Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KEGIATAN KEAGAMAAN
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ANALISIS KEPADA WIRAUSAHA YANG BERDAGANG


SESUAI SYARIAT BERBISNIS DALAM ISLAM

Disusun Oleh:

Nama : Oktania Taranita


NIM : 20200102139
Sesi Kelas : CR004
Dosen Pengampu : Nurbaiti, S.Sy, M.A.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL CITRA RAYA, TANGERANG
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Akhlak Dalam Berbisnis” dengan tepat
waktu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang etika dan akhlak dalam
berbisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurbaiti, S.Sy, M.A. selaku dosen
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing selama satu semester ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah membantu
diselesaikannya laporan ini.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................... 4
1.2 OBJEK KAJIAN ............................................................................................................ 4
1.3 MANFAAT .................................................................................................................... 5
1.4 TUJUAN ........................................................................................................................ 5
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
ISI LAPORAN ......................................................................................................................... 5
2.1 KERANGKA TEORI.................................................................................................... 5
2.2 DASAR HUKUM DALAM BERDAGANG MENURUT PANDANGAN ISLAM... 8
2.3 PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................................... 8
2.4 WAKTU KEGIATAN ................................................................................................... 9
2.5 HAMBATAN SELAMA KEGIATAN ......................................................................... 9
2.6 ARGUMEN ................................................................................................................... 9
BAB 3 ...................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 SIMPULAN ................................................................................................................ 11
3.2 SARAN ........................................................................................................................ 11
BAB 4 ...................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................................................ 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Banyak yang mengartikan bahwa bisnis merupakan kegiatan jual beli untuk
memperoleh keuntungan. Di dalam islam, Bisnis mempunyai istilah lain yaitu al-tijarah,
al-bai’, tadayantum, isytara.
al-tijarah yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir). Menurut ar-
Raghib al-Asfahani dalam almufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah bermakna
pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.

Akhlak secara bahasa berasal dari Bahasa Arab, yaitu bentuk infinitive dari kata
akhlaqa, yang berarti perangai (al-sajiyah); kelakuan, tabi‟at, watak dasar (al-thabi‟ah);
kebiasaan, kelaziman (al-„adat); peradaban yang baik (al-muruah). Sedangkan menurut
istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah),
mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan perilaku atau
perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau
akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah.

Banyak orang beranggapan bahwa akhlak dan bisnis merupakan sesuatu yang
bertentangan karena akhlak merupakan sesuatu yang baik dan bisnis merupakan sesuatu
yang tidak bermoral.
Keterlibatan seorang muslim di dalam dunia bisnis merupakan suatu hal yang baru.
Hal tersebut tidaklah mengejutkan karena Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa
berbisnis. Perilaku berbisnis dalam Islam pun juga telah diatur di dalam Al Qur‟an dan
hadist.

1.2 OBJEK KAJIAN


Seorang wirausaha pedagang bakso bernama Bapak Suroto berjualan dari tahun 2012
hingga sekarang ini. Beliau meneruskan usaha dagang dari ayahnya yang telah merintis
dari tahun 1996 sampai 2011 yang kemudian diambil alih oleh Bapak Suroto. Dalam
penjualan nya, setiap tahun belum tentu akan bisa balik modal karena terkadang warung

4
tersebut ramai dan juga terkadang bisa sepi.
Agar dalam penjualan bisa mendapatkan keuntungan, beliau melakukan inovasi pada
penjualan nya. Beliau menambahkan menu baru seperti es campur, jus buah, dan aneka
minuman botol lainnya. Sehingga penjualan beliau dari tahun ke tahun mendapat
keuntungan yang lebih tinggi.

1.3 MANFAAT
Dengan ditulisnya laporan ini, diharapkan akan memberi manfaat kepada para
pembaca dan bagi penulis sendiri. Adapun manfaat penulisan dari pembuatan laporan ini
adalah sebagai berikut :

1. Memberikan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil tulisan


secara luas tentang manfaat dari topik yang kita angkat.
2. Laporan kegiatan dapat digunakan sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut telah
berlangsung.

1.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan kegiatan ini adalah untuk menganalisa wirausaha yang
berdagang sesuai dengan syariat dan ketentuan islam.

BAB 2
ISI LAPORAN

2.1 KERANGKA TEORI


Akhlak terpuji adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran islam atau Alquran dan as
sunah(hadis) serta bertentangan dengan kemaksiatan. Akhlak terpuji disebut juga akhlak
mahmudah yaitu sesuatu yang wajib dimiliki oleh umat islam, karena merupakan sesuatu
yang diperintahkan oleh Allah Swt. .
Syaja‟ah berasal dari bahasa arab yang berarti berani. Adapun secara terminologi,
syaja‟ah merupakan keberanian yang berlandaskan kebenaran, dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan keridaan Allah SWT. . Syaja‟ah juga

5
menajdi salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri
berupa al-ithmi’nan (ketenangan) dan at-tafaul (optimis). Lawan dari kata syaja‟ah yakni al-
jubn yang berarti pengecut atau penakut. Pengecut dipandang sebagai sifat tercela yang
haram dimiliki orang-orang yang beriman. Karena pengecut artinya ia tidak mau
menanggung dan menghadapi risiko yang memang sudah menjadi konsekuensi dalam
kehidupannya.

‫ينَ ُينُمَؤَ ِْ َنن ِ َا ت َُا َتلَ َولَ َهاَ َاتَ َزن ِ ِا اَوَ نَ زِ َهت َا َل ا َ ُونِ َهت َا َل‬
Artinya :
“janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.”(Q.S. Ali „Imran [3] : 139)

Didalam islam, berdagang memerlukan akhlak syaja‟ah karena saat bedagang harus
ada keberanian menanggung risiko kerugian yang senantiasa dapat terjadi tiba-tiba. Bukan
malah memiliki sifat pengecut atau penakut.

Secara bahasa jujur semakna dengan as sidqu atau siddiq yang berarti benar, nyata,
atau berkata benar. Lawan kata jujur adalah dusta dalam bahasa arab yaitu al kazibu.
Sedangkan secara istilah, jujur bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian
antara informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati, serta sesuatu yang baik yang
tidak dicampuri kedustaan.
Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq
asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan
melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang
bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali
kejujurannya (kebenarannya). Allah SWT berfirman:

‫ُِ ََل َا‬ ‫ْيََِ ِو َا ت ه‬


‫ن ُيَُمَؤَ َُ َنفَ ِن َُ َه ِو َاذَت ه‬ ُ َ ‫ر ت َ َديَت ُٓ َم َول ِ ََ ُل ُيَُؤَ َتلَ َزوَ ِر اَوَ نُ َول ُي َؤ اَيَ ُر‬
‫ج ٌَنهنَ َ ِو َا‬ َ ‫ض‬ُ ‫ُِ َي‬ ‫َا َيض َِهت َو َن ِو َا ه‬
ِ‫ت ََْ ُِ َم ِا ت َفَ َه ِْ َك ُذَ َو َنن‬
Artinya :
“Allah berfirman; Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orangorang yang benar
dengan kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai, mereka
6
kekal di dalamnya, Allah rido kepada mereka dan mereka pun rido pada-Nya, itulah
kebahagiaan yang besar” (QS. al-Maidah: 119)

ۤ
َ ‫ا ٌَ ۤل َا َات ذ ُذ‬
‫ج‬ ُ َ‫ني‬ َ ‫ت َ ِْنذَِّ َهاَ ِا ِا تِا َ لذَ دُ ه ِن َا‬
ِّ ُ ‫ْيذاَ دُل‬
Artinya :
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (QS. azZumar: 33).

Ayat di atas menjelaskan, kejujuran merupakan dasar ketakwaan dan dapat membawa
kebagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian kejujuran adalah kunci kesuksesan seseorang
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kholifatullah fil al-Ardi.

Al-Imam Abdul Mukmin Sa‟adudin menyatakan bahwa jujur mempunyai beberapa


bentuk, di antaranya:
a. Jujur pada diri sendiri. Disebut juga jujur dalam keputusan. Seorang muslim jika
memutuskan sesuatu yang harus dikerjakan, hendaklah tidak ragu-ragu
meneruskannya hingga selesai. Akan tetapi banyak orang muslim jika dituntut jihad,
mereka begitu malas untuk maju. Demikian pula jika diminta untuk mengeluarkan
zakat mereka enggan dan mengeluh. Padahl itu semua bukan bagian dari sifat orang
mukmin. Rasulullah saw. bersabda: “orang mukmin itu bertabiat semua sifat selain
khianat dan dusta”.
b. Jujur dalam berkata. Seorang muslim tidak berkata kecuali jujur. Rasulullah SAW.
bersabda: “Tanda orang munafik itu tiga; jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia
mengingkari dan jika diberi amanah ia berkhianat”. Karena itu Allah swt. berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar” (QS. 33: 70).
c. Jujur dalam berjanji. Seorang muslim apabila menjanjikan sesuatu hendaklah
memenuhinya. Jika tidak, ia termasuk orang yang munafik. Diantara janji itu ada janji
kepada anak-anak. Islam mengajarkan agar bersikap jujur kepada anak-anak, agar
setelah dewasa mereka akan tumbuh menjadi orang yang jujur dan berkata serta
berbuat jujur
d. Jujur dalam usaha. Seorang muslim apabila mejalin usaha dengan sesorang hendaklah
bersikap jujur, tidak menipu dan tidak curang. Jujur dalam usaha dapat memberikan
keberkahan dalam rizki yang ia peroleh. Jujur merupakan modal utama dalam usaha
7
apapun bentuknya usaha tersebut.

2.2 DASAR HUKUM DALAM BERDAGANG MENURUT PANDANGAN ISLAM


Memproduksi barang yang baik dan halal, sehingga barang yang haram harus
ditinggalkan. Seorang muslim juga terikat dengan nilai-nilai kesederhanaan dan konsistensi
prioritas pemenuhannya. Norma khas ini tentu saja harus diimplementasikan dalam
kehidupan pasar. Selain itu, Islam juga sangat memperhatikan norma yang berlaku dalam
masyarakat umum dan berlaku secara universal seperti persaingan sehat, kejujuran,
keterbukaan, dan keadilan. Nilainilai ini sangat ditekankan dalam Islam bahkan selalu
dikaitkan dengan keimanan kepada Allah. Keterikatan seorang muslim dengan norma-norma
ini akan menjadi sistem pengendali yang bersifat otomatis bagi pelakunya dalam aktifitas
pasar (Akhmad Mujahidin, 2005: 122).
Dalam al-Quran disebutkan bahwa perdagangan merupakan salah satu jalan mencari
rezeki yang diperintahkan oleh Allah dengan cara yang ma‟ruf. Sebagaimana firman Allah
dalam surat An-Nisa‟ 29:

‫اض ِّم ْى ُك ْم ۗ َو ََل ت َ ْقتُلُ ْٰٓىا ا َ ْوفُ َس ُك ْم ۗ ا َِّن ه‬


‫ّٰللاَ َكانَ ِب ُك ْم‬ َ ‫َِل اَ ْن تَ ُك ْىنَ تِ َج‬
ٍ ‫ارةً َع ْه ت ََز‬ ِ َ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْهَ ٰا َمىُ ْىا ََل ت َأ ْ ُكلُ ْٰٓىا ا َ ْم َىالَ ُك ْم بَ ْي َى ُك ْم ِب ْالب‬
ٰٓ َّ ‫اط ِل ا‬
‫َر ِح ْي ًما‬

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu”.

2.3 PELAKSANAAN KEGIATAN

Jenis kegiatan : Analisis kepada wirausaha yang berdagang sesuai syariat berbisnis dalam
islam

Tempat kejadian : Bakso Pos 3, Legok, Tangerang

8
Waktu kegiatan : Minggu, 18 Juli 2021

2.4 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN

1 09.00 – 09.30 WIB Perjalanan dari rumah ke tempat lokasi kegiatan

2 12.30 – 13.55 WIB Pengumpulan informasi mengenai lopran kegiatan serta


mengambil foto sebagai lampiran

3 14.00 – 14.30 WIB Perjalanan pulang ke rumah

2.5 HAMBATAN SELAMA KEGIATAN

1. Warung bakso yang masih tutup sehingga harus menunggu buka.

2. Sulit untuk mewawancari pedagang karena banyak nya pembeli.

3. Tidak ada pembeli yang makan ditempat sehingga tidak ada narasumber dari pihak
pembeli.

2.6 ARGUMEN

Hasil wawancara penulis dengan pemilik usaha bakso tersebut yakni Bapak Suroto,
beliau mengungkapkan bahwa

“Berdagang harus mengutamakan akhlak dalam berbisnis, yaitu sifat jujur yang memang
harus dimiliki setiap pebisnis, saya berusaha untuk berdagang dengan jujur, karena jika tidak
jujur takutnya nanti hasil dagang saya menjadi haram. Saya sebagai tulang punggung

9
keluarga harus memastikan bahwa hasil kerja keras saya adalah halal. Saya juga harus
menyamakan cita rasa agar sama seperti yang di jualkan ayah saya.” Pendapat Beliau
berdagang sesuai syariat islam yaitu jujur dalam berbisnis.

Saya juga mewawancarai karyawan dari Bapak Suroto, karyawan tersebut yakni
Cholis, ia mengungkapkan

“Saya karyawan disini tapi juga ponakan dari pemilik warung ini, ayah Bapak suroto adalah
kakek saya. Saya mengikuti Bapak Suroto karena saya mengambil kerja sampingan,
pekerjaan asli saya adalah chef di kapal pesiar. Karena adanya covid pada saat ini
keberangkatan saya selalu ditunda dan saya menganggur dirumah. Lalu saya diajak beliau
untuk menjadi karyawan nya.” Pendapat dari Cholis ini juga termasuk dalam syariat islam
yaitu syaja‟ah, dia berani untuk mengambil pekerjaan yang belum tentu sesuai dengan
keahliannya.

Menjadi seorang pedagang sangatlah mudah, banyak orang-orang yang mecari nafkah
dengan cara berdagang. Akan tetapi diluar sana banyak pedagang pedagang yang berjualan
tidak memperhatikan syariat berbisnis dalam islam, yang mereka pentingkan hanyalah
masalah untung nya saja. Mereka tidak memperhatikan halal atau tidak nya hasil penjualan
mereka. Berdagang dengan memenuhi syariat islam akan meyakinkan pembeli dan pembeli
percaya untuk membeli dagangan mereka.

Pada surat at-Taubah ayat 111 juga tercantum kata jual beli, ''Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.''

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari kegiatan laporan yang penulis ini dibuat, maka simpulan
dari laporan adalah sebagai berikut :

Dari penelitian pada Bakso Pos 3, Legok Tangerang penjual dan karyawan
mempunyai akhlak berbisnis dalam islam. Mereka mematuhi perintah Allah yaitu harus
jujur dalam berbisnis dan tidak boleh berbuat curang, karena mereka mengetahui
konsekuensi dari perbuatan curang dalam berbisnis tersebut. Tempat usaha yang selalu
ramai menjadi pandangan bahwa banyak orang sudah mempercayai warung bakso ini
sehingga terus membeli pada penjual.

Gerobak bakso dan gerobak minuman terdapat didepan sehinnga pembeli bisa
melihat langsung proses pembuatan nya. Dan ini juga termasuk sifat berdagang dalam
bentuk transparan. Yang artinya pembeli berhak tahu dalam pembuatan makanan yang
disajikan.

3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk


kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

11
BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/muamalat/article/download/604/377
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/download/469/3280
http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/jpai/index
http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7527/6195
Mohammad Ajwad jauhari. 2013. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas
IX. Surakarta. Putra Nugraha

LAMPIRAN

1. Tempat cuci gelas dan mangkok

12
2. Tempat pembuatan minuman

3. Tempat pembuatan bakso dan mie ayam

13
4. Tempat meja makan pembeli

5. Tampilan warung dari depan

14

Anda mungkin juga menyukai