Anda di halaman 1dari 15

MUNCULNYA ORGANISASI ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah-Satu Tugas Pada Mata


Kuliah Sejarah kebudayaan islam Fakultas Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam Semester 4

Oleh:
SELFIANI
862082020164

ANDI ASYRAWATI
862082020143

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala. Atas berkat, rahmat

dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “MUNCULNYA ORGANISASI ORGANISASI ISLAM DI

INDONESIA pada mata kuliah “Sejarah kebudayaan islam”. Tak lupa pula kita

kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad

Shallallahu ’Alaihi Wasallam. Nabi yang telah menuntun kita dari alam kegelapan

menuju alam yang terang benderang seperti yang sekarang ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“sejarah kebudayaan islam dan diharapkan dapat membuat para pembaca lebih

memahami lagi tentang makalah yang kami sajikan. Maka dari itu kami sebagai

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini, yang telah memberikan kami

kesempatan dan bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan makalah ini, dan

juga kepada teman-teman sekalian.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami

buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan

kritik dan saran yang dapat membangun semangat kami dalam menyempurnakan

makalahini.

Watampone, 5 juni 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. sejarah munculnya organisasi organisasi islam di Indonesia......................

B. organisasi organisasi islam yang ada di Indonesia.....................................

C. faktor yang mempengaruhi munculnya organisasi organisasiislam di

Indonesia.....................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................

.....................................................................................................................

B. Penutup........................................................................................................

DAFTARPUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi Islam di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang

menarik untuk dipelajari, mengingat bahwa organisasi Islam merupakan

representasi dari umat Islam yang menjadi mayoritas di Indonesia. Hal ini

menjadikan organisasi Islam menjadi sebuah kekuatan sosial maupun politik

yang diperhitungkan dalam pentas politik di Indonesia. Dari aspek

kesejarahan, dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-organisasi Islam

baik itu yang bergerak dalam bidang politik maupun organisasi sosial

membawa sebuah pembaruan bagi bangsa, seperti kelahiran Serikat Islam

sebagai cikal bakal terbentuknya organisasi politik, Muhammadiyah, NU

(Nahdlatul Ulama), Serikat Dagang Islam, dan lain-lainnya pada

prakemerdekaan membangkitkan sebuah semangat pembaruan yang begitu

mendasar di tengah masyarakat. Organisasi keagamaan Islam merupakan

kelompok organisasi yang terbesar jumlahnya, baik yang memiliki skala

nasional maupun yang bersifat lokal saja. Tidak kurang dari 40 buah

organisasi keagamaan Islam yang berskala nasional memiliki cabang-cabang

organisasinya di ibukota propinsi

maupun ibukota kabupaten/kotamadya, seperti : Nahdlatul Ulama

(NU), Sarikat Islam (SI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Majelis

Ulama Indonesia (MUI), Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam

(GUPPI), Majelis Da‟wah Islamiyah (MDI), Dewan Mesjid Indonesia (DMI),

Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI), Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aisyiah,

Muslimat NU, dan sebagainya. Sedangkan organisasi keagamaan Islam yang

1
bersifat lokal pada umumnya bergerak di bidang da‟wah dan pendidikan

seperti: Majelis Ta‟lim, Yayasan Pendidikan Islam, Yayasan Yatim Piatu,

Lembaga-Lembaga Da‟wah Lokal, dan sebagainya.Di samping itu,

terbentuknya berbagai organisasi ini memberikan akses terhadap kesadaran

untuk memperjuangkan nasib sendiri melalui instrumen organisasi yang

bersifat nasional. Di Sumatera Barat, terdapat dua organisasi besar yaitu

Muhammadiyah dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Kedua organisasi besar ini

berasal dari dua kubu yang berbeda: Muhammadiyah mewakili kubu modernis

yang berbasis urban/kota, pedagang atau pegawai, sedangkan Persatuan

Tarbiyah Islamiyah mewakili kubu tradisionalis berbasis pedesaan, agraris,

dan pesantren Perkembangan organisasi keagamaan di indonesia memang

sangat panjang dari zaman sebelum kemerdekaan sampai pasca orde baru.

Organisasi juga biasa dikenal sebagai gerakan keagamaan, yang didefinisikan

oleh Nottingham sebagai suatu usaha terorganisasi untuk menyebarkan agama

baru, atau intepretasi baru mengenai agama yang sudah ada (Nottingham,

1985: 155). Di dalam struktur organisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Sukoharjo terdapat dua belas Pimpinan Cabang Muhammadiyah, salah

satunya adalah impinan Cabang Muhammadiyah.

2
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah munculnya organisasi organisasi islam di indonesia?

2. Apa saja organisasi organisasi islam yang ada di indonesia?

3. apa saja factor yang mempengaruhi munculnya organisasi islam di

indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengetahui sejarah munculnya organisasi organisasi islam di

indonesia

2. Untuk Mengetahui organisasi organisasi islam apa saja yang ada di

indonesia

3. Untuk Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhimunculnya

organisasi islam di indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah munculnya organisasi organisasi islam diindonesia


Perubahan besar di Indonesia pada awal abad ke-20 ditandai dengan
unculnya berbagai organisasi pergerakan yang didirikan oleh kaum pribumi.
Identitas mereka tidak semua sama, yang secara garis besar dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok: Islam, Sekuler, dan Komunis. Organisasi
Islam yang paling awal lahir pada abad ini adalah Muhammadiyah yang
berdiri di Yoyakarta pada 1912 oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan. Semangat
awal Muhammadiyah adalah mengembalikan pusat rujukan umat Islam
kepada Al-Qur’an dan Hadits serta memahamkan Islam kepada anggota-
angotanya.
Dalam perjalanannya, Muhammadiyah ternyata tidak sendiri. Muncul
juga organisasi Al-Irsyad yang didirikan oleh Ahmad Surkati. Kedua
organisasi ini sering disebut sebagai organisasi pembaharu dan terlibat dalam
berbagai perbincangan seputar pendirian kembali Khilafah pasca
keruntuhannya. Namun, organisasi Islam yang paling menonjol pada masa
tersebut sehingga layak mendapat perhatian lebih adalah Sarekat Islam.Selain
golongan pembaharu, terdapat juga golongan tradisional dengan ujung
tombaknya yaitu K. H. Abdul Wahab yang berasal dari Surabaya dan K.H.
Asnawi dari Kudus. Pada awalnya, golongan tradisional ini tidak terorganisir,
hingga kemudian terhimpun dalam organisasi Nahdhatul Ulama (NU) yang
didirikan pada tahun 1926.
Meskipun pergerakan organisasi-organisasi ini lebih banyak diarahkan
untuk merespon kondisi sosial di dalam negeri (yaitu munculnya tekanan
penjajahan dan harapan untuk memajukan pribumi), tak jarang organisasi
Islam tersebut memantau perkembangan umat Islam di luar negeri. Mereka

4
tidak hanya mencukupkan persoalan di sekitar kehidupan mereka, namun
juga mengikuti perkembangan dunia Islam secara global.
Momen puncak perhatian umat Islam Nusantara terhadap dunia Islam
Internasional adalah ketika Majelis Nasional Turki secara resmi menghapus
Khilafah Turki Utsmani. Berita tentang penghapusan ini segera menyebar dan
mengejutkan dunia Islam. Kondisi ini tidak terlepas dari paham Pan-
Islamisme yang mulai digaungkan kembali oleh Sultan Abdul Hamid II
bertujuan untuk menyatuan seluruh dunia Islam di bawah satu kekuasaan
politik, agama, dan satu kepemimpinan yang hanya dipimpin oleh seorang
khalifah. Maka, saat jabatan khalifah ditiadakan, banyak umat Islam dari
berbagai penjuru dunia merespon dan memperjuangkannya agar tegak
kembali.
Kala itu, di Indonesia jumlah organisasi Islam sudah banyak.
Umumnya, respon mereka adalah kekecewaan atas penghapusan sistem
khilafah di Turki sehingga kemudian mereka berupaya untuk terlibat mencari
pengganti jabatan khalifah.
Persoalan penghapusan ini bukanlah persoalan orang Turki semata,
tetapi telah menjadi persoalan umat Islam di seluruh dunia karena selama ini
lembaga khilafah telah berdiri bersama umat lebih dari seribu tahun.
Mengenai hubungan antara umat Islam dengan khilafah dan penyebab
persoalan penghapusan ini menjadi ramai diperbincangkan, Muhammad
Dhia’uddin ar-Rais, seorang Guru Besar Jurusan Sejarah Islam Universitas
Kairo menuturkan,Di bawah pimpinan Syekh Al-Azhar, pada Maret 1924
para ulama segera menyelenggarakan pertemuan di Kairo dan menghasilkan
kesepakatan bahwa keberadaan Khilafah yang memimpin umat Islam tidak
dapat dipungkiri merupakan sebuah keharusan. Mereka berpendapat bahwa
jabatan khalifah Abdul Majid sudah tidak sah lagi setelah dirinya
dilengserkan oleh Mustafa Kemal. Maka, untuk membahas siapa yang layak
memegang jabatan khalifah selanjutnya, mereka memutuskan untuk
mengadakan kongres di Kairo yang direncanakan berlangsung pada Maret
1925 dengan mengundang wakil-wakil umat Islam di seluruh dunia.

5
Hal serupa juga dilakukan oleh umat Islam di Mekkah. Pada April
1924, Syarif Husein yang menjadi Amir Mekkah saat itu membentuk Dewan
Khilafah yang terdiri dari sembilan sayid dan sembilan belas perwakilan dari
daerah lain termasuk dua orang perwakilan dari Jawa. Dewan Khilafah ini
dibentuk sebagai upaya untuk menegakkan kembali jabatan khalifah. Namun,
Dewan Khilafah tidak berumur panjang karena pada tahun yang sama Syarif
Husein lengser dari jabatannya.
B. Organisasi Organisasi islam yang ada di Indonesia
Agama Islam dipeluk oleh mayoritas rakyat Indonesia. Dengan jumlah
penganut yang besar, tidak pelak lagi secara sosial dan politik kekuatan massa
yang besar ini menjadi potensi tersendiri yang harus diperhitungkan. Umat
Islam ada yang bernaung dalam organisasi – organisasi kemasyarakatan yang
sangat banyak jumlahnya di Indonesia.Berikut ini adalah sejarah organisasi
Islam di Indonesia yang dibentuk pada masa perjuangan kemerdekaan hingga
sekarang
1. Jam’iyatul Khair
Didirikan pada 17 Juli 1905 di Jakarta, organisasi ini awalnya
beraktivitas di bidang pendidikan dasar dan mengirim para pelajar ke Turki
dan merupakan satu – satunya organisasi pendidikan modern di Indonesia.
Guru – gurunya didatangkan dari Tunisia, Sudan, Maroko, Mesir dan Arab.
Korespondensi mereka dengan tokoh – tokoh pergerakan dan juga surat
kabar di luar negeri turut menyebarkan kabar mengenai kekejaman
pemerintah Belanda. Guru yang terkenal dari sini adalah Syaikh Ahmad
Surokati dari Sudan, yang menekankan bahwa tidak ada perbedaan di
antara sesama umat muslim yang berkedudukan sama. Para tokoh ulama
Indonesia kebanyakan lahir dari organisasi ini seperti KH Ahmad Dahlan,
HOS Tjokroaminoto, H. Samanhudi, dan H. Agus Salim.
2. Syarekat islam
Sejarah organisasi Islam di Indonesia juga tidak dapat dilepaskan
dari Syarekat Islam. KH Samanhudi mendirikan organisasi yang awalnya
bernama Syarikat Dagang Islam ini pada 1905 di Solo. Namanya berubah

6
menjadi Syarekat Islam pada 1912 dengan prakarsa HOS Tjokroaminoto,
H. Agus Salim, AM Sangaji dan KH Samanhudi. Pada awalnya organisasi
ini bergerak di bidang keagamaan serta bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup bangsa dalam perniagaan, namun seiring waktu berkembang menjadi
gerakan politik dan sosial serta dakwah Islam.
3. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
MIAI dibentuk untuk menjadi wadah bagi ormas – ormas Islam di
Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan. Didirikan pada Selasa Wage,
15 Rajab 1356 atau 21 September 1937 dengan prakarsa KH Hasyim
Asy’ari. Beberapa ormas Islam anggota MIAI adalah Muhammadiyah, NU,
Al Irsyad, Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Al Khoiriyah,
Persyarikatan Ulama Indonesia (PUI), Al Hidayatul Islamiyah, Persatuan
Islam (Persis), Partai Islam Indonesia (PII), Partai Arab Indonesia (PAI),
Jong Islamiaten Bond, Al Ittihadiyatul Islamiyah dan Persatuan Ulama
Seluruh Aceh (PUSA). Pada awalnya MIAI hanya menjadi koordinator
untuk berbagai kegiatan, tetapi kemudian berkembang menjadi wadah yang
mempersatukan para umat Islam tanah air untuk menghadapi politik
Belanda yang memecah belah para ulama dan partai Islam. Pada periode
1939 – 1945 para ulama bergabung bersama dalam satu majelis.
4. Masyumi
Majelis Syura Muslimin Indonesia atau Sejarah Partai Masyumi
kemudian masuk dalam sejarah organisasi Islam di Indonesia sebagai
pengganti MIAI yang dibubarkan pada Oktober 1943. Tujuan pendirian
Masyumi yang didukung oleh Jepang adalah untuk memperkokoh
persatuan umat Islam di Indonesia dan meningkatkan bantuan dari kaum
muslimin pada kegiatan perang Jepang
5. Muhammadiyah
Ketika KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 18
November 1912 di Yogyakarta, kondisi umat Islam sedang berada pada
titik rendahnya. Hampir seluruh rakyat mengalami keterbelakangan
pendidikan, kemakmuran dan tingkat ekonomi yang parah, terlebih lagi

7
tidak memiliki kekuatan dalam bidang politik. Tujuan Muhammadiyah
adalah untuk menegakkan dakwah Islamiyah seluas – luasnya mencakup
segala bidang termasuk ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan dakwah
dengan mendirikan banyak sekali sekolah formal, madrasah, rumah sakit,
balai pengobatan, rumah yatim piatu atau panti asuhan dan universitas.
Beberapa tokohnya diakui sebagai pahlawan nasional yaitu KH Ahmad
Dahlan, KH Mas Mansur, Ny. H. Walidah Ahmad Dahlan dan K.H.
Fakhruddin.
6. Nadhlatul Ulama (NU)
Arti namanya adalah Kebangkitan Ulama, suatu ormas Islam yang
didirikan oleh para ulama yang berasal dari pesantren pimpinan KH.
Hasyim Asy’ari di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sangat banyak pondok
pesantren besar yang didirikan NU di berbagai wilayah di Indonesia, selain
itu juga mengelola sekolah – sekolah formal seperti SD, SMP, SMA
sampai tingkat perguruan tinggi. Ketika bergabung dalam MIAI, NU
akhirnya terlibat dalam dunia politik sampai pembubaran MIAI pada 1943
C. Faktor factor yang mempengaruhi munculnya organisasi islam
diindonesia
Lahirnya organisasi Islam di Indonesia didorong oleh beberapa faktor,
antara lain yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut faktor-
faktor tersebut.
1. Faktor Internal
a. adanya keinginan untuk melawan kolonialisme Belanda di wilayah
Indonesia.
b. adanya keinginan untuk mengatasi perkembangan kristenisasi bangsa
Barat di Indonesia.
c. munculnya berbagai tokoh keagamaan yang mempunyai pemikiran
progresif.
d. berbagai tokoh Islam berkeinganan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat pribumi melalui program sosial, pendidikan, dan politik.
2. Faktor Eksternal

8
a. muncunya paham baru, yakni Pan-Islamisme di berbagai negara di
kawasan Timur Tengah.
b. berhasilnya tindak revolusi Islam di kawasan Timur Tengah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi organisasi islam di Indonesia terbentuk karena factor
pembaharuan pemikiran islam yang di pelopori oleh orang orang dari timur
tengah seperti,rasyid ridha,Jamaluddin al afgani,Muhammad abduh dan lain
lain.pada awalnya pembaharuan pemikiran di bidang Pendidikan yang di
lakukan oleh orang orang arab di Indonesia yaitu organisasi jamiatul
khair(1905)lalu berkembang dan berkembang dan timbullah organisasi social
keagamaan seperti,sarekat dagang islam(SDI)di bogor(1909)yang kemudian
menjelma menjadi organisasi serakat islam(SDI)lalu Muhammadiyah di
Yogyakarta(1912),persatuan islam(PERSIS)dibandung(1920),nahdatul ulama
di Surabaya(1912)dan lain sebagainya
Peran organisasi organisasi tersebut bisa dikatakan sangatlah luar
biasa baik itu di bidang ekonomi,Pendidikan politik maupun dalam mencapai
kemerdekaan bagi negara Indonesia.hal tersebut juga masih kita rasakan
sampai sekarang ini dimana organisasi organisasi islam tersebut banyak yang
masih eksis dan menjaga kestabilan di Indonesia dalam sebuah pemerintahan.
B. Saran
Sebagai saran dalam makalah ini, bahwa makalah ini masih jauh dari
penyusunan yang sempurna. Maka diharapkan kepada Dosen dan teman-
teman memberikan saran yang membangun untuk perbaikan dalam makalah
ini guna meningkatkan pemahaman bagi kami.

9
10
DAFTAR RUJUKAN

11

Anda mungkin juga menyukai