Anda di halaman 1dari 3

Jamur Kandida telah dikenal dan dipelajari sejak abad ke-18 yang menyebabkan penyakit yang

dihubungkan dengan higiene yang buruk. Nama Kandida diperkenalkan pada Third International
Microbiology Congress di New York pada tahun 1938, dan dibakukan pada Eight Botanical
Congress di Paris pada tahun 1954. Candida albicans penyebab Kandidiasis terdapat di seluruh
dunia dengan sedikit perbedaan variasi penyakit pada setiap area. Kandidiasis interdigitalis lebih
sering terdapat di daerah tropis sedangkan kandidiasis kuku pada iklim dingin. Penyakit ini dapat
mengenai semua umur terutama bayi dan orang tua. Infeksi yang disebabkan Kandida dapat
berupa akut, subakut atau kronis pada seluruh tubuh manusia. Candida albicans adalah
monomorphic yeast dan yeast like organism yang tumbuh baik pada suhu 25- 30 oC dan 35-37oC.

Jamur Candida tumbuh dengan cepat pada suhu 25-37oC pada media perbenihan sederhana
sebagai sel oval dengan pembentukan tunas untuk memperbanyak diri, dan spora jamur disebut
blastospora atau sel ragi/sel khamir. Morfologi mikroskopis C. albicans memperlihatkan
pseudohyphae dengan cluster di sekitar blastokonidia bulat bersepta panjang berukuran 3-7x3-
14 µm. Jamur membentuk hifa semu/pseudohifa yang sebenarnya adalah rangkaian blastospora
yang bercabang, juga dapat membentuk hifa sejati.3-7 Pseudohifa dapat dilihat dengan media
perbenihan khusus. Candida albicans dapat dikenali dengan kemampuan untuk membentuk
tabung benih/germ tubes dalam serum atau dengan terbentuknya spora besar berdinding tebal
yang dinamakan chlamydospore. Formasi chlamydospore baru terlihat tumbuh pada suhu 30-
37oC, yang memberi reaksi positif pada pemeriksaan germ tube.

Candida sp. merupakan mikroorganisme dari golongan fungi yang menyebabkan infeksi menular
seksual. Candida sp. adalah flora normal yang terdapat pada membran mukosa, saluran
pencernaan, vagina, uretra, kulit, dan kuku. Candida merupakan jamur yang mempunyai
kemampuan untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu blastopore (blasroconidia)
adalah bentuk fenotip yang bertanggung jawab dalam tranmisi dan penyebaran, serta
germinated yeast. Oleh karena itu Candida disebut jamur dimorfik (Tortora, 2001). Perbedaan
ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhi selama proses pertumbuhan
berlangsung. Bentuk fenotip dapat menginvasi jaringan dan menimbulkan simptomatik karena
dapat menghasilkan mycelia (Wibowo, 2010).
C. albicans menimbulkan suatu keadaan yang disebut kandidiasis, Kandidiasis adalah infeksi
jamur yang terjadi karena tidak terkontrolnya pertumbuhan dari spesies Candida (akpan &
morgan, 2002), yang dapat menyebabkan sariawan (Vinces, 2004), lesi pada kulit (Bae et al,
2005), vulvaginistis (Wilson, 2005), candiduria (Kobayashi et al, 2004), gastrointestinal
candidiasis yang menyebabkan gastriculcer (Brzozowski et al, 2005) atau bahkan dapat menjadi
komplikasi kanker (Dinubile et al, 2005). Pada orang sehathidup 30-60% Candida albicans yang
hidup normal tanpa adanya keluhan namun dapat menjadi patogen bila terdapat faktor resiko
seperti menurunnya imunitas, gangguan endokrin, terapi antibiotik jangka panjang, perokok
dan kemoterapi (Mauliani, 2005).

Kandidiasis/yeast infection adalah infeksi jamur yang terjadi karena adanya pembiakan jamur
secara berlebihan, dimana dalam kondisi normal muncul dalam jumlah yang kecil. Perubahan
aktivitas vagina atau ketidakseimbangan hormonal menyebabkan jumlah Candida berlipat
ganda (muncul gejala Kandidiasis). Keadaan lain yang menyebabkan Kandidiasis adalah karena
penyakit menahun, gangguan imun yang berat, AIDS, diabetes, dan gangguan tiroid, pemberian
obat kortikosteroid dan sitostatika. Paparan terhadap air yang terus menerus seperti yang
terjadi pada tukang cuci, kencing pada pantat bayi, keringat berlebihan terutama pada orang
gemuk. Faktor lokal atau sistemik dapat memengaruhi invasi Kandida ke dalam jaringan tubuh.
Usia merupakan faktor penting yang sering kali menyebabkan kandidiasis oral/oral thrush
terutama pada neonatus. Perempuan dengan kehamilan trimester ketiga cenderung untuk
mengalami kandidiasis vulvovaginal. Keutuhan kulit atau membran mukosa yang terganggu
dapat memberikan jalan kepada Kandida untuk masuk ke dalam jaringan tubuh yang lebih
dalam dapat menyebabkan kandidemia seperti perforasi traktus gastrointestinalis oleh trauma,
pembedahan serta ulserasi peptikum, pemasangan kateter indwelling, internal feeding, dialisis
peritoneal, drainase traktus urinarius, luka bakar yang berat, dan penyalahgunaan obat bius
intravena. Kandidiasis viseral akan menimbulkan neutropenia yang menunjukkan peran
neutrofil dalam mekanisme pertahanan pejamu terhadap jamur ini. Lesi viseral ditandai oleh
nekrosis dan respons inflamatorik neutrofilik. Sel neutrofil membunuh sel jamur Candida serta

Klasifikasi Candida albicans adalah berikut:


Division : Thallophyta

Subdivisio : Fungi

Classis : Deuteromycetes

Ordo : Moniliases

Familia : Cryptococcaceae

Genus : Candida

Spesies : Candida albicans (Frobisher, 1983)

Sel jamur Candida berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong. Koloninya pada medium padat
sedikit timbul dari permukaan medium, dengan permukaan halus, licin atau berlipat-lipat,
berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Besar koloni bergantung pada umur. Pada tepi
koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang-benang halus yang masuk ke dalam medium.
Pada medium cair jamur biasanya tumbuh pada dasar tabung (Suprihatin, 1982).

Anda mungkin juga menyukai