Anda di halaman 1dari 20

CARA PENYUSUNAN LAPORAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan
Di Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampuh:
Putri Kemala Dewi Lubis, S.E., M.Si.,Ak.

Disusun Oleh
KELOMPOK 6

ROULI MILENIA QWINT SIBORO (7193341038)


NURBARIYA PANE (7192441004)
LIA SAKINA ZAHRA (7191141012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun
makalah kami ini mengenai “Cara penyusunan laporan Studi Kelayakan
Bisnis”
Di lain sisi, penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga
dalam  penyusunan penulisan makalah, kami semakin tahu juga seorang usaha
harus mengetahui aspek untuk menjalankan usahanya.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah khususnya kepada dosen  pengampu mata kuliah ini
ibu Putri Kemala Dewi Lubis, S.E., M.Si.,Ak. , dan kawan sekelas saya
mahasiswa/i kelas Pendidikan Ekonomi A 2019.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
serta bimbingan dari ibu Putri Kemala Dewi Lubis, S.E., M.Si.,Ak. , demi
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat
bagi semuanya. Terima Kasih
Medan, 12 Apri 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Analisis Aspek Hukum Pada Studi Kelayakan Bisnis.....................3

B. Tujuan Analisis Aspek Hukum Pada Studi Kelayakan Bisnis............................4

C.Jenis-jenis Badan Hukum Usaha..........................................................................4

D.Jenis-jenis Izin Usaha.........................................................................................12

E.Dokumen Yang Diteliti......................................................................................13

BAB III STUDI KASUS........................................................................................17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................21

B. Saran..................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat mengambi rumusan masalah
sebegai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis?
2. Apa manfaat dari studi kelayakan bisnis?
3. Apa tahapan dalam studi kelayakan bisnis?
4. Aspek studi kelayakan bisnis?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari hukum, sosial ekonomi serta budaya, aspek pasar serta
pemasaran, aspek teknis serta teknologi sampai dengan aspek manajemen serta
keuangan, dimana hal itu digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan serta
hasilnya digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. Studi kelayakan biasanya
digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan
oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah
studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi
tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.
2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Manfaat studi kelayakan bisnis:
1. Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan
investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah
dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan
ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan
bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang
dimilliki.
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan
bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan
dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor
4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

3
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu
oleh pemerintah.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan
didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian
nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-
tujuan nasional
2.3 TAHAPAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi
yang hendaknya dikerjakan, berikut beberapa tahapannya:
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk
laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi
dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih
dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
- ide proyek sesuai dengan kata hatinya
- pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang
sifatnya teknis
- keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.
Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide
mengenai bisnis rental gaun pengantin, rental motor, rental computer.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan metode ilmiah:
- mengumpulkan data
- mengolah data
- menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
- menyimpulkan hasil
- membuat laporan hasil

4
Misalnya: berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek.
Selanjutnya, ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan
mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih
standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan
dalam evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan
bisnis serta manfaat atau benefit yang diperkirakan akan diperoleh. Ada 3 macam
evaluasi:
- mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
- mengevaluasi proyek yang akan dibangun
- mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin Setalah
dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas, misalnya,
ternyata hanya dua ide proyek yang dianggap fisibel, yaitu rental
motor dan rental computer
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos
yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan
diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak,
perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika
dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dilakukan
evaluasi terhadap kedua ide proyek, ternyata pengambilan keputusan hanya
mampu mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide proyek rental motor.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta
kesiapan manajemen. Misalnya, setelah yang dipilih adalah rencana bisnis rental
motor, maka pelaksanaan untuk membangun proyek bisnis rental motor serta
rencana operasional rutinnya perlu disiapkan.

5
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek.
Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan
operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien
dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-
kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan
operasi. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk
mengkaji ulang proses bisnis ini secara terus-menerus.
2.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Proses analisis setiap aspek saling keterkaitan antara satua spek dan aspek
lainnya sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi. Sebagai
missal, ketika seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya
dia memanfaatkan hasiol analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan
mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutahannya langsung dari
lapangan. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut :
1. Aspek Hukum dan Legalitas
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun
yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan
i) Izin lokasi
- sertifikat (akte tanah),
- bukti pembayaran PBB yang terakhir,
- rekomendasi dari RT /RW / Kecamatan
ii) Izin usaha
- Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan hukum lainnya.
- NPWP (nomor pokok wajib pajak),
- Surat tanda daftar perusahaan,
- Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
- Surat tanda rekanan dari pemda setempat,
- SIUP setempat,

6
- Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen
Penerangan
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
- Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal
badan usaha yang akan didirikan
- Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang
diperbolehkan atau dilarang undang-undang
- Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
- Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas
terkait atau tidak.
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Berikut adalah tabel yang memuat informasi terkait syarat kebutuhan izin
beserta kemampuan BUM Desa Lancar Jaya dalam memenuhinya.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Berikut adalah tabel yang memuat informasi terkait syarat kebutuhan izin
beserta kemampuan dalam memenuhi pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan

7
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Berikut adalah tabel yang memuat informasi terkait syarat kebutuhan izin
beserta kemampuan dalam memenuhi pembuatan izin mendirikan bangunan
(IMB)

d. Serifikasi BPOM
Sertifikasi BPOM dibutuhkan sebagai bukti legal bahwa produk yang
diedarkan

8
e. Sertifikasi Halal
Berdasarkan UU No. 3 tahun 2014 tentang jaminan produk halal,
menyebutkan bahwa segala produk yang beredar dan diperjual-belikan wajib
memiliki sertifikat halal terkecuali produk haram. Berikut adalah persyaratan
untuk mendapatkan sertifikasi halal:

2. Aspek Pasar
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk
mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share
dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali
dengan aspek pasar dan pemasaran.

9
Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan
sistematika studi kelayakan, antara lain:
- Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak,
sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
- Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus
menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi
kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi
adalah pengembangan.
- Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang
negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
direkomendasikan dan harus dihentikan.
- Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi
aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan
mesin.
3. Aspek pemasaran
Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di
produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawabdalam
menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini
yang utama dalam hal :
- Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
- Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,
perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
- Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan.
PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
No.Aspek Penilaian Evaluasi Ket
1 2 3 4 5
1. Kemampuan mencapai volume penjualan
yang menguntungkan
2. Kemampuan menghasilkan produk yang
lebih baik dibanding pesaing

10
3. Kemampuan menentukan harga yang lebih
baik dibanding pesaing
4. Kemampuan mendistribusikan produk
yang lebih efisien disbanding pesaing.
5. Kemampuan mempromosikan produk
yang lebih efektif disbanding pesaing.

4. Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan
proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai
dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal
penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang
akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa
yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan.
Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas
produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi
pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan
itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.
Analisa Aspek Teknik dan Teknologi

No. Aspek Penilaian Evaluasi Ket


1 2 3 4 5
1. Kesiapan teknologi produksi dalam
menghasilkan produk

2. Kesiapan teknologi dalam pendistribusian


pasar

No Aspek Evaluasi Keterangan


. Penilaian 12 3 4 5
1 Kondisi

11
rencana Lokasi
Bisnis
2 Ketersediaan mesin
3 Ketersediaan
Peralatan

4 Ketersediaan
teknologi

5 Ketersediaan suku
Cadang
6 Kemampuan
memproduksi
produk dalam
skala yang optimal
7 Kemampuan .
menyusun layout
pabrik dan kantor
yang optimal
Jumlah

5. Aspek Sumber Daya Manusia


Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan
bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran
organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses
pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan
fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.
6. Aspek manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam :
- Manajemen saat pembangunan proyek bisnis.
- Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan terjadi,
banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun

12
dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena
lemahnya manajemen.

Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

No Aspek Penilaian Evaluasi Ket


1 2 3 4 5
1 Kemampuan menyelesaikan
pembangunan bisnis sesuai dengan
waktu yang direncanakan
2 Ketersediaan tenaga kerja untuk
menjalankan bisnis
3 Kemampuan merekrut tenaga kerja
sesuai dengan spesifikasi jabatan yang
ada
Keterangan: 1=sangat jelek, 2=Jelek, 3=Cukup, 4=Baik, 5=Sangat Baik
7. Aspek Keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang
bersangkutan. Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
- Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi
penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran
- Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun
beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan
rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.

13
- Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan,
biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
- Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal,
DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes,
DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).

Penilaian Aspek Keuangan

NoAspek Ketentuan Hasil Analisis Keteran gan


Penilaian
Kemampuan
memenuhi Kemampuan>=
1
kebutuhan kebutuhan
permo dalan
Payback Payback Period
2
Period (PP) <
Payback Maximum
Net Present
3 Net Present Value
Value(NPV)
(NPV) > 0 (nol)

Profitabilitas Profitabilitas Indeks


(PI) > 1
Indeks (PI)

4 Internal Rate of
Internal Rate of
Return (IRR) >
Return (IRR)
tingkat keuntungan
yang dikendaki

14
Average Rate of
5 Average Rate Return > Minimum
of Return Accounting Rate of
(ARR) Return yang
dikehendaki

8. Aspek ekonomi dan budaya


Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena
adanya suatu proyek tersebut :
- Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek
terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
- Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat merubah atau justru
mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa
besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional
atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
- Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah
menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancer, adanya jalur
komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat.
9. Aspek Dampak Lingkungan Eksternal
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan
pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang
sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
f. Dampak terhadap air
g. Dampak terhadap tanah
h. Dampak terhadap udara
i. Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik,
flora dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.

15
Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk
tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif
bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis
yang layak

Analisis Aspek Lingkungan


No Aspek Penilaian Evaluasi Alasan
Penilaian
1 Kondisi Persaingan antar ar
1 2 3 4 5
perusahaan sejenis
2 Kondisi calon pelanggan
3 Kondisi kreditor
4 Kondisi kepegawaian
5 Kesesuaian lingkungan
ekonomi dengan ide bisnis
6 Kesesuaian lingkungan
sosial dan budaya dengan
ide bisnis
7 Kesesuaian teknologi
dengan ide bisnis
8 Kesesuaian lingkungan
ekologi dan ide bisnis

Keterangan Nilai Evaluasi Kelayakan Aspek Lingkungan

16
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1 = Sangat Lemah
2 = Lemah
3 = Cukup
4 = Kuat
5 = Sangat Kuat

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya


terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.
Sitematika studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan
studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan
baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar
potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak
mendukung.

17

Anda mungkin juga menyukai