LOGO
Disusun Oleh :
Nama :
NPP :
Kelas :
JURUSAN
FAKULTAS
UNIVERSITAS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Transaksi dalam Bisnis Islam”.
Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
12 Desember 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
lanjut prinsip-prinsip etika bisnis Islam dan memberikan saran-saran praktis untuk
memastikan kepatuhan dan penerapan yang efektif di berbagai tingkatan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Larangan Riba
Bisnis Islam dilarang mengambil atau membayar riba. Riba dianggap sebagai
bentuk eksploitasi dan dapat merugikan masyarakat. Sebagai gantinya, bisnis Islam
diharapkan untuk menggunakan mekanisme keuangan yang sesuai dengan prinsip
syariah, seperti pembiayaan berbasis bagi hasil.
3
5. Tujuan Spiritual dan Moral
Tujuan bisnis dalam Islam tidak hanya terbatas pada pencapaian keuntungan
materi, tetapi juga mencakup tujuan spiritual dan moral. Pengusaha Muslim
diharapkan untuk menjadikan bisnis sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah dan memberikan manfaat positif kepada masyarakat.
6. Keseimbangan Ekonomi
4
Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan dan kejujuran dalam setiap
transaksi bisnis. Adil dan jujur dalam bertransaksi menciptakan kepercayaan antara
pihak-pihak yang terlibat dan membentuk dasar yang kokoh untuk hubungan bisnis
yang berkelanjutan. Integritas dalam bisnis menjadi landasan untuk mencapai
keberlanjutan dan keberkahan.
3. Riba (Bunga)
Prinsip ini menekankan larangan terhadap riba atau bunga dalam transaksi
bisnis. Islam menganggap riba sebagai bentuk eksploitasi yang tidak adil, dan
larangan tersebut bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam distribusi kekayaan.
Sebagai gantinya, bisnis Islam dianjurkan untuk menggunakan mekanisme
keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan berbasis bagi
hasil.
Prinsip-prinsip ini menciptakan landasan yang kuat untuk bisnis Islam yang
bertujuan lebih dari sekadar mencapai keuntungan materi. Mereka membimbing
pengusaha Muslim untuk menjalankan bisnis mereka dengan penuh integritas,
keadilan, dan tanggung jawab sosial, menciptakan dampak positif dalam
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
5
1. Mudarabah
1) Definisi
Mudarabah adalah bentuk kemitraan antara pemilik modal (rab al-mal) dan
manajer atau pengusaha (mudarib). Pemilik modal menyediakan dana, sementara
manajer bertanggung jawab atas pengelolaan bisnis. Pembagian keuntungan
dilakukan sesuai kesepakatan awal, dan pemilik modal menanggung kerugian jika
bisnis mengalami kerugian.
2) Struktur
2. Musharakah
1) Definisi
2) Struktur
6
jawab mereka. Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai dengan kesepakatan, dan
risiko dibagikan di antara semua mitra.
1. Murabahah
1) Definisi
Murabahah adalah bentuk transaksi jual beli dalam bisnis Islam di mana
penjual mengungkapkan biaya dan keuntungan secara terbuka kepada pembeli.
7
Harga jual termasuk biaya produksi, laba yang diumumkan, dan pembayaran dicicil
atau sekaligus oleh pembeli. Transaksi ini umumnya digunakan untuk pembiayaan
pembelian barang, seperti kendaraan, peralatan, atau properti.
2) Struktur
1 Permintaan Pembelian
2. Salam
1) Definisi
2) Struktur
1 Permintaan Penjualan
8
Produsen atau petani menyatakan keinginan untuk menjual produk atau hasil
pertanian mereka di masa mendatang.
Pembeli setuju untuk membayar di muka, dan harga serta spesifikasi barang
ditetapkan secara jelas. Pembeli membayar sejumlah tertentu di muka sebagai
bentuk pembiayaan.
2. Salam
2) Kemudahan Finansial
1 Murabahah
9
Memungkinkan pembiayaan untuk kebutuhan sekarang dengan pembayaran
dicicil atau sekaligus. Ini memberikan kemudahan finansial bagi pembeli yang
mungkin tidak mampu membayar sekaligus.
2 Salam
2. Tantangan
1) Risiko Harga
1 Murabahah
2 Salam
Risiko harga juga berlaku dalam Salam, terutama jika harga pasar berubah
secara signifikan setelah kesepakatan, yang dapat memengaruhi keuntungan atau
kerugian di pihak penjual.
2) Tantangan Logistik
1 Murabahah
2 Salam
10
transparansi. Kepastian harga dan kemudahan finansial adalah keuntungan utama
dari kedua transaksi ini, memungkinkan pihak yang terlibat untuk memiliki
visibilitas yang jelas terhadap transaksi. Namun, risiko harga dan tantangan logistik
tetap merupakan aspek yang perlu diatasi. Manajemen risiko yang baik dan
pemahaman mendalam tentang pasar serta logistik dapat membantu memitigasi
tantangan ini dan meningkatkan efektivitas kedua instrumen keuangan tersebut
dalam mendukung kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah.
Ijarah adalah konsep sewa atau leasing dalam bisnis Islam (Azizah 2020).
Dalam transaksi ini, pemilik aset menyewakannya kepada pihak lain dengan
pembayaran sewa yang disepakati. Aset yang dapat disewakan mencakup properti,
kendaraan, atau peralatan. Contoh penerapan Ijarah adalah ketika perusahaan
menyewa gedung kantor untuk keperluan bisnisnya.
2) Struktur
1 Penyewaan Aset
2 Kesepakatan Sewa
Pihak penyewa dan pemilik aset sepakat mengenai pembayaran sewa dan
periode sewa.
3 Pembayaran Sewa
4 Pengembalian Aset
2. Istisna'
1) Definisi
11
Istisna' adalah konsep pembuatan barang sesuai pesanan dalam bisnis Islam.
Dalam transaksi ini, pemesan memesan barang kepada produsen dengan
menentukan spesifikasi dan harga. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus atau
dicicil sesuai kesepakatan. Contoh penerapan Istisna' adalah ketika seorang pembeli
memesan peralatan khusus dan membayar sesuai kesepakatan.
2) Struktur
1 Pemesanan Barang:
3 Produksi Barang:
1. Ketidaksetaraan Ekonomi
2. Ketidakadilan Sosial
Praktik riba dapat merugikan masyarakat yang lebih rentan dan tidak
memiliki akses ke modal:
12
Merugikan Pihak yang Rentan: Pihak yang tidak memiliki akses ke modal
atau memiliki kondisi ekonomi yang lemah dapat terjerat dalam praktik riba, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
Ijarah dan Istisna' adalah dua konsep dalam bisnis Islam yang mencerminkan
prinsip-prinsip keadilan dan transparansi. Ijarah memberikan solusi bagi kebutuhan
sewa atau leasing, sementara Istisna' mendukung pembuatan barang sesuai pesanan.
Dalam konteks bisnis Islam, peran keduanya penting untuk menciptakan transaksi
yang adil dan sesuai dengan prinsip syariah. Sementara itu, larangan riba dalam
Islam memiliki dampak yang signifikan terutama terkait ketidaksetaraan ekonomi
dan ketidakadilan sosial, yang perlu dihindari dalam praktik bisnis Islam yang
sejalan dengan nilai-nilai agama. Strategi Menghindari Riba dalam Bisnis Islam:
13
4. Kebijakan Bisnis yang Jelas
Bisnis perlu menyusun kebijakan yang jelas terkait dengan penerapan prinsip
syariah dan penghindaran riba. Kebijakan ini harus mencakup setiap aspek bisnis,
termasuk keuangan, investasi, dan pembiayaan. Pihak manajemen harus komitmen
untuk menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Melakukan audit dan pengawasan internal secara rutin adalah strategi yang
penting. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan kebijakan
bisnis mematuhi prinsip syariah dan tidak melibatkan unsur riba. Pengawasan yang
ketat dapat membantu mencegah praktik-praktik yang tidak sesuai dengan prinsip
syariah.
14
Transparansi dan keterbukaan dalam transaksi adalah prinsip dasar dalam
etika bisnis Islam. Ini melibatkan pengungkapan informasi dengan jelas dan jujur
dalam setiap tahap transaksi. Bisnis Islam dianjurkan untuk memberikan informasi
yang lengkap dan jelas kepada semua pihak yang terlibat dalam transaksi. Ini
menciptakan kepercayaan antara pelaku bisnis dan konsumen. Transparansi
mendukung keadilan, menghindari penipuan, dan membangun hubungan positif
dalam dunia bisnis.
2. Visi Berkelanjutan
15
Tanggung jawab sosial dalam bisnis Islam membantu menciptakan visi bisnis
yang berkelanjutan. Fokus pada kesejahteraan karyawan, inisiatif sosial, dan
dampak positif pada masyarakat membantu bisnis menjadi lebih berarti.
Etika dalam negosiasi dan kesepakatan menciptakan dasar yang kuat untuk
hubungan bisnis. Integritas dan keadilan membangun kepercayaan jangka panjang
dan membentuk hubungan yang saling menguntungkan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Mabarroh. 2020. “Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi Jual Beli
Daring Di Toko Online Shopee.” Humani (Hukum dan
Masyarakat Madani) 10(1):83–96.
Badroen, Faisal, M. Arief Mufraeni, dan Ahmad D. BAshori. 2015. “Etika bisnis
dalam Islam.”
Fauzia, Ika Yunia. 2018. Etika bisnis dalam Islam. Prenada Media.
Pujiyanti, Siti Dwi, dan Anis Wahdi. 2020. “Transaksi Bisnis Online Dalam
Perspektif Islam.” SERAMBI: Jurnal Ekonomi Manajemen Dan
Bisnis Islam 2(2):91–102.
19