertagama karangan Mpu Indonesia
Prapanca (Widya Lestari, 2021 dalam
Kompas.com). Istilah Pancasila yang ditulis Pada akhirnya Pancasila disahkan
dalam kedua buku tersebut adalah oleh PPKI (Panitia Persiapan
“pancasila krama”, yang berarti berbatu Kemerdekaan Indonesia, badan yang
sendi yang lima atau pelaksanaan yang dibentuk setelah BPUPKI dibubarkan)
lima. Maksud dari Kelima sendi atau dengan perubahan pada sila pertama, yaitu
kesusilaan tersebut adalah: mengganti kata-kata “dengan kewajiban
1. Dilarang melakukan kekerasan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
2. DIlarang mencuri pemeluknya” dengan kata “Ketuhanan
3. DIlarang bersifat dengki Yang Maha Esa” dan dicantumkan dalam
4. Dilarang berbohong pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18
5. Dilarang mabuk minuman keras Agustus 1945.
Pancasila merupakan landasan
Dalam sejarah Indonesia, di depan dasar negara, tidaklah mudah seorang
sidang umum PBB pada 30 September remaja menerapkan dan
1960, Presiden Soekarno menegaskan mengimplementasikan Pancasila. Dalam
bahwa ideologi Pancasila lahir dan tergali mempelajari Pancasila dan
dari dalam diri bangsa Indonesia sendiri. mengaplikasikannya contoh diskusi santai
Pancasila merupakan pemurnian dan melalui Podcast di Nas Channel yang
kristalisasi dari kebiasaan, adat istiadat, melibatkan para remaja dalam membahas
kebudayaan, dan seluruh aspek kehidupan tentang Pancasila atau ideologi bangsa,
masyarakat Indonesia. Pancasila pada dapat dikatakan bahwa mereka mencoba
awalnya berasal dari gagasan dasar menerapkan Pancasila dengan gaya
negara yang diutarakan oleh Mr. Soepomo remaja sendiri misalkan membuat
dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik postingan sederhana melalui media
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan interaktif, yang kaya akan makna dari
Indonesia) pada 29 Mei sampai 1 Juni gambar atau foto foto kebangsaan yang
1945, selanjutnya banyak usulan dasar mereka susun dan modifikasi status melalui
negara dikemukakan oleh Ir. Soekarno Whatsapp, facebook, youtube dan lain-lain.
dalam siding-sidang BPUPKI. dengan melakukan hal-hal kecil seperti ini
Kemudian setelah melalui proses pemikiran bagi mereka Pancasila sangat berarti di
dan diskusi yang panjang rancangan dasar hidup mereka (Utami, p. 30, 2020).
negara tersebut dinamakan Pancasila dan Artinya, dasar nilai Pancasila mesti
dituangkan dalam piagam Jakarta pada muncul dalam konteks teknologi pendidikan
tanggal 22 Juni 1945. Isi Pancasila pada seperti di masa pandemi ini dapat
waktu itu adalah: diimplikasikan ke dalam landasan etika
pengembangan Iptek, yaitu menurut
1. Ketuhanan, dengan Kewajiban Syaharuddin (P. 23, 2020) dalam Surajiyo
menjalankan Syariat Islam bagi (P. 43, 2017) menegaskan bahwa Iptek
Pemeluk-pemeluknya harus terbuka untuk masyarakat; lebih-
lebih yang memiliki dampak langsung
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
kepada kondisi hidup masyarakat
3. Persatuan Indonesia khususnya remaja.
Remaja berharap pada saat berkaitan dengan dunia remaja. Serta jam
pembelajaran tentang Pancasila, guru tidak pelajaran Pancasila yang teramat terbatas
hanya bercerita tentang sejarah Pancasila juga membuat remaja tidak memiliki waktu
dan makna makna dari lima sila Pancasila untuk bertanya atau berdiskusi dengan
tapi juga menerapkan metode mengajar guru untuk dapat mengaplikasikan
yang menarik dan tidak membosankan, pembelajaran di sekolah dalam kehidupan
serta praktek nyata yang langsung sehari hari (Utami, P. 35, 2020).

Pada zaman sekarang, remaja Pancasila bergerak dari ranah yang abstrak
adalah investasi bangsa. di lingkungan sampai ke konkrit (Surajiyo, p. 46, 2017).
sekolah guru hendaknya bisa menggali Remaja seharusnya memilik rasa
potensi dan menanamkan kebanggaan cinta tanah air seperti yang terdapat dalam
untuk bisa mencintai negerinya sendiri. tiap butir sila dari Pancasila. pengertian
Kegiatan pembelajaran yang cenderung dari “Cinta Tanah Air” merupakan suatu
terfokus pada indikator yang ada pada rasa sayang, cinta, peduli, bangga dan
kurikulum, kadang membuat guru lupa loyal pada setiap individu terhadap daerah
untuk mengembangkan kreasinya dalam atau negara yang ditinggalinya yang
mengolah tema pembelajaran. Adapun tercermin dalam perilaku mengabdi,
upaya-upaya yang dapat dilakukan guna membela, melindungi, dan menjaga
menanamkan sikap berdasarkan bangsa dari segala ancaman dan
pembelajaran dalam Pancasila di gangguan dari dalam maupun luar negeri.
lingkungan sekolah: 1) Melakukan upacara Kesadaran akan cinta tanah air sendiri
bendera setiap hari senin dengan pada hakikatnya rela berkorban dan
menghormati bendera merah putih, berbakti terhadap bangsa dan negara.
menyanyikan lagu nasional “Indonesia Kebanggaan menjadi salah satu bagian
Raya”, membacakan pembukaan UUD dari tanah air dan bangsanya yang
1945, serta membacakan pancasila. 2) berujung ingin berbuat sesuatu yang
Menunjukkan gambar-gambar kongkrit mengharumkan nama tanah air dan
mengenai pahlawan, candi-candi, dan lain bangsa.
sebagainya yang berhubungan dengan
Indonesia pada pembelajaran. 3) SIMPULAN DAN SARAN
Membiasakan menyanyikan lagu wajib
pada awal atau akhir pelajaran. 4) Adanya Pada hakikatnya setiap manusia
kegiatan pada hari nasional seperti hari adalah berkembang ke arah yang lebih
kartini atau hari kemerdekaan. baik dan untuk terus memperbaiki keadaan
Pancasila sebagai ideologi dalam sosialnya, hal itu dapat dimulai dan
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, dipengaruhi dari pengalaman, sosial, ilmu
berbangsa dan bernegara, ia berperan dan pengetahuan dan bahkan kondisi seperti
berfungsi sebagai dasar dan sekaligus pandemi seperti saat ini; Pada masa
tujuan dari berbagai bidang kehidupan pandemi seperti saat ini, peran seorang
yang terus berkembang seirama dengan guru/pengajar sangat dituntut untuk
perkembangan aspek masyarakat dan beradaptasi secara cepat, inovatif dan
perubahan zaman dari masa ke masa. Ada kreatif agar proses belajarmengajar tetap
hubungan timbal balik atau interaksi antara berjalan; Disamping itu, sepanjang proses
dinamika kehidupan dengan Pancasila dan adaptasi kita juga perlu melihat sejauh
ideologi. Interaksi tersebut akan bersifat mana kesiapan bidang pendidikan
positif atau saling menguntungkan Indonesia, menerapkan dan
bilamana ia bersifat saling merangsang mengimplementasikan Pancasila.
(Nurul Fadilah, p. 54, 2019). Dalam Para remaja yang diwawancarai
kerangka pikir yang lebih luas, Pancasila menyatakan peran orang tua dan guru di
digunakan sebagai sumber nilai, dasar dan tengah pandemi ini sangat dibutuhkan
asas moralitas dalam pengembangan Ilmu terkait masalah dukungan serta perhatian
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). pada remaja di masa pandemi bisa dengan
Sebagaimana prinsip dan fungsinya; memberikan pemahaman di lingkungan
keluarga dan juga guru dalam memberikan
edukasi terkait pengamalan nilai-nilai Nilai-nilai Pancasila mesti
Pancasila saat pembelajaran daring yang diinternalisasikan dalam Perkembangan
tentunya menggunakan metode yang dan penerapan teknologi pendidikan di
efektif dan menarik. Adanya nilai-nilai Indonesia, sebagai komitmen bangsa ini
Pancasila berpengaruh pada terhadap orientasi dan cita-cita luhur, yaitu
perkembangan remaja terlebih di masa dalam hal ini amanat untuk mencerdaskan
pandemi ini. Penggunaan gawai saat kehidupan bangsa, sebagai jalan keluar
pembelajaran jarak jauh yang tidak permasalahan pendidikan yang terjadi
dibarengi dengan pengawasan dari orang selama era pandemi. Maka, dalam proses
tua dan guru, membuat meningkatnya
perundungan di masa pandemi covid-19.
implementasi Pancasila dari yang abstrak dipertanggung jawabkan bagi Nusa dan
ke konkrit, setelah teoritik (abstrak) kita Bangsa.
memerlukan kerangka konsep sebagai
gambaran umum dalam memahami dan
menerapkan perkembangan Iptek, baik itu DAFTAR PUSTAKA
di bidang pendidikan dan bidang- bidang
lainnya. Bayu Galih. (2020). Menurut Pengamat, Ini
Pendidik harus memahami sejauh Faktor Penyebab Anak Lakukan
mana remaja menerapkan nilai Pancasila cyber Bullying. Diakses pada 24
dalam kehidupan. Tantangan remaja di era April 2021, dari
https://nasional.kompas.com/read/2
revolusi ke depan adalah beradaptasi dan
020/11/28/13055791/menurut-
dapat menggunakan teknologi digital pengamatini-faktor-penyebab-anak-
dengan tepat, kompetitis, kreatif dan kritis. lakukan-cyber bullying
Saat ini banyak remaja yang salah dalam
menggunakan dan memanfaatkan Fadilah, N. (2019). Tantangan Penguatan
teknologi, akibatnya mereka memiliki sifat Ideologi Pancasila dalam
individu, tidak peduli terhadap keadaan Menghadapi Era Revolusi Industri
sosial dan hanya peduli untuk 4.0. Journal of Digital Education,
membanggakan pola hidup kebebasan, Communication, and Arts, Vol 2, 66-
hedonisme, memiliki visi yang tidak realistis 78
dan terlalu idealistis, yang penting bisa Hastangka, & Prasetyo, D. (2019). Analisis
gaya. remaja belum banyak yang sadar Pelaksanaan Mata Kuliah
akan peluang bagus di depan mereka, Pendidikan Pancasila di Perguruan
Tidak hanya itu, banyak dari generasi Tinggi. Jurnal Rontal Keilmuan PKn,
muda yang terpengaruh dan meniru 5(2), 1–12
budaya asing tersebut. Bahkan pemicu
tawuran dan aksi-aksi yang tidak https://www.kompas.com (kitab
sepantasnya salah satunya berasal dari Sutasoma:pengarang, isi & Bhineka
media sosial, dan hal tersebut tidak sesuai tunggal Ika -penulis”widya Lestari
Nimgsih,2021)
dengan nilai-nilai dalam pancasila yang
mengharuskan kita agar bersikap saling https://ejournal.upm.ac.id/index.php/pedago
menghormati antar sesama, memiliki sikap gy/article/vi w/705 access 5 Juli
tenggang rasa dan saling tolong menolong 2021 jam 24.00 WIB
harus diutamakan dan nilai kemanusiaan
harus dijunjung tinggi. https://www.kompasiana.com/fiorentinaagu
Oleh karena itu diharapkan bagi stin2663/5ce3f6606b07c528ae5e41
setiap remaja dapat dibekali dengan 68/hubungan-pancasila-dengan-
Pendidikan atau pembekalan pemahaman generasi-anak-muda diunduh 2 Juli
tentang berbangsa dan bernegara dalam 2021 jam 12.15
konsep ideologi Pancasila guna https://covid19.go.id/p/regulasi/pp-no-21-
mengimplementasikan Pancasila dalam tahun-2020-tentang-psbb-dalam-
kehidupan setiap hari maupun dibangku rangka-penanganan-covid-19
Pendidikan, sehingga tercipta karakter diunduh 2 Juli 2021 jam 23.00
yang baik dan benar serta dapat
https://www.kompasiana.com/vellamassard air-harapan-bangsa/ diunduh tgl 7
i/5a705d97ab12ae2e6674ad93/me Juli 2021
mudarnya-nilai-pancasila-di-
kalangan-anak-muda diunduh 2 Juli https://www.idntimes.com/opinion/politic/cin
2021 dy-amelia/pesan-dan-harapan-
untuk-indonesia-yang-lebih-baik-di-
https://www.kompasiana.com/dhiyaofficial4 masa-depan-smartfren-c1c2/2
495/60abca0ad541df659100fc62/isu diunduh tgl 7 Juli 2021
-kontemporer-kenakalan-remaja-
dan pancasila?
page=1&page_images=1 diunduh
tgl 7 Juli 2021

https://arifcendekiawan.wordpress.com/201
8/05/03/pemuda-yang-cinta-tanah-

Indana Zulfa, N. (2018). Pengaruh Nilai- Hormat dan Tanggung Jawab.


Nilai Pancasila Terhadap Jakarta: Bumi Aksara.
Kemampuan Dalam Mengamalkan
Sila-Sila Pancasila Siswa Di Kelas Moleong, L. (2000). Metode Penelitian
VIII SMP Negeri 3 Singojuruh Kualitatif. Bandung: Remaja
Semester Ganjil. JPPKn, 3(1), 24– Rosdakarya.Mulyasa, E. (2014).
29. Manajemen PendidikanKarakter.
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index Jakarta: Bumi Aksara.
.ph p/jppkn/article/view/663.
Notonagoro. (1974). Pancasila dasar
Kristiono, N. (2017). Penguatan Ideologi filsafat negara Republik Indonesia:
Pancasila Di Kalangan Mahasiswa kumpulan tiga uraian pokok-pokok
Universitas Negeri persoalan tentang Pancasila.
Semarang.Harmony,2(2),193–204. Jakarta: Pantjuran Tudjuh.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/harmony/article/view/20171/956 Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
3 penelitian. Jakarta: Pustaka.

Kristiono, N., Harto Wiratomo, G., & Nuha Surajiyo. (2017). Pancasila Sebagai Dasar
Alfira, H. (2019). Implementasi Nilai- Nilai Pengembangan Ilmu dan
Nilai Pancasila Dalam Kegiatan Teknologi di Indonesia. Journal
Kepramukaan (Studi Kasus Universitas Indraprasta PGRI, 123-
Madrasah Aliyah Al-Asror 144.
Semarang). Harmony: Jurnal
Pembelajaran IPS Dan PKN, 4(1), Syaharuddin. (2020). Menimbang Peran
13–18. Teknologi dan Guru dalam
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p Pembelajaran di Era. 1-10, Jakarta:
hp /harmony. Pustaka.

Lickona, Thomas. (2015). Educating for Utami, I. S. (2020). Corona dan Manifestasi
Character Mendidik untuk Budaya Belajar, Tangerang
Membentuk Karakter Bagaimana Selatan, Banten, Indonesia.
Sekolah data Mengajarkan Sikap

Anda mungkin juga menyukai