Anda di halaman 1dari 11

Critical Book Review

Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu:
Syahrizal Cholil S.E M.Si

OLEH
Hanif Hidayat 7173210014

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Identitas Buku

1. Judul Buku : Studi Kelayakan Bisnis


2. Penulis : Dr. Husein Umar
3. Penerbit Buku : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
4. ISBN : 978-979-605-578-4
5. Tanggal Terbit : 2015
6. Tebal buku : xxvi, 485 hlm
7. Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

Ringkasan Buku
A.    Studi Kelayakan Bisnis
Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan
bisnis, maka ada baiknya terlebih dahulu kita memahami pengertian bisnis dan proyek serta
perbedaannya. Kemudian mengetahui pengertian kelayakan serta mengaitkan nya dengan Studi
Kelayakan Bisnis.
a.       Pengertian Bisnis
Bisnis adalah kegiatan usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai
dengan tujuan dan target yang di inginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun
waktunya
Sedangkan menurut Husein Umar dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis, pengertian
bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang di organisasikan oleh orang-orang yang
berkecimpung di dalam bidang perniagaan ( produsen, pedagang, konsumen, dan industry
dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
b.      Pengertian Proyek
Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam
suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang
telah di tetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.
Selain itu kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya :
membangun pabrik membuat produk baru.

c.       Pengetian Kelayakan


Studi kelayakan juga sering di sebut dengan feasibility study merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha/proyek yang di rencanakan. Pengetian layak dalam penilaian ini adalah
kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit),
baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan
usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial
benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
Kelayakan juga memiliki arti penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut
dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan
dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan
nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak disini, diartikan juga akan
memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi
investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas.
d.      Pengertian Studi Kelayakan Bisnis dan Studi Kelayakan Proyek
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa pengertian Studi
Kelayakan Bisnis adalah “ Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan”.
Menurut husein umar, Studi Kelayakan Bisnis merupakan penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat di
operasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu
yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Sedangkan pengertian Studi
Kelayakan Proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek di bangun
untuk jangka waktu tertentu.
Menurut Pemahaman Saya Studi kelayakan bisnis adalah penelitian atau perancangan
bisnis yang akan dibuat baik itu bisnis yang layak atau tidaknya bisnis itu dijalankan agar bisnis
yang dijalankan kemudian tidak terjadi hambatan, walaupun ada hambatan masih bisa di
netralisir.

B.     Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum membuka bisnis yang
kemudian dituangkan secara tertulis, manfaat yang diperoleh dari hasil laporan study kelayakan
bisnis ini bias digunakan sebagai pedoman/alat untuk mengetahui samapi sejauh mana kegiatan
bisnis telah dilakukan. Pada intinya laporan SKB ini bias untuk pengawasan. Manfaat studi
kelayakan dapat dibedakan karena dua pihak yang berkepentingan atas studi kelayakan itu
sendiri :
1.      Pihak Pertama (Bagi Analisis)
a)      Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yabg sistematis dalam menghadapi suatu
masalah dan mencari jawabannya.
b)      Menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan menjadikannya
sebagai alat bantu dalam perhitungan datau pengukuran, penilaian dan pengambilan keputusan.
c)      Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara komprehensif
sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang sangat
berharga.
2.      Pihak Kedua
a)      Pihak Investor.
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan
akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau penanam modal yang
mau turut serta dalam penanaman modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu
calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena
calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta
jaminan keselamatan atas modal yang akan di tanamkannya.
b)      Pihak Kreditor.
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk
memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah di buat,
termasuk pertimbangan sisi-sisi lain termasuk adanya agunan yang dimiliki perusahaan.
c)      Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai pihak project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan
itu, misalnya dalam pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan
dari investor dan dari kreditor.
d)     Pihak Pemerintah dan masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
e)      Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan
biaya yg akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang
perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi
per tenaga kerja, pengaruh social, serta analisis kemanfaatan dan beban social.
Menurut pemahaman saya manfaat studi kelayakan bisnis sangat banyak salah satunya
meminimalisir kemungkinan berbagai resiko bisnis baik itu dari produk atau persaingan yang
terjadi.

C.    Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu studi dijalankan
dperlu dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari tahap-tahap yang telah
ditentukan. Tahap-tahap dalam studi ini hendaknya dilakukan secara benar agar jangan sampai
terjadi penyimpangan dan untuk kesempurnaan hasil studi itu sendiri.
Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi
kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Adapun tahap tahap dalam melakukan studi
kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Penemuan Ide
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya dari lembaga-lembaga yang memang berwenang
untuk mengeluarkannya.
2.      Tahap Penelitian
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data dan informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan secara benar dan
akurat dengan metode-metode dan ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk bisnis.
Pengolahan ini dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing masing aspek yang ada.
Kemudian dalam hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk memastikan kebenaran
hitungan yang telah dibuat sebelumnya.
3.      Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data rangka menentukan kriteria kelayakan dari
seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria-kriteria yang telah memenuhi syarat
sesuai kriteria-kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri
untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap
aspek untuk seluruh aspek yang dilakukan.
4.      Mengambil keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari pengukuran, maka
langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan
sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang
telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya
dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
5.      Tahap Rencana Pelaksanaan
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak pihak tertentu terhadap laporan
studi yang telah disusun. Dalam memberikan rekomendasi di berikan juga saran-saran serta
perbaikan yang perlu, jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen-dokumen
maupun persyaratan-persyaratan lainnya.Apabila suatu hasil studi kelayakan dinyatakan layak
untuk dijalankan.

Menurut Husein Umar, tahapan studi kelayakan bisnis ada 6, yaitu :


1.      Penemuan Ide.
2.      Tahapan Penelitian.
3.      Tahap Evaluasi.
4.      Tahap Pengurutan Usulan yang Layak.
5.      Tahap Rencana Pelaksanaan.
6.      Tahap Pelaksanaan.
Menurut pemahaman saya Jika proses pembangunan bisnis dapat berjalan dengan lancar,

maka tahap selanjutnya hanyalah tinggal melakukan operasional bisnis secara rutin.

D.    Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis


1.      Aspek Pasar
Pada dasarnya, analisi aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas
pasar, pertumbuhan permintaan, dan market share dari produk bersangkutan. Bagaimana kondisi
persaingan antar produsen dan siklus hidup produk juga penting untuk dianalisis.
2.      Aspek Internal Perusahaan
a.       Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang/jasa yang di produksi
perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri
pasar yang akan di pilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama adalah dalam hal :
-          Penentuan segmen, target,d an posisi produk pada pasarnya.
-          Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasan
mereka atas produk.
-          Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
b.      Aspek Teknis dan Teknologi
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Dari kajian teknologi hendaknya
perlu dipahami bahwa perkembangan teknologi adalah sesiatu yang tidak dapat dihindari.
Hendaknya, antisipasi perkembangan teknologi perlu dikaji agar teknologi yang akan digunakan
nantinya dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan ekonomi, sehingga akhirnya produk yang
dihasilkan mampu bersaing dipasar.
c.       Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek sumber daya manusia merupakan aspek penting yang perlu dianalisis. Aspek SDM dibagi
kedalam 2 bagian. Pertama, peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua, peran
merekan dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Dalam hal pembangunan
proyek, tenaga SDM dibutuhkan akan dibatasi hanya sampai pada proyek bisnis setelah selesai
dibangun. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang dibutuhkan akan
disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan roda perusahaan.
d.      Aspek Manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan 2 macam. Pertama, manajemen saat pembangunan proyek
bisnis. Kedua, manajemen saat bisnis di operasionalkan secara rutin.

e.       Aspek Keuangan


Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal, dan untuk pengadaan harta tetap proyek. Juga
dipelajari mengenai struktur pembiayaan bagaimana yang paling menguntungkan dengan
menentukan berapa dana yang harus disiapkan lewat pinjaman dari pihak lain dan berapa dana
dari modal sendiri.
3.      Aspek Persaingan dan Lingkungan Eksternal Lainnya
Aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainnya yang akan di singkat menjadi aspek eksternal
saja, merupakan kondisi-kondisi  diluar perusahaan yang bersifat dinamis dan tidak dapat
dikendalikan. Situasi social, politik dan perekonomian, apalagi jika kondisinya tidak stabil
hendaknya dianalisis lebih tajam. Aspek lingkungan yang lain adalah lingkungan hidup.
Hendaknya suatu bisnis memperhatikan lingkungan hidup, baik untuk kehidupan manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan serta lingkungan alam lain.
Menurut saya Aspek aspek diatas merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan dalam
melakukan studi kelayakan bisnis. Menganalisis bisnis harus menyingkirkan jauh jauh sikap
subjektifitas terhadap perusahaan untuk menghasilkan output laporan studi kelayakan yang baik.
E.     Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dilakukan perlu dilakukan studi
kelayakan, yaitu :
1.      Menghindari resiko kerugian
Resiko kerugian dimasa yang akan dating yang penuh dengan ketidakpastian, dalam hal ini studi
kelayakan untuk meminimalkan resiko yang baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak
dapat dikendalikan.
2.      Memudahkan perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan,
dimana, dan bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan di peroleh serta
bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
3.      Memudahkan pelaksanaan perkerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, perngerjaan
usaha dapat dilakukan secara sistematik.
4.      Memudahkan pengawasan
Dengan melaksanan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya usaha.
5.      Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga mudah
untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.
Menurut saya Seperti yang sudah diketahui bahwa studi kelayakan bisnis adalah sebuah
penelitian yang harus dilakukan sebelum menjalankan suatu bisnis ataupun proyek. Hal tersebut
dilakukan untuk mengurangi ancaman kerugian yang akan diterima oleh pebisnis.

F.     Hasil Studi Kelayakan Bisnis


Hasil Studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis.
Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai nilai positif bagi
aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak, atau justru
sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini belum ada bentuk atau jenis
penulisan tertentu yang dianggap baku. Namun demikian, kecenderungan standar penulisan
tetaplah ada.
Menurut Studi kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana
kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun
akan memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat
mendatangkan benefit lebih bagi
perusahaan

G.    Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis


Aspek moral dan etika dalam berbisnis khususnya lagi pada studi kelayakan bisnis telah
menjadi suatu hal yang paling penting. Sama seperti aspek lain dalam bisnis, studi kelayakan
bisnis pun mengharapkan perilaku etis dari para pelakunya. Perilaku etis yang dimaksudkan
merupakan perilaku yang mengacu pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan
hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin bahwa tidak seorangpun yang dirugikan.
1.      Etika peneliti terhadap responden
Dalam melakukan pengumpulan data, lindungi hak hak responden, misalnya responden tidak
akan merasa dirugikan baik secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung
dengan responden, jelaskanlah secara langsung tujuan dan manfaat-manafaat yang akan didapat
dari studi ini sehingga responden maklum. Didalam pengumpulan data dari responden, perlu
diingat ha katas kebebasan pribadi, misalnya orang yang mempunyai hak menolak untuk
diwawancarai sehingga peneliti harus meminta izin terlebihdahulu.
2.      Etika peneliti terhadap klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis, pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien juga perlu
diperhatikan karena klien mempunyai ha katas penelitian yang dilaksanakan secara etis. Klien
ingin identitas nya tidak diketahui, misalnya dalam melakukan riset pasar suatu produk baru atau
klien, yang akan masuk pada pasar yang baru sehingga identitasnya tidak mau diketahui oleh
pesaing. Peneliti harus menghargai keinginan itu dan membuat rencana yang menjaga identitas
kliennya. Klien mempunyai hak untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas. Tetapi kadang-
kadang klien berpersepsi lain tentang apa yang dimaksud berkualitas itu, sehingga peneliti harus
mengarahkan dan menjelaskannya.
3.      Etika peneliri terhadap asisten
Peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti. Tidak etis jika menugaskan seorang asisten
untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan wawancara langsung disuatu tempat yang kurang
aman sehingga bias terjadi terancam secara fisik maupun mental. Akibatnya dapat saja asisten
memalsukan instrument penelitian. Seharusnya peneliti lah yang menyediakan fasilitas lain yang
membuat asisten tadi merasa aman. Peneliti harus menuntut perilaku etis dari pada asistennya.
Perilaku asisten berada dibawah pengawasan langsung peneliti, sehingga jika, asisten berbuat
curang maka yang bertanggungjawab adalah peneliti, sehingga semua asissten selain diberi
pelatihan dan supervise yang baik juga diberi bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan
tindakan penyelewengan.
4.      Etika Klien
Bisa jadi terjadi atau bahkan sering terjadi dimana peneliti suatu kelayakan bisnis diminta oleh
kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan, menghilangkan
bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikannya dan sebagainya. Hal seperti
ini merupakan contoh perilaku yang tidak etis dari klien. Kalau peneliti menuruti kehendak
mereka maka hal ini merupakan pelanggaran terhadap standar-standar etika.

Anda mungkin juga menyukai