Anda di halaman 1dari 8

Resep

Rumah Sakit Mata Cicendo


Jalan Cicendo nomor 4 Bandung, 40117
Telepon (022) 4231 280, (022) 4231 1281
Website : www.cicendoeyehospital.org

Nomor Registrasi : RJ1901290039


Tanggal Registrasi : 29-01-2019
No. Rekam Medik : 00841103
Nama Dokter : dr. Elsa Gustianty, SpM(K)
Diagnosis : Glaukoma Sekunder

Riwayat alergi obat : □ Tidak □ Ya, Nama Obat .........


R/ Timol 0,5 % ED No I
S 2 dd gtt 1 OS

R/ C. Lyteers ED No I
S 4 dd gtt 1 OS

R/ P-pred MD No I
S 1 dd gtt 1 OS (minggu ke-1)
S 1 dd gtt 1 OS (minggu ke-2 selang sehari)

R/ Cyclon 1 % ED No I
S 3 dd gtt 1 OS

R/ Methyl Prednisolone 16 mg No X
S 1 dd tab ½ (minggu ke-1)
S 1 dd tab ¼ (minggu ke-2)
S 1 dd tab ¼ (minggu ke-3 selang sehari)

R/ Acyclovir 400 mg No LX
S 2 dd 1

Nama Pasien : Tatang Bin Aang


Tanggal Lahir : 05-07-1955 / 63 tahun
Berat Badan (kg) :
(Untuk anak)
Kriteria Penggunaan Obat
1. Timol 0,5 %
 Nama Obat : Timolol Maleate
Mekanisme Kerja : Mekanisme kerja timolol yaitu di reseptor beta 1 dan
beta 2 adrenergik dengan cara mengurangi tekanan intraokular yaitu
mengurangi produksi aqueous humor, lalu dapat mengurangi tekanan
darah dengan menghalangi reseptor adrenergik dan mengurangi aliran
simpatis, menghasilkan aktivitas kronotropik dan inotropik
 Indikasi : Glaukoma dan peningkatan tekanan intraokular
 Dosis : Untuk penggunaan pertama 1 tetes timolol 0,25% pada mata yang
sakit dua kali sehari. Jika perlu dosis dapat ditingkatkan yaitu 1 tetes
timolol 0,5% pada mata yang sakit dua kali sehar
 Interaksi Obat :
 Ephineprine :
 Clonidine
 Cimetidine
 Obat Hipertensi (Calcium Chanel Blocker)
 Obat Hipertensi (Beta Adrenergik Blocking)
 Efek Samping : Rasa terbakar dan menyengat, tetapi berangsur-angsur
hilang
 Kontraindikasi :
 Hipersensitif terhadap timolol
 Asma bronkial atau riwayat asma bronkial, PPOK berat, sinus
bradikardia, gagal jantung terbuka, atau syok kardiogenik.

2. Cendo Lyteers
 Nama Obat : Sodium Chloride dan Kalium Chloride
 Mekanisme Kerja : Membentuk lapisan pelindung pada permukaan
mata disebut lapisan air mata. Lapisan air mata melapisi dan
membasahi mata
 Indikasi :
 Penghidrasi
 Menyeimbangkan elektrolit
 Melumasi mata kering
 Dosis : 1-2 tetes pada mata yang sakit, 3-4 kali sehari
 Interaksi Obat :
 Kortikosteroid
 Kortikotropin
 Efek Samping :
Tidak memliki efek samping jika digunakan sesuai dengan anjuran
dokter
 Kontraindikasi :
 Kontraindikasi dengan salah satu atau lebih dengan kandungan
obat ini
 Yang memiliki alergi pada mata, harus sesuai dengan anjuran
dokter

3. P-pred
 Nama Obat : Prednisolone Acetate
 Mekanisme Kerja : Mekanisme Aksi Mengurangi peradangan dengan
menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan membalikkan
peningkatan permeabilitas kapiler; menekan sistem kekebalan dengan
mengurangi aktivitas dan volume sistem limfatik
 Indikasi : Inflamasi pada mata dan infeksi bakteri pada mata
 Dosis :
 Inflamasi pada mata
Dewasa : 1 atau 2 tetes ke kantong konjungtiva mata yang terkena
2-4 kali sehari selama 24-48 jam awal, dapat meningkatkan dosis
jika perlu
 Infeksi bakteri pada mata
Anak : Anak-anak ≥6 tahun: 2 tetes ke kantong konjungtiva mata
yang terpengaruh setiap 4 jam di siang hari dan sebelum tidur.
Kurangi frekuensi takaran saat infeksi membaik.
 Interaksi Obat
 Amfoterisin B
 Antasid
 Obat Antidiabet
 Calcium Channel Blocker
 Flukonazole
 Isoniazid
 NSAID
 Kontraindikasi
 Penyakit virus kornea dan konjungtiva (mis., Keratitis herpes
simpleks epitel [keratitis dendritik], vaccinia, varisela).
 Infeksi mikobakteri pada mata.
 Penyakit jamur pada struktur okular.
 Infeksi mata akut, bernanah, tidak diobati.
 Setelah pengangkatan benda asing kornea tanpa komplikasi.
 Penderita yang hipersensitif terhadap prednisolon, kortikosteroid
lain, atau bahan apa pun dalam formulasi.
 Efek Samping
Peningkatan Tekanan Intraokular sementara menyengat atau terbakar,
lalu penglihatan menjadi kabur, iritasi mata seperti ada benda asing.

4. Cyclon 1 %
 Nama Obat : Cyclopentolate HCL
 Mekanisme Kerja : Mencegah otot ciliary body dan otot sphincter dari
iris merespon stimulasi kolinergik, menyebabkan midriasis dan
cycloplegia
 Indikasi : Glaukoma dan peningkatan tekanan intraokular
 Dosis :
 Bayi kecil: 1 tetes larutan 0,5% ke mata. Setelah berangsur-angsur,
amati dengan seksama selama setidaknya 30 menit.
 Anak-anak: 1 tetes 0,5, 1, atau 2% larutan ke mata; jika perlu,
berikan tetes kedua larutan 0,5 atau 1% dalam 5-10 menit.
 Dewasa : 1 tetes 0,5, 1, atau 2% larutan ke mata; jika perlu, berikan
tetes kedua larutan 0,5 atau 1% dalam 5-10 menit.
 Interaksi Obat
 Carbachol
 Pilocarphine
 Cholinesterase inhibitor
 Efek Samping : Peningkatan Tekanan intraokular, terbakar, iritasi,
fotofobia, penglihatan kabur.
 Kontraindikasi
 Glaukoma sudut tertutup yang tidak diobati (sudut sempit) atau
sudut sempit yang tidak diobati secara anatomis.
 Penderita yang hipersensitif terhadap siklopentolat atau komponen
apa pun dari sediaan

5. Methyl Prednisolone 16 mg
 Nama Obat : Methyl Prednisolone
 Mekanisme Kerja : Secara spesifik jaringan, kortikosteroid mengatur
ekspresi gen setelah mengikat reseptor intraseluler spesifik dan
translokasi ke dalam nukleus. Mengurangi peradangan dengan
menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan membalikkan
peningkatan permeabilitas kapiler.
 Indikasi
 Adrenocortical Insufficiency
 Adrenogenital Syndrome
 Hypercalcemia
 Thyroiditis
 Rheumatic Disorders and Collagen Diseases
 Dermatologic Diseases
 Allergic Conditions
 Dosis
 Anak-anak : 0,117-1,66 mg / kg setiap hari atau 3,3-50 mg / m2
setiap hari, diberikan dalam 3 atau 4 dosis terbagi.
 Dewasa : Awalnya, 2-60 mg setiap hari, tergantung penyakit yang
sedang dirawat, dan biasanya dibagi menjadi 4 dosis
 Interaksi Obat
 Amfoterisin B
 Antasid
 Obat Antidiabet
 Calcium Channel Blocker
 Flukonazole
 Isoniazid
 NSAID
 Kontraindikasi
 Diketahui hipersensitif terhadap methylprednisolone, setiap bahan
dalam formulasi masing-masing, atau kortikosteroid lainnya.
 Pemberian IM pada pasien dengan purpura trombositopenik
idiopatik.
 Infeksi jamur sistemik, kecuali bila diberikan sebagai injeksi
intraartikular untuk kondisi sendi lokal.
 Pemberian vaksin hidup atau hidup yang dilenturkan secara
bersamaan pada pasien yang menerima kortikosteroid dosis
imunosupresif.
 Pemberian metilprednisolon asetat intratekal.
 Sediaan suntikan metilprednisolon natrium suksinat yang
mengandung benzil alkohol pada neonatus prematur.
 Sediaan injeksi metilprednisolon asetat (dalam botol multi-dosis)
yang mengandung benzil alkohol pada bayi prematur.
 Pemberian epidural pada pasien dengan infeksi lokal atau sistemik;
individu dengan gangguan perdarahan atau menerima terapi
antikoagulan bersamaan (mis., warfarin, heparin, agen antiplatelet);
pasien dengan hipersensitif terhadap agen anestesi lokal, agen
kontras, atau glukokortikoid; dan pasien yang mengalami
komplikasi dengan injeksi glukokortikoid sebelumnya
 Efek samping
Terkait dengan terapi jangka panjang: Keropos tulang, katarak,
gangguan pencernaan, kelemahan otot, nyeri punggung, memar,
kandidiasis oral.
6. Acyclovir 400 mg
 Nama Obat : Acyclovir 400 mg
 Mekanisme Kerja : dikonversi menjadi asiklovir monofosfat oleh
timidin kinase spesifik virus kemudian dikonversi lebih lanjut menjadi
asiklovir trifosfat oleh enzim seluler lainnya. Asiklovir trifosfat
menghambat sintesis DNA dan replikasi virus dengan bersaing dengan
deoksi guanosin trifosfat untuk DNA polimerase virus dan
dimasukkan ke dalam DNA virus.
 Indikasi
 Herpes Simplex
 Genital herpes
 Infeksi Varicella-Zoster
 Pencegahan Penyakit Cytomegalovirus (CMV) pada Penerima
Transplantasi
 Dosis
 Anak-anak: 1 g sehari diberikan dalam 3-5 dosis terbagi selama 7-
14 hari
 Dewasa: 400 mg setiap 4 jam sambil terjaga (5 kali sehari) selama
7-14 hari
 Interaksi Obat
 Interferon
 Methotrexate
 Probenecid
 Zidovudine
 Efek Samping
Dengan terapi oral, mual dan / atau muntah dan diare. Dengan terapi
IV, reaksi lokal di tempat suntikan (peradangan)
 Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap acyclovir atau valacyclovir.
PENGKAJIAN RESEP
A. Persyaratan Administrasi

Administrasi Ada Tidak Penatalaksanaan


Nama pasien 
Alamat Pasien 
Umur/berat badan pasien 
Tinggi badan pasien 
Jenis kelamin 
Nama Dokter 
Nomor Ijin (SIP) 
Alamat Dokter/no telp 
Paraf Dokter 
Tempat &Tanggal penulisan

Resep
Ruangan/unit asal resep 

B. Farmasetika

Farmasetik Ada Tidak Penatalaksanaan


Bentuk sediaan 
Kekuatan sediaan 
Jumlah obat 
Aturan Pakai 
stabilitas obat 
Inkompatibilitas 

C. Telaah Klinik

NO Masalah Ada/tidak ada Penatalaksanaan


(jika “ada” tulis
nama obat)
1 Ketepatan Indikasi Ada
2 Dosis Ada
3 Waktu Penggunaan Obat Ada
4 Duplikasi Pengobatan Tidak ada
5 Alergi Tidak ada
6 Reaksi Obat Tidak
Tidak ada
Dikehendaki
D. Perhitungan Dosis

No Nama Obat / Dosis pada resep Dosis Sesuai/


Dosis pada literatur tidak sesuai
1 Methyl Prednisolon 16 mg ½ tablet = ½ x 16 mg = 8 mg / hari Sesuai
Dosis : 2-60 mg / hari ¼ tablet = ¼ x 16 mg = 4 mg/ tablet
2 Acyclovir 400 mg 1 tablet 400 mg / 12 jam Sesuai
Dosis : 400 mg tiap 4 jam 7-14 Untuk 30 hari
hari

Anda mungkin juga menyukai