Anda di halaman 1dari 15

Kelas : 1418C

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Ditengah-tengah kondisi perekonomian yang serba sulit ini, peluang untuk mendapatkan

pekerjaan menjadi tambah sulit. Berbagai cara ditempuh orang agar mereka tidak menjadi
pengangguran. Salah satu alternatifnya adalah memulai sebuah bisnis baru. Ada banyak peluang yang
bisa dilakukan dan semuanya ada di depan mata kita, tetapi masalahnya adalah cara kita
memaksimalkannya peluang bisnis tersebut. Mungkin modal merupakan salah satu alasan utama
untuk memulai sebuah bisnis baru.
Semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha di indonesia,sehingga membuat segala macam
pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari harga,kualitas
bahan mkanan variasi menu,pelayanan baik,sampai tempat yang bersih menjaga hubungan yang baik
dengan pelanggan.
Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha yang banyak diminati
oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu bisnis dapat berjalan dengan
sukses.
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha rumah
makan,rumah makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh semua kalangan,karena baik
pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar dapat merasakan usaha rumah makan tersebut.
Para pekerja dapat meluangkan waktunya kerumah makan pada saat makan siang atau bertemu relasi
klien. Dan apabila seorang ibu rumah tangga yang menjadi wanita karir dan tidak sempat untuk
memasak untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya di rumah makan tersebut.
Rumah makan merupakan bisnis usaha yang menjanjikan. Bisnis usaha seperti ini bila
dikembangkan dengan teknik dan pendekatan pasar yang benar akan mendatangkan keuntungan yang
besar bagi pemiliknya, oleh sebab itu tidak sedikit para pengusaha yang melirik bisnis ini.
Maka dari itu kami sebagai pemakalah tertarik untuk membuka suatu usaha rumah makan
kecil-kecilan yang menjual pindang, yang di mana pindang merupakan salah satu makanan khas
masyarakat Sumatera Selatan khususnya masyarakat Palembang. Alasan kami ingin membuka usaha
ini karena banyaknya minat masyarakat Palembang mengkonsumsi pindang.
Untuk itu perlu dilakukannya suatu penelitian tentang studi kelayakan bisnis yang akan ditinjau
dari berbagai aspek yang terkait. Studi kelayakan ini untuk mengetahui besarnya dana investasi yang
dibutuhkan, market pasar yang ada, dan kendala apa saja yang mungkin terjadi dalam proses
mendirikan jenis usaha rumah makan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini
adalah untuk melakukan analisa kelayakan usaha pendirian rumah makan kami ditinjau dari berbagai
aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek keuangan, aspek sosial dan
ekonomi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek hukum, aspek dampak lingkungan.
Kelompok 4: Aspek Manajemen
1

Kelas : 1418C
1.2

1.2.1

Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Studi Kelayakan Bisnis?
2) Fungsi dan tujuan Studi Kelayakan Bisnis?
3) Apa pengetian Aspek Manajemen?
4) Apa saja aspek-aspek yang terdapat dalam Aspek Manajemen?
Tujuan
1) Mengetahui pengertian Studi Kelayakan Bisnis
2) Mengetahui fungsi dan tujuan Studi Kelayakan Bisnis
3) Mengetahui pengertian Aspek Manajemen
4) Mengetahui aspek-aspek yang terdapat dalam aspek manajemen

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Ada beberapa definisi dari pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut beberapa ahli. Berikut

ini definisi dari pengertian studi kelayakan bisnis, yaitu kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek.
Maksud dari sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh disini adalah pada akhir-akhir ini telah
banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha.
Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, telah menuntut

Kelompok 4: Aspek Manajemen


2

Kelas : 1418C
perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan atau kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat
bila diusahakan.
Dengan demikian studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah
kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat, baik
dalam arti manfaat finansial maupun dalam arti manfaat sosial. Layaknya suatu gagasan usaha atau
proyek dalam arti manfaat sosial tidak selalu menggambarkan layak dalam arti manfaat finansial, hal
ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan (Ibrahim, 2003).
2.2

Fungsi Studi Kelayakan Bisnis


Dilihat dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, peranan studi kelayakan bisnis

menjadi lebih penting lagi untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha atau proyek yang
mempunyai sumber dana dari lembaga tersebut. Dengan adanya studi kelayakan dalam berbagai
kegiatan usaha atau proyek dapat diketahui sampai seberapa jauh gagasan usaha yang dilaksakan
mampu menutupi segala kewajiban-kewajiban serta prospeknya di masa yang akan datang.
Berdasarkan pada hasil penilaian ini pula, para pihak perbankan akan menyetujui atau tidak terhadap
permintaan kredit dari usaha atau proyek yang diusulkan. Perlu juga diketahui, penentuan kredit
bukan hanya tergantung pada studi kelayakan yang diajukan, tapi juga tergantung pada jaminan
kredit, koneksi, atau hubungan antara pihak pengusaha dengan pihak perbankan disamping bonafide
tidaknya pengusaha tersebut namun demikian peranan studi kelayakan mempunyai andil yang cukup
besar dalam mendapatkan kredit.
Bagi penanam modal, studi kelayakan merupakan gambaran tentang usaha atau proyek yang
akan dikerjakan dan melalui studi kelayakan mereka akan dapat mengetahui prospek perusahaan dan
kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang diterima. Dengan studi kelayakan mereka akan dapat
mengetahui jaminan keselamatandari modal yang ditanam dan berdasarkan studi kelayakan ini pula
mereka akan mengambil keputusan terhadap investasi.
Berdasarkan pada uraian ini, peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan
pembangunan cukup besar dalam mengadakan penilaian terhadap kegiatan usaha atau proyek yang
akan dilaksanakan. Demikian pula terhadap para pengusaha ekonomi lemah, pada umumnya masalah
yang dihadapi para pengusaha, selain keterbatasan modal, juga keterbatasan sumber daya dalam
melihat prospek usaha atau proyek yang dikembangkan. Hal ini merupakan masalah baru yang
memerlukan pemecahan secara terpadu untuk pengembangan usaha. Bertitik tolak pada permasalahan
di atas, untuk meningkatkan peranan para pengusaha ekonomi lemah dalam perekonomian nasional,
selain mengatasi masalah permodalan juga diperlukan peningkatan sumber daya melalui penataran,
terutama dalam hal studi kelayakan bisnis (Ibrahim, 2003).
Kelompok 4: Aspek Manajemen
3

Kelas : 1418C
2.3

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal

yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan, untuk menghindari resiko
kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar (Husnan dan Suwarsono,
2000).
2.4

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis


Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis dan teknologis, aspek keuangan, aspek sosial ekonomi, aspek manajemen dan sumber
daya manusia, aspek hukum, dan aspek dampak lingkungan (Ibrahim, 2003).
2.5

Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

2.5.1 Pengertian Aspek Manajemen


Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk
kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa
didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami
kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara keseluruhan
haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika
memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini
akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakan
secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat erat. Apabila
salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat
tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi
manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan diterapkan secara
benar.
Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai beriku :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang
apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal
tersebut dilaksanakan.
2. Pengorganisasian (Organizing)

Kelompok 4: Aspek Manajemen


4

Kelas : 1418C
Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-perkerjaan
dalam uni-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalakan kegiatan/pekerjaan dalam
organisasi. Dalam menjalakan organisasi para pimpinan/manajer harus menggerakkan
bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara
memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk dan memberi motivasi.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai
dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera
dikendalikan.
Untuk lebih jelasnya fungsi manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat dilihat
dalam diagram di bawah ini.
Diagram Fungsi-fungsi Manajemen

Manajemen

Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengawasan

Tujuan Organisasi
atau Perusahaan

2.5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


Selanjutnya perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen
sumber daya manusia mulai dari pengadaan sampai pada penempatannya di jabatan tertentu untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang
bertalian dengan kebijaksanaan, prosedur dan praktik bagaimana mengelola atau mengukur orang
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi manajerial yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan fungsi operatif yang meliputi
pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
Analisis Jabatan

Kelompok 4: Aspek Manajemen


5

Kelas : 1418C
Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai
tujuan, organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Pihak manajemen
dan khususnya manajemen sumber daya manusia mutlak perlu mempunyai keterangan-keterangan
yang lengkap dan tepat mengenai semua jabatan untuk melaksanakan tiap fungsi operatif dengan baik.
Keterangan-keterangan jabatan tersebut diperoleh dari analisis jabatan.
Analisis jabatan adalah merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu kita perlu mengetahui
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa
pekerjaan itu harus dikerjakan.
Jadi, analisis jabatan dapat diartikan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisis dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan
spesifikasi jabatan. Uraian jabatan memuat keterangan yang lengkap, singkat, jelas dan konsisten
mengenai suatu jabatan.
Uraian jabatan memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Identitas jabatan
Fungsi jabatan
Uraian tugas
Wewenang
Tanggung jawab
Hubungan kerja
Bahan, alat dan mesin yang digunakan
Kondisi kerja
Sedangkan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang

harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan memuat antara lain;
1.
2.
3.
4.
5.

Persyaratan pendidikan
Persyaratan pelatihan
Persyaratan pengalaman
Persyaratan psikologi
Persyaratan khusus
Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber daya manusia, orientasi,

pelatihan dan pengembangan, penilaian pelaksanaan pekerjaan, perencanaan karier, kompensasi,


keselamatan

dan

kesehatan

pegawai,

serta

hubungan

ketenagakerjaan,

restrukturisasi

organisasi/perusahaan, desain pekerjaan, program pengembangan kualitas. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat dalam gambar berikut ini.
Dalam proyek baru tentunya belum bisa melakukan analisis jabatan, tetapi dapat melakukan
perancangan jabatan (job design) atau menggunakan informasi jabatan kunci (key job) dari proyek
lainyang memiliki jabatan sejenis atau menggunakan jasa expert dalam bidangnya.

Kelompok 4: Aspek Manajemen


6

Kelas : 1418C

Diagram Hasil dan Manfaat dari Analisis Jabatan


Perancangan jabatan merupan proses yang ditentukan dan diciptakan oleh karakteristik dan
kualiatas kerja dari suatu jabatan. Pada umumnya perancangan jabatan didasarkan pada pendekatan
sebagai berikut:

1. Pendekatan mekanistik
Perancangan kerja denagna pendekatan ini didasarkan pada ilmu teknik mesin dan menitik
beratkan pada tugas. Pekerjaan dirancang sedekian rupa sehingga dapat dilaksanakan seefisien
mungkin. Pekerjaan dibagi dalam tugas-tugas kecil, sederhana, distandarkan dan dilakukan
secara berulang-ulang oleh seseorang. Pekerja fisik dan kerja otak secara tegas dipisahkan.
2. Pendekatan faktor manusia
Dalam perancangan jabatan perlu memerhatikan faktor tubuh baik biologi maupun psikologi si
pekerja. Dimensi-dimensi fisik tubuh manusia perlu diperhatikan sehingga dapat mempermudah
mendesain peralatan kerja yang cocok secara biologi dan dapat mengurangi tekanan serta
kelelahan yang dialami saat bekerja.
3. Pendekatan motivasi
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi organisasi, dimana kerja dirancang untuk merangsang
motivasi para karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan
pengayaan keja (job enrichment), perluasan kerja (job enlargment) dan rotasi kerja (job rotation).
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kelompok 4: Aspek Manajemen
7

Kelas : 1418C
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis
untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu bisnis atau
perusahaan. Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada
berbagai pertimbangan antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis atau
bidang investasi yang dijalankan.
Pengadaan Tenaga Kerja
Setelah struktur organisasi terbentuk, urairan jabatan dan persyaratan jabatan tersedia, serta
jumlah sumber daya manusia telah direncanakan, maka langkah selanjutnya adalah mencari tenaga
kerja untuk mengisi jabatan yang tersedia sesuai dengan rencana atau kebutuhan perusahaan.
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pengadaan tenaga kerja meliputi penarikan, seleksi dan penempatan.
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu
sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan yang ada.
Calon karyawan atau tenaga kerja dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu sumber dari dalam
organisasi (internal) atau sumber dari luar organisasi (eksternal). Pertama, dari sumber internal adalah
karyawan yang ada dalam organisasi itu sendiri, yang digunakan untuk menjadi pejabat dalam
organisasi baru. Kedua, dari sumber ekstenal adalah tenaga kerja yang berasal dari pasar tenaga kerja
atau dari luar organisasi dan dapat diperoleh melalui periklanan, Depnaker, institusi pendidikan, dan
biro jasa.
Untuk proyek atau bisnis perluasan/pengembangan dapat menggunakan sumber internal dan
eksternal, sedangkan bagi proyek atau bisnis baru hanya menggunakan sumber eksternal saja.
Setelah dilakukan kegiatan penarikan, maka selanjutnya perlu dilakukan seleksi. Seleksi adalah
suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat yang telah
ditentukan oraganisasi. Proses seleksi diawali dari seleksi adaministrasi seterusnya dilanjutkan dengan
uni materi, uji kesehatan, uji psikologi, dan terakhir dengan wawancara. Tujuan seleksi adalah untuk
mendapatkan tenaga kerja yangpaling tepat untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Setelah proses
seleksi selesai, maka tenaga kerja siap untuk ditempatkan.
Penempatan (placement)
Berkaitan dengan pencocokan seseorang jabatan yang akan dijabatnya berdasarkan pada kebutuhan
jabatan. Selajutnya dilakukan orientasi, di mana urairan tugas digunakan untuk menyampaikan
informasi tentang tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan standar
pelaksanaaan kerja yang layak oleh karyawan.
Kompensasi
Program kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompensasi adalah penghagaan atau imbalan yang diterima
para tenaga kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Pada umumnya kompensasi dapat berupa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial.
Kompensasi finansial terdiri dari upah, gaji, komisi, bangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan
penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dan persahabatan.
Kelompok 4: Aspek Manajemen
8

Kelas : 1418C
Program kompensasi yang baik akan dapat:
1. Memperoleh tenaga kerja yang potensial dan profesional.
Program kompensasi yang baik dapat memberikan gambaran yang pasti tentang pembayaran
yang cukup menarik para pekerja, sehingga perusahaan akan mendapatkan orang yang tepat pada
waktu yang tepat dan untuk pekerjaan/jabatan yang tepat.
2. Mempertahankan karyawan yang baik.
Program kompensasi yang baik dapat membuat para karyawan betah dan merasa diperlakukan
adil terhadap apa yang mereka berikan kepada perusahaan serta kompetitif secara eksternal
sehingga mereka tidak akan pindah ke perusahaan lain.
3. Meningkatkan produktivitas.
Imbalan yang diberikan baik bersifat finansial maupun nonfinansial dapat memotivasi dan
memberi kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
4. Memudahkan sasaran strategis.
Kompensasi juga dapat memajukan sasaran organisasi seperti pertumbuhan yang cepat dan
inovatif. Sasaran ini dapat dicapai karena perusahaan bisa menciptakan budaya perusahaan
(corporate culture) yang menguntungkan dan kompetitif melaui perolehan tenaga kerja yang
baik.
Pengembangan
Selanjutnya pihak manajemen perlu melaksanakan fungsi pengembangan terhadap karyawannya
melalui pendidikan dan pelatihan karier. Pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam
menghadapi persaingan dan perubahan. Pendidikan dan pelatihan bisa dilakukan di dalam perusahaan
atau di luar perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan.
Pengembangan karier merupakan gabungan dari peningkatan-peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang dan perencanaan sumber daya manusia di dalam organisasi atau perusahaan.
Tujuan pengembangan karier adalah untuk membantu karyawan menganalisis kemampuan dan minat
mereka untuk menyesuaikan keinginan mereka untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan
kebutuhan organisasi.
Proses pengembangan karier ditentukan oleh perencanaan karier individu dan manajemen karier
perusahaan.
Perencanaan karier adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran karier dan jalur untuk
mencapai ke sasaran tersebut. Penilaian diri yang realistis dapat membantu seseorang menghindari
kesalahan-kesalahan yang dapat memengaruhi kemajuan kariernya. Sering individu menerima suatu
pekerjaan tanpa mempertimbangkan apakah sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Manajemen karier menyangkut bagaimana organisasi/perusahaan mendesain
melaksanakanprogram-program

pengembangan

karier.

Proses

ini

meliputi

dam

persiapan,

pengimplementasian, dan memonitor rencana-rencana karier yang dilaksanakan oleh individu sendiri
atau bersama-sama dengan sistem karier organisasi atau perusahaan.
Untuk mengetahui kemampuan karyawan perlu dilakukan penilaian prestasi kerja (performance
appraisal). Penilaian prestasi kerja merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja
karyawan sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karyawan dan organisasi tentang
pelaksanaan kerja mereka.
Kelompok 4: Aspek Manajemen
9

Kelas : 1418C
Dari hasil kinerja perusahaan dapat menentukan kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan serta dapat memberikan umpan balik kepada karyawan dan organisasi tentang pelaksanaan
kerja mereka.
Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang berkaitan
dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi. Bagaimana pihak manajemen merespons
tentang berbagai keinginan para karyawan termasuk hubungan antarkaryawan dan implementasi
kesepakatan kerja sama untuk menjembatani kedua kepentingan dan keinginan antara karyawan di
satu pihak dan manajemen di pihak yang lain.
Bagi perusahaan dengan adanya serikat pekerja dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam
menentukan kebijakan dan mengelola sumber daya manusianya. Bagi para pekerja dengan adanya
serikat pekerja dapat membantu mereka untuk memperoleh apa yang mereka inginkan seperti
kenaikan upah atau dapat membantu mereka dalam menghadapi pihak manajemen untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Pemeliharaan
Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai upaya nyata
agar mereka tetap betah dan mersa dihargai dalam organisasi. Hal itu dapat dilakukan dengan
melakukan pembinaan bagi karyawan yang tidak displin melaui saluran komunikasi yang efektif.
Selain itu, juga perlu memerhatikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja mereka.
Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisik dan mental karyawan
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti
kehilangan nyawa, cacat anggota tubuh, kanker paru-paru. Sedangkan kondisi psikologis atau mental
meliputi penyakit yang diakibatkan oleh stres dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah,
contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang, dan lain-lain.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dari lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah sebagi
berikut:
1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Fleksibelitas dan adaptabilitas yang lebih besar.
Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab yang alamiah seperti
tibanya pensiun, permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi, dan pemecatan karena kesalahan.
Program pensiun merupakan program yang dirancang bersamaan dengan program sumber daya
manusia lainnya. Sehingga sejak dini karyawan dan manajemen bisa mempersiapkan diri untuk
menghadapi masa tersebut.

Kelompok 4: Aspek Manajemen


10

Kelas : 1418C

2.6 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan usaha ini adalah perseorangan
Tujuan Rencana Usaha
1) Mengurai Pengangguran
2) Menciptakan Lapangan Pekerjaaan
3) Mencari Peluang Usaha

Prospek Usaha
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha rumah
makan,rumah makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh semua kalangan,karena baik
pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar dapat merasakan usaha rumah makan tersebut.
Para pekerja dapat meluangkan waktunya kerumah makan pada saat makan siang atau bertemu relasi
klien. Dan apabila seorang ibu rumah tangga yang menjadi wanita karir dan tidak sempat untuk
memasak untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya di rumah makan tersebut.

Pelaku usaha
Usaha ini akan dilakukan oleh 5-6 orang agar pekerjaan dapat dilakukan secara maksimal dan
hasil tetap optimal.
Lokasi Usaha
Jl. Tanjung Api-api KM. 10 Kec. Sukarami Kel. Kebun bunga Palembang, 30152 Sumatera Selatan
Sasaran Pasar
a) Masyarakat Sekitar
b) Penduduk perumahan
c) Pengendara yang melawati jalan
Upaya Pemasaran
Dalam sebuah produksi suatu barang tentu upaya pemasaran adalah hal yang sangat penting karena
tingkat persaingan yang tinggi. Pada usaha ini menggunakan strategi pemasaran sebagai berikut:
1) Memberikan jasa antar gratis pembelian dalam jumlah yang besar maupun kecil di sekitar
tempat penjualan
2) Penempelan pamplet atau brosur yang dapat menarik konsumen.
Kelompok 4: Aspek Manajemen
11

Kelas : 1418C
3) Memberikan harga promo sebagai upaya untuk menarik konsumen
4) Memberikan pelayanan serta cita rasa makanan yang baik.
Biodata Usaha
1)

Nama Usaha

: RM. Pindang Duo Ampera

2)

Nama pemilik

: Icha Syntia

3)

Bidang usaha

: Kuliner

4)

Jumlah karyawan

: 6 orang

5)

Badan hukum

: Usaha Dagang

6)

Alamat perusahaa

: Jl. Tanjung Api-api KM. 10 Kec. Sukarami Kel. Kebun bunga


Palembang, 30152 Sumatera Selatan

7)

Telepon

: 0896 6550 9073

8)

Email

: syntia.icha97@gmail.com

9)

Tahun berdiri

: 2015

Stuktur Organisasi
1)

Pemilik

: 1 Orang

2)

Koki

: 3 orang

3)

Pelayan

: 2 Orang

Berdasarkan struktur organisasi tersebut dibuatlah bagan sesuai dengan kemampuan mereka. Berikut
adalah bagannya:

Pemilik

Koki 1

Koki 2

Koki 3

Pegawai 1

Pegawai 2
Struktur Organisasi RM. Pindang Duo Ampera
Kelompok 4: Aspek Manajemen
12

Kelas : 1418C
Berikut ini adalah uraian mengenai tugas dari struktur organisasi rumah makan kami pemilik dari
rumah makan Pindang Duo Ampera ini adalah saya dan dibantu oleh 5 orang. Koki 1 bertugas
membuat masakan sedangkan koki 2 dan koki 3 bertugas merajang bahan-bahan masakan baik bumbu
maupun sayur mayur. Pelayan 1 dan pelayan 2 bertugas melayani pembeli serta bergantian bertugas
melayani pembayaran yang bekerja dari pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB. Untuk biaya upah para
pekerja disini penulis menggunakan asumsi dan dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu upah untuk koki
dan upah untuk pelayan. Biaya upah untuk semua para pekerja sebesar Rp 4.030.000,-

Kelompok 4: Aspek Manajemen


13

Kelas : 1418C

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha. Karena
usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika manajemen dan
organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar
suatu usaha bisa berjalan lebih mudah.
Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan proyek harus mengkooridiasikan
rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang disediakan agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai
target, artinya proyek tersebut selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya. Manajemen sumber
daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan berkaitan dengan kinerja SDM, yakni
dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam konsep manajemen
SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam
mengatur orang lain demi tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi
manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang
bersifat operatif seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja. Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu
memerlukan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal dengan
nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan.
Aspek manajemen dan SDM, dilihat dari segi usaha, usaha ini masih skala kecil atau menengah
dan operasional dilakukan secara kekeluargaan, sehingga tidak masalah jika karyawannya hanya 5
orang dan struktur organisasinya masih sederhana.

3.2

Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga

mengenai Aspek Manajemen dalam menganalis sebuah usaha yang akan dijalankan. Penulis
menyarankan kepada semua pembaca untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Kelompok 4: Aspek Manajemen
14

Kelas : 1418C

http://m.wikipedia.org/wiki/Manajemen.
Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta, Edisi ketiga
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Edisi kedua
Kasmir dan Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kelompok 4: Aspek Manajemen


15

Anda mungkin juga menyukai