Anda di halaman 1dari 37

PENYULUHAN CANDIDIASIS

dr. Yudha Viantoro


DEFINISI

 Penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut yang disebabkan oleh spesies

Candida.

 Candida dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, paru, terkadang dapat

menyebabkan endokarditis atau meningitis.


ETIOLOGI

 Penyebab utama: Candida albicans.

 C. albicans adalah jamur dimorfik yang memungkinkan untuk terjadinya

70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan penyebab tersering

dari candidiasis superfisial dan sistemik.

 Penyebab lainnya: C. tropikalis, C. paraspilosis, C. glabrata, C. krusei,

C. pseudotropicalis, C. lusitaneae.
CARA INFEKSI

 Endogen (paling sering)

 Kontak langsung kelainan pada kulit, mukosa, kuku, genital.

 Suntikan: kandidiasis sistemik.


PREDILEKSI INFEKSI

 Lokal: Mulut, tenggorokan, kulit, vagina, kuku, paru-paru, saluran cerna.

 Sistemik: septisemia /sepsis (C. tropikalis), endokarditis (C. parapsilosis) dan

meningitis.
PATOFISIOLOGI

Infeksi Opportunistik

Faktor Endogen Faktor Eksogen

Perubahan Fisiologi Iklim, panas dan kelembaban

Umur Kebiasaan merendan kaki terlalu lama

Imunologik Kontak lesi


KLASIFIKASI

Berdasarkan tempat yang terkena:

Kandidiasis selaput lendir

Kandidiasis kutis

Kandidiasis sistemik
Kandidiasis selaput lendir
Kandidiasis Oral (Thrust)

 Tampak pseudomembran putih, coklat muda, atau kelabu pada mukosa bukal,

gusi, lidah, palatum mole dan permukaan rongga mulut yang lain.

 Bila dilakukan pengerokan terasa nyeri, pseudomembran terlepas dari

dasarnya tampak daerah basah, eritema atau berdarah.


Perleche

 Lesi berupa fisura pada sudut mulut, lesi ini mengalami erosi basah, dan

dasarnya eritema.

 Fator predisposisinya ialah pemakai gigi palsu yang tidak pas, usia lanjut

dengan kulit kendor pada lubang mulut, defisiensi riboflavin (B2).


Vulvovaginitis

 Gatal dan rasa panas pada vulva dan vagina, disertai disuria.

 Pada pemeriksaan yang ringan tampak hiperemis di labia minora dan vagina.

 Pada kelainan yang berat juga terdapat edema dan ulkus yang dangkal pada

labia minor dan vagina.

 Flour albus berwarna kekuningan. Tanda khas ialah disertai gumpalan putih

seperti susu (bahan nekrotik, sel epitel dan jamur).


Balanitis dan Balanopostitis

 Infeksi karena kontak seksual.

 Gambaran klinis:

Erosi merah superfisial dan pustula berdinding tipis diatas gland penis dan

sulkus koronarius (balanitis) dan juga pada preputium penis yang tidak di

sirkumsisi (balanopostitis).
Kandidiasis kutis
Kandidosis Intertriginosa

 Mengenai daerah lipatan-lipatan badan, dapat meluas ke kulit badan.

 Kulit nyeri, inflamasi, eritema, dan terdapat vesikel, pustula, bula, atau

papulopustular yang pecah meninggalkan permukaan yang kasar dengan tepi

erosi.
Paronikia

 Infeksi lipatan kuku proksimal.

 Terasa nyeri.

 Tanda khas:

Adanya eritema , edema, dan cairan purulen atau pus yang membentuk

kantong yang dapat menyebabkan infeksi pada kuku.


Onikomikosis

Gejala klinis:

 Diskromia unguium (perubahan warna kuku).

 Onikolisis (terlepasnya lempeng kuku dari dasar kuku).

 Hipertropia unguium (penebalan lempeng kuku).

 Kuku terasa nyeri.


Kandidiasis sistemik
Endokarditis dan Meningitis

 Endokarditis

Sering terdapat pada penderita morfinis akibat komplikasi penyuntikan yang

dilakukan sendiri, juga dapat di derita oleh penderita sesudah operasi jantung.

 Meningitis

terjadi karena penyebaran hematogen jamur.


PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-20%.

Tampak budding yeast cell (2 spora seperti angka 8),


dengan atau tanpa pseudohifa (gambaran seperti untaian sosis).
PEMERIKSAAN
2. Pengecatan gram.

Elemen jamur (budding yeast cell dan pseudo hifa) tampak sebagai gram positif
dan sporanya lebih besar dari bakteri. Dilakukan pada kandidiasis mukosa.
PEMERIKSAAN
2. Kultur.

Spesimen harus baru menggunakan media SDA (Sabouraud’s Dextrose Agar),


Pembenihan disimpan dalam suhu kamar, koloni tumbuh setelah 24-48 jam.
PENATALAKSANAAN

Umum:

o Mengurangi dan mengobati fator predisposisi.

o Mengobati infeksi sekunder dengan kompres PZ selama 3 hari dan antibiotik

yang tidak spektrum luas (eritromycin, kotrimoksasol, dan klindamycin).


PENATALAKSANAAN

Kandidiasis Oral:

1. Obat topikal

Solusio gentian violet 1% dioleskan 2 kali sehari selam 3 hari.

2. Tablet oral

- Tablet ketokonazol 200-400mg (1-2 tab)/hari selama 2-4 minggu. Apabila


kronis 3-5 minggu.

- Kapsul itrakonazol 100-200mg (1-2 tab)/hari selama 4 minggu.


PENATALAKSANAAN

Kandidiasis Vulvo Vaginalis:

1. Obat topikal

Nystatin supp vagina / malam selama 12 hari.

2. Tablet oral

- Tablet ketokonazol 200mg 2x1 selama 5 hari.

- Tablet itrakonazol 100 2x1 selama 2-3 hari.


PENATALAKSANAAN

Balanitis / Balanopostitis:

- Mikonazol cream di oleskan pagi dan malam selama 1 minggu.

- Memeriksa dan mengobati pasangannya.


PENATALAKSANAAN

Kandidiasis Kutis:

1. Obat topikal

Mikonazol cream dioleskan 2x sehari selam 2 minggu.

2. Tablet oral

- Tablet ketokonazol 1 tab/hari selama 1-2 minggu.

- Kapsul itrakonazol 1x2 caps/hari selama 1 minggu.


REFERENSI

1. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke 4 Tahun 2014.

2. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Edisi Ke 3 Tahun 2008.

3. Buku Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Ke 7 Tahun 2015.

4. Jurnal Departemen Staf Medik Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai