Dosen Pengampu:
Nurlela, SE.,M.Si
Nip. 19740411200312200
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Moliana (200410059)
2. Talitha Nabila (200410040)
3. Fina Wahyuni Nim (200410325)
4. Cut Nurul Azman (200410327)
18 September 2022
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 (PENDAHULUAN)..........................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II (PEMBAHASAN)............................................................................................6
2.1. Bisnis...............................................................................................................6
2.2. Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................6
2.3. Aspek Keuangan dalam Analisis Kelayakan Bisnis.......................................8
1. Investasi Penanaman modal............................................................................8
2. Pengertian Aspek Keuangan...........................................................................9
3. Kebaikan dan kelemahan Pay Back Period....................................................9
2.4. SUMBER-SUMBER DANA DAN PENGELUARAN...............................12
2.5. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI..........................................................14
BAB III (PENUTUP)..................................................................................................21
3.1. Kesimpulan...................................................................................................21
3.2. Saran.............................................................................................................22
BAB 1
(PENDAHULUAN)
2.1. Bisnis
Bisnis didefenisikan sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Ronald & Ricky, 2008). Hal ini dapat
dilakukan oleh suatu organisasi perusahaan ataupun perseorangan, baik yang
memiliki badan hukum dan juga yang tidak memiliki badan hukum. Menurut (Boone
& Kurtz, 2002) bisnis didefenisikan sebagai aktifitas yang berorientasi mencari laba
dari mereka yang terlibat dalam jual beli barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bisnis adalah suatu
aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang dapat dilakukan oleh perseorangan
ataupun suatu organisasi perusahaan yang berorientasi pada laba dari hasil transaksi
jual beli yang dibutuhkan dan diingkan oleh konsumen.
Ciri-ciri aktifitas dapat dikatakan bisnis adalah :
1. Merupakan kegiatan individu atau kelompok
2. Terorganisasi (adanya manajemen)
3. Memproduksi barang atau jasa
4. Menciptakan nilai
5. Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
6. Melakukan transaksi atau pertukaran
7. Mendapatkan laba (keuntungan) dari kegiatannya
2.2. Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis menurut (Umar, 2009) adalah penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi
juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Tujuan yang hendak dicapai dari konsep studi kelayakan bisnis menurut (Sofyan,
2003) , yaitu :
a. Bagi pihak investor : Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian
kelayakan terhadap suatu usaha atau proyek untuk membuat suatu keputusan
investasi, karena sudah dikaji dari berbagai aspek. Seperti aspek pasar, aspek teknis
dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial.
b. Bagi analisis : Studi kelayakan bisnis ini adalah alat yang digunakan untuk
menunjang kelancaran tugas-tugas dalam melakukan penelitian terhadap suatu usaha
baru, pengembangan usaha atau untuk menilai kembali usaha yang sudah berjalan.
c. Bagi masyarakat : Studi kelayakan bisnis dapat menjadi peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat, secara langsung maupun yang
muncul akibat adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya suatu usaha atau
proyek.
d. Bagi pemerintah : Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi
pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya baik dalam
pemanfaatan sumber-sumber alam maupun 14 pemanfaatan sumberdaya manusia,
berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya
usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu
atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak
pertambahan nilai (PPN) maupun dari pajak penghasilan (PPH) dan retribusi berupa
biaya perizinan, biaya pendaftaran dan administrasi, dan lainnya yang layak diterima
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro, pemerintah dapat berharap dari
keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah ataupun nasional, sehingga tercapai pertumbuhan PDRB dan
kenaikan income per kapita.
Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam melakukan studi kelayakan bisnis,
yaitu :
a. Aspek pasar dan pemasaran : Kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang
atau jasa yang diproduksi ke pasar, setelah mengetahui seberapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan, dan market share dari produk atau jasa dari perusahaan
tersebut.
b. Aspek teknis dan teknologi : Mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Dari aspek teknologi
perusahaan perlu memahami perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak
dapat dihindari, hal ini perlu dikaji dan nantinya dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomi sehingga dapat bersaing di pasar.
c. Aspek sumber daya manusia dan manajemen : Ada dua peran yang perlu
dianalisis dalam aspek SDM. Peran pertama, peran SDM dalam melakukan
pembangunan proyek bisnis, kedua peran dalam operasional rutin bisnis setelah
selesai dibangun. Dalam hal pembangunan proyek, ternaga SDM yang dibutuhkan
akan dibatasi hanya sampai pada proyek bisnis selesai dibangun, dan ini harus
disesuaikan dengan keahlian yang disyaratkan dan pembiayaannya. Setelah proyek
selesai dibangun, akan terjadi pemutusan hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal
operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan
keahliannya dalam menjalankan roda perusahaan.
Dari aspek manajemen terdapat juga dua macam bagian seperti pada aspek SDM.
Dalam hal pertama, manajemen perlu untuk melakukan penyusunan rencana kerja,
pihak yang terlibat, dan pengawasan serta koordinasi yang berkaitan dengan
pembangunan proyek. Sedangkan untuk telaah operasionalnya, antara lain
menentukan secara egektif dan efisien mengenai bentuk badan usaha, jenis-jenis
pekerjaan, struktur organisasi, serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.
d. Aspek keuangan : Dari sisi keuangan, proyek dapat dikatakan sehat apabila dapt
memberikan keuntunganyang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.
Pembuatan hasil analisa keuangan akan digunakan untuk mengkomunikasikan
keadaan rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan.
2.3. Aspek Keuangan dalam Analisis Kelayakan Bisnis
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis
investasi beserta biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan
keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Dari aspek
keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah usaha dapat dinyatakan
layak atau tidak untuk dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir & Jakfar,
2004).
1. Investasi Penanaman modal
atau yang sering disebut investasi didefenisikan sebagai pemilikan sumber-sumber
jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan
datang (Supriyono, 1987). Menurut (Mulyadi, 2001) mendefinisikan investasi sebagai
pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa
yang akan datang. Investasi ini dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
a. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment) Investasi jenis ini
timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa
pertimbangan laba atau rugi.
b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi sulit untuk dihitung secara teliti.
c. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment) Investasi jenis ini
meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Informasi
penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin dan
peralatan adalah informasi akuntansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan
biaya difenrensial. d. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau
operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
2. Pengertian Aspek Keuangan
a. Keuangan
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis,
danorganisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter
sejalandengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Istilahkeuangan dapat berarti :
Ilmu keuangan dan asset lainnya
Manajemen asset tersebut
Menghitung dan mengatur risiko proyekAspek keuangan merupakan aspek
yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitandengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakanya. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria
investasi dapat dilakukan melalui pendekatan :
Rumus Break Even PointRumus yang digunakan untuk analisis Break Even
Point ini terdiri dari dua macamsebagai berikut :
1. Dasar Unit. Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk
mendapat titikimpas : BEP = FC /(P-VC)
2.Dasar Penjualan. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk
mendapattitik impas: FC/ (1 – (VC/P))
* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut denganistilah Margin
Kontribusi Per Unit.Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point
sangat membantu pelaku bisnisuntuk memproyeksikan seberapa banyak
barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang/pendapatan
yang diterima.
2.Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya
, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat
diperoleh adalah dari sumber pinjam atau modal sendiri. Adapun rasio-rasio yang ada
dalam laverage ratio antara lain :
1.Debt to asset ratio (debt ratio)
2.Debt to equity ratio
3.Long term debt to equity ratio
4.Current liabilities to net worth
3.Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien
pemanfaatan sumberdaya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan
lainnya). Atau rasio untukmenilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari. Adapun sebagiandari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai
berikut :
1.Perputaran piutang (turnover receivable)
2.Perputaran persediaan (inventory turnover)
3.Working capital turnover
4.Fixed assets turnover
5.Asset turnover
4.Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalammencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri dari :
1.Profil margin (profil marygin onsales)
2.Return on investment ( Roi)
3.Return on equity (Roe)
BAB III
(PENUTUP)
3.1. Kesimpulan
1.Tujuan menganalisis aspek keuangan dari perencanaan kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2.Aktiva tetap ada dua yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3.Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya
darisumber pembelanjaan ditentukan oleh : Biaya utang, Biaya modal sendiri dan
Biayalaba yang ditahan.
4.Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam
mengambilsuatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan
pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang
keuangan padasuatu perusahaan. Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan
5.Fungsi manajemen keuangan sbb :
Perencanaan Keuangan,Penganggaran Keuangan,Pengelolaan Keuangan,Pencarian
Keuangan,Penyimpanan Keuangan,Pengendalian Keuangan,Pemeriksaan
Keuangan,Pelaporan keuangan.
6.Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Melakukan pengawasan atas biaya.
Menetapkan kebijaksanaan harga.
Meramalkan laba yang akan datang.
Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.
7.Ada dua jenis laporaan keuangan sbb:
Neraca dan Laporan laba rugi
8.Analisis rasio keungan dan jenis-jenisnya sbb :
a.Rasio Likuiditas
b.Rasio Akivitas
c.Rasio Leverage / rasio Solvabilitas
d.Rasio Profitabilitas
3.2. Saran
Saya memiliki beberapa saran dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1.Saya harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis sendiri
sebagai bahanlaporan estimasi keuangan dalam suatu proposal bisnis.
2.Untuk penulis selanjutnya semoga makalah ini bisa menjadi sedikit referensi dan
agar penulis selanjutnya dapat melengkapi isi dari makalah ini jika kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Askandar, Noor Shodiq dan Jeni, Susyanti.2017. Wirausaha Menuju Indonesia
Mandiri. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Malang. Malang.
Hisrich, 2008. Entrepreneurship, 7th ed. Kewirausahaan edisi 7. Alih bahasa
ChriswanSungkono dan Diana Angelica. Jakarta. Salemba Empat. Imron, Ali. 2015.
Analisis Kelayakan Pemasaran Dan Keuangan UMKMdi KabupatenPemalang. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.(Online), 17 (2), (http://unikal.ac.id), diakses10Oktober 2016.
Kusuma, Parama Tirta Wulandari Wening. 2012. AnalisisKelayakan Finansial
Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Nata De Coco di Sumedang,
JawaBarat. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan.(Online), 2 (1), 113-120.
(http://portalgaruda.org) diakses27 Desember 2016. Kasmir., dan Jakfar. 2004. Studi
Kelayakan Bisnis. Jakarta. Prenada Media.
KementrianPerindustrianRepublikIndonesia.2014.(online),
(http://www.kemenperin.go.id/artikel/8864/Indonesia-Punya-BasisSDM-
Kembangkan-Ekonomi-Kreatif), diakses 27 Oktober 2016. Lazuardi, dkk.2015.
Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung. Jurnal Teknik Industri.
(Online) (http://itenas.ac.id), diakses 27 Desember 2016.
Munawaroh, Ulfatul. Ainnur Rofiq, Friyan Dwi Kristanto, Ilmiatul Hasanah dan Jeni
Susyanti. 2016.
Jadian Yok Cah Malang Sebagai Media Untuk Memperkenalkan Budaya Malang.
Jurnal Ilmiah Riset Manajemen. 5 (02): 283-287