Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

(SI SHEA KITCHEN)

Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu: Ibu Syahfitri Suryaningsi Welkom, SE., MM.

Disusun oleh: Kelompok 12


Ayuni Dhrarmala
R. Barinov Putra
Safira
Syarif Hidayatulloh
Wahyu Rizal Ardhiansyah
Wishnu Fiqrianto

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Al Azhar Indonesia
2021
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah
dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga
penyusunan tugas kelompok Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Al Azhar Indonesia dalam rangka pemenuhan
Ujian Tengah Semester Genap 2020/2021 ini dapat terselesaikan.

Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, keluarga
dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai
kehidupan ini.

Setitik harapan dari penulis, semoga dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang
berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………...…………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii

BAB I-III PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

I. Ikhtisar ……………………………………………………………………. 1
II. Latar Belakang……………………………………………………………... 3
III. Profil Perusahaan…………………………………………………………... 4
3.1 Nama dan Alamat Perusahaan……………………………………......... 4
3.2 Profil Pemilik…………………………………………………………... 4
3.3 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan………………………………... 4

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BISNIS……………………………………… 5


4.1 Analisis Aspek Manajemen……………………………………………. 5
4.2 Analisis Aspek Pasar/Pemasaran………………………………………... 7
4.3 Analisis Aspek Sumber Daya Manusia…………………………………. 10
4.4 Analisis Aspek Keuangan………………………………………………... 12
4.5. Analisis Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik.…………………………… 19
4.6. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi.……………………….………… 21
4.7. Analisis Aspek Yuridis dan Lingkungan Hidup...…………….………… 23

BAB V KESIMPULAN…………………………………………...………………… 25

Daftar Pustaka………...…………………………………………...………………… 26
Lampiran………………………………...………………………...………………… 27

ii
BAB I
IKHTISAR

Menurut Raymond E. Glos dalam Umar (2005:4), kegiatan bisnis diartikan sebagai
seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri di mana perusahaan berada) dalam
rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan
yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru
(Umar, 2005:8).

Untuk menentukan kelayakan dalam analisis financial digunakan alat ukur atau kriteria
yang disebut kriteria investasi. Selanjutnya di-nyatakan juga oleh Alex S Nitisemito (1995: 52)
Kriteria Investasi terdiri dari:
1. Net Present Value (NPV). NPV > 0 (layak); NPV < 0 (tidak layak).
2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Net B/C > 1 (layak); Net B/C < 1 (tidak layak).
3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C). Gross B/C > 1 (layak); Gross B/C < 1 (tidak layak).
4. Internal Rate of Return (IRR), IRR > tingkat bunga yang berlaku (layak).
5. Probability Ratio (PR). PR > 1 (layak); PR < 1 (tidak layak).

Menurut Abdul Choliq (1999; 56-58) Payback period, diartikan sebagai jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang telah diperoleh dari
suatu proyek. Payback period ditentukan menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Metode Net Benefit Kumulatif.
2. Metode Net Benefit Rata-rata Tiap Tahun.

Selanjutnya melakukan analisis Break Even Point Period. Break Even Point Period
adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat dari jangka waktu
pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang pokok atau TR=TC tergantung pada lama
arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya
modal (Yakob H.M Ibrahim, 2009; 97).

1
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis ada dua alat analisis yang digunakan, yaitu
alat analisis finansial dan alat analisis non finansial. Metode penelitian yang dilakukan
bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap terhadap data
primer dan sekunder dalam usaha kecil menegah yaitu Si Shea Kitchen.
1. Data Primer: Data finansial (penerimaan, biaya operasional dan investasi) dan data non-
finansial (aspek manajemen, pemasaran, SDM, ekonomi, sosial, politik, teknologi, dsb)
2. Data Sekunder: Data dari BPS (Badan Pusat Statistik), internet dan media lainnya.

Pengumpulan data dan referensi dimulai pada bulan Maret 2021 secara bertahap dengan
beberapa teknik pengumpulan data seperti pengamatan langsung beserta pencarian referensi
melalui internet. Harapannya penelitian ini bisa menjadikan usaha yang prospektif dan
menguntungkan. Dalam pengelolaan bisnis kuliner, owner wajib memberi perhatian pada
kelayakan usaha untuk dapat memperkirakan keuntungan, mengantisipasi kemungkinan
kerugian serta bisa membuat perkiraan pertumbuhan usaha di masa yang akan datang.

2
BAB II
LATAR BELAKANG BISNIS

Tidak bisa dipungkiri bisnis kuliner merupakan bisnis yang memiliki prospek yang
paling menjanjikan dibanding bidang usaha lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir bisnis ini
memiliki tren yang cukup baik dan masih memiliki potensi berkembang yang cukup besar.
Walaupun sempat terpuruk saat dihantam pandemi Covid-19 diawal tahun 2020, khususnya
menerpa bisnis kuliner yang secara tradisional mengharusnya makan ditempat. Tapi dengan
segala perjuangan segenap pelaku bisnis kuliner, saat ini bisa dikatakan bisnis kuliner sudah
menemukan jalannya untuk kembali berjaya dengan berbagai strategi berbeda yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang masih sangat dinamis.

Atas dasar ini, kami sebagai salah satu pemilik usaha kecil menengah dalam bidang
kuliner juga akan mencoba mencari ruang dalam pasar yang sangat menjanjikan ini untuk
mengembangkan lini usaha kami dengan menghadirkan konsep yang lebih besar serta menarik,
produk yang lebih beragam dan cakupan yang lebih luas baik itu cakupan geografi mapupun
cakupan demografi. Bisnis yang kami jalankan saat ini merupakan home industry dengan
produk-produk makanan, kue dan roti yang sudah tidak asing bagi masyarakat umum yang
dibuat dengan standar kualitas tinggi, higienis, tanpa bahan pengawet serta dengan cita rasanya
yang khas tapi tetap dengan harga yang terjangkau berbagai lapisan masyarakat sehingga tidak
kalah saing dengan para kompetitor.

Program pengembangan yang kami canangkan akan dimulai dengan membuka sebuah
Kedai skala menengah di wilayah Jakarta Selatan untuk merangkul semua lapisan masyarakat
dengan tetap menghadirkan produk existing kami yang mayoritas fresh from the oven karena
hanya dibuat berdasarkan pesanan yang masuk, kemudian ditambah lebih banyak varian
makanan siap saji untuk melengkapi aneka minuman yang akan kami hadirkan khususnya bagi
penikmat kopi dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan yang bisa menikmati semua
produk kami dalam beragam kegiatan. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan bisnis
kuliner berdampak pada semakin meningkatnya tuntutan konsumen dalam hal pelayanan. Hal
ini pelu diantisipasi dengan strategi yang tepat, diantaranya dengan meningkatkan kualitas
pelayanan serta menjaga pengalaman terbaik pelanggan.

3
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Nama dan Alamat Perusahaan

Alamat : Jl. Swadaya II C No. 45 F, RT 003 RW 05, Kelurahan Tanjung Barat,


Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Contact : 081513647470 (WA); @sishea_kitchen (IG)

3.2. Profil Pemilik


Owner : R. Barinov Putra dan S. Wahyuni
Co-Owner : Ayuni Dhrarmala, Safira, Syarif Hidayatulloh, Wishnu Fiqrianto

3.3. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Berawal dari hobi memasak berbagai jenis makanan, kue atau roti dari Owner yang
diposting ke media sosial kemudian menimbulkan ketertarikan dari kolega, teman dan sejawat
untuk mencoba. Secara bertahap terus berkembang dari mulut ke mulut dengan permintaan
yang makin banyak yang pada akhirnya menimbulkan kesadarkan dari owner bahwa hobi ini
bisa dibawa ke tahap yang lebih tinggi karena terdapat unsur ekonomi yang cukup menjanjikan
sehingga secara bertahap pula owner dengan bantuan dari co-owner terus melakukan upaya
peningkatan dalam berbagai aspek sampai pada keputusan untuk mendirikan sebuah Kedai.

4
BAB IV
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

4.1. Analisis Aspek Manajemen

Evaluasi aspek manajemen operasional bertujuan untuk menentukan secara efektif dan efisien
mengenai bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi yang akan digunakan, jenis-
jenis pekerjaan yang diperlukan agar usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar serta
kebutuhan biaya gaji dan upah tenaga kerja (Umar,2005).

Perencanaan (Planning)

Pendekatan perencanaan Si Shea Kitchen menggunakan pendekatan kombinasi dalam


pembuatan suatu perencanaan yaitu pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan pendekatan
Bawah-Atas (Bottom-Up). Dengan dipilihnya dua pendekatan ini agar terjadi hubungan baik
antara atasan dan bawahan sehingga jika terjadi suatu masalah dalam pekerjaan, karyawan
dapat mengungkapkannya kepada atasan agar atasan dapat segera mengambil Tindakan atas
masalah yang terjadi di lapangan. Sisi program kerja Si Shea Kitchen beruasha melaksanakan
aktivitas produksi untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya. SI Shea
Kitchen merencanakan untuk memberikan sesuatu yang unik dengan harga terjangkau oleh
kalangan luas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia:


- Lingkungan Eksternal
- Keputusan organisasi
- Faktor persediaan karyawan

Pengorganisasian (Organizing)

Tujuan utama usaha Si Shea Kitchen adalah mendapatkan keuntungan atau laba atau
profit yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi,
motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Si Shea Kitchen adalah keuntungan

5
dan produk yang dikenal serta digemari oleh masyarakat. Oleh karenanya, Si Shea Kitchen
harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang ramah agar pelanggan merasa nyaman
dalam pelayanan yang diberikan oleh Si Shea Kitchen. Stuktur organisasi Si Shea Kitchen
mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha, kemampuan sumber daya
yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal maupun eksternal. Struktur Si Shea
Kitchen disusun secara sederhana, yakni pemilik usaha berada di posisi paling atas selaku
pimpinan usaha, lalu di bawahnya para karyawan selaku pelaksana di masa masing-masing
karyawan melakukan aktivitas yang sudah ditentukan.

Pengarahan (Actuating)

Si Shea Kitchen mengkaji pengarahan dari sisi seperti: fungsi pengarahan yang harus
terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agar dapat
mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik berusaha menggunakan kekuasaan secara
positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat memberikan arahan dan motivasi
kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
Dengan demikian, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara pemilik dengan
karyawannya.

Pengendalian (Controlling)

Pengendalian yang dilakukan oleh Si Shea Kitchen untuk memastikan apakah aktivitas
yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, Si Shea
Kitchen menerapkan pelaporan pengawasan sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan dan menjamin diberlakukannya Tindakan korektif atau perbaikan atas
kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

Metode pengawasan yang berlaku di Si Shea Kitchen bersifat fleksibel, dinamis dan
ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan
evaluasi. Si Shea Kitchen menerapkan system penendalian yang efektif yaitu akurat, tepat
waktu, strategis, realistis dan objektif. Dengan pengendalia ini diharapkan Si Shea Kitchen
mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.

6
4.2. Analisis Aspek Pasar/Pemasaran

Pasar merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dan diketahui oleh seorang
wirausahawan terkait dengan produk yang akan dibuat dan dipasarkannya. Pasar meliputi
keseluruhan pembeli potensial yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana
pembeli tersebut bersedia dan mampu membeli alat-alat pemuas melalui pertukaran (Kotler,
1988).

1. Segmentasi, Targeting, Positioning


a. Segmentasi
Yang menjadi segmentasi dari usaha ini semua kelas, menengah atas maupun bawah
b. Targeting
Adalah semua golongan masyarakat, dari pelajar hingga professional
c. Positioning
Produsen ingin menciptakan citra bagi resto ini dibenak para konsumen adalah yang
melayani sepenuh hati tanpa mematikan kantong konsumen, dan tanpa mengurangi
kualitas rasa yang sudah terjamin.

2. Permintaan
a. Perkembangan permintaan saat ini
Masakan rumahan dewasa ini sudah menjadi salah satu trend makanan pada umunya.
b. Permintaan akan dating
Permintaan makanan rumahan tetap diminati oleh semua kalangan karena rasanya.

3. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran saat ini di wilayah Jakarta dans ekitarnya untuk resto
berkonsep makanan rumahan masih sangat sedikit sedangkan permintaan selalu
meningkat.
b. Penawaran akan dating
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha resto seperti ini. Maka perlu adanya
produk yang memberikan nilai lebih. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha pada sector ini
perlu melakukan penawran yang inovatif untuk menarik pasar.

7
4. Analisis Peluang Usaha

Analisis SWOT

a. Strength (kekuatan)
- Terdapat banyak variasi produk yang bisa dipesan sesuai selera konsumen dan tidak
terbatas hanya produk-produk regular sehingga konsumen bisa memesan produk
apapun untuk diwujudkan sesuai kesepakatan.
- Pengolahan produk dilakukan dengan proses yang sangat steril serta tanpa tambahan
bahan pengawet sehingga lebih higienis dan sehat bagi semua kalangan.
- Bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas, alami dan cukup
mudah didapatkan di Indonesia.
- Mayoritas merupakan produk Fresh from the Oven karena produk hanya dibuat
berdasarkan pesanan yang masuk atau dengan sistem Pre Order.
- Memiliki kemasan produk yang sangat menarik dan instagramable serta bisa
dikustomisasi sesuai kebutuhan dari konsumen.
- Dari sisi harga termasuk kategori yang bisa bersaing karena harga bahan baku bisa
disesuaikan dengan pemilihan bahan baku yang diinginkan konsumen.
- Tidak terdapat minimum order dalam pemesanan produk apapun.
- Menggunakan hampir semua media pemasaran khususnya media sosial sehingga
cakupan pemasaran cukup luas.
- Produk-produk yang ditawarkan bisa cocok dengan semua lapisan masyarakat yang ada
di Indonesia.

b. Weakness (kelemahan)
- Karena tidak menggunakan bahan pengawet menyebabkan produk tidak bisa bertahan
lama yaitu sekitar 2-3 hari di suhu ruangan atau jika didalam refrigerator bisa
bertahan sekitar 7 hari. Khusus kue kering bisa bertahan sampai 2 bulan.
- Produk Fresh from the Oven tidak terlalu luas cakupan pengirimannya.
- Produk mudah ditiru & harga cenderung lebih fluktuatif mengikuti harga bahan baku.
- Terkadang tidak bisa mengakomodir semua pesanan karena keterbatasan resource.
- Kami masih dalam tahap pengembangan khususnya keahlian tenaga kerja yang masih
akan terus ditingkatkan sehingga mungkin masih terdapat perbedaan ukuran, tapi
kualitas produk tetap kami utamakan untuk terus dijaga semaksimal mungkin.
8
c. Opportunity (peluang)
- Jumlah pesanan bisa meningkat cukup signifikan dalam hari libur atau hari-hari besar
seperti Idul Fitri.
- Produk apapun bisa dipesan kapan saja tidak tergantung musim atau perayaan tertentu.
- Konsumen memiliki opsi untuk turut serta berkreasi dalam menentukan bahan baku apa
yang mau digunakan sesuai selera, bisa menambahkan, mengurangi atau menentukan
kelas atau mereka tertentu yang dipakai untuk bahan bakunya.
- Kustomisasi pesanan otomatis menjadikan penyesuaian harga produk sehingga
konsumen juga bisa menyesuaikan anggaran masing-masing.
- Dengan adanya sistem Pre Order bisa membuat konsumen mendapatkan garansi produk
tersedia untuk acara-acara khusus atau tanggal yang ditentukan.
- Produk bisa dihadirkan untuk konsumsi sendiri atau sebagai hadiah dengan kemasan
produk yang bisa disesuaikan kebutuhannya.
- Potensi yang cukup besar untuk bekerja sama dengan beberapa instansi baik instansi
laba maupun nirlaba.

d. Threath (ancaman)
- Cukup banyak pesaing yang sudah lebih dulu hadir dengan merek dagang yang sudah
cukup terkenal dan terkadang menjual dengan harga yang jauh lebih murah.
- Munculnya produsen yang menggunakan bahan pengawet tapi kurang disadari oleh
konsumen
- Perekonomian Indonesia yang belum stabil khususnya dalam situasi pandemi cukup
sering mengakibatkan harga bahan baku yang sering berubah atau cenderung naik.
- Ketidakstabilan perekonomian juga bisa berpotensi mengakibatkan kelangkaan
pasokan bahan baku atau bahkan ketidaktersediaan pasokan bahan baku.
- Kecenderungan konsumen di Indonesia mengikuti trend yang sedang naik sehingga
bisa dengan tiba-tiba pelanggan berganti selera kapan saja.
- Potensi kejenuhan yang pasti akan dialami konsumen perlu dengan diantisipasi sejak
dini dengan terus berkreasi dan berinovasi dalam produk-produk existing atau dalam
menghadirkan produk baru.
- Tingkat keuntungan atau margin yang kecil demi menjaga harga produk agar tidak
melambung cukup tinggi saat terjadi kenaikan harga bahan baku.
- Mengantisipasi dan menjaga turn over tenaga kerja jangan sampai terlalu sering.
- Kondisi alam yang tidak dapat diperkirakan serta potensi bencana atau krisis.
9
5. Strategi Pemasaran dengan Analisis 4P

a. Produk :
- Korean Garlic Cheese Bread
- Japanese Cheesecake
- Mini Bomboloni
- Budapest Cake
- Lasagna & Spaghetti
- Macaroni Schotel
- Klappertart
- Roti tawar dan Roti Isi
- Brownis
- Cookies
- Aneka produk Kopi
b. Price : Harga 25% - 50% dibawah pesaing tapi dengan kualitas yang sama.

c. Promotion : Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk ini


melalui berbagai promosi yaitu, media social (Facebook, Twitter, Instagram) dan media
konvensional (menyebar brosul dan pamphlet).

d. Place : Lokasi usaha berada diwilayah Jakarta Selatan dengan cakupan


wilayah pemasaran Jadebotabek. Distribusi dilakukan langsung kepada pelanggan, hal ini
dikarenakan pembeli dating langsung ke tempat penjualan. Selanjutnya pemesanan secara
online dengan metode pengiriman Instan atau Same Day.

4.3. Analisis Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang paling utama pada suatu perusahaan
dilihat dari faktor-faktor lainnya selain modal usaha. Oleh karenanya, SDM sangat diperlukan
untuk dikelola dengan baik agar efektivitas dan efisiensi perusahaan semakin meningkat.
M.T.E. Hariandja (2002, H 2).

10
Manajer (R.
Barinov Putra)

Penjualan &
Keuangan Pemasaran Produksi
Distribusi
(Ayuni) (Wishnu) (Safira)
(Syarif)

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


(1 Orang) (2 Orang) (5 Orang) (2 Orang)

Pengelolaan sumber daya manusia Si Shea Kitchen masih dilakukan secara mandiri oleh owner
beserta co-owner dibantu masing-masing karyawan yang akan direkrut sesuai kebutuhan dari
setiap fungsi yang sudah direncanakan.
Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia menurut Bernardin & Russel (1993).

Rancangan Organisasi: Rancangan Performansi:

- Perencanaan sumber daya manusia - Penilaian manajemen


- Analisis pekerjaan - Program peningkatan produktivitas
- Rancangan pekerjaan - Penilaian performansi yang difokuskan
- Tim kerja (sistem sosioteknik) pada klien
- Sistem informasi
Staffing: Pengembangan pekerja dan organisasi:

- Rekrutmen/penarikan - Pengembangan/pengawasan manajemen


- Affirmative action - Perencanaan/pengembangan karier
- Pelayanan-pelayanan outpleacement - Program-program pembinaan/asistensi
- Pengangkatan/orientasi pekerja
- Metode-metode seleksi pekerja - Pelatihan keterampilan non-manjemen

11
- Program-program persiapan pensiun
- Penelitian terhadap sikap.

Reward, tunjangan dan pematuhan: Komunikasi dan hubungan masyarakat:

- Program-program keamanan - Sistem-sistem informasi / laporan /


- Pelayanan-pelayanan kesehatan/medis catatan-catatan sumber daya manusia
- Prosedur-prosedur pengaduan/disiplin - Komunikasi/publikasi kerja
- Administrasi pengupahan/penggajian - Sistem penyaranan
- Administrasi tunjangan asuransi - Penelitian sumber daya manusia
- Rencana-rencana pembagian
keuntungan /pensiunan
- Hubungan-hubungan kerja.

4.4. Analisis Aspek Keuangan

A. Sumber Pendanaan

Uraian Total Modal


Reza Barinov Saputra Rp 20,000,000
Wisnu Fiqrianto Rp 15,000,000
Syarif Hidayatulloh Rp 15,000,000
Ayuni Dharmala Rp 15,000,000
Safira Rp 15,000,000
Total Modal Rp 80,000,000

B. KEBUTUHAN PEMBIAYAAN/MODAL INVESTASI

TABEL B. RENCANA KEBUTUHAN MODAL DAN INVESTASI

Nama Barang Banyak Satuan Harga/unit Jumlah

1. Biaya aktiva tetap

Rp
Kompor Gas 2 unit Rp 350,000 700,000

12
Rp
Mixer 1 unit Rp 400,000 400,000

Rp
Oven 1 unit Rp 1,500,000 1,500,000

Rp
Blender 1 unit Rp 300,000 300,000

Rp
Laptop (second) 1 unit Rp 1,500,000 1,500,000

Rp
Printer 1 unit Rp 1,400,000 1,400,000

Rp
Meja dan kursi 4 set Rp 1,200,000 4,800,000

Kalkulator 1 pcs Rp 30,000 Rp 30,000

Rp
Etalase 1 unit Rp 850,000 850,000

Rp
Timbangan 1 unit Rp 131,900 131,900

Rp
Mesin kopi 1 unit Rp 4,785,000 4,785,000

Tempat sampah 2 pcs Rp 29,000 Rp 58,000

Rp
Kulkas 1 unit Rp 1,700,000 1,700,000

Rp
Kulkas Kue Tart 1 unit Rp 11,700,000 11,700,000

Generator mini 1500 Rp


watt 1 unit Rp 2,300,000 2,300,000

Rp
Piring Kue 24 pcs Rp 21,000 504,000

Rp
Gelas Kopi dingin 12 pcs Rp 23,000 276,000

Rp
Gelas Kopi Hangat 12 pcs Rp 25,000 300,000

Sendok kecil 20 pcs Rp 4,000 Rp 80,000

Garpu kecil 20 pcs Rp 4,000 Rp 80,000

Rp
Total biaya aktiva tetap 33,314,900

13
2. Biaya Perlengkapan

Apron 4 pcs Rp 20,000 Rp 80,000

Kain Lap 4 pcs Rp 5,000 Rp 20,000

Rp
Sarung Tangan Masak 2 set Rp 106,000 212,000

Rp
Loyang Kecil 3 pcs Rp 60,000 180,000

Rp
Loyang Besar 3 pcs Rp 75,000 225,000

Pisau 3 pcs Rp 15,000 Rp 45,000

Sendok 3 pcs Rp 4,000 Rp 12,000

Pengocok Kue 4 pcs Rp 17,500 Rp 70,000

Centong 3 pcs Rp 10,000 Rp 30,000

Gunting 3 pcs Rp 10,000 Rp 30,000

Panci 1 pcs Rp 80,000 Rp 80,000

Buku Kas 1 pcs Rp 15,000 Rp 15,000

Rp
Tinta Warna 2 pcs Rp 125,000 250,000

Pena 12 pcs Rp 1,200 Rp 14,400

Brosur 100 pcs Rp 500 Rp 50,000

Barner 1 pcs Rp 50,000 Rp 50,000

Rp
Tabung gas 3kg 3 pcs Rp 150,000 450,000

Sapu lantai 2 pcs Rp 25,000 Rp 50,000

Pel lantai 1 pcs Rp 30,000 Rp 30,000

Rp
Total biaya perlengkapan 1,893,400

Rp
Total Pembelian Aktiva 35,208,300

14
C. KEBUTUHAN MODAL KERJA

TABEL C. KEBUTUHAN MODAL KERJA

Nama Bahan Jumlah Satuan Harga Total


Telur Ayam 13 kg Rp 23,000 Rp 299,000
Tepung Terigu 13.5 kg Rp 10,000 Rp 135,000
Gulaku 1 kg 13 pcs Rp 12,500 Rp 162,500
Cokelat 1 kg 2 pcs Rp 100,000 Rp 200,000
Keju cheddar 2 kg 2 pcs Rp 180,000 Rp 360,000
Kiwi 1 kg 10 kg Rp 55,000 Rp 550,000
Jeruk 1 kg 10 kg Rp 47,000 Rp 470,000
Strawberry 1 kg 10 kg Rp 45,000 Rp 450,000
Anggur 1 kg 10 kg Rp 30,000 Rp 300,000
Meses 1 kg 2 kg Rp 132,000 Rp 264,000
Sosis 1isi 20 pcs 5 pcs Rp 24,750 Rp 123,750
Mentega Blueband 26 pcs Rp 12,000 Rp 312,000
Vanila Bubuk 2 botol Rp 5,000 Rp 10,000
Susu Kental Manis 13 kaleng Rp 10,000 Rp 130,000
Biji Kopi Robusta 1 kg 10 kg Rp 70,000 Rp 700,000
Label Logo 1000 pcs Rp 100 Rp 100,000
Dus Kotak 500 pcs Rp 360 Rp 180,000
Cup gelas plastik 500 pcs Rp 350 Rp 175,000
Selotip 2 pcs Rp 3,000 Rp 6,000
Total Modal Kerja Per Bulan Rp 4,927,250
Total Modal Kerja Per Tahun Rp 59,127,000

D. DEPRESIASI PERALATAN

TABEL D. DEPRESIASI PERALATAN

Umur
Peralatan Jumlah Satuan Harga beli Depresiasi
Ekonomis
Rp Rp
Kompor Gas 2 unit 350,000 5 70,000
Rp Rp
Mixer 1 unit 400,000 5 80,000
Rp Rp
Oven 1 unit 1,500,000 5 300,000
Rp Rp
Blender 1 unit 300,000 5 60,000

15
Rp Rp
Laptop (second) 1 unit 1,500,000 5 300,000
Rp Rp
Printer 1 unit 1,400,000 5 280,000
Rp Rp
Meja dan kursi 4 set 1,200,000 5 240,000
Rp Rp
Kalkulator 1 pcs 30,000 5 6,000
Rp Rp
Etalase 1 unit 850,000 5 170,000
Rp Rp
Timbangan 1 unit 131,900 5 26,380
Rp Rp
Mesin kopi 1 unit 4,785,000 5 957,000
Rp Rp
Tempat sampah 2 pcs 29,000 5 5,800
Rp Rp
Kulkas 1 unit 1,700,000 5 340,000
Rp Rp
Kulkas Kue Tart 1 unit 11,700,000 5 2,340,000
Generator mini Rp Rp
1500 watt 1 unit 2,300,000 5 460,000
Rp Rp
Piring Kue 24 pcs 21,000 3 7,000
Gelas Kopi Rp Rp
dingin 12 pcs 23,000 3 7,667
Gelas Kopi Rp Rp
Hangat 12 pcs 25,000 3 8,333
Rp Rp
Sendok kecil 20 pcs 4,000 3 1,333
Rp Rp
Garpu kecil 20 pcs 4,000 3 1,333
Rp
Jumlah 5,660,847

E. BIAYA OPERASIONAL

TABEL E. BIAYA OPERASIONAL

Uraian Total

Bagi Hasil Penanam Modal 5 Orang Rp 5,000,000

Karyawan 5 Orang Rp 3,000,000

16
Total Biaya Gaji Rp 8,000,000

Biaya Air dan Listrik Rp 300,000

Isi Tabung Gas 3kg Rp 150,000

Biaya Internet Rp 400,000

Biaya Transportasi Rp 300,000

Biaya Pengiriman Barang Rp 200,000

Biaya Sewa Ruko Rp 5,000,000

Total biaya lain-lain Rp 6,350,000

Total Biaya Operasional Per Bulan Rp 14,350,000

Total Biaya Operasional Per Tahun Rp 172,200,000

TABEL F. PERKIRAAN PENDAPATAN RENCANA PENJUALAN SELAMA 3 TAHUN

Jumla
Tahun Produk Harga h Total
Pie Buah Rp 15,000 1400 Rp 21,000,000
Korean Garlic Cheese Bread Rp 15,000 2800 Rp 42,000,000
Japanese Chococheese Cake Rp 18,000 1400 Rp 25,200,000
Chococheese Rp 15,000 2800 Rp 42,000,000
1
Kopi Dingin Rp 10,000 1400 Rp 14,000,000
Kopi Hangat Rp 10,000 840 Rp 8,400,000
Total Penjualan per Tahun Rp 152,600,000
Total Penjualan Per Bulan Rp 12,716,666.67

Pie Buah Rp 16,000 1470 Rp 23,520,000


Korean Garlic Cheese Bread Rp 16,000 2940 Rp 47,040,000
Japanese Chococheese Cake Rp 19,000 1470 Rp 27,930,000
Chococheese Rp 16,000 2940 Rp 47,040,000
2
Kopi Dingin Rp 11,000 1470 Rp 16,170,000
Kopi Hangat Rp 11,000 882 Rp 9,702,000
Total Penjualan per Tahun Rp 171,402,000
Total Penjualan Per Bulan Rp 14,283,500.00

Pie Buah Rp 17,000 1540 Rp 26,180,000


3
Korean Garlic Cheese Bread Rp 17,000 3087 Rp 52,479,000

17
Japanese Chococheese Cake Rp 20,000 1540 Rp 30,800,000
Chococheese Rp 17,000 3087 Rp 52,479,000
Kopi Dingin Rp 12,000 1540 Rp 18,480,000
Kopi Hangat Rp 12,000 927 Rp 11,124,000
Total Penjualan per Tahun Rp 191,542,000
Total Penjualan Per Bulan Rp 15,961,833.33

TABEL G. ESTIMASI ALIRAN ARUS KAS TAHUN KE 1

Arus kas dari kegiatan operasi :


Kas diterima dari pelanggan (pendapatan) Rp 152,600,000
Dikurangi : Perlengkapan Rp 1,893,400
Biaya Gaji Rp 8,000,000
Biaya Bahan Baku Rp 59,127,000
Lain-lain Rp 6,350,000
Pajak (1%) Rp 1,526,000
Rp 76,896,400
Total arus kas dari kegiatan operasi Rp 75,703,600

Arus kas dari kegiatan Investasi


Pembelian Aktiva Rp 33,314,900
Total arus kas dari kegiatan investasi Rp 33,314,900

Arus Kas dari kegiatan pendanaan 0


Kenaikan dalam kas Rp 42,388,700
Kas pada awal tahun Rp 80,000,000
Kas pada akhir tahun Rp 122,388,700

ESTIMASI ALIRAN ARUS KAS TAHUN KE 2

Arus kas dari kegiatan operasi


:
Kas diterima dari pelanggan (pendapatan) Rp 171,402,000
Rp
Dikurangi : Perlengkapan -
Biaya Gaji Rp 8,400,000
Biaya Bahan Baku Rp 61,492,080
Lain-lain Rp 6,540,500
Pajak (1%) Rp 1,714,020
Rp 78,146,600
Total arus kas dari kegiatan operasi Rp 93,255,400

Arus kas dari kegiatan


Investasi
Rp
Pembelian Aktiva -

18
Rp
Total arus kas dari kegiatan investasi -

Arus Kas dari kegiatan pendanaan 0


Kenaikan dalam
kas Rp 93,255,400
Kas pada awal
tahun Rp 99,938,500
Kas pada akhir
tahun Rp 193,193,900

Perhitungan Payback Period

PP = Jumlah Investasi - Arus kas tahun 1

= Rp. 80.000.000 - Rp. 33.314.900

= Rp. 46.685.100

Karena sisa kas tidak dapt dibagi lagi dengan kas bersih tahun ke-2, maka sisa dari perhitungan tahun
pertama dibagi dengan kas bersih tahun ke-2 yaitu sebagai berikut:

PP = Rp. 46.685.100/Rp. 93.255.400 x 12 bulan

= 5 bulan

4.5. Analisis Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

Aspek Ekonomi
1. Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Usaha yang kami buat memerlukan tenaga kerja yang tinggal di sekitar lingkungan toko.
Walaupun usaha kami masih kecil, tapi semoga ke depannya toko kami semakin maju
sehingga bisa lebih banyak mempekerjakan masyarakat di sekitar toko.
2. Menggunakan Sumber Daya Lokal
Toko kami menggunakan bahan baku yang dibeli bukan hanya berkualitas tapi juga dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang di produksi dari petani-petani lokal. Tidak jarang, banyak
bahan baku yang dipakai adalah produk luar negeri, tapi toko kami berusaha untuk bekerja
sama dengan pedagang-pedagang dari pasar tradisional.
3. Merangsang industri lain

19
Dengan adanya toko Si Shea Kitchen yang kami dirikan, diharapkan merangsang
masyarakat untuk menumbuhkan jiwa usaha dan juga ide untuk berbisnis yang bisa
dijadikan sebagai penambah penghasilan dan pengalaman.
4. Menambah Pendapatan Nasional
Dikarenakan produk ini bisa diproduksi di dalam negeri dan juga bahan baku dibeli di
dalam negeri, jadi menambah pendapatan masyarakat di dalam negeri.

Hambatan pada Aspek Ekonomi


1. Iklim Tropis
Perubahan iklim yang terjadi di dalam negeri terkadang mempengaruhi produksi
pada bahan baku yang diperlukan. Sehingga pada beberapa kejadian juga
mempengaruhi pada penjualan.
2. Produktivitas rendah
Jika pendapatan dari konsumen rendah atau daya beli masyarakat rendah maka
konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling
utama terlebih dahulu.
3. Gaya hidup yang diterapkan pada masyarakat membuat masyarakat lebih suka
mengkonsumsi makanan import dan kurang sehat.

Aspek Sosial
Tujuan utama toko kami didirikan adalah untuk menambah pendapatan dan juga
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, kami sadar masih terikat dengan
berbagai lembaga sosial yang membantu dalam proses kemajuan usaha kami. Toko yang kami
bangun diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar lingkungan kami dan
juga perekonomian dalam keluarga.

Aspek Politik
Kondisi pasar dipengaruhi oleh kondisi politik dari dalam dan luar negeri. Walaupun
kita tidak dekat dan tidak terjun dalam dunia politik, tapi ekonomi negara sangat dipengaruhi
dengan apa yang terjadi pada pemerintahan. Ada berita baik dan berita buruk yang sangat
mempengaruhi. Biasanya saat terjadi kerusuhan atau bencana alam yang cukup parah bisa
berdampak pada kurs dunia, juga saat kondisi dunia dan keuangan membaik dan sedang baik-
baik saja, maka kondisi pasar akan stabil.

20
4.6. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi

Dalam rangka memastikan rencana usaha dapat dilaksanakan mulai saat usaha dirintis
atau dikembangkan sampai dengan beroperasi, diperlukan analisa teknis beserta aspek
teknologi yang perlu diperhatikan sebagai berikut (Umar, 2005: 87).

Strategi Produksi dan Perencanaan Produk

Pemilihan lokasi usaha menjadi cukup krusial karena perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya terkait ketersediaan bahan baku, cakupan pasar
yang ditargetkan, sumber listrik, sumber air, jumlah tenaga kerja, transportasi dan sebagainya.

Teknologi Produksi

Bagaimana mekanisasi yang akan dijalankan serta manfaat yang diharapkan dapat
tercermin dari jenis teknologi yang dipilih seperti mesin maupun peralatan yang akan
digunakan. Pemilihan mesin hendaknya mempertimbangkan jenis teknologi yang telah
ditetapkan disamping faktor non-teknologi lainnya seperti infrastruktur, fasilitas pengangkutan
mesin, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin ataupun peralatan yang lebih baik dapat
dengan mudah serta cepat dijangkau dari lokasi usaha yang didukung juga ketersediaan tenaga
ahli dalam pengelolaan mesin dan peralatan produksi.

Penentuan Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi optimal ditentukan dengan memperhitungkan jumlah tenaga kerja,


jam kerja, fasilitas mesin dan peralatan yang dibandingkan dengan volume produksi sesuai
kebutuhkan konsumen. Perencanaan kapasitas produksi dilihat dalam tiga kategori.
• Kapasitas jangka panjang (> 1 tahun) adalah fungsi penambahan fasilitas dan peralatan.
• Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan) menambah peralatan, tenaga kerja dan shift.
• Kapasitas jangka pendek (<= 3 bulan), pada penjadwalan pekerjaan, tenaga kerja dan
alokasi mesin.
Tolak ukur dari kinerja kapasitas produksi menggunakan metode pengukuran output actual
atau kapasitas perencanaan terkait dengan utilisasi dan efisiensi (Heizer & Render, 2008: 288).

21
Lokasi dan Tata Letak Tempat Usaha

Lokasi usaha yang mencakup pemetaan konsumen, letak bahan baku utama, sumber
tenaga kerja, sumberdaya air, listrik sekitar lokasi usaha yang didukung oleh fasilitas
transportasi, lingkungan masyarakat dan peraturan pemerintah. Penentuan lokasi usaha juga
berhubungan dengan biaya, sehingga penentuan lokasi yang tepat serta optimalisasi fasilitas
menjadi sebuah investasi. Kriteria yang digunakan yakni kosistensi dengan teknologi produksi,
arus produk dalam proses produksi yang lancar dari satu proses ke proses lain, penggunaan
ruangan yang optimal, kemudahan melakukan ekspansi, meminimisasi biaya produksi, dan
memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja.

Rencana Operasional Jumlah Produksi

Proses produksi terdiri dari tiga hal yaitu proses produksi terputus-putus, berkelanjutan,
dan kombinasi keduanya. Jumlah produk yang akan dibuat direncanakan dengan matang dari
awal yang dapat berupa rencana kebutuhan sampai dengan perencanaan pekerjaan pada
masing-masing fasilitas produksi.

Rencana Pengadaan dan Pengendalian Bahan Baku dan Produk

Pengadaan bahan baku yang tepat jumlah, tepat kualitas dan tepat waktu akan
mendukung kelancaran produksi sekaligus dapat menjamin penyelesaian produk agar dapat
disampaikan kepada pemesan sesuai dengan perjanjiannya. Perencanaan dimulai dari
perencanaan agregat, jadwal induk produksi, perencanan kapasitas, perencanaan material dan
pelaksanaannya (Heizer & Render, 2008:563).

Pengawasan Kualitas Produk

Dalam rangka mendukung brand image kualitas produk perlu dikembangkan lebih awal
disamping kualitas pelayanan. Kualitas produk merupakan hal memenuhi persyaratan, Crosby
(1979). Kemudian Juran (1980) mengatakan bahwa kualitas adalah ketepatan dalam
penggunaan. Kualitas juga menjadi faktor Utama dari keputusan konsumen memilih barang
ataupun jasa yang ditawarkan. Kualitas meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi waktu
siklus dan biaya-biaya serta menghilangkan kesalahan dan pengerjaan ulang (ASQ, 2009).
22
4.7. Analisis Aspek Yuridis dan Lingkungan Hidup

Analisi Aspek Yuridis

Dalam menilai kelayakan bisnis, aspek yuridis atau hukum menjadi bagian yang tidak
bisa diabaikan. Analisis terhadap aspek yuridis ini sangat penting, sebelum suatu usaha di
jalankan. Semua prosedur yang berkaitan dengan perizinan atau persyaratan lain, harus terlebih
dahulu dipenuhi. Dokumen yang perlu diteliti adalah tentang keabsahan, kesempurnaan dan
keasliannya meliputi badan hukum, perizinan, legalitas tanah maupun dokumen pendukung
lainnya.

Ketidaktelitian dalam menganalisis aspek hukum, bisa menjadi masalah yang vital di
kemudian hari. Sebuah usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata
menjadi sebaliknya. Oleh karena itu, sebaiknya dalam melakukan analisis aspek yuridis ini
dilakukan secara cermat dan teliti, dengan cara mencari sumber-sumber informasi yang jelas
sampai ke pihak yang berkompeten terhadap penerbitan surat-surat yang hendak kita teliti.

Analisis aspek yuridis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah bisnis yang
akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di suatu wilayah. Tinjauan
dari Aspek Yuridis dilakukan oleh Si Shea Kitchen dilakukan untuk mengetahui legalitas dari
usaha rumah makan yang akan dilakukan oleh Si Shea Kitchen. Aspek yuridis yang dilakukan
ditinjau dari ada atau tidaknya surat-surat hukum yang dibutuhkan untuk pendirian usaha baru.
Karena usaha yang kami akan jalankan hanya bersakala Mikro, atau masuk ke dalam Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh karena itu untuk aspek Yuridis tidak membutuhkan
banyak sekali persyaratan.

Kami hanya membutuhkan izin lokasi, seperti:

a). Sertifikat (akte tanah)

b). Bukti pembayaran PBB terakhir

c). Surat Keterangan Usaha dari Lurah setempat.

d). Surat Keterangan Domisili Usaha (bukti adanya persetujuan dari


RT/RW/Kecamtan/Kelurahan).

23
Analisis Aspek Lingkungan Hidup

Toko kami yang bernama Si Shea Kitchen terletak di Jl. Swadaya II C No. 45 F, RT
003 RW 05, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530. Menurut
kami ini merupakan alternative terbaik untuk membuka peluang usaha ini. Selain itu menurut
kami nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat
sekitar lingkungan lokasi toko dan akan menjadi partumbuhan ekonomi masyarakat tersebut.

Sejalan dengan perkembangan bisnis yang berkembang pesat dewasa ini, dan
kemungkinan di masa yang akan datang, serta menyadari kemungkinan dampaknya terhadap
lingkungan, maka pengembangan bisnis yang dijalankan adalah pengembangan yang ramah
lingkungan.

Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan


upaya menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah timbulnya
kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan bisnis ini.Dalam
tahap pembinaan melalui kegiatan dibalai-balai Litbank bisnis, telah dilakukan upaya
pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis denganmemberikan
informasi tentang teknologi pengendalian pencemaran bisnis serta bantuan penelitian dan
pengembangan dalam pengelolaan limbah atau sisa buangan bisnis.

Khususnya untuk kelompok industri kecil, pemerintah berkewajiban melakukan


pengamanandan pengawasan terhadap pencemaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan me
mberikan izin lokasi mana yang bersih lingkungan dan mana yang perlu diadakan pengamanan
dan pengawasan terhadap pencemaran yang akan terjadi.

24
BAB V
KESIMPULAN

Usaha Si Shea Kitchen dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak dijalankan, walaupun
termasuk usaha yang baru. Perusahaan berharap produk yang dijual dapat menjadi andalan dan
dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk makanan ringan yang terlebih dulu
beredar di masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui
masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki.
Perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping untuk mendapatkan laba juga untuk
mengembangkan hobi.
Perusahaan berharap dengan adanya usaha Si Shea Kitchen dapat membangkitkan
semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya pada generasi muda. Jika dalam
suatu negara memiliki banyak wirausaha maka kemungkinan besar perekonomian negara akan
tumbuh dengan pesat. Selain itu pula dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu
permodalan usaha Si Shea Kitchen ke depan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Aspek Yuridis dalam Studi Kelayakan Bisnis | SarnoID

Aspek Ekonomi dan Sosial dalam Studi Kelayakan Bisnis | SarnoID

https://www.academia.edu/38235132/Aspek_Ekonomi_Sosial_dan_Politik_Studi_Kelayakan

_Bisnis

https://www.sarno.id/2019/10/aspek-ekonomi-dan-sosial-dalam-studi-kelayakan-bisnis/

https://uai-lms.harukaedu.com/public/learning_activity/7708/sections/79017

Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben) (slideshare.net)

C0213047_001027_IQRA_-_BISNIS_DAKWAH_LEWAT_T-S (1).pdf

Jurnal Usaha Kue.pdf

57-13-151-1-10-20190620 (1).pdf

718-1068-1-PB (1).pdf

838-1681-1-SM (1).pdf

30382-1-59231-1-10-20170506.pdf

Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis - Toilet Bisnis

26
LAMPIRAN

Contoh produk di Si Shea Kitchen :

27

Anda mungkin juga menyukai