Anda di halaman 1dari 15

ISIS

Islamic State of Iraq and Syiria


Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Ilmu Kalam

Dosen Pengampu: H. Abdul Kosim, Lc, M.M.Pd

Disusun Oleh:
Alrizaldi Febrian Prabayana
1910631110017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ISIS (Islamic
State of Iraq and Syiria) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS
Ilmu Kalam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ormas radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak H. Abdul Kosim, Lc, M.M.Pd,
selaku dosen Ilmu Kalam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Karawang, Senin,16 Desember 2019

Penulis
Alrizaldi Febrian Prabayana
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………...ii
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………….1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………….....1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………2
1.3. Tujuan…………………………………………………………………..2
1.4. Manfaat…………………………………………………………………3

Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………………...3
2.1. Perkembangan Isis di Indonesia…………………………………………3
2.2. Pendapat Para Ulama Tentang ISIS di Indonesia……………………….4
2.3. Pengaruh ISIS Terhadap Perdamaian Dunia…………………….............7
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Bergabung dengan ISIS……………………9
Bab 3 Penutup………………………………………………………………………...10
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………10
3.2. Saran……………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka………………………………………………………………………...12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang


Dunia internasional akhir-akhir ini di kagetkan dengan kehadiran suatu kelompok agama
baru yang berlandaskan islam. Kelompok agama ini dianggap oleh Negara-Negara Internasional
adalah kelompok agama yang radikal, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kelompok ini
adalah teroris. Kelompok agama ini disebut ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).  
Peristiwa pada 11 September 2001, yakni serangan teroris yang meluluhlantakkan
gedung World Trade Center (WTC) dan Pentagon, mengingatkan kepada kita bahwa mulai sejak
itu, Islam dan umat Islam dikecam oleh dunia Barat. Mulai saat itu, Islam diasumsikan sebagai
agama terorisme yang melegitimasi aksi kebrutalan (terorisme) dan umat Islam (muslim)
dianggap sebagai komunitas yang berbahaya. Orang-orang Barat mengalami islamofobia
sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam dicurigai (John L. Esposito, 2010)
ISIS ini seolah menjadi masalah besar dan baru bagi Negara-negara internasional. Hal ini
dikarenakan ISIS merupakan kelompok yang didukung dan didirikan oleh berbagai
kelompok pemberontak Sunni, termasuk Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI),
termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid
wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku yang mengaku Sunni. ISIS
dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan mengajarkan
kekerasan untuk mencapai tujuannya, seperti melalui bom bunuh diri, menyiksa dan
memukuli orang yang tidak sependapat, serta dengan menjarah bank. Target serangan ISIS
diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah.

Perkembangan pergerakan ISIS inipun dirasakan oleh bangsa Indonesia, dimana sudah ada
saudara kita yang mengikrarkan bahwa mereka bergabung kepada kelompok ISIS ini bahkan
merekapun mengajak warga Negara Indonesia lainnya untuk mau bergabung bersama mereka
ini. Kontroversi keberadaan organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merebak
belakangan ini, setelah beredar video di youtube yang menayangkan pria berbahasa Indonesia
mengajak untuk bergabung dengan ISIS. Kekhawatiran kemudian muncul terkait apakah isu ISIS
ini dimunculkan hanya untuk mengalihkan perhatian publik dari pilpres 2014 yang saat ini
prosesnya tengah dibahas di MK. Berita dan perbincangan mengenai ISIS juga mendominasi

1
headline surat kabar maupun media elektronik, mengalahkan kabar mengenai virus ebola yang
telah menewaskan lebih dari 700 orang di Afrika. Pihak pemerintah melalui Kementerian Agama
telah mengumpulkan berbagai Ormas Islam untuk menangkal eksistensi ISIS di Indonesia.
Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 lalu, Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua
organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU,
Muhammadiyah, Persis, FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum
tersebut disepakati bahwa ISIS merupakan gerakan yang radikal dan tidak sesuai dengan Islam
sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan ormas Islam juga sependapat untuk menolak keberadaan
gerakan ISIS di bumi Indonesia. Menag bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan
orang yang berangkat ke Irak/Suriah dalam rangka bergabung dengan ISIS.
Untuk lebih memperdalam pemahaman kita mengenai, apa itu ISIS sebenarnya, bagaimana
mereka terbentuk, lalu apa yang menyebabkan kelompok ini tidak dapat diterima oleh Negara-
negara di dunia ini khususnya di Indonesia, sampai dengan bagaimana upaya pemerintah kita
dalam menangkal hal ini. Oleh karena itu, penulis tertarik membahas mengenai ISIS pada
makalah ini yang berjudul “ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) : Gerakan Kekhalifan
Islam Global Sebagai Tantangan Bagi NKRI dan Islam Rahmatan Lil’alamin”.

1.2.    Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana perkembangan ISIS di Indonesia ?
2.      Bagaimana pendapat para ulama/ahli tentang ISIS di Indonesia ?
3.      Bagaimana pengaruh ISIS terhadap perdamaian dunia ?
4.      Bagaimana faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia mengikuti ISIS ?

1.3.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui perkembangan ISIS di Indonesia.
2.      Untuk mengetahui pendapat para ulama/ahli tentang ISIS di Indonesia.
3.      Untuk mengetahui pengaruh ISIS terhadap perdamaian dunia.
4.      Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia mengikuti ISIS.

2
1.4.    Manfaat
     Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah menambah wawasan dan
membentengi individu dari pengaruh ISIS di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Perkembangan ISIS di Indonesia


Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, gerakan radikal Islamic State
of Iraq and Syria (ISIS) mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pihak yang
khawatir gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Dilihat dari karakteristik pergerakanya,
kemunculan ISIS dianggap mirip dengan kemunculan Ikhwanul Muslimimin. Indonesia sebagai
negara yang mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, maka besar
kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam upayanya menegakan khilafah tersebut.
Padahal Agama Islam ialah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang diciptakan untuk menarik
dan menuntun para umat yang berakal agar tunduk dan patuh kepada kebaikan, supaya mereka
memperoleh kebahagiaan dunia akhirat (Ash Shiddieqy, 1956).
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi
masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke
Indonesia. Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus
Surya Bhakti mengatakan paham ISIS sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut
dideklarasikan di Timur Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui
jaringan Internet.
Awal mula ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota
ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada
masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media internet yaitu
youtube.com, dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai beberapa rekannya mengajak
para penonton untuk bergabung dengan ISIS. Selain melalui pengajian dan pertemuan-
pertemuan keagamaan.
Sampai saat ini belum diketahui data jumlah anggota ISIS, termasuk pengikutnya di
Indonesia. Kelompok ini menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan merekrut

3
anggota di seluruh dunia. ISIS memiliki akun Twitter bernama Fajr Al-Bashaer (@Fajr991)
untuk merekrut anggota baru yang mau bergabung. Para pendaftar akan dimintai data personal
dan selanjutnya mereka akan dikirimi berita seputar pertempuran ISIS di Irak dan Suriah serta
perkembangannya.
ISIS merilis video di youtube yang berjudul ‘*Join The Ranks*’, isinya adalah seseorang
yang menyebut dirinya Abu Muhammad Al-Indenosi meminta warga Indonesia untuk
mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. ISIS menerbitkan surat kabar elektronik
dan cetak dalam bahasa Inggris dan Arab.
Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 lalu, Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua
organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU,
Muhammadiyah, Persis, FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum
tersebut disepakati bahwa ISIS merupakan gerakan yang radikal dan tidak sesuai dengan Islam
sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan ormas Islam juga sependapat untuk menolak keberadaan
gerakan ISIS di bumi Indonesia. Menag bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan
orang yang berangkat ke Irak/Suriah dalam rangka bergabung dengan ISIS.
Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan
kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung saat
pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah
kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses perekrutan di daerah masing-masing.
Jika kita melihat dokumen yang dikeluarkan ISIS ada beberapa poin yang itu harus di ikuti
oleh pengikutnya, seperti mengibarkan bendera ISIS yang berkalimat syahadat, setiap orang
yang sudah dibait wajib membentuk bataliyon, dan siap mati demi tegaknya khilafah. Dan bagi
siapa saja membiarkan negara dalam hukum kafir dia adalaha bagian dari orang kafir.

2.2.   Pendapat Para Ulama Tentang ISIS di Indonesia


Mayoritas Jumhur Ulama Menentang ISIS. Berikut beberapa penyimpangan ISIS dari
Islam :
1.    Dengan beranggotakan 30.000 pasukan, mereka nyatakan Negara Islam Iraq dan Suriah di
wilayah Iraq dan Suriah. Otomatis mereka harus berperang dengan 300.000 pasukan Iraq dan
Suriah yang notabene merupakan musuh Israel dalam perang Arab -Israel di tahun 1948, 1967,
dan 1973. Ini menimbulkan fitnah. Pertumpahan darah. Melemahkan musuh-musuh Israel. Ini
makar dari Israel.

4
2.    Meski rezim zionis Israel menyerang Gaza pada bulan Agustus 2014 kemarin sehingga lebih dari
2.000 rakyat Gaza tewas, ISIS tidak mau membantu ummat Islam di Gaza melawan Israel. Yang
dibunuh ISIS sebagian besar justru ummat Islam di Suriah, Iraq, dan Lebanon.
3.    ISIS mendeklarasikan Negara Islam tanpa musyawarah dengan para Ulama. Ulama / rakyat yang
tidak mau melakukan bai’at terhadap ISIS langsung disembelih secara sadis.
4.    ISIS membunuh orang-orang kafir yang tidak mau masuk Islam (kecuali rakyat Israel yang aman
dari tangan ISIS). Ini bertentangan dengan Islam yang menyatakan tak ada paksaan dalam
beragama.
5.    ISIS membunuh tentara Iraq, tentara Suriah, dan rakyat yang sudah tidak berdaya. Padahal
terhadap musuh yang sudah tidak berdaya, Nabi menawan mereka dan membebaskan mereka
dengan tebusan.
Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi menyerukan kepada warga nahdliyin dan umat
Islam Indonesia agar tidak ikut-ikutan mendukung gerakan Negara Islam di Irak dan Syuriah
(ISIS) dan sekaligus tidak membuat perpecahan di kalangan kaum muslimin.
Sayyidina Ali Pernah Peringatkan, Waspadai Kelompok Ini!
Menurut pengasuh Majelis ‘Bismillah’ MWCNU Pasarkliwon Surakarta, Habib Muhammad bin
Husein Al-Habsyi, 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan
bengis yang akan mengibarkan panji-panji hitam yang menyerupai panji-panji hitam Imam
Mahdi.
ISIS justru bertentangan dengan Islam yang Rahmatan Lil’alamin. Barang siapa yang
beriman tanpa syariah atau sebaliknya. Maka tidak akan berhasil (Mahmud Saltut, 1986). Aspek-
aspek pembinaan dalam pendidikan Islam ialah aspek jasmani, akal, akidah akhlak, kejiwaan,
keindaahan dan kebudayaan (Ahmad Tafsir, 1992).
Mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah (pemilik negara, saat ini ISIS telah
mengumumkan berdirinya Daulah Islam di Iraq dan Syam), mereka tidak pernah menepati janji,
mereka berdakwah pada Al Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang
kebenaran).
Namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah (nama pemimpin mereka,
memakai nama julukan dan marga dari asal daerah Baghdad) rambut mereka tak pernah dicukur,
panjang seperti rambut perempuan, jangan bertindak apapun sampai nanti terjadi perselisihan
diantara mereka sendiri, kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.”

5
Dua Unsur Sesat ISIS Menurut Majelis Mujahidin Indonesia
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menyatakan deklarasi Daulah Khilafah Al-baghdadi atau
yang lebih dikenal Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) adalah sesat, sehingga pihaknya secara
tegas menolak perjuangan militan mereka.
Menurut Amir MMI, Ustaz Muhammad Thalib, ada dua alasan sesat yang telah dilakukan
ISIS. Pertama, mereka dikatakan telah berdusta atas nama khilafah. Pengangkatan khilafah ini
dinilai akan memicu konflik atau perang saudara antar kaum muslimin, yang setuju dan
menolaknya.
“Alasan kedua, kelompok ISIS mengkafirkan kaum muslimin yang menolak kekhalifahan
yang mereka deklarasikan secara sepihak. Dimana, hal tersebut jelas sikap yang sesat. Siapapun
yang menyeru umat Islam untuk memilih dirinya menjadi khalifah tanpa musyawarah dengan
kaum muslimin, maka orang itu telah sesat,” terang Ustaz Thalib di sela-sela pertemuan DPW
MMI se Jateng-DIY, di Kantor MMI Surakarta, Sabtu 16 Agustus 2014.
Thalib menambahkan, pasca dideklarasikannya Khilafah Al-baghdadi pada 28 Juni 2014
lalu, banyak bencana bagi kaum muslimin. Ribuan umat yang menolak dan menentang deklarasi
tersebut dibunuh.
Bahkan banyak kaum perempuan di Iraq yang tak berdosa juga dibunuh oleh kelompok
ISIS. Padahal, tindakan mereka membunuh manusia, sekalipun orang itu kafir tidak dibenarkan
oleh syariat Islam.
Dalam surat keberatan yang disampaikannya kepada Republika Online (ROL), Majelis
Mujahidin menyatakan keberatan dengan pemberitaan ROL. Berita tersebut terkait dengan
keterangan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai yang
menyebut adanya dukungan Majelis Mujahidin terhadap ISIS.
Hal ini terkait dengan penyebutan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar
Ba’asyir, yang mengeluarkan fatwah kepada seluruh anggotanya untuk mendukung gerakan
ISIS. Padahal Abu Bakar Ba’asyir bukan lagi anggota Majelis Mujahidin.
Daulah Al-Baghdadi (ISIS), rekayasa Syi’ah menggunakan doktrin Khawarij Propaganda
jahat ISIS berhasil memukau dan menipu Muslim dengan manipulasi konsep khilafah dan
slogan-slogan menawan lainnya seperti anti thaghut, syahid di jalan Allah dll. Mengapa doktrin
takfir yang merupakan ideologi kaum khawarij mendominasi serta mengendalikan pemikiran dan
sikap kaum jihadis di bawah naungan Daulah Khilafah Al-Baghdadi? Inilah rekayasa Syi’ah
untuk merusak citra Islam dan mengadu domba sesama Muslim.

6
2.3.   Pengaruh ISIS Terhadap Perdamaian Dunia
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di bentuk dan gulirkan untuk menjamin perdamaian
dunia, memastikan bahwa setiap individu dan negara terbebas dari segala bentuk intimidasi dan
tekanan dalam bentuk apapun sehingga bangsa tersebut leluasa mengelola negara dan menikmati
kesejahteraan di atas perdamaian dan keamanan. Namun ironis, keberadaan PBB dan realiata
dunia tidak seperti yang dibayangkan.
Kekacauan demi kekacauan melanda belahan dunia khususnya Timur Tengah dan negera
negara lainya yang rata rata berbasis Islam. Negara negara tersebut sepanjang sejarah dan waktu
tidak pernah padam dari konflik, pertikaian dan kerusuhan serta peperangan. Seolah sulit
menemukan kata DAMAI dan AMAN. Lalu kemanakah peran PBB??? Lalu dimanakah posisi
negara adidaya USA yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menjunjung tinggi
perdamaian dan persatuan??? PBB dan USA seolah hanyalah asesoris dunia!!! Ada namun tidak
berdaya dan mengubah tatanan dunia semakin tidak nyata. Opini dunia justru di cptakan untuk
menumbuhkan permusuhan dan ketidakstabilan.
Dunia melalui PBB, USA dan sekutunya senggaja menciptakan suasana dunia jauh dari
kedamaian dan kenyamanan. Mereka menciptakan segala bentuk cara untuk membenturkan
Islam dengan realiata positif idiologinya. Seolah Islam sumber masalah dan pengacau dunia.
Mereka ingin menanamkan bahwa Islam adalah idiologi yang sangat berbahaya bagi dunia dan
penduduknya. Mereka juga tidak menginkan Islam eksis di dunia sebagaimana sejarah telah
mebutikan dimasa masa sebelumnya. Mereka menciptakan segala cara untuk menghancurkan
dan menghambat laju eksistensi Islam. Diciptakanlah segala bentuk kekacauan di Timur Tengah
dari dulu hingga sekarang. Bahkan mereka tidak segan segan dan terbuka didepan mata dunia
mengusai negara timur tengah dengan cara cara beradab. Mempengaruhi pemerintahan dan orang
oarang didalamnya sebagai perpanjangan kaki dan tanganya, sehingga mereka leluasa melakukan
apa saja (negara boneka).
Setelah gagal memelihara dan menciptakan opini Islam radikal melalui AL Qaida, teroris
dan bentuk lainya, kini AS, Israel dan sekutunya ingin menghancurkan Islam dan opini dunia
melalui ISIS. ISIS dengan gerakan dansepak terjangnya seolah diciptakan untuk memerangi
musush musuh Islam (USA dan sekutunya), padahal ISIS tumbuh dan berkembang untuk
menghancurkan Islam dari dalam setelah gagal menyerang Islam dari luar. Namun ironis, seolah
dunia percaya dengan rekayasa ini, sehingga segala bentuk simbol simbol Islam secara perlahan

7
di hambat bahkan ingin ditenggelamkan dengan berbagai cara, dan itu terjadi sekalipun di negara
yang mayoritas muslim dan dipimpin oleh muslim. PBB dan USA semakin gila karena
Israel(zioneis) di balik itu semua. Dunia seolah tutup mata terhadap pembantaian dan kekacauan
di timur tengah serta pembantaian umat Islam dan penghancuran tenpat ibadah di negara negara
lain, terakhir di Afrika Tengah. Siapakah ISIS???? Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional
(NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara.
Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada,
Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama
untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS. Snowden
mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris
untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan
nama ’sarang lebah’. Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan bagaimana strategi
sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan menciptakan slogan
Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi
adalah menciptakan musuh di perbatasan. Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua
ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak hanya itu,
adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah, khususnya di negara-negara
Arab.
Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun mendapatkan
pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al Baghdadi juga mendapatkan kursus
teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis itu. Menteri luar Negeri Amerika Serikat John
Kerry mengajak Indonesia untuk bekerjasama memerangi kelompok Negara Islam Irak dan
Syam (ISIS) . Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika ketika bertemu dengan
presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10). Direktur
Eksekutif Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian yang sekaligus Guru Besar Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bambang Pranowo kepada VOA hari Selasa (21/10), menilai
baik ajakan kerjasama Amerika Serikat dalam memerangi ISIS.
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar kata Bambang memang
memiliki pengaruh yang sangat besar, khususnya di kawasan Asia Tenggara dalam mencegah
masuknya ISIS. Menurutnya, apabila Indonesia bisa mencegah pengaruh ISIS maka akan sangat
bermakna bagi negara kawasan Asia Tenggara khususnya dan juga mempunyai pengaruh yang
besar di negara-negara muslim yang lain. Selain itu lanjut Bambang, Amerika juga melihat

8
Indonesia bisa memadukan antara demokrasi dan Islam sehingga hal ini bisa menjadi model bagi
negara-negara muslim yang lain. "Seharusnya, itu dapat ditiru negara-negara muslim yang lain
dan Amerika harus berkepentingan untuk ikut menjaga ini, jangan sampai kondisi yang bagus ini
rusak oleh kehadiran ISIS," ungkap Bambang. Lebih lanjut, Bambang Pranowo mengatakan
pemerintah Indonesia juga harus memperhatikan daerah-daerah bekas konflik seperti Poso dan
Ambon karena daerah-daerah seperti itu sering dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk
melakukan perekrutan. Faktor kemiskinan lanjut Bambang merupakan salah satu akar masalah
yang menyebabkan mudahnya masyarakat di wilayah bekas konflik ikut dengan kelompok
radikal. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan mereka yang telah keluar dari penjara
yang terkait kasus terorisme. Hal ini juga untuk meminimalisir terus berkembangnya gerakan
radikal. "Pasca dipenjarakan itu yang penting dan bagaimana masyarakat tidak melakukan
stigma kepada mereka itu. Mereka juga diberikan pekerjaan kalo mereka diberikan kegiatan,
dikasih keterampilan, keluarganya disantuni maka dengan sendirinya mereka akan disibukkan,"
ulas Bambang. Secara terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan
pemerintah tidak membiarkan warga negara Indonesia dengan mudah keluar negeri untuk
berjuang, apalagi bergabung dengan kelompok ISIS. Marciano yakin ISIS tidak akan tumbuh
subur di Indonesia karena saat ini masyarakat Indonesia sudah matang sehingga tidak mudah
tergoyah oleh gerakan-gerakan seperti itu. Menurutnya sebelum ISIS muncul, Indonesia sudah
pernah punya pengalaman serupa puluhan tahun lalu seperti gerakan DI/TII Kartosuwiryo.
"Masyarakat kita sudah matang, masyarakat kita tidak mudah tergoyah oleh gerakan-gerakan
seperti itu. Karena sebelum ISIS muncul, kita sudah pernah punya pengalaman serupa puluhan
tahun lalu," kata Marciano.

2.4.   Faktor Yang Mempengaruhi Bergabung dengan ISIS


Akhir-akhir ini banyak warga Indonesia mendadak hilang dan dikabarkan bergabung
dengan ISIS. Banyak pihak yang menduga mereka bergabung karena didorong oleh faktor
ekonomi. Namun, pakar terorisme dari Institute For Policy Analysis of Conflict Sidney Jones
mengatakan faktor ekonomi bukanlah satu-satunya pendorong masyarakat Indonesia menjadi
anggota ISIS. Menurutnya ada tiga faktor yang menarik masyarakat mau pergi ke Suriah dan
bergabung dengan ISIS (Patricia Vicka, 2015).
Pertama ISIS masih dianggap pihak yang berani membela kaum Sunny dari kedzaliman
kaum Syiah. Walaupun brutal, masyarakat melihat ISIS tegas terhadap kedzaliman Syiah pada
Sunny. Menurut penulis, faktor ini menjadi faktor penting untuk menarik warga Indonesia untuk

9
bergabung dengan ISIS, apabila Indonesia merupakan negara dengan mayoritas pendudukan
Islam terbesar di dunia.
Faktor kedua adalah masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tertarik dengan konsep
Khilafah yang digembar-gemborkan oleh ISIS. Menurut penulis, khilafah versi ISIS bukan
Khilafah Islam sebenarnya. Masyarakat masih banyak percaya bahwa perang di akhir zaman ada
di Suriah dan kini sudah tiba di akhir zaman.
Faktor ekonomi adalah faktor terakhir yang membuat orang yakin bergabung ke ISIS.
Mereka yang bergabung merasa aman finansial dan sejahtera karena ISIS menggaji para
anggotanya. Berdasarkan pengamatan, ISIS bersedia membiayai anggotanya untuk mati syahid
di sana. Semua biaya dan ongkos ditanggung ISIS hingga ke keluarga anggota. Bahkan ada janda
yang bersedia gabung karena punya banyak anak.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan,
bahwa :
1.        ISIS berkembang pesat di Indonesia dengan merekrut penduduk Indonesia. Pada 2013 diduga
ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan kelompok pedagang berangkat
ke Irak untuk bergabung dengan ISIS
2.        Mayoritas Jumhur Ulama Menentang ISIS.
3.        ISIS menanamkan bahwa Islam adalah idiologi yang sangat berbahaya bagi dunia dan
penduduknya. Hal tersebut dapat menyebabkan tergoyahnya perdamaian dunia.
4.        Ada tiga faktor yang menarik masyarakat mau pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

10
3.2.  Saran
Dengan melihat semua permasalah-permasalahan yang telah dipaparkan diatas, agar ini
semua dapat menjadi lebih baik lagi, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1.        Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi Warga Negara Indonesia agar WNI tidak dapat
terpengaruh dengan kelompok ISIS.
2.        Orang tua yang memiliki anak usia remaja. Harus lebih ekstra dalam mengawasi kegiatan-
kegiatan anaknya. Selama ini kebanyakan dari anggota gerakan radikal adalah mereka yang
berada di usia produktif dan remaja. Sehingga hal utama yang dapat diawasi adalah anggota
keluarga kita sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Ash Shiddieqy, Hasbi. 1956. Al Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Esposito, John L. 2010.  Kemajemukan dan Benturan dengan Barat. Bandung : Mizan.
Saltut, Mahmud. 1986. Al Islam Aqidah wa Syari’at. Kairo: Dar al Qalam.
Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai