Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Syariah

Dosen Pengampu : Desi Trisnawati, M.M.

Disusun Oleh :

Atik Anin Nasekha Akhsani 63040200156

Stevani Rizki Rochiaditya 63040200161

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Desi Trisnawati, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis Islam yang telah memberi arahan dalam pembuatan makalah
ini. Dan tidak lupa pulasaya ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 11 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
C. TUJUAN......................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Syariah (SKBS)...................................... 3
B. Tujuan dan Fungsi Studi Kelayakan Bisnis Syariah ...................................... 3
C. Tahapan Membuat Laporan SKBS ................................................................. 5
D. Investasi dalam Syariat Islam ......................................................................... 7
E. Identifikasi peluang usaha .............................................................................. 8
F. Kerangka isi SKBS ....................................................................................... 10
BAB III........................................................................................................................ 12
PENUTUP ............................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era sekarang ini, seseorang dianggap sukses dalam dagang/usaha bisnis yaitu
ketika mereka mampu melihat peluang usaha disekitar lingkungan mereka. Usaha
yang dijalankan dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok dengan bidang
usaha yang sudah direncanakan. Untuk memulai sebuah usaha terutama bagi pemula,
sebaiknya dimulai dengan membuat usaha kecil dan sederhana seperti warung
kelontong, toko kecil, pedagang kaki lima dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar
kita dapat mengetahui karakteristik dan prospek usaha selanjutnya.

Dalam memulai usaha, para pelaku usaha pasti sudah mempertimbangkan dengan
baik terkait keuntungan dan kerugian yang akan dihadapinya. Maka diperlukan
menganalisis usaha dengan studi kelayakan usaha yang bertujuan untuk mengetahui
kelayakan usaha yang dijalankan layak atau tidak. Studi kelayakan ini akan
memberikan gambaran terkait kegiatan usaha yang akan dijalankan, umur usaha yang
dijalankan, memberikan penilaian layak atau tidaknya usaha dijalankan, dan prospek
usaha di masa yang akan datang. Studi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
aspek kelayakan untuk mendukung kelangsungan usaha seperti aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek finansial, aspek manajemen dan sumber
daya manusia, aspek hukum, aspek social, ekonomi, dan politik, serta aspek
lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian studi kelayakan bisnis syariah


2. Tujuan dan fungsi studi kelayakan bisnis syariah
3. Tahapan membuat laporan SKBS
4. Investasi dalam syariah islam
5. Identifikasi peluang usaha
6. Kerangka SKBS

1
C. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami pengertian studi kelayakan bisnis syariah


2. Mengetahui tujuan dan fungsi studi kelayakan bisnis syariah
3. Memahami tahapan membuat laporan SKBS
4. Mengetahui investasi dalam syariah islam
5. Memahami identifikasi peluang usaha
6. Memahami kerangka SKBS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Syariah (SKBS)

Studi kelayakan bisnis syariah merupakan laporan sistematis penelitian


dengan menggunakan analisis ilmiah mengenai layak atau tidak layak suatu
usulan usaha bisnis yang halal menurut pandangan syariah Islam dalam rangka
rencana investasi perusahaan.

Laporan studi kelayakan bisnis syariah dibuat sebagai salah satu ikhtiar
kepada Allah swt. dengan mengharapkan bantuan dan kasih sayang-Nya, agar
usaha yang akan dijalankan nantinya memperoleh keuntungan, Baik secara
materil berupa uang dan non materiil seperti peningkatan kualitas produk,
peningkatan jumlah produksi dan peningkatan kualitas sumber daya insani. Studi
kelayakan bisnis syariah dibuat dalam bentuk proposal lengkap memuat
keseluruhan informasi dan analisis data dengan menggunakan kerangka berpikir
ilmiah. Manfaat utama studi kelayakan bisnis syariah adalah untuk membuat
pilihan keputusan menerima atau menolak suatu usulan usaha bisnis, dimana
usulan usaha bisnis tersebut bisa berupa usaha baru atau pengembangan usaha
yang sedang dijalankan. (Hamdi Agusti, 2017).

Berdasarkan hasil dari studi kalayakan bisnis yang sesuai syariah, jika usulan
usaha bisnis tersebut diterima, maka ada pihak yang memerlukan laporan Studi
kelayakan bisnis syariah untuk mengkaji ulang atau menjadikan pertimbangan
sebelum usaha bisnis disetujui atau dilaksanakan. Hasil kajian ulang tersebut
dapat menolak laporan Studi kelayakan bisnis syariah yang disebabkan kesalahan
pengambilan data, kesalahan penggunaan alat analisis dananya rekayasa hasil
keputusan dalam laporan Studi kelayakan bisnis syariah. Pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut adalah, Pihak Investor, Pihak Manajemen Perusahaan,
Pihak Pemerintah dan Pihak Stokeholder (Pemilik).

B. Tujuan dan Fungsi Studi Kelayakan Bisnis Syariah

Studi kelayakan terhadap suatu usah tentunya memiliki tujuan dan tujuan
tersebut akan memberikan manfaat berupa fungsi dari apa yang dijalankan.
Adapun tujuan dari studi kelayakan bisnis yaitu:

a. Ikhtiar untuk mencapai Kesuksesan Usaha Tujuan utama studi kelayakan


bisnis sebagai bukti ikhtiar kepada Allah Ta’ala agar usaha yang dibuat

3
nantinya mendapat kesuksesan, ridha dan berkah dari Allah Ta’ala. Untuk
mencapai kesuksesan tersebut kita membuat analisis studi kelayakan bisnis
syariah dengan harapan semoga Allah Ta’ala dapat mengabulkan usaha yang
akan dibuat. Dan selalumendapat pertolongan Allah Ta’ala dari segala
rintangan dan halanganusaha nantinya. Di samping itu, berdoa merupakan
tindakan yangpaling utama dengan meminta kepada Allah Ta’ala semoga
usaha yang akan dibuat diizinkan dan dimudahkan dalam menjalankannya.
b. Meminimalisir Risiko Selain iktiar untuk mencapai kesuksesan studi
kelayakan bisnis juga bertujuan mengurangi timbulnya risiko kerugian usaha
yang akan datang. Namun demikian,setiap usaha mempunyai risiko usaha
terutama kerugian dari usahatersebut. Kondisi ini disebabkan karena sulitnya
menentukan keadaandi masa yang akan datang. Namun demikian, laporan
studi kelayakan bisnis syariah hanya dapat menganalisis atau memperkirakan
risiko yang dapat dikendalikan.Sebaiknya pelaksanaan usaha selalu
menyerahkan diri kepada Allah dengan cara berdoa kepada Allah ta’ala,
menemukan ide, mengumpulkan data dan informasi, pengolahan data,
menganalisis data dan evaluasi. (Hamdi Agusti, 2017).
c. Pengumpulan data, sebelum memulai usaha kita harus mencari informasi dan
data yang benar supaya ide kita nantinya juga prospek dengan usaha yang
akan kita jalankan.
d. Data dan informasi yang sudah terkumpul selanjutnya diolah.
e. Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis untuk memperoleh ide yang
akan digunakan untuk studi kelayakan bisnis.
f. Mengevaluasi standard kelayakan bisnis.
g. Melakukan pengurutan usulan kelayakan, mengambil usulan yang benar-
benar layak yang akan dipakai untuk memulai bisnis yang akan dijalankan.
h. Istiqarah, bukan hanya soal mencari pasangan hidup, dalam mencari rezeki
kita juga dianjurkan untuk melakukan sholat istiqarah, hal ini dapat digunakan
untuk meminta petunjuk kepada Allah agar bisa kita benar yang jodoh reseki
kita.
i. Perencanaan kerja, sebelum melaksanakan studi kita harus melakukan rencana
kerja agar pekerjaan yang kita lakukan hasilnya juga maksimal.
j. Pelaksanaan tahap akhir, setelah melakukan berbagai tahap dan rencana kerja
setelah itu kita melakukan pelaksanaan tahap akhir, tahap ini kita benar-benar
mematangkan rencana untuk studi bisnis agar bisnis kita nantinya diterima
dan menghasilkan sebuah keputusan yang diinginkan.

Terdapat beberapa aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi
aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek

4
teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi aspek ekonomi dan sosial
serta aspek dampak lingkungan. (Jumingan, 2014).

Aspek hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan


keaslian dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin-izin sampai
dokumen lainnya. Kemudian aspek pasar dan pemasaran meneliti seberapa besar
pasar yang akan di masuki dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
menguasai pasar serta bagaimana strategi yang akan di jalankan nantinya.
(Jumingan, 2014).

Aspek keuangan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Adapun aspek
manajemen dan organisasi untuk mengukur kesiapan dan kemampuan sumber
daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut.

Aspek teknik dan produksi adalah untuk menentukan lokasi, layout gedung
dan ruangan, serta teknologi yang akan digunakan. Penelitian selanjutnya adalah
untuk menilai manfaat ekonomi dan sosial dengan dijalankannya bisnis tersebut
bagi masyarakat. Dan juga adalah untuk menilai dampak lingkungan yang
ditimbulkan apabila bisnis tersebut dijalankan termasuk metode
penanggulangannya.

C. Tahapan Membuat Laporan SKBS

Studi kelayakan binis merupakan metode ilmiah. Salah satu syarat metode
ilmiah adalah sistematis. Penyusunan studi kelayakan bisnis sebagai salah satu
metode ilmiah pada umumnya meliputi beberapa langkah kegiatan, yaitu :

a. Penemuan ide bisnis


b. Melakukan studi pendahuluan
c. Membuat desain studi kelayakan
d. Pengumpulan data
e. Analisis & interpretasi data
f. Menarik kesimpulan
g. Membuat rekomendasi
h. Penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis
i. Pelaksanaan Bisnis
1) Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk
laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi

5
dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek
lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
a) ide proyek sesuai dengan kata hatinya
b) pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya
teknis
c) keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
2) Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan metode ilmiah:
a) mengumpulkan data
b) mengolah data
c) menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
d) menyimpulkan hasil
e) membuat laporan hasil
3) Tahap Evaluasi
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar
atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
a) mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
b) mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c) mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos


yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan
diperkirakan akan diperoleh.

4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak


Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap
layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor
tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah
ditentukan.
5) Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis 22 pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta
kesiapan manajemen.
6) Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek.
Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan
operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien
dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-

6
kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi
dan operasi.
Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang
mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai. Rencana ini meliputi
apa, bagaimana, kapan, siapa dan mengapa sebuah bisnis dijalankan. Rencana
bisnis pada umumnya terdiri dari :
1. Tujuan bisnis
2. Strategi yang digunakan untuk mencapainya
3. Masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya
4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)
5. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankannya untuk mencapai break even point (BEP)

D. Investasi dalam Syariat Islam

Mencari harta yang bersifat materiil adalah bagian dari aktivitas ekonomi
yang merupakan salah satu aspek dari kegiatan muamalah. Kaidah fikih (hukum)
dari muamalah adalah semua halal dan boleh dilakukan kecuali yang diharamkan
atau dilarang dalam Al-Qur’an dan hadis.

Islam mengatur kaidah-kaidah kegiatan perekonomian sehingga antara


ekonomi dan agama tidak bisa dipisahkan. Dengan demikian, setiap muslim tetap
harus merujuk kepada ketentuan syariah dalam beraktivitas termasuk dalam
mencari dan memperoleh harta kekayaan.

Konsekuensinya, seorang Muslim bekerja, berusaha dan berinvestasi dalam


rangka mencari rezeki harus merujuk kepada Al-Qur’an dan hadis. Misalnya,
lebih memilih atau lebih mengutamakan bidang usaha yang halal walaupun secara
hitungan bisnis keuntungan yang diraih lebih kecil. Bahkan bidang usaha tersebut
bisa pula mengurangi kesempatan untuk mengoptimalkan atau meningkatkan
perolehan keuntungan.

Dalam perspektif Islam, perhitungan untung atau rugi harus berorientasi


jangka panjang, yaitu lebih mempertimbangkan perhitungan perolehan
keuntungan untuk kepentingan akhirat dibanding keuntungan di dunia. Karena
kehidupan di dunia hanya sementara dan kehidupan yang kekal adalah di akhirat.
Landasannya adalah Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 34 yang artinya:

7
ِ َّ‫ان نَيَأ ْ ُكهُىنَ أ َ ْم َى َل ٱنى‬
‫اس ِت ْٱنثَ ِط ِم‬ ِ َ‫ٱنز ْهث‬ ِ َ‫يزا ِ ّمهَ ْٱْلَحْ ث‬
ُّ ‫ار َو‬ ً ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱنَّذِيهَ َءا َمى ُ َٰٓى ۟ا ِإ َّن َك ِث‬
ِ َّ ‫سثِي ِم‬
‫ٱَّلل‬ َ ‫ضةَ َو ََل يُى ِفقُىوَ َها فِى‬ َّ ‫َة َو ْٱن ِف‬َ ‫ٱَّلل ۗ َوٱنَّذِيهَ يَ ْكىِ ُزونَ ٱنذَّه‬
ِ َّ ‫يم‬ِ ِ‫سث‬ َ ‫عه‬ َ َ‫صدُّون‬ ُ َ‫َوي‬
‫ب أ َ ِن ٍيم‬ٍ ‫ش ِْزهُم ِتعَذَا‬ ّ َ‫فَث‬
Referensi : https://tafsirweb.com/3050-surat-at-taubah-ayat-34.html

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang


alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan
orangn-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih.

Selain itu dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya :

‫س ۢىثُهَ ٍة‬
ُ ‫سىَاتِ َم فِى ُك ِّم‬
َ ‫س ْث َع‬ ْ َ ‫ٱَّلل َك َمث َ ِم َحثَّ ٍة أ َ ۢوثَت‬
َ ‫ت‬ ِ َّ ‫س ِثي ِم‬ َ ‫َّمث َ ُم ٱنَّذِيهَ يُى ِفقُىنَ أ َ ْم َىنَ ُه ْم فِى‬
‫ع ِهي ٌم‬ َّ ‫شا َٰٓ ُء ۗ َو‬
َ ‫ٱَّللُ َو ِس ٌع‬ َ َ‫ف ِن َمه ي‬ُ ‫ض ِع‬ َّ ‫ِ ّم ۟ائَةُ َحثَّ ٍة ۗ َو‬
َ ُ ‫ٱَّللُ ي‬
Referensi : https://tafsirweb.com/1027-surat-al-baqarah-ayat-261.html

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran )
bagi siapa yang dia kehendaki. Dan demi Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.

Dalam ekonomi konvensional, teori investasi tidak terlepas dan sangat


bergantung dengan peran bunga. Bunga tersebut merupakan indikator fluktuasi
yang terjadi pada investasi dan tabungan. Ketika bunga (bunga simpanan dan
bunga pinjaman bank) tinggi maka kecenderungan menyimpan uang dalam
bentuk tabungan akan meningkat. Sementara jumlah investasi akan relatif turun.

Begitu sebaliknya, ketika bunga rendah, maka jumlah tabungan akan menurun
dan investasi akan meningkat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi
dalam aktivitas tabungan dan investasi sistem ekonomi konvensional didominasi
oleh motif keuntungan materiil (returns) yang bisa didapatkan dari keduanya.

E. Identifikasi peluang usaha

1. Buat Daftar Ide Bisnis

8
Pertama, kamu bisa membuat daftar ide bisnis yang menurutmu memiliki
peluang bisnis yang oke. Sebagai contoh, kamu bisa melihat hobi atau passion-mu
lalu lihat apakah hobi atau passion tersebut bisa kamu kembangkan?

Kamu bisa membuat list ide bisnis tersebut sebanyak mungkin. Lalu, kamu
pilih dan pilah yang menurutmu memiliki peluang yang besar. Kalau kamu memiliki
rekan bisnis, diskusikan hal tersebut dengan rekan bisnismu supaya lebih clear.

2. Riset Target Pasar

Setelah kamu memiliki ide bisnis, kamu perlu melakukan riset target pasar.
Pilihlah target pasar yang potensial untuk bisnismu. Target yang potensial adalah
mereka yang nantinya akan mengonsumsi atau memakai produkmu dalam jangka
panjang. Dalam artian, produk atau jasa yang kamu tawarkan dipakai dalam waktu
yang lama. Target pasar akan melakukan transaksi berulang yang nantinya akan
membantu bisnismu berkembang.

3. Analisa dan Validasi Hasil Riset

Cara mengidentifikasi peluang usaha selanjutnya adalah melakukan analisa


dan validasi hasil riset. Tentunya, kamu harus tahu apakah analisa hasil risetmu tepat
atau tidak. Oleh karena itu, kamu perlu meninjau ulang hasil riset tersebut. Dengan
melakukan analisa dan validasi hasil riset, kamu bisa mengevaluasi hal-hal apa saja
yang perlu kamu perbaiki di dalam bisnismu.

Sebagai seorang pebisnis, tentunya kamu ingin bisnis yang kamu jalankan
terus bertahan. Oleh karena itu, kamu perlu menganalisa dan validasi hasil risetmu
dengan baik.

4. Lakukan Budgeting

Jangan lupa lakukan budgeting dengan tepat agar kamu tahu estimasi budget
yang perlu kamu keluarkan untuk setiap aktivasi dalam strategi pemasaran di dalam
bisnismu. Melakukan budgeting adalah salah satu cara pencegahan untuk
meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.

Kalau kamu tidak mengelola keuangan bisnis dengan baik, maka bisnismu
bisa saja perlahan gulung tikar. Kamu juga perlu memisahkan uang modal dan
keuntungan agar kamu tahu besaran keuntungan yang kamu dapatkan.

9
5. Identifikasi Strategi Marketing

Selanjutnya, identifikasi strategi marketing yang sesuai dengan bisnismu.


Strategi marketing adalah rencana sebuah bisnis dalam menjangkau calon konsumen
terutama yang potensial. Cara melakukan strategi pemasaran dengan melakukan
market research, bisa juga dilakukan dengan riset kompetitor, atau melakukan uji
coba strategi.

Strategi marketing dilakukan dalam jangka panjang dan sangat krusial


sehingga gak boleh dilewatkan oleh pelaku bisnis.

6. Time Management yang Baik

Kunci dari keberhasilan suatu bisnis salah satunya adalah disiplin. Sebagai
seorang pebisnis, kamu harus mampu memanajemen waktu dengan baik sehingga
target yang dituju tercapai. Manajemen waktu adalah hal yang gak kalah krusial.
Terdapat berbagai cara untuk memanajemen waktu untuk bisnis seperti menentukan
target atau tujuan, menentukan skala prioritas, menetapkan deadline, serta disiplin
dan fokus.

F. Kerangka isi SKBS

Dalam kerangka Studi Kelayakan Bisnis Syariah terdapat beberapa bab dan juga
sub bab. Diantaranya :

Bagian I

A. Bab 1. Pendahuluan :
1. Pengertian studi kelayakan proyek
2. Pentingnya investasi
3. Tujuan dilakukannya studi kelayakan
4. Perbedaan intensitas studi kelayakan
5. Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan

B. Bab 2. Desain studi kelaykan


1. Tujuan pembahasan
2. Identifikasi kesempatan usaha
3. Tujuan keputusan investasi
4. Aspek-aspek studi klayakan
5. Alat dan kerangka analisis
6. Data dan sumber data

10
7. Kriteria penilaian

Bagian II

C. Bab 3. Konsep pokok dalam aspek pasar


1. Tujuan pembahasan
2. Beberapa pertanyaan dasar
3. Data dan sumber data
4. Ramalan permintaan
5. Strategi pemasaran

D. Bab 4. Metode pengukuran dan peramlan permintaan


1. Tujuan pembahasan
2. Pendekatan peramalan
3. Prosedur peramalan
4. Kendala pemilihan teknin peramalan
5. Pengukuran permintaan produk
6. Peramalan permintaan produk yang sudah mapan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang penting dilakukan ketika
mendirikan perusahaan. Dengan melakukan studi kelayakan ini, pebisnis dapat
terhindar dari banyak kemungkinan buruk yang melanda perusahaan.

Tidak hanya itu, studi kelayakan juga bisa meningkatkan peluang perusahaan
untuk mempertahankan eksistensi dan kesuksesannya. Jadi, pebisnis sebaiknya tidak
lagi ragu untuk melakukan studi kelayakan bisnis agar perencanaan usaha Anda lebih
matang.

Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan
berhenti pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu.

B. Saran

Di dalam makalah yang telah kami buat ini tentulah jauh dari kata sempurna
hal ini disebabkan karena terbatasnya serta wawasan yang kami miliki. Belajar dari
ketidak sempurnaan dan kekurangan kami mencoba untuk memperbaikinya agar
sempurna sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan makalah. Maka dari itu kami selaku
penulis dari makalah ini minta maaf apabila terdapat kata, tulisan dan ejaan yang
mungkin tidak dapat dinalar. kami juga mengharap kritikan yang disertai dengan
saran sebagai bahan pertimbangan saya untuk memperbaikinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Hamdi. (2017). Study Kelayakam Bisnis Syariah. Edisi 3; Depok:


Rajawali.

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/ekobis/article/view/10326/5789 Diakses
pada tanggal 8 Maret 2023.

Referensi : https://tafsirweb.com/1027-surat-al-baqarah-ayat-261.html Diakses


pada tangga 8 Maret 2023.

Referensi : https://tafsirweb.com/3050-surat-at-taubah-ayat-34.html Diakses pada


tanggal 8 Maret 2023.

https://digilib.uinsgd.ac.id/3141/1/Studi%20KBW.pdf Diakses pada tanggal 9


Maret 2023.

https://docheck.id/identifikasi-peluang-bisnis/ Diakses pada 10 Maret 2023.

https://id.scribd.com/doc/275569848/Kerangka-Studi-Kelayakan-Bisnis Diakses
pada tanggal 10 Maret 2023.

13

Anda mungkin juga menyukai