Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Islamic State of Iraq and Syria 

(ISIS)

a. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)


Hizbut Tahrir ini merupakan sebuah partai politik yang didirikan oleh
Taqiyyudin An-Nabhani pada tahun 1952 di Al-Quds, Yordania. Hizbut Tahrir ini
bukan partai politik pada umumnya namun partai politik yang berideologi islam dan
berbasis transnasionalisme. Latar belakang An-Nabhani mendirikan partai politik ini
adalah keprihatiannya terhadap realita dialami kaum muslimin diseluruh dunia,
khususnya dinegara-negara arab yang tidak memiliki daya guna memerdekan dirinya
dari intervesi negara barat, pemimpin yang dianggap lemah dan kufur serta pola pikir
bangsa yang menyebabkan umat islam saling menyerang satu sama lain.
Pada masa berdirinya partai politik ini ditolak oleh pemerintah setempat,
namun masyarakat memberikan dukungan, jadi Hizbut Tahrir ini sangat cepat meluas
kesuluruh Palestina. Setelah An-Nabhani meninggal, kempimpinan hizbut tahrir di
teruskan oleh Abdul Qadim Zallum yang meyerukan kepada para anggotanya untuk
menyebar luaskan ke seluruh dunia, dan ia memindahkan markasnya ke London.
Dalam menyebarluaskan kesuluruh dunia para anggotanya banyak melakukan
diaspora kepada negara timur tengah, jadi hizbut tahrir dinyatakan sebagai organisasi
terlarang. Namun sebaliknya di Indonesia sebagai organisasi yang legal.1
Di Indonesia Hizbut tahrir muncul pada tahun 1982-1983 melalui M. Mustofa
dan Abdurrahman Al-Baghdadi, M.Mustofa adalah seorang anak dari pengasuh Al-
Ghazali Bogor yaitu Abdullah bin Nuh. Mustofa adalah lulusan dari perguruaan tinggi
yang ada di Yordania yang aktif mengikuti gerakan dakwah bawah tanah yang
dilakukan oleh Hizbut Tahrir, sedangkan Abdurrahman Al-Baghdadi berasal dari
Lebanon yang berpindah ke Australia dan selanjutnya pindah ke Indonesia, di
Lebanon Abdurrahman aktif didalam gerakan Hizbut Tahrir sejak umur 15 tahun.2
Dalam kehadiran Hizbut Tahrir di Indonesia tidak lepas dari Abdullah bin Nuh
yaitu Pengasuh Pondok pesantren Al-Ghazali Bogor sekaligus ayah dari M.Musthofa
yang bertemu dan berkenalan dengan Abdurrahman Al-Baghdadi yang seorang
aktivis Hizbut Tahrir saat di Australia dan menginap dirumah abdurrahman. Dalam
dialog dan diskusi intesif Abdullah bin Nuh terkesan dengan Abdurrahman Al-
Baghdadi yang saat itu masih usia 25 tahun, maka pada tahun 1981 ia diajak Abdullah
1
Mohamad Rafiuddin, “MENGENAL HIZBUT TAHRIR (Studi Analisis Ideologi Hizbut Tahrir vis a vis NU),”
Islamuna: Jurnal Studi Islam 2, no. 1 (2015): 29–55.
2
Azman Azman, “Gerakan Dan Pemikiran Hizbut Tahrir Indonesia,” Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan
Ketatanegaraan 7, no. 1 (2018): 99–113.
bin nuh untuk pindah ke Indonesia membantu dalam mengembangkan Pesantren Al-
Ghazali Bogor, dalam pengembangan pesantren inilah Abdurrahman Al-Baghdadi
menyebarkan gagasan Hizbut Tahrir melalui interkasi dengan aktivitis islam yang
berada di Masjid Al-Ghifari, Istitut Pertanian Bogor yang Hizbut Tahrir ini
dideklarasikan dengan sebutan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).3
b. Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
ISIS merupakan salah satu kelompok teroris yang berasal dari Al-Qaeda,
namun mempunyai pemikiran dan paham yang lebih radikal dari Al-Qaeda. ISIS
berdiri pada tanggal 9 April 2013 dibawah pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi yang
mencakup wilayah Irak dan Syria. Kemunculan ISIS ini tidak terlepas dari jatuhnya
rezim Saddam Husein oleh invasi Amerika Serikat, dengan jatuhnya Saddam maka
hancur juga semua infrastruktur militer, ekonomi, poltik, dan pemerintahan di Irak,
yang menimbulkan berbagai gerakan destruktif seperti ISIS.4
Tujuan ISIS adalah untuk mendirikan negara islam di Irak dan Syria. Namun
dalam berjalannya waktu ISIS bukan hanya gerakan di Irak dan Syria namun juga
menyebar keberbagai negara melalui propagandanya. ISIS mempunyai sumber
finansial yang sangat fantastis yaitu berasal dari pendapatan minyak bumi dan
membuat ISIS sebagai kelompok teroris terkaya di dunia dalam sejarah.
Dalam penyebaran ideologinya ISIS bukan hanya kepada negara Timur tengah
saja, namun juga ke Asia Tenggara terutama di Indonesia dan Malaysia. Menurut Irfan
Idris (Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) bahwa paham tentang
ISIS sudah ada sejak lama, hanya saya ISIS sebagai sebutan baru dari perkembangan
paham tersebut, tetapai secara ideologi cenderung sama. 5 Seperti Darul Islam (DI)
yang ingin mendirikan negara islam di Indonesia yang disebut dengan Negara Islam
Indonesia (NII).
ISIS sendiri di Indonesia memiliki jaringan yaitu Jamaah Ansarul Daulat
(JAD) yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok dan gerakan ravivalisme
islam yang ada di Indonesia, seperti Jamaah Ansaryl Tauhid (JAT), Jamaah Ansarul
Khilafah (JAK), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mujahidin Indoensia Barat (MIB)

3
Rafiuddin, “MENGENAL HIZBUT TAHRIR (Studi Analisis Ideologi Hizbut Tahrir vis a vis NU).”
4
Fernando PM Tambunan, “Sejarah dan Ideologi ISIS (Islamic State of Iraq and Sham),” Daring] Kajian
Nasional, Kekhususan Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia. Tersedia dalam [http://www. academia.
edu/19663962/Sejarah_dan_Ideologi_ISIS, 2014.
5
Abd Qohar dan Kiki Muhamad Hakiki, “Eksistensi Gerakan Idiologi Transnasional HTI Sebelum dan Pasca
Pembubaran,” KALAM 11, no. 2 (2017): 365–96.
dan kelompok Al-Muhajirun.6 Dengan lebih lanjut respon pemerintah terhadap isu dan
ancaman ISIS di Indonesia salahsatunya dengan munculnya video di Youtube yang
berjudul Join the Ranks yang menampilkan Muhammad Al-Indonesia yang
menyurukan kepada umat islam indonesia melakukan jihad ke Irak dan Syuria, yang
pemerintah indonesia menyatakan bahwa paham ISIS dilarang di Indoensia.7

6
Akrimna Binuril Fahmi, Rina Hanani, dan Sri Muliani, “RESPON PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DALAM
MENGATASI PERKEMBANGAN ISIS DI INDONESIA” 3 (2022).
7
Qohar dan Hakiki, “Eksistensi Gerakan Idiologi Transnasional HTI Sebelum dan Pasca Pembubaran.”

Anda mungkin juga menyukai