Oleh:
Nurul Ashikin
1911312062
Kelompok C A2 2019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2021
A. DEFINISI CANDIDIASIS
Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida
merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 %
dari populasi. Kandidasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C.
albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya
AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya
penghalang. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi
eritematus. Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar
(burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering
atau serostomia. Pada umumnya infeksi tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan
obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau
penyakit-penyakit yang menyertainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah
dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana Candida albican
merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis oral pertama sekali
dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang
kemungkinan disebabkan oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam
famili Deutromycetes, dan tujuh diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C.
krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albican
merupakan jamur terbanyak yang terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan
penyebab infeksi oportunistik. Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut
orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien
yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan
jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95% pada
pasien HIV/AIDS.
Jamur Candidia
Inflamasi
(tumbuh bercak putih di lidah)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. Nyeri Akut NOC : NIC :
Setelah dilakukan tinfakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3 hari secara komprehensif termasuk
Pasien tidak mengalami lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri, dengan kriteria frekuensi, kualitas dan faktor
hasil: presipitasi
1. Mampu mengontrol 2. Observasi reaksi nonverbal
nyeri (tahu penyebab dari ketidaknyamanan
nyeri, mampu 3. Bantu pasien dan keluarga
menggunakan tehnik untuk mencari dan
nonfarmakologi untuk menemukan dukungan
mengurangi nyeri, 4. Kontrol lingkungan yang
mencari bantuan) dapat mempengaruhi nyeri
2. Melaporkan bahwa seperti suhu ruangan,
nyeri berkurang dengan pencahayaan dan kebisingan
menggunakan 5. Kurangi faktor presipitasi
manajemen nyeri nyeri
3. Mampu mengenali 6. Kaji tipe dan sumber nyeri
nyeri (skala, intensitas, untuk menentukan intervensi
frekuensi dan tanda 7. Ajarkan tentang teknik non
nyeri) farmakologi: napas dalam,
4. Menyatakan rasa relaksasi, distraksi, kompres
nyaman setelah nyeri hangat/ dingin
berkurang 8. Tingkatkan istirahat
5. Tanda vital dalam 9. Berikan informasi tentang
rentang normal nyeri seperti penyebab nyeri,
6. Tidak mengalami berapa lama nyeri akan
gangguan tidur berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
10. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
11. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri: ……...
NIC :
NOC : 1. Gunakan penerjemah , jika
Setelah dilakukan tinfakan diperlukan
keperawatan selama 3 hari 2. Beri satu kalimat simple setiap
Pasien tidak mengalami bertemu, jika diperlukan
nyeri, dengan kriteria 3. Konsultasikan dengan dokter
4. Hambatan hasil: kebutuhan terapi bicara
Komunikasi 1. Komunikasi: 4. Dorong pasien untuk
Verbal penerimaan, intrepretasi berkomunikasi secara
dan ekspresi pesan perlahan dan untuk
lisan, tulisan, dan non mengulangi permintaan
verbal meningkat 5. Dengarkan dengan penuh
2. Komunikasi ekspresif perhatian
(kesulitan berbicara) : 6. Berdiri didepan pasien ketika
ekspresi pesan verbal berbicara
dan atau non verbal 7. Gunakan kartu baca, kertas,
yang bermakna pensil, bahasa tubuh, gambar,
3. Komunikasi reseptif daftar kosakata bahasa asing,
(kesutitan mendengar) : computer, dan lain-lain untuk
penerimaan komunikasi memfasilitasi komunikasi dua
dan intrepretasi pesan arah yang optimal
verbal dan/atau non 8. Ajarkan bicara dari
verbal esophagus, jika diperlukan
4. Gerakan 9. Beri anjuran kepada pasien
Terkoordinasi : mampu dan keluarga tentang
mengkoordinasi penggunaan alat bantu bicara
gerakan dalam (misalnya, prostesi
menggunakan isyarat trakeoesofagus dan laring
5. Pengolahan informasi : buatan
klien mampu untuk 10. Berikan pujian positive jika
memperoleh, mengatur, diperlukan
dan menggunakan 11. Anjurkan pada pertemuan
informasi kelompok
6. Mampu mengontrol 12. Anjurkan kunjungan keluarga
respon ketakutan dan secara teratur untuk memberi
kecemasan terhadap stimulus komunikasi
ketidakmampuan 13. Anjurkan ekspresi diri dengan
berbicara cara lain dalam
7. Mampu memanajemen menyampaikan informasi
kemampuan fisik yang (bahasa isyarat)
di miliki
8. Mampu
mengkomunikasikan
kebutuhan dengan
lingkungan.