Anda di halaman 1dari 16

TRICHURIASIS

PUTRI HARDYANTI
1310211142

DEFINISI
Trichuriasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Trichuris trichiura (cacing cambuk) yang hidup di usus


besar manusia khususnya caecum yang penularannya
melalui tanah.

EPIDEMIOLOGI
Tersebar di seluruh dunia, prevalensinya paling tinggi

berada di daerah panas dan lembab seperti di negara


tropis dan juga di daerah-daerah dengan sanitasi yang
buruk
Cacing ini merupakan penyebab infeksi cacing kedua
terbanyak pada manusia di daerah tropis
Telur T.trichiura tidak dapat bertahan dalam suasana yang
kering (37C) atau yang dingin sekali. Temperatur lethal
untuk T.trichiura +52C dan -9C. Dilingkungan optimal
bertahan hingga 6 thn.

TAXONOMI
Kingdom : Animalia
Phylum

: Nemathelminthes
Kelas
: Nematoda
Sub kelas : Adenophorea
Ordo
: Epoplida
Super famili : Trichinellidae
Famili : Trichuridae
Genus
: Trichuris
Spesies : Trichuris trichiura

MORFOLOGI
Telurnya berukuran 50 x 25 mikron,

bentuknya khas seperti tempayan


kayu atau biji melon.
Pada kedua kutub telur memiliki
tonjolan yang jernih yang
dinamakan mucoid plug.
Tonjolan pada kedua kutub.kulit
telur tersebut bagian luar berwarna
kekuningan dan bagian dalammya
jernih.
Pada stadium lanjut telur kadang
tampak sudah berisi larva cacing.
Cacing betina bertelur sebanyak
3.000 20.000 telur tiap hari.

T.trichiura berbentuk mirip cambuk,

sehingga disebut sebagai cacing


cambuk.
Anteriornya -> 3/5 bagian
tubuhnya, halus mirip benang.
Posterior -> 2/5 bagian tubuhnya
tampak lebih tebal.
Bagian kaudal cacing jantan
melengkung ke ventral 360 dan
dilengkapi dengan spikulum.
Bagian kaudal cacing betina
membulat dan tumpul mirip koma.
Panjang cacing betina 35- 50 mm.
panjang cacing jantan 30-45 mm.

SIKLUS
HIDUP

Click icon to add picture

SIKLUS HIDUP
Telur tertelan oleh manusia -> masuk usus & menetas di

dalamnya -> larva keluar mll dinding telur -> masuk ke


usus halus -> menjadi dewasa -> cacing ke bag.distal
usus -> menuju kolon -> cacing dewasa jantan & betina
kopulasi -> cacing betina menjadi gravid -> cacing betina
akan bertelur yg akan bercampur dgn feses di dalam usus
besar -> telur + feses keluar saat BAB -> telur akan
mengalami pematangan dlm waktu 6 minggu dlm
lingkungan yg sesuai.

MANIFESTASI KLINIS
Infeksi ringan pada manusia biasanya tanpa gejala.
Kelainan patologi disebabkan oleh cacing dewasa.
Bila jumlah cacing cukup banyak dapat menyebabkan

colitis dan apendisitis akibat blokade lumen appendics.


Infeksi yang berat : nyeri perut, tenesmus, diare berisi
darah dan lendir (disentri), anemia, prolapsus rektum, dan
hipoproteinemia.
Pada anak : jari tabuh (clubbing fingers) akibat anemia
dan gangguan pertumbuhan.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Px Fisik
Px Penunjang
Ditemukan telur cacing T.trichiura dalam tinja

Pemeriksaan yang direkomendasikan adalah


pemeriksaan sampel tinja dengan tehnik hapusan tebal
cara Kato-Katz. Metode ini dapat mengukur intensitas
infeksi secara tidak langsung dengan menunjukkan
jumlah telur per gram tinja (Epg).

Dengan metode Kato-Katz, penghitungan egg per

gram (Epg) didapat dengan mengalikan jumlah telur


yang dihitung dengan faktor multiplikasi. Faktor ini
bervariasi bergantung dari berat tinja yang digunakan.
WHO merekomendasikan hapusan yang menampung
41,7 mg tinja , di mana dengan faktor multiplikasinya
24.
WHO menetapkan derajat intensitas infeksi sebagai
berikut (Katzung, 2004) :
a. Derajat ringan : 1 999 Epg
b. Derajat sedang
: 1.000 9.999 Epg
c. Derajat berat : > 10.000 Epg

TERAPI
ALBENDAZOL
- Antihelmintik oral berspektrum-luas.
- Diabsorpsi secara tidak teratur (meningkat dgn makanan
berlemak & kemudian mengalami metabolisme lintaspertama di hati menjadi metabolit aktifnya yaitu albendazol
sulfoksida.
- Mek. Kerja : menghambat sintesis mikrotubulus.
- Pemberian : diberikan pada keadaan lambung kosong untuk
melawan parasit intralumen, diberikan bersama makanan
berlemak untuk parasit jaringan.

- Dosis Dewasa & anak usia > 2 thn : dosis tunggal

sebesar 400 mg per oral.


- Efek samping : 1-3 hari bebas efek samping. Kalo lebih
kemungkinan terjadi distres epigastrium ringan, diare, nyeri
kepala, mual, pusing, kelelahan, insomnia.

MEBENDAZOL
- Memiliki aktivitas antihelmintik berspektrum luas dan efek
samping yg rendah.
- Mek. Kerja : menghambat sintesis mikrotubulus.
- Penggunaan : Digunakan sebelum atau sesudah makan,
tabletnya harus dikunyah sebelum ditelan.
- Dosis Dewasa & anak usia > 2 thn : 100 mg 2x sehari
selama 3 hari.
- Efek samping : mual ringan, muntah, diare, & nyeri
abdomen.
Hipersensitivitas (ruam, urtikaria).

PROGNOSIS
Baik ( dubia ed bonam )

REFERENSI
www.usu.ac.id
www.portalgaruda

Anda mungkin juga menyukai