ENTERPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN)
“ENTERPRENEURSHIP”
Disusun Oleh :
Wahyuni (211113006)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
ii
DAFTAR ISI
hall
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
BAB II PENUTUP.................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seorang Muslim, baik dari sisi kesejarahan (historis) maupun normatif. Berbisnis
atau jual-beli merupakan proses pemindahan hak milik barang atau harta kepada
pihak lain dengan menggunakan uang sebagai alat tukarnya. Kegiatan ini tak
primer dan sekunder, manusia melakukan transaksi jualbeli yang tak terhitung
berkembang, akan mendorong lapangan kerja baru dan membawa kebaikan untuk
kehidupan mereka dengan diberikan aturan yang harus diikuti oleh semua muslim
yang berasal dari Al-Quran dan Al-Hadits. Al- Qur’an dan Al-Hadits inilah yang
menjadi sumber nilai, sikap, perilaku, dan etika seorang muslim dalam
berwirausaha. Suatu transaksi baru munncul dan belum dikenal sebelumnya dalam
hukum Islam, maka transaksi tersebut dapat diterima, kecuali terdapat implikasi
dari dalil al-Qur’an dan al-Hadis yang melarangnya. Transaksi yang dilarang
dalam Islam ada beberapa macam, dilarangnya transaksi itu sesuai dengan faktor
penyebabnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa konsep kewirausahaan syariah?
2. Bagaimana prinsip-prinsip syariah dalam bisnis?
3. Apa saja keunggulan kewirausahaan syariah?
4. Sebutkan dampak kewirausahaan syariah dalam pertumbuhan ekonomi!
5. Seperti apa peluang dan tantangan kewirausahaan syariah?
C. Tujuan
1. Memahami konsep kewirausahaan Syariah
2. Memahami prinsip-prinsip syariah dalam bisnis
3. Mengenali keunggulan kewirausahaan syariah
4. Mengetahui dampak kewirausahaan syariah pada pertumbuhan ekonomi
5. Mengenali peluang dan tantangan kewirausahaan syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
yang tepat, guna memastikan kesuksesan. Wairausaha atau dalam bahasa Inggris
Essai sur la nature du commerce sebutan bagi pedagang yang membeli barang di
daerah -daerah dan menjualnya lagi dengan harga yang tidak pasti. Marzuki
bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labor), untuk menghasilkan produk
satusatunya motivasi bagi pelaku bisnis. Pada akhirnya etika bisnis kembali
kepada pelaku bisnisnya sendiri. Ada dua aspek yang digunakan sebagai tolak
ukur etika yaitu: prinsip imbal balik dan iktikad baik. Prinsip imbal balik
maksunya adalah mau atau tidaknya seseorang menerima sebuah perilaku orang
lain terhadap dirinya. Jika suatu tindakan tersebut dapat diterima dengan baik
maka tindakan tersebut tidak melanggar etika yang ada. Sedangkan iktikad baik
atau niat baik, dapat dilihat saat penjual mengatakan hal yang benar dan jujur
tentang barang dagangannya. Seorang muslim yang baik dapat dilihat dari
3
perilakunya seharihari. Dalam bertindak seorang muslim akan sangat berhati-hati
untuk tidak membuat orang lain terganggu dan tetap pada ajaran agama Islam.
akhirat. Al-Qur‟an dan hadist adalah panduan bagi perilaku seseorang dengan
wirausaha muslim dapat dilihat dari ketaqwaannya, sikap amanah yang dia miliki,
1. Takwa
“Dalam Al-Qur‟an takwa adalah pencarian nilai yang baik dan
semua yang diperintahkan Allah menuju jalan yang benar. Manusia memiliki
akal untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Jika orang
tersebut dapat mengerti tentang hal yang benar dan bertakwa kepada Allah
maka setiap kegiatannya seorang muslim akan selalu ingat dengan Allah Swt.
Mengingat Allah adalah suatu hal prioritas yang telah ditentukan oleh Sang
Maha Pencipta.”
selalu mengingat Allah Swt agar setiap perilakunya selaras dengan apa yang
hidupnya jauh lebih baik dan mulia. Islam menghalalkan bisnis tetapi yang
harus diingat adalah semua kegiatan bisnis tidak boleh menghalangi seseorang
4
untuk beribadah dan ingat kepada Allah Swt dengan tetap menjaga sholat lima
2. Amanah
Amanah adalah menyampaikan dan memberikan hak atas suatu hal
mengurangi hak orang lain, baik berupa harga maupun jasa. Amanah adalah
perilaku yang harus ada di miliki oleh wirausaha muslim dalam berbisnis. Jika
beriman dan tidak akan memberikan rasa aman baik untuk dirinya sendiri dan
Allah terhadap harta yang Allah titipkan padanya. Dan dapat memelihara
kerja keras yang dilakukan akan mendapat pahala dari Allah Swt.
3. Rendah hati
Wirausahawan muslim hendaknya memiliki perilaku yang sederhana,
rendah hati, lemah lembut, dan santun atau disebut juga aqshid. Aqshid dapat
ramah kepada orang lain. Berperilaku baik dengan menerapkan perilaku yang
sopan dan santun akan membuat konsumen nyaman dan senang. Perilaku yang
baik juga dapat tercermin dari akhlak orang tersebut. Akhlak adalah perilaku
5
seseorang yang dilakukan secara berulang tanpa berfikir. Seorang muslim
dapat dilihat memiliki akhlak yang baik ketika semua aktifitasnya selalu
berguna, istiqamah.
melakukan bisnis dengan komoditas yang halal dan melayani pembeli atau
pelanggan dengan cara yang aik dengan kata-kata yang sopan dansapaan yang
baik. Pembeli akan merasa senang jika dilayani dengan ramah dan baik.
kekurangannya atau melunasi pinjaman. Sikap yang baik saat melayani akan
membawa seorang wirausaha banyak mengenal orang baru dan bisa saja
orang lain dapat dilakukan dengan bertutur kata sopan dan santun saat
baik dan ramah agar pelanggan merasa senang dan ingin kembali lagi.
Menjadi seorang yang pemaaf juga tindakan murah hati pada orang lain.
tersebut telah selaras dengan moralitas dan nila-nilai utama dalam Al-Qur‟an.
6
Hubungan bisnis juga harus dibangun dengan baik, salah satunya dengan tidak
melakukan monopoli dan lainnya yang tidak mencerminkan rasa keadilan dan
pemerataan.
Dalam ilmu ekonomi Islam ada empat prinsip yang mesti diterapkan
Ada beberapa prinsip bisnis syariah yang wajib Sobat UMKM Brilian
pahami sebelum memulai transaksi dengan hukum ini, berikut Tim LinkUMKM
1. Prinsip murabahah adalah akad jual beli yang dijelaskan secara detail dan
terperinci antara penjual dan pembeli. Dalam akad ini, penjual harus
memberikan informasi yang lengkap kepada pembeli terkait kualitas,
harga, kondisi, sampai syarat pembelian. Kemudian transaksi dapat
diselesaikan apabila penjual dan pembeli saling bersepakat terhadap suatu
perjanjian.
2. Prinsip salam merupakan akad jual beli yang diterapkan saat transaksi
bisnis dilakukan dengan memesan. Cara kerja prinsip salam adalah
pembeli melakukan pemesanan dengan syarat tertentu dan menyetorkan
uang muka atau lunas di awal. Kemudian produk akan diberikan penjual
kepada pembeli pada waktu yang telah disepakati.
3. Prinsip Istishna hampir mirip seperti prinsip salam. Kedua akad ini
memiliki akad sama-sama memesan di awal kepada penjual namun
pembeli belum memberikan sejumlah uang di awal. Syarat-syarat produk
juga harus memenuhi kriteria yang telah disepakati bersama di awal
pemesanan.
4. Prinsip Musyarakah adalah akad kerja sama untuk mendirikan suatu bisnis
dan mengelolanya secara bersama. keuntungan dari suatu bisnis akan
7
dibagi berdasarkan kesepakatan bersama. Apabila terdapat kerugian maka
harus ditanggung bersama sesuai perjanjian di awal.
5. Prinsip Mudharabah merupakan akad kerja sama untuk mendirikan suatu
bisnis dimana terdapat pembagian peran antara pihak pemilik modal dan
pihak pengelola modal. Keuntungan dari usaha akan dibagi sesuai
kesepakatan bersama. Sedangkan kerugian bisnis akan ditanggung juga
oleh keduanya.
yang dapat menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis dan konsumen. Adapun
keunggulan sistem bisnis berbasis syariah di Indonesia antara lain sistem bisnis
kesetaraan.
sesuai dengan prinsip agama dan nilai moral yang diakui. Sistem bisnis berbasis
syariah juga menganut prinsip pengelolaan risiko yang adil dan berkeadilan. Hal
ini mencangkup pembagian risiko secara proporsional antara pihak yang terlibat
sektor riil.
syariah, termasuk peraturan yang jelas dan transparan, serta insentif fiskal dan
8
infrastruktur pendukung bagi pebisnis syariah, pusat keuangan syariah, dan
ekonomi:
9
b. Peraturan dan Kebijakan yang Tidak Sesuai, Tantangan regulasi dan
kebijakan yang tidak selalu mendukung kewirausahaan Syariah harus
diatasi. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis
Syariah.
c. Kompetisi Global, Dalam era globalisasi, kewirausahaan Syariah harus
bersaing dengan bisnis-bisnis konvensional yang sudah mapan.
Kualitas produk dan layanan harus tetap dijaga agar mampu bersaing
secara internasional.
d. Kurangnya Akses ke Pembiayaan Syariah, Pembiayaan yang sesuai
dengan prinsip Syariah masih kurang tersedia. Diperlukan upaya untuk
mengembangkan lebih banyak produk pembiayaan Syariah guna
mendukung pertumbuhan bisnis Syariah.
10
kewirausahaan Syariah. Mereka menyediakan solusi pembiayaan,
permodalan, perlindungan keuangan yang sesuai dengan prinsip
Syariah, dan membantu wirausahawan memperluas usaha mereka.
f. Peluang di Industri Halal, Kewirausahaan Syariah sangat relevan
dalam industri halal, yang mencakup makanan, minuman, farmasi, dan
sektor lainnya. Bisnis yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan halal
dan thayyib (baik dan suci) memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
11
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende yang berarti‟
barang atau jasa dengan jalan tidak bertentangan dengan syariat. Adapun
Islam, maka rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini adalah
teori-teori yang telah di gambarkan dalam Al-Quran dan As- Sunnah sebagai
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13