Anda di halaman 1dari 14

midwifery

Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 01 April 2014

MAKALAH CANDIDIASIS

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur

Candida, yang sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai

moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut manusia,

dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada

penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%. Terkadang yang

diserang adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi bisa didapat dari dot,

pakaian, bantal, dan sebagainya.

Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan

lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana Candida albican merupakan

jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis oral pertama sekali dikenalkan oleh
Hipocrates pada tahun 377 SM, yang melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan

oleh genus Kandida. Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh

diantaranya ( C.albicans, C.tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C.

guilliermondii ) dapat menjadi patogen, dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang

terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi oportunistik. Terdapat

sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-

65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada

orang yang mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang

menjalani kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS

Penyakit ini kemudian diteliti lagi oleh Pepy. Beliau melihat jamur itu pada

moniliasis/candidiasis/sariawan pada bayi yang disebutnya oral thrush, sehingga ia menamakan

jamur itu thrush fungus. Veron (1835) menghubungkan penyakit pada bayi tersebut dengan

infeksi pada saat dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg (1840)

berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat yang tercemar jamur

merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi ini. Berdasarkan bentuknya yang bulat

lonjong dan berwarna putih diberikanlah nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian

berubah menjadi monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara lain

Wilkinson yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya Berkhout (1923) menamakan

jamur itu dalam genus candida.

B. Rumusan Masalah

1) Apa Anatomi dan Fisiologi Candidiasis ?

2) Apa Defenisi dari Candidiasis ?

3) Bagaimana Klasifisi Candidiasis


4) Apa Etiologi dan Faktor Resiko Candidiasis ?

5) Bagaimana Patogenesis terjadinya Candidiasis?

6) Bagaimana Manifestasi knilis/Gejala Candidiasis ?

7) Bagaimana Diagnosis Candidiasis?

8) Bagaimana Penatalaksanaan Candidiasis?

9) Bagaimana Pencegahan Candidiasis?

C. Tujuan

1) Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Candidiasis

2) Mengetahui Defenisi dari Candidiasis

3) Mengetahui Klasifikasi dari Candidiasis

4) Mengetahui Etiologi dan Faktor Resiko Candidiasis

5) Mengetahui Patogenesis terjadinya Candidiasis

6) Mengetahui Manifestasi knilis/Gejala Candidiasis

7) Mengetahui Diagnosis Candidiasis

8) Mengetahui Penatalaksanaan Candidiasis

9) Mengetahui Pencegahan Candidiasis

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan

mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi
(Silverman S, 2001). Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya

C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya

AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang

(Stedman, 2005). Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi

tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan daya tahan

tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS

(Farlane .M, 2002).

Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering menimbulkan

penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan berupa lesi putih atau lesi

eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut kandidiasis dapat menimbulkan keluhan

seperti rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau

labial dan rasa kering atau serostomia (Greenberg M. S., 2003). Pada umumnya infeksi tersebut

dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik

dengan mempertimbangkan kondisi atau penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S,

2001).

Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari

genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi oportunistik yang umum dari rongga

mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi

disebut kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan

candidosis atau moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis

merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan mukosa. Infeksi

Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya menyerang orang yang

imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan pasien transplantasi.


B. Etiologi/Faktor Resiko

Penyebab tersering Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya

adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C.

lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian

besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari

spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang

memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan

penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.

Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya

pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan menimbulkan

masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS,

pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum

sempurna.

Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan di dalam

vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur ini dari alat-alat

seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida dari vagina ibu ketika persalinan.

Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang tidak bersih

karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan menyebabkan jamur tumbuh

semakin cepat.

Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain :

1. HIV/AIDS

Virus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat

menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuat
tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan

berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda pertama dari infeksi HIV.

2. Kanker

Jika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah

oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti kemoterapi dan

radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida

seperti oral thrush.

3. Diabetes Mellitus

Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol

dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula, sehingga dapat

mendorong pertumbuhan candida.

4. Infeksi jamur vagina

Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat menyebabkan

candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka

jamur dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi tersebut juga dapat

mengalami oral thrush.

5. Pemakaian kortikosteroid / terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ

Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur. Kortikosteroid

(sejenis hormon steroid) dihirup/dihisap untuk perawatan pada paru-paru (misalnya asma) bisa

berdampak pada kandidiasis mulut.

6. Pemakaian antibiotik
Kadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida karena antibiotik

membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam jaringan, sehingga

pertumbuhan Candida tidak terkendali.

8. Gangguan saluran gastrointestinal yang meningkatkan terjadinya malabsorpsi dan malnutrisi.

C. Manifestasi Klinis/Gejala

Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan

sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit

dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut

bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan

lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada

mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti

terbakar.

Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri

(walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak dapat menyebabkan

penyakit lain. Kandidiasis dapat menyebabkan bayi menangis saat makan dan minum

(kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi menjadi malas minum ASI sehingga berat

badannya tak kunjung bertambah. Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain

bila ada faktor yang memperberat (misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).

1. Pada anak-anak dan dewasa

Awalnya, seseorang mungkin tidak menyadari gejala oral trush. Tergantung pada

penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk waktu yang lama. Gejala-

gejala tersebut, antara lain:

a. Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)
b. Lesi menyerupai keju

c. Nyeri

d. Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores

e. Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)

f. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut

g. Kehilangan selera makan

Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus

(Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan menelan

atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.

2. Pada bayi dan ibu menyusui

Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki kesulitan makan atau

rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi tersebut kepada ibu mereka selama

menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi candida mungkin mengalami tanda-tanda dan

gejala, antara lain:

a. Puting berwarna sangat merah, sensitif, dan gatal

b. Terdapat serpihan kulit di daerah berwarna gelap yang melingkari puting (areola)

c. Puting terasa sakit saat menyusui

d. Sakit yang tajam jauh di dalam payudara

D. Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1. Oral hygiene yang baik
2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang

berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin

kebersihannya daripada botol dot bayi

3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya,

jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas

4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu

5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup

6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap

E. Penanganan

1. Cara penanganan kandidiasis secara medis:

Jika menderita kandidiasis sebaiknya segera mengkonsumsi obat-obatan antifungal seperti

niztatin dan clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang lebih parah, ketoconazole atau flukonazol

dapat diminum sekali sehari.

Jika anda menderita candida esopagitis dapat diobati dengan ketoconazole, itraconazole

(sporanox) atau flukonazol.

Kandidiasis curno dapat diobati dengan antifungal powders dank krim.

Jika kandidiasis terjadi pada fagina yang menyebabkan infeksi dapat diobati dengan obat anti

fungal seperti butoconazole, clotrimazole, miconazole, nistatin, tioconazole dan terconazole.

2. Upaya Penanganan secara askeb

Peran bidan dalam upaya penanganan penyakit Candidiasis yaitu :


Memberikan penyuluhan tentang kebersihan organ reproduksi genitalia, dengan cara menjaga

kebersihan individu dan lingkungan untuk mencegah pertumbuhan jamur yang dapat

menyebabkan infeksi

Hindari sabun yang dapat menyebabkan iritasi, vagina spray, dan semprotan air.

Ganti pembalut secara teratur.

Gunakan pakaian dalam dari katun yang longgar dan menyerap keringat, hindari pakaian dalam

dari nilon.

Menjaga pola makan sesuai dengan standar kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Melatih masyarakat yang pernah terjangkit Candidosis Vagina untuk terbiasa berperilaku hidup

sehat.

Menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi yogurt atau suplemen yang mengandung

laktobasilus, akan meningkatkan tumbuhnya bakteri baik di dalam usus sehingga menekan

tumbuhnya kandida serta menyarankan masyarakat untuk menghindari makanan & minuman

yang banyak mengandung gula atau alcohol karena dapat merangsang tumbuhnya Kandidas

Apabila Kandidiasis kambuh kembali, Bidan menyarankan masyarakat untuk

mengkonsultasikannya dgn dokter, untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan demi

mengurangi kemungkinan terulangnya penyakit ini karena itu bukan kewenangn seorang bidan.
BAB III

PEMBAHASAN

Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya

disebut Monilia. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini

mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001).

Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan

lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida.


Penyebab tersering Candidiasis adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya

adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C.

lusitaneae. Genus Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian

besar dari spesies candida tersebut patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari

spesies tersebut tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah jamur dimorfik yang

memungkinkan untuk terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida, sehingga merupakan

penyebab tersering dari candidiasis superfisial dan sistemik.

Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut bayi dan sering

menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan

dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat

berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental

berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut

yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.

Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1. Oral hygiene yang baik
2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak immunoglobulin yang

berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu juga jauh lebih terjamin

kebersihannya daripada botol dot bayi

3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya,

jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas

4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum susu

5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup

6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans.

Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS),

perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang

(Stedman, 2005). Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida

albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya gigi, gigi palsu

yang tidak pas). Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan

kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).

B. Saran

- Bagi pasien

Untuk mencapi keberhasilan dalam asuhan penanganan candidiasis dengan keluhan maka

diperlukan kerjasama yang baik dengan ibu untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul .

- Bagi petugas

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam

tugasnya sebagai pelaksana pelayanan pada candidiasis dengan keluhan .

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.


Wong,Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.

FKUI. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. FKUI : Jakarta.

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. ILMU KEBIDANAN. Edisi IV. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/candidiasis-vaginalis.html

http://medical-kesehatan.blogspot.com/2009/09/kandidiasis.html

http://artikelkesehatantubuh.blogspot.com/2011/12/penyakit-kandidiasis.html

Anda mungkin juga menyukai