Anda di halaman 1dari 25

Candidiasis Oral

Farah Alya Irsalina G992003048


Lathifah Kurniawati G992003002
Felicia Hananto G992102021
Agni Shalha Ali G992102004

Pembimbing :
drg. Betty Saptiwi, M.Kes
Definisi

Kandidiasis mulut merupakan


infeksi jamur oportunistik yang
umumnya mengenai mukosa
mulut. Infeksi mulut tersebut
disebabkan oleh jamur jenis
Candida, paling sering adalah
spesies Candida albicans.
Klasifikasi
1. Primary Oral Candidosis (Group I)
A. Acute Candidiasis C. Candida-associated lesions in oral
i. Pseudomembranous candidiasis cavity
(oral thrush) i. Angular cheilitis
ii. Erythematous (atrophic) ii. Denture related stomatitis
candidiasis iii. Median rhomboid glossitis
B. Chronic Candidiasis D. Keratinized primary lesions
i. Erythematous (atrophic) superinfected with Candida
candidiasis i. Leukoplakia
ii. Hyperplastic candidiasis (Candida ii. Lichen planus
leukoplakia) iii. Lupus erythematosus

2. Secondary Oral Candidosis (Group II)


Manifestasi oral yang disebabkan mukokutan sistemik
Epidemiologi
1.Kandidiasis oral sering terjadi pada penderita
imunokompromais
2.Prevalensi pada pria dan wanita hampir sama
3.Insidensi :
 Neonatus (45%),
 Anak-anak (45-65%)
 Orang dewasa (30-45%)
 Pengguna gigi tiruan jangka panjang (50-65%)
 Leukimia akut dengan kemoterapi (90%)
 Pasien HIV (95%)
4.Pada pasien imunokompromais, infeksi dapat menjadi
sistemik sehingga meningkatkan mortalitas
Epidemiologi
1.Kandidiasis oral sering terjadi pada penderita
imunokompromais
2.Prevalensi pada pria dan wanita hampir sama
3.Insidensi :
 Neonatus (45%),
 Anak-anak (45-65%)
 Orang dewasa (30-45%)
 Pengguna gigi tiruan jangka panjang (50-65%)
 Leukimia akut dengan kemoterapi (90%)
 Pasien HIV (95%)
4.Pada pasien imunokompromais, infeksi dapat menjadi
sistemik sehingga meningkatkan mortalitas
ETIOLOGI DAN
FAKTOR RISIKO
Etiologi Oral Candidiasis
Etiologi Candida
Utama albicans Terdapat beberapa spesies
Kandida yang ditemukan dapat
Cadida menyebabkan kandidiasis oral 
Etiologi krusei paling sering adalah C. albicans
(80% mulut normal, menyebabkan
Candida 50% dari seluruh kandidiasis)
Etiologi dubliniensis
Lainnya Candida
glabrata

Candida
tropicalis

(Millsop,2016)
Faktor Risiko
FAKTOR PATOGEN
• Jamur candida dapat melakukan metabolism glukosa dalam kondisi aerobik
dan anaerobik.
• Faktor adhesi dinding sel (mannose, C3d, mannoprotein dan saccharin)
• Sifat hidrofobik dan kemampuan adhesi dengan fibronektin host berperan
dalam inisial infeksi
Faktor Risiko
FAKTOR LOKAL
• Fungsi kelenjar saliva yang terganggu
• Penggunaan obat-obat inhalasi steroid
• Penggunaan gigi palsu (terbentuknya mikroba dalam pH rendah, oksigen
rendah, anaerobik)

FAKTOR SISTEMIK
• Penggunaan obat antibiotik spektrum luas
• Obat bersifat imunosupresi
• Kondisi predisposisi lainnya (merokok, diabetes, sindrom cushing’s, Infeksi
HIV)
PATOFISIOLOGI
1. Planktonic yeast cell menempel permukaan. 5. Beberapa spesies seperti C. glabrata tidak membentuk hifa, melainkan membentuk biofilm
Lingkungan sesuai = overgrowth 6. Enzim hidrolitik memfasilitasi invasi ke endotel dengan cara endositosis dan penetrasi aktif
2. Adherence: Sel menempel pada host melalui 7. Sel yeast masuk ke dalam darah (candidaemia)
adhesion 8. Destruksi permukaan epitel dan mukosa oleh enzim dan protein sitolitik menimbulkan berbagai
3. Pembentukan hifa dan meluas jenis kandidiasis
4. Adhesi/invasi epitel/endotel (Mba,2020)
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS

Anamnesis :
- Adanya rasa sakit, perih atau panas pada rongga mulut
- Nyeri ketika menelan
- Terasa sesuatu yang mengganjal dalam rongga mulut
- Adanya warna putih di bagian mukosa
- Mukosa kering
- Ageusia  hilang kemampuan pengecapan lidah
- Memiliki faktor Resiko

(Pappas, 2004; Pappas, 2016)


Pemeriksaan Fisik
1. Plak pseudomembranous keputihan di daerah lidah,
palatum, atau mukosa bukal
2. Susah dihilangkan
3. Painless
4. Berkurangnya indera pengecap
Pemeriksaan
Penunjang
● Kultur
● Sitologi eksfoliatif
● Biopsi  Kandidiasis
hiperplastik
● Pemeriksaan sistemik  untuk
mengetahui bukti
immunocompromised pada
tubuh  HIV, adrenal
insufficiency, malnutrition,
steroid use, and diabetes
Pemeriksaan
Penunjang
TATALAKSANA
Tatalaksana Non-Medikamentosa
1. Pertahankan oral hygiene
2. Koreksi faktor predisposisi
Tatalaksana Medikamentosa
1st line:
1. Nystatin  tersedia sebagai obat topikal dalam bentuk krim 3-4x/hari selama 1
minggu dan suspensi oral 100.000 U/mL 5 mL 4x/hari habis makan 1 minggu
2. Ampoterisin B  Lozenge 10 mg atau suspensi oral 100 mg/ml 3-4x/hari 14
hari
3. Kotrimazol  krim dan tablet 10 mg 2-3x/hari 3-4 minggu

2nd line:
4. Ketokonazol  200-400 mg tab 1-2x/hari selama 2 minggu
5. Flukonazol  50-100 mg kapsul 1x/hari 2-3 minggu
6. Itrakonazol  100 mg 1x/hari
KOMPLIKASI DAN
PROGNOSIS
Prognosis & Komplikasi

Prognosis Komplikasi
Berhubungan erat 1. Esofagitis candida  banyak dilaporkan pada
dengan derajat pasien gangguan system imun
keparahan Faktor 2. Kandidiasis bronkopulmoner
3. Keterlibatan trakea dan esofagus (disfagia dan
Predisposisi gangguan pernafasan)
4. Kandidiasis sistemik
Edukasi

Oral Berhenti Rutin Memantau


Hygiene Merokok periksa ke faktor
dokter gigi predisposisi
Daftar Pustaka
1. Millsop JW, Fazel N. Oral candidiasis. Vol. 34, Clinics in Dermatology. Elsevier B.V.; 2016. 487–494 p.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.clindermatol.2016.02.022
2. Hakim, L., & Ramadhian, M. R. (2015). Kandidiasis oral. Jurnal Majority, 4(9), 53-57.
3. Mba, I. and Nweze, E., 2020. Mechanism of Candida pathogenesis: revisiting the vital drivers. European
Journal of Clinical Microbiology & Infectious Diseases,.
4. Pappas, PG, Rex, JH, Sobel, JD, Filler, SG, Dismukes, WE, Walsh, TJ, Edwards, JE. Guidelines for
Treatment of CandidiasisCID, 2004;38: 161-89
5. Pappas PG, Kauffman CA, Andes DR, et al. Clinical Practice Guideline for the Management of
Candidiasis: Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 2016;62(4):e1-e50
6. Amrit Sharma. Oral candidiasis: An opportunistic infection: A review. Int J Appl Dent Sci 2019;5(1):23-27.
7. Vila T, Sultan AS, Montelongo-Jauregui D, Jabra-Rizk MA. Oral Candidiasis: A Disease of Opportunity. J
Fungi (Basel). 2020 Jan 16;6(1):15. doi: 10.3390/jof6010015. PMID: 31963180; PMCID: PMC7151112.
8. Singh A, Verma R, Murari A, Agrawal A. Oral candidiasis: An overview. J Oral Maxillofac Pathol. 2014
Sep;18(Suppl 1):S81-5. doi: 10.4103/0973-029X.141325. PMID: 25364186; PMCID: PMC4211245.
Daftar Pustaka
1. Hakim L dan Ramadhian M. 2015. Kandidiasis Oral. Majority, vol.4(8);pp.53.
2. Taylor M dan Raja A. 2020. Oral candidiasis. NCBI. Statpearls. Available online:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545282/ (diakses pada tanggal 16 Maret 2021)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai