Anda di halaman 1dari 22

ETIKA PENGEMBANGAN MODAL

Mata Kuliah: Etika Bisnis

Dosen Pengampu:

Mega Noerman Ningtyas, S.E., M.Si.

Oleh:

Ayu Naina Maulidia (19510230)

Bintang Nur Kurnia Fajar (19510080)

Salman Al Farisyi (19510200)

Lara Handokis (19510221)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puaj dan puji syukur atas kehadirat-nya , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Etika
Bisnis “Etika Pengembangan Modal.”

Tuags ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. untuk itu penyususun menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini,
terkhusus kepada teman-teman kelompok dua.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan jiwa yang
terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas
ini.

Akhirnya saya berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Malang, 20 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 2
C. TUJUAN............................................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. ARTI PENTING MODAL DALAM BISNIS................................................................... 3
Definisi Modal Usaha ......................................................................................................... 3
Jenis-Jenis Modal Bisnis .................................................................................................... 4
Fungsi dan Manfaat Modal Usaha ...................................................................................... 5
Sumber Pendapatan Modal Usaha ...................................................................................... 6
B. PENGUMPULAN MODAL ............................................................................................. 7
C. MODAL DAN PENGEMBANGAN BISNIS ................................................................. 12
D. PENGEMBANGAN MODAL PADA INDUSTRI HALAL .......................................... 15
BAB IV .................................................................................................................................... 18
PENUTUP................................................................................................................................ 18
A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perubahan yang begitu banyak di era arus globalisasi khususnya negara Indonesia
memberikan dampak-dampak langsung dan tidak langsung yang bisa kita rasakan bersama di
lingkungan masyarakat kita. Unsur-unsur baru menyangkut keadaan informasi secara
mendunia, dimana penyebarannya begitu masif dan cepat yang tidak bisa kita hindarkan setiap
harinya ini dapat diartikan merupakan globalisasi itu sendiri. Sisi positif dan negatif dari sebuah
globalisasi dapat menjadi penyebab infiltrasi budaya yang sulit kita bendung saast ini.Cepat
dan mudah pertukaran budaya merupakan hal yang sangat mempengaruhi budaya-budaya yang
ada di dunia.

Di bumi belahan timur masyarakatnya sangat erat dengan budaya leluhur yang sopan,
dari prilaku sehari-hari dan pakainya bagitu nyaman di lihat karena budaya malu yang begitu
kental. Sedangkan di bumi belahan timur lebih bersifat bebas dan keterbukaan dalam budaya
sehingga mereka berbuat seolah-olah yang tidak memikirkan pihak lain yang akan melihat
mereka selama tidak ada hukum yang dilanggar maka mereka bebas untuk melakukan apapun.

Krisis moral dan akhlak menjadi dampak negatif yang begitu nyata kita rasakan dari
arus globalisasi, sehingga permasalahan menjadi semakin kompleks di masyarkat kita. Terjadi
korupsi di saat masa krisis seperti masa pandemi virus corona merupakan hal yang sangat tidak
etis dan itu lakukan oleh para pejabat yang tidak bertanggung jawab. Bahkan ada juga oknum
melakukan bisnis alat-alat kesehatan demi memperoleh keuntungan di tengah penderitaan
masyarakat yang genting. Hal ini membuat para pengusaha memperoleh keuntungan yang
dijadikan modal usahanya agar ekspansi dalam berbisnis mejadi lebih luas.

Modal usaha merupakan elemen penting dalam memulai usaha yang akan kita
rencankan dan kita jalankan. Mesin pabrik, kantor bangunan pabrik, bangunan toko, alat
transformatasi, kursi meja, dan lain-lain yang bisa digunakan untuk kegiatan produksi
merupakan modal dalam ilme ekonomi yang kita pelajari. Memikirkan bagaimana
meningkatkan modal guna mencapai produksi yang lebih besar adalah orang senantiasa
berkeinginan bisnisnya menajadi besar, yaitu dengan cara melakukan bisnis atau menabung
dengan tujuan kelak akan digunakan untuk menambah kekuatan modalnya. Orang menabung

1
atau membentuk cadangan dalam perusahaan , dengan cara-cara yang normal (wajar), bukan
dengan cara berperilaku kikir, atau berhemat secara berlebihan.

Dengan melihat fenomena perkembangan modal seperti zaman sekarang. Maka kita
sebagai pembisnis atau pengusaha harus tahu bagaimana pentingnya dalam mengumpulkan
modal, mencari investor dan terpenting bagaimana dalam mengelolah modal agar bisa
berkembang pesat atau mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Pada makalah ini akan
coba di interpretasikan bagaimana konsep pengembangan modal dan peran pentingnya modal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana arti penting modal dalam bisnis?


2. Bagaimana pengumpulan modal dilakukan?
3. Bagaimana modal dan pengembangan bisnis ?
4. Bagaimana pengembangan modal pada industri halal?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui arti penting modal dalam bisnis


2. Untuk mengetahui cara pengumpulan modal
3. Untuk mengetahui modal dan pengembangan bisnis
4. Untuk mengetahui pengembangan modal pada industri halal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI PENTING MODAL DALAM BISNIS

Definisi Modal Usaha

Memasuki revolusi industri 4.0 seluruh aspek kehidupan manusia mengalami


perubahan, segala sesuatu menjadi serba cepat dan juga mudah. Di era ini kita bisa dengan
mudahnya berinteraksi dengan orang lain tanpa terbatas oleh waktu dan jarak. Namun
perkembangan dari revolusi industri 4.0 ini bukan saja berdampak pada kehidupan sosial
manusia, tetapi juga memiliki dampak pada aspek perekonomian. Dengan segala
kemudahannya di masa kini setiap orang bisa memulai usaha atau bisnis nya sendiri, baik itu
bisnis formal atau informal. Banyak dari pelaku usaha yang memulai bisnisnya selain secara
offline tetapi juga melalui online. Maka hal ini yang menimbulkan banyaknya pesaing-pesaing
usaha yang sama dan menjadi tantangan bagi para pelaku usaha di era ini.

Tantangan bagi pelaku usaha adalah bagaimana mereka bisa memperbesar dan
memperluas usaha mereka di tengah-tengah banyaknya pesaing dan juga bagaimana mereka
bisa tetap membuat produk tersebut unik dan terlihat berbeda dari yang lain. Oleh karna itu
untuk melakukan ekspansi bisnis ini, para pelaku usaha tentunya membutuhkan modal usaha.
Karena tidak mungkin jika pelaku bisnis ingin mendapatkan keuntungan yang besar, tetapi
modal yang dikeluarkan kecil. Hal ini harus sebanding untuk menghasilkan keuntungan yang
lebih besar.

Maka bisa kita simpulkan bahwa modal usaha adalah dana yang dibutuhkan oleh suatu
bisnis atau usaha1. Jika dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari modal usaha
adalah dimana uang yang tersedia itu digunakan sebagai uang utama dalam kegiatan berbisnis,
yang mana tujuannya adalah untuk menambah keuntungan dan kekayaan untuk pemilik
bisnisnya2. Karena di setiap kegiatan usaha itu pasti akan membutuhkan dana supaya bisa
berjalan dengan baik. Tidak hanya untuk melakukan kegiatan yang besar, tetapi modal usaha
juga sangat berperan penting dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari di sebuah bisnis. Namun

1
Firdaus HD, Skripsi: “Analisis Penggunaan Modal Usaha Dalam Upaya Untuk Memaksimalkan Laba Pada UD. 135 Sinar Galesong” (Makassar: UMM,
2018)

2
Kartika Putri, Ari Pradhanawarti dan Bulan Prabawani, “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan Modal Usaha dan Peran Business Development Service
Terhadap Pengembangan Usaha”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

3
modal sebuah bisnis itu tidak hanya semata-mata berkaitan dengan dana. Tetapi modal juga
bisa dikaitkan dengan Sumber Daya Manusia pada perusahaan, yaitu bagaimana keahlian para
karyawan dalam melaksanakan tugasnya3.

Sedangkan menurut Muhammad H. Bahesti modal adalah sekumpulan konsumsi yang


kemudian bisa dikembangkan kembali untuk mendapatkan nilai yang sama atau mungkin lebih
banyak.4

Modal usaha juga memiliki beberapa sifat yang menjadi faktor meningkatkan rasa
perhatian pada modal usaha, di antaranya adalah:

1. Sifat produktif adalah kegiatan untuk menambahkan kapasitas pada kegiatan produksi.
Ada dua hal yang bisa dibeli dan dijual dalam pasar modal yaitu pelayanan dan stock.
Modal yang memiliki sifat produktif ini bisa memberikan penghasilan dengan biaya
yang kecil.

2. Sifat prospektif adalah ketika modal bisa meningkatkan atau mempertahankan kegiatan
produksi di masa depan. Biasanya modal dengan sifat ini, pemilik akan memisahkan
uang dari penghasilan untuk masa yang akan datang

3. Perkembangan modal juga berkaitan dengan kegiatan produksi, karena untuk


melakukan kegiatan produksi ini tentu membutuhkan dana atau modal.

4. Modal juga bisa menaikkan tenaga kerja, khususnya perusahaan yang ada di daerah.
Ketika tenaga kerjanya ditingkatkan, maka hasil produksi dan pendapatan usaha juga
akan meningkat dengan baik.

Jenis-Jenis Modal Bisnis

Modal usaha juga memiliki beberapa jenis yang bisa digunakan oleh pebisnis untuk
menjalankan operasional bisnisnya. Berikut di antaranya adalah:

1. Modal untuk berinvestasi

Biasanya model dengan jenis investasi ini bisa dipergunakan dalam jangka
waktu yang cukup lama, bisa mencapai satu tahun dan tidak hanya sekali penggunaan.
Penggunaan modal investasi yang berjangka panjang ini biasanya digunakan untuk
membeli properti yang bernilai aktiva tetap seperti mesin peralatan, bangunan, tanah,
dan kendaraan yang berasal dari bank.

3 Sadono Sukirno dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2006)

4
Prof.Dr.H, Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi, (Jakarta: Penebar Plus:2012) h.124

4
2. Modal untuk kegiatan pekerjaan

Modal ini memegang peran yang penting di sebuah perusahaan, karena dengan
modal kerja semua kegiatan bisa berjalan dan didanai. Biasanya modal kerja ini hanya
dilakukan dalam kurun waktu yang pendek dan hanya bisa digunakan beberapa kali di
satu kegiatan produksi

3. Modal untuk kegiatan operasional

Sebuah perusahaan tidak hanya mendanai kegiatan bisnisnya, tetapi juga harus
membiayai segala kegiatan operasional perusahaannya. Modal untuk operasional ini
meliputi hal-hal seperti listrik PLN, air, gaji para pegawai, retribusi, telefon kantor dan
lain sebagainya yang bersifat operasional. Biasanya sistem pembayaran modal
operasional ini dibayarkan setiap satu bulan.

Selain tiga hal menurut Munawir5, ada dua jenis modal usaha yaitu:

1. Modal tetap

Modal tetap yang dimaksud adalah sesuatu yang tetap atau permanen karena
jumlah nya harus terus ada di sebuah perusahaan. Hal ini mencegah sebuah usaha
mengalami kesulitan dalam keuangan.

2. Modal tidak tetap

Maksud dari modal ini adalah, modal yang dikeluarkan itu disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan saat itu. Biasanya modal ini dikeluarkan di luar dari kebutuhan
sehari-hari perusahaan. Maka dari itu jumlahnya tidak tetap karena harus disesuaikan
dengan kondisi yang terjadi.

Fungsi dan Manfaat Modal Usaha

Kita sudah mengetahui bahwa modal atau dana menjadi sumber yang utama dan
penting bagi sebuah bisnis. Namun ada beberapa fungsi atau manfaat dari modal usaha ini yang
bisa diberikan kepada perusahaan, berikut di antaranya:

1. Modal usaha berfungsi sebagai penambahan inventaris

Setiap perusahaan pasti memiliki pembukuan pada inventaris perusahaannya,


hal ini dilakukan supaya pemasukan dan pengeluaran untuk pembelian inventaris jelas

5 Munawir 2016 Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty

5
dan terstruktur. Selain itu pembukuan ini juga dilakukan untuk mengetahui
ketersediaan stok inventaris di perusahaan. Apabila perusahaan sedang mengalami
penurunan tetapi permintaan produksi sedang bagus, maka perusahaan bisa melakukan
pinjaman dalam bentuk modal untuk usaha. Modal ini berfungsi supaya perusahaan bisa
menambah inventaris yang bisa dibeli, sehingga bisa memproduksi lebih banyak lagi.

2. Modal usaha berfungsi sebagai dana darurat

Tidak ada yang tahu kapan suatu bencana akan mengancam keberlangsungan
sebuah perusahaan, entah itu bencana yang dibuat oleh manusia atau alam. Maka sangat
penting sebuah perusahaan memiliki modal yang bisa digunakan sebagai dana darurat
dikala genting. Hal ini dilakukan supaya perusahaan tidak mengalami kebangkrutan
dan tetap bisa beroperasi dengan dana darurat

3. Modal usaha berfungsi untuk mendanai perawatan aset perusahaan

Setiap mesin dan aset perusahaan yang berkaitan dengan produksi, pastinya
harus dilakukan check up secara berkala. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan juga melindungi karyawan yang bekerja
dengan mesin tersebut. Maka dari itu mesin produksi harus dilakukan perawatan rutin
dan modal usaha bisa berfungsi untuk mendanai kegiatan ini.

4. Modal usaha berfungsi untuk menggaji karyawan

Selain untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan, maka para karyawan


yang bekerja juga harus ditunjang kehidupannya melalui pemberian gaji. Modal usaha
ini adalah salah satu sumber untuk membayar gaji para karyawannya.

5. Modal usaha berfungsi untuk ketersediaan bahan baku

Untuk berhasil dalam menjalankan sebuah usaha, dibutuhkan juga bahan baku
produksi yang mencukupi dalam proses produksinya. Maka modal usaha juga menjadi
bagian sebagai sumber dana untuk membeli bahan baku produksi dan juga alat
produksi.

Sumber Pendapatan Modal Usaha

Definisi dari sumber modal adalah, suatu hal yang mempunyai nilai tertentu,
mempunyai daya tarik beli, dan ada kekuasaan di dalam penggunaannya. Misalnya seperti dana
atau peralatan yang berfungsi sebagai pondasi awal berdirinya sebuah perusahaan. Dalam
artian sederhananya, sumber modal adalah dari mana dana sebuah perusahaan itu didapatkan,

6
ada banyak sumber yang bisa menjadi modal ini. Berikut adalah beberapa sumber yang bisa
menjadi penyalur untuk modal usaha:

1. Dana perseorangan

Biasanya untuk memulai suatu usaha atau bisnis yang baru, pemilik usaha akan
menggunakan uang pribadinya sebagai pondasi awal bisnisnya. Mereka akan
menggunakan tabungan pribadinya untuk menjadi modal awal dalam usahanya.

2. Dana dari perusahaan lain

Beberapa perusahaan tertentu ada yang menyediakan dana khusus untuk


diberikan kepada pelaku bisnis sebagai modal usahanya. Tetapi perusahaan ini tentu
mengharapkan imbalan balik dari bisnis yang mereka modalkan. Biasanya mereka
meminta dalam bentuk saham atau ekuitas, dan perusahaan ini memang mengambil
resiko yang cukup tinggi karena memberikan dana kepada usaha yang baru saja
merintis.

3. Dana dari lembaga keuangan

Cara ini paling banyak digunakan oleh pelaku usaha selain menggunakan
tabungan pribadinya sebagai modal usaha. Apalagi saat ini pemerintah sudah
memudahkan bagi pelaku usaha yang ingin meminjam pinjaman kepada bank. Namun
biasanya pinjaman ini akan memiliki sejumlah bunga ringan yang harus dibayarkan
oleh peminjam kepada bank.

Namun dalam sumber pendapatan modal usaha ini, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Pertama adalah tergantung dari jenis dan tipe perusahaannya, semakin
besar bisnis yang dijalankan maka sumber untuk mendapatkan modal usaha ini semakin besar.
Kedua adalah jumlah pendapatan yang didapatkan dari sebuah perusahaan, karena setiap bulan
jumlah pendapatan ini tidak tetap maka sumber modal pun juga bisa meningkat atau menurun.
Ketiga adalah seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membeli peralatan dan
kebutuhan produksi.

B. PENGUMPULAN MODAL

Modal adalah hasil kerja jikalau pengeluaran tidak melebihi dari pendapatan. Untuk
menambahkan modal dalam suatu negara, masyarakat pada umumnya harus terus berupaya
untuk menambahkan pendapatan, berhemat dan bijaksana disaat menggunakan pendapatan,

7
menghindari penggunakan pendapatan yang berlebihan, dan merasa aman dan nyaman bagi
suatu masyarakat pada saat memperoleh aset dengan begitu mudah. Menjalankan bisnis
membutuhkan modal yang besar. Modal dapat mengambil bentuk yang berbeda, dari modal
manusia dan tenaga kerja hingga modal ekonomi. Namun ketika kebanyakan orang mendengar
istilah modal finansial, hal pertama yang terlintas di benak biasanya adalah uang.

Mengumpulkan modal untuk akuisisi adalah strategi umum bagi perusahaan untuk
meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
menerapkan dana untuk meningkatkan nilai aset yang ada, atau untuk memperoleh aset
eksternal dengan manfaat bagi bisnis yang ada. Misalnya, perusahaan pertambangan dapat
mengumpulkan dana untuk mendukung kampanye pengeboran dan memperluas inventaris
sumber daya mereka. Sebagai alternatif, perusahaan dapat memilih untuk membeli deposit lain
dengan dana untuk melengkapi sumber daya atau operasi yang ada.

Ada dua jenis modal yang dapat digunakan perusahaan untuk mendanai operasi: hutang
dan ekuitas. Praktik keuangan perusahaan yang hati-hati melibatkan penentuan campuran utang
dan ekuitas yang paling hemat biaya. Artikel ini membahas kedua jenis modal tersebut.

1. Modal Hutang
Modal hutang juga disebut sebagai pembiayaan hutang. Pendanaan melalui
modal hutang terjadi ketika perusahaan meminjam uang dan setuju untuk membayarnya
kembali kepada pemberi pinjaman di kemudian hari. Jenis modal utang yang paling
umum digunakan perusahaan adalah pinjaman dan obligasi, yang digunakan
perusahaan besar untuk mendorong rencana ekspansi mereka atau untuk mendanai
proyek baru. Usaha kecil bahkan dapat menggunakan kartu kredit untuk meningkatkan
modal mereka sendiri.
Perusahaan yang ingin meningkatkan modal melalui utang mungkin perlu
mendekati bank untuk mendapatkan pinjaman, di mana bank menjadi pemberi
pinjaman dan perusahaan menjadi debitur. Sebagai imbalan atas pinjaman, bank
membebankan bunga, yang akan dicatat oleh perusahaan, bersama dengan pinjaman, di
neraca. Opsi lainnya adalah menerbitkan obligasi korporasi. Obligasi ini dijual kepada
investor juga dikenal sebagai pemegang obligasi atau pemberi pinjaman dan jatuh
tempo setelah tanggal tertentu. Sebelum jatuh tempo, perusahaan bertanggung jawab
untuk menerbitkan pembayaran bunga obligasi kepada investor.
2. Modal Ekuitas

8
Modal ekuitas dihasilkan melalui penjualan saham perusahaan daripada melalui
pinjaman. Jika mengambil lebih banyak hutang tidak layak secara finansial, perusahaan
dapat meningkatkan modal dengan menjual saham tambahan. Ini bisa berupa saham
biasa atau saham preferen. Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegang
saham tetapi tidak benar-benar memberi mereka banyak hal lain dalam hal kepentingan.
Mereka berada di urutan terbawah, artinya kepemilikan mereka tidak diprioritaskan
seperti pemegang saham lainnya. Jika perusahaan bangkrut atau likuidasi, kreditur dan
pemegang saham lainnya dibayar terlebih dahulu. Saham preferen bersifat unik karena
pembayaran dividen tertentu dijamin sebelum pembayaran tersebut dilakukan atas
saham biasa. Sebagai gantinya, pemegang saham preferen memiliki hak kepemilikan
terbatas dan tidak memiliki hak suara.
Perusahaan dapat mengumpulkan modal baik melalui hutang atau pembiayaan
ekuitas. Pembiayaan hutang memerlukan pinjaman uang dari bank atau pemberi
pinjaman lain atau menerbitkan obligasi korporasi. Jumlah penuh pinjaman harus
dibayar kembali, ditambah bunga, yang merupakan biaya pinjaman. Pembiayaan
ekuitas melibatkan penyerahan persentase kepemilikan di perusahaan kepada investor,
yang membeli saham perusahaan. Ini dapat dilakukan di pasar saham untuk perusahaan
publik, atau untuk perusahaan swasta, melalui investor swasta yang menerima
persentase kepemilikan.
Kedua jenis pembiayaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan
pilihan yang tepat, atau campuran yang tepat, akan tergantung pada jenis perusahaan, profil
bisnisnya saat ini, kebutuhan pembiayaannya, dan kondisi keuangannya. Beberapa perusahaan
memilih untuk tidak meminjam lebih banyak uang untuk meningkatkan modal mereka.
Mungkin mereka sudah diungkit dan tidak bisa lagi berhutang. Mereka mungkin beralih ke
pasar untuk mengumpulkan uang.

Dalam agama Islam ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan
modal yang diperlukan dan dapat dilakukan dengan syariat Islam dengan menawarkan berbagai
usaha yang dapat menimbulkan peningkatan jumlah pada tabungan atau modal yang dimilki
oleh masyarakat dengan tujuan untuk membangun usaha atau dengan tujuan tertentu, yaitu:

1. Peningkatan Pendapatan
 Wajib

a) Pembayaran Zakat

9
Zakat adalah biaya wajib ternak, uang tunai, hasil bumi, perak, barang,
dan emas. Zakat jauh berbeda dari pajak, melainkan dipungut atas aset
yang dipunyai selama setahun. Apakah yang memiliki aset
menggunakan asetnya itu atau tidak, ia diwajibkan menyetor zakat di
setiap tahunnya. Pemegang hak modal harus membelanjakan yang lebih
banyak dari kekayaan atau pendapatannya untuk mengeluarkan zakat,
ataupun selawannya, asset atau modal akan ludes di setiap tahunnya
sebagai akibat dari pembayaran untuk zakat. Dalam setiap peningkatan
untuk penanaman modal, laba serta pendapatan pun akan meningkat.
b) Larangan Mengenakan Bunga
Dalam agama Islam dilarangnya bunga, dan orang dilarang
menghasilkan atau mendapatkan pendapatan dengan bermodalkan
pinjaman dengan adanya bunga. Oleh sebab itu, masyarakat perlu
berinvestasi pada hal-hal bermanfaat yang dapat melambungkan
keuntungan serta pendapatan.

 Pilihan

c) Penggunakan Harta Anak Yatim


Untuk penambahan modal dalam masyarakat, harta anak yatim tidak
boleh dilindungi, tetapi menggunakannya untuk bisnis yang lebih mahal
serta perdagangan
d) Penanaman Modal Secara Tunai
Penambahan modal dianggap begitu penting dan dalam setiap muslim
diharapkan memasukan modalnya dalam bentuk tunai disetiap
perniagaan. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ Allah merestui hasil
penjulan tanah dan rumah yang tidak ditanamkan lagi dalam
perniagaan”.
e) Meninggalkan Harta Waris
Dalam mendorong penambahan modal disetiap masyarakat, Islam
menyokong pengikutnya dalam hal untuk menanggalkan ahli waris
mereka disetiap keadaan makmur maupun kaya serta tidak
menanggalkan perilaku mereka demi sebuah kebajikan.

2. Menghindari Sikap Berlebih-lebihan

10
Pada disaat bersamaan, jika pendapatan melebihi biaya, peningkatan tabungan
tidak akan dapat meningkatkan pendapatan. Oleh sebab itu, diperlukan untuk
mengurangi hal yang tidak perlu dalam pengeluaran, contohnya menghindari hidup
bermasyarakat serta gaya hidup mewah bergelimang harta.

3. Pembekuan Modal

Jika aset tidak dapat dipergunakan untuk dapat terciptanya banyak kekayaan
yang berlebih, itu akan mengurangi modal kerja dengan jumlah yang digunakan untuk
bisnis di bidang industri, pertanian, dan perdagangan. Hal itu pun dapat mengalami
keterlambatan dalam membangunkan ekonomi, yang jika saat gilirannya menyebabkan
kemiskinan. Oleh sebab itu, dilarangnya dalam Islam pembekuan modal, dikarenakan
akan mengakibatkan tertutupnya atau dapat mengurangi modal yang dipergunakan
sebagai industri serta perdagangan.
Kekayaan adalah anugerah dari Tuhan, dan kita harus menggunakannya untuk
kepentingan banyak orang. Oleh sebab itu, perlu menggunakan aset bukan sebagai
konsumen, tetapi sebagai produktif dalam modal, yang selain dari pemborosan, efek
demonstratif (demonstrasi kekayaan), yang akan menciptakan kecemburuan sosial.
Dengan cara ini, modal tidak dapat diperbolehkan dibiarkan kosong, properti
harus dibuat dengan seproduktif mungkin. Begitu banyak para pemegang uang hanya
ingin menabung, tidak mau memulai dalam menjalani usahanya, dimungkinkan akan
mengalami kerugian, gengsi, tidak kompeten, malas, dan sebagainya. Meskipun
pekerjaan seorang saudagar adalah pekerjaan yang paling berdrajad di agama Islam
serta dapat memberikannya peluang paling signifikan agar dapat membantu sesame
atau orang lain.

4. Keselamatan dan Keamanan

Memang, keamanan serta keselamatan berdampak besar pada produksi,


terutama peningkatan atau pengumpulan modal. Jika ada perdamaian serta keamanan
di negara ini, akan banyak orang yang lebih produktif dalam pekerjaan dan dengan
akumulasi kekayaan melimpah dapat mendatangkan kesejahteraan dalam hidup dan
menimbulkan rasa keamanan.

5. Manfaat Pengumpulan Modal

Manfaat utama dari Pengumpulan modal adalah bahwa, tidak seperti modal
hutang, perusahaan tidak diharuskan untuk membayar kembali investasi pemegang

11
saham. Sebaliknya, biaya modal ekuitas mengacu pada jumlah pengembalian investasi
yang diharapkan pemegang saham berdasarkan kinerja pasar yang lebih besar.
Pengembalian ini berasal dari pembayaran dividen dan penilaian saham serta Karena
obligasi korporasi umumnya memiliki risiko yang tinggi, mereka membayar imbal hasil
yang jauh lebih tinggi. Itu karena peluang gagal bayar lebih tinggi dibandingkan
obligasi yang diterbitkan pemerintah. Uang hasil penerbitan obligasi bisa digunakan
perseroan untuk rencana ekspansi.

C. MODAL DAN PENGEMBANGAN BISNIS

Allah Subahanahu Wata’ ala telah mengharuskan kepada tiap umatnya buat bekerja
serta berupaya, paling utama kepada umat muslim yang sudah dijatuhkan kewajiban ataupun
tanggungan. Bekerja ialah sesuatu aktivitas usaha optimal yang dicoba oleh manusia manusia
yang berbuah pahala serta harta kekayaan. Bekerja ialah suatu kegiatan keseharian yang dicoba
manusia sehingga bisa memperoleh pemasukan. Sebagaimana Allah sudah membagikan
bermacam sarana di dunia ini buat mencari nafkah, manusia diberikan kelapangan buat
menggunakan bumi dan isinya buat memperoleh rezeki yang halal.
Tiap agama mempunyai pemikiran yang berbeda terpaut dengan bekerja. Agama
Kristen berpandangan kalau bekerja bisa jadi suatu konsekuensi oleh Tuhan yang diberikan
kepada manusia akibat perbuatan dosa yang sudah dicoba oleh Nabi Adam a. s., oleh karenanya
agama Kristen berpandangan kalau melaksanakan aktivitas bekerja keras tidak disarankan
sepanjang hidup sebab tidak cocok dengan keyakinan mereka. Sebaliknya bagi agama Hindu,
menggapai sesuatu keadaan manusia yang sempurna butuh terdapatnya dis asosiasi ataupun
memutuskan ikatan dengan bermacam kegiatan sosial dan seluruh kenikmatan dalam rangka
buat menyatukan dengan Tuhan.
Agama Islam membagikan apresiasi bekerja yang sangat besar. Prinsip- prinsip ini
sangat mendasar dalam agama Islam merupakan dengan metode melaksanakan sesuatu
pekerjaan yang bernilai serta berguna begitu pula kebalikannya pekerjaan ataupun aktivitas-
aktivitas yang percuma ataupun loh serta bawa akibat yang kurang baik ataupun kemudharatan
sudah dinyatakan selaku pekerjaan yang yang terlarang maupun apalagi dikira selaku sekutu
setan. Terdapat perihal lain yang yang nampak pada banyaknya ayat Alquran serta hadis yang
mengajak kepada seseorang muslim buat bekerja.
Bisnis islami ialah serangkaian kegiatan bisnis yang bermacam- macam serta tidak
menghalangi jumlah kepemilikan, tercantum profitnya, hendak namun menghalangi metode

12
perolehan serta pendayagunaan hartanya( terdapatnya ketentuan halal serta haram). Dalam
islam pengembangan bisnis yang butuh hendak modal haruslah berorientasi cocok syariat
selaku pengendali biar bisnis yang dicoba senantiasa terletak diarah yang benar cocok dengan
ajaran islam. Dengan pelaksanaan syariah tersebut kegiatan bisnis diharapkan sanggup
mendapatkan 4 perihal yang utama ialah selaku berikut.
1. Sasaran Hasil
Suatu industri pastinya tidak cuma mempunyai tujuan mencari profit ataupun
pemasukan setunggi- tingginya, melainkan keharusan buat mendapatkan serta
membagikan benefit non modul kepada pihak internal industri serta eksternal buat
mendapatkan terciptanya kehangatan bersaudara, kepedulian social, serta lain
sebagainya.
Yang diartikan dengan benefit tidak cuma membagikan khasiat kebendaan,
melainkan khasiat non modul. Pemikiran islam terpaut perihal ini menampilkan sesuatu
amal perbuatan yang tidak cuma berorientasi pada profit disebabkan terdapat 3 orientasi
yang lain, ialah qimah insaniyyah, qimah khuluqiyyah, serta qimah ruhiyyah. Dengan
tujuan iqimah insaniyyah ini pastinya pengola industri ataupun organisasi diharapkan
bisa membagikan kemanfaatan yang bertabiat kemanusiaan dengan metode
membagikan peluang bekerja, shodaqoh, serta dengan dorongan yang yang lain.
Qimah khuluqiyyah mempunyai arti bahwasanya nilai- nilai akhlaqul karimah(
akhlak yang mulia) hendak jadi suatu kemestian yang diwajibkan timbul pada tiap
aktivitas pengelolaan industri supaya dalam suatu industri terbentuk keharmonisan
persaudaraan yang islami, tidaklah cuma hanya ikatan secara fungsional ataupun
professional. Sedangkan itu, qimah ruhiyyah memiliki suatu arti perbuatan buat
taqorrub ataupun mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Pertumbuhan
Apabila profit modul serta benefit nonmateri bisa dicapai cocok sasaran, hingga
suatu industri hendak berupaya menaikkan perkembangan ataupun peningkatan yang
berkesinambungan an- nas tiap profit serta benefit tersebut. Dari kegiatan itu pastinya
industri hendak an- nur berkembang serta bertambah ke depannya. Dari upaya- upaya
ya yang dicoba oleh industri itu haruslah taat terhadap Syariat. Contohnya Pada dikala
industri tingkatkan jumlah penciptaan dalam perluasan pasar, kenaikan inovasi sang
sang yang berdampak terciptanya produk baru serta lain sebagainya.
3. Keberlangsungan

13
Orientasi manajemen suatu industri tidak hendak sempurna apabila cuma stuck
pada pencapaian sasaran hasil serta tanaman. Oleh karena itu industri haruslah berupaya
tidak berubah- ubah supaya perkembangan tiap sasaran hasil yang telah dicapai bisa
dilindungi keberlangsungannya dalam satu waktu serta waktu yang yang lain.
4. Keberkahan
Keberkahan ataupun keridhaan Allah merupakan puncak daripada kebahagiaan
hidup manusia ataupun umat muslim pastinya. Apabila perihal ini tercapai, hingga
manusia telah dapat dikatakan penuhi 2 ketentuan diterimanya amal ialah terdapatnya
keikhlasan serta suatu metode metode yang yang cocok dengan koridor syariat. Tidak
cuma itu Alquran sangat melarang manusia ataupun umat muslim meningkatkan harta
dengan metode metode melanda sarakan warga serta memakan Harta manusia dengan
metode batil.

Dalam pemikiran Islam, harta mempunyai hakikat yang pada dasarnya kepunyaan Allah SWT.
Hendak namun sebab Allah sudah menyerahkan kekuasaannya atas harta kepada manusia,
hingga umat manusia diberikan kewenangan buat menggunakan serta mengembangkannya
dengan cara- cara yang cocok dengan syariat. Oleh karena itu hingga kala seorang yang
mempunyai harta pada dasarnya dia sudah mempunyai harta cuma buat dimanfaatkan serta
dibesarkan saja.

Kendati demikian dalam perihal ini ini manusia ataupun umat muslim terikat dengan
hukum- hukum syara serta tidak dapat leluasa mengelola hartanya secara absolut. Sama halnya
manusia tidak boleh bersewenang- wenang mengelola zat suatu benda secara absolut meski
umat muslim tersebut sudah mempunyai dzat- nya. Kenapa? bahwasanya kala dia mengelola
dalam rangka menggunakan harta tersebut dengan metode yang tidak legal bagi syara semacam
menghambur- hamburkan, berlebihanan ataupun israf, terlebih maksiat. Hingga suatu negeri
harus mengawal, mengawasi, serta melarang buat mengelolanya, serta harus merampas
wewenang yang sudah diberikan oleh negeri kepada Nya.
Pada pokok pengembangan modal, dalam perihal ini telah lumayan jelas apa yang yang
mau diraih serta apa yang hendak diraih ialah buat tingkatkan kan ataupun menaikkan jumlah
modal dengan metode serta upaya yang halal, baik lewat penciptaan ataupun investasi ataupun
harta ataupun aktiva dan senantiasa ataupun mudah titik perihal ini bertujuan buat supaya biar
modal dapat meningkat maupun tumbuh dari yang dipunyai tadinya. Contoh dari pada aktiva
mudah serta aktiva senantiasa yang digunakan dalam kegiatan penciptaan semacam pabrik

14
motor, elektronik serta kegiatan kegiatan penciptaan yang lain. Maupun dalam wujud investasi
yang berwujud semacam pembelian saham obligasi, maupun surat- surat berharga yang lain.

D. PENGEMBANGAN MODAL PADA INDUSTRI HALAL

Akhir- akhir ini banyak sekali industrial yang sudah memperkenalkan industri halal.
Industri halal merupakan sesuatu kegiatan ataupun proses aktivitas pengolahan benda yang
berdasar pada jaminan Syari’ ah, sehingga bahan- bahan yang dihasilkan nantinya hendak jadi
produk yang baik, nyaman, sehat, serta yang sangat berarti merupakan tidak membahayakan.
Jadi produk tersebut halal buat disantap ataupun dihidangkan ataupun digunakan. Bahan-
bahan industri halal dikala ini banyak sekali diminati oleh seluruh golongan tidak cuma
golongan muslim saja Apalagi nonmuslim juga di di seluruh penjuru dunia berpenduduk
kebanyakan ataupun minoritas muslim. Industri halal ini sudah merambah persaingan pasar
yang ada didalamnya santapan serta minuman kosmetik, obat, dan bahan- bahan kimiawi
apalagi rekayasa genetik.
Di dalam Islam kesejahteraan hidup baik di dunia ataupun di akhirat ialah sandaran dari
pada tujuan penciptaan secara universal. Perihal ini menjadikan suatu Tujuan akhir dari
produsen selaku agen ekonomi Islam pastinya keuntungan yang optimal hendak jadi suatu
tujuan sesuatu penciptaan hendak namun wajib pula berdasar pada kerangka sosial serta moral
yang beriringan dengan ajaran- ajaran Islam. Penciptaan ialah penciptaan utilitas yang halal
serta berguna atas kesejahteraan ekonomi dalam pemikiran ajaran Islam( Manan, 1980) serta
proses kenaikan penciptaan benda yang berguna merupakan ialah salah satu ketentuan buat
mencapai ekonomi yang sejahtera. Pastinya perihal ini ini gampang terwujud dengan metode
pemanfaatan sumber energi manusia serta mengoptimalkan material. Sebab pada proses
penciptaan wajib berdasar kepada 4 aspek ialah maksimalisasi, parsitipasi, kuantitas serta
mutu.
Supaya penciptaan halal itu betul- betul terwujud, suatu produsen wajib mementingkan
serta menguasai sistem manajemen penciptaan dengan metode penyiapan modal manusia yang
produktif cocok yang sudah diajarkan oleh Alquran serta alhadist. Setelah itu salah satu kriteria
yang terdapat pada sistem penjaminan produk halal mengharuskan manajemen puncak
menetapkan regu manajemen halal yang kondusif yang mencakup aspek- aspek yang ikut serta
dalam kegiatan ataupun aktivitas yang kritis dan mempunyai tugas wewenang serta tanggung
jawab yang jelas serta transparan.

15
Berartinya modal manusia di dalam aktivitas sesuatu industri sudah banyak sekali
dikupas pada terdapat sebagian teori sumber energi manusia dalam konteks kegiatan ataupun
aktivitas penciptaan. Theodore Schultz, Jacob Mincer, serta Gary Backer sudah
memperkenalkan suatu gagasan bahwasanya orang yang berinvestasi di dalam pembelajaran
serta pelatihan buat menggapai pada kenaikan persediaan keahlian manusia yang bisa dibangun
dengan metode Ra metode mencampurkan keahlian bawaan dengan investasi yang terdapat
pada seseorang manusia( Babalola, 2000).
Manusia mempunyai pengetahuan kemampuan serta keahlian yang terakumulasi lewat
pembelajaran serta pelatihan yang hendak jadi modal utama untuk seseorang manusia( Becker,
GS. 1993). Ada suatu teori modal manusia yang berpandangan kalau sekolah serta pelatihan
selaku investasi sang buat mencapai keahlian serta kompetensi( Becker, 1964; Schultz, 1960
serta 1961). Secara signifikan daya guna organisasi tergantung pada motif upaya serta keahlian
dari suatu kepemimpinan. Dengan demikian, keahlian pengetahuan, serta insentif itu sangat
berarti terdapatnya buat bahan modal manusia( Yalokwi, 2002).
Bisa disimpulkan bahwasanya berbisnis dengan produk yang halal ialah pekerjaan yang
sangat mulia, Oleh sebab itu produkihalal pastinya hendak membuat sehat serta nyaman dari
efek- efek kurang baik. Alquran serta As-sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
menyarankan buat komsumsi produk yang halal serta nyaman. Produsen dinilai berarti buat
menguasai sistem manajemen penciptaan bermacam benda yang halal dengan metode
penyiapan modal yang produktif pada manusia sebagaimana tertuang dalam Alquran serta
Hadits. Kaidah fiqih bersumber pada pada 5 prinsip bawah qowaid al- khams sudah menjadikan
ini suatu prinsip syariah selaku perwujudan dari maqashid Syari’ ah di dalam Alquran ataupun
al- hadits bisa kita ambil kesimpulan bahwasanya gimana manusia wajib menghasilkan produk
yang unggul sehingga manusia sanggup produktif dalam melaksanakan kegiatan serta
pekerjaan bisnisnya.
Di dalam pengembangan produktivitas modal manusia pula bisa dilalui dengan metode
budaya literasi, internalisasi, serta pembiasaan pada proses pengamalan sikap yang ikhlas,
Amanah, Istiqomah, serta komitmen lewat pelatihan ataupun pemberdayaan. Apabila Ihsan
terpatri pada manusia hingga dia hendak merasa khawatir buat melaksanakan kesalahan dalam
bekerja. Akibat yang lain pula bisa memunculkan kemauan buat melaksanakan disiplin kerja
sehingga mempunyai komitmen terhadap amanah yang dibebankan- Nya, dan manusia berani
buat menjauhi perbuatan yang bisa merugikan industri ataupun karyawan yang lain. Bila
seluruh sikap ini sudah terpatri di dalam kegiatan penciptaan hingga bisa ditentukan kalau surah

16
An- Nahl bisa meningkatkan rasa sadar dalam perwujudan bermacam produk yang betul- betul
halal sehingga cocok pada syariat Islam Alquran serta al- hadist.

17
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Modal sebagai salah satu faktor produksi dapat diartikan sebagai semua bentuk
kekayaan yang dapat dipakai langsung atau tidak langsung dalam proses produksi untuk
menambah out put-nya. Dalam pengertian lain, modal didefinisikan sebagai semua bentuk
kekayaan yang memberikan penghasilan kepada pemiliknya atau suatu kekayaan yang dapat
menghasilkan suatu hasil yang akan digunakan untuk menghasilkan kekayaan lain.

Pengembangan modal di dalam bisnis merupakan hal yang harus dilakukan semaksimal
mungkin bagi para pengusaha. Efektif dan efisien dalam mengelolah modal menjadi hal yang
sangat diutamakan agar suatu usaha dan perusahaan dapat menjalankan kegiatan
operasionalnnya secara maksimal dengan orientasi profit. Dalam memperoleh dan
pengembangan modal harus menjunjung nilai-nilai etika bisnis dan undang-undang yang
berlaku.

18
DAFTAR PUSTAKA

HD, F. (2018). Analisis Penggunaan Modal Usaha Dalam Upaya Untuk Memaksimalkan
Laba Pada Ud. 135 Sinar Galesong (dissertation). fakultas ekonomi dan bisnis,
Makassar.

Munawir (2016) Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty

Putri, K., Pradhanawarti, A., & Prabawani, B. (n.d.). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
pengaruh karakteristik kewirausahaan, modal usaha dan peran
businessdevelopment service terhadap pengembangan usaha.

Sadono, S., Sukirno, S., Husin, W. S., Indrianto, D., Sianturi, S., Saefullah, K., & Charles, C.
(2004). Pengantar bisnis (1st ed.). Prenada Media.

Safanah, E. (2018). JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship . Sumber modal pada usaha kecil
makanan ringan desa kelangonan gresik, 1 (2), 64–76.

Suryati, I. (2021). Jurnal mahasiswa akuntansi unsurya. pengaruh ukuran usaha dan sumber
modal terhadap penerapan standar akuntansi pada usaha mikro kecil dan menengah
bidang jasa atau pelayanan laundry di kecamatan makasar tahun 2019, 1(1).

Djakfar, Muhammad. (2012). Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral
Ajaran Bumi. Jakarta: Penebar Plus

Djakfar, Muhammad. (2007). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang
Press.

www. google.com Artikel Perkembangan Modal di Asuransi Syari’ah oleh Eko Prayetno
Asuransi Syari’ah.Wordpress.com

Fachri Fachrudin. Fiqih Bekerja.Al Mashlahah Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam.

Djakfar, Muhammad. (2019). Etika Bisnis paradigma spiritualitas dan kearifan lokal.
Malang: Uin maliki pres.

Nurhayati Eti. Salam Abdus. (2019). Pengembangan Modal Manusia Industri Halal:
Perspektif Manajemen Islam. Proceeding 8 Th Metro International Conference On
Islamic Studies (Micis) (Post Graduate Iain Metro Lampung)

19

Anda mungkin juga menyukai