Anda di halaman 1dari 21

Kandidiasis

Candidiasis merupakan suatu penyakit yang disebakan oleh


jamur spesies Candida, biasanya Candida albicans, yang bersifat akut
atau sub akut. Penyakit ini biasanya menyerang daerah mulut, vagina,
kulit, kuku, bronki, atau paru.Penyakit ini dapat menyebabkan
septicemia, endokarditis, atau meningitis.

Candidiasis dapat menginfeksi hospes apabila terdapat faktor


presdiposisi, endogen maupun eksogen.Faktor endogen dapat berupa
perubahan pH dalam vagina, kegemukan, debility.Sedangkan fator
eksogen mencakup hal-hal yang di luar tubuh, seperti iklim, suhu,
kelembapan, dan kebiasaan dari setiap individu.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini bervariasi tergantung


dari bagian tubuh mana yang terkena.

1. infeksi vagina (vulvovaginitis), gejalanya berupa keluarnya


cairan putih atau kekuningan disertai rasa panas, gatal, dan
kemerahan-merahan pada dinding luar vagina.
2. infeksi penis, gejalanya berupa gatal, timbulnya bercak putih
dan ruam merah bersisik di bagian glans penis yang terkadang
disertai rasa nyeri.
3. infeksi oral, sering menyerang pada bayi. Gejalanya berupa
bercak putih pada mulut atau lidah. Bila bagian yang terkena
bercak putih itu diangkat akan tampak dasar yang kemerahan
dan erosive. Ada pun infeksi oral yang terjadi di sudut mulut
dan menyebabkan retakan dan sayatan kecil yang berasal dari
gigi palsu yang bergeser sehingga tumbuh jamur pada mulut
tersebut. Infeksi ini disebut dengan Perleche.
4. infeksi intertriginosa menyerang pada lipatan-lipatan tubuh,
seperti ketiak. Gejalanya berupa bercak kemerahan, bersisik,
basah
5. infeksi granulomatosa , gejalanya berupa papul kemerahan
tertutup krusta tebal berwarna kuning.

Diagnosa dari candidiasis biasanya berdasarkan dari gejala


klinis yang ditimbulkan.Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan
langsung dan pemeriksaan biakan.

1. Pemeriksaan langsung kerokan kulit atau usapan mukokutan


diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan
gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

2. Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam


agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi
antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan
bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari
suhu 37ºC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like
colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan
membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.
Pemeriksaan biakan dilakukan dengan menanam bahan ke
dalam agar dekstrosa glukosa Sabouroud, setelah itu dapat
ditambahkan dengan antibiotic (kloramfenikol) untuk mencegah
pertumbuhan bakteri. Kemudian disimpan dalam suhu kamar
37ºC. Setelah 24-24 jam, koloni akan tumbuh.

Identifikasi untuk Candida albicans dilakukan dengan


membiakkannya pada corn meal agar. Pada media ini, akan
membentuk Chlamydoconidia dan pada serumnya akan membentuk
germ tube.

Germ tube test merupakan test yang dilakukan untuk


membedakan Candida albicans dengan candidia lainnya secara
ekonomis dan efisien. 0,3 ml serum (bisa serum manusia, kelinci,
domba) dicampur dengan sel yeast. Lalu diinkubasi dengan suhu 35-
37 oC selama 2-3 jam. Serum diambil dengan usa dan diletakkan pada
objek glass dan ditutup dengan deck glass. Bila terbentuk germ tube
maka kesimpulannya adalah Candida albicans.Germ tube merupakan
filament yang dibentuk oleh Blastoconidia dengan ciri khas tidak ada
konstriksi pada perbatasan antara Germ Tube dan Blastoconida.
Selain itu, dapat dilakukan juga dengan diagnosa banding yang
dapat dibagi berdasarkan tempatnya, yaitu :

1. Candidiasis kutis lokalisata dengan :

a. Eritrasma dengan tanda adanya lesi dilipatan yang lebih


merah, batas tegas, dan

pemeriksaan dengan sinar Wood positif.

b. Dermatitis intertriginosa

c. Dermatofitosis (tinea)

2. Candidiasis kuku dengan tinea unguium

3. Candidiasis vulvovaginitis dengan :

a. Trikomonas vaginalis

b. Gonore akut

c. Leukpplakia
d. Liken planus

Cara Pengobatan Kandidiasis Secara Medis

Pengobatan bervariasi, tergantung pada daerah yang terkena


dampak yang ditimbulkannya, seperti:

 Jika menderita candidiasis sebaiknya segera mengkonsumsi 


obat-obatan  antifungal  seperti Nistatin dan clotrimazole.
Untuk kasus-kasus yang lebih parah, ketoconazole atau
flukonazol dapat diminum sekali sehari.
 Jika anda menderita  candida esophagitis dapat di obati dengan
ketoconazole, itraconazole (Sporanox) atau flukonazol.
 Kandidiasis cornu dapat diobati dengan dengan antifungal
powders dan krim.
 Jika candidiasis terjadi pada vagina yang menyebabkan infeksi
dapat diobati dengan obat antifungal seperti butoconazole,
clotrimazole, miconazole, Nistatin, tioconazole dan terconazole.

Terdapat lima spesies kandida yaitu k.albikans, k. tropikalis, k.


glabrata, k. krusei dan k. parapsilosis. Dari kelima spesies candida
tersebut k. albikans merupakan spesies yang paling umum
menyebabakan infefksi di rongga mulut.(Nolte,1982). Adapun spesies
candida yang dibahas dalam makah ini adalah :

A. Kandidiasis Albikans
1. Morfologi dan Gambaran Umum K.albikans
Struktur k. albikans terdiri dari dinding sel, sitoplasma nukleus,
membrane golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari
beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan,-glukan chitin.
(Farlane M, 2002). K. albikans dapat tumbuh pada media yang
mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya
digunakan ammonium atau nitrat, kadang – kadang memerlukan
biotin.Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi
yangberbentuk oval atau sebagai elemen filamen hyfa/pseudohyfa (sel
ragi yangmemanjang) dan suatu masa filamen hyfa disebut mycelium.
Spesies ini tumbuh pada temperatur 20 – 40 derajat Celsius.( Mc
Farlane 2002).
Gambar 01
Struktur Kandida. Albikans

Terjadinya Kandidiasis di pengaruhi oleh beberapa faktor


terutamapengguna protesa, serostomia (sjogren syndrome),
penggunaan radio therapy, obat–obatan sitotoksis, konsentrasi gula
dalam darah (diabetes), penggunaan antibiotik atau kortikosteroid,
penyakit keganasan (neoplasma), kehamilan, defisiensi nutrisi,
penyakit kelainan darah, dan Penderita Immuno supresi (AIDS).
(Silverman S, 2001).
Penggunaan protesa menyebabkan kurangnya pembersihan oleh
saliva danpengelupasan epitel, hal ini mengakibatkan perubahan pada
mukosa.Pada penderita serostomia, penderita yang di obati oleh radio
aktif, danyang menggunakan obat – obatan sitotoksis mempunyai
mekanisme pembersihan dan di hubungkan dengan pertahanan host
menurun, hal ini mengakibatkan mukositis dan glositis.
Penggunaan antibiotic dan kortikosteroid akan menghambat
pertumbuhan bakteri komensal sehingga mengakibatkan pertumbuhan
kandida yang lebih banyak.dan menurunkan daya tahan tubuh,karena
kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune.
(Jainkittivong, 2007).
Pada penderita yang mengalami kelainan darah atau adanya
pertumbuhanjaringan (keganasan), sistem fagositosinya menurun,
karena fungsi netrofil dan makrofag megalami kerusakan.
Gambar. 02

Skema terjadinya kandidiasisi pada penderita


serostomia

Terjadinya kandidiasis pada rongga mulut di awali dengan


adanyakemampuan kandida untuk melekat pada mukosa mulut, hal ini
yang menyebabkan awal terjadinya infeksi.Sel ragi atau jamur tidak
melekat apabila mekanisme pembersihan oleh saliva, pengunyahan
dan penghancuran oleh asam lambung berjalan normal.Perlekatan
jamur pada mukosa mulut mengakibatkan proliferasi, kolonisasi tanpa
atau dengan gejala infeksi (Mc Farlane 2002).
Bahan – bahan polimerik ekstra selular (mannoprotein) yang
menutupi permukaan kandida albikans merupakan komponen penting
untuk perlekatan pada mukosa mulut. Kandida albikans menghasilkan
proteinnase yang dapat mengdegradasi protein saliva termasuk
sekretori imunoglobulin A, laktoferin, musin dan keratin juga
sitotoksis terhadap sel host.Batas – batas hidrolisis dapat terjadi pada
pH 3.0/3.5 –pH 6.0. Dan mungkin melibatkan beberapa enzim lain
seperti fosfolipase, akan di hasilkan pada pH 3.5 – 6.0. Enzim ini
menghancurkan membran sel selanjutnya akan terjadi invasi jamur
tersebut pada jaringan host. Hifa mampu tumbuh meluas pada
permukaan sel host. (Mc Farlane 2002)
2. Gambaran Klinis
Secara klinis kandidiasis dapat menimbulkan penampilan yang
berbeda,pada umumnya berupa lesi – lesi putih atau area eritema difus
(Silverman S, 2001).
Penderita kandidiasis akan merasakan gejala seperti rasa
terbakar danperubahan rasa kecap. Pada pemeriksaan klinis dapat
diklasifikasikan menjadi lima tipe yaitu akut pseudomembran
kandidiasis (thrush), kronis hiperplastik kandidiasis, kronis atrofik
kandidiasis (denture stomatitis), akut atrofik kandidiasis dan angular
sheilitis (Nolte,1982). Thrush mempunyai ciri khas dimana
gambarannya berupa plak putih kekuning – kuningan pada permukaan
mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan dengan cara dikerok dan
akan meninggalkan jaringan yang berwarna merah atau dapat terjadi
pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel – sel inflamasi sel
epitel yang mati dan koloni atau hifa. (Greenberg M. S., 2003). Pada
penderita AIDS biasanya lesi menjadi ulserasi, pada keadaan dimana
terbentuk ulser,invasi kandida lebih dalam sampai ke lapisan basal.
(Mc Farlane 2002).
Kronis hiperplastik kandidiasis disebut juga kandidiasis
leukoplakia, lesinyaberupa plak putih yang tidak dapat dikerok,
gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipehomogen.
(Greenberg.2003). Keadaan ini terjadi diduga akibat invasi miselium
ke lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga mulut, sehingga
dapat berproliferasi, sebagai respon jaringan inang. (Greenberg M
2003). Infeksi kandida pada mukosa bual , bibir dan lidah dinamakan
kandidiasis leukoplakia. Denture stomatitis dan denture sore mouth
dinamakan kandidiasis atropik kronis. Faktor predisposisi pada
kandidiasis tipe ini adalah trauma kronis yang menyebabkan invasi
jamur ke dalam jaringan . Pada penggunaan gigi palsu akan
menyebabkan bertambahnya mukus dan serum, akan tetapi
berkurangnya pelikel saliva.
Secara klinis kronis atrofik kandidiasis dapat dibedakan
menjadi tiga type yaitu inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga
pinpoint hiperemi, gambaran eritema difus, terlihat pada palatum yang
ditutupi oleh landasan geligi tiruan baik sebagian atau seluruh
permukaan palatum tersebut (15% - 65%) dan hiperplasi papilar atau
disebut juga tipe granular.(Greenberg 2003).

Akut atrofik kandidiasis, disebut juga antibiotik sore mouth.


Secara klinispermukaan mukosa terlihat merah dan kasar, biasanya
disertai gejala sakit atau rasa terbakar, rasa kecap berkurang.Kadang-
kadang sakit menjalar sampai ke tenggorokan selama pengobatan atau
sesudahnya kandidiasis tipe ini pada umumnya ditemukan pada
penderita anemia defiensi zat besi.(Greenberg, 2003).

Angular cheilitis, disebut juga perleche, terjadinya di duga


berhubungandengan denture stomatits. Selain itu faktor nutrisi
memegang peranan dalam ketahanan jaringan inang, seperti defisiensi
vitamin B12, asam folat dan zat besi, hal ini akan mempermudah
terjadinya infeksi.Gambaran klinisnya berupa lesi agak kemerahan
karena terjadi inflamsi pada sudut mulut (commisure) atau kulit
sekitar mulut terlihat pecah - pecah atau berfissure.(Nolte,

1982.Greenberg, 2003).
a. Trush b. kronik Hiperplastik

c.1 Denture Stomatitis Tipe I c.2 Denture Stomatits tipe


II. 2

c.3 Denture stomatitis Tipe III d. Angular Cheilitis

Gambar .03

3. Diagnosis
Untukmenentukan diagnosis
kandidiasis harusdilakukan
pemeriksaanmikroskopis,
disamping pemeriksaan klinis
dan mengetahui riwayat
penyakit.
Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan beberapa cara yaitu
usapan(swab) atau kerokan (scraping) lesi pada mukosa atau kulit.
Juga dapat digunakan darah, sputum dan urine.(Nolte, 1982).
Selanjutnya bahan pemeriksaan tersebut diletakkan pada gelas objek
dalam larutan potassium hydroksida (KOH), hasilnya akan terlihat
pseudohyphae yang tidak beraturan atau blastospora. Selain
pemeriksaan mikroskopis.dapat dilakukan kultur dengan
menggunakan agar sabouraud`s atau eosinmethylene blue pada suhu
37 % C, hasilnya akan terbentuk koloni dalam waktu 24 – 48 jam.
(Nolte ,1982,Mc Farlen, 2002).
Pada kasus hyperplastik kandidiasis kronis pada umumnya
dilakukan biopsi,bahan pemeriksaan dapat diwarnai dengan periodic
acid schiff (P.A.S),hasilnyaakan terlihat pseudomyselia dan hifa.
(Silverman 2001, Mc Farlen, 2002).Disamping itu akan terlihat
parakeratosis dan leukosit polimorfonuklear. (Mc C ullough,
2005).Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada skema di bawah ini

Gambar .04
Skema pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis
kandidiasis
4. Terapi
Kandidiasis pada rongga mulut umumnya ditanggulangi dengan
menggunakan obat antijamur,dengan memperhatikan factor
predisposisinya atau penyakit yang menyertainya,hal tersebut
berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan atau penyembuhan.
(Mc Cullough 2005,Silverman 2001)
Obat-obat antijamur diklasifikasikan menjadi beberapa
golongan yaitu:(Tripathi M.D 2001)
1) Antibiotik
a. Polyenes :amfotericin B, Nystatin, Hamycin, Nalamycin
b. Heterocyclicbenzofuran : griseofulvin
2) Antimetabolite: Flucytosine (5 –Fe)
3) Azole
a. Imidazole (topical): clotrimazol, Econazol, miconazol
(sistemik) :ketokonazole
b. Triazoles (sistemik) : Flukonazole, Itrakonazole
4) Allylamine Terbinafine
5) Antijamur lainnya : tolnaftate, benzoic acid,
sodiumtiosulfat.
Dari beberapa golongan antijamur tersebut diatas, yang efektif
untuk kasuskasuspada rongga mulut, sering digunakan antara lain
amfotericine B, nystatin, miconazole, clotrimazole, ketokonazole,
itrakonazole dan flukonazole.(Mc cullough, 2005).Amfoterisin B
dihasilkan oleh Streptomyces nodusum, mekanisme kerjaobat ini yaitu
dengan cara merusak membran sel jamur. Efek samping terhadap
ginjal seringkali menimbulkan nefrositik. Sediaan berupa lozenges (10
ml ) dapat digunakan sebanyak 4kali /hari. Nystatin dihasilkan oleh
Streptomyces noursei,mekanisme kerja obat ini dengan cara merusak
membran sel yaitu terjadi perubahan permeabilitas membran sel.
Sediaan berupa suspensi oral 100.000 U / 5ml dan bentuk
cream100.000 U/g, digunakan untuk kasus denture stomatitis.
Miconazole mekanisme kerjanya dengan cara menghambat
enzimcytochrome P 450 sel jamur, lanosterol 14 demethylase
sehingga terjadikerusakan sintesa ergosterol dan selanjutnya terjadi
ketidak normalan membrane sel. Sediaan dalam bentuk gel oral (20
mg/ml), digunakan 4 kali /hari setengah sendok makan, ditaruh diatas
lidah kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan.
Clotrimazole, mekanisme kerja sama dengan miconazole,
bentuksediaannya berupa troche 10 mg, sehari 3 – 4 kali.
Ketokonazole (ktz) adalah antijamur broad
spectrum.Mekanisme kerjanyadengan cara menghambat cytochrome
P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran
sel, Obat ini dimetabolisme di hepar.Efek sampingnya berupa mual /
muntah, sakit kepala,parestesia dan rontok. Sediaan dalam bentuk
tablet 200mg Dosis satu kali /hari dikonsumsi pada waktu makan.
Itrakonazole, efektif untuk pengobatan kandidiasis penderita
immunocompromised. Sediaan dalam bentuk tablet ,dosis 200mg/hari.
selama 3 hari.,bentuk suspensi (100-200 mg) / hari,selama 2 minggu.
(Greenberg, 2003)
Efek samping obat berupa gatal-gatal,pusing, sakit kepala, sakit
di bagian perut (abdomen),dan hypokalemi Flukonazole, dapat
digunakan pada seluruh penderita kandidiasis termasuk pada penderita
immunosupresiv Efek samping mual,sakit di bagian perut,
sakitkepala,eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya dengan cara
mempengaruhi Cytochrome P 450 sel jamur, sehingga terjadi
perubahan membran sel .Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan.
Sediaan dalam bentuk capsul 50,mg,100mg, 150mg dam 200mg
Single dose dan intra vena. Kontra indikasi pada wanita hamil dan
menyusui.

Pengobatan Alami Candidiasis Pada Mulut

Air dengan garam

Memanfaatkan larutan garam dengan air minum sebagai obat


kumur dapat segera mengatasi penyakit yang diakibatkan jamur
tersebut.

Buah Apel
Mengkonsumsi buah apel setiap hari dapat mengurangi infeksi
jamur pada mulut

Teh hijau

Mengkonsumsi atau meminum dua cangkir teh hijau setiap hari


akan membantu mengobati candidiasis pada mulut.

A. KandidiasisVaginalis
1. Pengertian
Kandidiasis Vaginalis adalah infeksi yang disebabkan
oleh jamur, yang terjadi disekitar vagina. Umumnya menyerang
orang-orang yang imunnya lemah.Kandidiasis dapat menyerang
wanita disegala usia, terutama usia pubertas. Keparahannya
berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dan dari waktu
ke waktu pada wanita yang sama. Candidiasis adalah penyakit
jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
candida, biasanya oleh spesies candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-
kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau
meningitis.Nama lain dari candidiasis adalah kandidosis,
dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis,
muguet, dan moniliasis.Istilah candidiasis banyak digunakan di
Amerika, sedangkan di Kanada, dan negara-negara di Eropa
seperti Italia, Perancis, dan Inggris menggunakan istilah
Kandidosis, konsisten dengan akhiran –osis seperti pada
histoplasmosis dan lain-lain.

2. Penyebab
Kandidiasis Vaginalis disebabkan oleh jamur candida
albicans. Selain divagina dapat menyerang organ lain yaitu
kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus dll. Candida
biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
Kandidiasis vagina lebih sering terjadi terutama karena
meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB, dan obat-obatan
lainnya yang menyebabkan perubahan suasana vagina sehingga
memungkinkan pertumbuhan Candida. Kandidiasis vagina
sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam siklus
menstruasi dan pada penderita kencing manis.

3. Gejala Klinis
Adapun gejala klinis kandidiasis vaginalis yaitu :
1) Mengenai mukosa vulva (labia minora) dan vagina.
2) Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti
susu
3) pecah, dan gatal hebat.
4) Dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih.

Gambar 1
Gejala Klinis Kandidiasis
4. Diagnosa
Secret encer, berwarna kuning keabu-abuan, berbau amis
yang melekat pada daerah vagina. Selain itu diagnisis dapat
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroscopyc
menggunakan sediaan apus dari secret yang dihasilkan vagina.

5. Patogenesis
Infeksi Kandida dapat terjadi, apabila ada faktor
predisposisi baik endogen maupun eksogen.
a. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologi, umur dan
imonologi.
Perubahan fisiologi seperti kehamilan ( karena perubahan
pH dalam vagina ) : kegemukan ( karena banyak keringat ) ;
debilitas; latrogenik; endokrinopati ( gangguan gula darah
kulit ); penyakit kronik seperyi : tuberculosis, lupus
eritematosus dengan keadaan umum yang buruk. Umur
contohnya : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi
karena status imunologinya tidak sempurna. Imunologi
contohnya penyakit genetik.
b. Faktor eksogen meliputi : iklim, panas, dan kelembaban
menyebabkan respirasi meningkat, kebersihan kulit.
Gambar 2
Patogenitas Kandidiasis Vaginalis

6. Pengobatan
1) Instatin : berupa cream, salep, emulsi.
2) Grup azol : mikonazol 2% berupa cream atau bedak,
klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan cream,
tiokonazol, bufonazol, isokonazol, siklopiroksolamin 1%
larutan, cream, antimikotin yang laen yang berspektrum
luas.
3) Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberiakan kontrimazol
500mg pervaginam dosis tunggal, sistemik diberikan
ketokonazol 2x200mg selam 5 hari atau dengan
intrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan flukonazol
150mg dosis tunggal.
4) Intrakonazol : bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis
dosis orang dewasa 2x100mg sehari, selama 3 hari.

Pengobatan Alami Candidiasis Pada Vagina

Yogurt

Yogurt adalah salah satu cara mengatasi infeksi Candida vagina


dengan mengoleskannya langsung ke daerah sekitar vulva atau bagian
dari alat kelamin perempuan yang terkena infeksi; dapat digunakan
sebagai supositoria dengan mencelupkan kain khusus vagina pada
yoghurt dan menempelkannya  pada vagina.

Bawang putih (Allium sativum)

Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah dan mengobati


candidiasis dengan cara mengunyah langsung bawang putih tersebut.
Dari beberapa penelitian ilmiah tentang kandungan bawang putih ini
ternyata memiliki kandungan anti jamur, anti bakteri dan
mikroorganisme lainnya.

7. Pencegahan
Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis.
Ada beberapa alasan :
1) Penyakit tersebut tidak begitu bahaya.
2) Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit
tersebut.
3) Ragi dapat menjadi kebal ( resistan ) terhadap obat-obatan.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah cara terbaik
untuk mencegah jangkitan kandidiasis.

DAFTAR PUSTAKA

Candidiasis-diagnosa-dan-identifikasi.html
Candidiasis-vaginalis.html

Gatal-bekas-cukur-candidiasis.html

Greenberg. M.S et al,2003Burket’s Oral Medicine, 10 ed, , Bc Decker Inc,

Hamilton Ontario, h. 94-8

http://www.medicine.ukm.my/wiki/index.php/Candidiasis

http://www.fk.unair.ac.id/download/files/Mikologi-1.pdf

http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?

attId=1046&page=Wicaksono%20Sigit%20Prasetyo.

www.journal.unair.ac.id/login/jurnal www.aapredbook.aapublications.ink

Jainkittivong, et al. 2007, Candidiasis in OLP patiens undergoing topical

Penyebab-candidiasis-dan-cara-pengobatannya.html

Jainkittivong, et al. 2007, Candidiasis in OLP patiens undergoing topical

steroid therapy, Triple O, 104: 61-66

Mc Cullough, Savage ,N.W.,2005, Autralia Dent. J. Medication Suplement,

50;4

Mc Farlane et al ,2002Essential of Microbiologi for dental student,Oxfort ,

New york, h. 287

Nolte. A.W.,1982. Oral Microbiologi,4 ed, The C.V Mosby co,St Louis,

Toronto, London h. 523- 32

Pinborg,J.J. ,1994 , Atlas Penyakit Mukosa mulut, Edisi ke 4.Diterjemahkan

oleh drg Kartika Wangsaraharja , Bina rupa Aksara hal. 56-58

Silverman. S Jr at al, 2001, Essential of Oral Med, BC. Decker Inc,

Hamilton, London, h. 170 – 177


Silverman .S. Jr. 1996, Color Atlas of Oral Manifestations of aids ,2ed, The

C.V Mosby , St Louis, Boston Baltimore, h. 18,28

Tripathi.K.D. ,2001, Essential of Medical Pharmacologi, Jaypee Brothers,

h771-2, 775 –8.

Anda mungkin juga menyukai