Anda di halaman 1dari 16

A.

LATAR BELAKANG Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru maupun
perluasan usaha vang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan
usahanya. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah mencari keuntungan (profit), dalam arti se-
luruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah
bersifat sosial, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan
berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pendidikan, rumah sakit, panti- panti sosial,
rumah yatim piatu, dan usaha sosial lain. Di samping itu, ada perusahaan didirikan dengan tujuan kedua-
duanya, artinya di samping ingin memperoleh keuntungan juga ingin memberikan layanan sosial. Na
mun dalam praktiknya usaha sosial juga perlu memperoleh keuntungan, sehingga mampu membiayai
usahanya sendiri (mandiri) tidak hanya ter- gantung kepada donatur. Oleh karena itu, dewasa ini banyak
usaha sosial seperti pendidikan dan rumah sakit sudah mengarah ke komersial Bagi perusahaan yang
didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama adalah perlu dipikirkan seberapa lama
pengembalian dana yang ditanam di proyek tersebut agar segera kembali. Artinya, sebelum per-
Usahaan dijalankan, maka terlebih dahulu perlu dihitung apakah proyek atau usaha yang akan
dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang tentu dan dapat memberikan keuntungan finansial
lainnya seperti yang diharapkan

Jika tidak, maka sebaiknya perusahaan tersebut jangan di- atau usaha yang akan dijalankan Di samping
dapat mencapai keuntungan finansial, bagi pemilik

KELAYAKAN BISNIS Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan
bisnis serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, maka ada baiknya terlebih
dahulu kita mengetahui pe- ngertian investasi, jenis-jenis investasi, dan kegiatan dalam investasi serta
pengertian proyek dan bisnis. Menurut William ES, investasi adalah mengorbankan dollar sekarang
untuk dollar di masa yang akan datang. Dari pengertian ini terkandung dua atribut penting di dalam
investasi, yaitu adanya risiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah
dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian meng- harapkan
pengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang
(dalam waktu tertentu). Pengorbanan sekarang mengandung suatu kepastian bahwa uang yang
digunakan untuk investasi sudah pasti dikeluarkan. Adapun hasil di masa yang akan datang bersifat tidak
pasti, tergantung dari kondisi di masa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai
bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam praktiknya, jenis
investasi dibagi dua macam, yaitu: 1. Investasi nyata (real investment) Investasi nyata atau real
investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan,
peralatan, atau mesin-mesin. Investasi finansial (financial investment) Investasi finansial atau financial
invesment merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi, atau surat
ber- harga lainnya seperti sertifikat deposito. 2. Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam
suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman
modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek ter- tentu baik bersifat fisik ataupun nonfisik,
seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan
pengem- bangan
Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang
terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan
kegiatan yan telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu. Kegiatan proyek
biasanya dilakukan untuk berbagai bidang, antara lain: Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan
kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernak ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha
baru. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dari usaha yang sudah ada sebelumnya.
Artinya sudah kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
1. 2. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu
fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa se- suai dengan tujuan yang
diharapkan. 3. Dalam praktiknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
1. Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang
harus disediakan. Hal ini disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang
belum ada sama sekali. Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek
dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tinggi-
nya tingkat persaingan yang ada. 2. Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan
berbagai produk melalui proyek-proyek tertentu. 3. Kemudian, pengertian bisnis adalah kegiatan atau
usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan
dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya.

Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang

Bentuk keuntungan yang diharapkan lebih banyak dalam bentuk finansial. Dearnya keuntungan telah
ditetapkan sesuai dengan target yang diingin- kan sesuai dengan batas waktunya. Bidang usaha yang
digeluti dapat be- kan mulai dari perdagangan, industri, pariwisata, agrobisnis, atau jasa- jasa lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian Studi Kela- yakan Bisnis (SKB) adalah: Suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara mendalam
artinya meneliti secara sungguh- sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan
dianalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang
dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil
maksimal dari penelitian tersebut. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam ter-
sebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat
diartikan bah- wa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai
dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini di- artikan juga akan memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah, dan
masyarakat luas. Adapun pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya untuk
memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan
finansial. Namun dalam prak- tiknya perusąhaan nonprofit pun perlu dilakukan studi kelayakan bisnis
karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk finansial akan tetapi, juga nonfinansial.
Jadi, dengan dilakukannya studi kelayakan bishis akan dapat memberikan gambaran apakah usaha atau
bisnis yang diteliti layak atau tidak untuk dijalankan. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha
dapat dilihat dari berbagai aspek. Setíap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN USAHA Seperti sudah dikemukakan sebelumnya,


bahwa sekalipun sudah di- lakukan penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap bisnis atau
usaha yang dijalankan tidaklah menjamin 100 persen bahwa bisnis atau tersebut akan berhasil. Ada
banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan ini dapat dimulai dari
kesalahan si pen- studi dalam melakukan perhitungan sampai kepada faktor-faktor yang me- mang tidak
dapat dikendalikan oleh manusia. Pada akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Risiko kerugian yang timbul di masa yang akan datang disebabkan karena di masa yang
akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Yang paling penting di sini untuk diperhatikan
adalah memprediksi risiko yang bakal terjadi nantinya. Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan terhadap hasil yang dicapai sekalipun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan
sempurna seperti yang telah diuraikan di atas sebagai berikut: Data dan informasi tidak lengkap Pada
saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal-hal yang
seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Kemudian, dapat pula data yang disediakan tidak dapat di-
percaya atau palsu. Karena itu, sebelum melakukan studi sebaiknya kumpulkan data dan informasi
selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang ada yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan ke-
benaran datanya. 1. 2. Tidak teliti Kegagalan dapat pula disebabkan si penstudi (orang yang melakukan
studi) kurang teliti dalam meneliti dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam hal ini tim studi kelayakan
bisnis perlu melatih atau mencari tenaga yang benar-benar ahli di bidangnya, sehingga faktor ketelitian
ini menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apa pun akan sangat berpe- ngaruh terhadap hasil penelitian.

3. Salah perhitungan Kesalahan dapat pula diakibatkan si penstudi salah dalam melaku- kan
perhitungan. Misalnya, dalam hal penggunaan rumus atau cara menghitung, sehingga hasil yang
dikeluarkan tidak akurat. Dalam hal Ini juga perlu disikapi untuk menyediakan tenaga ahli yang andal di
bidangnya. 4. Pelaksanaan pekerjaan salah Para pelaksana bisnis sangat memegang peranan penting
dalam ke- berhasilan menjalankan bisnis tersebut. Apabila para pelaksana di lapangan tidak
mengeriakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, maka
kemungkinan bisnis tersebut gagat sangat besar. 5 Kondisi lingkungan Kegagalan lainnya adalah adanya
unsur-unsur yang terjadi yang me- mang tidak dapat kita kendalikan. Artinya, pada saat melakukan pe-
nelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan
akibat terjadinya perubahan lingkung- an akhirnya berimbas pada hasil penelitian dalam studi kelayakan
bis- nis. Perubahan lingkungan seperti perubahan ekonomi, politik, hu- kum, sosial, dan perubahan
perilaku masyarakat, atau karena bencana alam. 6. Unsur sengaja Kesalahan yang sangat fatal adalah
adanya faktor kesengajaan untuk berbuat kesalahan. Artinya peneliti sengaja membuat kesalahan yang
tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab. Atau para pelaksanaan di
lapangan juga melakukan perbuatan yang tercela, sehingga menyebabkan gagalnya suatu proyek atau
usaha. Qleh karena itu, sebelum studi kelayakan bisnis dijalankan tim yang akan menangani studi
kelayakan bisnis harus memerhatikan hal-hal se- bagai berikut: Kelengkapan dan keakuratan data dan
informasi yang diperoleh. Tenaga ahli yang dimiliki dalam tim studi kelayakan bisnis benar- benar
tangguh. Penentuan metode dan alat ukur yang tepat. A Loyalitas tim studi kelayakan bisnis.

Apabila kita telah melakukan studi secara benar, paling tidak setiap risiko dapat diminimalkan dan
tujuan yang diinginkan dapat dicapal. Akhirnya usaha yang dijalankan dapat memberikan berbagai
keuntungan atau manfaat, baik untuk perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat luas. D. MANFAAT
BISNIS Sudah pasti bahwa pendirian suatu bisnis atau provek akan memberi- kan berbagai manfaat atau
keuntungan terutama bagi pemiliki usaha. Di samping itu, keuntungan dan manfaat lain dapat pula
dipetik oleh berbagai pihak dengan kehadiran suatu usaha. Misalnya bagi masyarakat luas, baik yang
terlibat langsung dalam proyek maupun yang tinggal di sekitar usaha, termasuk bagi pemerintah. Berikut
keuntungan dengan adanya kegiatan bisnis baik bagi perusa- haan, pemerintah, maupun masyarakat,
antara lain: 1. Memperoleh keuntungan Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan
memberi- kan keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik bisnis. Keuntungan ini biasanya
diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dijalankannya. 2. Membuka peluang
pekerjaan Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat, baik bagi
masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha atau masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha.
Adanya pe- luang pekerjaan ini akan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha
tersebut. Begitu pula bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha dapat membuka berbagai
macam usaha, sehingga masyarakat yang tadinya pengangguran dapat meningkatkan kesejahteraannya.
3. Manfaat ekonomi Secara umum manfaat ekonomi antara lain: Menambah jumlah barang dan jasa.
Untuk usaha tertentu misal- nya pendirian pabrik tertentu pada akhirnya akan memproduksi barang
atau jasa. Dengan tersedia jumlah barang dan jasa yang lebih banyak, masyarakat punya banyak pilihan,
sehingga pada akhirnya yang akan berdampak kepada harga yang cenderung

turun dan kualitas barang sejenis akan lebih meningkat. b. Meningkatkan mutu produk. Hal ini
disebabkan dengan adanya barang dari usaha sejenis dapat memacu produsen untuk me. ningkatkan
kualitas produknya. Meningkatkan devisa. Khusus untuk barang yang tujuan ekspor akan dapat
menambah devisa atau akan dapat memberikan pe. masukan devisa bagi negara dari barang yang kita
ekspor. d. Menghemat devisa, artinya apabila semula barang tersebut kita impor dan sekarang bisa
diproduksi di dalam negeri, maka jelas tindakan ini dapat menghemat devisa negara. C. 4. Tersedia
sarana dan prasarana Bisnis yang akan dijalankan di samping memberikan manfaat seperti di atas juga
memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi masyarakat sekitar bisnis yang akan
dijalankan. Manfaat yang di- rasakan seperti tersedianya sarana, dan prasarana yang dibutuhkan, seperti
jalan, telepon, air, penerangan, pendidikan, rumah sakit, rumah ibadah, sarana olahraga, serta sarana,
dan prasarana lainnya. 5. Membuka isolasi wilayah Untuk wilayah tertentu pembukaan suatu usaha
misalnya perkebunan, jalan atau pelabuhan akan membuka isolasi wilayah. Wilayah yang tadinya
tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik. Meningkatkan persatuan
dan membantu pemerataan pembangunan Dengan adanya proyek atau usaha biasanya pekerja yang
bekerja di dalam proyek datang dari berbagai suku bangsa. Pertemuan dari ber- bagi suku akan dapat
meningkatkan persatuan. Kemudian dengan ada- nya proyek di berbagai daerah akan memberikan
pemerataan pem- bangunan di seluruh wilayah. 6. E. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Sebelumnya
telah dibahas di muka, mengapa perlu adanya studi ke- layakan sebelum suatu usaha atau proyek
dijalankan. Intinya agar apabila usaha atau proyek ini dijalankan tidak akan sia-sia atau dengan kata lain
tidak membuang uang, tenaga, atau pikiran secara percuma serta tidak akan menimbulkan masalah
yang tidak perlu di masa yang akan datang Bahkan dengan adanya usaha atau proyek akan dapat
memberikan ber bagai keuntungan serta manfaat kepada berbagai pihak

Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau pr yek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan, yaitu: 1. Menghindari risiko kerugian Untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang akan
datang, karena di masa yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam
hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan, baik risiko
yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat di- kendalikan. Memudahkan perencanaan 2. Jika
kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan
mempermudah kita dalam melakukan pe- rencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, di
manalokasi proyekakan dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara
menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika
terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai
dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu. 3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Dengan adanya
berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat me- mudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana
yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan
usaha dapat dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah
disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah
direncanakan. 4. Memudahkan pengawasan Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek
sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan un- tuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak
melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-sungguh mela- kukan
pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pe- laksanaan pekerjaan tidak terhambat
oleh hal-hal yang tidak perlu.
5. Memudahkan pengendalian Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka
apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tuju- an pengendalian adalah untuk mengembalikan
pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tu- juan
perusahaan akan tercapai. F. LEMBAGA-LEMBAGA YANG MEMERLUKAN STUDI KELAYAKAN Hasil
penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan di- butuhkan oleh berbagai pihak, terutama
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha atau proyek yang akan dijalankan. Perusahaan yang
me- lakukan studi kelayakan akan bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakan layak,
sehingga pihak-pihak yang berkepentingan mera- sa yakin dan sangat percaya dengan hasil studi
kelayakan yang telah di. lakukan. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi ke-
layakan tersebut antara lain: 1. Pemilik usaha Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap
hasil dari analisis studi kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika
sampai dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, hasil studi kelayakan yang
sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan memberikan keuntungan atau tidak.
Kreditur Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, maka
pihak mereka pun sangat berkepentingau terhadap hasil studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau
lembage keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman yans diberikan akan macet, akibat
usaha atau proyek tersebut sebenany tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena itu, untuk usaha-usaha
ter tentu pihak perbankan akan melakukan studi kelavakan terlebih de hulu secara mendalam sebelum
pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam

3. Pemerintah Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakin- kan apakah bisnis
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat baik bagi perekonomian secara umum. Kemudian bisnis
juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan.
Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik
terhadap manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan. 4 Masyarakat luas Bagi masyarakat luas
dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya akan memberikan manfaat seperti tersedia
lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian
manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan (terisolasi). Dengan adanya bisnis
juga akan menye- diakan sarana dan prasarana seperti tersedianya fasilitas umum se- perti jalan,
jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman, dan fasilitas
lainnya. 5. Manajemen Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah di- tugaskan. Kinerja ini dapat dilihat dari hasil yang
telah dicapai, se- hingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha. G. ASPEK-
ASPEK PENILAIAN BISNIS Dalam melakukan pembuatan dan penilaian studi kelayakan melalui tahap-
tahap yang telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan
memiliki berbagai aspek yang harus di- teliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah
ditentukan. Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha.
Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek
tidak dipenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Urutan penilaian aspek
mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja
dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas, mana yang harus didahului dan mana yang berikutnya.
Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi ke Value, Internal Rate of Return,
Profitability Indek, Break Event Point Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha,
baik ARAN BISNIS: EDISI KEDUA layakan sebagai berikut: Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah
masalah kelengkapan da keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usa sampai izin-izin
yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokum sangat penting, karena hal ini merupakan dasar
hukum yang han dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan d kesempurnaan
dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang ma nerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut. 1.
Aspek hukum 2. Aspek pasar dan pemasaran Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan
investas ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yan diinginkan atau tidak. Atau
dengan kata lain seberapa besar potens pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa
besa market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudia bagaimana strategi pemasaran
yang akan dijalankan, untuk menang kap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini, untuk menentukan
besar nya pasar nyata dan potensi pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun
langsung ke lapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber. Kemudian, setelah
diketa- hui pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun strateg pemasarannya. 3. Aspek
keuangan Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya aps saja yang akan dikeluarkan
dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar
pendapatan yang akan diterima jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa lama
investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut
dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga apabila dihitung denB formula penilaian
investasi sangat menguntungkan. Metode peniliala yang akan digunakan nantinya dengan Payback
Period, Net Prese serta dengan rasio-rasio keuangan lainnya. 4. Aspek teknis/operasi

pusat, cabang, pabrik, atau gudang. Kemudian penentuan lay- oul gedung, mesin, dan peralatan serta
layout ruangan sampai kepada ucaha perluasan selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi ber-
hagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, dekat dengan bahan baku, dengan tenaga kerja,
dengan pemerintahan, lembaga ke- uangan, pelabuhan, atau pertimbangan lainnya. Kemudian
mengenai penggunaan teknologi apakah padat karya atau padat modal. Artinya jika menggunakan padat
karya, maka akan memberikan kesempatan kerja, namun jika padat karya justru sebaliknya. 5. Aspek
manajemen/erganisasi Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi
yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila di- jalankan oleh orang-orang yang profesional,
mulai dari merencana- kan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi
penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan
tujuan usahanya. 6. Aspek ekonomi sosial Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat
seberapa besar, pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan. Pengaruh ini terutama terhadap
ekonomi secara luas serta dampak sosialnya ter- hadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak
ekonomi tertentu, peningkatan pendapatan masyarakat baik yang bekerja di pabrik atau masyarakat di
luar lokasi pabrik. Demikian pula dengan dampak sosial yang ada seperti tersedianya sarana dan
prasarana seperti jalan, jembatan, penerangan, telepon, air, tempat kesehatan, pendidikan, sa- rana
olahraga, dan sarana ibadah. 1. Aspek dampak lingkungan Merupakan analisis yang paling dibutuhkan
pada saat ini, karena se- tiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan
di sekitarnya, baik terhadap darat, air, dan udara, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap
kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Secara ringkas gambaran
mengenai aspek-aspek yang akan dinilai dapat dilihat dalam gambar di halaman berikut ini

Bab 5 Aspek Teknis/Operasi A. PENGERTIAN ASPEK TEKNIS/OPERASI Aspek teknis atau operasi juga
dikenal sebagai aspek produksi, D. nilaian kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan
sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perus haan menyangkut hal-
hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan
berakibat fatal bagi no usahaan dalam perjalanannya di kemudian hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam aspek ini adalah masalah pe- nentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan
peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkap- an kajian aspek
operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan di- jalankan, karena setiap jenis usaha memiliki
prioritas tersendiri. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusa- haan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan
mesin-mesin yang akan digunakan. Penentuan lokasi, misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan
yang matang. Pemilihan lokasi terdiri dari lokasi untuk kantor pusat, ca- bang, gudang, dan pabrik.
Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan
lokasi pabrik, meng- ingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi
pabrik diputuskan. Pertimbangannya adalah apakah dekat bahan baku atau dekat pasar atau dekat
konsumen. Kemudian, dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan
untuk suate lokasi. Penilaian lokasi pabrik nantinya dapat dilakukan dengan hasi pe nilaian value,
perbandingan biaya, atau analisis ekonomi (economic dne lysis), tergantung dari keinginan pihak yang
melakukannya.

Kemudian penentu luas produksi yaitu berapa jumlah produksi

yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, mempertimbangkan banyak
faktor. Misalnya, proses produksi yang akan layout atau produk layout. Penilaian ini tentunya tidak
dilakukan secara peralatan mesin di dalam gedung tersebut. Pilihan yang ada apakah proses dijalankan.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah penyusunan audian penentuan luas produksi yaitu berapa
jumlah produksi Damikian pula penentuan layout untuk pabrik yang akan didirikan juga verampangan,
tetapi dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pro- duk yang dihasilkan atau ragam produk.
Selanjutnya adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi yang dijnginkan, apakah continuous
process atau intermitten process. Pemilihan uru ses produksi biasanya terkait dengan teknologi yang
diinginkan apakah nadat karya atau padat modal. Untuk negara berkembang seperti Indone- sia
biasanya lebih diutamakan teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran di negeri
ini. Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan digunakan nantinya. Metode persediaan
yang akan digunakan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Secara keseluruhan aspek operasi ini
akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan
salah satu faktor besar kecilnya laba yang akan diperoleh perusahaan. B. TUJUAN ASPEK
TEKNIS/OPERASI Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tiap aspek memiliki tuju- an tertentu.
Demikian pula dengan aspek teknis/operasi juga memiliki be- berapa tujuan yang hendak dicapai. Secara
umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi yaitu: *Agar
perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun
kantor pusat. *Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan pro- Ses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling
tepat dalam menjalankan produksinya. 3.

4. Agar perusahaan bisa meentukan metode persediaan yang paline baik untuk dijalankan sesuai dengan
bidang usahanya. S. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sek rang dan di masa
yang akan datang. C. PENENTUAN LOKASI USAHA Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa prioritas
utama aspl teknis/operasi adalah menganalisis masalah penentuan lokasi. Pemilik lokasi sangat penting
mengingat apabila salah dalam menganalisis ak berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan
nantinya. Dalam memilih lokasi tergantung dari jenis usaha atau investasi yang dijalankan. Terdapat
paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan se suai keperluan perusahaan antara lain: lokasi untuk
kantor pusat; lokasi untuk pabrik; 3. lokasi untuk gudang; dan kantor cabang. 1. 2. 4. Secara umum
pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi se. bagai berikut: 1. jenis usaha yang dijalankan; 2.
apakah dekat dengan pasar atau konsumen; 3. apakah dekat dengan bahan baku; 4. apakah tersedia
tenaga kerja; 5. tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air); 6. apakah dekat dengan
pusat pemerintahan; 7. apakah dekat lembaga keuangan3; 8. apakah berada di kawasan industri; 9.
kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan; 10. kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat
setempat; dan 11. hukum yang berlaku di wilayah setempat. Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada
dua faktor yang menjadi pertimbangan yaitu: 1. Faktor Utama (Primer) Pertimbangan uttama dalam
penentuan lokasi pabrik adalah
dekat dengan pasar; b. dekat dengan bahan baku; tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi
yang di- C. inginkan; terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api, atau d. pelabuhan
laut dan pelabuhan udara; tersedia sarana dan prasarana seperti listrik; dan e. E sikap masyarakat. 2.
Faktor Sekunder Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah: biaya untuk investasi di
lokasi seperti biaya pembelian tanah atau a. pembangunan gedung; b. prospek perkembangan harga
atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang; kemungkinan untuk perluasan lokasi; a
terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan; iklim dan tanah; dan
masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat. C. e. f. Kemudian pertimbangan untuk
menentukan lokasi kantor pusat yang umum dilakukan sebagai berikut: 1. dekat pemerintah; 2. dekat
lembaga keuangan; 3. dekat dengan pasar; dan 4. tersedia sarana dan prasarana. Adapun pertimbangan
untuk lokasi gudang yang umum dilakukan sebagai berikut: 1 di kawasan industri; 2. dekat dengan pasar;
S. dekat dengan bahan baku; dan ** tersedianya sarana dan prasarana

Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi
finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat
antara lain:

1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan

2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik . jumlah maupun kualifikasinya

3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan
secara terus-menerus

4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha
perluasan lokasi sewaktu-waktu

5. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang akan datang

6.Meminimalkan teriadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat. akan
datang.

D. METODE PENILAIAN LOKASI Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah pertimbang- an
di atas harus dinilai secara matang. Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan
dapat digunakan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Paling tidak ada tiga metode
yang dapat digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum diputuskan yakni: 1. metode penilaian hasil
value; 2. metode perbandingan biaya (cost comparison method); dan 3. metode analisis ekonomi
(economic analysis method). Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil
value antara lain: pasar; 2. bahan baku; 3 transportasi; 4. tenaga kerja; dan 5. pertimbangan lainnya.
Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode per bandingan biaya antara lain: 1
bahan baku; 2 bahan bakar dan listrik;
3. biaya operasi; 4. biaya umum; dan 5. biaya lainnya. Kemudian faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam metode analisis ekonomi antara lain: 1. Biaya sewa; 2. Biaya tenaga kerja; 3. Biaya
pengangkutan; 4. Biaya bahan bakar dan listrik; 5. Pajak; 6. Perumahan; 7. Sikap masyarakat; dan 8. dan
lainnya. Berikut ini contoh penggunaan ketiga metode di atas. Metode Penilaian Hasil Value PT Sinar
Layang bermaksud mendirikan pabrik tekstil. Pilihan lokasi yang diinginkan adalah di Serang, Cirebon,
dan Bandung. Pertimbangan- nya adalah berdasarkan metode penilaian hasil value

Metode Perbandingan Biaya (Cost Comparison Method) Metode perbandingan biaya didasarkan kepada
kebutuhan biaya- biaya utama seperti biaya bahan baku, operasi (pengolahan), distribusi, umum, dan
lainny

Metode Analisis Ekonomi (Economic Analysis Method) Penilaian dengan metode analisis ekonomi
didasarkan pada berbagal jenis biaya yang akan menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan
biaya sosial seperti sikap masyarakat.

E. LUAS PRODUKSI Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah pro konomis vang
dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam aktu tertentu dengan mempertimbangkan
kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat
dari segi ekonomis dan segi teknis. Dari segi duksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya
yang paling efisien. Adapun dari segi tek- nisnya vang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas
dasar ke- mampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi ekonomis
ditentukan antara lain: 1. Kecenderungan permintaan yang akan datang. 2. Kemungkinan pengadaan
bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain. 3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan
di pasar. 4. Daur hidup produk, dan produk substitusi dari produk tersebut. Kemudian untuk
menentukan jumlah produksi yang menghasilkan ke- untungan yang maksimal dapat dilakukan dengan
salah satu pendekatan berikut: 1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue. 2,
Pendekatan break event point. 3. Metode linier programming. F. TATA LETAK (LAYOUT) Layout
merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penem- patan fasilitas yang dapat menentukan
efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia,
dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi. Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai
keuntungan antara lain: ** Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan peme-
liharaan. Mengurangi biaya produksi maupun investasi. * Aliran material menjadi lancar.
5. Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah. 6. Kebutuhan persediaan yang rendah.
Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yanp lebih baik. 7. Pada umumnya jenis
layout didasarkan pada situasi sebagai berikut: Posisi Tetap (Fixed Position) Layout jenis ini ditujukan
pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau hal-hal lain yang menyebabkan tak mungkin untuk
memindah. kan produknya. Jadi produk tetap di tempat, sedangkan peralatan dan. tenaga kerja yang
mendatangi produk. Contohnya, gedung, pembuat- an kapal. a. b. Orientasi Proses (Process Oriented)
Layout orientasi proses didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa. Biasanya layout
jenis ini dapat secara bersamaan me- nangani suatu produk atau jasa yang berbeda. Contohnya, rumah
sakit Process layout (functional layout), merupakan jenis layout dengan me- nempatkan mesin-mesin
atau peralatan yang sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan.
Contohnya untuk industri tekstil, semua mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua
mesin jahit dikelompokkan dalam satu area, Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai
pesanan). Tata Letak Kantor (Office Layout) Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja,
peralatan kerja, tempat yang diperuntukkan untuk perpindahan informasi. Jika perpindahan informasi
semuanya diselesaikan dengan telepon/alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, jika
perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah layout perlu dipertim- bangkan dengan
matang. C. d. Tata Letak Pedagang Eceran/Pelayanan (Retail and Service Layout) Yaitu layout yang
berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus bermacam produk atau barang agar lebih
banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.

E.Tata Letak Gudang (Warehouse Layout)

Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan
ruangan gudang. Jadi, tujuan dari

Layout ini adalah untuk memperoleh optimum trade-off antara biaya penanganan dan ruang gudang.

Tata Letak Produk (Product Layout)

Lay out jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik

dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu

Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya telah di- andarisasikan serta diproduksi dalam
jumlah yang besar. Setiap am duk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir.
Contehnya, perakitan mobil. Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menen- tukan
hal-hal berikut: 1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan. Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin
dan peralatan yang di- butuhkan, maka kita dapat menentukan layout dan penyediaan tempat atau
ruangan untuk setiap komponen tersebut. 2 Peralatan untuk menangani material atau bahan. Alat yang
digunal bahan yang dipakai, misalnya derek dan kereta otomatis untuk me- mindahkan bahan. juga
sangat tergantung pada jenis material atau 3. Lingkungan dan estetika. Keleluasaan dan kenyamanan
tempat kerja juga mendasari keputusan tentang layout, seperti jendela, sirkulasi ruang udara. 4. Arus
informasi. Pertimbangan tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan
komunikasi perlu juga dibuat. 5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda. Pertimbangan di
sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemin- dahan alat dan bahan. Contohnya untuk layout
peralatan pabrik, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan sebagai berikut: 1. produk yang dihasilkan; 2.
kebutuhan terhadap ruangan; 3. urutan produksi3; * jenis dan berat peralatan/mesin;

Bab 4

Aspek Keuangan

A. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha), sudah barang tentu memerlukan
sejumlah modal (uang), di samping keab lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis,
mulat biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja

Untuk pertama kali modal digunakan untuk membiayai biaya prai vestasi dan seperti pengurusan izin-
izin dan pembuatan studi usaha Kemudian selanjutnya yang harus dikeluarkan adalah untuk pembelis
aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau gedung pembelian mesin-mesin, dan
aktiva tetap lainnya. Modal juga digunakan untuk biaya operasi pada saat bisnis tersebut dijalankan,
misalnya untuk biaya bahan baku, gaji, dan biaya operasi lainnya. Besarnya modal untuk investasi yang
diperlukan tergantung dari jenis bisnis yang akan digaran Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan
investasi perlu dilakukan se belum investasi dilaksanakan. Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal
dapat dicari dari ber- bagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apa- kah
dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-
masing modal tergantung dengan tujuan peng- gunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang
diinginkan perusahaan. Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dilihat
dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jum- lah yang dapat dipenuhi. Dalam
praktiknya pembiayaan suatu usaha bersumber dari sumber dana yang diperoleh secara gabungan
antara modal sendiri dan modal

pinjaman. Apalagi untuk usaha baru tak akan mungkin memperoleh modal secara pinjaman seratus
persen, mengingat belum adanya kepercavaan dari pihak investor
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan per an modal adalah masa pengembalian
modal dalam jangka waktu ter- m. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi
ountungan yang akan diperoleh pada masa-masa mendatang. Estimasi untungan diperoleh dari selisih
pendapatan dengan biaya dalam suatu eriode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan
dalam pe- gembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya
sebelum usaha dijalankan

Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh di masa vang akan datang perlu dilakukan
perhitungan secara cermat dengan mem- andingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu
juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis
biaya yang akan dikeluarkan perlu diperinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-
asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode
usaha

Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria
kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan
dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha ber- dasarkan kriteria
investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Break Even Point

Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak me- lakukan ekspansi atau perluasan
usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang
dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang
digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan tertentu seperti rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk
menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan apek lainnya,
bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis
karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga
merupakan salah aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Secara keseluruhan penilaian
dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti: satu 1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh. 2.
Kebutuhan biaya investasi. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk
jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umu investasi. 3. 4. Proyeksi neraca dan laporan
läba/rugi untuk beberapa periode ke depan. 5. Kriteria penilaian investasi. Rasio keuangan yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusa- haan. 6. B. SUMBER-SUMBER DANA Untuk mendanai
suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat
dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjam- an atau
keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan
modal gabungan. Dalam praktiknya kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua
macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi di- gunakan untuk membeli aktiva tetap
seperti tanah bangunan, mesin-mesin, peralatan, serta inventaris lainnya dan biasanya modal investasi
diperolen dari pinjaman yang berjangka waktu panjang (di atas satu tahun). Kemudian modal kerja yaitu
modal yang digunakan untuk membiaya operasional perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka
Wakte penggunan modal keja relatif pendek, yaitu untuk satu atau beberapa sikius operasi perusahaan
(satu tahun). Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan
dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya. Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal
investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal

dibagi dua macam, yaitu: . Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan
biasanya diperoleh secara pinjaman, Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan
terkena biaya, yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga besarnya relatif. Kemudian
adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat ter- entu sesuai
dengan kebijakan pemilik dana Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak ter-
atas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan meng- unakan modal pinjaman
biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen intuk sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang
dijalankan. Hal ini di- arenakan adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut. Sumber dana
dari modal asing dapat diperoleh antara lain dari: Pinjaman dari dunia perbankan. . Pinjaman dari
lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga
keuangan lainnya. Pinjaman dari perusahaan nonbank

2. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal
pemilik saham sebelumnya, edangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu Sana adalah tidak adanya beban biaya
bunga seperti modal pinjaman.

Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen. Pembayaran dividen dilakukan jika perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya dividen

tergantung dari keuntungan perusahaan. Kemudian tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan
modal yang telah digunakan.

Kerugian menggunakan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperoleh
nya.
- Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasa setoran dari pemegang saham; dari cadangan laba;
atau dari laba yang belum dibagi

C. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI

Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membeli aset-aset yang dibutuhkan
usaha tersebut. Aset-aset tersebut biasanya berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari
pendirian sampai dapat dioperasikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan inve kita harus membuat
lebih dahulu biaya kebutuhan investasi. Kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli berbagai
kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biass nya disesuaikan dengan jenis usaha
yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi: 1 biaya prainvestasi; 2 biaya
aktiva tetap; dan 3. biaya operasi. Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai
berikut: 1. Biaya prainvestasi terdiri dari: a. biaya pembuatán studi. b. biaya pengurusan izin-izin. 2.
Biaya pembelian aktiva tetap seperti: a. Aktiva tetap berwujud antara lain: • tanah; mesin-mesin;
bangunan; peralatan; 92

Anda mungkin juga menyukai

  • TR Evaluasi 2 Rouli
    TR Evaluasi 2 Rouli
    Dokumen5 halaman
    TR Evaluasi 2 Rouli
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • 11 Ltrblkrmrinter
    11 Ltrblkrmrinter
    Dokumen1 halaman
    11 Ltrblkrmrinter
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • TR 1 Evaluasi1
    TR 1 Evaluasi1
    Dokumen6 halaman
    TR 1 Evaluasi1
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Yolyolq 121
    Yolyolq 121
    Dokumen1 halaman
    Yolyolq 121
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Uts Seminar1
    Uts Seminar1
    Dokumen1 halaman
    Uts Seminar1
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • KURIKULUM SD PANTI BUDAYA
    KURIKULUM SD PANTI BUDAYA
    Dokumen100 halaman
    KURIKULUM SD PANTI BUDAYA
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Website
    Website
    Dokumen3 halaman
    Website
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Bernard 1
    Bernard 1
    Dokumen1 halaman
    Bernard 1
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • CBR Rouli Eko - Kemiski000
    CBR Rouli Eko - Kemiski000
    Dokumen28 halaman
    CBR Rouli Eko - Kemiski000
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Uts Rouli Ek - Regional
    Uts Rouli Ek - Regional
    Dokumen2 halaman
    Uts Rouli Ek - Regional
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • CBR Evaluasi Uli
    CBR Evaluasi Uli
    Dokumen44 halaman
    CBR Evaluasi Uli
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Kemiskinan 2222
    Kemiskinan 2222
    Dokumen1 halaman
    Kemiskinan 2222
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Bernard
    Bernard
    Dokumen1 halaman
    Bernard
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Uku Tgs
    Uku Tgs
    Dokumen4 halaman
    Uku Tgs
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Aspek Dalam Study KWH Kel 3
    Aspek Dalam Study KWH Kel 3
    Dokumen14 halaman
    Aspek Dalam Study KWH Kel 3
    sri rahayu
    Belum ada peringkat
  • CBR 6 Investasi1
    CBR 6 Investasi1
    Dokumen8 halaman
    CBR 6 Investasi1
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • 6 - Cara Penyusunan Laporan SKB
    6 - Cara Penyusunan Laporan SKB
    Dokumen20 halaman
    6 - Cara Penyusunan Laporan SKB
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • No 3kk..yuhuu
    No 3kk..yuhuu
    Dokumen1 halaman
    No 3kk..yuhuu
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • No 3kk..yuhuu
    No 3kk..yuhuu
    Dokumen1 halaman
    No 3kk..yuhuu
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Tgs SKB
    Tgs SKB
    Dokumen13 halaman
    Tgs SKB
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • kesimpulan-WPS Office
    kesimpulan-WPS Office
    Dokumen2 halaman
    kesimpulan-WPS Office
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi
    Evaluasi
    Dokumen1 halaman
    Evaluasi
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Makalah Aspek Teknik
    Makalah Aspek Teknik
    Dokumen9 halaman
    Makalah Aspek Teknik
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Kemi Skin An
    Kemi Skin An
    Dokumen1 halaman
    Kemi Skin An
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • CVR 4,5 Miskinwn
    CVR 4,5 Miskinwn
    Dokumen5 halaman
    CVR 4,5 Miskinwn
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • cbr2-WPS Office
    cbr2-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    cbr2-WPS Office
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • Potret Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Indonesia 1. Jumlah Penduduk Indonesia
    Potret Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Indonesia 1. Jumlah Penduduk Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Potret Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Indonesia 1. Jumlah Penduduk Indonesia
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • bab4b.i-WPS Office
    bab4b.i-WPS Office
    Dokumen6 halaman
    bab4b.i-WPS Office
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat
  • 6cbr (-WPS Office
    6cbr (-WPS Office
    Dokumen7 halaman
    6cbr (-WPS Office
    Rouli Clara Queent Siboro
    Belum ada peringkat