KEGIATAN KEAGAMAAN
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Akhlak Dalam Berbisnis” dengan tepat
waktu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang etika dan akhlak dalam
berbisnis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurbaiti, S.Sy, M.A. selaku dosen
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing selama satu semester ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah membantu
diselesaikannya laporan ini.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Akhlak secara bahasa berasal dari Bahasa Arab, yaitu bentuk infinitive dari kata
akhlaqa, yang berarti perangai (al-sajiyah); kelakuan, tabi‟at, watak dasar (al-thabi‟ah);
kebiasaan, kelaziman (al-„adat); peradaban yang baik (al-muruah). Sedangkan menurut
istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah),
mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan perilaku atau
perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau
akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah.
Banyak orang beranggapan bahwa akhlak dan bisnis merupakan sesuatu yang
bertentangan karena akhlak merupakan sesuatu yang baik dan bisnis merupakan sesuatu
yang tidak bermoral.
Keterlibatan seorang muslim di dalam dunia bisnis merupakan suatu hal yang baru.
Hal tersebut tidaklah mengejutkan karena Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa
berbisnis. Perilaku berbisnis dalam Islam pun juga telah diatur di dalam Al Qur‟an dan
hadist.
4
tersebut ramai dan juga terkadang bisa sepi.
Agar dalam penjualan bisa mendapatkan keuntungan, beliau melakukan inovasi pada
penjualan nya. Beliau menambahkan menu baru seperti es campur, jus buah, dan aneka
minuman botol lainnya. Sehingga penjualan beliau dari tahun ke tahun mendapat
keuntungan yang lebih tinggi.
1.3 MANFAAT
Dengan ditulisnya laporan ini, diharapkan akan memberi manfaat kepada para
pembaca dan bagi penulis sendiri. Adapun manfaat penulisan dari pembuatan laporan ini
adalah sebagai berikut :
1.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan kegiatan ini adalah untuk menganalisa wirausaha yang
berdagang sesuai dengan syariat dan ketentuan islam.
BAB 2
ISI LAPORAN
5
menajdi salah satu ciri yang dimiliki orang yang istiqamah di jalan Allah, selain ciri-ciri
berupa al-ithmi’nan (ketenangan) dan at-tafaul (optimis). Lawan dari kata syaja‟ah yakni al-
jubn yang berarti pengecut atau penakut. Pengecut dipandang sebagai sifat tercela yang
haram dimiliki orang-orang yang beriman. Karena pengecut artinya ia tidak mau
menanggung dan menghadapi risiko yang memang sudah menjadi konsekuensi dalam
kehidupannya.
ينَ ُينُمَؤَ ِْ َنن ِ َا ت َُا َتلَ َولَ َهاَ َاتَ َزن ِ ِا اَوَ نَ زِ َهت َا َل ا َ ُونِ َهت َا َل
Artinya :
“janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.”(Q.S. Ali „Imran [3] : 139)
Didalam islam, berdagang memerlukan akhlak syaja‟ah karena saat bedagang harus
ada keberanian menanggung risiko kerugian yang senantiasa dapat terjadi tiba-tiba. Bukan
malah memiliki sifat pengecut atau penakut.
Secara bahasa jujur semakna dengan as sidqu atau siddiq yang berarti benar, nyata,
atau berkata benar. Lawan kata jujur adalah dusta dalam bahasa arab yaitu al kazibu.
Sedangkan secara istilah, jujur bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian
antara informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati, serta sesuatu yang baik yang
tidak dicampuri kedustaan.
Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq
asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan
melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang
bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali
kejujurannya (kebenarannya). Allah SWT berfirman:
ۤ
َ ا ٌَ ۤل َا َات ذ ُذ
ج ُ َني َ ت َ ِْنذَِّ َهاَ ِا ِا تِا َ لذَ دُ ه ِن َا
ِّ ُ ْيذاَ دُل
Artinya :
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (QS. azZumar: 33).
Ayat di atas menjelaskan, kejujuran merupakan dasar ketakwaan dan dapat membawa
kebagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian kejujuran adalah kunci kesuksesan seseorang
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kholifatullah fil al-Ardi.
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu”.
Jenis kegiatan : Analisis kepada wirausaha yang berdagang sesuai syariat berbisnis dalam
islam
8
Waktu kegiatan : Minggu, 18 Juli 2021
NO WAKTU KEGIATAN
3. Tidak ada pembeli yang makan ditempat sehingga tidak ada narasumber dari pihak
pembeli.
2.6 ARGUMEN
Hasil wawancara penulis dengan pemilik usaha bakso tersebut yakni Bapak Suroto,
beliau mengungkapkan bahwa
“Berdagang harus mengutamakan akhlak dalam berbisnis, yaitu sifat jujur yang memang
harus dimiliki setiap pebisnis, saya berusaha untuk berdagang dengan jujur, karena jika tidak
jujur takutnya nanti hasil dagang saya menjadi haram. Saya sebagai tulang punggung
9
keluarga harus memastikan bahwa hasil kerja keras saya adalah halal. Saya juga harus
menyamakan cita rasa agar sama seperti yang di jualkan ayah saya.” Pendapat Beliau
berdagang sesuai syariat islam yaitu jujur dalam berbisnis.
Saya juga mewawancarai karyawan dari Bapak Suroto, karyawan tersebut yakni
Cholis, ia mengungkapkan
“Saya karyawan disini tapi juga ponakan dari pemilik warung ini, ayah Bapak suroto adalah
kakek saya. Saya mengikuti Bapak Suroto karena saya mengambil kerja sampingan,
pekerjaan asli saya adalah chef di kapal pesiar. Karena adanya covid pada saat ini
keberangkatan saya selalu ditunda dan saya menganggur dirumah. Lalu saya diajak beliau
untuk menjadi karyawan nya.” Pendapat dari Cholis ini juga termasuk dalam syariat islam
yaitu syaja‟ah, dia berani untuk mengambil pekerjaan yang belum tentu sesuai dengan
keahliannya.
Menjadi seorang pedagang sangatlah mudah, banyak orang-orang yang mecari nafkah
dengan cara berdagang. Akan tetapi diluar sana banyak pedagang pedagang yang berjualan
tidak memperhatikan syariat berbisnis dalam islam, yang mereka pentingkan hanyalah
masalah untung nya saja. Mereka tidak memperhatikan halal atau tidak nya hasil penjualan
mereka. Berdagang dengan memenuhi syariat islam akan meyakinkan pembeli dan pembeli
percaya untuk membeli dagangan mereka.
Pada surat at-Taubah ayat 111 juga tercantum kata jual beli, ''Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.''
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari kegiatan laporan yang penulis ini dibuat, maka simpulan
dari laporan adalah sebagai berikut :
Dari penelitian pada Bakso Pos 3, Legok Tangerang penjual dan karyawan
mempunyai akhlak berbisnis dalam islam. Mereka mematuhi perintah Allah yaitu harus
jujur dalam berbisnis dan tidak boleh berbuat curang, karena mereka mengetahui
konsekuensi dari perbuatan curang dalam berbisnis tersebut. Tempat usaha yang selalu
ramai menjadi pandangan bahwa banyak orang sudah mempercayai warung bakso ini
sehingga terus membeli pada penjual.
Gerobak bakso dan gerobak minuman terdapat didepan sehinnga pembeli bisa
melihat langsung proses pembuatan nya. Dan ini juga termasuk sifat berdagang dalam
bentuk transparan. Yang artinya pembeli berhak tahu dalam pembuatan makanan yang
disajikan.
3.2 SARAN
11
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/muamalat/article/download/604/377
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/download/469/3280
http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/jpai/index
http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7527/6195
Mohammad Ajwad jauhari. 2013. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Kelas
IX. Surakarta. Putra Nugraha
LAMPIRAN
12
2. Tempat pembuatan minuman
13
4. Tempat meja makan pembeli
14