Anda di halaman 1dari 16

BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

KELAYAKAN USAHA

Oleh:

KELOMPOK 4

NI LUH PUTU SINTA DEWI. (P07134017050)

NI KADEK WIDYA PUTRI YOGANDARI(P07134017051)

NI PUTU YULI WIDIANTARI(P07134017052)

I MADE RAI WIDIANTARA(P07134017053)

NI LUH PUTU INDAH NOPIANI (P07134017054)

ULFA DIANA SARI(P07134017055)

SI AYU INDAH SUKMA WATI(P07134017067)

I GEDE YOGA MAHANANDA(P07134017071)

I GUSTI AYU MADE MELINIA(P07134017077)

NI KADEK WINDAYANI(P07134017082)

I GUSTU AYU PUTERI SARASWATI(P07134017085)


KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2019

PENDAHULUAN

Latar belakang

Studi (Penilaian) kelayakan usaha atau sering disebut studi kelayakan proyek adalah
penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)
dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek” mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau
pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada
selama ini.

Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non profit bisa
berbeda. Bagi pihak yang berorientasi profit semata, biasanya mengartikan keberhasilan suatu
proyek dalam artian yang lebih terbatas dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur
dengan keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non
profit (misalnya pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa berujud
misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang
melimpah ditempat tersebut dan faktor – faktor lain yang dipertimbangkan terutama
manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu proyek yang akan dijalankan, semakin
luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin sederhana
proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan
dilaksanakan. Namun sesederhana apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya
penelitian kelayakan dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami difinisi dan tujuan secara umum mengenai kelayakan usaha
dalam kewirausahaan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui pihak-pikah yang berkepentingan dalam kelayakan usaha.

3. Mahasiswa mengetahui aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan usaha.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Usaha

Menurut Ahmad Subagyo (2007:7) Studi Kelayakan Usaha adalah Penelitian yang
mendalam terhadap suatu ide usaha tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan.
Menurut Yaqob Ibrahim (2003:1) Sudi Kelayakan Usaha adalahfeasibility study merupakan
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha/proyek yang direncanakan.

Menurut Kasmir dan Jakfar Studi Kelayakan Usaha adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Menurut Suad Husnan dan
Suwarsono Muhammad (2000) Studi Kelayakan Usaha Adalah Penelitian tentang dapat atau
tidaknya suatu proyek/usaha/usaha (biasanya merupakan proyek/usaha investasi) dilaksanakan
dengan berhasil.
B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha

Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi pihak-pihak yang berbeda, masing- masing
pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Tujuan Studi Kelayakan
Usaha Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek
dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :

1. Menghindari resiko kerugian


Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak pastian,
dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan usaha ada pihak- pihakyang
berkepentingan dengan studi kelayakan usaha tersebut.
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan usaha,
pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha.
5. Memudahkan Pengendalian
Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpanganakan muidah terdeteksi, sehingga
mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

C. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :


1. Pihak Investor
Studi Kelayakan usaha ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau
proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek
seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek
lingkungan dan aspek financial secara komprehensif dan detail sehingga dapat
dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi lebih obyektif.
1. Pihak Analis Studi Kalayakan
adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-
tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru,
pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
2. Pihak Masyarakat
Hasil Studi Kelayakan Usaha merupakan suatu peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang
muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek
tersebut.
3. Pihak Pemerintah
Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama
untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja,
selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi
kelayakan usaha yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan
menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak
penghasilan (PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran dan biaya
administrasi dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku
secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan usaha ini
adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga
tercapai pertumbuhan dan kenaikan Income perkapita.
4. Pihak Manajemen
Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang
telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.

D. Ide untuk menilai kelayakan usaha


 Menciptakan produk baru yang berbeda.
Tahapan-tahapan penting dalam pengembangan produk baru yaitu : pemunculan ide,
Pemilihan ide, Pengembangan konsep dan pengujian, Strategi pemasaran, Analisa
usaha, Pengembangan produk, Pengujian pasar, Komersialisasi
 Mengamati pintu peluang.

beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :


1. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

2. Kerugian teknik harus rendah

3. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya .

4. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.

5. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya.

6. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan

produk barunya.

 Menganalisis produk dan proses secara mendalam.


Analisis ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam menjalankan
usahanya secara efektif dan efisien antara lain :
1. Menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada
2. Menganalisa daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan
3. Mengakses kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang
potensial dalam berbagai daerah pasar untuk dilayani
4. Menganalisa kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada
basis setelah penjualan.
5. Menggerakkan sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
6. Menganalisis struktur harga yang sesuai dengan penerimaan konsumen dan juga
menyediakan pengoperasian usaha yang aktif dalam hal keuntungan dan
penghargaan pada pemilik.
 Memperhitungkan resiko.

Dalam memperhitungkan resiko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Menciptakan nilai untuk pelanggan


2. Pilih pasar dimana anda dapat melampaui yang lain
3. Hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus
meningkatkan posisi.
4. Mendayagunakan inovasi, kualitas,pengurangan biaya.
E. Aspek-aspek dalam Penelitian Studi Kelayakan Usaha

Tahapan-tahapan dalam pembuatan dan penelitian studi kelayakan hendaknya


dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus
diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan ketentuan. Ada beberapa aspek yang perlu dikaji
untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, tetapi
saling berkaitan jika satu aspek tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau
tambahan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung pada persiapan
Penilai dan kelengkapan data yang ada. Dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas mana
yang harus didahulukan dan mana yang berikutnya.

Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah
sebagai berikut :

a. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai surat izin-izin yang
dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini
merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian timbul masalah.
Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang akan
menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.

Dokumen yang diperlukan meliputi :

- Bentuk badan usaha serta keabsahannya dan untuk badan tertentu, seperti Perseroan
Terbatas atau Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman;
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Di samping dokumen di atas, perusahaan juga harus memiliki izin-izin tertentu sesuai
dengan jenis bidang usaha perusahaan. Izin-izin tersebut antara lain :

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);


- Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
- Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata
- Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit
- Izin Usaha Peternakan dan Pertanian
- Izin Usaha Domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berbeda
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
- Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.

Di samping keabsahan dokumen di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainnya, yaitu sebagai berikut :

- Bukti dari pemilik (KTP dan SIM)


- Sertifikat tanah
- Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
- Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu.
b. Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-
biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana yang akan
dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja. Selain itu,
juga ada biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi dan pendapatan. Semua ini pada
akhirnya dibuat seperti dalam bab sebelumnya, yaitu menilai jumlah kebutuhan investasi dan
pembuatan cash flow. Setelah itu baru dinilai kelayakan usaha melalui metode penilaian
investasi.

- Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Artinya, seberapa lama
uang yang diinvestasikan itu akan kembali.
- Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata
pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum
pajak dengan rata-rata investasi.
- Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara
PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur
investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present Value
(NPV). hasil intern.
- Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian
c. AspekTeknik/Operasi

Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap adalah

mengenai :

- Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gedung (penelitian mengenai
lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, bahan
baku, tenaga kerja, pemerintahan, lembaga keuangan, pelabuhan, atau
pertimbangan lainnya)
- Teknologi yang digunakan (jika menggunakan teknologi padat karya, maka akan
maka justru sebaliknya). memberi banyak kesempatan kerja, namun jika
menggunakan padat modal
- Aspek Manajemen / Organisasi
Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah :
a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)
b. Pengolahan usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan
yang berpengalaman);

d. Aspek Ekonomi Sosial


Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang

ditimbulkan apabila proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap

ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara kesuluruhan.

Dampak ekonomi menjelaskan :

 masyarakat di luar lokasi pabrik


 Peningkatan pendapatan masyarakat.

Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik ataupun

Demikian pula perusahaan perlu untuk mencantumkan dampak sosial yang ada dalam

hasil penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya

sarana dan prasarana, antara lain :


- Pembangunan jalan

- Pembangunan jembatan

- Penerangan

- Sarana telepon

- Sarana air minum

- Sarana kesehatan

- Sarana pendidikan

F. Contoh Kasus dari Kelayakan usaha.

Judul Usaha : KELAYAKAN USAHA TERNAK BABI DI UD SINDI MANDIRI


DESA BONGAN KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi, serta
pengelolaan lingkungan hidupnya. Salah satu sub sektor yang terdapat dalam pertanian adalah
sub peternakan.Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakandan membudidayakan hewan
ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Sektor peternakan berperan
penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani, penyedia lapangan kerja dan investasi
bagi masyarakat yang memiliki ternak. Usaha ternak babi sebagaian besar
dikembangkan/dipelihara oleh masyarakat Bali karena sosial budaya dan tradisi yang
berkembang di Bali. Baberapa jenis babi yang diusahkan peternak indonesia seperti: landrace,
pietrain, duroc, saddle back dan babi lokal. Jenis babi landracemerupakan jenis babi yang
umum diternakan di indonesia, babi landrace merupakan hasil persilangan antara pejantan large
white dengan induk / betina lokal. Babi ini berasal dari Denmarkdan merupakan jenis babi
pedaging (bacon) berkualitas tinggi. Berdasarkan data pupulasi ternak babi menurut
Kabupaten yang diketahui oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali pada tahun 2013 Kabupaten
Tabanan menduduki peringkat ke empat sebagai populasi ternak babi terbanyak pada tahun
2013 yang berjumlah sebesar 91.770 ekor/tahun.
Salah satu peternakan babi yang terdapat di Kabupaten Tabanan dan terletak di pusat
Kota Tabanan adalah usaha ternak babi di UDSindi Mandiri yang berlokasi di Desa Bongan,
Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Peternakan babi ini dikelola oleh bapak I Nyoman
Sukarsa beserta keluarga.Penelitian ini membahas mengenai kelayakan finansial,kelayakan
non finansial dan kendala –kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha ternak babi.
Kelayakan finansial dibahas mengenai aspek non discounting yang meliputi break event point
dan payback period sedangkan aspek discountingyang meliputi net present value, net
benefit/cost ratio, gross benefit/cost ratio, internal rate of return,dan analisis sensitivitas.
Payback period,net present value, net benefit/cost ratio, gross benefit/cost ratio, internal rate of
return digunakan untuk melihat kondisi perusahan sedangkan untuk mengetahui titik impas
(kembali modal) dari usaha ternak yang sudah dilakukan menggunakan metode break even
pointdan analisis sensivitas digunakan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-
parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan
keuntungan.Untuk mengetahui batas maksimal kemampuan proyek menghasilkan keuntungan
dilakukan perhitungan perbandingan dengan menggunakan discount factor 12% dan discount
factor19%.Kelayakan non finansial mem bahas mengenai beberapa aspek yang meliputi aspek
teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek legal/hokum,dan aspek lingkungan.
Aspek teknis membahas tentang kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya
yang menyangkut hal-hal seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout),
penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan jenis teknologi yang
akan digunakan. Aspek pemasaran membahas tentang faktor strategisatau kunci dari
keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa dari suatu perusahan. Aspek
manajemen membahas tentang pelaksanan suatu pekerjaan melalui orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksud yang nyata. Aspek legal/hukum membahas tentang studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan suatu tindakanatau ijin yang ditinjau dalam bidang hukum yang
berlaku di Indonesia.Aspek lingkungan membahas tentang dampak yang ditimbulkan jika
suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun positif.
Wawancara dan obeservasi dilakukan untuk mengetahui kendala –kendala yang
dihadapi dalam menjalankan usaha ternak babi di UD Sindi Mandiri sehingga dapat dicarikan
solusi atau jalan keluar untuk mengatasi setiap kendala yang dihadapi peternak dalam
menjalankan kegiatan usaha ternakbabi.Hasildan pembahasan yang diperoleh dalam penelitian
inimenunjukan usaha ternak babi di UD Sindi Mandiri layak dilanjutkan secara finansial jika
ditinjau aspek non discountingyang terdiri dari nilai break event point harga sebesar Rp
1.477.775/Ekordan nilai break even point unitsebesar 70,37 ekor ≈ 71 ekor babi, yang
menunjukan usaha ternak babi layak diteruskan karana sudah berproduksi lebih besar dari pada
titik impas dengan harga yang lebih tinggi dari titik impas,nilai payback period selama 15
periode atau 7,5 tahunyang berarti dalam kurun waktu 7,5 tahun peternak sudah mampu
mengembalikan seluruh modal investasinya yaitu sebesar Rp152.760.000 (∑Bt –Ct =
Ko).Aspek discounting yang terdiri dari nilai net present value UDSindi Mandiri sebesar Rp.
55.102.406yang berarti proyek usaha ternak babi di UDSindi Mandiri dapat diterima karana
nilai NPV positif atau lebih besar daripada nol dan layakuntuk dilanjutkan, nilai nilai net
benefit/cost ratiosebesar 1.29, nilai gross benefit/cost ratio sebesar 1.16 yang berarti usaha
ternak babi layak untuk dilanjutkan karana nilai net benefit/cost ratiodan nilai gross benefit/cost
ratio lebih besar dari > 1, nilai internal rate of return sebesar sebesar 19% yang berarti
feasible(Nilai IRR >Suku Bunga Bank).
Hal ini menunjukan bahwa UD. Sindi Mandiri mampu menghasilkan tingkat kuntungan
sebesar19% atau 7% lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku di bank yakni sebesar
12% dan nilai analisis sensitivitasdari perubahan harga jual ternak turun sebesar 10% dan harga
pakan turun sebesar 10%, harga jual ternak naik sebesar 10% dan harga pakan naik sebesar
10%, harga jual ternak turun sebesar 10% dan harga pakan naik sebesar 10%, harga jual ternak
naik sebesar 10% dan harga pakan turun sebesar 10% dari penjelasan diatas didapatkan
kesimpulan bahwa usaha ternak babi di UD Sindi Mandiri yang dijalankan selama dua puluh
siklus produksi atau sepuluh tahun layak untuk diteruskan,karena diperoleh nilai break even
point harga, break even point unit lebih besar dari pada titik impas dengan harga yang lebih
tinggi dari titik impas,nilai payback period dibawah umur ekonomis perusahan yakni 10 tahun,
nilai net present value positif atau lebih besar daripada nol dan layak untuk dilanjutkan,nilai
net benefit/cost ratiodan nilai gross benefit/cost ratio sebesar yang lebih besar ratio lebih besar
dari > 1 yang berarti usaha ternak babi layak untuk dilanjutkan, dan nilai internal rate of return
lebih besar dari 12%yang merupakan tingkat suku bunga yang berlaku di bank yang berarti
feasible (Nilai IRR > Suku Bunga Bank).
Secara non finansial usaha ternak babi layak jika ditinjau dari aspek teknis karana lokasi
peternakan yang jauh dari pemukiman dan dilakukanya proses pemulian ternak untuk
menghasilkan bibit ternak yang berkualitas,dari segi aspek pemasaranlayak karana usaha
ternak babi di UD. Sindi Mandiri yang mampu memenuhi permintaan pasar dengan penyedian
ternak babi yang berkualits dan memiliki bobot rata –rata 120Kg/ekor–130kg/ekor secara
berkesinambungan,dari segi aspek manajemen layak karana manajemen yang dilakukan sangat
terkontrol dalam pelaksanaan setiap kegiatan usaha ternak yang dilkakukan dapat ditangani
dengan baik walaupun semua tenaga kerja merupakan satu keluarga, dari segi aspek
legal/hokum usaha ternak babi layak karana memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP
KECIL)dengan nomer:517/462/PK/PERPJ/BPMPD yang diterbitkan oleh Pemerintah
Kabupaten Tabanan, Bidang Penanaman Modal dan Perijinan Daerah dan dari segi aspek
lingkungan usaha ternak babi dikatakan layak karana limbah yang dihasilkan kegiatan usaha
ternak babi dapat diatasi, bahkan dapat memberikan pemasukan tambahan karana adanya
proses pengolahan kotoran ternak babi menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomis,
sedangkan kendala-kendala yang dihadapi mulai ketersedian pakan ternak dan kenaikan harga
jual pakan sudah dapat diatasi oleh peternak dengan penyedian pakan alternatif (ampas tempe,
ampas tahu, kangkung dan makanan sisa), sehingga pemberian pakan tidak tergantung pakan
modern(carun).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan yang sudah dilakukan
menunjukan usaha ternak babi di UD. Sindi Mandiri layak untuk diteruskan karana layak
secara finansial dan non finansial, sedangkan kendala –kendala yang dihadapi peternak sudah
dapat diatasi oleh peternak babi. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu peternak
babi perlu mengembangkan strategi pemasaran, sarana dan prasarana teknologi agar produksi
menjadi efesien, kualitasmeningkat,dan produksi dapat ditingkatkan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora, dan
Studi kelayakan usaha merupakan penilaian yang menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu
proyek. Keberhasilan proyek memiliki pengertian yang berbeda antara pihak yang berorientasi
laba dan pihak yang tidak berorientasi laba semata.Namun demikian semua ditujukan untuk
mencapai keberhasilan dalam industrialisasi. Industrialisasi memiliki manfaat-manfaat yang
bisa diambil suatu negara. Sebaliknya industrialisasi bisa gagal karena kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan. Studi kelayakan proyek harus dilakukan untuk
mengurangi

kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam industrialisasi suatu negara. Jadi


tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Daftar pustaka

Paone, Veriyen,2012. “Penilaian Kelayakan Usaha”.

http://veriyenpaone.blogspot.com/2012/11/makalah-studi-kelayakan-bisnis.html
Malik, Abdul.2001. “Penilaian Kelayakan Usaha”.
http://malikdkp.blogspot.com/2011/10/penilaian-kelayakan-usaha.html

Hindarawa D, Iwan, Hariyono, Arik, Dwi A., Darmawan. (2006). Fundamental of Valuation
Teori dan Aplikasi Penilaian Properti.

Anda mungkin juga menyukai