Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

Kandidiasis Mukokutaneus
Oleh :
Dimas Adytia
2013730026

Pembimbing:
dr. HERYANTO, Sp. KK.

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Definisi
Kandidosis mukokutaneus merupakan penyakit jamur, yang
bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida,
biasanya oleh spesies Candida albicans dan mengenai mulut,
vagina, penis, dan bronki atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan infeksi sistemik yang berat
Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia,
dapat menyerang semua umur, baik laki-
laki maupun perempuan. Jamur
penyebabnya terdapat pada orang sehat
sebagai saprofit. Gambaran klinisnya
bermacam-macam sehingga sulit
diketahui data-data penyebarannya
dengan tepat (2).
Patogenesis
Secara alamiah Candida ditemukan di permukaan
tubuh manusia (mukokutan), bila terjadi suatu
perubahan pada inang, jamur penyebab atau keduanya
maka terjadi infeksi. Beberapa faktor virulensi Candida
albicans antara lain: kemampuan adhesi, kemampuan
mengubah diri secara cepat dari ragi kehifa,
memproduksi enzim hidrolitik (proteinase asam dan
fosfolipase) perubahan fenotip dan ketidakstabilan
kromosom, variasi antigenik, mimikri, dan produksi
toksin
Terdapat faktor predisposisi yang dapat
mengawali infeksi candida :
Faktor endogen:

-Perubahan fisiologik: Kehamilan.


-Obesitas: karena banyak keringat
-Iatrogenik
-Endokrinopati: Diabetes Mellitus.
-Penyakit Kronik : Tuberkulosis, lupus eritematosus dengan
keadaan umum yang buruk.
-Umur : orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena
status imunologiknya tidak sempurna.
-Imunologik : pada orang-orang yang memiliki penyakit genetik
cenderung lebih mudah mengalami infeksi Candida.
Faktor Eksogen

-Penggunaan kortikosteroid
-Antibiotik
-Kontrasepsi
-Iklim, panas, dan kelembaban
-Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama
-Kontak dengan penderita misalnya trush, balanopsititis.
-Pada perleche terdapat faktor predisposisi lain, yaitu faktor
mekanikal dan defisiensi vitamin B.
Manifestasi Klinis
Kandidiasis oral
Pembagian kandidiasis oral berdasarkan bentuk lesi klinis .

-Kandidiasis pseudomembran akut:


Disebut juga Oral thrush, kandidiasis pseudomembran akut.
Tampak plak / pseudomembran, putih seperti sari susu,
mengenai mukosa bukal, lidah dan permukaan oral lainnya.
Pseudomembran tersebut terdiri atas kumpulan hifa dan sel ragi,
sel radang, bakteri, sel epitel, debris makanan dan jaringan
nekrotik. Bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa
atau mungkin berdarah dan terasa nyeri sekali.
Manifestasi Klinis
Kandidiasis atrofi akut
Disebut juga midline glossitis, kandidiasis antibiotik, glossodynia,
antibiotic tongue, kandidiasis eritematosa akut mungkin
merupakan kelanjutan kandidiasis pseudomembran akut akibat
menumpuknya pseudomembran. Daerah yang terkena tampak
khas sebagai lesi eritematosa, simetris, tepi berbatas tidak
teratur pada permukaan dorsal tengah lidah, sering hilangnya
papilla lidah dengan pembentukan pseudomembran minimal
dan ada rasa nyeri. Sering berhubungan dengan pemberian
antibiotik spektrum luas, kortikosteroid sistemik, inhalasi
maupun topical.
Kandidiasis atrofi kronis
Disebut juga denture stomatitis. Bentuk tersering pada pemakai
protese (1 diantara 4 pemakai) dan 60% diatas usia 65 tahun,
wanita lebih sering terkena. Gambaran khas berupa eritema
kronis dan edema disebagian palatum di bawah prostesis
maksilaris. Ada tiga stadium yang berawal dari lesi bintik-bintik
(pinpoint) yang hiperemia, terbatas pada asal duktus kelenjar
mukosa palatum. Kemudian dapat meluas sampai hiperemia
generalisata dan peradangan seluruh area yang menggunakan
protese. Bila tidak diobati pada tahap selanjutnya terjadi
hiperplasia papilar granularis. Pada kandidiasis atrofi kronis
sering disertai kheilitis angularis, tidak menunjukkan gejala atau
hanya gejala ringan. Candida albicans lebih sering ditemukan
pada permukaan gigi palsu daripada di permukaan mukosa. Bila
ada gejala umumnya pada penderita dengan peradangan
granular atau generalisata, keluhan dapat berupa rasa terbakar,
pruritus dan nyeri ringan sampai berat
Manifestasi Klinis
Kandidiasis hiperplastik kronis

Disebut juga leukoplakia kandida. Gejala bervariasi dan bercak


putih, yang hampir tidak teraba sampai plak kasar yang melekat
erat pada lidah, palatum atau mukosa bukal. Keluhan umumnya
rasa kasar atau pedih di daerah yang terkena. Tidak seperti
kandidiasis pseudomembran, plak disini tidak dapat dikerok.
Manifestasi Klinis

Glositis rhomboid median

Merupakan bentuk lanjutan atau varian kandidiasis hiperplastik


kronis. Pada bagian tengah permukaan dorsal lidah terjadi atrofi
papilla.
Manifestasi Klinis
Kandidiasis hiperplastik kronis

Disebut juga leukoplakia kandida. Gejala bervariasi dan bercak


putih, yang hampir tidak teraba sampai plak kasar yang melekat
erat pada lidah, palatum atau mukosa bukal. Keluhan umumnya
rasa kasar atau pedih di daerah yang terkena. Tidak seperti
kandidiasis pseudomembran, plak disini tidak dapat dikerok.
Manifestasi Klinis
Black Hairy tongue
Ditandai dengan hipertrofi papilla lidah (khas), mungkin invasi sekunder
Candida albicans dari papilla filiformis hipertrofi pada sisi dorsum lidah.
Gambaran Klinis Perleche

• Pada sudut mulut dapat terjadi secara simetri berupa eritema, rasa
sakit dan pembentukan fisur (celah). Yang paling sering sebagai
daerah eritema dan udema yang berbentuk segitiga pada kedua
komisura atau dapat berupa atropi, eritema, ulser, krusta dan
pelepasan kulit sampai terjadi eksudasi yang berulang. Reaksi jangka
panjang, terjadi supurasi dan jaringan granulasi. Kadang-kadang lesi
dapat menyeliputi vermilion ke kulit dalam bentuk fisur atau garis
lurus yang dalam berasal dari sudut mulut disebut rhagades, dalam
bentuk yang lebih parah, terutama pada pemakai protesa.
Kandidiasis Vulvovaginitis
• Keluhan yang paling menonjol pada penderita kandidasis vagina
adalah rasa gatal pada vagina yang disertai dengan keluarnya duh
tubuh vagina (fluor albus). Kadang-kadang juga dijumpai adanya
iritasi, rasa terbakar dan dispareunia. Pada keadaan akut duh tubuh
vagina encer sedangkan para yang kronis lebih kental. Duh tubuh
vagina dapat berwarna putih atau kuning, tidak berbau atau sedikit
berbau masam, mengumpal seperti “Cottage Cheese” atau berbutir-
butir seperti kepala susu.
Balanitis

• Penderita mendapat infeksi karena kontak seksual dengan wanita


yang menderita vulvovaginitis. Lesi berupa erosi, pustule dengan
dindingnya yang tipis, terdapat pada glans penis dan sulcus
coronarius.
Kandidosis Mukokutan Kronik
• Pasien dengan CMC memiliki infeksi yang berulang dan progresif
terhadap kulit, kuku dan membran mukosa. Manifestasi klinis nya
berupa kuku nyata menebal, terfragmentasi, dan berubah warna,
dengan edema dan eritema yang signifikan dari jaringan periungual
sekitarnya. Pada kulit lebih sering terjadi pada daerah akral dimana
ditandai dengan plakat serpiginous, eritematosa, hiperkeratotik
serpiginous. Plak hiperkeratotik dapat juga terjadi pada kulit kepala
yang dapat mengakibatkan alopesia.
Klasifikasi penderita dengan CMC:

• Klasifikasi penderita dengan CMC:


• CMC dengan endokrinopathy
• CMC dengan timoma
• Kandidiasis kronik terlokalisasi
• CMC dengan keratitis
-Diturunkan secara autosomal dominan. Mengenai pada anak-anak
-Kandidiasi pada daerah oral cavitas dan area popok.
PENGOBATAN
• Kandidiasis oral
• Umum - Mengurangi dan mengobati faktor predisposisi- Bila karena
gigi palsu, perlu melepas gigi palsu setiap malam dan mencuci
dengan antiseptik seperti khlorheksidin, atau larutan hipokhlorit 0,1%
untuk mengurangi jumlah Candida.
• Obat topikal : Nistatin suspensi oral, Solusio gentian violet 1-2%,
Mikonazol jel oral
• Obat sistemik :
-Ketokonazol 200 mg – 400 mg / hari selama 2-4 minggu. Untuk infeksi
kronis perlu 3-5 minggu
- Itrakonazol 100-200 mg/hari selama 2 minggu
- Flukonazol 100 mg/hari selama 5-14 hari atau 200 mg dosis sekali.
Kandidiasis vulvovaginalis tidak sulit
(KVV uncomplicated)
• Umum -:Memakai pakaian dalam dari katun dan menghindari
pakaian ketat (Jeans/Panthyhose) Bila memerlukan terapi antibiotika
maka diberikan antibiotika yang tidak berspektrum luas yaitu
golongan Eritromisin/ Azitromisin, Linkomisin/ Klindamisin atau
Kotrimoksasol (sulfa).
• Obat topikal yang ada di Indonesia: Untuk vaginitis
- Nistatin supositoria vagina 1 tablet (100.000) / malam selama 14
hari
-Amfoterisin B supositoria vagina 1 tablet (50 mg) / malam selama 7-12
hari
-. Klotrimazol tablet vagina, 1 tablet (100 mg) / malam selama 7 hari
obat oral

• Ketokonazol oral 100 mg (0,5 tablet) / hari selama 6 bulan,


merupakan pilihan yang terbaik
• Klotrimazol tablet vagina : - 2 tablet (200 mg) 2 x / minggu, atau - 1
tablet (500 mg) / minggu, atau - 1 tablet (500 mg) / 2 minggu, atau -
1 tablet (500 mg) / bulan
Kandida balanitis / balanopostitis

• Pengobatan dengan obat topikal antijamur;


-Nistatin krim dioleskan pagi dan malam selama 2 minggu
-Imidazol krim (mikonazol, klotrimazol) dioleskan pagi dan malam
selama 1 minggu
Pengobatan oral : - Flukonazol 150 mg dosis tunggal.
Memeriksa dan mengobati pasangannya
PROGNOSIS

• Prognosis baik bila faktor predisposisi dapat diminimalkan.


Kekambuhan pada pasien dengan HIV positif, perlu pemberian terapi
berulang / terapi profilaksis Komplikasi dapat terjadi pada : - pasien
leukoplakia dapat menjadi karsinoma skuamosa walaupun jarang.
pasien kandidiasis oral dengan AIDS, kandidiasis mukokutan kronis
atau dengan neutropenia dapat menjadi kandidiasis esofagus.
Kandidiasis oral dengan neutropenia dapat menjadi kandidiasis
sistemik. KVVR/kronis dapat menyebabkan dispareunia kronis hingga
mengganggu hubungan suami istri.

Anda mungkin juga menyukai