Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Institut Agama Islam Negeri Bone
Oleh:
KELOMPOK 6
NUR FADILA
742342022016
NURAWALIA
742342022017
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua manusia terlibat dalam kegiatan bisnis. Melalui bisnis manusia
dapatmemperoleh penghasilan, memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Dunia
bisnis bersifatdinamis, selalu bergerak maju, banyak inisiatif, kreatif, dan
memberikan tantangan dalammenghadapi masa depan dengan penuh rasa optimis.
Mobilitasnya tinggi, mereka bergerakdari satu daerah ke daerah yang lain, sesuai
dengan musim, sesuai dengan situasi dan waktuyang tepat di satu daerah dan
daerah dimana orang membutuhkn barang (daerah minus).Kegiatan bisnis antara
lain yaitu menyediakan barang pada waktu yang tepat, jumlah yangtepat, mutu
yang tepat dan harga yang tepat.
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan ataumemberikan manfaat. Menurut arti dasarnya, bisnis memiliki
makna sebagai “the buying andselling of goods and services”. Bisnis berlangsung
karena adanya kebergantungan antarindividu., adanya peluang internasional,
usaha untuk mempertahankan dan meningkatkanstandar hidup, dan lain
sebagainya. Sebuah bisnis juga memerlukan etika di dalamnya danbisnis juga
bukan hanya untuk kepentingab duniawi tetapi juga untuk kepentingan
akhirat.Jadi bisnis dalam islam adalah ladang amal ibadah dalam muamalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bisnis sebagai lahan ibadah ?
2. Bagaimana Bisnis sebagai Ibadah Muamalah ?
3. Bagaimana bisnis terkait dengan persyaratan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bisnis sebagai lahan ibadah
2. Untuk mengetahui sebagai Ibadah Muamalah
3. Untuk mengetahui bisnis terkait dengan persyaratan
1
BAB II
PEMBAHASAN
بمقاصدهاEاالمور
Segala bentuk berbuatan itu tergantung apa yang dituju, untuk mengetahui
bentuk dituju sesuai dengan dalam hati, jadi bisa diambil kesimpulan segala
sesuatu bernilai syah atau tidaknya, bernilai ibadah atau tidak tergantung apa yang
diniatinya. Seperti shalat tanpa adanya niat tidak akan syah shalat tersebut. Dalam
batasan sesuatu apa yang telah tertulis dalam syariat islam mengenahi larangan
tidak boleh dilarang atau dilanggar.
Dan ketika meniatkan setiap pekerjaan sebagai satu bentuk ibadah, terdapat
efeknya akan lain sekali dan cenderung positif :
Akan jujur dan amanah karena ingin mendapatkan balasan yang terbaik
dari-Nya.
1
A. Kadir, Hukum Bisnis Syariah, 88
2
3
يأيها الذين امنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل اال ان تكون تجارة عن تراض منكم
5
Ismail nawawi uha. Bisnis syariah (Jakarta:Dwiputra pustaka jaya,2012)h.313-314
5
6
Ibid., h.344-346
6
atau produk kepada konsumen lain. WOM merupakan aktivitas promosi yang
tingkat pengendaliannya oleh pemasar sangat rendah tetapi memberikan dampak
yang sangat luar biasa terhadap produk atau merek perusahaan. Perusahaan dapat
mendorong dan memfasilitasi percakapan dari mulut ke mulut tersebut dengan
terlebih dahulu memastikan bahwa produk atau merek dari perusahaan memang
unik, inovatif dan patut menjadi conversation product sehingga terciptalah WOM
yang positif yang pada ujungnya akan menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menterjemahkan stimulus-stimulus atau informasi yang
datang menjadi suatu gambaran menyeluruh. Dengan demikian penilaian terhadap
harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu
yang dilatar-belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Dalam
kenyataannya konsumen dalam menilai harga suatu produk, sangat tergantung
bukan hanya dari nilai nominal secara absolute tetapi melalui persepsi mereka
pada harga. Secara umum persepsi konsumen terhadap harga tergantung dari
perception of price differences (persepsi mengenai perbedaan harga) dan reference
prices (referensi harga).
Harga merupakan faktor penting bagi pelanggan untuk memperoleh produk
atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil
keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Pada saat pelanggan melakukan
evaluasi dan penilaian terhadap harga dari suatu produk maka akan sangat
dipengaruhi oleh perilaku pelanggan itu sendiri. Pergeseran-pergeseran
paradigma, dinamika gaya hidup, serta berbagai perubahan lingkungan lain telah
memberi dampak pada bagaimana konsumen memandang harga produk/jasa yang
akan dikonsumsinya.
Kualitas produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran
(target market) dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan,
termasuk hal ini adalah benda, jasa, organisasi, tempat, orang, dan ide. Dalam hal
ini perusahaan memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan
produk yang unggul dan terus menyempurnakan. Produk yang berkualitas tinggi
merupakan salah satu kunci sukses perusahaan. Memperbaiki kualitas produk
7
ataupun jasa merupakan tantangan yang penting bagi perusahaan dalam bersaing
di pasar global. Perbaikan kualitas produk akan mengurangi biaya dan
meningkatkan keunggulan bersaing, bahkan lebih jauh lagi, kualitas produk yang
tinggi menciptakan keunggulan bersaing yang bertahan lama. Oleh karena itu
kualitas merupakan faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomis
perusahaan-perusahaan di manapun di dunia ini dalam konteks konteks pasar
global.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap perbuatan manusia yang bersifat mubah itu bisa bernilai ibadah,
seperti makan, minum, tidur dan segala aktifitas sehari-hari bisa bernilai ibadah
tergantung niat yang muncul dalam hati yang mengerjakan. Bisnis yang dilakukan
oleh orang islam bisa menjadi ibadah dan mendapatkan pahala di sisi Allah
apabila untuk mencari keridhaan dari Allah semata, apalagi dapat diwujudkan
dengan amal shaleh.
Segala bentuk berbuatan itu tergantung apa yang dituju, untuk mengetahui
bentuk dituju sesuai dengan dalam hati, jadi bisa diambil kesimpulan segala
sesuatu bernilai syah atau tidaknya, bernilai ibadah atau tidak tergantung apa yang
diniatinya. Seperti shalat tanpa adanya niat tidak akan syah shalat tersebut. Dalam
batasan sesuatu apa yang telah tertulis dalam syariat islam mengenahi larangan
tidak boleh dilarang atau dilanggar.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan
baik dalam segi penulisan maupun dalam segi susunan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi pembuatan
makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Ahmad, Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an. Jakarta :Amzah, 2010.