Anda di halaman 1dari 9

MERENCANAKAN DAN MEMBUAT LAPORAN STUDI KELAYAKAN

BISNIS SYARIAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Semester 7
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Syariah
Dosen Pengampu: Puspita Rahmawati, M.E

Disusun Oleh
Nabila Ramadhani Kinanti (1608203058)
Fani Yuliyanah (1608203059)
Ida Rohaeni (16082030

Jurusan Perbankan Syariah


Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
2019

Abstrak
Studi kelayakan bisnis merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak
yang harus diperhatikan,mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha,
sasaran atau objek yang akanmenerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan usaha. Didalam
melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting, antaralain:
tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
investeratau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui
aspek-aspekmengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi,
pemasaran, teknis,keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen,
lingkungan, social, ekonomi, dan politik.
Kata Kunci: Laporan, Studi Kelayakan Bisnis Syariah
Abstract
Business feasibility studies are a way to find out things to consider in starting a
business or business. In starting a business, there is a lot to be discussed, starting from
the location, the goods that will be used for the business, the target or object that will
receive the goods, the funds needed to run the business. Use the need for a business
feasibility study. In conducting a business or business must consider important matters,
among others: the goal of business feasibility, interested parties such as company
owners, investors or funders, the public and the government, as well as the need for
information about the contexts of the field of business feasibility, namely: Aspects of
human resources , production, marketing, technical, finance, goods use, job
opportunities, management, environment, social, economy, and politics.
Keywords: Reports, Feasibility Study of Sharia Business

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa berkembang di dunia, yang tengah
dihadapkan pada masalah kemiskinan dan pengangguran yang jumlahnya semakin
bertambah. Sebagian dari mereka adalah kaum terpelajar yang berusia produktif.
Dampak pengangguran tidak hanya menjadi sumber kriminalitas, tetapi berakibat pada
rendahnya produktifitas dan daya saing bangsa. Untuk menyelesaikan masalah
pengangguran dan kemiskinan tersebut, pilihan tepat adalah menciptakan lapangan
kerja dengan memaksimalkan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh angkatan
kerja yang menganggur. Menjadi Entrepreneur adalah pilihan, bukan masalah bakat
atau turunan, seseorang yang berwawasan entrepreneurship, tidak harus jadi
Entrepreneur (pengusaha) tetapi dapat menjadi Intrapreneur (karyawan perusahaan/
organisasi). Entrpreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik dan keterampilan,
tetapi lebih pada masalah sikap mental melalui proses diri dari praktek dan
pengalaman karena dorongan sendiri.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis,
dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu
studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan,
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya
proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Studi
kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang
tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank
berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitikberatkan manfaat dari investasi
tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.1
Menurut Subagyo (2005) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang
mendalah terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut
dilaksanakan. Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitihan yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan
hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat
dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya
manusia, aspek produk dan aspek keuangan. Jika seluruh aspek-aspek tersebut
memberikan hasil yang positif terhadap usaha yangakan dijalankan maka perusahaan
yang bersangkutan dapat melakukan usaha tersebut,tetapi jika sebaliknya langkah
terbaik yang ditempuh ialah menolak bisnis/usaha tersebut. Karena akan merugikan
usaha kedepannya, tentu saja akan berimplikasi pada hasil laporan keuangan pada
periode akuntansi ditahun tersebut.2

1
Lilis Sulastri, Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha, (Jakarta: LGM - LaGood’s, 2016), 6
2
https://www.academia.edu/12969167/study_kelayakan_bisnis_kripik_singkong_?auto=download,
diakses pada tanggal 25 November 2019 pukul 22.40.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.3 Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat pospotivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang dialamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.4 Adapun sumber
data yang digunakan dlam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data
yang diperoleh dari literatur kepustakaan dokumen atau publikasi maupun sumber lain
segabai penunjang.

PEMBAHASAN
A. Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Adapun tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis diantaranya5:
1. Ide penemuan
Untuk dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk
laku untuk dijual dan menguntungkan maka diperlukan penelitian yang
terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide
proyek lebih dari satu, dipilih demgan memperhatikan:
a) Ide proyek sesuai dengan kata hatinya
b) Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya
teknis

3
Deni Dermawan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,
2013), 127.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung:
Alfabeta, 2012), 13.
5
Illya Yudha, firda Nosita, Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Ikan Pada Industri Keiln Casheila
Banjarbaru, JIEB ; Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis ISSN Online 2615-2134, Jilid 4 Nomor 3 2018, Hal 4
c) Keyakinan akan kemampuan proyek menghasillkan laba.
2. Tahap penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan metode ilmiah :
a) Mengumpulkan data
b) Mengolah data
c) Menganalisis dan mengintrepretasikan hasil pengolahan data
d) Menyimpulkan hasil
e) Membuat laporan hasil
3. Tahap evaluasi
Evaluasi adalah membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar
atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Terdapat 3 macam evaluasi
yaitu :
a) Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
b) Mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c) Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasikan secara rutin.
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adlaah seluruh ongkos
yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan
diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap pengurutan usulan yang layak
Apabila terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak,
perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika
disbanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap rencana pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta
kesiapan manajemen.
6. Tahap pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek.
Setelah proyek selesai dikerjakan thap selanjutnya adalah melaksanaann
operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien
dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-
kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produk dan
operasi.

B. Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam SKB mnejadi hal yang
sangat penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau standar-standar
moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lainagar terjamin tidak seorang
pun yang akan dirugikan.
1. Etika peneliti pada responden
Dalam pengumpulan dta dari para responden, perlu diingat hak atas kebebasan
pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun
mental.
2. Etika peneliti pada klien
Dalam studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien
perlu diperhatikan, karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan
secara etis.
3. Etika klien
Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis dimiinta oleh kliennya untuk mengubah
data, mengartikan data dari segi yang menguntungkn atau menghilangkan
bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap merugikan, kalau peneliti
enuruti keinginan tersebut maka profesi pneliti akan hancur.6

C. Bentuk Umum Laporan Studi Kelayakan Bisnis

6
http://salman-rusdi.blogspot.com/2013/12/studi-kelayakan-bisnis-dan-tahapan.html, diakses pada
tanggal 23 November 2019 pukul 20.00.
Bentuk umum ini termasuk dalam kategori format laporan bebas. Format
laporan studi kelayakan bisnis secara umum tersusun dalam sebuah sistematika
berikut ini:
1. Judul (objek) studi kelayakan
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Daftar tabel
5. Daftar gambar
6. Daftar lampiran
7. Ringkasan
a. Pendahuluan
1) Latar belakang
2) Ruang lingkup
3) Maksud dan tujuan
4) Excecutive agency
b. Aspek pasar dan pemasaran
1) Gambaran umum prospek pasar produk
2) Produk
3) Permiintaan
4) Penawaran
5) Proyeksi permintaan dan penawaran
6) Proyeksi penjualan
7) Persaingan
8) Strategi pemasaran
9) Rekomendasi
c. Aspek teknis dan teknologi
1) Desain produk
2) Spesifikasi bahan baku dan produk
3) Proses produksi
4) Lokasi perusahaan
5) Layout pabrik
6) Peralatan dan mesin yang digunakan
7) Layout mesin
8) Rekomendasi
d. Aspek manajemen dan organisasi
1) Struktur organisasi perusahaan
2) Job description
3) Kualifikasi tenaga kerja
4) Proses rekrutmen
5) Sistem pengembangan dan kompensasi
6) Rekkomendasi
e. Aspek hukum dan legalitas
1) Bentuk perusahan
2) Prosedur perizinan
3) Lembaga/instansi terkait dengan perusahaan
4) Rencana anggaran dasar perusahaan
5) Rekomendasi
f. Aspek ekonomi dan keuangan
1) Perkiraan modal kerja
2) Perkiraan biaya investasi
3) Perkiraan harga pokok produksi
4) Perkiraan laba rugi
5) Perkiraan neraca
6) Sumber pembiayaan
7) Analisis investasi dan kelayakan
g. Kesimpulan
1) Hasil analisis aspek kelayakan
2) Penutup
8. Lampiran-lampiran
9. Daftar riwayat hidup penyusun. 7

7
Ahmad Subagyo, Studi Kelayakan, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007), 231

Anda mungkin juga menyukai