Anda di halaman 1dari 14

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah

BOM BALI 2002

M SYAIFUL IBAD
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
E-Mail : syaifulibad20@gmail.com

Thomas Nugroho Aji. S.IP., M.Si.


Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Peristiwa Bom Bali 2002 telah menjadi sebuah peristiwa nasional, bahkan internasional,
hal ini dikarenakan korban dari Bom Bali tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi berasal dari
beberapa negara, Seperi Australia, dan Inggris. Dengan data korban yang mencapai 202 korban jiwa
menjadikan peristiwa Bom Bali menjadi peristiwa terorisme terburuk sepanjang sejarah terjadinya
aksi terorisme di Indonesia. Dengan sebelum terjadinya di dahului dengan peristiwa terorisme di
Amerika, tepatnya di WTC (World Trade Center) padah tahun 2001 yang sangat menggemparkan
dunia, karena 4 buah pesawat komersil telah dibajak oleh 19 orang teroris yang kemudian
menabrakkan ke gedung WTC dan menelan korban 2.996 orang meninggal dunia.
Penelitian ini memfokuskan untuk mencari tahu paham yang dianut oleh para pelaku Bom
Bali, karena peneliti berasumsi paham yang dianut oleh para pelaku pengeboman juga berperan besar
dalam pelaksanaan pengeboman di Bali. Selain itu latar belakang, tujuan, kronologis pengeboman,
hingga dampak dari sebuah peristiwa yang tergolong kejadian besar tentu akan menjadi hal yang
menarik untuk di teliti.
Dengan asumsi tersebut peneliti dapat merumuskan masalah, (1) Apakah latar belakang
dan tujuan dari peristiwa bom Bali, (2) Bagaimana jalannya proses dan bagaimana dampak dari
peristiwa pengeboman, (3) Apa paham yang di anut oleh para pelaku Bom Bali 2002 dan bagaimana
asal muasal paham tersebut. Peneliti menggunakan metode wawancara kepada orang yang terlibat
dalam pengeboman yakni Umar Patek dan Ali Fauzi, serta dengan metode studi pustaka dari beberapa
sumber, utamanya buku yang dituliskan oleh para pelaku Bom Bali, seperti buku Ali Imron dengan
judul “Ali Imron Sang Pengebom”
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa keteguhan prinsip yang dipegang oleh para pelaku
pengeboman menjadikan para pelaku Bom Bali berani melaksanakan aksi melukai orang lain, dengan
latar belakang pernah mendapatkan pelatihan di Akademi Militer Mujahidiin Afghanistan membuat
para pelaku sangat berempati apabila mendengar kabar tentang masyarakat muslim yang tertindas,
dan akan berusaha untuk membalas apa yang telah diterima oleh masyarakat muslim yang di tindas..
Pengeboman ini memberikan dampak yang utamanya di sektor pariwisata di Indonesia, terutama di
Bali. Paham yang dianut oleh para pelaku pengeboman adalah paham Takfiri yang dimunculkan oleh
kelompok Khawarij, hal ini didasarkan dari beberapa studi pustaka seperti yang berasal dari buku
“Ali Imron Sang Pengebom” yang di tulis oleh Ali Imron, buku “Mengurai Benang Kusut Takfiri”
dari penelitian tim BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan buku “Ibroh dari
Kehidupan Teroris dan Korbannya” yang ditulis oleh Hasibullah Sastrawi.

Kata kunci : Bom Bali 2002, Terorisme. Ideologi Takfiri, Khawarij

ABSTRACT

. The 2002 Bali Bombing incident has become a national, even international event, this is because
the victims of the Bali Bombing did not only come from Indonesia, but came from several countries, such as
Australia and the United Kingdom. With the data of victims who reached 202 fatalities, the Bali Bombing
incident became the worst terrorism event in the history of terrorist acts in Indonesia. Before it was preceded
by terrorist events in America, precisely at the WTC (World Trade Center) in 2001 which was very shocking
to the world, because 4 commercial aircraft had been hijacked by 19 terrorists who then crashed into the WTC
building and claimed 2,996 people died world.
This study focuses on finding out the understanding shared by the Bali Bombers, because researchers
assume the understanding held by the bombers also plays a major role in the conduct of bombings in Bali.
Besides the background, objectives, chronology of the bombing, to the impact of an event that is classified as
a major event will certainly be interesting to be examined
With this assumption the researcher can formulate the problem, (1) What is the background and
purpose of the Bali bombing, (2) What is the process and how is the impact of the bombing incident, (3) What
is the understanding of the 2002 Bali Bombers and how the origin of that understanding. Researchers used
the interview method to those involved in the bombing, Umar Patek and Ali Fauzi, as well as the literature
1
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
study method from several sources, especially books written by Bali Bombers, such as Ali Imron's book titled
"Ali Imron the Bomber"
The results of this study explain that the firmness of the principles held by the bombers made the Bali
Bombers dare to carry out acts of harming others, with a background of having received training at the
Afghanistan Mujāhidīn Military Academy making the perpetrators very empathetic when they hear news about
the oppressed Muslim community, and will try to repay what has been received by the oppressed Muslim
community. This bombing had a major impact on the tourism sector in Indonesia, especially in Bali. The
understanding adopted by the bombers is the Takfiri understanding that was raised by the Khawarij group,
this is based on a number of literature studies such as those from the book "Ali Imron the Bomber" written by
Ali Imron, the book "Unraveling the Takfiri Tangle Yarn" from research the BNPT team (National
Counterterrorism Agency) and the book "Ibroh from the Life of Terrorists and Their Victims" written by
Hasibullah Sastrawi.

Key words : Bali Bombing 2002, Terorism, Ideology Takfiri, Khawarij

PENDAHULUAN ajaran islam. selain itu dengan keadaan Indonesia


Peristiwa pengeboman yang terjadi di Bali pada yang merupakan negara dengan penduduk
tahun 2002 merupakan sebuah peritiwa yang menjadi mayoritas beragama islam, tentu menjadikan
sorotan dunia, dengan data korban yang mencapai 202 peristiwa Bom Bali 2002 menjadi suatu hal yang
orang meninggal dunia, dan tak kurang dari 200 orang menarik untuk di teliti.
mengalami luka-luka yang mengakibatkan harus Bangsa Indonesia merupakan negara dengan
mendapatkan perawatan dari rumah sakit1. di tambah penuh keragaman, selain itu berkembang pula
dengan sebelum peristiwa Bom Bali terdapat peristiwa keyakinan-keyakinan lain yang juga di anut oleh
pembajakan pesawat terbang yang kemudian masyarakat Indonesia, dengan kata lain orang
ditabrakkan ke menara World Trade Center yang ada di islam di Indonesia memiliki keyakinannya
Amerika membuat segala hal yang berbau terorisme masing-masing.
menjadi perhatian dunia. Selain itu, terjadinya peristiwa Bom Bali
Dalam kasus Bom Bali 2002 di dakwakan pada tahun 2002 banyak dikaitkan dengan
beberapa pelaku teror yang menjadi otak dari peristiwa yang dilakukan oleh kelompok militan
pengeboman di Bali, salah satunya adalah Imam yang berasal dari timur tengah pada tahun 2001,
Samudera, dimana imam samudera menjadi pelaku yakni peristiwa pembajakan pesawat yang
yang mendapatkan hukuman mati selain Amrozi dan dilakukan oleh 19 teroris, yang menimbulkan
Ali Ghuforn. kerusakan hingga mengakibatkan tidak kurang
Sebelum di eksekusi mati, Imam Samudera telah dari 2.996 jiwa meninggal dunia2.
menuliskan sebuah buku yang berjudul “ Aku Melawan 3 tahun setelah peristiwa pembajakan yang
Teroris ” dalam bukunya tersebut, terdapat sebuah terjadi di Amerika, sebuah kelompok militan
statemen yang berbunyi “apakah aku menyesal ? Tidak timur tengah yakni Al-Qaeda yang dipimpin oleh
ada penyesalan terhadap suatu amalan yang kukerjakan Osama bin Laden secara langsung mengakui
atas dasar keyakinan setelah mempelajari ilmunya bahwa aksi pembajakan yang terjadi hingga
secara mendalam dengan manhaj Salafush Shalih. menewaskan ribuan orang tersebut adalah aksi
Yang aku sesali adalah mereka yang tewas dengan dari kelompoknya, secara tidak langsung Osama
tanpa di sengaja, padahal mereka bukan target kami. bin Laden mengatakan bahwa apa yang telah
Untuk itu aku mohon maaf kepada semua keluarga dilakukan oleh kelompoknya merupakan suatu
yang kehilangan anggotanya akibat jihad kami, dan aku hal yang benar meskipun telah terbukti
bertaubat kepada allah yang maha pengampun lagi menghilangkan nyawa banyak orang. Hal yang
maha penyayang ” sama juga di tunjukkan oleh para pelaku teror
Statement tersebut menimbulkan persepsi negatif Bom Bali, dimana bisa dilihat dari pernyataan
yang memandang apa yang telah di lakukakan oleh yang disampaikan oleh Imam Samudera melalui
Imam Samudera bukanlah suatu kesalahan. Sehingga bukunya, bahwa ia tidak merasa bersalah atas apa
memunculkan banyak pertanyaan, terutama tentang yang telah dilakukannya.
bagaimana bisa ada sebuah pandangan bahwa Kesamaan sebuah bentuk sikap yang
membunuh atau melukai orang lain adalah suatu ditunjukkan oleh para pelaku gerakan radikal,
perbuatan yang tidak dilarang bahkan dianjurkan oleh baik dalam peristiwa 11 September di Amerika

1 2
https://m.liputan6.com/news/read/2117622/12-10-2002-bom- https://nationalgeographic.grid.id/amp/13935227/kronolo
bali-I-renggut-202-nyawa. Di akses pada 4 november 2019 pukul gis-serangan-911-runtuhnya-menara-kembar-dan-osama-
11.20 bin-laden?page=all di akses pada 30/042020 pukul 21.28
2
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
ataupun pada peristiwa Bom Bali 2002 berupa sebuah Ali Fauzi yang merupakan saudara dari ketiga
sikap siap mati syahid. Memunculkan sebuah asumsi pelaku Bom Bali yakni Amrozi, Ali Ghufron, dan
terdapat paham yang sama, yang menjadi pemicu Ali Imron.
terjadinya gerakan radikal yang ada di Amerika Serikat Selain sumper primer, peneliti juag
ataupun di Indonesia. menggunakana sumber sekunder yang didapat
Dari karakteristik diatas, penulis tertarik untuk dari beberapa buku dan jurnal, yakni:
meneliti terkait untuk meneliti tentang Bom Bali 2002, a. Buku Ali Imron Sang Pengebom tahun
dimana selain peristiwa tersebut menjadi sebuah 2007 yang ditulis Ali Imron
peristiwa internasional, banyak hal pula yang belum b. Buku Ibroh Dari Kehidupan Teroris dan
bisa di ungkap mengenai peristiwa Bom Bali 2002. Korbannya, yang ditulis Hasibullah Sastrawi
Untuk memfokuskan dalam penelitian ini, peneliti c. Buku Mengurai Benang Kusut Takfiri
membatasi terkait hal-hal yang akan di teliti, yakni yang di tulis oleh BNPT (Badan Nasional
mengenai apa yang tertuliskan pada rumusan masalah, Penanggulangan Teroris)
dan secara temporal akan terbatas dari tahun 2000 d. Jurnal Wasatiyyah Malaysia. Nomor 1,
hingga 2010 sebagai pembatas mengenai bahasan tahun 2018. Psikologi Terorisme Agama: antara
tentang dampak dari Bom Bali 2002. Selain itu, Bebalisme dan Fanatisme.
penelitian ini akan menitikberatkan pada apa dan e. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
bagaimana kontribusi paham yang dianut oleh para Melacak Akar Radikalisme Islam di Indonesia.
pelaku Bom Bali 2002. Volume 14, Nomor 2, November 2010. Hal 169-
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti 186.
merumuskan masalah yakni, Aspek pertama yang f. Jurnal of International Relations.
perlu di gali adalah apakah latar belakang dan tujuan Pergeseran Orientasi Gerakan Terorisme Islam di
dari peristiwa bom Bali, hal ini bisa digali melalui Indonesia (Studi Terorisme tahun 2000-2015).
studi pustaka dari buku yang di tulis oleh Ali Imron, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2016, Hal 59-67.
yakni Ali Imron sang Pengebom. Karena dengan hal g. Jurnal Thaqafiyat. Global Salafism dan
ini akan dapat mengetahui bagaimana jalannya proses Pengaruhnya di Indonesia. Volume 13, Nomor 1.
dan bagaimana dampak dari peristiwa pengeboman Tahun 2012
tersebut yang akan menjadi rumusan masalah yang h. Dan Jurnal-jurnal lain yang relevan.
kedua. dan yang ketiga dengan sebuah asumsi berupa 2. Kritik Sumber
perasaan tidak bersalah dengan tindakan membunuh Kritik sumber dilakukan dengan dua cara,
akan mengarahkan penelitian pada apa paham yang di yakni kritrik ekstern dan kritik intern. Kritik
anut oleh para pelaku Bom Bali 2002. ekstern berupa pengujian terhadap otentikitas,
METODE asli, turunan, palsu, serta relevan tidaknya suatu
Dalam penelitian sejarah terdapat 4 tahapan yang sumber. kritik intern berupa pengujian terhadap
digunakan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan isi atau kandungan sumber. Adapun tujuan dari
historiografi.3 tahapan kritik yaitu untuk menyeleksi data
1. Penelusuran Sumber (Heuristik) menjadi fakta.5
Heuristik dari bahasa Yunani yaitu Heureskein- to Dalam tulisan ini penulis hanya
find, yang artinya menemukan. Oleh karena itu, menggunakan kritik intern yang menyeleksi isi
Heuristik merupakan proses menemukan dan mencari dari sumber yang didapat oleh penulis, dalam
sumber- sumber yang diperlukan.4 kritik intern ini penulis mendapatkan sumber dari
Dalam proses awal penulis untuk pencarian hasil wawancara dengan orang yang terlibat
sumber, penulis mencari sumber primer yaitu dengan dalam kasus pengeboman di Bali ataupun yang
menggunakan metode wawancara. Wawancara yang terlibat dengan para pelaku, yakni Umar Patek
dilakukan kepada beberapa orang yang terlibat dalam yang ditahan di Lapas Kelas 1 Surabaya, selain
peristiwa Bom Bali yakni Ustadz Azhari Dipo Kusumo Umar Patek penulis juga mewawancarai
dan Ustadz Hamim Tohari yang berasal dari desa Sumarno, keponakan dari Ali Imron, di samping
Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten itu ada juga Azhari Dipo Kusumo dan Hamim
Lamongan. Selain dua orang tersebut, peneliti juga Tohari yang merupakan warga desa Sedayu
mewawancarai Umar Patek yang merupakan orang Lawas, kabupaten Lamongan yang ikut
yang terlibat langsung dalam peristiwa Bom Bali, dan membantu pelarian Ali Imron..
3. Interpretasi

3 5
Aminuddin Kasdi. Memahami Sejarah. (Surabaya : Unesa Aminuddin Kasdi. Memahami Sejarah. (Surabaya :
University Press 2005). Hlm 10 Unesa University Press 2005). Hlm 11
4
Ibid. Hlm, 10,
3
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Pada tahap interpretasi, penulis melakukan empati yang besar kepada sesama musslim, Ali
penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah untuk Imron mengatakan alasan mengapa dirinya
menetapkan saling berhubungan antar fakta sejarah. melakukan pengeboman7. Kondisi bangsa
Sehingga gabungan dari berbagai fakta yang telah Indonesia yang saat itu sedang tidak stabil
ditemukan dapat mempermudah dalam merekonstruksi menjadi sebuah alasan mengapa Ali Imron
sejarah. melakukan pengeboman. Tidak adanya Imamah,
Berdasarkan hasil kritik Intren peneliti menemukan yakni sebuah pusat pengendali negara Islam yang
fakta yaitu para pelaku Bom Bali pernah menempuh mengatur seluruh aspek kehidupan bernegara.
pembelajaran di Afghanistan, yang kemudian Kondisi sering terjadinya perpecahan antar umat
memperkuat asumsi awal penulis bahwa ada keterkaitan muslim, tidak adanya keadilan yang sebenarnya,
antara para pelaku Bom Bali dengan peristiwa teror yang kesenjangan ekonomi yang sangat tinggi, dan
terjadi di Amerika setahun sebelum peristiwa Bom Bali. masyarakat yang merasa belum mendapatkan
4. Historiografi haknya secara layak. Kondisi-kondisi tersebut
Tahapan terakhir adalah penulisan sejarah yang menjadikan Ali Imron melakukan
(historiografi). Pada tahap ini serangkaian fakta yang pengeboman. Dengan kata lain Ali Imron tidak
telah ditafsirkan akan disajikan secara tertulis puas dengan pemerintahan yang ada pada saat itu.
sebagai kisah atau ceritera sejarah.6 Tulisan sejarah selain itu terjadinya transisi media yang ada di
dilakukan setelah penulis melakukan heuristik,kritik Indonesia pada saat itu, yang awalnya segala
dan interpretasi dari seluruh sumber yang telah pemberitaan media diatur oleh pemerintaha, dan
didapat, secara garis besar akan menceritakan mengenai mulai berubah menjadi keterbukaan, pemberitaan
bagaimana proses pengeboman dan paham yang dianut media tersebut menjadikan kondisi negara yang
oleh para pelaku teror Bom Bali 2002. bisa diketahui dengan mudah oleh rakyatnya, hal
ini juga menjadi perhatian oleh Ali Imron,
PEMBAHASAN keadaan negara yang rakyat banyak mengalami
A. Latar Belakang Peristiwa Bom Bali 2002. hal-hal yang tidak terpuji seperti pelacuran,
Ada banyak hal yang mendorong seorang Ali pergaulan bebas, perzinaan, pembunuhan dan
Imron, Amrozi, Imam Samudera, Ali Ghufron dan para penganiayaan, pemerkosaan, perampokan dan
pelaku pengeboman lainnya dalam menjalankan yang lainnya menjadi alasan seorang Ali Imron
aksinya, entah karena background pendidikan yang melakukan pengeboman.
dimiliki oleh masing-masing individu, keadaan yang Selain unsur ekstern yang mayoritas berasal
dialami oleh individu atau mungkin hal yang lain yang dari keadaan pemerintah, ada pula unsur inter,
menjadikan mereka memilih jalan untuk mengebom. dimana hampir seluruh pelaku yang terlibat dalam
Awal tahun 2000 menjadi tahun dimana globalisasi Bom Bali pernah menempuh pendidikan militer
berkembang, disamping perkembangan globalisasi yang ada di Afghanistan, sosok seperti Ali
muncul pula perkembangan globalisme. Dimana paham Ghufron, Ali Imron, Imam Samudera, Umar
tersebut bisa mempengaruhi banyak orang atau Patek, Dulamtin, dan yang lainnya, merupakan
mungkin bahkan mempengaruhi suatu negara. Seperti orang-orang yang memiliki empati tinggi dengan
yang kita ketahui bersama awal tahun 2000 juga kondisi rakyat Palestina, oleh karenanya mereka
menjadi sebuah perbincangan dunia dan dengan mudah dengan sukarela memilih untuk bergabung dan
berkembang di masyarakat Indonesia mengenai sebuah mendapatkan pelatihan militer di Afghanistan
kondisi yang dialami oleh penduduk palestina. Dimana yang bernama Akademi Militer Mujahiddin
dalam video-video yang beredar banyak menampilkan Afghanistan. Sebagai lulusan Akademi Militer
kesengsaraan rakyat Palestina yang sedang perang Mujahiddin Afghanistan mereka merasa bahwa
dengan Israel. ilmu yang telah didapatkannya harus
Akibat peredaran video tersebut banyak orang, dipraktekkan, oleh karenanya mereka
terutama orang muslim yang berempati dan melakukan menciptakan dan mencari jalan jihad mereka
banyak hal agar bisa membantu rakyat palestina. sendiri. Dengan ilmu yang dimiliki dan perasaan
Bahkan terdapat pula sebagian orang yang berempati harus mengimplementasikan ilmunya mereka
hingga melakukan hal yang ekstrimis, seperti dengan mulai membangun cara jihad mereka sendiri.
melakukan pengeboman yang ditujukan kepada orang- Kondisi perang yang dialami oleh masyarakat
orang yang dianggap telah membantu perang dengan muslim menjadi sebuah alasan untuk melakukan
masyarakat muslim. pengeboman. Seperti perang antara Israel dengan
Dalam kasus Bom Bali 2002, salah satu pelaku Palestina, perang Somalia, perang Kashmir, dan
yakni Ali Imron juga seorang muslim yang memiliki yang lainnya. Dengan mereka melakukan

6 7
Ibid. Hlm, 11, 4 Ali Imron. 2007. Ali Imron Sang Pengebom. Republika:
Jakarta. Hal 41
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
pengeboman harapan mereka dapat menjadi perhatian Misi Bom Bali 2002.
oleh kaum kafir agar tidak lagi memerangi kaum Dalam beberapa kasus pengeboman banyak
muslim. Namun tentu saja pengeboman yang mereka ditemui bahwa media yang dijadikan sebagai
suksesor aksi pengeboman adalah seseorang/
lakukan tidak langsung kepada para pelaku perang
individu, dengan kata lain agar aksi pengeboman
melainkan kepada orang atau simbol-simbol yang bisa berjalan lancar lebih baik menggunakan
dianggap mewakili orang-orang kafir. Apa yang terjadi seseorang yang rela mengorbankan nyawanya
terhadap Ali Imron bisa dikatakan sebagai dampak agar aksi tersebut sukses. Dalam kasus bom Bali
adanya globalisasi yang kemudian membuatnya yang dilakukan oleh orang-orang muslim yang
beremapti dan membantu muslim dengan cara sebenarnya memiliki pemahaman agama yang
membalas apa yang telah diterima muslim Afghanistan. baik, mendasarkan pemaknaan jihad dan mati
syahid dipahami secara sempit.. mereka merasa
B. Tujuan Pengeboman
apabila ia melakukan pengeboman yang melukai
Setiap tindakan manusia tentu memiliki alasan orang-orang yang dianggap sebagai orang kafir
untuk dikerjakan, berharap ada suatu hal/kondisi/ atau menyerang simbol-simbol kafir dan mereka
pengaruh dari telah apa yang dilakukannya. meninggal maka mereka akan langsung masuk
Sebagaimana yang terjadi dalam peristiwa Bom Bali surga karena telah berjihad dan mendapatkan
2002, para pelaku mengharapkan sebuah tujuan mereka gelar mati syahid oleh sang pencipta.
bisa tercapai dengan cara melakukan pengeboman di Pemahaman yang sempit inilah yang
dijadikan oleh para pelaku pengeboman untuk
Bali, salah satu pelaku pengeboman dan orang yang
melancarkan aksinya, Mati syahid lebih
mengatur skenario pengeboman yakni Ali Imron8 , cenderung dikaitkan dengan jihad, dan
mengatakan bahwa Bom Bali adalah balasan terhadap pemahaman akan jihad yang sempit menjadikan
penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan seseorang bersikap radikal, pemaknaan mereka
sekutunya terhadap kaum muslimin Afghanistan dan akan kata jihad adalah perang untuk menolong
Somalia, selain itu ditambahkan juga bahwa tujuan agama allah, sedangkan kata jihad sendiri
memiliki dua pemahaman yang berbeda9 , jika
melakukan pengeboman di Bali adalah untuk membalas
ditinjau dari segi bahasa jihad berarti bersungguh-
dan melawan kezaliman Amerika Serikat dan sungguh, sedangkan pemaknaan jihad adalah
sekutunya. Hal ini bukanlah bukan tanpa alasan perang merupakan pemaknaan jihad secara
tertentu, mereka yang pernah menimba ilmu di syariat.
Afghanistan, terus mendapatkan kabar tentang keadaan Dalam kasus Bom Bali 2002 misi dari para
muslim yang ada di Afghanistan. Mereka menganggap pelaku adalah untuk jihad dijalan allah,
bahwa serangan-serangan yang diterima oleh sebagaimana disampaikan oleh Ali Imron dalam
bukunya10. “jika saya tertangkap, saya akan
masyarakat Afghanistan di dukung oleh Amerika,
memperkuat apa yang telah mereka (Ali Ghufron,
karena Amerika menjadi satu-satunya negara Adidaya dan Imam Samudera) sampaikan, hal ini saya
yang masih berkuasa, setelah runtuhnya Uni Soviet. maksudkan agar dunia mengetahui bahwa
para pelaku juga meyakini bahwa Amerika menjadi pengeboman yang kami lakukan adalah dalam
sekutu dari Israel, yang menjadi pelaku utama dalam rangka jihad dijalan allah”. Jihad dan mati syahid
penyerangan-penyerangan ke Afghanistan. menjadi hal yang sangat diinginkan oleh para
Bali menjadi daerah di Indonesia yang banyak pelaku bom Bali, dimana dari pelatihan yang
mereka dapatkan ketika di Akademi Militer
dikunjungi oleh turis mancanegara, hal ini yang
Mujahiddin Afghanistan membuat mereka sangat
menjadi salah satu alasan mengapa bali digunakan berharap memiliki tempat untuk
sebagai tempat peledakan, mereka menganggap para mengimplementasikan apa yang telah mereka
turis tersebut adalah orang Amerika, dan mereka adalah dapatkan, dengan kata lain mereka hanya
orang-orang kafir. Sesuai dengan tujuannya, mereka menginginkan perang untuk mencapai mati
menganggap apabila telah melakukan pengeboman, syahid dalam rangka menolong jalan allah. Cara
yang mereka lakukan sendiri sesuai dengan
mereka merasa musuh umat islam akan ketakutan, dan
paham yang mereka yakini, dimana bagi mereka
akan menghentikan kezalimannya kepada umat islam, orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka,
terutama yang ada di Afghanistan. Bali juga dianggap merupakan orang kafir, yang secara pemahaman
sebagai simbol berkuasanya Amerika di Indonesia, oleh islam, orang kafir adalah mereka yang boleh
karenanya jika mereka tidak bisa berperang langsung dibunuh.
dengan tentara-tentara kafir maka mereka akan C. Kronologis Bom Bali 2002
menyerang apapun yang dianggap sebagai simbol dari
Diawali pada tahun 2000, terjadi permasalahan
kekuasaan orang-orang kafir.
ketika munculnya Majelis Mujahidin Indonesia11
. Sebagaian besar teman-teman sepemahaman

8 10
Ali Imron.2007.Ali Imron Sang Pengebom. Republika:Jakarta. Hal Ibid hal 172
11
52 Ibid. Hal 33
9
Ali Imron.2007.Ali Imron Sang Pengebom. Republika: Jakarta Hal 5
179
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
tidak setuju jika teman-teman mereka bergabung dan Field Engineering yang diajar oleh ustadz
dengan Majelis Mujahidin Indonesia, dan sebagian lain Mustofa alias Abu Tholut. Selain itu ada pula
menyetujuinya. Ketika permasalahan ini belom selesai, materi Map Reading yang diajar oleh ustadz
namun justru Ali Ghufron menyampaikan berita Nu’aim, beberapa materi tidak hanya diajar oleh
tentang perencanaan pengeboman di Bali12 . Hal ini satu orang, seperti pada materi Field Engineering
disampaikan oleh Ali Imron dalam bukunya “Ali Imron yang diajar oleh ustadz Mughirah dan Abu Tholut
Sang Pengebom” namun hal ini tidak ada pembahasan dan ustadz Arqam. Sebagai materi pendamping
keberlanjutan, dan dianggap rencana tersebut tidak jadi mereka juga mendapatkan materi weapon
dilaksanakan. Hingga pada sekitar Juli tahun 2002 Ali Training dan Baris-berbaris yang diajar oleh
Imron kembali mendengar bahwa akan ada pembahasan ustadz Sulaiman alias Nasir Abbas. Selain itu ada
mengenai pelaksanaan pengeboman di Bali yang pula ustadz Haris yang mengajarkan materi tactic
disampaikan oleh Amrozi. Pada 8 September 2002, Imam Samudera,
Pada pertengahan Agustus 2002, terjadi Abdul Matin, dan Idris menjemput Amrozi di
pertemuan di Solo dan juga telah direncanakan bahwa Lamongan, hal ini dimaksudkan untuk mengajak
pertemuan ini akan membahas tentang pengeboman di Amrozi mengantar Imam Samudera dan Abdul
Bali, saat pertemuan di Solo diadakan di kediaman Matin ke Bali dengan tujuan mereka akan menjadi
Abdul Matin, dan dihadiri oleh Ali Ghufron, Umar 2 orang pertama yang akan tinggal di Bali untuk
Patek, Sawad, Idris, Amrozi, Imam Samudera, Abdul mengawali persiapan. Selain itu juga bertujuan
Ghani, dan Ali Imron13 . Pertemuan tersebut dipimpin untuk melihat keadaan tempat yang akan
oleh Imam Samudera ketika membahas mengenai dijadikan sebagai tempat peledakan Bom. Disini
perencanaan pengeboman di Bali, ia pula yang bisa terlihat bagaimana pentingnya sosok Imam
sekaligus membagi mengenai penugasan orang-orang Samudera sebagai pemimpin dalam aksi
yang akan terlibat dalam pengeboman tersebut. pengeboman, hal ini juga sesuai dengan salah satu
Pembagiannya tugas yang dilakukan oleh Imam alasan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
Samudera14. Pembagian tugasnya terbagi secara 3 garis menjadi teroris yakni hubungan guru dengan
besar, dimana Abdul Matin, Abdul Ghani, Umar Patek, murid, disini sosok Imam Samudera ditempatkan
dan Sawad bertugas meracik dan merakit bom serta sebagai guru meskipun tidak pernah menjadi
menyiapkan perlengkapan bom, kemudian Amrozi di sosok pengajar sekalipun, hal ini dikarenakan
bantu Ali Imron bertugas membeli pupuk, membeli Imam Samudera telah lebih lama berkecimpung
mobil yang akan diledakkan, dan mengurusi masalah dalam dunia teroris.
transportasi, dan Idris bertugas sebagai pembawa uang Sekitar akhir September Dr Azhari dan
dan bagian akomodasi ketika di Bali, juga bersama Noordin M. Top datang ke rumah Amrozi, dalam
Amrozi mengurusi masalah trasportasi. perencanaan Dr Azhari dan Noordin M. Top
Tidak hanya pembagian tugas, tetapi para pelaku juga bukanlah orang yang direncanakan ikut dalam
telah memahami dan bagaimana menjalankan suatu aksi pengeboman, rencana dari Dr Azhari dan
aksi dengan pengetahuan yang bisa dikatakan telah Noordin M. Top sendiri hanya ingin menemui Ali
modern, seperti strategi yang dilakukan oleh mereka, Ghufron, namun ketika bertemu dengan Ali
diantaranya yaitu, siasat ketika membeli mobil yang Ghufron saat itu juga Ali Ghufron berfikiran
bernomor polisi Bali, Amrozi harus membeli dengan untuk menjadikan mereka berdua sebagai salah
menggunakan identitas palsu. Semua identitas mobil satu orang yang ikut terlibat. Dr Azhari sendiri
harus dihilangkan dengan cara digerinda atau cara yang menjadi orang yang ahli dalam bidang pembuatan
lain. Dalam pelaksanaan pengeboman nanti, bom rompi bom, oleh karenanya Ali Ghufron menempatkan
harus diledakkan lebih dulu untuk memancing sasaran Dr Azhari untuk membantu dalam pembuatan
agar lebih mendekat ke bom mobil yang akan bom. Sedangkan Noordin M. Top sendiri orang
diledakkan. Dan pada saat pelaksanaan pengeboman, yang ahli dalam bidang lapangan, dan ia menjadi
yang masih tinggal di Bali hanya akan melakukan bom orang yang membantu mengatur strategi dalam
bunuh diri saja. Hal-hal seperti itu mereka pelajari eksekusi pengeboman. Secara logika seharusnya
ketika di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan. mereka berdua bisa saja mengatakan tidak untuk
Dimana saat disana mereka mendapatkan beberapa ikut serta dalam mengambil bagian dari aksi
pengetahuan yang akan mereka gunakan ketika pengeboman di Bali, namun karena pemahaman
melakukan aksi jihad melawan orang kafir nantinya, yang telah mereka pegang teguh, mereka dengan
pengetahuan-pengetahuan tersebut antara lain, Materi senang hati ikut serta dalam aksi tersebut.
agama yang diajar oleh ustadz Mustaqim, untuk 4 Oktober 2002, Abdul Matin dan Dr
pengetahuan perang mereka di berikan materi Tactic Azhari menuju ke rumah Amrozi dengan maksud

12 14
Ibid hal 34 6 Ibid hal 77
13
Ibid hal 76
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
akan berangkat bersama ke Bali, sekaligus Amrozi kawe, kemudian mobil berjalan lurus hingga di
melaksanakan tugasnya untuk menyediakan mobil yang pertigaan jalan Imam Bonjol, kemudian belok ke
akan di gunakan sebagai media bom. Kemudian Abdul kiri hingga akhirnya belok ke kanan ke arah jalan
Matin, Ali Ghufron, Dr Azhari, dan Ali Imron Legian. Dan setelah sampai di pertigaan jalan
berangkat menuju Bali dengan menggunakan mobil, Legian Kuta, Ali Imron meninggalkan mobil dan
dan Amrozi bersama Mubarok berangkat dengan mobil menyerahkan kepada Jimmi untuk mengendarai
yang akan diledakkan. Sejak 5 Oktober sebagian dari mobil yang akan diledakkan, dan Ali Imron
para pelaku telah berada di Bali, dan sebagiannya lagi berjalan ke pertigaan untuk menemui Idris yang
seperti Imam Samudera dan Idris berangkat ke Bali telah menunggu dengan mengendarai sepeda
setelah itu, di Bali para pelaku mengontrak sebuah motor. Di awali bom rompi yang dibawa oleh
rumah yang terletak di Jalan Pulau Menjangan no 18 Iqbal yang diledakkan oleh Iqbal di Paddy’s Pub,
Denpasar. Dan semenjak itu segala sesuatu persiapan yang sesaat setelahnya disusul dengan bom mobil
pengeboman dilakukan di rumah kontrakan tersebut. yang diledakkan di depan Sari Club17
Pada 12 Oktober 2002, diawali pada pukul 10.00 D. Dampak Bom Bali 2002
WITA, para pelaku sedang mempersiapkan bom yang
akan diledakkan, salah satunya adalah Ali Imron yang .Dalam hukum sebab akibat, suatu perbuatan
saat itu sedang memasang dan menyesuaikan sepeda pasti memunculkan efek atau akibat dari apa yang
motor yang akan digunakan untuk mengantarkan bom, terlah terjadi, entah akibat tersebut nantinya akan
dimana modifikasi motor ini digunakan sebagai diterima oleh sang pembuat perbuatan, ataupun
suksesor skenario pengeboman yang akan dilakukan di orang lain. Dalam kasus bom Bali sendiri tentu
Konsulat Amerika Serikat, dimana dalam modifikasi memberikan dampak, terlebih suatu tragedi
motor itu diberikan tombol agar seolah-olah motor seperti Bom Bali telah menjadi peristiwa Nasional
sedang mogok, agar tidak menarik perhatian petugas bahkan bisa dikatakan Internasional, karena
keamanan di Konsulat Amerika yang ada di Bali15. orang-orang yang menjadi korban juga berasal
Kemudian sekitar pukul 13.00 WITA, salah satu pelaku dari luar Indonesia.
yakni Idris datang ke rumah kontrakan dengan Jimmi Peristiwa Bom Bali ini memberikan
dan Iqbal yang akan menjadi orang yang bunuh diri dampak langsung dan tidak langsung, adanya
dengan meledakkan bom. Bom yang digunakan sendiri korban, baik korban meninggal ataupun korban
terdiri dari tiga bom, yakni bom mobil, bom rompi, dan yang menerima perawatan, kerusakan infrastruktu
bom jinjing. Dalam bom mobil terdapat 12 detonator, dan sarana umum menjadi dampak langsung
yang terdiri dari 7 detonator elektrik dan 5 non elektrik. terjadinya peristiwa Bom Bali. Sedangkan
Sedangkan dalam bom rompi dan bom jinjing masing- dampak tidak langsung seperti terjadinya
masing terdiri dari 3 detonator elektrik16. Pada pukul keberangkatan besar-besaran dari Bali yang
20.30 WITA, Ali Imron telah bersiap dengan bom dilakukan oleh para wisatawan, baik wisatawan
jinjing yang akan diledakkan di depan Kantor Konsulat dalam negeri ataupun luar negeri. Tidak hanya itu
Amerika, sesampainya di depan kantor Ali Imron dampak juga dirasakan dari menurunnya
menjalankan skenarionya dengan memogokkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
motornya melalui tombol yang sudah dimodifikasi, Mengutip dari penelitian Ni Luh Damaitri
dikarenakan saat itu di depan kantor terdapat polisi Nusabangsa yang berjudul “Pemulihan Sosio-
yang terlalu banyak, Ali Imron mengubah rencana yang Ekonomi Bali Pasca Bom Bali I dan II Melalui
seharusnya bom diletakkan di pagar depan Konsulat Bali Rehabilitation Fund (2003-2006)” data dari
Amerika, akhirnya diletakkan di trotoar jalan yang Dinas Pariwisata Provinsi Bali, menyatakan
berada di sebelah kanan Konsulat Amerika, sebelum bahwa terjadi penurunan kunjungan wisatawan
meninggalkan bom yang telah aktif tersebut, agar tidak mancanegara ke Bali sejumlah 69.647 orang yang
ada orang yang melihat dan memastikan isi kotak terjadi pada bulan Oktober, dan kembali
sampah tersebut, Ali Imron memberi kotoran manusia mengalami penurunan pada bulan November
dan melumurinya pada kotak sampah tersebut. Dan sebanyak 49.603 orang. Data jumlah kunjungan
segera menuju rumah kontrakan untuk menjemput wisatawan mancanegara ke Bali pada tahun 2002
Jimmi dan Iqbal yang akan menjadi pelaku yang bunuh bisa dilihat dari tabel dibawah ini18.
diri dengan bom. Sekitar pukul 22.30 WITA mobil yang Bulan Jumlah Kunjungan
dikendarai oleh Ali Imron dengan Jimmi dan Iqbal (orang)
berangkat lewat jalan satelit lalu ke kiri lewat jalan Januari 87.027

15 18
Ali Imron.2007.Ali Imron Sang Pengebom.Penerbit DInas Pariwisata Provinsi Bali. Dalam Ni Luh Damaitri
Republika:Jakarta..hal 96 Nusabangsa.Pemulihan Sosio Ekonomi Bali Pasca Bom Bali
16
Ibid hal 97 I dan II Melalui Bali Rehabilitation Fund. Bali:Universitas
17
Ali Imron.Ali Imron Sang Pengebom.Penerbit 7 Udayana.2015
Republika:Jakarta.2007.hal 100
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Februari 96.267 berupa pengeboman yang dilakukan di Paddy’s
Maret 113.553 Club, mereka tidak bergerak tanpa alasan, tapi ada
April 104.960 suatu keyakinan yang menyebabkan mereka
Mei 119.284 melakukan aksi pengeboman tersebut.
Juni 130.563 Paham takfiri begitulah sebutannya,
Juli 147.033 mengutip dari hasil pengembangan yang
Agustus 160.420 dilakukan oleh para peneliti dari BNPT (Badan
September 150.747 Nasional Penanggulangan Teroris) , paham
Oktober 81.100 takfiri20 ini sesungguhnya muncul karena adanya
sebuah justifikasi sepihak yang dilakukan oleh
November 31.497
kelompok keagamaan tertentu yang mengatakan
Desember 63.393
bahwa apa yang dipahaminya adalah yang paling
Jumlah 1.285.844
benar, sesuai dengan keyakinannya. Paham inilah
(Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali tahun 2003) yang dianut oleh para teroris, termasuk para
Terjadinya penurunan jumlah kunjungan pelaku yang melakukan aksi terorisme di Bali
wisatawan ke Bali tentu akan berdampak pada pada tahun 2002. Para pelaku tersebut berbaiat di
perekonomian masyarakat Bali, utamanya masyarakat bawah pimpinan ustadz Abdullah Sungkar yang
yang menggantungkan kehidupannya di sektor wisata. merupakan pemimpin jamaah islamiyah yang ada
Selain memberikan dampak pada sektor pariwisata, di Malaysia, yang juga terhubung dengan Syaikh
dampak Bom Bali juga menjadikan keseriusan Abdur Robbi Rosul Sayyaf pimpinan Tandzim
pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan Ittihad Islami Afghanistan yang menaungi banyak
terorisme yang ada di Indonesia, dimana sebelum pemuda dari berbagai negara dalam rangka
peristiwa Bom Bali I, telah terjadi beberapa teror bom, menyiapkan dan memberi bekal berupa
seperti Bom Kedubes Malaysia, Bom Malam Natal, pengetahuan tentang perang. Selain itu, para
Bom Plaza Atrium Senen Jakarta. Namun peristiwa pelaku bom Bali 2002 terdorong oleh fatwa yang
Bom Bali yang justru memberikan efek keseriusan dikeluarkan oleh Osama bin Laden yang
pemerintah dalam menangani terorisme. Mengutip mengharuskan untuk memerangi Amerika dan
dalam HukumOnline.com19 6 hari setelah terjadinya sekutunya21. Pada bagian ini akan dibahas
Bom Bali yakni pada tanggal 18 Oktober 2002 Presiden mengenai sebagian kecil dari peristiwa Bom Bali,
Megawati menandatangani (Perppu) Peraturan yakni mengenai paham yang dianut oleh para
Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun pelaku Bom Bali dan bagaimana perkembangan
2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. cara historisitas paham tersebut.
Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2002 kembali Takfiri dan Radikalisme
Presiden Megawati menandatangani Intruksi Presiden Dalam buku Mengurai Benang Kusut
nomor 4 tahun 2002 yang mana tentang pemberian Takfiri (2018) takfiri berasal dari kata kafir yang
mandat kepada menteri Koordinator Politik Hukum dan arti generalnya adalah menutupi. Dalam bahasa
HAM untuk membuat strategi kebijakan nasional dalam arab petani dinamakan kafir dengan kata jamak
menangani terorisme. kuffar, penyebutan ini karena salah satu pekerjaan
dari petani adalah menutupi benih dalam tanah
E. Penganut Paham Takfiri (Paham Yang dianut saat menanamnya. Dalam artian terminologi kata
Pelaku Teror Bom Bali 2002) kafir kemudian merujuk kepada penyebutan
untuk orang-orang yang mentupi kebenaran allah.
Sebagaimana asumsi peneliti diawal, bahwa
Sedangkan radikalisme berasal dari kata radix
paham yang dianut para pelaku pengeboman juga
yang berarti akar22. Orang yang berpaham radikal
berperan besar dalam pelaksanaan pengeboman,
akan menginginkan perubahan terhadap situasi
dimana sebuah paham menjadi dasar pemikiran
yang yang ada dengan merubah sistem sampai
seseorang dalam aktifitasnya, terlebih lagi apabila
akar-akarnya.
orang tersebut telah memahaminya secara mendalam,
Dengan demikian takfiri dapat diartikan
maka bisa dikatakan hampir semua yang dilakukannya
sebagai menutupi atau menghapuskan, sedangkan
akan didasarkan pada bagaimana yang dikatakan oleh
radikalisme berarti suatu sikap dan paham yang
paham yang dianutnya. Begitu pula dalam peristiwa
menginginkan perubahan terhadap suatu sistem
Bom Bali, para teroris yang melakukan gerakan radikal
atau kondisi dengan cara merubah sistem atau

19 21
https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt5b0531a3c651d/sekelumi Ali Imron.2007. Ali Imron Sang
t-kisah-perjalanan-uu-anti-terorisme/ diakses pada 10/05/2020 pukul Pengebom.Republika:Jakarta. Hal 240
22
14.46 Muhbib, Johan, Rachmat, Azkia. Mengurai Benang Kusut
20
Takfiri berasal dari kata ‫كفر – يكفر‬yang artinya menutupi atau 8 Takfiri. Cahaya Insani: Yogyakarta. 2018. Hal 2
menghapuskan.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
kondisi sebelumnya secara total. Secara bahasa Takfiri dan sekutunya” hal ini disampaikan oleh Ali
dan Radikalisme memiliki artian yang sangat jauh dari Ghufron kepada teman-temannya saat pertemuan
kesamaan, bahkan secara bahasa dapat dikatakan di Solo, hal tersebut tertuangkan dalam buku “Ali
Imron Sang Pengebom”
keduanya tidak ada hubungan apapun. Namun apa yang
Paham takfiri muncul ke publik di
dianut oleh para kelompok berpaham takfiri cenderung populerkan oleh aliran Al- Ikhwan Al- Muslimin
akan menimbulkan tindakan yang bergerak dengan di Mesir yang merupakan sekte dari aliran
kekerasan atau radikal. khawarij24. Aliran atau kelompok khawarij25 ini
Terdapat 3 kecenderungan umum dalam muncul saat peristiwa arbitrase antara Ali bin Abi
paham radikal23 . yang pertama raadikalisme Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan, yang
merupakan respon terhadap kondisi yang sedang dimana hasil dari arbitrase sendiri dirasa
merugikan kelompok Ali sedangkan kelompok
berlangsung. Respon tersebut biasa berbentuk evaluasi,
Ali merasa sudah hampir menang. Kelompok
penolakan atau bahkan mungkin suatu perlawanan. Hal yang tidak bisa menerima hasil arbitrase ini yang
tersebut muncul karena mereka merasa bahwa apa yang kemudian mereka membentuk kelompok sendiri
sedang berlangsung pada saat itu adalah suatu yang tidak pro dengan kelompok yang ada pada
kesalahan. Hal ini pula dikarenakan mereka merasa saat itu, baik dari golongan kelompok Ali bin Abi
hanya apa yang dipahaminya yang benar, dan yang Thalib, ataupun kelompok Muawiyah bin Sufyan.
terbaik. Dengan kata lain, kelompok khawarij ini
kemudian mengkafirkan dan memerangi kedua
Dengan kalimat diatas dapat kita hubungkan
kelompok tersebut. dalam perkembangannya
dengan paham takfiri, yang dimana paham ini muncul kelompok khawarij kemudian berkembang dan
karena mereka merasa apa yang dipahaminya menjadi beberapa golongan, seperti yang saya
merupakan hal yang paling benar, dengan perasaan kutip dari bacaanmadani.com terdapat 2 golongan
tidak sepakat membuat munculnya suatu evaluasi, utama dalam aliran khawarij yakni Al-Azariqoh
penolakan, hingga munculnya sebuah perlawanan. dari pimpinan Nafi Ibnu Al-Azraq, dan Al-
Ibadiah dengan pemimpin Abdullah Ibnu Ibad,
Dalam kasus Bom Bali, hal ini terbukti dengan
golongan lain yang diyakini juga sebagai salah
pernyataan salah satu pelaku Bom Bali yakni Ali Imron satu golongan yang berkembang berdasarkan
yang mengatakan dalam bukunya “Ali Imron Sang aliran khawarij adalah wahabi yang didirikan oleh
Pengebom”, bahwa salah satu alasan dia melakukan Abdullah bin Wahhab Al-Rasyidi, dimana
pengeboman adalah karena tidak puas dengan sebelum mendirikan wahabi Abdullah bin
pemerintahan yang ada, hal ini sendiri dikarenakan Wahhab merupakan salah satu anggota dari
pengamatannya dengan keadaan Indonesia pada saat itu kelompok khawarij26 .
Penyebutan bahwa paham takfiri berakar
yang mengalami banyak permasalahan seperti,
pada aliran khawarij ini disebabkan terdapat
pelacuran, minuman dan makanan haram, perjudian, sebuah kesamaan, yakni aliran khawarij
pembunuhan, dan perampokan. Dimana kasus-kasus mengkafirkan semua aliran atau kelompok lain
tersebut dalam pemahaman Ali Imron adalah suatu hal diluar kelompoknya yang ada di Timur tengah
yang salah. pada saat itu, jargon yang terus didengungkan
Yang kedua Radikalisme tidak hanya berhenti dengan ialah la hukma illa lillahi (tiada hukum selain
upaya penolakan, tetapi mereka akan terus berusaha berhukum kepada allah) ditambah pula dengan
dalil Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 44 yang
mengganti tatanan yang ada dengan tatanan yang lain.
artinya “Barangsiapa tidak memutuskan dengan
Hal in dikarenakan orang yang berpaham radikal apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah
memiliki sudut pandang terhadap dunianya sendiri atau orang-orang kafir. Pemaknaan yang sempit yang
memiliki world view sendiri. Dan sudut pandangnya ini kemudian dijadikan dasar mereka untuk
yang terus diupayakan untuk menjadi sudut pandang mengkafirkan orang lain. Yang juga dengan kata
yang dijadikan pondasi di daerah yang ditempatinya. lain aliran khawarij merasa kelompok dan
golongannya adalah yang paling benar.
Dan yang terakhir paham radikalisme cenderung akan
Pengkafiran ini sendiri dilakukan agar
dipegang secara teguh oleh para pengikutnya, dan untuk
mereka bisa mengatakan bahwa orang-orang yang
membenarkan apa yang diyakininya, orang yang
menganut aliran lain atau yang berasal dari
berpaham radikalisme akan mengatasnamakan nilai-
kelompok lain merupakan orang-orang kafir,
nilai ideal tertentu, seperti agama, kerakyatan atau
yang dimana pandangan mereka dengan orang
kemanusiaan. Dalam kasus Bom Bali hal ini bisa
kafir adalah mereka orang yang halal darahnya.
terlihat dari statement yang diberikan oleh Ali Ghufron
Yang kemudian dengan atas dalil dalam Alqur’an
yang mengatakan “kita harus meningkatkan takwa,
mereka merasa wajib memeranginya hingga
menambah amal kebaikan, mengobarkan semangat
sampai ketahap boleh untuk dibunuh27
jihad, dan kita harus memulai jihad melawan Amerika

23 26
Ibid hal 2-3 https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-khawarij-
24
Muhbib, johan, Rachmat, Azkia.2018. Mengurai Benang Kusut tokoh-tokohnya-doktrin.html?m=1 diakses pada 15/04/2020
Takfiri. Cahaya Insani: Yogyakarta. Hal 15 pada 19.40
25
Khawarij berasal dari kata ‫ خرج‬yang artinya keluar, muncul, atau 9 27
َ‫َو من لَّم يَحكُم بِ َم اَنزَ َل هللاُ فَاُو لَئِكَ هُ ُم ْال َكف ُِرون‬
memberontak
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Faktor Yang Menyebabkan Seseorang Bergabung mereka mulai menjaga jarak dari materi sekolah
Dengan Kelompok Takfiri. yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang
Dalam organisasi, seseorang masuk dan diyakininya, seperti mata pelajaran pendidikan
bergabung dalam suatu organisasi tertentu dikarenakan kewarganegaraan (PKN). Perekrutan generasi
terdapat kesamaan antar anggota. Kesamaan inilah yang muda dikalangan kelompok ekstrem seperti ini
kemudian membuat sebuah organisasi bisa terbentuk bukanlah suatu hal yang baru, hal yang sama juga
atau bahkan hingga bisa mencapai puncaknya, yang telah terjadi pada zaman Darul Islam dan Tentara
biasanya kesamaan tersebut merupakan sebuah tujuan Islam Indonesia (DI/TII).
yang ingin dicapai bersama. Seperti halnya bagaimana Selain itu, ada pula faktor Kondisi
terbentuknya sebuah jaringan teroris yang kemudian Kezaliman yang dialami oleh umat muslim.
bersama melakukan pengeboman di Bali. Berita tentang keadaan umat muslim yang sedang
Dalam buku Hasibullah Sastrawi (2018)28 mengalami konflik menjadi sebuah hal yang
menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dijadikan alat oleh kelompok teroris untuk
menyebabkan seseorang bisa masuk dan bergabung menarik seseorang agar bergabung dan menjadi
dengan kelompok berpaham takfiri. Dijelaskan dengan salah satu anggota ekstremis. Dalam buku
tegas dalam bukunya Hasibullah Sastrawi mengatakan Hasibullah Sastrawi (2018) salah seorang mantan
bahwa tidak ada faktor tunggal dalam dunia terorisme, teroris yang ditahan di lapas Cipinang
setiap teroris memiliki latar belakang dan alasan yang menuturkan “apakah kita akan diam menyaksikan
berbeda-beda yang membuat mereka bergabung dengan umat islam di Palestina atau di Irak dibantai oleh
jaringan teroris. Hal ini bisa ia simpulkan karena dalam pasukan Israel dan Amerika Serikat beserta
karyanya yang berjudul “ibroh dari kehidupan teroris sekutunya lengkap dengan persenjataan canggih?
dan korbannya” ia dapatkan dari wawancara dengan Tentu tidak, inilah yang membuat kami dahulu
berbagai mantan teroris, seperti Ali Imron, Ali Fauzi, tertarik dan bergabung dengan kelompok
dan beberapa teroris lainnya, serta para korban ekstrem”
peristiwa teroris, utamanya para korban dari Bom JW Berita-berita tentang konflik,
Marriot 1 dan 2, Bom Bali 1 dan 2, dan Bom Kuningan. peperangan, kezaliman di negara-negara muslim
Hasibullah Sastrawi menuliskan ada 8 faktor seperti Palestina, Irak tidak dapat dipungkiri
yang menyebabkan seseorang bisa bergabung dengan memang sebuah ketidakadilan. Namun para
kelompok teroris, namun bukan berarti setiap teroris kelompok teroris menganggap hal tersebut
akan mengalami kedelapan faktor tersebut yang merupakan sebuah konflik antara muslim dan
kemudian menjadikannya bergabung dengan kelompok non-muslim, terlebih lagi mereka meyakini
teroris, ada yang hanya karena 1 faktor saja, dan ada bahwa disini umat muslim adalah korban, yang
juga yang lebih. Diantara faktor tersebut antara lain, kemudian membuat mereka merasa harus
Semangat keagamaan. Dimana hal ini menjadi salah membantu, harus melawan. Oleh karena itu, bila
satu faktor yang membuat seseorang bergabung dengan dimungkinkan mereka bercita-cita untuk
kelompok teroris, mereka cenderung merupakahan melawan dan berhadapan langsung dengan pihak-
seorang individu yang memiliki semangat pihak yang melakukan penyerangan di negara-
keberagamaan yang tinggi dan cenderung berlebihan. negara muslim yang sedang terjadi konflik.
Salah satu hal tersebut terjadi dikarenakan terjadinya Apabila tidak memungkinkan mereka akan
sebuah perkenalan dengan hal-hal keagamaan yang menyerang secara tidak langsung, yakni dengan
baru, yang mereka belum pernah ketahui sebelumnya. cara menyerang apapun yang dianggap simbol
Seperti dalam buku Hasibullah Sastrawi dari negara-negara yang melakukan kezaliman
(2018) disampaikan oleh salah satu mantan teroris yang tersebut, simbol-simbol yang dianggapnya,
tidak disebutkan namanya “semangat keberagamaan sebagai simbol kekafiran. Seperti halnya yang
harus dibarengi dengan semangat belajar yang kuat dilakukan oleh Osama bin Laden bersama Al-
hingga tidak mudah menyalahkan orang lain yang Qaeda yang menyerang World Trade Center dan
mepunyai pandangan berbeda” mantan pemimpin gedung pertahanan Amerika Serikat.
Jamaah Islamiyah mesir Syeikh Najih Ibrahim dengan Selain itu ada pula faktor teman dan
merujuk kepada salah satu ulama islam terkemuka yang Keluarga, dimana faktor ini menjadi salah satu
juga berkebangsaan Mesir, Syeikh Yusuf Al-Qardhawi faktor yang menarik seseorang untuk bergabung
menyatakan salah satu ciri dari semangat keberagamaan dengan kelompok teroris. Biasanya orang-orang
yang berlebihan yakni memiliki sifat al ghuluw wat yang bisa mengajak merupakan orang-orang yang
tasyadud yakni fanatisme kelompok yang sampai pada di anggap berperan, atau penting dalam
tahap menyalahkan, membid’ahkan, bahkan kehidupan seseorang, dengan kata lain sebagian
mengkafirkan pihak lain yang berbeda. teroris bergabung karena adanya ajakan dan
Semangat keagamaan seperti ini biasa terjadi terpengaruh oleh teman atau saudaranya.
pada anak-anak muda yang masih dalam tahap Teman dan saudara menjadi pihak-pihak
pencarian jati diri, mengutip dalam buku Hasibullah yang paling dekat yang juga menjadi individu
Sastrawi menyatakan berdasarkan pengakuan dari yang dapat berpengaruh dalam kehidupan
sebagian mantan teroris yang sudah bergabung sejak seseorang, dengan terjalinnya sebuah ikatan yang
usia dini, sejak terpengaruh dengan pemikiran ekstrem, baik, bahkan bisa saling rasa, maka akan mudah

Yang artinya “ Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang 28


Hasibullah Sastrawi.2018. Ibroh dari Kehidupan Teroris
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir ” (Q.S Al- 10 dan Korbannya.Aliansi Indonesia Damai:Jakarta. Hal 35
Maidah : 44)
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
bagi seseorang untuk ikut dengan apa yang dilakukan memiliki keinginan yang besar untuk balas
oleh teman atau saudaranya. dendam. Dengan adanya kelompok paham takfiri
Dari hasil wawancara dengan salah satu ini yang kemudian memfasilitasi individu tersebut
mantan teroris, yakni Ali Fauzi, faktor ini juga yang untuk mendasari tindakan balas dendam yang
menjadikan seorang Ali Fauzi memilih untuk menjadi dilakukannya.
seorang teroris, adik dari ketiga pelaku Bom Bali yakni Faktor yang keenam adalah faktor
Ali Imron, Ali Ghufron, dan Amrozi. Ali Fauzi Ideologi, dalam buku Hasibullah Sastrawi (2018)
menuturkan bahwa Ia bergabung dengan kelompok faktor ideologi menjadi kunci dari seseorang bisa
teroris karena sebelumnya kedua kakaknya yakni Ali menjadi teroris, faktor-faktor lainnya tanpa
Imron dan Ali Ghufron telah terlebih dahulu bergabung adanya faktor ideologi kekerasan ini bisa menjadi
dengan kelompok teroris. Begitupun yang terjadi hanya memunculkan sebuah konflik kecil yang
dengan Amrozi, beliau merupakan kakak tertua Ali tidak akan berkepanjangan, namun apabila telah
Fauzi, sebelumnya Amrozi tidak bergabung dengan di jejali dengan ideologi maka dapat dipastikan
kelompok teroris, yang kemudian dikarenakan ketiga orang tersebut akan menjadi orang yang radikal
adiknya telah bergabung membuatnya ikut bergabung. dan cenderung ekstrem.
Seperti apa yang dituturkan oleh Ali Fauzi dalam buku Faktor-faktor lain seperti faktor balas
karangan Hasibullah Sastrawi “Sebelum saya dendam akan menjadi suatu hal yang biasa,
bergabung dengan kelompok ini, dua kakak saya (Ali bahkan sangat mungkin hanya akan dipendam
Ghufron dan Ali Imron) telah bergabung lebih dulu. dihati korbannya saja, namun tatkala seseorang
Setelah kami bertiga bergabung, Amrozi sebagai kakak dengan perasaan ingin balas dendam ini dijejali
saya juga bergabung. Saat ini Ali Ghufron dan Amrozi dan tersentuh dengan ideologi kekerasan ini akan
telah dieksekusi mati, sedangkan Ali Imron ditahan menjadi pemicu munculnya aksi terorisme.
seumur hidup di dalam penjara”29 Karena dengan landasan ideologi inilah mereka
Salah satu faktor yang menarik adalah faktor merasa benar dengan kekerasan yang di lakukan.
Hubungan antara guru dan murid, Pengaruh seorang Dalam ideologi kekerasan ini terdapat
guru kepada muridnya sangatlah besar, sebagaimana beberapa hal yang menjadi komponen dalam
kita ketahui guru menjadi orangtua kedua siswa saat di penanamannya, yang pertama tentang ajaran
sekolah. Oleh karena itu hubungan guru dengan murid jihad, dimana bagi mereka jihad hanyalah
juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dilakukan dalam bentuk perang sebagaimana
seseorang bergabung dengan kelompok teroris, hal ini dalam kisah nabi terdahulu. Walaupun mereka
sangat mungkin terjadi, apalagi jika guru telah juga mengetahui bahwa jihad tidak hanya
tergabung lebih dulu, maka sikap dan pandangan guru dilakukan dalam bentuk pertempuran, namun bagi
cenderung akan diikuti oleh muridnya. mereka tiada makna lain selain peperangan dalam
Dalam dunia teroris pengaruh guru terhadap artian jihad. Hal ini juga didukung dengan
murid-muridnya bersifat lebih dominan bahkan nyaris anggapan mereka bahwa tujuan dalam jihad
menjadi absolut, hal tersebut terjadi karena sistem hanyalah untuk mati syahid, yang dimana dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok teroris pemahaman agama islam mati syahid adalah mati
bersifat tertutup dan hanya satu pintu, artinya seorang dengan cara yang terbaik. Namun ini hanyalah
murid hanya belajar melalui gurunya atau seseorang sebuah cara yang dilakukan oleh kelompok teroris
yang direkomendasikan oleh gurunya, para murid juga untuk mengajak seseorang untuk bergabung.
hanya dibolehkan membaca buku yang biasa dibaca Kedua yakni pengkafiran, kelompok
oleh kelompok teroris, dan tidak diperbolehkan teroris akan menanamkan kepada seseorang yang
membaca buku-buku diluar kelompoknya, dan ini bergabung dengan kelompoknya bahwa apa yang
menjadi suatu hal yang harus dipatuhi oleh kelompok ada dan dipercayai diluar kelompoknya adalah
teroris. kafir, dan orang-orangnya merupakan orang yang
Faktor yang kelima, adalah faktor keinginan halal darahnya, dan dianjurkan untuk diperangi
untuk balas dendam, seperti mengutip dalam buku bahkan boleh dibunuh.
Hasibullah Sastrawi (2018) pada bagian faktor balas Ketiga yakni kewajiban menegakkan
dendam, di sebagian wilayah, keinginan balas dendam negara islam, karena kelompok teroris meyakini
bisa menjadikan seseorang termotivasi dan bergabung bahwa hanya sistem negara islamlah yang
dengan kelompok prokekerasan. Hal tersebut bisa seharusnya dilaksanakan dalam pemerintahan.
terjadi karena individu tersebut telah menjadi korban Bagi kelompok konsep-konsep negara seperti
dari konflik yang ada, hingga yang bersangkutan harus demokrasi, dan yang lainnya hanyalah sistem
kehilangan anggota keluarganya. kafir yang harus digantikan dengan sistem islam.
Salah seorang mantan teroris kasus konflik Dan faktor yang ketujuh adalah faktor
poso, menyampaikan kepada Hasibullah Sastrawi, dan atas nama agama dan umat, faktor ini menjadi
ditumpahkan dalam bukunya, ia mengatakan “ salah satu faktor yang dijadikan alasan seseorang
Bagaimana kami tidak menuntuk balas dendam, untuk bergabung dengan kelompok teroris, yang
sedangkan keluarga kami dibantai di depan mata ”. dimana biasanya orang tersebut sebelumnya telah
faktor balas dendam biasa menjadi faktor yang banyak terkena atau telah bersentuhan dengan ideologi
muncul di daerah-daerah yang sering terjadi konflik, kekerasan dan telah terinternalisasi kedalam
individu yang hidup di daerah konflik cenderung dirinya, maka dengan mudah ia akan merasa

29
Hasibullah Sastrawi. 2018. Ibroh Kehidupan Teroris dan 11
Korbannya.Jakarta: Aliansi Indonesia Damai. Hal 47
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
bahwa dirinya akan bergabung dengan kelompok bahwa selama dari tahun 2000-2002 ia berada di
teroris karena merasa harus membela umat islam. Indonesia, dan saat ia mengetahui tentang
Kondisi umat muslim yang memang diajarkan untuk perencanaan Bom Bali, hal tersebut telah siap 95
memiliki sifat peduli dan empati yang tinggi, juga persen, dan kemudian pada tahun 2002 ia kembali
menjadi alasan seseorang merasa harus membela umat ke Filiphina, dan tidak lama setelah kembalinya
islam yang tertindas. Selain itu, orang-orang yang ke Filiphina, terjadilah peristiwa pengeboman di
bergabung dengan kelompok teroris karena dasar nama Bali pada tanggal 12 Oktober 2002.
agama sebelumnya banyak di pertontonkan mengenai Dari ketujuh faktor yang ada, faktor
video kondisi umat muslim yang sedang ditindas, atau Ideologi menjadi faktor kunci dalam penyebab
yang sedang mengalami perang. seseorang bergabung dengan kelompok teroris
Faktor ini seperti yang dialami oleh salah satu ataupun penyebab timbulnya gerakan teroris.
mantan teroris yang terlibat dalam peristiwa Bom Bali Salah satu pelaku Bom Bali yang telah dihukum
2002, yakni Umar Patek. Melalui hasil wawancara saya mati yakni Amrozi, ia terlibat dan bergabung
dengan beliau perlu diketahui bahwa beliau tidak dengan kelompok teroris karena faktor keluarga,
terlibat dari segi perencanaan dan aksi, namun beliau dimana ketiga adiknya yakni Ali Imron, Ali
hanya mengetahui dan tidak bisa melaporkan tentang Ghufron, dan Ali Fauzi telah lebih dahulu
perencanaan Bom Bali 2002 tersebut, itulah yang bergabung dengan kelompok teroris, namun
menyebabkan beliau harus menerima hukuman 20 Amrozi tidak pernah mendapatkan pelatihan di
tahun penjara. Alasan beliau tidak bisa melapor, karena Timur Tengah, seperti yang didapat oleh adik-
apabila melapor maka beliau akan dibunuh oleh adiknya.
kelompok yang merencanakan. Paham ini merupakan paham yang
terorganisir dengan baik, dimana jaringan para
pelaku bom Bali mayoritas mengikuti pelatihan
dan belajar dalam Akademi Militer Mujahidin
Afghanistan, dalam pelaksanaannya sendiri
akademi ini dipersiapkan dan dikomandoi
langsung oleh Tandzim Ittihad Islami
Afghanistan. Selain itu mereka juga memiliki
jaringan yang bertanggung jawab membawa
orang-orang terutama remaja tiap tahun sebagai
regenerasi dalam Akademi Militer Mujahidin
Afghanistan sekaligus untuk
keberlangsungannya. Ketua sekaligus yang
bertanggung jawab dalam Tandzim Ittihad Islami
(dokumentasi wawancara dengan Bapak Umar
Afghanistan saat itu yakni Abdur Robbi Rosul
Patek)
Sayyaf.
Umar Patek sebelumnya telah mendapatkan
pelatihan tentang ilmu agama dan militer saat di
Kelompok Khawarij dan Paham Takfiri
Afghanistan, dari tahun 1991 hingga 1995, selama 4
kelompok khawarij merupakan
tahun belajar di Afghanistan Umar bertemu dengan
kelompok yang sebelumnya mendukung kholifah
banyak orang yang berasal dari banyak negara. Di
Ali dalam perang siffin melawan kelompok
Afghanistan Umar berada di sebuah kemp yang juga
Muawiyah, namun saat kelompok Ali sudah
dihuni oleh orang Filiphina, dari orang Filiphina inilah
hampir menang terjadi Arbritase, yang kemudian
Umar merasa ia harus membela umat islam yang
membuat sebagian kelompok Ali memilih untuk
tertindas. Karena Umar banyak mendapatkan cerita dari
keluar karena tidak bisa menerima hasil dari
teman Filiphinanya tentang keadaan umat islam di
Arbritase tersebut. kelompok yang keluar inilah
Filiphina yang ditindas oleh pemerintah Filiphina yang
yang kemudian dinamai kelompok khawarij, yang
saat itu dipimpin oleh Joseph Estrada. Saat selesai di
dimana kata khawarij sendiri berasal dari kata
Afghanistan Umar kembali ke Malaysia dan bertemu
“kharaja” yang artinya keluar.
dengan Ali Ghufron, dan diminta oleh Ali Ghufron
Khawarij pada umumnya merupakan
untuk kembali dan berjihad di Indonesia, namun Umar
orang-orang Arab Badui yang terkenal hidup
memilih untuk berjihad di Filiphina, dikarenakan
sederhana dan bersifat keras hari, berani dan dan
keadaan umat muslim di Filiphina.
merdeka, tidak tergantung dengan orang
Dalam kasus Bom Bali 2002, Umar diduga
lain.Dalam perkembangannya aliran khawarij
terlibat karena pada tahun 2000, Umar kembali ke
berkembang menjadi beberapa sekte. Beberapa
Indonesia dan sempat berkumpul dengan para pelaku
sekte yang terkenal dalam aliran khawarij30:
Bom Bali lainnya, seperti Ali Imron, Dulmatin dan
Al-Muhakkimah
yang lainnya. Namun kembalinya Umar sebenarnya
Al-Muhakkimah merupakan generasi
dikarenakan keadaan di Filiphina yang tidak
pertama, yang terdiri dari orang-orang yang
memungkinkan ia untuk tinggal. Dalam pengakuannya
memberontak langsung kepada Khalifah Ali.
yang dikuatkan oleh bapak Bambang selaku Kasi
Menurut ajaran Muhakkimah semua orang yang
Pembinaan Lapas Kelas 1 Surabaya, Umar menuturkan
melakukan dosa besar termasuk kafir. Sedangkan

30
Saleh. Sejarah Khaawarij dan Perkembangannya. Institut Agama 12
Islam Negeri Bengkulu.2018
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
yang dimaksudkan dosa besar adalah orang yang namun pada intinya keduanya sama, dengan inti
berzina dan membunuh tanpa sebab. dari pemahaman adalah merasa apa yang
Al-Azariqoh dipahaminya adalah yang paling benar, dan
Kelompok ini didirikan oleh Abi Rasyid Nai
sistem pengkafiran yang digunakan. Istilah
bin al Azraq. Kelompok ini terkenal menjadi sekte yang
paling ekstrim, mereka menyatakan bahwa dirinya Jahiliyah Modern pertama kali dimunculkan oleh
adalah umat islam yang paling benar dan tokoh muslim Pakistan Abul A’la Maududi.
mempresentasikan “darul Islam” dan membuat sebuah Namun, pada kenyataannya konsep ini
anjuran bahwa bergabung dengan kelompoknya dikembangkan oleh Sayyid Qutub yang
merupakan keawajiban bagi seluruh umat islam. digunakan olehnya untuk mengafirkan penguasa
Kelompok Al-Azariqoh mempraktikkan muslim, sistem politik yang di praktikkan hingga
isti’rad (menanyakan orang lain tentang keimanan)
masyarakat muslim sendiri. Banyak hal yang
sebagai cara untuk memastikan apakah muslim atau
bukan. Dalam parktiknya apabila orang tersebut berkontribusi dalam sikap radikal Qutub maupun
berbeda dengan apa yang kelompok Al-Azariqoh yakini tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin lainnya. Salah
maka ia harus dibunuh. satnya bagaimana perlakuan kejam rezim Nasser
Al-Najdah terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin termasuk
Penamaannya dikarenakan mereka dipimpin dirinya, menjadi titik balik Sayyid Qutub dalam
oleh Najdah Amir Al Hanafi. Aliran ini hampir sama mengadopsi ideologi takfir. Dalam pandangan
dengan aliran Al-Azariqoh, dan mereka
Qutub, satu-satunya solusi bagi masyarakat
memperbolehkan dibunuhnya perempuan dan anak-
anak orang islam yang tidak sepaham dengan mereka. muslim hanyalah dengan mengganti
Al-Ajaridah pemerintahan dan hukum jahiliyah dan
Al-Ajaridah merupakan pengikut dari Abdul menegakkan darul Islam.
Karim bin Ajrad. Menurut mereka hijrah bukan Kelompok radikal jamaah al-Takfir wa
merupakan kewajiban tetapi kebajikan sehingga bila al-Hijrah didirikan oleh Ahmad Syukri Mustafa
pengikutnya tinggal diluar kekuasaan mereka tidak
yang merupakan salah seorang murid dari Sayyid
dianggap kafir.
Ash-Sufriyah Qutub. Mustafa pernah mengkritik atas
Sekte ini merupakan pengikut dari Ziyad bin kepemimpinan senior Ikhwan Hasan al-Hudaibi,
Al Ashar. Pemahaman kelompok ini orang yang dimana ia merasa Hudaibi terlalu lembek dalam
melakukan dosa besar dikarenakan had sebagaimana menghadapi tekanan rezim jahiliyah, oleh karena
yang ditentukan oleh Allah. Seperti pencuri, pezina, dan itu didirikan jamaah al-Takfir wa al-Hijrah untuk
sebagainya. membentuk negara Islam atau darul Islam.
Al-Ibadiyah
Sekte ini dipimpin oleh Abdullah ibn Ibadh. PENUTUP
Mereka merupakan penganut paham khawarij yang
Peristiwa Bom Bali telah terjadi hampir 2
paling moderat dan luwes. Sehingga sekte ini sampai
sekarang masih bertahan. dekade silam, sebanyak 202 orang menjadi
Sekte ini memiliki beberapa pemahaman yang korban meninggal, dan tidak kurang dari 200
menonjol. Diantaranya adalah: orang harus menerima perawatan di rumah sakit.
Orang Islam yang berbeda paham dengan Sebuah peristiwa yang membuat dunia terpukul,
mereka bukan orang musyrik tetapi juga bukan orang terutama Indonesia yang mayoritas
mukmin. Mereka menamai dengan kafir, akan tetapi masyarakatnya adalah muslim. Tentu sebuah
kafir bukan dalam hal keyakinan, oleh karenanya
mereka yang berbeda tidak harus dibunuh pencorengan nama untuk negara karena para
Haram memerangi orang yang tidak sepaham pelaku mengatakan bahwa dirinya mengatakan
dengan aliran Al-Ibadiyah. atas nama agama islam, yang justru apa yang
Harta rampasan dari kaum muslimin yang diajarkan oleh islam adalah kebalikan dari apa
menjadi lawan mereka haram diambil, kecuali kuda, yang terjadi. 3 pelaku telah dieksekusi mati dan
senjata, dan perlengkapan lainnya, sedangkan untuk menjadi pemberitaan utama di media kabar,
emas dan perak harus dikembalikan.
bahkan media dari luar Indonesia juga ikut
mengikuti perkembangan kasus ini. Sebelum
Ideologi takfiri bukan sejarah masa lalu dan
dieksekusi salah satu pelaku yakni Imam
ancamannya telah berakhir, telah banyak nyawa yang
Samudera menuliskan sebuah buku yang di
hilang akibat dari ideologi takfuri tersebut. mengutip
dalamnya terdapat sebuah statement yang ia
dalam buku “Mengurai Benang Kusut Takfiri” di
membenarkan apa yang telah dilakukannya.
kalangan muslim Sunni, ideologi khawarij dihidupkan
Ketidakpuasan akan sebuah kondisi yang terjadi
kembali oleh Sayyid Qutub dengan dilembagakan oleh
di Indonesia menjadikan para pelaku ingin
kelompok Jamaah al-Takfir wa al-Hijrah di Mesir.
merubah tatanan sistem yang ada, seperti halnya
Penamaan takfiri pada perkembangannya kini berubah
banyak terjadinya pencurian, ketidakadilan yang
menjadi sebuah pemahaman dengan memaknai
diterima oleh masyarakat, pembunuhan,
“Jahiliyah Modern”, meskipun namanya berbeda,13
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
pergaulan bebas. Kondisi seperti inilah yang
melatarbelakangi para pelaku untuk melakukan Skripsi
pengeboman, disamping tujuan mereka sebenarnya Ni Luh Damaitri Nusabangsa.Pemulihan Sosio
adalah untuk membalas perlakuan kaum kafir atau yang Ekonomi Bali Pasca Bom Bali I dan II
disebutkan dalam buku Ali Imron adalah Amerika, Melalui Bali Rehabilitation Fund.
karena perlakuan Israel kepada Palestina, sedangkan Bali:Universitas Udayana.2015
anggapan mereka Amerika membantu Israel dalam
perang dengan muslim Palestina. Jurnal
Ideologi Takfiri begitu para peneliti dari BNPT Jurnal Wasatiyyah Malaysia. Nomor 1, tahun
(Badan Nasional Penanggulangan Teroris) 2018. Psikologi Terorisme Agama:
menyebutnya, sebuah pemahaman yang dianut oleh antara Bebalisme dan Fanatisme.
sebagian orang islam dengan dalil bahwa apa yang Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Melacak Akar
dipahami oleh kelompoknya adalah yang paling benar, Radikalisme Islam di Indonesia. Volume
selain itu bagi mereka kelompok ataupun individu 14, Nomor 2, November 2010. Hal 169-
diluar kelompoknya adalah orang-orang kafir (orang- 186.
orang yang salah, yang tersesat dari ajaran yang Jurnal of International Relations. Pergeseran
sesungguhnya). Pemahaman ini telah terjadi dan Orientasi Gerakan Terorisme Islam di
diyakini ada sejak jaman khalifah Ali bin Abi Thalib, Indonesia (Studi Terorisme tahun 2000-
dimana saat terjadi perang siffin dengan kelompok 2015). Volume 2, Nomor 4, Tahun 2016,
Muawiyah bin Abi Sufyan, sebagian orang dari Hal 59-67.
kelompok Ali bin Abi Thalib tidak dapat menerima Jurnal Thaqafiyat. Global Salafism dan
hasil abritase dari perang tersebut, dan keluar dari Pengaruhnya di Indonesia. Volume 13,
kelompok Ali bin Abi Thalib yang kemudian memilih Nomor 1. Tahun 2012
untuk melawan kelompok Ali dan kelompok e-jurnal. Sejarah Khaawarij dan
Muawiyah. Yang kemudian kelompok ini dikenal Perkembangannya. IAIN
dengan kelompok khawarij. Dalam perkembangannya Bengkulu.2018
paham khawarij telah tiada, namun kembali di
populerkan oleh Sayyid Qutub dan dilembagakan oleh Wawancara :
kelompok Jamaah al-Takfir wa al-hijrah di Mesir Wawancara dengan Umar Patek. (salah seorang
dengan sebutan “Jahiliyah Modern”. Meskipun yang yang terlibat dalam kasus Bom Bali) di
pertama kali memunculkan istilah jahiliyah Modern Lapas Kelas 1 Surabaya.
adalah Abul A’la Maududi, namun Sayyid Qutublah Wawancara dengan Ust. Ali Fauzi (Pimpinan
yang mengembangkan konsepnya. Dan Meskipun Yayasan Lingkar Perdamaian dan Adik
terdapat perbedaan dalam segi nama, namun dari Ali Ghufron, Ali Imron dan
sebenarnya inti dari jahiliyah modern adalah Amrozi) di Sekretariat Yayasan Lingkar
mengkafirkan dan merasa apa yang dipahaminya adalah Perdamaian, Trenggulun, Lamongan.
islam yang paling benar.
Pada intinya paham Ideologi Takfiri juga telah Internet :
berperan besar terhadap adanya aksi pengeboman yang https://m.liputan6.com/news/read/2117622/12-
terjadi di Bali pada tahun 2002, hal ini dikarenakan, 10-2002-bom-bali-I-renggut-202-nyawa.
pola pikir para pelaku juga banyak di pengaruhi oleh Di akses pada 4 november 2019 pukul
Ideologi Takfiri. 11.20
DAFTRA PUSTAKA https://nationalgeographic.grid.id/amp/13935227
BUKU /kronologis-serangan-911-runtuhnya-
Aminuddin Kasdi. Memahami Sejarah. (Surabaya : menara-kembar-dan-osama-bin-
Unesa University Press 2005). Hal 10 laden?page=all di akses pada 30/042020
Hasibullah Sastrawi. Ibroh dari Kehidupan Teroris dan pukul 21.28
Korbannya. (Jakarta :Aliansi Indonesia https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt5b0531
Damai. 2018) a3c651d/sekelumit-kisah-perjalanan-uu-
Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Mengurai anti-terorisme/ diakses pada 10/05/2020
Benang Kusut Takfiri. (Yogyakarta : Cahaya pukul 14.46
Insani. 2018) https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-
Ali Imron. Ali Imron Sang Pengebom. (Jakarta Selatan khawarij-tokoh-tokohnya-
: Republika. 2007) doktrin.html?m=1
Imam Samudera. Aku Melawan Teroris. (Soft diakses pada 15/04/2020 pada 19.40
File/Klipping) 14

Anda mungkin juga menyukai