Di Ruang Melati
Oleh:
Ahdal Casanoval
P17212195005
JURUSAN KEPERAWATAN
OLEH :
AHDAL CASANOVAL
P17212195005
Ahdal Casanoval
P17212195005
A. Definisi
Kandidiasis oral adalah salah satu infeksi fungal yang mengenai mukosa oral.
Lesi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candida albicans adalah salah satu
komponen dari mikroflora oral dan sekitar 30-50% orang sebagai karier organisme
ini. Tedapat lima tipe spesies kandida yang terdapat di kavitas oral, diantaranya
adalah:
1. Candida albicans
2. Candida tropicalis
3. Candida krusei
4. Candida parapsilosis
B. Etiologi
dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut patogen
Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan
tidak berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru
akan menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh
rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid, dan
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan
di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur
ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida dari
vagina ibu ketika persalinan. Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat
keadaan mulut bayi yang tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak
dibersihkan sehingga akan menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat. Faktor-faktor
1. HIV/AIDS
tubuh. Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang
biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin
2. Kanker
melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit,
seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat
3. Diabetes Mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang
tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat
seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama persalinan.
Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur.
6. Pemakaian antibiotic
Kadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida
karena antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam
7. Leukimia
malnutrisi.
albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena
C. Patofisiologis
Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang oleh
candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya memang
keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik,
yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi
dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling
sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini yang
jangka waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun
dalam mulut yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan antibiotik yang tidak
candida albicans yang dalam keadaan normal tidak memberikan reaksi apapun pada
tubuh berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu sendiri
kandida, yang dapat melindungi kandida dari fungsi imunitas tuan rumah. Selain
itu kandida juga akan mengeluarkan zat toksik terhadap netrofil dan fagosit lain.
1. Interaksi antara kandida dengan flora normal kulit lainnya akan mengakibatkan
berkembangnya infeksi.
2. Secara umum diketahui bahwa interaksi antara mikroorganisme dan sel pejamu
albicans yang mempunyai aktifitas adhesif. Khitin, komponen kecil yang terdapat
pada dinding sel Candida albicans juga berperan dalam aktifitas adhesif. Pada
umumnya Candida albicans berada dalam tubuh manusia sebagai saproba dan
infeksi baru terjadi bila terdapat faktor predisposisi pada tubuh pejamu.
D. Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut
dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu
namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil
justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh spesies candida
biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada
membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi
mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut tidak berbahaya dan dapat sembuh
sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak dapat
makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi menjadi
malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung bertambah. Candida pada
mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada faktor yang memperberat
Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan
a) Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan
amandel (tonsil)
c) Nyeri
e) Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi
tiruan)
dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan
tenggorokan.
2. Pada Bayi dan Ibu Menyusui
Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki
kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi
tersebut kepada ibu mereka selama menyusui. Wanita yang payudaranya terinfeksi
(areola)
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 % atau
dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2. Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud,
pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu
370C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.
pemberian flukonazol.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau
kumur.
F. Penatalaksanaan
2. Topikal
a) Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan
c) Amfoterisin B.
3. Sistemik
a) Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini
atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150
mg dosis tunggal.
a) Kandidiasis intertriginosa
Pasien dengan infeksi yang luas ditambahkan dengan flukonazol oral 100 mg
b) Diaper disease
bayi atau pasta zinc oxide merupakan tindakan pencegahan yang adekuat.
Terapi topikal yang efektif yaitu dengan nistatin, amfoterisin B, mikonazol atau
klotrimazol.
c) Paronikia
Pengobatan dengan obat topikal biasanya tidak efektif tetapi dapat dicoba
untuk paronikia kandida yang kronis. Solusio kering atau solusio antifungi dapat
Mekanisme kerja dari grup azole adalah menghambat sintesis dari ergosterol
bentuk ragi ke bentuk hifa yang merupakan bentuk invasive dan patogenik dari
parasit.
fungi tapi hanya bekerja sedikit pada sel mamalia dan tidak bekerja pada
bakteri. Obat ini mengikat membrane sel dan menghalangi fungsi permeabilitas
jangkauan yang luas pada kulit pathogen. Obat ini menghambat epoxidase yang
terlibat dalam sintesis ergosterol dari bagian dinding sel jamur
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
persepsi klien terhadap penyakitnya, bagaimana kelainan kulit dimulai? Apa pemicu?
Data objektif:
1. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara
jari tangan atau kaki, glans penis, dan umbilicus, berupa bercak yang berbatas
tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan
daerah yang erosive, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi
primer.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
Tujuan :
Kriteria Hasil :
1) Menggigil menurun
3) Kejang menurun
4) Akrosianosis menurun
6) Piloereksi menurun
Tindakan :
Observasi
Terapeutik
5) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami keringat berlebihan
Kolaborasi
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama x24 jam, integritas kulit dan
jaringan meningkat
Kriteria Hasil :
1) Elastisitas meningkat
2) Hidrasi meningkat
3) Perfusi jaringan meningkat
6) Nyeri menurun
7) Perdarahan menurun
8) Kemerahan menurun
9) Hematoma menurun
Tindakan :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
FKUI. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1Edisi VI. FKUI: Jakarta.
Hakim dan Ramadhian. 2015. Kandidiasin Oral. Majority | Volume 4 | Nomor 8 | Desember
2015 |53
Hasan Rusepno. 2008. Ilmu Keperawatan. Jakarta: FKUI.
PPNI . 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.