Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERENCANAAN DAN KELAYAKAN BISNIS


“Aspek Keuangan Dalam Perencanaan Dan Kelayakan Bisnis”
Disusun untuk memenuhi nilai tugas matakuliah perncanaan dan kekayaan bisnis

Dosen Pengampu:
Nurlela, SE.,M.Si
Nip. 19740411200312200
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Moliana (200410059)
2. Talitha Nabila (200410040)
3. Fina Wahyuni Nim (200410325)
4. Cut Nurul Azman (200410327)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Perencaan dan
kelayakan bisnis, dengan judul :Aspek keuangan dalam perencanaan dan kelayakan
bisnis. Shalawat berangkaikan salam kami hatur sajikan kepada junjungan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebudohan ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan juga kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makakah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak . Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan bisnis.

18 September 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 (PENDAHULUAN)..........................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II (PEMBAHASAN)............................................................................................6
2.1. Bisnis...............................................................................................................6
2.2. Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................6
2.3. Aspek Keuangan dalam Analisis Kelayakan Bisnis.......................................8
1. Investasi Penanaman modal............................................................................8
2. Pengertian Aspek Keuangan...........................................................................9
3. Kebaikan dan kelemahan Pay Back Period....................................................9
2.4. SUMBER-SUMBER DANA DAN PENGELUARAN...............................12
2.5. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI..........................................................14
BAB III (PENUTUP)..................................................................................................21
3.1. Kesimpulan...................................................................................................21
3.2. Saran.............................................................................................................22
BAB 1
(PENDAHULUAN)

1.1. LATAR BELAKANG


Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Aspek keuangan di dalam studi kelayakan bisnis adalah salah satu aspek lainnya
selain aspek hukum aspek pemasaran aspek pasar aspek manajemen operasional
sosial ekonomi dan juga kelayakan pada lingkungan. Modal sendiri adalah modal
yang didapatkan atau disetor oleh pemilik perusahaan. Umumnya modal sendiri ini
sumbernya dari setoran pemegang saham yang didapatkan dari cadangan laba beserta
laba belum dibagi. Modal asing adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pihak
luar perusahaan. Umumnya didapatkan dengan cara pinjaman. Modal asing biasanya
dibagi menjadi pinjaman bank pinjaman non-bank.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidak pastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbagan tertentu karena didalam studi kelayakan
terdapatberbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil dari
pada studitersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis
layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologidan lain sebagainya.Dan studi kelayakan
biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang
diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud
adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis,
danorientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
menitikberatkansuatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memiki
rkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1.2. Rumusan Masalah


1.Apa Yang Dimaksud Aspek Keuangan ?
2.Bagaimana Sumber-Sumber Dana?
3.Apa yang dimaksud Biaya Kebutuhan Investasi?
4.Apa yang dimaksud Arus Kas (Cash Flow)? 
5.Bagaimana Kriteria Penilaian Investasi?
6.Bagaimana Rasio-Rasio Keuangan?
7.Bagaimana Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi?
8.Bagaimana Pengukuran Dengan Rasio Keuangan?
 
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.Agar mengetahui Pengertian Aspek Keuangan
2.Agar mengetahui Sumber-Sumber Dana
3.Agar mengetahui Biaya Kebutuhan Investasi
4.Agar mengetahui Arus Kas (Cash Flow0
5.Agar mengetahui Kriteria Penilaian Investasi
6.Agar mengetahui Rasio-Rasio Keuangan
7.Agar mengetahui Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi
8.Agar mengetahui Pengukuran Dengan Rasio Keuangan
BAB II
(PEMBAHASAN)

2.1. Bisnis
Bisnis didefenisikan sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Ronald & Ricky, 2008). Hal ini dapat
dilakukan oleh suatu organisasi perusahaan ataupun perseorangan, baik yang
memiliki badan hukum dan juga yang tidak memiliki badan hukum. Menurut (Boone
& Kurtz, 2002) bisnis didefenisikan sebagai aktifitas yang berorientasi mencari laba
dari mereka yang terlibat dalam jual beli barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bisnis adalah suatu
aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang dapat dilakukan oleh perseorangan
ataupun suatu organisasi perusahaan yang berorientasi pada laba dari hasil transaksi
jual beli yang dibutuhkan dan diingkan oleh konsumen.
Ciri-ciri aktifitas dapat dikatakan bisnis adalah :
1. Merupakan kegiatan individu atau kelompok
2. Terorganisasi (adanya manajemen)
3. Memproduksi barang atau jasa
4. Menciptakan nilai
5. Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
6. Melakukan transaksi atau pertukaran
7. Mendapatkan laba (keuntungan) dari kegiatannya
2.2. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis menurut (Umar, 2009) adalah penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi
juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Tujuan yang hendak dicapai dari konsep studi kelayakan bisnis menurut (Sofyan,
2003) , yaitu :
a. Bagi pihak investor : Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian
kelayakan terhadap suatu usaha atau proyek untuk membuat suatu keputusan
investasi, karena sudah dikaji dari berbagai aspek. Seperti aspek pasar, aspek teknis
dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial.
b. Bagi analisis : Studi kelayakan bisnis ini adalah alat yang digunakan untuk
menunjang kelancaran tugas-tugas dalam melakukan penelitian terhadap suatu usaha
baru, pengembangan usaha atau untuk menilai kembali usaha yang sudah berjalan.
c. Bagi masyarakat : Studi kelayakan bisnis dapat menjadi peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat, secara langsung maupun yang
muncul akibat adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya suatu usaha atau
proyek.
d. Bagi pemerintah : Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi
pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya baik dalam
pemanfaatan sumber-sumber alam maupun 14 pemanfaatan sumberdaya manusia,
berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya
usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu
atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak
pertambahan nilai (PPN) maupun dari pajak penghasilan (PPH) dan retribusi berupa
biaya perizinan, biaya pendaftaran dan administrasi, dan lainnya yang layak diterima
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro, pemerintah dapat berharap dari
keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah ataupun nasional, sehingga tercapai pertumbuhan PDRB dan
kenaikan income per kapita.
Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam melakukan studi kelayakan bisnis,
yaitu :
a. Aspek pasar dan pemasaran : Kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang
atau jasa yang diproduksi ke pasar, setelah mengetahui seberapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan, dan market share dari produk atau jasa dari perusahaan
tersebut.
b. Aspek teknis dan teknologi : Mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Dari aspek teknologi
perusahaan perlu memahami perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak
dapat dihindari, hal ini perlu dikaji dan nantinya dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomi sehingga dapat bersaing di pasar.
c. Aspek sumber daya manusia dan manajemen : Ada dua peran yang perlu
dianalisis dalam aspek SDM. Peran pertama, peran SDM dalam melakukan
pembangunan proyek bisnis, kedua peran dalam operasional rutin bisnis setelah
selesai dibangun. Dalam hal pembangunan proyek, ternaga SDM yang dibutuhkan
akan dibatasi hanya sampai pada proyek bisnis selesai dibangun, dan ini harus
disesuaikan dengan keahlian yang disyaratkan dan pembiayaannya. Setelah proyek
selesai dibangun, akan terjadi pemutusan hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal
operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan
keahliannya dalam menjalankan roda perusahaan.
Dari aspek manajemen terdapat juga dua macam bagian seperti pada aspek SDM.
Dalam hal pertama, manajemen perlu untuk melakukan penyusunan rencana kerja,
pihak yang terlibat, dan pengawasan serta koordinasi yang berkaitan dengan
pembangunan proyek. Sedangkan untuk telaah operasionalnya, antara lain
menentukan secara egektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha, jenis-jenis
pekerjaan, struktur organisasi, serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.
d. Aspek keuangan : Dari sisi keuangan, proyek dapat dikatakan sehat apabila dapt
memberikan keuntunganyang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.
Pembuatan hasil analisa keuangan akan digunakan untuk mengkomunikasikan
keadaan rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan.
2.3. Aspek Keuangan dalam Analisis Kelayakan Bisnis
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis
investasi beserta biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan
keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Dari aspek
keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah usaha dapat dinyatakan
layak atau tidak untuk dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir & Jakfar,
2004).
1. Investasi Penanaman modal
atau yang sering disebut investasi didefenisikan sebagai pemilikan sumber-sumber
jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan
datang (Supriyono, 1987). Menurut (Mulyadi, 2001) mendefinisikan investasi sebagai
pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa
yang akan datang. Investasi ini dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
a. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment) Investasi jenis ini
timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa
pertimbangan laba atau rugi.
b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi sulit untuk dihitung secara teliti.
c. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment) Investasi jenis ini
meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Informasi
penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin dan
peralatan adalah informasi akuntansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan
biaya difenrensial. d. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau
operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
2. Pengertian Aspek Keuangan
a. Keuangan
  Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis,
danorganisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter
sejalandengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Istilahkeuangan dapat berarti :
 Ilmu keuangan dan asset lainnya
 Manajemen asset tersebut
 Menghitung dan mengatur risiko proyekAspek keuangan merupakan aspek
yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitandengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakanya. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria
investasi dapat dilakukan melalui pendekatan :

b. Payback Period (PP)


Yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah
modal yangditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin
kecil resiko yangharus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa
lama dana yangdiinvestasikan akan bisa kembali).

3. Kebaikan dan kelemahan Pay Back Period


 A.Kebaikan Pay Back Period
1).Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalianinvestasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2).Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
ofreturn dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.
3).Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
4).Mudah dan sederhana bisa dihitung untuk menentukan lamanya
waktu pengembalian dana investasi.
5).Memberikan informasi mengenai lamanya BEP project.
6).Sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodenya
maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
 B. Kelemahan
1)Mengabaikan penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah
payback periode tercapai.
2).Mengabaikan Time Value Of Money (Nilai Waktu Uang).
3).Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
4).Pay back period digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya dana, dantidak
mengukur keuntungan proyek pmbangunan yang telah direncanakan.
5).Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
C. Indikator Pay Back Period
a.Periode pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan = Layak/Diterima 
b.Periode pengembalian lebih lama atau melebihi waktu yang telah ditentukan =
Tidaklayak/Ditolak.
c.jika usaha proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang
diambiladalah yang lebih cepat. 
Rumus Pay Back Period
Payback Period = Nilai Investasi
Proceed (Penerimaan Investasi)
 Rumus Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya berbeda
 a - bPayback Period = n +______ x 1 tahun
c - b
Keterangan:
n : Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum menutup investasi mula-mula
a : Jumlah investasi mula-mula 
b : Jumlah investasi arus kas pada tahun ke-n
c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n + 1

 2.Average Rate of Return (ARR)


Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan
caramembandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata
investasi.
Kriteria penilaian ARR :
 Jika ARR > 100%, Investasi diterima
 Jika ARR < 100%, Investasi Ditolak

 Kelebihan dari metode ini adalah:


a.Sederhana dan mudah dimengerti.
b.Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga
tidakmemerlukan perhitungan tambahan.

 Kekurangan utama dari metode ini adalah :


a.Tidak memperhitungkan “time value of money”
b.Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari
investasi bersangkutan.
c.Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata
yangdapat menyesatkan.
d.Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi

3.Net Present Value (NPV)


Yaitu selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon
denganmenggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Dengan
kata lainmerupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang di
diskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang
perkiraan biaya investasi, biaya operasional, dan pemeliharaan, serta perkiraan manfa
at/ benefit dari proyek yangdirencanakan. Rumus yang digunakan Net Present value
yaitu Arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini (present value (PV)
yang dijumlahkan selama masa hidupdari proyek tersebut dihitung dengan
rumus.Dimana:
t= waktu arus kas
i= suku bunga diskonto yang digunakan
Rt= arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t

4.Break event point (BEP)


Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan
biayasama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian
dalam suatu perusahaan.Break even point
ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang 
diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik
impas atau kembali modal.

 Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point :


1.Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika
adanyatindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
2.Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamistergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakanmeningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh
biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
3.Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang
telahdiproduksi.

 Rumus Break Even PointRumus yang digunakan untuk analisis Break Even
Point ini terdiri dari dua macamsebagai berikut :
1. Dasar Unit. Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk
mendapat titikimpas : BEP = FC /(P-VC)
2.Dasar Penjualan. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk
mendapattitik impas: FC/ (1 – (VC/P))
* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut denganistilah Margin
Kontribusi Per Unit.Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point
sangat membantu pelaku bisnisuntuk memproyeksikan seberapa banyak
barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang/pendapatan
yang diterima.

2.4. SUMBER-SUMBER DANA DAN PENGELUARAN

Perkiraan pengeluaran penerimaan pendanaan Sumber penerimaan terbagi


menjadi penerimaan operasional dan non-operasional:
1. Penerimaan operasional adalah penerimaan yang didapatkan melalui penjualan
barang final yang sudah diproses sebelumnya. Penjualan memperoleh nilai tambah
dibandingkan pembelian pertama.
2. Penerimaan non-operasional adalah penerimaan atau pendapatan yang diperoleh
dari sampingan usaha tersebut.
Contohnya : penerimaan sewa kendaraan penerimaan bunga bank penerimaan bonus
ketika berbelanja barang. Pengelompokan pengeluaran:
1. Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya adalah rutin dan tidak peduli ada aktivitas
produksi ataupun tidak. Contoh yang masuk biaya tetap adalah gaji atau honor biaya
telepon biaya perawatan biaya listrik aktiva atau mesin dan lain-lain.
2. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses produksi
dengan jumlah yang bergantung pada volume produksi. Kedua biaya dengan sifat
habis dipakai untuk biaya proses produksi. Contohnya adalah bahan bakar upah buruh
sewa gudang dan transportasi. Investasi investasi ini adalah pengeluaran dengan sifat
tak akan habis. Nilainya bisa bertambah sebab investasi ini dirawat disusutkan dari
HPP atau nilai pembelian. Contoh investasi yakni pembelian tanah, gedung, mesin,
peralatan kantor, alat transportasi atau alat angkut dan sejenisnya.
Sumber pendanaan Adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang
nanti akan memberikan kekayaan atau pendapatan entah didapatkan dari modal
sendiri atau modal asing. Untuk pengertian modal sendiri dan modal asing sudah
kami sebutkan di atas. Pengeluaran penerimaan pendanaan di dalam studi kelayakan
bisnis ada dalam penyajian aliran kas. Di mana menggambarkan kebutuhan modal
bagi bisnis atau usaha yang dijalankan. Proyeksi Rugi Laba Yang termasuk dalam
proyeksi Rugi Laba untuk periode waktu tertentu antara lain biaya variabel
penerimaan biaya tetap margin pajak laba sebelum pajak dan yang terakhir adalah
laba bersih
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang
relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung
ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan. Dilihat dar
i segi sumberasalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu :
1.Modal asing (modal pinjaman)
 Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari modal
asing dapat diperoleh antara lain :
a.Pinjaman dari dunia perbankan
b.Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing,dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c.Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2.Modal sendiri
 Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik tertutup atau terbuka. Perolehan dana dari modal
sendiri biasanya berasal dari :
a.Setoran dari pemegang saham. 
b.Dari cadangan laba.
c.Atau dari laba yang belum dibagi.

2.5. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI


  Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya
disesuaikandengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya
kebutuhan investasimeliputi :
1.Biaya pra investasi
2.akhir tetap
3.Biaya operasi Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai
berikut :
1.Biaya pra investasi terdiri dari :
a.Biaya pembuatan study 
b.Biaya pengurusan izin-izin
2.Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a.tetap berwujud antara lain :
 Tanah
 Mesin-mesin
 Bangunan
 Peralatan
 Inventaris kantor
 berwujud lainnya 
Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
 Good will
 Hak cipta
 Lisensi
 Merk pedagang
3.Biaya operasional yang terdiri dari:
a.Upah dan gaji karyawan 
b.Biaya listrik
c.Biaya telpon dan air
d.Biaya pemeliharaan
e.Pajak
f.Premi asuransi
g.Biaya pemasaran
h.Biaya-biaya lainnya.

2.3.4 ARUS KAS (CASH FLOW)


 Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dariinvestasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam
hal ini investor yangterpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan disuatuusaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan
dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan :
1.Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2.Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3.Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
4.Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
a. Intial cash flow
b.Operasional cash flow
c.Terminal cash flow

2.3.5 KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


 Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha
atauinvestasi adalah :
1.Playback period (PP)
2.Average rate of return (ARR)
3.Net present value (NPV)
4.Internal rate of return (IRR)
5.Profitability index (IP)
6.Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas
dan profabilitas.
2.6 RASIO-RASIO KEUANGAN
2.6.1 Pengertian Laporan Keuangan
  Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masing-
masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan
pembuatan laporankeuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1.Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.
2.Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3.Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn
yangdiperoleh,sumber-sumber pendapatan.
4.Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkandalam periode tertentu.
5.Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva,kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6.Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari
hasillaporan keuangan yang disajikan.
2.6.2Pihak-pihak yang berkepentingan
 Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaanadalah sebagai berikut :
1.Kreditor
2.Pemegang saham
3.Pemerintah
4.Manajemen
5.Karyawan
2.6.3 Jenis- jenis laporan keuangan
 Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut :
1. Neraca
2. Laporan laba/ rugi
3.Laporan arus kas
4.Laporan perubahan modal
2.7 PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI
 Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat
proyeksilaporan keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek).
Proyeksi laporankeuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi. Untuk
lebih mengenal memahamineraca daan laporan laba/rugi ada baiknya kita mengulang
kembali pengertian dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam dua
laporan keungan tersebut.
2.7.1Neraca (income statement)
  Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal 
perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi
keungan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan. Secara garis besar
neracamenggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal
(ekuitas) diposisi posiva. Komponen harta yang tergambar diposisi adalah sebagai
berikut :
1.Aktiva lancer terdiri dari :
a.Kas
b.Rekening pada bank(giro dan tabungan)
c.Deposito berjangka
d.Surat-surat berharga
e.Piutang/kredit yang diberikan
f.Persediaan
g.Biaya yang dibayar dimuka.

Aktiva tetap berwujud yaitu ;


 Tanah
 Mesin
 Bangunan
 Akumulasi penyusutan

2.8 PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN


  Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka
yang adadilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat
digunakan adalah rasio-rasio keuangan.
2.8.1Bentuk rasio keuangan
  Untuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan terdiridari beberapa rasio. Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan
mengandung artitertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan diinterprestasikan,
sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Adapun sebagian dari jenis-
jenis rasio-rasio keuangan yangdimaksud adalah sebagai berikut :
1.Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid
suatu perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang a
da di aktivalancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek). Untuk
mengukur rasiolikuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain :
 Current Ratio (CR)
 Quick Ratio (acid Test Ratio)
 Inventory To Net Working Capital
 Cash Ratio

2.Laverage Ratio
  Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya
, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat
diperoleh adalah dari sumber pinjam atau modal sendiri. Adapun rasio-rasio yang ada
dalam laverage ratio antara lain :
1.Debt to asset ratio (debt ratio)
2.Debt to equity ratio
3.Long term debt to equity ratio
4.Current liabilities to net worth
3.Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien
pemanfaatan sumberdaya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan
lainnya). Atau rasio untukmenilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari. Adapun sebagiandari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai
berikut :
1.Perputaran piutang (turnover receivable)
2.Perputaran persediaan (inventory turnover)
3.Working capital turnover
4.Fixed assets turnover
5.Asset turnover
4.Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalammencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri dari :
1.Profil margin (profil marygin onsales)
2.Return on investment ( Roi)
3.Return on equity (Roe)
BAB III
(PENUTUP)

3.1. Kesimpulan
1.Tujuan menganalisis aspek keuangan dari perencanaan kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2.Aktiva tetap ada dua yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3.Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya
darisumber pembelanjaan ditentukan oleh : Biaya utang, Biaya modal sendiri dan
Biayalaba yang ditahan.
4.Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam
mengambilsuatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan
pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang
keuangan padasuatu perusahaan. Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan
5.Fungsi manajemen keuangan sbb :
Perencanaan Keuangan,Penganggaran Keuangan,Pengelolaan Keuangan,Pencarian
Keuangan,Penyimpanan Keuangan,Pengendalian Keuangan,Pemeriksaan
Keuangan,Pelaporan keuangan.
6.Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
 Melakukan pengawasan atas biaya.
 Menetapkan kebijaksanaan harga.
 Meramalkan laba yang akan datang.
 Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.
7.Ada dua jenis laporaan keuangan sbb:
 Neraca dan Laporan laba rugi
8.Analisis rasio keungan dan jenis-jenisnya sbb :
a.Rasio Likuiditas
 b.Rasio Akivitas
c.Rasio Leverage / rasio Solvabilitas
d.Rasio Profitabilitas

3.2. Saran
Saya memiliki beberapa saran dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1.Saya harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis sendiri
sebagai bahanlaporan estimasi keuangan dalam suatu proposal bisnis.
2.Untuk penulis selanjutnya semoga makalah ini bisa menjadi sedikit referensi dan
agar penulis selanjutnya dapat melengkapi isi dari makalah ini jika kurang.

DAFTAR PUSTAKA
Askandar, Noor Shodiq dan Jeni, Susyanti.2017. Wirausaha Menuju Indonesia
Mandiri. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Malang. Malang.
Hisrich, 2008. Entrepreneurship, 7th ed. Kewirausahaan edisi 7. Alih bahasa
ChriswanSungkono dan Diana Angelica. Jakarta. Salemba Empat. Imron, Ali. 2015.
Analisis Kelayakan Pemasaran Dan Keuangan UMKMdi KabupatenPemalang. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.(Online), 17 (2), (http://unikal.ac.id), diakses10Oktober 2016.
Kusuma, Parama Tirta Wulandari Wening. 2012. AnalisisKelayakan Finansial
Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Nata De Coco di Sumedang,
JawaBarat. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan.(Online), 2 (1), 113-120.
(http://portalgaruda.org) diakses27 Desember 2016. Kasmir., dan Jakfar. 2004. Studi
Kelayakan Bisnis. Jakarta. Prenada Media.
KementrianPerindustrianRepublikIndonesia.2014.(online),
(http://www.kemenperin.go.id/artikel/8864/Indonesia-Punya-BasisSDM-
Kembangkan-Ekonomi-Kreatif), diakses 27 Oktober 2016. Lazuardi, dkk.2015.
Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung. Jurnal Teknik Industri.
(Online) (http://itenas.ac.id), diakses 27 Desember 2016.
Munawaroh, Ulfatul. Ainnur Rofiq, Friyan Dwi Kristanto, Ilmiatul Hasanah dan Jeni
Susyanti. 2016.
Jadian Yok Cah Malang Sebagai Media Untuk Memperkenalkan Budaya Malang.
Jurnal Ilmiah Riset Manajemen. 5 (02): 283-287

Anda mungkin juga menyukai