Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258

JMPA, Vol 4, No 1, April 2022


JMPA, Volume 4, Nomor 1, April 2022; pp.33-40; PISSN 2656-3258 EISSN 2775-9067
AKTUALISASI PENDIDIKAN PANCASILA DALAM
PEMBENTUKAN LIFE SKILL MAHASISWA

Ida Ayu Putu Anggie Sinthiya1, Evy Septia Rahman2


1
Prodi Manajemen Informatika, STMIK Pringsewu, Lampung,
2
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negeri Metro, Lampung
1
Jl. Wisma Rini, No.09 Pringsewu, Lampung, Indonesia
2
Jl. Ki Hajar Dewantara No.15A, Iringmulyo, Kota Metro, Lampung, Indonesia
E-mail: idaayuanggie@gmail.com1, evyseptiana@metrouniv.ac.id2

Abstrak
Kemajuan teknologi dan globalisasi mengakibatkan adanya perubahan pada aspek sosial dan
budaya dan karena adanya perubahan tersebut mengakibatkan bangsa Indonesia mengalami
krisis multidimensional yang akhir-akhir ini mulai meresahkan yang hadir ditengah tatanan
kehidupan masyarakat hal ini ditandai dengan adanya gejala kemerosotan akhlak (moral)
yang ironisnya tidak hanya menimpa kalangan dewasa namun menimpa kalangan
mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, diperlukan aktualisasi
kembali nilai-nilai Pancasila kedalam pendidikan di Indonesia agar terbentuk life skills
generasi muda. Tujuan dari pendidikan tersebut agar generasi muda memiliki sikap dan
perilaku baik, kecakapan yang baik, pengetahuan yang mempuni dan adaptasi yang baik
guna menghadapi realita dan permasalahan-permasalahan kehidupan kedepannya dengan
berlandaskan kepada nilai-nilai luhur Pancasila yang telah diyakini dan disepakati oleh
segenap elemen masyarakat sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah hidup negara
Indonesia. Terdapat tiga aspek hasil pembentukan life skill dalam pendidikan Pancasila
yaitu: personal skill, social skill, aspek academic skill dan vocational skill.

Kata Kunci: Aktualisasi Pancasila, Life Skill, Personal Skill, Social Skill, Academic Skill
dan Vocational Skill.

Abstract
Technological advances and globalization have resulted in changes in social and cultural
aspects and because of these changes, the Indonesian nation has experienced a
multidimensional crisis which has recently begun to unsettle those who are present in the
midst of the order of people's lives. only affects adults but also affects students who are the
nation's next generation. Therefore, it is necessary to re-actualize the values of Pancasila
into education in Indonesia in order to form the life skills of the younger generation. The
purpose of this education is so that the younger generation has good attitudes and behavior,
good skills, competent knowledge and good adaptation to face the realities and problems of
future life based on the noble values of Pancasila which have been believed and agreed upon
by all elements of society. as the basis of the state, ideology and philosophy of life of the
Indonesian state. There are three aspects of the results of the formation of life skills in
Pancasila education, namely: personal skills, social skills, aspects of academic skills and
vocational skills.

Keywords: Pancasila Actualization, Life Skills, Personal Skills, Social Skills, Academic
Skills and Vocational Skills.

33
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
PENDAHULUAN
Pembangunan karakter baik dan moral bangsa Indonesia kini dihadapkan dengan
berbagai masalah yang kompleks. Hal ini akibat dari arus perkembangan masyarakat yang
berjalan secara dinamis yang didalamnya dipengaruhi arus globalisasi serta juga kemajuan
teknologi yang berjalan secara pesat. Arus globalisasi dan hubungan antarbangsa
mengakibatkan adanya perubahan pada aspek sosial dan budaya dan karena adanya
perubahan tersebut mengakibatkan bergesernya nilai-nilai solidaritas sosial seperti sikap
individualistik, sikap materialistik dan sikap hedonistik yang berimplikasi pada perubahan
tatanan budaya masyarakat sebagai warisan dari budaya bangsa Indonesia yang kini seiring
berjalannya waktu mulai luntur. Kini bangsa Indonesia tengah mengalami krisis
multidimensional yang akhir-akhir ini mulai meresahkan yang hadir ditengah tatanan
kehidupan masyarakat hal ini ditandai dengan adanya gejala kemerosotan akhlak (moral)
yang ironisnya tidak hanya menimpa kalangan dewasa namun menimpa kalangan
mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Kini para pendidik, para orang tua dan
mereka yang berkecimpung dalam bidang agama dan sosial mulai mengeluhkan perilaku
penyimpangan sosial sebagian mahasiswa/pelajar yang kerap kali berperilaku nakal, keras
kepala, tidak memiliki adab, mabuk-mabukan, tawuran pelajar dan mahasiswa, pesta obat-
obatan terlarang dan penyimpangan sosial lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan aktualisasi kembali nilai-nilai Pancasila kedalam
pendidikan di Indonesia agar terbentuk life skills mahasiswa sebagai generasi penerus
bangsa. Tujuan dari pendidikan tersebut agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku baik,
kecakapan yang baik, pengetahuan yang mempuni dan adaptasi yang baik guna menghadapi
realita dan permasalahan-permasalahan kehidupan dengan berlandaskan kepada nilai-nilai
luhur Pancasila yang telah diyakini dan disepakati oleh segenap elemen masyarakat sebagai
dasar negara, ideologi dan falsafah hidup negara Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan Nasional Indonesia berorientasikan Pancasila dan UUD 1945, yang
didalamnya memuat nilai-nilai agama, kebudayaan luhur warisan para pendahulu bangsa
terlebih dengan perkembangan zaman dan arus teknologi yang berjalan cepat menuntut
aktualisasi nilai-nilai Pancasila kedalam pembelajaran di kelas agar mahasiswa siap
menghadapi arus perubahan tanpa menghilangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.
Nilai-nilai pancasila sudah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu sebelum bangsa
Indonesia mendirikan negara. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan
nilai-nilai yang digali dari masyarakat itu sendiri yang sudah melekat dan dijalani dalam
kehidupan sehari-hari mereka jadi nilai Pancasila bukan nilai yang dibuat dan dirumuskan
untuk ada menjadi dasar negara melainkan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
yang berakarkan dari kebudayaan masyarakat. Secara etimologis Pancasila berasal dari
bahasa sansekerta panca yang berarti 5 (lima), Syila berarti dasar/asas/sendi) atau Syiila
berarti aturan tingkah laku yang baik/ penting. Sehingga Pancasila adalah lima dasar atau
asas pedoman hidup yang baik. Proses terbentuknya mengalami proses yang sangat panjang
dan berliku dimulai pada 29 Mei- 1 Juni 2009 pada sidang BPUPKI pada sidang tersebut
memuat rancangan mengenai dasar negara yang akan dipakai oleh bangsa Indonesia dan
pada 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI Pancasila diterima secara bulat dan sah menjadi
dasar dari Negara Republik Indonesia.
Pendidikan memberikan peranan yang sangat krusial dalam memberikan pengetahuan
dan juga memberikan pembekalan, memberikan pelatihan serta meningkatkan segala potensi
peserta didik. Menurut Ki Hadjar dewantara (1962: 107) dalam hal pengembangaan
pendidikan dengan prinsip sistem among dapat menyusun alat-alat pendidikan, berupa: a.
pemberian teladan atau contoh; b. pembiasaan; c. pengajaran; d. Perintah, hukuman atau

34
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
paksaan; e. zelf-beheersching, selfdiscipline (disiplin); dan f. (pengalaman lahir dan batin).
Pendidikam Pancasilah telah menjadi matakuliah yang wajib diberikan pada setiap program
studi yang ada baik universitas negeri maupun swasta hal ini di atur dalam Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang termuat dalam pasal 35 ayat 5.
Pendidikan Pancasila merupakan Citizenship Education yaitu pendidikan yang di buat untuk
pembinaan serta pengembangan sikap sebagai warga negara yang memiliki sikap baik, kritis,
memiliki sikap partisipatif (smart and good citizen) dan memiliki kecerdasan baik dalam
bermasyarakt, bernegara maupun dalam pergaulan internasional. Pancasila pada intinya
memfokuskan kepada pembentukan karakter anak bangsa yang beragam baik dari sisi usia,
agama, suku, bahasa dan sosiokultural untuk menjadi warga negara yang tidak hanya cerdas,
terampil dan berkarakter. Pendidikan Pancasila sangat berperan penting saat ini terlebih
dikalangan mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa dengan adanya pendidikan
Pancasila ini diharapkan mahasiswa menanamkan nilai-nilai dan mengimplentasikan
Pancasila dengan segenap jiwa dan raga dalam segala aspek kehidupan. Ini adalah tugas
berat yang harus di emban dalam mata kuliah Pancasila karena akan menjadi acuan untuk
melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila agar tidak hilang termakan arus perubahan sehingga
jati diri, karakter bangsa dan identitas bangsa tidak hilang dan mahasiswa tetap menyakini
dan menghargai nilai-nilai Pancasila sebagai warisan sejarah yang harus selalu dilestarikan.
Aktualisasi pancasila adalah penjabaran dari nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila
ke dalam bentuk norma yang kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan menjadi: Aktualisasi Pancasila secara
objektif adalah bentuk dari penjabaran nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
dilakukan secara nyata ke dalam bentuk berkaitan dengan peraturan perundang-undangan
Indonesia dan juga norma-norma di segala aspek dari penyelenggaraan negara (bidang
legislatif, eksekutif dan yudikatif). Aktualisasi Pancasila secara subjektif adalah aktualisasi
pancasila di setiap individu masyarakat terutama pada aspek moral yang berkaitan dengan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara hal ini dapat tercapai jika nilai-nilai Pancasila masih
diyakini dan melekat di hati segenap elemen bangsa Indonesia.
Mengaktualisasikan nilai-nilai dari Pancasila ke dalam kehidupan merupakan suatu
keharusan, hal ini dilakukan supaya Pancasila selalu senantiasa relevan di segala zaman dan
peradaban dan tetap dalam fungsinya dalam memberikan pedoman dalam setiap
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan serta menjadi solusi dari pemecahan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga loyalitas terhadap
Pancasila tetap di pegang teguh oleh masyarakat sebagai warga negara Indonesia sehingga
segala hal ancaman dapat di minimalisir seperti: apatisme dan resistensi terhadap Pancasila,
ideologi-ideologi yang menyimpang, kesatuan dan persatuan wilayah masyarakat dan alam
tetap terjaga dalam bingkai kebhinekaan. Contoh aktualisasi sederhana yang dapat dilakukan
adalah: Menjadi pribadi yang taat dalam beragama, menghargai serta menghormati
perbedaan yang ada baik suku, agama, ras , bahasa, perilaku dan pola pikir , bersikap
toleransi, berani meyatakan atau penyampaikan kebenaran dan berani menegur kesalahan
orang lain sesuai adab yang ada di masyarakat, jaga sopan santun kepada sesama,
mengutamkan kepentingan negara di atas dari kepentingan pribadi maupun golongan,
mengutamakan mufakat dalam mengambil keputusan bersama dengan berasaskan
kekeluargaan.
Pancasila perlu diaktualisasikan melalui pendidikan Pancasila agar dampak negatif
dari globalisasi dan kemajuan teknologi generasi muda dapat terhindarkan. dampak negatif
dari globalisasi dan kemajuan teknologi seperti: sikap egois, apatis, primordialisme yang
sempit, sopan satun yang mulai hilang, toleransi antar sesama yang mulai hilang, munculnya
paham-paham radikal yang berseberangan dengan Pancasila, rasa persatuan yang mulai
luntur serta pemahaman Pancasila yang sempit. Dengan adanya aktualisasi Pancasila dalam

35
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
pendidikan maka akan terbentuk life skill di kalangan generasi muda yang akan membuat
bangsa Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya baik secara
moral dan tingkah lakunya melainkan juga memilki kecerdasan yang mempuni. Dengan
adanya aktualisasi Pancasila diharapkan semua elemen baik sistem kurikulum, dosen dan
mahasiswa dapat memaknai dan menggali kembali nilai dari Pancasila agar dapat
disesuaikan kembali dengan kondisi saat ini
Pengertian life skill adalah kecakapan hidup untuk dapat beradaptasi serta berperilaku
yang baik dalam kehidupan yang didalamnya memuat segala tantangan hidup secara baik.
Menurut Susilo, (2007: 139) life skill sangat diperlukan dalam menempuh hidup sukses,
bahagia dan bermartabat dalam kehidupan contohnya adalah kecakapan dalam berpikir
secara kompleks, kecakapan dalam berkomunikasi secara efektif, mampu berperan sebagai
warga negara yang baik serta menjadi pribadi yang jujur, memiliki adab dan tanggungjawab
ketika terjun di tengah-tengah masyarakat serta di dalam dunia kerja. Sedangkan menurut
Mulyana, (2002: 170) life skill adalah kecakapan hidup yang ditandai dengan memiliki
gagasan-gagasan yang inovatif lahir karena adanya kebutuhan guna mengembangkan
kehidupan yang proaktif serta kreatif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Secara
koseptual life skill dapat dikelompokan menjadi: a. self awareness yakni kemampuan dalam
mengenai diri sendiri (kemampuan personal); b. thinking skills yakni kemampuan dalam
berpikir secara rasional (akademik skills); c. social skills yakni kemampuan sosial; d.
vocational skills yakni kemampuan kejuruan yaitu kemampuan yang keterampilannya dalam
bidang tertentu atau keterampilan secara specific (technical skill) Anwar (2004: 28).
Kecakapan life skill sangat dibutuhkan bagi generasi muda karena pada usia tersebut
generasi muda memasuki masa transisi menuju pribadi yang matang baik secara intelektual
maupun secara emosional sehingga generasi muda siap menghadapi persoalan dan tantangan
kehidupan yang dihadapinya kedepan. Sehingga pendidikan yang berbasis life skill yang
berorientasikan Pancasila sebagai dasarnya dapat melahirkan generasi muda yang memiliki
intelektual yang baik, wawasan luas dan mandiri serta memiliki adab yang sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan menggunakan
metode studi literatur. Metode ini didasarkan pada tinjauan literatur seperti buku, jurnal,
undang-undang, dan peraturan, dan penelitian terkait lainnya. Penelitian ini mencoba untuk
mempelajari dan mendeskripsikan aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam pendidikan
Pancasila dalam pembentukan life skill generasi muda kepada mahasiswa. Subjek penelitian
adalah mahasiswa semester 1 STMIK Pringsewu, Lampung yang mengikuti mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan studi
literatur. Analisis data mengacu pada langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN
Peranan Pendidikan Pancasila dalam Proses Pembentukan Life Skill Mahasiswa
Peranan Pendidikan Pancasila dalam membentuk life skill mahasiswa sangatlah besar
karena Pancasila adalah acuan dari nilai-nilai dalam pengembangan life skill. Oleh karena
itu, peran pendidikan Pancasila sangat penting dalam proses pembentukan karakter generasi
muda, dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat menghasilkan output lulusan
yang mempunyai kualitas yang baik sehingga mampu bersaing dan beradaptasi dengan
kemajuan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat dan telah
diyakini sebagai ajaran luhur dalam kehidupan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 3 telah mengatur mengenai pendidikan

36
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
berbasis kecakapan hidup dalam pasal tersebut menyatakan bahwa pendidikan yang berbasis
life skill merupakan pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan
intelektual, kecakapan sosial dan dan kecakapan vokasional guna bekerja dan berusaha
secara mandiri. Oleh karena itu pendidikan kecakapan hidup harus diberikan kepada peserta
didik agar peserta didik mampu dan siap menghadapi realita hidup dalam arus globalisasi
dan kemajuan teknologi. Pembentukan life skill harus sejalan dengan nilai-nilai yang
terdapat dalam Pancasila. Untuk itu, pendidikan Pancasila kini harus disandingkan dengan
proses pembentukan life skill mahasiswa. Terdapat 3 (tiga) aspek hasil pembentukan life skill
dalam pendidikan Pancasila yaitu: Pertama adalah aspek personal skill yaitu kecakapan
mahasiswa dalam hal agama, kecakapan berinteraksi dengan orang lain, kemampuan
berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional yang dapat dikelola dengan baik,
memiliki tanggungjawab, jujur, dapat memecahkan masalah dengan baik, memiliki rasa
percaya diri. Kedua adalah aspek social skill yaitu kecakapan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, menghargai orang lain dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan
orang lain. Ketiga adalah aspek academic skill yaitu kecakapan akademik mahasiswa yang
dapat berpikir secara rasional dan ilmiah. Keempat adalah aspek vocational skill adalah
kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu dalam masyarakat sehingga mempunyai
kompetensi.
Secara terperinci nilai-nilai dari pendidikan Pancasila yang berkaitan dengan nilai
yang ingin di bentuk menjadi life skill mahasiswa yang telah diterapkan dalam pembelajaran
Pendidikan Pancasila yaitu sebagai berikut:
Nilai-Nilai
No Pendidikan Nilai Yang Ingin di Bentuk Menjadi Life Skill
Pancasilaa
1 Agama Sikap religius dengan menjunjung tinggi perintah agama dan
menjauhi segala larangan yang dilarang dalam agama, menjaga
persatuan dan kesatuan serta menjaga kerukunan antar umat
beragama
2 Jujur Sikap yang selalu melekat untuk menjaga sikap jujur baik dengan
menjaga perkataan, perasaan dan tindakan selalu mengatakan yang
sebenarnya dan dapat dipercaya oleh orang lain serta senantiasa
menghindari segala bentuk ketidakjujuran.
3 Toleransi Sikap dan perilaku menghargai segala hal perbedaan yang ada di
disekitar baik itu perbedaan agama, suku, ras, bahasa, adat istiadat,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan
dirinya.
4 Disiplin Sikap, tindakan maupun perilaku yang menunjukkan ketaatan dan
patuh terhadap nilai-nilai yang merupakan tanggungjawab sebagai
umat manusia seperti mematuhi tata tertib di keluarga, kampus
maupun masyarakat, tertib dan perilaku mematuhi peraturan dan
perundang-undangan yang diberlakukan oleh negara. Menerapkan
prinsip hidup yang disiplin di segala aspek kehidupan
5 Kerja Keras Sikap dan perilaku yang menunjukkan usaha yang sungguh-
sungguh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta
mengusahakannya dengan semangat pantang menyerah.
6 Kreatif Memunculkan mental yang memiliki daya cipta dan kreatifitas
dengan memunculkan hal-hal baru dari yang sebelumnya dan
kecakapan dalam mencari alternatif pemecahan masalah dari
berbagai sudut pandang

37
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
7 Mandiri Membentuk mental, sikap dan perilaku yang tidak mudah
bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan hal-hal
lainnya.
8 Tanggung Jawab Membentuk sikap dan perilaku yang sadar akan perbuatan dan
kewajiban sebagai umat manusia, sadar jika segala perbuatan dan
kewajibannya bukan mengenai dirirnya sebagai individu tapi juga
terhadap Tuhan, keluarga, masyarakat dan bangsa.
9 Demokratis Sikap dan tindakan demokratis yang menjunjung tinggi hak dan
kewajibannya dan orang lain di posisi yang sama
10 Memiliki Adab Membentuk sikap dan perilaku yang memiliki kehalusan dalam
budi pekerti, kesopanan serta keramahan.
11 Semangat Menempatkan cara berpikir, bertindak, dan wawasan kepentingan
Kebangsaan kebangsaan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongannya
12 Cinta Tanah Air Cara berpikir dan berperilaku yang menunjukkan rasa kesetiaan
kepada negara, sikap yang perhatian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap kekayaan dan sehgala aspek identitas bangsa baik bahasa,
fisik, sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan politik negara.
13 Ramah dan Cara bersikap dan beperilaku yang berusaha untuk selalu menjaga
Komunikatif hubungan baik melalui interaksi yang positif antar individu
disekitar baik dalam kelompok lingkungan kampus, masyarakat
maupun dalam kehidupan berbangsa.
14 Cinta Damai Cara bersikap dan berperilaku yang selalu mengutamakan
perdamaian, cinta kasih dan selalu berusaha menghindari
pertingkaian antar invidu agar tercipta suasana damai, rasa
persatuan dan kesatuan yang harmonis serta dapat terwujud
kerukunan dalam lingkungan pluralistik dan multicultural
15 Gemar Membaca Menumbuhkan perilaku gemar membaca agar menambah literasi
yang dapat mengembangkan pengetahuan, wawasan serta potensi
diri dan kesuksesan dalam menjalani kehidupan.
16 Peduli Lingkungan Menumbuhakan sikap dan perilaku dalam menjaga serta
menghargai lingkungan, memperbaiki kerusakan lingkungan serta
mengembangkan lingkungan sekitar agar terjaga kelestariannya.
17 Peduli Sosial Kepekaan terhadap segala kesulitan yang dihadapi lingkungan dan
masyarakat sehingga tidak menjadi seorang individu apatis.

Terdapat tiga aspek penilaian dalam rangka pengembangan pendidikan Pancasila


bersamaan dengan untuk melihat perkembangan dari life skill mahasiswa, tiga aspek tersebut
adalah aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap dan perilaku) maupun aspek
psikomotorik (keterampilan). Dalam pendidikan Pancasila keberhasilan aspek kognitif dapat
dilihat dari hasil test atau ujian yang telah diberikan untuk mengetahui sejauh mana
mahasiswa memahami materi yang telah disampaikan serta keaktifan bertanya dan
menjawab di sesi diskusi dan persentasi. Aspek afektif dapat dilihat dari sikap dan perilaku
dan kedisiplinan mahasiswa selama dalam mengikuti perkuliahan. Aspek psikomotorik
dapat dilihat dari bagaimana mahasiswa dalam diskusi kelompok dan kunjungan sosial
dilingkungan sekitar.
Pendidikan Pancasila dalam hal membentuk life skill mahasiswa adalah salah satu
mata kuliah yang berbasis pada pengembangan soft skill sudah seharusnya metode
pembelajaran lebih kepada realitas kehidupan sekarang atau yang ada dilingkungan sosial
serta metode pembelajaran inovatif dan tidak menonton sehingga pembelajaran menarik dan
38
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Kini pembelajaran tidak berpangku pada
penjabaran slide demi slide (teori saja) namun juga menggunakan analisis kasus/studi kasus
mengenai fenomena dalam kaitannya aspek-aspek sosial, ekonomi dan politik serta video
tentang fenomena-fenomena sosial budaya yang akan membangkitkan kepekaan dan
memaahami realita yang ada sehingga tidak hanya paham secara teori saja, disamping itu
juga pembelajaran diluar kelas menjadi efektif untuk dilakukan seperti melakukan
kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, ikut kegiatan kemanusiaan dan lain sebagainya
yang menyangkut pengembangan life skill mahasiswa. life skill sudah ada dalam setiap diri
individu dengan kadar yang berbeda-beda oleh karena itu diperlukan pendidikan Pancasila
dalam membentuk life skill mahasiswa agar selaras dan sejalan dengan nilai-nilai luhur
Pancasila yang telah menjadi dasar negara, ideologi dan juga menjadi falsafah hidup bangsa
Indonesia. Jika semua berjalan baik dan harmoni tidak menutup kemungkinan bangsa
Indonesia akan menjadi negara yang maju yang di dalamnya memilki sumber daya manusia
yang unggul yang tidak hanya pintar secara intelektual namun juga memilki adab dan dapat
bersaing di era globalisasi dan kemajuan teknologi baik secara nasional maupun
internasional.

KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila sangat berpengaruh besar dalam proses pembentukan life skill
bagi generasi muda terlebih dalam situasi saat ini. Pancasila adalah acuan dari nilai-nilai
dalam pengembangan life skill. Pendidikan berbasis kecakapan hidup telah di atur dalam
pasal 26 ayat 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional. Pendidikan Pancasila dalam pembentukan life skill mahasiwa memiliki 3 (tiga)
aspek hasil pembentukan life skill yaitu: personal skill, social skill, aspek academic skill dan
vocational skill. Namun untuk mengharmonisasikan pendidikan pancasila dalam proses life
skill dibutuhkan komitmen tinggi, dukungan serta tanggungjawab dari lingkup kampus
maupun lingkungan dimasyarakat. Proses untuk mewujudkan pendidikan Pancasila dalam
pembentukan life skill generasi muda adalah dengan menggunakan media pembelajaran
yang baik, efektif dan juga inovatif agar menarik minat dan motivasi belajar mahasiswa.
STMIK Pringsewu memiliki potensi dalam mengembangkan metode pembelajaran
Pancasila dengan pendekatan berbasis pendidikan life skill untuk meningkatkan kualitas
mahasiswa yang di didik untuk siap di dunia kerja maupun dimasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Battistich, V. 2005. Character education, prevention, and positive youth development.
Washington, DC: The Character Education Partnership.
Budiwibowo, S. (2016). Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi
Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. Citizenship Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 565-585.
Dewantara, K. H. 1962. Bagian Pertama: Pendidikan. Jogjakarta: Taman Siswa
Djahiri, A. K 2004. “Esensi Pendidikan Nilai Moral di Era
Globalisasi”. Makalah pada Seminar Pendidikan Umum UPI, Bandung
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Lexy J. Moleong. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muchson. 2004. Etika Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas.
Mulyana, R. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

39
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN 2656-3258
JMPA, Vol 4, No 1, April 2022
Ramadhani, D. W. (2017). Revitalisasi Nilai Pancasila Dalam Upaya Pemberantasan Tindak
Pidana Di Bidang Kepabeanan Di Indonesia. Citizenship Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, 5(1), 32-41.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Suprihatin, titin, M. aris Munandar, Setiajid. 2012. Pembentukan Life Skill Melalui
Pembelajaran PKn. Unnes Civic Education Jounal, 1 (1), 37-45.
Susilo. 2007. Pengembangan Model Pengelolaan Kursus Keterampilan Berbasis Life Skill.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

40

Anda mungkin juga menyukai