Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ENTERPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN)

“Konsep, Prinsip-Prinsip, Dampak Dan Tantangan”

Makalah Ini Dibuat Berdasarkan Tugas Individu dari Mata Kuliah :

“ENTERPRENEURSHIP”

Dosen pengampu : (Ermiati SE.,M.E)

Disusun Oleh :

Wahyuni (211113006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AMANAH JENEPONTO

TAHUN AKADEMIK 2024-2025


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Atas segala Rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan

terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan

memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh

lagi agar makalah ini bisapembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ii karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jeneponto 13 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

hall
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Konsep Kewirausahaan Syariah...................................................................3

B. Prinsip-Prinsip Syariah Dalam Bisnis...........................................................7

C. Keunggulan Kewirausahaan Syariah............................................................8

D. Dampak Kewirausahaan Syariah Pada Ertumbuhan Ekonomi.....................9

E. Tantangan Dan Peluang Kewirausahaan Syariah.........................................9

BAB II PENUTUP.................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Entrepreneurship atau kewirausahaan sebenarnya tidak asing dengan

seorang Muslim, baik dari sisi kesejarahan (historis) maupun normatif. Berbisnis

atau jual-beli merupakan proses pemindahan hak milik barang atau harta kepada

pihak lain dengan menggunakan uang sebagai alat tukarnya. Kegiatan ini tak

pernah lepas dari aktivitas manusia sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan

primer dan sekunder, manusia melakukan transaksi jualbeli yang tak terhitung

jumlahnya. Dalam suatu sistem perekonomian, jualbeli akan mendorong

perdagangan, dan merangsang perniagaan dan industri. Dengan poduksi yang

berkembang, akan mendorong lapangan kerja baru dan membawa kebaikan untuk

kegiatan perdagangan. Dengan terbukanya lapangan kerja, pendapatan masyarakat

akan meningkat dan industri akan lebih berkembang.

Islam mengajak semua muslim untuk menjadi wirausahawan dalam

kehidupan mereka dengan diberikan aturan yang harus diikuti oleh semua muslim

yang berasal dari Al-Quran dan Al-Hadits. Al- Qur’an dan Al-Hadits inilah yang

menjadi sumber nilai, sikap, perilaku, dan etika seorang muslim dalam

berwirausaha. Suatu transaksi baru munncul dan belum dikenal sebelumnya dalam

hukum Islam, maka transaksi tersebut dapat diterima, kecuali terdapat implikasi

dari dalil al-Qur’an dan al-Hadis yang melarangnya. Transaksi yang dilarang

dalam Islam ada beberapa macam, dilarangnya transaksi itu sesuai dengan faktor

penyebabnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa konsep kewirausahaan syariah?
2. Bagaimana prinsip-prinsip syariah dalam bisnis?
3. Apa saja keunggulan kewirausahaan syariah?
4. Sebutkan dampak kewirausahaan syariah dalam pertumbuhan ekonomi!
5. Seperti apa peluang dan tantangan kewirausahaan syariah?

C. Tujuan
1. Memahami konsep kewirausahaan Syariah
2. Memahami prinsip-prinsip syariah dalam bisnis
3. Mengenali keunggulan kewirausahaan syariah
4. Mengetahui dampak kewirausahaan syariah pada pertumbuhan ekonomi
5. Mengenali peluang dan tantangan kewirausahaan syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kewirausahaan Syariah

Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan

menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya

yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan

yang tepat, guna memastikan kesuksesan. Wairausaha atau dalam bahasa Inggris

disebut dengan entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur, pada bukuya

Menurut Soeparman Soemahamidjaja istilah ini digunakan oleh Cantilon dalam

Essai sur la nature du commerce sebutan bagi pedagang yang membeli barang di

daerah -daerah dan menjualnya lagi dengan harga yang tidak pasti. Marzuki

Usman berpendapat bahwa wirausaha dalam konteks menejemen adalah orang

yang mempunyai kemampuan menggunakan sumber daya finansial (money),

bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labor), untuk menghasilkan produk

baru dengan bisnis baru yang dapat membuat organisasi usaha.

Menurut Milton Friedman, tidak mungkin bisnis tidak mencari

keuntungan. Milton melihat bahwa kenyataannya bahwa keuntungan adalah

satusatunya motivasi bagi pelaku bisnis. Pada akhirnya etika bisnis kembali

kepada pelaku bisnisnya sendiri. Ada dua aspek yang digunakan sebagai tolak

ukur etika yaitu: prinsip imbal balik dan iktikad baik. Prinsip imbal balik

maksunya adalah mau atau tidaknya seseorang menerima sebuah perilaku orang

lain terhadap dirinya. Jika suatu tindakan tersebut dapat diterima dengan baik

maka tindakan tersebut tidak melanggar etika yang ada. Sedangkan iktikad baik

atau niat baik, dapat dilihat saat penjual mengatakan hal yang benar dan jujur

tentang barang dagangannya. Seorang muslim yang baik dapat dilihat dari

3
perilakunya seharihari. Dalam bertindak seorang muslim akan sangat berhati-hati

untuk tidak membuat orang lain terganggu dan tetap pada ajaran agama Islam.

Perilaku seorang muslim dalam berbisnis sangat diperlukan sebagai

investasi yang dapat menguntungkan dan menjamin kehidupannya di dunia dan

akhirat. Al-Qur‟an dan hadist adalah panduan bagi perilaku seseorang dengan

menyelasarkan perilakunya dengan perilaku Rasulullah. Perilaku bisnis seorang

wirausaha muslim dapat dilihat dari ketaqwaannya, sikap amanah yang dia miliki,

kebaikannya, cara mereka melayani pembeli atau pelanggannya dengan ramah,

serta semua kegiaan bisnisnya hanya dilakukan untuk ibadah semata.

1. Takwa
“Dalam Al-Qur‟an takwa adalah pencarian nilai yang baik dan

menghindari nilai yang buruk.61 Manusia yang bertakwa akan selalu

menghindari larangan-larangan Allah, tetapi sebaliknya dia akan menjalankan

semua yang diperintahkan Allah menuju jalan yang benar. Manusia memiliki

akal untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Jika orang

tersebut dapat mengerti tentang hal yang benar dan bertakwa kepada Allah

maka setiap kegiatannya seorang muslim akan selalu ingat dengan Allah Swt.

Mengingat Allah adalah suatu hal prioritas yang telah ditentukan oleh Sang

Maha Pencipta.”

Manusia diperintahkan untuk mencari kebahagiaan dunia akherat

dengan jalan sebaik-baiknya. Termasuk dalam berbisnis seseorang harus

selalu mengingat Allah Swt agar setiap perilakunya selaras dengan apa yang

digariskan Allah dalam Al-Qur‟an dan Hadist agar dalam menjalankan

hidupnya jauh lebih baik dan mulia. Islam menghalalkan bisnis tetapi yang

harus diingat adalah semua kegiatan bisnis tidak boleh menghalangi seseorang

4
untuk beribadah dan ingat kepada Allah Swt dengan tetap menjaga sholat lima

waktu, berdzikr, dan menjalankan semua perintah Allah Swt.

2. Amanah
Amanah adalah menyampaikan dan memberikan hak atas suatu hal

kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak

mengurangi hak orang lain, baik berupa harga maupun jasa. Amanah adalah

perilaku yang harus ada di miliki oleh wirausaha muslim dalam berbisnis. Jika

seorang wirausaha muslim tidak menjalankan amanah berarti dia tidak

beriman dan tidak akan memberikan rasa aman baik untuk dirinya sendiri dan

sesama masyarakat disekitas lingkungan sosialnya. Rasulluah Saw. adalah

contoh pebisnis yang jujur karena sifat amanahnya.

Perilaku amanah yang dilakukan dengan baik maka seorang wirausaha

muslim akan dapat menjaga hubungannya dengan sesama manusia dengan

cara menjaga kepercayaan orang lain yakni pembeli. Dapat menjaga

hubungannya dengan Allah karena dapat menjaga amanah yang diberikan

Allah terhadap harta yang Allah titipkan padanya. Dan dapat memelihara

dirinnya dari kebinasaan. Islam sangat menghargai kerja keras seseorang,

kerja keras yang dilakukan akan mendapat pahala dari Allah Swt.

3. Rendah hati
Wirausahawan muslim hendaknya memiliki perilaku yang sederhana,

rendah hati, lemah lembut, dan santun atau disebut juga aqshid. Aqshid dapat

dikatakan dengan menolong seseorang dengan bantuan nonmateri atau merasa

simpatik, dengan bersikap dermawan kepada orang miskin atau bersikap

ramah kepada orang lain. Berperilaku baik dengan menerapkan perilaku yang

sopan dan santun akan membuat konsumen nyaman dan senang. Perilaku yang

baik juga dapat tercermin dari akhlak orang tersebut. Akhlak adalah perilaku

5
seseorang yang dilakukan secara berulang tanpa berfikir. Seorang muslim

dapat dilihat memiliki akhlak yang baik ketika semua aktifitasnya selalu

mengingat Allah, senang berbuat baik, meninggalkan hal-hal yang tidak

berguna, istiqamah.

Yang disebut akhlak baik dalam berbisnis dilakukan dengan

melakukan bisnis dengan komoditas yang halal dan melayani pembeli atau

pelanggan dengan cara yang aik dengan kata-kata yang sopan dansapaan yang

ramah. Perbuatan yang baik harus dilakukan selama melakukan kegiatan

bisnis maupun kegiatan sehari-hari. Melayani dengan baik. Selain itu

wirausahawan muslim juga harus bersikap khidmah yakni melayani dengan

baik. Pembeli akan merasa senang jika dilayani dengan ramah dan baik.

Memberikantenggang waktu saat pembeli belum dapat membayar

kekurangannya atau melunasi pinjaman. Sikap yang baik saat melayani akan

membawa seorang wirausaha banyak mengenal orang baru dan bisa saja

mendapatkan teman untuk bekerjasama mengembangkan bisnisnya.

4. Bermurah hati dan membangun hubungan baik


Islam memandang bahwa manusia memiliki kehormatan, dengan

kehormatan ini manusia harus memperlakukan secara baik manusia lainnya

dengan cara saling tolong menolong dengan membina hubungan baik

kekeluargaan. Saling menolong antar sesama dengan bermurah hati kepada

orang lain dapat dilakukan dengan bertutur kata sopan dan santun saat

melakukan transaksi. Pelayanan yang diberikan oleh seorang penjual haruslah

baik dan ramah agar pelanggan merasa senang dan ingin kembali lagi.

Menjadi seorang yang pemaaf juga tindakan murah hati pada orang lain.

Dengan memaafkan orang lain dalam kegiatan bisnis, makakegiatan bisnis

tersebut telah selaras dengan moralitas dan nila-nilai utama dalam Al-Qur‟an.

6
Hubungan bisnis juga harus dibangun dengan baik, salah satunya dengan tidak

melakukan monopoli dan lainnya yang tidak mencerminkan rasa keadilan dan

pemerataan.

B. Prinsip-Prinsip Syariah Dalam Bisnis

Dalam ilmu ekonomi Islam ada empat prinsip yang mesti diterapkan

dalam bisnis syariah, yaitu: tauhid (unity), keseimbangan atau kesejajaran

(equilibrium), kehendak bebas (free will), dan tanggung jawab (responsibility).

Ada beberapa prinsip bisnis syariah yang wajib Sobat UMKM Brilian

pahami sebelum memulai transaksi dengan hukum ini, berikut Tim LinkUMKM

sudah merangkumnya dari berbagai sumber.

1. Prinsip murabahah adalah akad jual beli yang dijelaskan secara detail dan
terperinci antara penjual dan pembeli. Dalam akad ini, penjual harus
memberikan informasi yang lengkap kepada pembeli terkait kualitas,
harga, kondisi, sampai syarat pembelian. Kemudian transaksi dapat
diselesaikan apabila penjual dan pembeli saling bersepakat terhadap suatu
perjanjian.
2. Prinsip salam merupakan akad jual beli yang diterapkan saat transaksi
bisnis dilakukan dengan memesan. Cara kerja prinsip salam adalah
pembeli melakukan pemesanan dengan syarat tertentu dan menyetorkan
uang muka atau lunas di awal. Kemudian produk akan diberikan penjual
kepada pembeli pada waktu yang telah disepakati.
3. Prinsip Istishna hampir mirip seperti prinsip salam. Kedua akad ini
memiliki akad sama-sama memesan di awal kepada penjual namun
pembeli belum memberikan sejumlah uang di awal. Syarat-syarat produk
juga harus memenuhi kriteria yang telah disepakati bersama di awal
pemesanan.
4. Prinsip Musyarakah adalah akad kerja sama untuk mendirikan suatu bisnis
dan mengelolanya secara bersama. keuntungan dari suatu bisnis akan

7
dibagi berdasarkan kesepakatan bersama. Apabila terdapat kerugian maka
harus ditanggung bersama sesuai perjanjian di awal.
5. Prinsip Mudharabah merupakan akad kerja sama untuk mendirikan suatu
bisnis dimana terdapat pembagian peran antara pihak pemilik modal dan
pihak pengelola modal. Keuntungan dari usaha akan dibagi sesuai
kesepakatan bersama. Sedangkan kerugian bisnis akan ditanggung juga
oleh keduanya.

C. Keunggulan Kewirausahaan Syariah

Sistem bisnis berbasis syariah di Indonesia memiliki beberapa keunggulan

yang dapat menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis dan konsumen. Adapun

keunggulan sistem bisnis berbasis syariah di Indonesia antara lain sistem bisnis

berbasis syariah berdasarkan kegiatan ekonomi pada prinsip keadilan dan

kesetaraan.

Sistem bisnis berbasis syariah juga mengembangkan produk dan jasa

sesuai dengan prinsip agama dan nilai moral yang diakui. Sistem bisnis berbasis

syariah juga menganut prinsip pengelolaan risiko yang adil dan berkeadilan. Hal

ini mencangkup pembagian risiko secara proporsional antara pihak yang terlibat

dalam bertransaksi. Sistem bisnis berbasis syariah mendorong keberlanjutan

ekonomi dengan mempromosikan investasi jangka panjang dan pengembangan

sektor riil.

Keunggulan system bisnis berbasis syariah di Indonesia dengan

meningkatkan kesadaran dan pendidikan pada masyarakat. Dapat dilakukan

melalui program pendidikan formal dan non-formal, seminar, workshop, dan

kampanye publik. Memperkuat regulasi yang mendukung pengembangan bisnis

syariah, termasuk peraturan yang jelas dan transparan, serta insentif fiskal dan

non-fiskal yang mendorong pertumbuhan bisnis syariah. Meningkatkan

8
infrastruktur pendukung bagi pebisnis syariah, pusat keuangan syariah, dan

lembaga pendukung lainnya.

D. Dampak Kewirausahaan Syariah Pada Ertumbuhan Ekonomi

Berikut adalah dampak kewirausahaan syariah terhadap pertumbuhan

ekonomi:

1. Diverifikasi Sumber Pendapatan


Pengembangan kewirausahaan syariah dapat dapat memberikan kontribusi
positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui diverifikasi sumber
pendapatan.
2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kewirausahaan syariah juga memiliki potensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3. Mendorong Inovasi
Pengembangan kewirausahaan juga dapat mendorong inovasi disektor
keuangan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, lembaga-
lembaga keuangan syariah dapat mengembangkan produ-produk keuangan
yang inovatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

E. Tantangan Dan Peluang Kewirausahaan Syariah

1. Tantangan Kewirausahaan Syariah


Adapun beberapa tantangan yang harus kita ketahui dari penerapan

kewirausahaan Syariah, antara lain:

a. Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan, Minimnya kesadaran dan


pemahaman tentang kewirausahaan Syariah menjadi tantangan utama.
Maka, edukasi yang lebih baik perlu disediakan untuk membangun
pemahaman yang lebih luas tentang konsep dan manfaatnya.

9
b. Peraturan dan Kebijakan yang Tidak Sesuai, Tantangan regulasi dan
kebijakan yang tidak selalu mendukung kewirausahaan Syariah harus
diatasi. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis
Syariah.
c. Kompetisi Global, Dalam era globalisasi, kewirausahaan Syariah harus
bersaing dengan bisnis-bisnis konvensional yang sudah mapan.
Kualitas produk dan layanan harus tetap dijaga agar mampu bersaing
secara internasional.
d. Kurangnya Akses ke Pembiayaan Syariah, Pembiayaan yang sesuai
dengan prinsip Syariah masih kurang tersedia. Diperlukan upaya untuk
mengembangkan lebih banyak produk pembiayaan Syariah guna
mendukung pertumbuhan bisnis Syariah.

2. Peluang Kewirausahaan Syariah


Di bawah ini adalah beberapa peluang yang bisa kita manfaatkan

dalam kewirausahaan Syariah, yaitu:

a. Pasar yang Berkembang, Kewirausahaan Syariah memiliki peluang


besar di pasar global yang makin sadar akan nilai-nilai berbasis agama.
Masyarakat kini mencari produk dan layanan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip keagamaan mereka, menciptakan pangsa pasar yang
potensial.
b. Pengembangan Produk yang Makin Inovatif, Dalam upaya
memenuhi tuntutan pasar, wirausahawan Syariah terus
mengembangkan produk dan layanan yang inovatif dan sesuai dengan
etika Islam. Hal ini mendorong perkembangan ekonomi kreatif yang
sesuai dengan prinsip Syariah.
e. Kemitraan dengan Institusi Keuangan Syariah, Institusi keuangan
Syariah dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan

10
kewirausahaan Syariah. Mereka menyediakan solusi pembiayaan,
permodalan, perlindungan keuangan yang sesuai dengan prinsip
Syariah, dan membantu wirausahawan memperluas usaha mereka.
f. Peluang di Industri Halal, Kewirausahaan Syariah sangat relevan
dalam industri halal, yang mencakup makanan, minuman, farmasi, dan
sektor lainnya. Bisnis yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan halal
dan thayyib (baik dan suci) memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

11
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.

Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship

sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende yang berarti‟

petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Kewirausahaan adalah segala aktivitas

bisnis yang diusahakan secara perniagaan dalam rangka memproduksi suatau

barang atau jasa dengan jalan tidak bertentangan dengan syariat. Adapun

kewirausahaan dalam disiplin ilmu fiqh merupakan bagian pembahasan

mu'amalah. Sedangkan perdagangan adalah bahagian dari kegiatan

kewirausahaan. Bila kita berbicara tentang kewirausahaan menurut pandangan

Islam, maka rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini adalah

teori-teori yang telah di gambarkan dalam Al-Quran dan As- Sunnah sebagai

norma dan etika dalam berwirausaha khususnya dalam perdagangan.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengarapkan kritik

atau saran dari pembaca, untuk menbangun kesempurnaan atau kelempakan

makalah ini, sehingga menjadi lebih baik lagi. Terimakasih

12
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis. (2010) Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok : Gramata


Publishing, Badroen, Faisal dkk. (2013) Etika Bisnis dalam Islam . Cet.III;
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Bahri, “Penerapan Konsep Berwirausaha dan Bertransaksi Syariah dengan metode
Dimensi Vertikah (Hablumminallah) dan Dimensi Horizontal
(Hablumminannas) “, Jurnal http://jurnal.unma.ac.id/index.php/Mr/index.
Edupreneurship Bagi Pendidik PAUD.” Al Hikmah: Indonesian Journal of Early
Childhood Islamic Education 1, no. 2 (2017).
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM DALAM BISNIS Syahidah
Rahmah Universitas Muhammadiyah Makassar Email :
Syahidah_rahmah@unismuh.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai