b. Dermatitis intertriginosa
c. Dermatofitosis (tinea)
a. Trikomonas vaginalis
b. Gonore akut
c. Leukpplakia
d. Liken planus
A. Kandidiasis Albikans
1. Morfologi dan Gambaran Umum K.albikans
Struktur k. albikans terdiri dari dinding sel, sitoplasma nukleus,
membrane golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari
beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan,-glukan chitin.
(Farlane M, 2002). K. albikans dapat tumbuh pada media yang
mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya
digunakan ammonium atau nitrat, kadang – kadang memerlukan
biotin.Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi
yangberbentuk oval atau sebagai elemen filamen hyfa/pseudohyfa (sel
ragi yangmemanjang) dan suatu masa filamen hyfa disebut mycelium.
Spesies ini tumbuh pada temperatur 20 – 40 derajat Celsius.( Mc
Farlane 2002).
Gambar 01
Struktur Kandida. Albikans
1982.Greenberg, 2003).
a. Trush b. kronik Hiperplastik
Gambar .03
3. Diagnosis
Untukmenentukan diagnosis
kandidiasis harusdilakukan
pemeriksaanmikroskopis,
disamping pemeriksaan klinis
dan mengetahui riwayat
penyakit.
Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan beberapa cara yaitu
usapan(swab) atau kerokan (scraping) lesi pada mukosa atau kulit.
Juga dapat digunakan darah, sputum dan urine.(Nolte, 1982).
Selanjutnya bahan pemeriksaan tersebut diletakkan pada gelas objek
dalam larutan potassium hydroksida (KOH), hasilnya akan terlihat
pseudohyphae yang tidak beraturan atau blastospora. Selain
pemeriksaan mikroskopis.dapat dilakukan kultur dengan
menggunakan agar sabouraud`s atau eosinmethylene blue pada suhu
37 % C, hasilnya akan terbentuk koloni dalam waktu 24 – 48 jam.
(Nolte ,1982,Mc Farlen, 2002).
Pada kasus hyperplastik kandidiasis kronis pada umumnya
dilakukan biopsi,bahan pemeriksaan dapat diwarnai dengan periodic
acid schiff (P.A.S),hasilnyaakan terlihat pseudomyselia dan hifa.
(Silverman 2001, Mc Farlen, 2002).Disamping itu akan terlihat
parakeratosis dan leukosit polimorfonuklear. (Mc C ullough,
2005).Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema di bawah ini
Gambar .04
Skema pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis
kandidiasis
4. Terapi
Kandidiasis pada rongga mulut umumnya ditanggulangi dengan
menggunakan obat antijamur,dengan memperhatikan factor
predisposisinya atau penyakit yang menyertainya,hal tersebut
berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan atau penyembuhan.
(Mc Cullough 2005,Silverman 2001)
Obat-obat antijamur diklasifikasikan menjadi beberapa
golongan yaitu:(Tripathi M.D 2001)
1) Antibiotik
a. Polyenes :amfotericin B, Nystatin, Hamycin, Nalamycin
b. Heterocyclicbenzofuran : griseofulvin
2) Antimetabolite: Flucytosine (5 –Fe)
3) Azole
a. Imidazole (topical): clotrimazol, Econazol, miconazol
(sistemik) :ketokonazole
b. Triazoles (sistemik) : Flukonazole, Itrakonazole
4) Allylamine Terbinafine
5) Antijamur lainnya : tolnaftate, benzoic acid,
sodiumtiosulfat.
Dari beberapa golongan antijamur tersebut diatas, yang efektif
untuk kasuskasuspada rongga mulut, sering digunakan antara lain
amfotericine B, nystatin, miconazole, clotrimazole, ketokonazole,
itrakonazole dan flukonazole.(Mc cullough, 2005).Amfoterisin B
dihasilkan oleh Streptomyces nodusum, mekanisme kerjaobat ini yaitu
dengan cara merusak membran sel jamur. Efek samping terhadap
ginjal seringkali menimbulkan nefrositik. Sediaan berupa lozenges (10
ml ) dapat digunakan sebanyak 4kali /hari. Nystatin dihasilkan oleh
Streptomyces noursei,mekanisme kerja obat ini dengan cara merusak
membran sel yaitu terjadi perubahan permeabilitas membran sel.
Sediaan berupa suspensi oral 100.000 U / 5ml dan bentuk
cream100.000 U/g, digunakan untuk kasus denture stomatitis.
Miconazole mekanisme kerjanya dengan cara menghambat
enzimcytochrome P 450 sel jamur, lanosterol 14 demethylase
sehingga terjadikerusakan sintesa ergosterol dan selanjutnya terjadi
ketidak normalan membrane sel. Sediaan dalam bentuk gel oral (20
mg/ml), digunakan 4 kali /hari setengah sendok makan, ditaruh diatas
lidah kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan.
Clotrimazole, mekanisme kerja sama dengan miconazole,
bentuksediaannya berupa troche 10 mg, sehari 3 – 4 kali.
Ketokonazole (ktz) adalah antijamur broad
spectrum.Mekanisme kerjanyadengan cara menghambat cytochrome
P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran
sel, Obat ini dimetabolisme di hepar.Efek sampingnya berupa mual /
muntah, sakit kepala,parestesia dan rontok. Sediaan dalam bentuk
tablet 200mg Dosis satu kali /hari dikonsumsi pada waktu makan.
Itrakonazole, efektif untuk pengobatan kandidiasis penderita
immunocompromised. Sediaan dalam bentuk tablet ,dosis 200mg/hari.
selama 3 hari.,bentuk suspensi (100-200 mg) / hari,selama 2 minggu.
(Greenberg, 2003)
Efek samping obat berupa gatal-gatal,pusing, sakit kepala, sakit
di bagian perut (abdomen),dan hypokalemi Flukonazole, dapat
digunakan pada seluruh penderita kandidiasis termasuk pada penderita
immunosupresiv Efek samping mual,sakit di bagian perut,
sakitkepala,eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya dengan cara
mempengaruhi Cytochrome P 450 sel jamur, sehingga terjadi
perubahan membran sel .Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan.
Sediaan dalam bentuk capsul 50,mg,100mg, 150mg dam 200mg
Single dose dan intra vena. Kontra indikasi pada wanita hamil dan
menyusui.
Buah Apel
Mengkonsumsi buah apel setiap hari dapat mengurangi infeksi
jamur pada mulut
Teh hijau
A. KandidiasisVaginalis
1. Pengertian
Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan
oleh jamur, yang terjadi disekitar vagina. Umumnya menyerang
orang-orang yang imunnya lemah.Kandidiasis dapat menyerang
wanita disegala usia, terutama usia pubertas. Keparahannya
berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dan dari waktu
ke waktu pada wanita yang sama. Candidiasis adalah penyakit
jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
candida, biasanya oleh spesies candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-
kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau
meningitis.Nama lain dari candidiasis adalah kandidosis,
dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis,
muguet, dan moniliasis.Istilah candidiasis banyak digunakan di
Amerika, sedangkan di Kanada, dan negara-negara di Eropa
seperti Italia, Perancis, dan Inggris menggunakan istilah
Kandidosis, konsisten dengan akhiran –osis seperti pada
histoplasmosis dan lain-lain.
2. Penyebab
Kandidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida
albicans. Selain divagina dapat menyerang organ lain yaitu
kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus dll. Candida
biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
Kandidiasis vagina lebih sering terjadi terutama karena
meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB, dan obat-obatan
lainnya yang menyebabkan perubahan suasana vagina sehingga
memungkinkan pertumbuhan Candida. Kandidiasis vagina
sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam siklus
menstruasi dan pada penderita kencing manis.
3. Gejala Klinis
Adapun gejala klinis kandidiasis vaginalis yaitu :
1) Mengenai mukosa vulva (labia minora) dan vagina.
2) Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti
susu
3) pecah, dan gatal hebat.
4) Dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih.
Gambar 1
Gejala Klinis Kandidiasis
4. Diagnosa
Secret encer, berwarna kuning keabu-abuan, berbau amis
yang melekat pada daerah vagina. Selain itu diagnisis dapat
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroscopyc
menggunakan sediaan apus dari secret yang dihasilkan vagina.
5. Patogenesis
Infeksi Kandida dapat terjadi, apabila ada faktor
predisposisi baik endogen maupun eksogen.
a. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur dan
imonologi.
Perubahan fisiologi seperti kehamilan ( karena perubahan
pH dalam vagina ) : kegemukan ( karena banyak keringat ) ;
debilitas; latrogenik; endokrinopati ( gangguan gula darah
kulit ); penyakit kronik seperyi : tuberculosis, lupus
eritematosus dengan keadaan umum yang buruk. Umur
contohnya : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi
karena status imunologinya tidak sempurna. Imunologi
contohnya penyakit genetik.
b. Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan kelembaban
menyebabkan respirasi meningkat, kebersihan kulit.
Gambar 2
Patogenitas Kandidiasis Vaginalis
6. Pengobatan
1) Instatin : berupa cream, salep, emulsi.
2) Grup azol : mikonazol 2% berupa cream atau bedak,
klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan cream,
tiokonazol, bufonazol, isokonazol, siklopiroksolamin 1%
larutan, cream, antimikotin yang laen yang berspektrum
luas.
3) Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberiakan kontrimazol
500mg pervaginam dosis tunggal, sistemik diberikan
ketokonazol 2x200mg selam 5 hari atau dengan
intrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan flukonazol
150mg dosis tunggal.
4) Intrakonazol : bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis
dosis orang dewasa 2x100mg sehari, selama 3 hari.
Yogurt
7. Pencegahan
Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis.
Ada beberapa alasan :
1) Penyakit tersebut tidak begitu bahaya.
2) Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit
tersebut.
3) Ragi dapat menjadi kebal ( resistan ) terhadap obat-obatan.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah cara terbaik
untuk mencegah jangkitan kandidiasis.
DAFTAR PUSTAKA
Candidiasis-diagnosa-dan-identifikasi.html
Candidiasis-vaginalis.html
Gatal-bekas-cukur-candidiasis.html
http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Candidiasis
http://www.fk.unair.ac.id/download/files/Mikologi-1.pdf
http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?
attId=1046&page=Wicaksono%20Sigit%20Prasetyo.
www.journal.unair.ac.id/login/jurnal www.aapredbook.aapublications.ink
Penyebab-candidiasis-dan-cara-pengobatannya.html
50;4
Nolte. A.W.,1982. Oral Microbiologi,4 ed, The C.V Mosby co,St Louis,