id
BAB V
KESIMPULAN
agama terutama adalah agama Islam sebenarnya telah ada di Indonesia sejak awal
Indonesia merdeka. Embrio awal dari gerakan radikal terorisme di Indonesia yang
ada pada masa sekarang semuanya bersumber dari aksi pemberontakan yang
merasa kecewa dan marah dengan pemerintah Republik Indonesia karena telah
mulai berkembang secara pesat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran para
Kebijakan pemerintah Orde Baru yang dianggap anti-Islam antara lain adalah
sangat marah terhadap rezim Orde Baru adalah kebijakan asas tunggal yang
118
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
bahwa pemerintahan Orde Baru merupakan pemerintahan yang murtad dan wajib
melarikan diri. Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir selaku petinggi
Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir sangat aktif mengirimkan anggota DI
Memasuki tahun 1987 di dalam tubuh kelompok Darul Islam mulai terjadi
perpecahan. Pada tahun tersebut terjadi persellisihan antara Abdullah Sungkar dan
Abu Bakar Ba’asyir dengan Imam baru kelompok DI di Indonesia. Pada tahun 1992
Abdullah Sungkar bersama dengan Abu Bakar Ba’syir memustuskan untuk untuk
keluar dari kelompok Darul Islam. Pada tahun 1993 Abdullah Sungkar bersama
dengan Abu Bakar Ba’asyir ketika masih berada di Malaysia membuat sebuah
kelompok baru dengan nama Al Jamaah Al Islamiyah. Tujuan utama dari kelompok
120
mendirikan Negara Islam Indonesia. Kelompok Jamaah Islamiyah ini terdiri dari
Jaringan kelompok Jamaah Islamiyah ini tidak hanya berada di wilayah Indonesia
dimanfaatkan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir untuk kembali dari
sehingga posisi Imam kelompok Jamaah Islamiyah diambil alih oleh Abu Bakar
Ba’asyir. Selain mereka berdua, para anggota Jamaah Islamiyah juga berhasil
masuk ke Indonesia. Anggota jamaah Islamiyah tersebut antara lain adalah Dr.
Azhari, Noordin Muhammad Top, Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Imron.
Indonesia.
peristiwa penabrakan pesawat ke gedung World Trade Center (WTC) yang berada
di New York, Amerika Serikat. Peristiwa tersebut didalangi oleh kelompok teroris
internasional, kelompok tersebut adalah Al Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin
Laden. Sebagai bentuk respon terhadap serangan tersebut Amerika Serikat dibawah
121
sekutunya tersebut perang terhadap umat Islam, sehingga mereka harus diperangi.
Sejak saat itulah kelompok Jamaah Islamiyah memiliki tujuan lain selain
mengehohkan Indonesia adalah peristiwa Bom Bali 1 yang terjadi pada 12 Oktober
2002. Peristiwa bom Bali I dilakukan oleh anggota kelompok Jamaah Islamiyah
Imam Samudra, dan Ali Imron. Selain mereka bertiga, bom Bali I juga didalangi
oleh dua orang petinggi kelompok Jamaah Islamiyah. Mereka adalah Dr. Azhari
Dr. Azhari dan Noordin M Top mereka berdua bukanlah warga negara
Indonesia melainkan warga negara Malaysia. Dr. Azhari dan Noordin M Top adalah
dua tokoh Jamaah Islamiyah yang diduga bertanggung jawab atas segala aksi
pengeboman yang terjadi di Indonesia. Aksi pengeboman yang dilakukan oleh Dr.
Azahari dan Noordin M Top antara lain adalah aksi pengeboman hotel JW Marriott
September 2004, aksi bom Bali II pada 1 oktober 2005, dan yang terakhir adalah
aksi pengeboman hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009. Semua aksi
pengeboman yang dilakukan oleh Dr. Azhari dan Noordin M Top tersebut memiliki
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
selain itu Dr. Azhari dan Noordin M Top sangatlah pandai dalam bersembunyi dari
tahun untuk menangkap mereka berdua. Pada tahun 2005 setelah melalui proses
mati Dr. Azhari di daerah Batu, Malang. Empat tahun kemudian, tepatnya pada
tahun 2009 pihak kepolisian juga berhasil menembak mati Noordin M Top di
mulai berkurang.
dan faktor ekstern. Faktor intern berupa rasa kekecewaan, rasa sakit hari, dan rasa
yang menjadi korban dari arogansi negara-negara adidaya dalam hal ini adalah
Amerika Serikat dan sekutunya. Bentuk arogansi negara adidaya adalah invasi
Amerika Serikat dan sekutunya ke wilayah Afganistan dan Irak. Pasca peristiwa
ledakan bom yang terjadi di depan gedung Kedutaan Besar Australia, Jamaah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
sudah tidak lagi menggunakan bom mobil akan tetapi kelompok Jamaah Islamiyah
menggunakan bom tas atau koper. Meskipun secara dimensi bom tersebut lebih
kecil, tetapi bom tersebut juga tetap dapat mengakibatkan korban dalam jumlah
besar.