Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SILABUS HUKUM & ETIKA BISNIS ISLAMI

“ORIENTASI BISNIS DALAM ISLAM”

Dosen Pengampu :
Arief Fitriyanto, S.E.Sy., M.si

Disusun Oleh :

➢ Muhamad Faizal Pratama (2102055005)


➢ Wildan Mujtahid Akbar (2102055011)

EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktunya.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunan
maupun materi, kami selaku penyusun banyak mengalami kesulitan, tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak semua itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan dari Allah SWT.

Kritik dan saran kami harapkan dari pembaca untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan ataupun petunjuk bagi pembaca.

Jakarta, 13 Maret 2022

Pemakalah

II
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................ II

DAFTAR ISI ............................................................................................................. III

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II .......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Target Pertumbuhan ......................................................................................... 3

B. Target Hasil ....................................................................................................... 3

C. Target Profit ...................................................................................................... 4

D. Target Keberkahan ............................................................................................ 5

BAB III ......................................................................................................................... 6

PENUTUP .................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan........................................................................................................ 6

B. saran.................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai sebuah agama yang mempunyai ajaran dan aturan yang sangat
komprehensif jelas mengatur segala sesuatu berdasarkan nilai-nilai moralitas. Islam
juga senantiasa mengajarkan akan pentingnya nilai-nilai spiritual tanpa meninggalkan
nilai-nilai material dalam kehidupan umatnya. Hal itulah yang menjadi satu landasan
dasar bahwa umat Islam harus menjadikan keduanya sebagai satu kesatuan dalam
meraih tujuan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Dalam hal ini kehadiran Islam
bukan untuk diingkari melainkan untuk dipatuhi, Islam tidak mempercayai kehidupan
yang hanya berorientasi pada akhirat tanpa memikirkan materi tanpa memikirkan
akhirat.

Ekonomi Islam mengarahkan bisnis atau dunia usaha yang penuh dengan nilai-
nilai ekonomi dan etika, dengan kata lain bahwa Islam tidak pernah memisahkan
ekonomi dengan etika. Islam tidak membedakan antara ekonomi dan etika,
sebagaimana juga Islam tidak membedakan antara ilmu dan akhlak, politik dan etika,
perang dan etika, dan lain-lain. Sehingga dalam mengarungi kehidupana seorang
muslim haruslah memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia, seperti yang di
contohkan Nabi Muhammad Saw. Individu muslim maupun kelompok di satu sisi
diberi kebebesan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya tetapi di lain sisi dia
terikat dengan iman dan etika sehingga dia tidak bebas mutlak dalam permasalahan
ekonomi untuk menginvestasikan modalnya atau membelanjakan hartanya yang akan
dapat merugikan orang lain.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Target Pertumbuhan


2. Apa itu Target Hasil
3. Apa itu Target Profit
4. Apa itu Target Keberkahan

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Target Pertumbuhan


2. Untuk mengetahui apa itu Target Hasil
3. Untuk mengetahui apa itu Target Profit
4. Untuk mengetahui apa itu Target Keberkahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Target Pertumbuhan

Jika profit materi dan non materi telah diraih, perusahaan harus berupaya
menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat. Upaya peningkatan ini juga harus selalu
dalam koridor syariah, bukan menghalalkan segala cara. perusahaan harus berupaya
menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat. Bisnis yang islami merupakan bisnis
yang hanya akan hidup secara ideal dalam system dan lingkungan yang islamu pula.
Dalam lingkungan yang tidak islami, maka pelaku bisnis akan mudah terseret dan sulit
menghindar dalam kegiatan yang dilarang agama.

B. Target Hasil

Tujuan bisnis tidak hanya berfokus mencari profit setinggi tingginya, tetapi
harus mencari keuntungan benefit nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan
eksternal. Seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan lain
sebagainya. Benefit yang dimaksud bukan hanya memberikan manfaat kebendaan,
tetapi juga bersifat immateri. Islam memandang bahwa suatu amal tidak harus
berorientasi pada nilai materi. Masih ada orientasi lainnya, yaitu qimah ihsaniyah yang
berarti pengelola berusaha memberikan yang bersifat kemanusiaan melalui kesempatan
kerja, bantuan sosial dan kegiatan amal yang lainnya. Qiyamul khuluqiyah bahwa yang
mengandung nilai-nilai ahlaq mulia suatu kemestian yang harus muncul dalam suatu
aktifitas sehingga tercipta hubungan persaudaraan islami, bukan sekedar hubungan
profesional. Sedangkan qimah ruhiyah berarti aktifitas dijadikan media untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3
C. Target Profit

Salah satu tujuan usaha (dagang) adalah meraih laba yang merupakan cerminan
pertumbuhan harta. Laba ini muncul dari proses pemutaran modal dan
pengoperasiannya dalam kegiatan dagang dan moneter. Islam sangat mendorong
pendayagunaan harta/modal dan melarang penyimpanannya sehingga tidak habis
dimakan zakat, sehingga harta itu dapat merealisasikan perannya dalam aktivitas
ekonomi. Di dalam islam, laba mempunyai pengertian khusus sebagaimana yang telah
di jelaskan oleh para ulama salaf dan khalaf. Mereka telah menetapkan dasar-dasar
penghitungan laba serta pembagiannya dikalangan mitra usaha. Mereka juga
menjelaskan kapan laba itu digabungkan kepada modal pokok untuk tujuan
penghitungan zakat, bahkan mereka juga menetapkan kriteria -kriteria yang jelas untuk
menentukan kadar dan nisbah zakat yaitu tentang metode-metode akuntansi
penghitungan zakat. Dalam akuntansi syari’ah, dari transaksi didapatkan pendapatan
yang berupa laba. Laba tersebut berupa bagi hasil, margin (keuntungan dalam jual beli),
dan upah atas jasa. Transaksi syariah berlandaskan pada prinsip persaudaraan, keadilan
kemaslahatan, keseimbangan dan universalisme. rinsip Persaudaraan (ukhuwah),
merupakan bentuk interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk
kemanfaatan secara umum dan saling tolong-menolong. Dalam transaksi syariah
meliputi berbagai aspek, yaitu saling mengenal, memahami, menolong, menjamin, dan
saling bernsinergi. Namun meskipun begitu, tetap berpedoman pada profesionalisme.
Prinsip keadilan artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan
sesuatu pada yang berhak dan sesuai posisinya. Implementasi keadilan dalam Usaha
berupa aturan prinsip muamalah yang melarang unsur riba, dzalim, maisyir, gharar,
ihtikar, najasy, risywah, ta’alluq dan penggunaan unsur haram baik dalam barang dan
jasa yang dipergunakan dalam transaksinya, maupun dalam aktivitas operasionalnya.
Kemudian mengenai kemaslahatan, dalam hal ini harus memenuhi dua unsur, yaitu
halal (sesuai dengan syariah) dan thayyib (bermanfaat dan membawa kebaikan). Selain
itu juga harus memperhatikan prinsip keseimbangan. Prinsip ini menekankan bahwa

4
manfaat yang didapat dari transaksi syariah tidak hanya difokuskan pada pemegang
saham yang nantinya akan mendapatkan dividen, namun juga pada semua pihak yang
dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi tersebut. Misalnya saja
masyarakat sekitar dan pemerintah yang mungkin tidak terlibat dalam transaksi
tersebut secara langsung. Prinsip yang terakhir yaitu universalisme. Artinya transaksi
syariah ini dapat dilakukan semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku,
agama, ras, dan golongan sesuai dengan semangat rahmatan lil ‘alamin.

D. Target Keberkahan

Semua tujuan yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada
keberkahan di dalamnya. Maka bisnis Islam menempatkan berkah sebagai tujuan inti,
karena ia merupakan bentuk dari diterimanya segala aktivitas manusia. Keberkahan ini
menjadi bukti bahwa bisnis yang dilakukan oleh pengusaha muslim telah mendapat
rida dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bernilai /ibadah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari penilitian mengenai penawaran uang dalam


perekonomian dan orientasi bisnis dalam islam, dapat disimpulkan sebagai
berikut: Definisi uang sebagai alat perantara tukar menukar dalam kegiatan
perdagangan ciri-cirinya mudah dibawa kemana-mana, tahan lama, dan nilai
tidak mengalami perubahan. Fungsi uang sebagai perantara tukar menukar,
sebagai satuan nilai, sebagai alat pembayaran tertunda, dan sebagai alat
penyimpan nilai. Penawaran uang dan harga pandangan klasik meliputi
persamaan pertukaran, teori kuantitas uang, dan teori sisa tunai. Bisnis
merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari tukar menukar, jual beli,
memproduksi memasarkan, bekerja memperkerjakan, dan interaksi manusia
lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan. Islam memberikan aturan
atau prinsip tersendiri dalam melakukan bisnis. Diantaranya adalah halal,
thayyib, jujur, dan amanah. Dalam ajaran Islam bisnis bertujuan untuk
mencapai empat hal utama yaitu :

1. Target profit materi

2. Target hasil non materi

3. Target pertumbuhan.

4. Target keberkahan

Tujuan bisnis yang semestinya tidak hanya focus untuk mencari profit
materi setinggi-tingginya, tetapi juga harus memberikan keuntungan atau
manfaat nonmateri kepada internal perusahaan dan eksternal perusahaan,

6
seperti terciptanya persaudaraan dan kepedulian social. Jika profit materi dan
profit non materi telah diraih, perusahaan harus menjaga pertumbuhan agar
selalu meningkat. Upaya peningkatan ini juga harus dalam lingkup syariah.
Serta pertumbuhan yang telah dicapai harus terus dijaga agar perusahaan dapat
exis dalam kurun waktu yang lama.

B. Saran

Setelah pembahasan tentang Orientasi Bisnis dalam Islam yang


kami lakukan, Menginginkan kerapian dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini. Namun pada kenyataannya masih banyak
sekali kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki oleh kami,
Persoalan ini dikarenakan masih sangat sedikitnya pengetahuan
penulis.

Maka dari itu Kami sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu
memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis
bisa menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca
ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Apriliano, Toni Ferdian.”Tanpa Tahun”. Penawaran Uang Dalam Kegiatan


Perekonomian dan Orientasi Bisnis Dalam Islam, Jawa Timur: JURNAL EKONOMI
BISNIS Vol 19 No 2 : 107 – 114

Zaroni, Akhmad Nur,2007. Bisnis Dalam Presfektif Islam, Jakarta: MAZAHIB Vol.
IV, No. 2

Saputra, Faisal Yusuf.2016. Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap


Keuntungan Usaha Pengusaha Laundry di Kecamatan Tembalang, Semarang: Skripsi
UIN Walisongo

8
Made Saryawan, et al.2013. Analisis modal usaha, jam usaha dan teknologi terhadap
tigkat keuntungan ukm dikecematan denpasar utara, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Unud
Bali, Vol 2 no I, hlm 5.

Cut Yusriati, et al.2014. Pengaruh pinjaman modal kerja dan profesionalitas sumber
daya manusia terhadap laba usaha kecil menengah kota Banda Aceh, Jurnal Akuntansi
pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol I no I, hlm 3

Muwidha, Muhammad, dkk.2021. Sosialisasi dan Implementasi Penanganan


Transaksi dan Akad Syariah Pada Majlis Ta’lim An Nisa Jln Bakung 04 Kelurahan
Lowokwaru Kota Malang, JurnalPengabdian Polinema Kepada Masyarakat (JPPKM)
Vol.7No.1

Anda mungkin juga menyukai